Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan bunga majemuk, bunga efektif, dan nilai sekarang. Terdapat contoh perhitungan bunga majemuk untuk pokok pinjaman Rp1.000.000 selama 2 tahun dengan tingkat bunga 10% per tahun yang dihitung semesteran, serta rumus dan contoh perhitungan tingkat bunga efektif dan nilai sekarang.
Bab 1 membahas tentang bunga sederhana, didefinisikan sebagai bunga yang dihitung hanya sekali pada akhir periode. Contoh perhitungan bunga sederhana dengan berbagai skenario seperti pinjaman, tabungan, dan investasi disajikan beserta penjelasan rumus dasar bunga sederhana.
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemMeri Dwi
Ìý
Dokumen tersebut membahas evaluasi dua proyek investasi yaitu Proyek L dan Proyek S menggunakan beberapa metode, yaitu payback period, net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan profitability index (PI). Berdasarkan perhitungan, proyek yang direkomendasikan untuk diterima berbeda bergantung pada kriteria evaluasi dan sifat proyeknya, independen atau mutually exclusive.
Perekonomian 2 sektor terdiri dari rumah tangga dan perusahaan. Permintaan agregat terdiri dari konsumsi, tabungan, dan investasi. Pendapatan nasional sama dengan permintaan agregat jika tabungan sama dengan investasi.
Perekonomian empat sektor mempertimbangkan perdagangan luar negeri dalam pengeluaran agregat, yang terdiri dari pengeluaran konsumsi, investasi, pemerintah, dan ekspor bersih. Pendapatan nasional seimbang tercapai ketika penawaran agregat sama dengan permintaan agregat."
Modul ini membahas konsep bunga majemuk, perbedaan antara bunga nominal dan efektif, serta berbagai perhitungan terkait bunga majemuk seperti persamaan akumulasi, konversi bunga, nilai sekarang, dan cara menentukan tingkat bunga atau jumlah periode yang belum diketahui.
Modul ini membahas tentang teori produksi dengan mendefinisikan produksi sebagai proses memproses input menjadi output. Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output. Produksi dibedakan menjadi tiga tahap berdasarkan hukum menurunnya hasil marjinal. Teori ini kemudian diterapkan pada produksi dengan satu atau dua input variabel untuk menganalisis kombinasi input teroptimal.
Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk menyelesaikan masalah linear programming (LP) dengan fungsi tujuan minimisasi, yaitu metode perubahan fungsi tujuan menjadi maksimum dan metode langsung menggunakan fungsi tujuan minimisasi. Dokumen tersebut juga membahas penyelesaian masalah LP yang memiliki kendala lebih besar sama dengan dan sama dengan dengan menambahkan variabel buatan."
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugasRisyad Derajat
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar ekonomi mikro seperti hukum permintaan, hukum penawaran, keseimbangan pasar, dan dampak penerapan pajak baik pajak per-unit maupun pajak proporsional terhadap keseimbangan pasar. Terdapat juga contoh soal dan penyelesaiannya.
Modul ini membahas regresi dan korelasi sederhana serta berganda, chi-square, dan statistik nonparametrik. Topik utama meliputi pengertian dan metode regresi, korelasi, uji hipotesis koefisien regresi, interval taksiran, serta contoh soalnya.
2. Ekivlensi Nilai Uang ( Bunga ).pptxFarrelGaming
Ìý
Dokumen ini membahas tentang ekivalensi nilai uang dan perbedaan antara bunga biasa dengan bunga majemuk. Terdapat penjelasan tentang rumus-rumus perhitungan bunga, contoh soal, dan pengertian tingkat bunga nominal dan efektif.
Perekonomian empat sektor mempertimbangkan perdagangan luar negeri dalam pengeluaran agregat, yang terdiri dari pengeluaran konsumsi, investasi, pemerintah, dan ekspor bersih. Pendapatan nasional seimbang tercapai ketika penawaran agregat sama dengan permintaan agregat."
Modul ini membahas konsep bunga majemuk, perbedaan antara bunga nominal dan efektif, serta berbagai perhitungan terkait bunga majemuk seperti persamaan akumulasi, konversi bunga, nilai sekarang, dan cara menentukan tingkat bunga atau jumlah periode yang belum diketahui.
