Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumVictorya Bambung
油
Ibu mengalami berbagai perubahan fisiologis dan psikologis pasca melahirkan. Secara fisiologis terjadi involusi uterus, perubahan sistem kardiovaskuler, pencernaan, dan lainnya. Secara psikologis ibu mengalami blues pasca melahirkan, kesedihan, dan beradaptasi dengan peran barunya sebagai ibu. Perawat berperan penting dalam komunikasi terapeutik untuk mendukung adaptasi ibu pasca melahirkan.
3. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA NIFAS.pptxerniwarhamni
油
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu nifas selama enam minggu pascapersalinan, meliputi sistem reproduksi, pencernaan, perkemihan, muskuloskeletal, endokrin, tanda vital, kardiovaskuler, hematologi, berat badan, dan kulit. Perubahan tersebut merupakan kebalikan dari proses kehamilan dan berangsur pulih ke kondisi semula.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologis pada sistem reproduksi, perkemihan, pencernaan, muskuloskeletal, endokrin, hematologi, dan kardiovaskuler seorang ibu selama masa nifas setelah melahirkan. Proses involusi rahim, lochia, dan perubahan hormon merupakan perubahan utama pada sistem reproduksi ibu pasca melahirkan.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologi ibu selama masa nifas. Secara ringkas, perubahan tersebut meliputi: (1) involusi uterus dan pengeluaran lokhea, (2) perubahan serviks dan vagina, (3) perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan hematologi. Perubahan-perubahan ini merupakan proses pemulihan tubuh ibu setelah melahirkan.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah persalinan selesai.
2. Tahapan-tahapan masa nifas yaitu puerperium dini, intermedial, dan remot.
3. Perubahan fisiologis uterus dan sistem reproduksi selama masa nifas seperti involusi uterus, involusi tempat plasenta, dan perubahan ligamen.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi fisiologis ibu nifas, kebutuhan nutrisi dan eliminasi, serta kebutuhan ambulasi, istirahat, dan olahraga pada masa nifas. Adaptasi fisiologis meliputi involusi rahim, lochia, dan perubahan sistem reproduksi, endokrin, kardiovaskuler, dan lainnya. Kebutuhan nutrisi meningkat untuk pemulihan dan produksi ASI, termasuk karbohidrat, protein, air, vitamin, dan mineral. Ibu
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir yaitu sekitar 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu nifas, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasenta, dan perub
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir sampai kira-kira 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Selama masa nifas terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasent
Perubahan fisiologis utama selama persalinan meliputi peningkatan tekanan darah, metabolisme, suhu tubuh, detak jantung, pernapasan, dan perubahan pada uterus, serviks, dan hematologi. Proses kontraksi dan relaksasi miometrium menyebabkan ukuran uterus berkurang seiring persalinan, sementara serviks menipis dan membuka untuk memfasilitasi kelahiran.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologi yang terjadi pada tubuh ibu selama persalinan, mulai dari perubahan rahim, serviks, vagina, dasar panggul, tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan, ginjal, saluran pencernaan, dan hematologi. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan yang terjadi pada rahim, tali pusat, dan darah setelah bayi lahir, serta inspeksi yang dilakukan p
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah persalinan selesai.
2. Tahapan-tahapan masa nifas yaitu puerperium dini, intermedial, dan remot.
3. Perubahan fisiologis uterus dan sistem reproduksi selama masa nifas seperti involusi uterus, involusi tempat plasenta, dan perubahan ligamen.
Dokumen tersebut membahas tentang adaptasi fisiologis ibu nifas, kebutuhan nutrisi dan eliminasi, serta kebutuhan ambulasi, istirahat, dan olahraga pada masa nifas. Adaptasi fisiologis meliputi involusi rahim, lochia, dan perubahan sistem reproduksi, endokrin, kardiovaskuler, dan lainnya. Kebutuhan nutrisi meningkat untuk pemulihan dan produksi ASI, termasuk karbohidrat, protein, air, vitamin, dan mineral. Ibu
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir yaitu sekitar 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu nifas, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasenta, dan perub
1. Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas atau masa puerperium, yang merupakan masa setelah persalinan berakhir sampai kira-kira 6 minggu.
2. Terdapat tiga tahapan masa nifas, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial, dan remot puerperium.
3. Selama masa nifas terjadi perubahan fisiologis pada uterus dan sistem reproduksi ibu, seperti involusi uterus, involusi tempat implantasi plasent
Perubahan fisiologis utama selama persalinan meliputi peningkatan tekanan darah, metabolisme, suhu tubuh, detak jantung, pernapasan, dan perubahan pada uterus, serviks, dan hematologi. Proses kontraksi dan relaksasi miometrium menyebabkan ukuran uterus berkurang seiring persalinan, sementara serviks menipis dan membuka untuk memfasilitasi kelahiran.
