Dokumen ini membahas sistem bilangan dan konversi antar sistem bilangan yang umum digunakan dalam sistem digital seperti desimal, biner, oktal dan heksadesimal. Termasuk rumus dan contoh untuk mengkonversikan bilangan antar sistem bilangan tersebut.
Dokumen tersebut membahas sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal beserta cara mengkonversikan antar sistem bilangan tersebut. Dijelaskan rumus dan contoh konversi bilangan antara sistem desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan format data yang digunakan dalam sistem digital, meliputi sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal beserta konversi antara sistem-sistem bilangan tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan organisasi data dalam bit, nibble, byte dan word pada komputer.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan konversi antar sistem bilangan yang digunakan dalam sistem komputer seperti biner, oktal, desimal, dan heksadesimal beserta contoh-contoh perhitungannya."
1. Bilangan desimal adalah bilangan dengan basis 10 yang terdiri dari angka 0-9. Bilangan biner dan oktal memiliki basis 2 dan 8, sementara heksadesimal basis 16.
2. Bilangan dapat dikonversi antara sistem bilangan dengan mengalikan digitnya dengan pangkat basis yang sesuai.
3. Microsoft Excel menyediakan fungsi untuk mengkonversi antara sistem bilangan seperti DES2BIN, OCT2HEX, dan lainnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang encoding dan decoding menggunakan bilangan heksadesimal. Bilangan heksadesimal merupakan sistem bilangan basis 16 yang memudahkan konversi dari bilangan biner menjadi format yang lebih singkat. Bilangan heksadesimal banyak digunakan dalam teknologi seperti IP address untuk menyederhanakan alamat biner panjang menjadi notasi kolom-heksadesimal. Metode ini mempermudah pengiriman dan pembacaan kode digital.
Jadi yang dimaksud Representasi data yaitu kode yang memberikan tanda bilangan biner yang disepakati, yaitu 0 (nol) untuk bilangan positif dan 1 untuk bilangan negatif. Pada bilangan n-bit, jika susunannya dilengkapi dengan bit-bit tanda, maka diperlukan register dengan panjang n+1 bit. Dalam hal ini, n bit digunakan untuk menyimpan bilangan biner itu sendiri dan satu bit untuk sinyal. Dalam representasi biner yang dilengkapi dengan tanda bilangan, bit tanda ditempatkan pada posisi paling kiri.
Sedangkan fungsinya, Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana : Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan secara elektronis didalam CPU (Central Processing Unit) dan komponen lainnya yang menyusun sebuah komputer personal. Pengoperasian komputer digital didasarkan pada penyimpanan dan pengolahan data biner
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Sistem bilangan desimal menggunakan 10 angka dari 0 hingga 9, sedangkan sistem biner hanya menggunakan 0 dan 1. Sistem oktal dan heksadesimal dibentuk dari pengelompokan bit-bit sistem biner berdasarkan basis delapan dan enam belas.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan yang digunakan pada komputer, termasuk bilangan biner, desimal, oktal, dan heksadesimal. Juga dibahas tentang konversi bilangan antar sistem dan penyandian bilangan untuk digunakan pada komputer.
Subnetting digunakan untuk memecah jaringan menjadi subjaringan lebih kecil untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan memudahkan pengelolaan jaringan. Teknik ini melibatkan penggunaan subnet mask untuk menentukan bagian alamat IP mana yang digunakan untuk identifikasi jaringan dan host. Proses konversi antara sistem bilangan biner, desimal, oktal, dan heksadesimal diperlukan dalam melakukan subnetting.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan format data yang digunakan dalam sistem digital, meliputi sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal beserta konversi antara sistem-sistem bilangan tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan organisasi data dalam bit, nibble, byte dan word pada komputer.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan konversi antar sistem bilangan yang digunakan dalam sistem komputer seperti biner, oktal, desimal, dan heksadesimal beserta contoh-contoh perhitungannya."
1. Bilangan desimal adalah bilangan dengan basis 10 yang terdiri dari angka 0-9. Bilangan biner dan oktal memiliki basis 2 dan 8, sementara heksadesimal basis 16.