Modul ini membahas tentang teori produksi dengan mendefinisikan produksi sebagai proses memproses input menjadi output. Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output. Produksi dibedakan menjadi tiga tahap berdasarkan hukum menurunnya hasil marjinal. Teori ini kemudian diterapkan pada produksi dengan satu atau dua input variabel untuk menganalisis kombinasi input teroptimal.
Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk menyelesaikan masalah linear programming (LP) dengan fungsi tujuan minimisasi, yaitu metode perubahan fungsi tujuan menjadi maksimum dan metode langsung menggunakan fungsi tujuan minimisasi. Dokumen tersebut juga membahas penyelesaian masalah LP yang memiliki kendala lebih besar sama dengan dan sama dengan dengan menambahkan variabel buatan."
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugasRisyad Derajat
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar ekonomi mikro seperti hukum permintaan, hukum penawaran, keseimbangan pasar, dan dampak penerapan pajak baik pajak per-unit maupun pajak proporsional terhadap keseimbangan pasar. Terdapat juga contoh soal dan penyelesaiannya.
Modul ini membahas regresi dan korelasi sederhana serta berganda, chi-square, dan statistik nonparametrik. Topik utama meliputi pengertian dan metode regresi, korelasi, uji hipotesis koefisien regresi, interval taksiran, serta contoh soalnya.
2. Ekivlensi Nilai Uang ( Bunga ).pptxFarrelGaming
Ìý
Dokumen ini membahas tentang ekivalensi nilai uang dan perbedaan antara bunga biasa dengan bunga majemuk. Terdapat penjelasan tentang rumus-rumus perhitungan bunga, contoh soal, dan pengertian tingkat bunga nominal dan efektif.
Dokumen tersebut membahas konsep nilai waktu dari uang, termasuk future value dan present value. Future value adalah nilai masa depan dari sejumlah uang yang dihitung dengan memperhitungkan bunga sederhana atau majemuk selama periode tertentu. Present value adalah nilai saat ini dari sejumlah uang di masa depan. Dokumen ini memberikan contoh perhitungan future value dan present value dengan menggunakan berbagai rumus.
Dokumen tersebut membahas mengenai nilai waktu uang dan konsep dasar terkaitnya seperti bunga sederhana, bunga majemuk, nilai sekarang, nilai di masa depan, tingkat pengembalian, dan anuitas.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan dan nilai waktu dari uang. Secara garis besar, dibahas mengenai definisi manajemen keuangan, perkembangannya, tanggung jawab manajer keuangan, fungsi-fungsi keuangan, dan konsep nilai waktu dari uang yang mencakup nilai masa kini, nilai masa depan, bunga sederhana, dan bunga majemuk."
Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya modal ditambah bunga yang telah terakumulasi sebelumnya. Bunga dan modal pada periode sebelumnya menjadi dasar perhitungan bunga pada periode berikutnya. Terdapat berbagai rumus dan faktor untuk menghitung besarnya bunga majemuk berdasarkan variabel seperti besaran modal, tingkat suku bunga, dan jumlah periode.
Dokumen tersebut membahas konsep nilai waktu uang yang penting dalam manajemen keuangan. Terdapat dua jenis nilai waktu uang yaitu nilai uang saat ini dan nilai uang di masa depan. Dokumen juga menjelaskan teknik-teknik penilaian proyek investasi seperti payback period, net present value, dan internal rate of return.
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Dokumen ini membahas tentang nilai waktu uang dan konsep dasar dalam membuat keputusan investasi. Terdapat penjelasan mengenai future value, present value, return investasi, dan cara menyelesaikan masalah nilai waktu uang menggunakan program Excel. Dokumen ini juga membahas berbagai metode penghitungan seperti anuitas, cicilan hutang, dan tingkat bunga.
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
✅ Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
✅ Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
✅ Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
✅ Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
✅ Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
✅ Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
📌 Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
1. BUNGA DAN RUMUS BUNGA
I. Nilai Uang dari Waktu (Time Value of Money)
Karena uang dapat memberi hasil pada tingkat suku bunga tertentu melalui investasinya
pada suatu periode waktu, misal satu dollar yang diterima suatu waktu nanti nilainya tidak
sebesar satu dollar di tangan saat ini. Hubungan antara bunga dan waktu menghasilkan konsep
nilai waktu uang.
