Dokumen tersebut membahas tentang definisi tanah dan lahan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti iklim, bahan induk, mahluk hidup, topografi dan waktu. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis tanah di Indonesia serta kerusakan tanah seperti erosi dan cara menguranginya seperti terasering, contour farming dan reboisasi.
Pencemaran tanah dapat terjadi dari limbah domestik, industri, dan pertanian yang mengandung zat kimia berbahaya. Zat-zat tersebut dapat merusak tanah dan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Upaya penanganannya meliputi remidiasi tanah secara on-site atau off-site serta menggunakan bioremediasi untuk membersihkan tanah secara alami.
Dokumen tersebut membahas tentang pemupukan lahan sawah, termasuk penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan pengaruhnya terhadap lingkungan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, masalah penurunan kesuburan tanah, dan cara pemberian pupuk yang tepat untuk lahan sawah.
Tanah adalah lapisan kulit bumi paling atas yang menduduki sebagian besar daratan dan memiliki manfaat bagi kehidupan seperti lahan tinggal dan pertanian, sumber tambang, serta nutrisi untuk tanaman. Terdapat berbagai jenis tanah seperti aluvial, vulkanik, mediteran, humus, dan gambut yang memiliki tingkat kesuburan berbeda-beda di berbagai wilayah Indonesia.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah dan lahan, termasuk jenis-jenis tanah, pengelolaan tanah, dan cara mempertahankan bahan organik di tanah seperti pengembalian hasil panen, mulsa, dan agroforestri.
Dokumen tersebut membahas metode pengelolaan tanah untuk meningkatkan kesuburannya, yaitu: 1) pengapuran tanah untuk meningkatkan pH dan mengurangi toksisitas aluminium, 2) penggunaan bahan organik untuk memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, 3) pemupukan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman guna meningkatkan hasil panen.
1) Tanah didefinisikan sebagai media alami bagi pertumbuhan tumbuh-tumbuhan yang terbentuk dari hasil interaksi antara iklim, organisme, bahan induk, relief dan waktu;
2) Ilmu tanah mempelajari tanah dari pendekatan pedologi dan edafologi;
3) Erosi tanah dapat menyebabkan kerusakan tanah dan berkurangnya produktivitasnya.
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...Ghearika Sriwijatno
Ìý
1. Bunga matahari (Helianthus annuus L.) dapat digunakan dalam proses fitoremediasi untuk membersihkan tanah yang terkontaminasi logam berat seperti timbal, kadmium, kromium, tembaga, dan seng.
2. Fitoremediasi melibatkan penggunaan tumbuhan dan mikroorganisme untuk mengubah zat pencemar menjadi kurang berbahaya melalui proses seperti fitodegradasi, fitoekstraksi, dan fitostabilisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran tanah, penyebabnya, efeknya, dan cara-cara penanganannya. Penyebab pencemaran tanah antara lain limbah domestik, industri, pertanian, dan pupuk pestisida. Efeknya meliputi dampak kesehatan, ekosistem, dan pertanian. Cara penanganannya adalah remediasi, bioremediasi, reboisasi, dan pengolahan sampah.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran tanah, penyebabnya, dan dampaknya. Pencemaran tanah disebabkan oleh limbah domestik, industri, dan pertanian seperti sampah, limbah cair, sisa pupuk dan pestisida. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan manusia dan ekosistem akibat perubahan kimiawi tanah. Untuk mencegahnya perlu remediasi tanah dan bioremediasi untuk membersihkan zat pencemar menjadi bahan
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan MarginalNidya Maula N.
Ìý
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pembenah tanah dan pupuk terhadap pertumbuhan tanaman jagung pada lahan marginal. Tanah pasir diperlakukan dengan tiga taraf pembenah tanah organik dan tiga taraf pupuk NPK, kemudian ditanami jagung."
Analisis ekonomi sumber daya pada tanahCut Ajja Hani
Ìý
Dokumen ini membahas tentang analisis tanah yang dilakukan oleh kelompok 1. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, waktu dan tempat, jenis-jenis tanah, faktor penyebab dan dampak kerusakan tanah, serta kelembagaan pengelolaan sumber daya alam pada tanah."
Dokumen tersebut membahas tentang pedosfer dan jenis-jenis tanah di Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa pedosfer terdiri dari bahan organik dan anorganik yang terbentuk dari pelapukan batuan, serta menyebutkan beberapa jenis tanah di Indonesia seperti tanah humus, tanah pasir, tanah vulkanik, dan tanah gambut beserta ciri-cirinya. Dokumen juga membahas tentang erosi tanah dan upaya konservasi tanah.
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)farsfyn19
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian tanah, proses pembentukan tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah, lapisan tanah, klasifikasi tanah, penyebab kerusakan tanah seperti erosi dan pencemaran, jenis kerusakan tanah, serta upaya pencegahan dan perbaikan kerusakan tanah.