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologi yang terjadi pada tubuh ibu selama persalinan, mulai dari perubahan rahim, serviks, vagina, dasar panggul, tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan, ginjal, saluran pencernaan, dan hematologi. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan yang terjadi pada rahim, tali pusat, dan darah setelah bayi lahir, serta inspeksi yang dilakukan p
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
2. REPRODUKSI
SISTEM
Perubahan pada sistem reproduksi
secara keseluruhan disebut proses
involusi, di samping itu juga terjadi
perubahan-perubahan
penting lain yaitu terjadinya
hemokonsentrasi dan timbulnya
laktasi.
Organ dalam sistem reproduksi yang mengalami perubahan
yaitu :
Uterus
Organ yang mengalami banyak perubahan
besar karena telah mengalami perubahan besar selama
masa
kehamilan dan persalinan.
Akhir 6 minggu pertama persalinan:
1) Berat uterus berubah dari 1000 gram menjadi 60 gram
2) Ukuran uterus berubah dari 15 x 12 x 8 cm menjadi 8 x
6 x 4cm
3) Uterus secara berangsur-angsur akan menjadi kecil
(involusi) sehingga akhirnya kembali pada keadaan
seperti sebelum hamil
5. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas
mempunyai reaksi basa/alkalis yang dapat membuat
organisme berkembang lebih cepat.
Lochea mempunyai bau amis (anyir), meskipun tidak terlalu
menyengat dan volumenya berbeda pada setiap wanita.
Perubahan lochea tersebut adalah :
a. Lochea rubra
b. Lochea sanguinolenta
c. Lochea serosa
d. Lochea alba
6. Tempat Tertanamnya Plasenta
Saat plasenta keluar normalnya uterus berkontraksi dan
relaksasi/retraksi sehingga volume/ruang tempat plasenta
berkurang atau berubah cepat dan 1 hari setelah persalinan
berkerut sampai diameter 7,5 cm.
Kira-kira 10 hari setelah persalinan, diameter tempat
plasenta 賊 2,5 cm. Segera setelah akhir minggu ke 5-6
epithelial menutup dan meregenerasi sempurna akibat dari
ketidakseimbangan volume darah, plasma, dan sel darah
merah.
7. Serviks
Serviks mengalami involusi bersama dengan uterus. Setelah
persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3
jari tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup.
Vulva dan Vagina
Mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi sehingga kedua organ ini
mengalami pengenduran. Setelah 3 minggu, vulva dan
vagina akan kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae
dalam vagina secara berangsur angsur akan muncul kembali
sementara labia menjadi lebih menonjol.
8. Perineum
Setelah melahirkan perineum menjadi kendur karena
sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang
bergerak maju.
Pada hari ke 5 postpartum, perineum sudah mendapatkan
kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih
kendur daripada keadaan sebelum melahirkan.
9. SISTEM
PENCERNAAN
Konstipasi dapat menjadi masalah pada awal
puerperium akibat dari kurangnya makanan dan
pengendalian diri terhadap BAB
Buang air besar secara spontan bisa tertunda
selama dua sampai tiga hari setelah ibu
melahirkan
Keadaan ini biasa disebabkan karena tonus otot
usus menurun
Ibu seringkali mengeluh nyeri saat defekasi
karena nyeri yang dirasakannya di perineum
akibat episiotomi, laserasi, atau hemoroid
10. PERKEMIHAN
SISTEM
Terjadi diuresis yang sangat banyak dalam hari-hari
pertama postpartum
Dinding saluran kencing memperlihatkan oedema
dan hyperaemia
Oedema dari trigonum, menimbulkan obstruksi dari
uretra sehingga terjadi retensio urine
Kandung kemih dalam puerperium kurang
sensitif dan kapasitasnya bertambah, sehingga
kandung kemih penuh atau sesudah kencing
masih tinggal urine residual.
Sisa urine ini dan trauma pada kandung kencing
waktu persalinan memudahkan terjadinya
infeksi.
11. MUSCULOSKELETAL
SISTEM
Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu yang terjadi mencakup hal-
hal yang dapat membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan
perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran uterus.
Striae pada abdomen tidak dapat menghilang sempurna tapi
berubah menjadi halus/samar, garis putih keperakan.