Uang juga memiliki nilai waktu karena daya beli (purchasing power). Selama periode
inflasi jumlah barang yang dapat dibeli oleh jumlah uang tertentu menurun semakin jauh waktu
membeli dimasa yang akan dating. Karena itu, dalam mempertimbangkan nilai waktu uang
adalah penting untuk mengetahui baik daya laba maupun daya beli uang.
Ekivalensi nilai uang adalah penyetaraan nilai uang pada waktu berbeda dengan
menggunakan tingkat bunga tertentu. Untuk menghitungnya ada dua factor yang amat
menentukan. Kedua factor tersebut adalah besarnya tingkat bunga yang digunakan dan jangka
waktu.
Dengan demikian untuk melakukan ekivalensi nilai uang kita perlu mengetahui 3
hal yaitu :
(1) Jumlah yang dipinjam atau yang diinvestasikan
(2) Periode / waktu peminjaman atau investasi
(3) Tingkat bunga yang dikenakan
II. BUNGA
Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas penggunaan uang yang dipinjam. Atau
secara umum dapat juga dikatakan, bunga adalah suatu pengembalian yang diperoleh dari
investasi modal yang produktif. Jadi, bunga merupakan sewa dari uang yang dipinjamkan.
Definisi tingkat bunga menurut ANZI Z94.5 – 1972 (American Standard for Industrial
Engineering Terminology for Engineering Economy) adalah rasio dari bunga yang dibayarkan
terhadap induk dalam suatu periode waktu dan biasanya dinyatakan dalam persentase dari induk.
2. Sedangkan perbandingan antara jumlah uang yang dibayarkan atau diterima dengan
jumlah uang pinjaman disebut Suku Bunga. Biasanya dinyatakan dalam persen (%). Suku bunga
sangat berperan penting dalam menentukan ekivalensi nilai uang, karena besar kecilnya
perbedaan nilai uang pada waktu yang berbeda ditentukan oleh suku bunga yang digunakan
disamping jangka waktu.
Secara garis besar ada dua jenis bunga yang sering digunakan yaitu bunga
biasa/sederhana (simple interest) dan bunga majemuk (compound interest).
1. Bunga Biasa/ Sederhana (Simple Interest)
Bunga biasa adalah bungan yang hanya dikenakan atau diperhitungkan atas pinjaman
pokok saja. Jadi, bunga yang dihasilkan dari pinjaman tidak dikenakan bunga, meskipun bunga
tersebut tidak dibayar pada periodenya atau sudah tersimpan beberapa lama.
Untuk menentukan jumlah uang pada waktu berikutnya dengan menggunakan bunga
biasa dapat menggunakan rumus :
F = P + P.i.n
Dimana :
F = nilai uang pada waktu yang akan datang
P = nilai uang sekarang
i = tingkat bunga/waktu
n = jangka waktu bunga
Contoh :
1. Seorang pengusaha mendapat pinjaman dari Bank Perkreditan Rakyat sebesar Rp. 500.000,-.
Berapakah uang yang harus dikembalikan setelah 5 tahun, jika tingkat suku bunga yang
berlaku 10% per tahun.
Jawab :
F = P + P i n
3. F5 = Rp. 500.000,- + (Rp. 500.000,-)(10%)(5)
= Rp. 500.000,- + Rp. 250.000,-
= Rp. 750.000,-
2. Seseorang meminjam uang Rp. 1000,- dengan bunga i = 20% per tahun. Tiga bulan atau ¼
tahun kemudian uang dikembalikan. Berapa besarnya?
Jawab :
F = P (1 + ¼ 20%) = 1000 (1 + 0,05) = Rp. 1.050,-
Bagaimana bila pengembaliannya 6 bulan kemudian?
F = P (1 + ½ 20%) = 1000 (1 + 0,1) = Rp. 1.100,-
Bagaimana pengembaliannya 2 tahun?
F = P (1 + 2 20%) = 1000 (1 + 0,40) = Rp. 1.400,-
2. Bunga Majemuk (Compound Interest)
Bunga majemuk adalah bunga berganda. Atau sering juga disebut bunga berbunga.
Praktek dalam penerapan bunga majemuk adalah selain pokok pinjaman, bunga itu sendiri
dikenakan bunga. Dengan kata lain apabila pada suatu waktu bunga tidak dibayarkan, maka
ditambahkan menjadi pokok pinjaman waktu berikutnya dan dikenakan bunga.