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaode Syawal Fapet
Ìý
Praktikum penanaman rumput gajah dan sawi melibatkan persiapan lahan dengan membersihkan, membajak, dan membuat bedengan, diikuti dengan penaburan pupuk dan penanaman benih rumput gajah serta sawi serta pemeliharaan tanaman.
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanIndriati Dewi
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang degradasi lahan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Degradasi lahan adalah hilangnya fungsi lahan akibat kerusakan, yang disebabkan oleh proses alam maupun aktivitas manusia. Jenis-jenis degradasi lahan meliputi pelapukan, gerakan massa, dan erosi. Faktor-faktor yang memengaruhi degradasi lahan antara lain aktivitas pertanian dan pertambangan yang tidak berkelanjutan, peneb
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan untuk fitoremediasi, yaitu proses pemulihan lingkungan yang terkontaminasi menggunakan tumbuhan. Jenis-jenis tanaman tersebut antara lain poplar, kiambang, bunga matahari, kangkung, anturium, jarak pagar, dan bambu air, yang masing-masing memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dan zat pencemar lain dari tanah dan air.
Dokumen tersebut membahas sifat kimia dan fisik tanah pada areal bekas tambang bauksit di Pulau Bintan, Riau. Penelitian menunjukkan bahwa kesuburan tanah sangat rendah dengan kandungan unsur karbon dan nitrogen yang sangat kecil, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Unsur hara lain berada pada kisaran normal kecuali untuk karbon dan nitrogen. Tekstur tanah didominasi oleh liat karena pencucian oleh air
Dokumen tersebut membahas tentang degradasi tanah pertanian di Indonesia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti erosi, penggunaan pupuk kimia, dan aktivitas pertambangan. Untuk mengatasinya, dianjurkan penggunaan pupuk organik, pengolahan tanah yang benar, dan pola tanam bergilir.
Ultisol adalah ordo tanah yang sangat tercuci dengan kandungan basa rendah. Ultisol merupakan ordo tanah yang mendominasi lahan kering di Indonesia dengan sebaran luas di perbukitan. Ultisol memiliki sifat fisika dan kimia yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman sehingga membutuhkan teknologi pengelolaan tanah untuk peningkatan kesuburannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jenis-jenis tanah di Indonesia. Terdapat delapan jenis tanah horizontal yang dijelaskan berdasarkan ciri-ciri dan pemanfaatannya, yaitu tanah gambut, latosol, regosol, aluvial, litosol, grumusol, andosol, dan podzolik merah-kuning. Dokumen tersebut juga menjelaskan empat lapisan tanah vertikal yakni lapisan atas, bawah, bahan induk, dan bat
PEMANFAATKAN BUNGA MATAHARI ( Helianthus annuus Less ) DALAM UPAYA MENANGANI ...Ghearika Sriwijatno
Ìý
1. Bunga matahari (Helianthus annuus L.) dapat digunakan dalam proses fitoremediasi untuk membersihkan tanah yang terkontaminasi logam berat seperti timbal, kadmium, kromium, tembaga, dan seng.
2. Fitoremediasi melibatkan penggunaan tumbuhan dan mikroorganisme untuk mengubah zat pencemar menjadi kurang berbahaya melalui proses seperti fitodegradasi, fitoekstraksi, dan fitostabilisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran tanah, penyebabnya, efeknya, dan cara-cara penanganannya. Penyebab pencemaran tanah antara lain limbah domestik, industri, pertanian, dan pupuk pestisida. Efeknya meliputi dampak kesehatan, ekosistem, dan pertanian. Cara penanganannya adalah remediasi, bioremediasi, reboisasi, dan pengolahan sampah.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran tanah, penyebabnya, dan dampaknya. Pencemaran tanah disebabkan oleh limbah domestik, industri, dan pertanian seperti sampah, limbah cair, sisa pupuk dan pestisida. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan manusia dan ekosistem akibat perubahan kimiawi tanah. Untuk mencegahnya perlu remediasi tanah dan bioremediasi untuk membersihkan zat pencemar menjadi bahan
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan MarginalNidya Maula N.
Ìý
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pembenah tanah dan pupuk terhadap pertumbuhan tanaman jagung pada lahan marginal. Tanah pasir diperlakukan dengan tiga taraf pembenah tanah organik dan tiga taraf pupuk NPK, kemudian ditanami jagung."
Analisis ekonomi sumber daya pada tanahCut Ajja Hani
Ìý
Dokumen ini membahas tentang analisis tanah yang dilakukan oleh kelompok 1. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, waktu dan tempat, jenis-jenis tanah, faktor penyebab dan dampak kerusakan tanah, serta kelembagaan pengelolaan sumber daya alam pada tanah."
Dokumen tersebut membahas tentang pedosfer dan jenis-jenis tanah di Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa pedosfer terdiri dari bahan organik dan anorganik yang terbentuk dari pelapukan batuan, serta menyebutkan beberapa jenis tanah di Indonesia seperti tanah humus, tanah pasir, tanah vulkanik, dan tanah gambut beserta ciri-cirinya. Dokumen juga membahas tentang erosi tanah dan upaya konservasi tanah.