2. Bilangan dapat dikonversi antara sistem bilangan dengan mengalikan digitnya dengan pangkat basis yang sesuai.
3. Microsoft Excel menyediakan fungsi untuk mengkonversi antara sistem bilangan seperti DES2BIN, OCT2HEX, dan lainnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang encoding dan decoding menggunakan bilangan heksadesimal. Bilangan heksadesimal merupakan sistem bilangan basis 16 yang memudahkan konversi dari bilangan biner menjadi format yang lebih singkat. Bilangan heksadesimal banyak digunakan dalam teknologi seperti IP address untuk menyederhanakan alamat biner panjang menjadi notasi kolom-heksadesimal. Metode ini mempermudah pengiriman dan pembacaan kode digital.
Jadi yang dimaksud Representasi data yaitu kode yang memberikan tanda bilangan biner yang disepakati, yaitu 0 (nol) untuk bilangan positif dan 1 untuk bilangan negatif. Pada bilangan n-bit, jika susunannya dilengkapi dengan bit-bit tanda, maka diperlukan register dengan panjang n+1 bit. Dalam hal ini, n bit digunakan untuk menyimpan bilangan biner itu sendiri dan satu bit untuk sinyal. Dalam representasi biner yang dilengkapi dengan tanda bilangan, bit tanda ditempatkan pada posisi paling kiri.
Sedangkan fungsinya, Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana : Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan secara elektronis didalam CPU (Central Processing Unit) dan komponen lainnya yang menyusun sebuah komputer personal. Pengoperasian komputer digital didasarkan pada penyimpanan dan pengolahan data biner
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Sistem bilangan desimal menggunakan 10 angka dari 0 hingga 9, sedangkan sistem biner hanya menggunakan 0 dan 1. Sistem oktal dan heksadesimal dibentuk dari pengelompokan bit-bit sistem biner berdasarkan basis delapan dan enam belas.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan yang digunakan pada komputer, termasuk bilangan biner, desimal, oktal, dan heksadesimal. Juga dibahas tentang konversi bilangan antar sistem dan penyandian bilangan untuk digunakan pada komputer.
Subnetting digunakan untuk memecah jaringan menjadi subjaringan lebih kecil untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan memudahkan pengelolaan jaringan. Teknik ini melibatkan penggunaan subnet mask untuk menentukan bagian alamat IP mana yang digunakan untuk identifikasi jaringan dan host. Proses konversi antara sistem bilangan biner, desimal, oktal, dan heksadesimal diperlukan dalam melakukan subnetting.
The document describes the analytic hierarchy process (AHP), a decision-making tool developed by Thomas Saaty. The AHP breaks a decision problem into a hierarchy, then uses pairwise comparisons to assign weights to attributes and alternatives at each level. Weights are determined through eigenvector calculations and combined to score alternatives. The AHP has been applied in many fields and allows consistency checks, but critics argue its numeric scale conversions and required comparisons have limitations. An example decision problem on choosing a packaging machine is provided to illustrate the AHP steps.
The system bus connects the central components of a computer system, including the CPU, memory, and input/output devices. It consists of three main buses - the data bus, which transfers data; the address bus, which specifies memory locations; and the control bus, which coordinates signals. The buses allow components to communicate by transferring data and commands in parallel via electrical pathways on the motherboard. Arbitration determines which device gains control of the shared bus at any given time to prevent signals from overlapping.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar IP addressing dan netmask. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa IP address terdiri dari dua bagian yaitu network ID dan host ID berdasarkan netmask. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi jaringan internet berdasarkan panjang bit network ID dan host ID.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar data warehouse, data mart, OLAP, dan data mining. Secara ringkas, data warehouse digunakan untuk menyimpan dan menganalisis data historis dari berbagai sumber untuk keperluan pengambilan keputusan manajemen, data mart merupakan subset dari data warehouse yang berfokus pada kebutuhan departemen tertentu, sedangkan OLAP dan data mining merupakan teknologi untuk menganalisis dan menemukan pola dari
Tahap-tahap revolusi industri membutuhkan waktu yang semakin singkat dari waktu ke waktu. Saat ini, berbagai kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi.
2. Arsitektur & Organisasi Komputer
Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem
digital yaitu sistem bilangan desimal, biner, oktal dan
heksadesimal.
Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang
paling familier dengan kita karena berbagai kemudahannya
yang kita pergunakan sehari – hari.
Komputer yang ada pada saat ini merupakan komputer biner.
