2. DEFENISI
Bisul (bahasa Latin:
abscessus)
adalah sekumpulan nanah
(neutrofil mati) yang telah
terakumulasi di rongga di
jaringan setelah terinfeksi
sesuatu (umumnya karena
bakteri atau parasit) atau
barang asing (seperti luka
tembakan/tikaman).
3. Next.
Furunkel (bisul) mengelilingi nekrotis
sentral atau inti disebabkan oleh
stapholococcus yang memasuki kulit
melalui folikel rambut. S. aureus adalah
penyebab infeksi piogenik kulit yang
paling sering, ia dapat juga
menyebabkan
furunkel, karbunkel, osteomelitis, artritis
septik, infeksi
luka, abses, pneumonia, empiema, end
okarditis, meningitis dan penyakit yang
diperantarai toksin, termasuk
keracunan makanan.
4. Bisul Pada Neonatus
Dalam
keadaan
yang
normal, sekitar 50 persen bayi
yang lahir cukup bulan sering
mengalami bisul-bisul kecil atau
jerawat yang dikelilingi oleh
warna kulit yang kemerahan.
Gangguan ini bisa timbul di
seluruh tubuh bayi, entah itu di
wajah, badan, punggung, tangan,
kaki, dan tempat-tempat lainnya.
5. diketahui
secara
pasti.
Walaupun demikian, hal ini
Lanjut.
tidak
perlu
terlalu
dikhawatirkan
karena
gangguan yang dalam bahasa
lainnya Erythema Toxicum ini
akan hilang dengan sendirinya
tanpa perlu diobati.
Namun dalam kondisi lain,
yaitu keadaan yang abnormal
Erythema Toxicum biasanya
merupakan suatu gangguan
pada kulit bayi yang berdiri
sendiri. Artinya, tidak ada
6. Bisul pada bayi
Dibanding kulit orang dewasa, kulit bayi
masih memiliki perbedaan yang jelas. Pada
bayi, karena kulitnya masih dalam tahap
perkembangan
dan
penyempurnaan,
fungsinya
belum
berlangsung dengan baik, sehingga rentan
terhadap berbagai gangguan dari lingkungan.
Fungsi kulit bayi yang masih dalam
perkembangan ini, dan belum sempurnanya
berbagai fungsi komponen-komponen penting
pada kulit, membuat si kecil mudah sekali
terserang
organisme
seperti
virus, bakteri, dan jamur.
7. Etiologi/ Penyebab
Iritasi pada kulit
Kebersihan kulit yang kurang terjaga
Daya tahan tubuh yang rendah
Infeksi oleh staphylococcus aureus. Berbentuk bulat
(coccus), diameter 0,5-1,5袖m, susunan bergerombol seperti
anggur, tidak mempunyai kapsul, nonmotil, katalase positif,
pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu.
Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah
tengkuk, axial, paha dan bokong. Akan terasa sangat nyeri
jika timbul didaerah sekitar hidung, telinga, atau jari-jari
tangan.
8. Bayi yang lebih beresiko terkena bisul diantaranya
adalah bayi yang:
Kurang terjaga kebersihan
Tinggal didaerah tropis
Faktor gizi
Sistem imuniti
9. Patofisiologi
Infeksi dimulai dari peradangan pada
folikel rambut pada kulit (Folikulitis) yang
menyebar
pada
jaringan
sekitarnya.Radang nanah yang dekat
sekali dengan kulit di sebut pustule.Kulit
diatasnya sengat tipis, sehingga nanah di
dalamnya dapat dengan mudah mengalir
keluar. Sedangkan bisulnya sendiri berada
pada daerah kulit yang lebih dalam.
10. Jenis Bisul
Bisul biasanya diawali dengan
kulit
kemerahan, membengkak, dan
ada benjolan yang terasa sakit
di bawah permukaan kulit.
Ketika infeksi
berlanjut, terbentuk kantung
nanah dalam kulit, yang berisi
bakteri, sel kulit mati, dan sel
darah putih. Puncak bisul -yang
sering disebut mata bisulmuncul di tengah-tengah bisul.
Dari mata bisul inilah biasanya
nanah akan pecah.
Furunkel
Karbunkel
Folikulitis
Furunkel losis
Abses multiple
Hidra adenitis
Skrofulo derma
11. Tanda dan Gejala
Nyeri pada daerah ruam.Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk
halus, berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya.
Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk
kerucut dan memiliki pustule.
Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan
nekrotik yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus
minoris resistensiae.
Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian
dapat menghilang dengan sendirinya.
Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 310 cm atau bahkan lebih.
Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat.
Jika pecah spontan atau disengaja, akan mengering dan membentuk
lubang yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan
dengan granulasi.
Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg.
Jaringan parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas.
12. Pencegahan
Menjaga kebersihan kulit dengan
sabun cair yang mengandung zat
anti-bakteri merupakan cara
terbaik untuk mencegah
terjadinya infeksi atau mencegah
penularan.
13. Kelompok 4
Ernah Amrang
Essy Sipujiladewi
Evi Trisnawati
Kasmiwati
Sahriani
Fadliana S Jamaluddin
Fahmiatil Hikma
Fatima
Fatmawati
Fatmawati M
Editor:
Kelompk 4
Thanks to :
Allah Shubhanahu wa Ta alaa
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam
Ibu Besse Alewa, S.ST
Diproduksi Oleh:
Sampai jumpa di tugas berikutnya ^_^
Terima kasih atas perhatiaanya