GEOGRAFI - Penyebab kerusakan tanah dan cara mengatasinya (SMA kurtilas)farsfyn19
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian tanah, proses pembentukan tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah, lapisan tanah, klasifikasi tanah, penyebab kerusakan tanah seperti erosi dan pencemaran, jenis kerusakan tanah, serta upaya pencegahan dan perbaikan kerusakan tanah.
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaode Syawal Fapet
Ìý
Praktikum penanaman rumput gajah dan sawi melibatkan persiapan lahan dengan membersihkan, membajak, dan membuat bedengan, diikuti dengan penaburan pupuk dan penanaman benih rumput gajah serta sawi serta pemeliharaan tanaman.
Degradasi Lahan dan Dampaknya terhadap KehidupanIndriati Dewi
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang degradasi lahan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Degradasi lahan adalah hilangnya fungsi lahan akibat kerusakan, yang disebabkan oleh proses alam maupun aktivitas manusia. Jenis-jenis degradasi lahan meliputi pelapukan, gerakan massa, dan erosi. Faktor-faktor yang memengaruhi degradasi lahan antara lain aktivitas pertanian dan pertambangan yang tidak berkelanjutan, peneb
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan untuk fitoremediasi, yaitu proses pemulihan lingkungan yang terkontaminasi menggunakan tumbuhan. Jenis-jenis tanaman tersebut antara lain poplar, kiambang, bunga matahari, kangkung, anturium, jarak pagar, dan bambu air, yang masing-masing memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dan zat pencemar lain dari tanah dan air.
Dokumen tersebut membahas sifat kimia dan fisik tanah pada areal bekas tambang bauksit di Pulau Bintan, Riau. Penelitian menunjukkan bahwa kesuburan tanah sangat rendah dengan kandungan unsur karbon dan nitrogen yang sangat kecil, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Unsur hara lain berada pada kisaran normal kecuali untuk karbon dan nitrogen. Tekstur tanah didominasi oleh liat karena pencucian oleh air
Dokumen tersebut membahas tentang degradasi tanah pertanian di Indonesia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti erosi, penggunaan pupuk kimia, dan aktivitas pertambangan. Untuk mengatasinya, dianjurkan penggunaan pupuk organik, pengolahan tanah yang benar, dan pola tanam bergilir.
Ultisol adalah ordo tanah yang sangat tercuci dengan kandungan basa rendah. Ultisol merupakan ordo tanah yang mendominasi lahan kering di Indonesia dengan sebaran luas di perbukitan. Ultisol memiliki sifat fisika dan kimia yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman sehingga membutuhkan teknologi pengelolaan tanah untuk peningkatan kesuburannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jenis-jenis tanah di Indonesia. Terdapat delapan jenis tanah horizontal yang dijelaskan berdasarkan ciri-ciri dan pemanfaatannya, yaitu tanah gambut, latosol, regosol, aluvial, litosol, grumusol, andosol, dan podzolik merah-kuning. Dokumen tersebut juga menjelaskan empat lapisan tanah vertikal yakni lapisan atas, bawah, bahan induk, dan bat
Dokumen tersebut membahas tentang pedosfer dan jenis-jenis tanah yang terdapat di Indonesia. Terdapat 9 jenis tanah utama yaitu tanah latosol, regosol, aluvial, litosol, grumusol, andosol, podzolik merah-kuning, rendzina. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor pembentuk tanah dan proses pembentukannya melalui pelapukan batuan.
Tanah Andisol merupakan tanah vulkanik yang terbentuk dari abu gunung api dan memiliki sifat fisik dan kimia yang baik untuk pertanian, seperti kandungan hara yang tinggi dan retensi air yang baik. Tanah Andisol umumnya ditemukan di dataran tinggi dengan curah hujan tinggi dan memiliki berbagai macam penggunaan untuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
1. Dokumen membahas tentang dinamika perubahan pedosfer dan berbagai komponen yang mempengaruhinya seperti iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu.
2. Juga dibahas tentang berbagai jenis tanah seperti latosol, grumosol, podsolik, dan lainnya beserta ciri khas masing-masing.