Jumlah uang pada waktu yang akan datang dengan menggunakan bunga berganda dapat
dihitung dengan rumus :
F = P (1+i)n
Contoh:
1. Diketahui : Pinjaman pokok (P) = Rp. 500.000,-
Jangka waktu (n) = 5 tahun
Suku bunga (i) = 10%
4. Ditanya : F5 …? ïƒ Bunga berganda
Jawab :
ï‚· Tahun 1
I1 = P.i = Rp. 500.000 x 10% = Rp. 50.000,-
ï‚· Tahun 2
P2 = P1 + I1 = Rp. 500.000 + Rp. 50.000 = Rp. 550.000,-
I2 = P2 . i = Rp. 550.000 x 10% = Rp. 55.000,-
ï‚· Tahun 3
P3 = P2 + I2 = Rp. 550.000 + Rp. 55.000 = Rp. 605.000,-
I3 = P3 . i = Rp. 605.000 x 10% = Rp. 60.500,-
ï‚· Tahun 4
P4 = P3 + I3 = Rp. 605.000 + Rp. 60.500 = Rp. 665.500,-
I4 = P4 . i = Rp. 665.500 x 10% = Rp. 66.550,-
ï‚· Tahun 5
P5 = P4 + I4 = Rp. 665.500 + Rp. 66.550 = Rp. 732.050,-
I2 = P2 . i = Rp. 732.050 x 10% = Rp. 73.205,-
Total yang harus dibayar akhir tahun ke-5 adalah :
F5 = Pinjaman pokok + total bunga
= Rp. 500.000,- + (Rp.50.000 + Rp.55.000 + Rp.60.500 + Rp.66.550 +
Rp.73.205)
= Rp 805.255,-
Atau dengan menggunakan rumus:
Fn = P (1+i)n
F5 = Rp. 500.000,- (1+10%)5
= Rp. 500.000,- (1,61051)
5. = Rp. 805.255,-
2. Seseorang meminjam uang Rp. 1000,- dengan bunga i = 20% per tahun. Berapakah uang yang
harus dikembalikan 2 tahun kemudian?
Jawab:
Pada tahun pertama : F1 = 1.000 (1 + 20%) = Rp. 1.200,-
Pada tahun kedua : F1 menjadi P untuk tahun kedua sehingga dapat ditulis
F2 = 1.200 (1 + 20%) = Rp. 1.440,-
Dibandingkan dengan bunga biasa, ada tambahan biaya sebesar Rp. 40,-. Angka ini merupakan
penggandaan bunga dari tahun pertama sebesar 20% * Rp.200,-. Pelipatan (compound)
dipengaruhi oleh besarnya modal pinjaman (P) dan waktu yang mengakibatkan pinjaman
berlipat.
Bila kita melihat dengan rumus maka dapat ditulis:
Pada tahun pertama : F1 = P (1 + i)
Pada tahun kedua : F2 = P (1 + i)2
Pada tahun ketiga : F3 = P (1 + i)3
Pada tahun ke-n : Fn = P (1 + i)n
FAKTOR-FAKTOR BUNGA MAJEMUK (COMPOUND INTEREST FACTOR)
1. Faktor Jumlah Majemuk (Pembayaran Tunggal)
- Digunakan untuk mendapatkan F ; ditentukan P
6. 1 2 3 9 10
P = Rp. 10 juta
i = 8%
F ... ?
- Rumus yang digunakan : F = P (1+i)n
- Apabila menggunakan tabel : F = P (F/P, i%, n)
Dimana :
F = nilai uang (pinjaman dimasa yang akan dating)
P = nilai pokok (sekarang)
i = tingkat suku bunga yang berlaku
n = jangka waktu peminjaman
Contoh :
1. Seorang menabung di sebuah Bank untuk keperluan nanti setelah 10 tahun. Jika dia
menabung sekarang sebesar Rp. 10.000.000,- berapakah nilai tabungan tersebut 10 tahun
yang akan dating, jika suku bunga yang berlaku adalah 8% per tahun?
Solusi:
Cash-flow :
F = P (1+i)n
= Rp. 10.000.000 (1+0,08)10
= Rp. 21.589.249,-
Menggunakan tabel:
F = P (F/P, 8%, 10)
= Rp. 10.000.000 (2,1589)
= Rp. 21.589.000,-
7. 1 2 3
P = Rp. 600 juta
i = 7%
4 5 6 7 8 9 10
P = Rp. 50 juta
F ... ?