Semua bilangan yang disimpan dalam memori adalah data
biner karena arsitektur komputer yang ada menggunakan
sistem bilangan biner.
Bilangan heksadesimal banyak digunakan dalam pemrograman
bahasa assembly ataupun bahasa mesin.
3. Arsitektur & Organisasi Komputer
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan basis 10 angka mulai
0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11,
12, 13, 14 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10.
Contoh penulisan bilangan desimal : 14(10). Ingat, desimal berbasis 10, maka
angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal. System
decimal merupakan positional value system dimana nilai dari sebuah digit
bergantung pada posisinya. Sebagai contoh angka decimal 453. Digit 4
menyatakan 4 ratus, 5 menyatakan 5 puluh dan 3 menyatakan satuan.
Contoh : 27.35
Bilangan ini sama dengan 2 puluhan ditambah 7 satuan ditambah 3 persepuluh
ditambah 5 perseratus atau 2x10+7x1+3x0.1+5x0.01
BILANGAN DESIMAL
4. Arsitektur & Organisasi Komputer
Sistem bilangan decimal kurang tepat diimplementasikan dalam system digital.
Hal ini akan sangat sulit merangcang perangkat elektronik yang bekerja dengan
10 level tegangan berbeda dimana satu karakter decimal mewakili satu level
tegangan). Akan sangat mudah untuk merancang rangkaian digital yang
beroperasi hanya dengan 2 level tegangan. Karena alasan inilah hamper semua
system digital menggunakan system bilangan biner (base 2) sebagai dasar
system bilangan untuk operasinya.
Pada system bilangan biner terdapat 2 simbol atau nilai digit yaitu 0 dan 1.
System bilangan biner juga merupakan sebuah system yang positional value,
dimana setiap digit bilangan biner memiliki nilainya sendiri, yang dinyatakan
sebagai kelipatan 2. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Contoh
penulisan : 1001(2). Biner berbasis 2, maka angka 2-lah yang
menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
BILANGAN BINER
6. Arsitektur & Organisasi Komputer
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16 adalah
bilangan yang menggunakan 16 buah simbol, mulai dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,
dan 9, kemudian dilanjut huruf A,B,C,D,E, dan F. Jadi, huruf A sampai F
merupakan simbol untuk mengganti angka 10 sampai 15. Contoh penulisan :
E316. Hexadesimal berbasis 16, maka angka 16-lah yang menjadi subscript pada
penulisan bilangan desimal.
8. Arsitektur & Organisasi Komputer
Konversi Bilangan Desimal ke Biner
â– Konversi bilangan desimal ke bilangan Biner: Gunakan pembagian dgn 2
secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk
jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB)
dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
â– Contoh: Konversi 17910 ke biner:
â– 179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB)
â– / 2 = 44 sisa 1
â– / 2 = 22 sisa 0
â– / 2 = 11 sisa 0
â– / 2 = 5 sisa 1
â– / 2 = 2 sisa 1
â– / 2 = 1 sisa 0
â– / 2 = 0 sisa 1 (MSB)
■⇒ 17910 = 101100112
â–
â– MSB LSB
9. Arsitektur & Organisasi Komputer
Konversi Bilangan Desimal ke Hexadesimal
â– Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan hexadesimal: Gunakan
pembagian dgn 16 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian
membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant
bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
â– Contoh: Konversi 17910 ke hexadesimal:
â– 179 / 16 = 11 sisa 3 (LSB)
â– / 16 = 0 sisa 11 (dalam bilangan hexadesimal berarti B)MSB
■⇒ 17910 = B316
10. Arsitektur & Organisasi Komputer
Konversi Bilangan Biner ke Hexadesimal
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal,
lakukan pengelompokan 4 digit bilangan biner dari posisi LSB
sampai ke MSB
â– Contoh: konversikan 101100112 ke bilangan hexa
â– Jawab : 1011 0011
â– B 3
â– Jadi 101100112 = B316
11. Arsitektur & Organisasi Komputer
Konversi Bilangan Hexadesimal ke Biner
Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Hexadesimal ke Biner yang harus
dilakukan adalah terjemahkan setiap digit bilangan Hexadesimal ke 4 digit
bilangan biner
â– Contoh Konversikan B316 ke bilangan biner.
â– Jawab: B 3
â– 1011 0011
â– Jadi B316 = 101100112