3. Proses pembentukan tanah dan perkembangan horison tanah juga dijelaskan."
Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan, sifat, klasifikasi, dan penggunaan tanah. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi pembentukan tanah antara lain batuan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu. Terdapat berbagai jenis tanah di Indonesia yang diklasifikasikan berdasarkan proses pembentukannya, seperti entisol, inceptisol, alfisol, dan mollisol. Tanah dapat dimanfaatkan untuk pert
Tanah merupakan lapisan alami yang terbentuk dari berbagai faktor seperti iklim, organisme, batuan induk, topografi, dan waktu. Tanah memiliki berbagai fungsi penting seperti sebagai tempat tumbuh tanaman, penyedia hara dan air bagi tanaman, serta habitat bagi biota tanah. Terdapat berbagai jenis tanah di Indonesia seperti latosol, organosol, alluvial, dan lainnya yang memiliki karakteristik dan sebaran tersendiri
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahFathan Purwanto
Ìý
Dokumen tersebut membahas delapan jenis tanah utama di Indonesia yaitu podzolit, organosol, aluvial, kapur, vulkanik, pasir, humus dan laterit. Jenis tanah penting lainnya yang dijelaskan adalah ultisol, latosol, andosol, entisol dan oksisol. Histosol atau gambut juga disebutkan sebagai tanah yang terbentuk dari endapan bahan organik selama jutaan tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan tanah, sifat fisik dan kimia tanah, klasifikasi tanah, erosi tanah, dan konservasi tanah melalui metode vegetatif, mekanik, dan kimia.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan tanah dengan indra. Terdapat 4 jenis tanah yang diamati warna dan teksturnya, yaitu Entisol berwarna dark yellowish brown dengan tekstur lempung berpasir, Vertisol berwarna hitam dengan tekstur liat berdebu, Inseptisol berwarna dark redish brown dengan tekstur liat, dan Andisol berwarna dark red dengan tekstur liat berpasir. Laporan ini juga membahas mengenai latar belak
**Materi Pedosfer (Tanah) dalam Geografi Kelas X**
**1. Pengertian Pedosfer**
Pedosfer adalah lapisan terluar permukaan bumi yang terdiri dari tanah. Lapisan ini menjadi tempat kehidupan sebagian besar organisme yang ada di daratan dan memiliki fungsi penting sebagai media tempat tumbuhnya tanaman serta penyedia unsur hara bagi kehidupan. Tanah sendiri adalah hasil dari proses pelapukan batuan dan bahan organik yang terjadi dalam waktu yang lama dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim, topografi, organisme, dan waktu.
Pedosfer merupakan pertemuan antara litosfer (lapisan batuan bumi), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), dan biosfer (lapisan kehidupan). Proses interaksi antara lapisan-lapisan ini membentuk tanah yang memiliki karakteristik berbeda di setiap tempatnya, tergantung pada faktor-faktor pembentuk tanah yang dominan di wilayah tersebut.
**2. Komponen Tanah**
Tanah terdiri dari berbagai komponen utama yang saling berinteraksi membentuk struktur tanah yang unik. Berikut adalah komponen-komponen tanah yang penting:
- **Bahan Mineral**: Merupakan bagian terbesar dari komponen tanah dan berasal dari pelapukan batuan induk. Bahan mineral ini terdiri dari partikel-partikel kecil yang membentuk tekstur tanah, seperti pasir, debu, dan lempung.
- **Bahan Organik**: Bahan organik adalah sisa-sisa tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang telah mati dan terdekomposisi. Bahan organik ini penting karena menyediakan unsur hara bagi tanaman dan membantu memperbaiki struktur tanah.
- **Air Tanah**: Air merupakan komponen yang sangat penting bagi tanah karena berfungsi sebagai media pelarut unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Air tanah tersimpan di dalam pori-pori tanah dan bisa diserap oleh akar tanaman.
- **Udara**: Udara dalam tanah terdapat di antara pori-pori tanah dan sangat penting bagi organisme hidup di dalam tanah serta untuk proses respirasi akar tanaman.
**3. Proses Pembentukan Tanah (Pedogenesis)**
Tanah terbentuk melalui proses yang sangat lama dan kompleks yang dikenal sebagai pedogenesis. Pedogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan tanah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. Berikut adalah tahapan utama dalam proses pembentukan tanah:
- **Pelapukan Fisik**: Proses ini melibatkan pecahnya batuan induk menjadi partikel-partikel yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi kimianya. Pelapukan fisik terjadi akibat perubahan suhu, pembekuan dan pencairan air, serta aktivitas organisme.
Pelapukan kimia adalah perubahan struktur kimia batuan yang diakibatkan oleh reaksi kimia, seperti oksidasi, hidrasi, dan hidrolisis. Reaksi kimia ini mengubah mineral dalam batuan menjadi mineral baru yang lebih stabil.
Pelapukan Biologis: Proses ini melibatkan aktivitas organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, yang membantu menghancurkan batuan dan menciptakan humus dari bahan organik yang terdekomposisi.
4. Faktor-faktor Pembentukan Tanah
Pembentukan
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatikaIr. Zakaria, M.M
Ìý
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kinerja SDM aparatur sipil negara pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Timur. Dokumen menjelaskan perlunya meningkatkan kemampuan pegawai dalam menguasai teknologi komunikasi dan informatika serta pengetahuan sosial ekonomi masyarakat. Dokumen juga mengidentifikasi masalah rendahnya keterampilan pegawai dan lemahnya SDM, serta memberikan alternat
This document outlines the terms and conditions for a home loan agreement between John Doe and ABC Bank. It specifies that John Doe will receive a $200,000 loan at 4% annual interest to purchase a property located at 123 Main St. The loan is to be repaid over 30 years through monthly installments of principal and interest. The document details various rights and responsibilities of both parties regarding late payments, prepayment, and foreclosure.