Dinding abdomen menjadi lembek setelah persalinan karena
teregang selama kehamilan
Beratnya diastasis tergantung pada faktor-faktor penting
termasuk keadaan umum ibu, tonus otot, aktivitas/pergerakan
yang tepat, paritas, jarak kehamilan, kejadian/kehamilan dengan
overdistensi.
12. SISTEM
ENDOKRIN
1
2
Oksitosin
Oksitosin dikeluarkan oleh glandula pituitari
posterior dan bekerja terhadap otot uterus dan
jaringan payudara
Oksitosin di dalam sirkulasi darah
menyebabkan kontraksi otot uterus dan pada
waktu yang sama membantu proses involusi
uterus
.
Prolaktin
Penurunan estrogen menjadikan prolaktin yang
dikeluarkan oleh glandula pituitari anterior
bereaksi terhadap alveoli dari payudara
sehingga menstimulasi produksi ASI
Pada ibu yang menyusui kadar prolaktin tetap
tinggi dan merupakan permulaan stimulasi
folikel di dalam ovarium ditekan.
13. SISTEM
ENDOKRIN
3
4
HCG, HPL, Estrogen, dan Progesterone
Ketika plasenta lepas dari dinding uterus dan lahir,
tingkat hormone HCG, HPL, estrogen, dan
progesterone di dalam darah ibu menurun dengan
cepat, normalnya setelah 7 hari.
Pemulihan Ovulasi dan Menstruasi
Pada ibu yang menyusui bayinya, ovulasi jarang
sekali terjadi sebelum 20 minggu, dan tidak
terjadi di atas 28 minggu pada ibu yang
melanjutkan menyusui untuk 6 bulan.
Pada ibu yang tidak menyusui ovulasi dan
menstruasi biasanya mulai antara 7-10 minggu.
14. VITAL
TANDA-TANDA
Temperatur
Selama 24 jam pertama dapat meningkat saampai 38 derajat
celsius sebagai akibat efek dehidrasi persalinan. Setelah 24
jam wanita tidak harus demam.
Denyut Nadi
Denyut nadi dan volume sekuncup serta curah jantung tetap
tinggi selama jam pertama setelah bayi lahir. Kemudian mulai
menurundengan frekuensi yang tidak diketahui. Pada minggu
ke-8 sampai ke-10 setelah melahirkan, denyut nadi kembali
ke frekunsi sebelum hamil
Pernapasan
Pernapasan harus berada dalam rentang normal sebelum
melahirkan
Tekanan Darah
Sedikit berubah atau menetap
15. KARDIOVASKULER
SISTEM
Cardiac output meningkat selama persalinan dan peningkatan lebih
lanjut setelah kala III, ketika besarnya volume darah dari uterus
terjepit di dalam sirkulasi
Penurunan setelah hari pertama puerperium dan kembali normal
pada akhir minggu ketiga
Pada beberapa hari pertama setelah kelahiran, fibrinogen,
plasminogen, dan faktor pembekuan menurun cukup cepat. Akan
tetapi darah lebih mampu untuk melakukan koagulasi dengan
peningkatan viskositas, dan ini berakibat meningkatkan risiko
trombosis.
16. HEMATOLOGI
SISTEM
Lekositosis meningkat, sel
darah putih sampai berjumlah
15.000 selama persalinan, tetap
meningkat pada beberapa hari
pertama post partum.
Jumlah sel darah putih dapat
meningkat lebih lanjut sampai
25.000-30.000 di luar keadaan
patologi jika ibu mengalami
partus lama. Hb, Ht, dan
eritrosit jumlahnya berubah di
dalam awal puerperium.
17. BERAT BADAN
PERUBAHAN
Faktor-faktor yang mempercepat penurunan berat
badan pada masa nifas di antaranya adalah
peningkatan berat badan selama kehamilan,
primiparitas, segera kembali bekerja di luar rumah,
dan merokok.
Usia atau status pernikahan tidak memengaruhi
penurunan berat badan. Kehilangan cairan melalui
keringat dan peningkatan jumlah urine
menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,5 kg
selama masa pascapartum
Kehilangan 5 sampai 6 kg pada
waktu melahirkan
Kehilangan 3 sampai 5 kg selama
minggu pertama masa
nifas
1
2
18. KULIT
PERUBAHAN
Pada waktu hamil terjadi
pigmentasi kulit pada bebrapa
tempat karena proses hormonal.
Pigmentasi ini berupa kloasma
gravidarum pada pipi,
hiperpimentasi kulit sekitar
payudara, hiperpigmentasi kulit
dinding perurt (striae
gravidarum).
Setelah persalinan,
hormonal berkurang dan
hiperpigmentasi pun
menghilang. Pada dinding
perut akan menjadi putih
mengkilap yaitu striae
albikan.