F = Rp. 100 juta
i = 10%
2. Seorang pengusaha membeli sebuah alat berat senilai Rp. 600.000.000,- setelah dipakai
selama 5 tahun, diadakan perbaikan sebesar Rp. 50.000.000,- supaya alat itu dapat
beroperasi dengan baik. Berapakah nilai investasi tersebut 10 tahun yang akan dating,
jika suku bunga yang berlaku adalah 7% per tahun?
Solusi :
Cash-flow:
F = P1 (1+i)n + p2 (1+i)n
= Rp. 600.000.000 (1+0,07)10 + Rp. 50.000.000 (1+0,07)5
= Rp. 1.180.290.814 + Rp. 70.127.586
= Rp. 1.250.418.401,-
2. Faktor Nilai Sekarang (Pembayaran Tunggal)
- Digunakan untuk mendapatkan P ; ditentukan F
- Rumus yang digunakan : n
i
F
P
)1( 

- Apabila menggunakan tabel : P = F (P/F, i%, n)
Contoh :
1. Seorang karyawan membutuhkan biaya 8 tahun yang akan datang sebesar Rp.
100.000.000,- untuk membangun sebuah rumah. Berapakah dia harus menyimpan uang di
sebuah Bank sekarang, jika suku bunga yang berlaku adalah 10% per tahun?
Solusi :
Cash-flow:
8. 1 2 3
F = Rp. 30 juta
i = 10%
P ... ?
4 5
. 0020
8
)1,01(
000.000.100Rp.

P
P = Rp. 46.650.738,-
2. Hitunglah nilai sekarang dari uang sejumlah Rp. 30.000.000,- yang diinvestasikan dengan
tingkat bunga berganda semi-tahunan (semesteran) dengan suku bunga 6% per tahun
nominal dalam jangka waktu lima tahun?
Solusi :
Cash flow:
F = Rp. 30.000.000,-
i = 6% per tahun = semesterper%3
2
%6

n = 5 tahun = 10 semester
P = F (P/F, 3%, 10)
= Rp. 30.000.000 (0,74410)
= Rp. 22.323.000,-
10. 1 2 3
P = Rp. 2 juta
i = 12%/thn = 1%/bln
4
A = Rp. 400.000/bln = Rp. 4.800.000/thn
F 48bln ... ?
tahun
A = Rp. 430.000/bln = Rp.5.160.000/thn
F 48bln ... ?
2. Seorang tukang ojek mengambil kredit motor di Bank dengan uang muka Rp.
2.000.000,-. Angsuran per bulan Rp. 400.000,- setelah ojek dioperasikan mendapat
penghasilan rata-rata per bulan sebesar Rp. 430.000,-. Jika suku bunga yang berlaku
12% per tahun nominal, apakah tukang ojek tersebut setelah 4 tahun mendapatkan
untung atau merugi? Berapakah keuntungan atau kerugiannya?
Solusi :
Cash-flow :
Pengeluaran :
F48 = P (1+i)n + A
i
i n
1)1( ï€ï€«
= Rp. 2.000.000 (1+0,01)48 + Rp. 400.000
01,0
1)01,01( 48
ï€ï€«
= Rp. 27.713.484,,-
Pemasukan :
F48 = A
i
i n
1)1( ï€ï€«
F48 = Rp. 430.000
01,0
1)01,01( 48
ï€ï€«
= Rp. 26.325.722
Pengeluaran > Pemasukan ïƒ Rugi
11. Kerugian = Rp. 27.713.484 – Rp. 26.325.722
= Rp. 1.387.762,-
b. Rangkaian Penyimpanan Dana (Sinking Fund Factor)
- Digunakan untuk mendapatkan A ; ditentukan F
- Rumus yang digunakan :
1)1( ï€ï€«
 n
i
i
FA
- Apabila menggunakan tabel : A = F (A/F, i%, n)
Contoh :
1. Seorang ayah untuk membiayai anaknya kuliah 3 tahun yang akan datang sebesar Rp.
25.000.000,-. Jika suku bunga yang berlaku adalah 12% pertahun nominal. Berapakah
dia harus menabung setiap bulan untuk mendapatkan dana tersebut?