This document outlines the terms and conditions for a home loan agreement between John Doe and ABC Bank. It specifies that John Doe will receive a $200,000 loan at 4% annual interest to purchase a property located at 123 Main St. The loan is to be repaid over 30 years through monthly installments of principal and interest. The document details various rights and responsibilities of both parties regarding late payments, prepayment, and foreclosure.
Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 16 Tahun 2017 mengatur tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Timur. Dinas ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan membawahi Sekretariat serta tiga bidang yaitu Data dan Diseminasi Informasi, Jaringan Komunikasi, dan Pengembangan Teknologi Informasi. Peraturan ini mengatur mengenai struktur organisasi, tugas p
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi masalah dan alternatif kebijakan untuk meningkatkan kompetensi aparatur di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Timur.
2. Masalah yang diidentifikasi adalah rendahnya keterampilan aparatur dan lemahnya SDM.
3. Alternatif kebijakan yang diajukan adalah peningkatan keterampilan melalui pelatihan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peningkatan kapasitas pegawai negeri sipil di Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Aceh Timur, baik dari segi pengetahuan maupun moralitas, agar dapat berperan optimal dalam memberdayakan masyarakat tani.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini membahas peranan Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Aceh Timur dalam upaya pembinaan moralitas pegawai negeri sipil.
2. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, visi misi, dan tujuan penulisan tentang peranan dinas tersebut.
3. Analisis permasalahan dan kebijakan serta kesimpulan dan saran juga dibahas dalam dokumen ini.
Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Aceh Timur berperan penting dalam membina moralitas pegawai negeri sipil melalui program pelatihan dan sosialisasi. Upaya ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan beretika.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas peranan Dinas Peternakan Aceh dalam upaya peningkatan moralitas pegawai negeri sipil.
2. Ada dua masalah utama yaitu kemampuan kerja pegawai yang rendah dan pengetahuan mereka yang kurang.
3. Untuk menyelesaikan masalah tersebut diperlukan peningkatan moral, pengetahuan, dan pelatihan bagi pegawai.
Dokumen tersebut membahas tentang program linear, sistem pertidaksamaan linier, dan grafiknya. Secara singkat, dibahas sejarah program linear, definisi program linier, langkah-langkah pembuatan model matematika dari suatu masalah, nilai optimum suatu fungsi objektif menggunakan metode uji titik pojok dan garis selidik."
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...Ir. Zakaria, M.M
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang geometri bidang khususnya lingkaran, yang mencakup definisi lingkaran dan bagian-bagiannya seperti jari-jari, diameter, busur lingkaran, serta rumus-rumus untuk menghitung keliling dan luas lingkaran. Dibahas pula sudut pusat dan sudut keliling, garis singgung lingkaran, serta lingkaran dalam dan luar segitiga.
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaIr. Zakaria, M.M
Ìý
Dokumen ini membahas tentang geometri bidang khususnya tentang segi tiga dan cara melukisnya. Ditulis oleh Ir. Zakaria Ibr., MM dan memberikan informasi tentang segi tiga serta tautan untuk tes dan klik lebih lanjut.
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaIr. Zakaria, M.M
Ìý
Chapter ii tanaman sawi
1. TINJAUAN PUSTAKA
Syarat tumbuh tanaman sawi
Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena
Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga
dikembangkan diIndonesia ini.Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang
berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran
rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang
diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah
mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut.
Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100
meter sampai 500 meter dpl.Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga
dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan
adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini
membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam
suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang
menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir
musim penghujan.Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur,
banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat
kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6
sampai pH 7 (Anonimous , 2007)
Sawi merupakan tanaman semusim. Bentuknya yang hampir menyerupai
caisim. Sawi dan cisim kadang sukar dibedakan, sawi berdaun lonjong, halus
tidak berbulu dan tidak berkrop. Kedua jenis sayuran itu dapat disilangkan
Universitas Sumatera Utara
2. (kawin silang ). Tanaman Sawi mempunyai batang pendek dan lebih langsing dari
pada petsai. Urat daun utama lebih sempit dari pada petsai tetapi daunya lebih liat.
Pada umumnya pola pertumbuhan daunnya berserak (roset) hingga sukar
membentuk Krop. Tanaman ini mempunyai akar tunggang dan akar sampimg
yang banyak tetapi dangkal . Bunganya mirip petasi tetapi rangkaian tandan lebih
pendek . Ukuran kuantum bunganya lebih kecil dengan warna pucat yang spsifik.
Ukuran bijinya kecil dan berwarna hitam kecoklatan . Bijinya terdapat dalam
kedua dinding sekat polong yang lebih gemuk . Hampir setiap orang gemar sawi
karena rasanya segar (enak) dan banyak mengandung vitamin A. vitamin B , dan
sedikit vitamin C, namun daun sawi rasanya agak pahit (Sunarjono, 2004).
Brassica juncea tampaknya berasal dari wilayah tengah asia dekat kaki
pegunungan himalaya. Migrasi terjadi kepusat domestika sekunder di India
wilayah tengah dan barat cina dan wilayah kaukasus. Catatan dalam bahasa
sansekerta menunjukan bahwa tanaman ini ditanam sejak tahun 3000 SM.
Tanaman setahun yang menyerbuk sendiri ini, umumnya tahan terhadap suhu
rendah juga dikenal sebagai sawi India , sawi coklat atau sawi kuning. Klasifikasi
anggota barassica juncea amat membingungkan karena terdapat berbagai bentuk
yang berbeda karena beberapa jenis kadang-kadang disebut sebagai sawi cina atau
sawi Oriental (Vincent, 1998)
Sifat dan Ciri umum Tanah Ultisol
Kata ultisol berasal dari bahas latin Ultimus, yang berarti terakhir, atau
dalam hal ultisol tanah yang paling terkikis dan memperlihatkan pengaruh luar
yang terakhir yaitu pencuciaan. Ultisol memiliki horison argilik dengan
kejenuhan basa yang rendah, yang kurang dari 35%. Biasanya terdapat
Universitas Sumatera Utara
3. Alumunium yang dapat dipertukarkan dalam jumlah yang tinggi. Pada umumnya,
Ultisol memiliki tingkat kesuburan yang sangat rendah untuk tanaman pangan
(Foth, 1994).
Ultisol hanya ditemukan di daerah- daerah dengan suhu tanah rata-rata
lebih dari 80C. Ultisol adalah tanah dengan horizon argilik bersifat masam dengan
kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa pada kedalaman 1,8 m dari permukaan
tanah kurang dari 35%. Tanah ini umumnya berkembang dari bahan induk tua. Di
Indonesia banyak ditemukan di daerah dengan bahan induk batuan liat. Tanah ini
merupakan bagian yang terluas dari lahan kering di Indonesia yang belum
pergunakan untuk pertaniaan. Terdapat tersebar di daerah Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan Irian Jaya. Daerah-daerah ini direncanakan sebagai daerah
perluasaan areal pertaniaan dan pembinaan transmigrasi. Sebagian besar
merupakan hutan tropika dan padang alang-alang. Problema tanah ini adalah
reaksi masam , kadar Al tinggi sehingga menjadi racun tanaman dan
menyebabkan fiksasi P, unsur hara rendah, diperlukan tindakan pengapuran dan
pemupukan ( Hardjowigeno , 1993).
Tanah Ultisol mempunyai karakteristik translokasi liat, tetapi juga
perlindian yang intensif. Ultisol mengandung air tetapi sedikit basa, tanpa
pemupukan dapat digunakan dengan sistem ladang berpindah (hifting cultivation),
akan tetapi karena relative panas dan lengas, tanah ini dapat ditingkatkan
produktivitasnya dengan pemupukan (Darmawijaya, 1992).
Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah temperete sampai
tropika ,mempunyai horizon argilik atau kandik atau fragipan dengan lapisan liat
tebal (fanning dan fanning, 1989). Dalam legen of soil yang disusun oleh FAO,
Universitas Sumatera Utara
4. ultisol mencakup sebagian tanah laterik serta sebagian besar tanah podsolik,
terutama tanah podsolik merah kuning (Munir, 1995).
Menurut Mohr dan Van Baren (1972 ) dalam Munir (1996), komponen
kimia memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Kemasaman : kurang dari 5,5
- BO : rendah sampai sedang
- Kejenuhan Basa : kurang dari 35%
- KTK : Kurang dari 24me per 100g liat
- Nutrisi : rendah
Sifat Kimia Tanah
Kemasaman tanah (pH Tanah)
Kemasaman tanah mempengaruhi serapan unsur hara dan pertumbuhan
tanaman melalaui dua cara :
1) Pengaruh langsung ion hydrogen ; atau
2) Pengaruh tidak langsung, yaitu terhadap tersedianya unsur hara termasuk
yang tidak beracun
(Indranada, 1993).
Kandungan bahan organik tanah Ultisol rendah, demikian juga penjenuhan
basa dan pH juga rendah (pH kurang dari 5,5). Penjenuhan basa pada jenis tanah
ini yaitu sekitar 35%. Kapasitas Tukar Kation pada tanah Ultisol yaitu kurang dari
24 me/100 liat sedangkan nutrisi pada tanah ini rendah (Darmawijaya, 1992).
Universitas Sumatera Utara
5. Tanah ultisol adalah tanah yang telah mengalami pelapukan yang banyak
mengandung liat oksidasi hidrous Fe dan Al dalam jumlah tinggi. Liat bereaksi
cepat dengan pembentuk sederetan Phidroksida yang sukar larut sehingga tidak
tersedia bagi tanaman. Ultisol biasanya mempunyai kandungan fosfor yang
rendah, dengan nilai yang umumnya di bawah 200 ppm (Sanchez, 1992).
C-Organik
Karbon merupakan bahan organik yang utama. Karbon ditangkap tanaman
berasal dari CO2 udara. Bahan organik di dekomposisikan menghasilkan air dan
CO2 sejumlah kecil CO2 bereaksi dalam tanah membentuk asam karbonat Ca, Mg,
K karbonat atau bikarbonat. Garam-garam ini mudah larut dan hilang atau diserap
ke dalam tanaman (Hakim, dkk., 1986).
Kandungan karbon dalam humus kurang beraneka dan dianggab sebesar
58% dengan mengasumsikan kandungan 58%, kandungan bahan organik dapat
dihitung dengan mengalih persentase karbon dengan 1,724 (Foth, 1994).
Nitrogen
Nitrogen yang merupakan unsur yang utama untuk tanaman tidak terdapat
pada batuan-batuan dan hanya berasal dari bahan organik, jadi erat hubungannya
dengan bahan organik tanah. Kadar N dalam tanah berkisar antara 0,05-0,25% ,N
dalam tanaman berbentuk protein sedang non-organik pada tanah adalah NH4
pada kompleks atau larutan tanah dan NO3 pada larutan tanah berupa garam atau
keadaan bebas. Banyak faktor yang menyebabkan penambahan/pengurangan N
pada tanaman. Penambahan N antara lain oleh pupuk, air hujan, bahan organik,
fiksasi N sedangkan kehilangaannya oleh absorpsi oleh tanaman, pencucian,
penguapan/denitrifikasi (Simatupang, 1970)
Universitas Sumatera Utara
6. Anasir hara (N) diserap perakaran tanaman dalam bentuk anion nitrat
(NO3), kation amonium (NH4) dan bahan lebih kompleks seperti asam amino larut
air dan asam nukleik. Tanaman lahan pertanian lebih banyak menyerap N dalam
bentuk anion nitrat karena perubahan bentuk N-NH4 menjadi N-NO3 telah terjadi
dalam tanah. Semua bentuk ion yang diserap akar tanaman akan diubah menjadi
bentuk NH2. Jika perakaran menyerap N- nitrat, senyawa ini segera mereduksinya
menjadi amonium dengan melibatkan enzim yang mengandung molibdenum
(poerwowidodo, 1993).
Kadar Bahan Organik
Bahan organik adalah semua sisa jasad hidup dalam tanah, baik yang
masih segar maupun yang telah terdekomposisi, senyawa sederhana maupun
kompleks. Ini termasuk akar tanaman, sisa tanaman dan hewan dalam semua
tingkat dekomposisi, humus, mikrobia dan beberapa senyawa organik
(Kohnke, 1968).
Faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas ultisol ini adalah:
(1) konsentrasi alumunium, dan mangan yang tinggi, (2) kekahatan kalsium,
(3) daya fiksasi fosfor, sulfur, dan molibdenum tinggi, Kandungan bahan organik
yang rendah sehingga daya menahan air menjadi rendah, stabilitas agregat tanah
rendah dan bobot isi tanah tinggi serta kandungan liat yang tinggi akan terjadi
proses pemadatan tanah yang cepat yanag sangat berpengaruh terhadap
perkembangan akar tanaman (Thamrin, 2000).
Bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan hara di dalam tanah dan
merupakan zat perekat yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga dapat
mengurangi permeabilitas tanah pasir. Pada peruraian bahan organik selain
Universitas Sumatera Utara
7. dihasilkan humus, juga dihasilkan karbondioksida, air dan unsur hara. Penguraian
bahan organik menjadi senyawa-senyawa anorganik disebut mineralisasi, dimana
selama proses juga dihasilkan unsur hara yang langsung dapat dipergunakan
tanaman (Tjwan, 1965).
Penambahan bahan organik dan kapur akan meningkatkan kandungan
P-tersedia dalam tanah . Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh langsung dari
pupuk kandang dan kapur serta pengaruh tidak langsung dari pupuk kandang dan
kapur serta pengaruh tidak langsung terjadi karena proses dekomposisi bahan
organik yang menghasilkan asam-asam organik mampu menon-aktifkan
anion-anion pengikat fosfat yaitu Al dan Fe yang membentuk senyawa logam
organik, sedangkan pengaruh secara langsung karena bahan organik merupakan
sumber P dan S yang tersedia bagi tanaman (Miller dan Donahue, 1990).
Adapun penambahan bahan organik kedalam ultisol, dimaksudkan untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah secara simultan. Sutedjo et all
(1991) merinci pengaruh pemberian bahan organik ke dalam tanah sebagai
berikut, yaitu pengaruh-pengaruh fisik yang terhadap keadaan biologi tanah.
Dengan pengaruh–pengaruh ini struktur tanah menjadi lebih baik, aerasi menjadi
lebih baik, mempunyai efek pengikat yang baik atas partikel-partikel tanah.
Kapasitas menahan airnya meningkatkan daya sanggah tanah,
mencegah meningkatnya kemasaman dan alkalinitas yang terlalu tinggi
(Sutedjo et all, 1991).
Universitas Sumatera Utara
8. Nisbah C/N Tanah
Nilai C/N bahan organik segar menentukan reaksi dalam tanah. Bila C/N
bahan organik tinggi maka akan terjadi persaingan N antara tanaman dan mikroba,
dalam hal ini N di mobilisasi. Bila nitrifikasi baik, maka C/N akan rendah, dengan
demikian bahan organik bisa cepat habis. Untuk mempertahankan bahan organik
dalam tanah harus disediakan N yang cukup. Suatu dekomposisi bahan organik
yang lanjut dicirikan oleh C/N yang tinggi menunjukkan dekomposisi belum
lanjut atau baru mulai (Hakim, dkk., 1986).
Pupuk kandang perlu mengalami proses penguraiaan dengan demikian
kualitas pupuk kandang juga turut ditentukan oleh C/N rasio yang tinggi sehingga
mikroorganisme memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan
proses penguraiannya sehingga lama mengeluarkan panas misalnya pada sapi,
kerbau, dan babi. Dalam dunia pupuk kandang dikenal dengan istilah pupuk panas
dan pupuk dingin, pupuk panas adalah pupuk kandang yang proses penguriannya
berlangsung cepat sehingga terbentuk panas, salah satu contohnya adalah kotoran
ayam, pada pupuk dingin terjadi sebaliknya (Novizan, 2002).
Pupuk Kiserit
Kieserit segera tersedia bagi tanaman dengan pengaruh yang lama.
Kieserit mengandung kurang lebih 26% MgO dan 22% S. Beberapa sifat penting
lainnya berbentuk hablur dan berwarna abu-abu, mudah tersedia bagi tanaman
yang bereaksi agak masam karena mengandung SO4, serta kurang tahan disimpan
dalam waktu yang lama.(Chan dan Suwandi, 1984).
Magnesium di dalam tanah berada dalam berbagai mineral yang mana
yang paling utama adalah kalsium magnesium karbonat CaMg (CO3), dan paling
Universitas Sumatera Utara
9. banyak terdapat pada tanah liat. Tanah liat mengandung 0,5-2,5 MgO dan dari
jumlah ini kira-kira 10% mudah diserap oleh tanaman, sedangkan persediaan
magnesium pada tanah pasir jauh lebih sedikit yang mana paling banyak
mengandung 0,15% MgO. Oleh karena itu pada tanah pasir banyak dijumpai
kekurangan magnesium (Rinsema, 1986 ).
Pupuk Kandang Ayam
Pupuk kandang adalah kotoran padat dan cair dari hewan atau ternak yang
di kandangkan, yang dapat dicampur dengan sisa makanan dan alas kandangnya.
Penguraian pupuk kandang menjadi humus merupakan yang penting dalam
memperbaiki sifat kimia tanah (Wigati, dkk., 2006).
Pupuk kandang mempunyai beberapa fungsi antara lain
(1) mengembangkan beberapa unsur hara seperti fosfor, nitrogen, sulfur dan
kalium; (2) meningkatkan kapasitas tukar kation tanah ; (3) melepaskan unsur
hara P dan oksidasi Fe dan Al ; (4) memperbaiki sifat fisik tanah dan struktur
tanah; (5) Serta membentuk senyawa kompleks dengan unsur makro dan mikro
sehingga dapat mengurangi proses pencuciaaan unsur makro dan mikro sehingga
dapat mengurangi proses pencucian unsur. Pupuk kandang adalah pupuk organik
yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang tergantung pada jenis
ternak kualitas pakan ternak dan cara penampungan pupuk kandang. Table 1
menunjukan pupuk kandang dari ayam atau unggas memiliki kandungan hara
yang lebih besar dari pada jenis ternak lainnya . Penyebabnya adalah kotoran pada
unggas tercampur dengan kotoran cairnya. Umumnya kandungan unsur hara pada
urine selalau lebih tinggi dari pada kotoran padat
Universitas Sumatera Utara
10. Tabel 1. Kandungan Beberapa jenis Unsur hara beberapa jenis pupuk Kandang
(Sukristiyonubowo, 1993).
Jenis Ternak N(%) P2O5(%) K2O(%)
Ayam 1,7 1,9 1,5
Sapi 0,3 0,2 0,3
Kuda 0,4 0,2 0,3
Domba 0,6 0,3 0,2
Pupuk kandang kotoran ayam yang kering mengandung kadar air kurang
dari 15 %. Hal ini akan mengurangi kehilangan amonia dan akan menghasilkan
pupuk kandang dengan mutu yang baik dan tidak terlalu bau, sehingga mudah
ditangani dalam pendistribusiannya, harga pupuk kotoran ayam ini lebih mahal
dan kandungan haranya lebih tinggi yakni 24 kg N/ton, 20 kg P2O5/ton dan 15 kg
K2O (Simpson, 1986).
Ciri-ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat secara fisik atau kimia. Ciri
fisiknya adalah berwarna kecoklatan kehitaman, cukup kering , tidak menggumpal
dan tidak berbau menyengat. Ciri-ciri kimiawinya adalah C/N sangat kecil
(bahan pembentukannya sudah dan tidak terlihat ) temperature nya relative stabil
(Novizan, 2002).
Universitas Sumatera Utara