ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Arsitektur & Organisasi Komputer
Representasi Data
Komputer
Arsitektur & Organisasi Komputer
Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem
digital yaitu sistem bilangan desimal, biner, oktal dan
heksadesimal.
Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang
paling familier dengan kita karena berbagai kemudahannya
yang kita pergunakan sehari – hari.
Komputer yang ada pada saat ini merupakan komputer biner.
Semua bilangan yang disimpan dalam memori adalah data
biner karena arsitektur komputer yang ada menggunakan
sistem bilangan biner.
Bilangan heksadesimal banyak digunakan dalam pemrograman
bahasa assembly ataupun bahasa mesin.
Arsitektur & Organisasi Komputer
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan basis 10 angka mulai
0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11,
12, 13, 14 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10.
Contoh penulisan bilangan desimal : 14(10). Ingat, desimal berbasis 10, maka
angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal. System
decimal merupakan positional value system dimana nilai dari sebuah digit
bergantung pada posisinya. Sebagai contoh angka decimal 453. Digit 4
menyatakan 4 ratus, 5 menyatakan 5 puluh dan 3 menyatakan satuan.
Contoh : 27.35
Bilangan ini sama dengan 2 puluhan ditambah 7 satuan ditambah 3 persepuluh
ditambah 5 perseratus atau 2x10+7x1+3x0.1+5x0.01
BILANGAN DESIMAL
Arsitektur & Organisasi Komputer
Sistem bilangan decimal kurang tepat diimplementasikan dalam system digital.
Hal ini akan sangat sulit merangcang perangkat elektronik yang bekerja dengan
10 level tegangan berbeda dimana satu karakter decimal mewakili satu level
tegangan). Akan sangat mudah untuk merancang rangkaian digital yang
beroperasi hanya dengan 2 level tegangan. Karena alasan inilah hamper semua
system digital menggunakan system bilangan biner (base 2) sebagai dasar
system bilangan untuk operasinya.
Pada system bilangan biner terdapat 2 simbol atau nilai digit yaitu 0 dan 1.
System bilangan biner juga merupakan sebuah system yang positional value,
dimana setiap digit bilangan biner memiliki nilainya sendiri, yang dinyatakan
sebagai kelipatan 2. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Contoh
penulisan : 1001(2). Biner berbasis 2, maka angka 2-lah yang
menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
BILANGAN BINER
Arsitektur & Organisasi Komputer
BILANGAN BINER
Arsitektur & Organisasi Komputer
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16 adalah
bilangan yang menggunakan 16 buah simbol, mulai dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,
dan 9, kemudian dilanjut huruf A,B,C,D,E, dan F. Jadi, huruf A sampai F
merupakan simbol untuk mengganti angka 10 sampai 15. Contoh penulisan :
E316. Hexadesimal berbasis 16, maka angka 16-lah yang menjadi subscript pada
penulisan bilangan desimal.
Arsitektur & Organisasi Komputer
Konversi Radiks-r ke desimal
â–  Rumus konversi radiks-r ke desimal:
â–  Contoh:
■ 11012 = 1×23 + 1×22 + 1×20
= 8 + 4 + 1 = 1310
■ 2A16 = 2×161 + 10×160
= 32 + 10 = 4210
Arsitektur & Organisasi Komputer
Konversi Bilangan Desimal ke Biner
â–  Konversi bilangan desimal ke bilangan Biner: Gunakan pembagian dgn 2
secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk
jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB)
dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
â–  Contoh: Konversi 17910 ke biner:
â–  179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB)
â–  / 2 = 44 sisa 1
â–  / 2 = 22 sisa 0
â–  / 2 = 11 sisa 0
â–  / 2 = 5 sisa 1
â–  / 2 = 2 sisa 1
â–  / 2 = 1 sisa 0
â–  / 2 = 0 sisa 1 (MSB)
■ ⇒ 17910 = 101100112
â– 
â–  MSB LSB
Arsitektur & Organisasi Komputer
Konversi Bilangan Desimal ke Hexadesimal
â–  Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan hexadesimal: Gunakan
pembagian dgn 16 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian
membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant
bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
â–  Contoh: Konversi 17910 ke hexadesimal:
â–  179 / 16 = 11 sisa 3 (LSB)
â–  / 16 = 0 sisa 11 (dalam bilangan hexadesimal berarti B)MSB
■ ⇒ 17910 = B316
Arsitektur & Organisasi Komputer
Konversi Bilangan Biner ke Hexadesimal
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal,
lakukan pengelompokan 4 digit bilangan biner dari posisi LSB
sampai ke MSB
â–  Contoh: konversikan 101100112 ke bilangan hexa
â–  Jawab : 1011 0011
â–  B 3
â–  Jadi 101100112 = B316
Arsitektur & Organisasi Komputer
Konversi Bilangan Hexadesimal ke Biner
Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Hexadesimal ke Biner yang harus
dilakukan adalah terjemahkan setiap digit bilangan Hexadesimal ke 4 digit
bilangan biner
â–  Contoh Konversikan B316 ke bilangan biner.
â–  Jawab: B 3
â–  1011 0011
â–  Jadi B316 = 101100112
Arsitektur & Organisasi Komputer
LATIHAN
■ 8910 = ……16
■ 110102 = ……10
■ 29A16 = ……10
■ 35910 = ……2
■ 7510 = ……16
■ 101012 = ……10
■ 10B16 = ……10
■ 20710 = ……2
■ 2610 = ……16
■ 011012 = ……10
■ 83C16 = ……10
■ 41410 = ……2
■ 3110 = ……16
■ 100102 = ……10
■ 75D16 = ……10
■ 19510 = ……2
■ 9410 = ……16
■ 100102 = ……10
■ 38F16 = ……10
■ 48210 = ……2
■ 5810 = ……16
■ 001102 = ……10
■ 49F16 = ……10
■ 23710 = ……2
■ 9210 = ……16
■ 010012 = ……10
■ 8F116 = ……10
■ 31010 = ……2

More Related Content

Similar to Computer Data Representation in Digital Format (20)

Pti (7) sistem bilangan
Pti (7)   sistem bilanganPti (7)   sistem bilangan
Pti (7) sistem bilangan
Hardini_HD
Ìý
sistem bilangan.ppt
sistem bilangan.pptsistem bilangan.ppt
sistem bilangan.ppt
DonnyAulia1
Ìý
sistem bilangan untuk SMK dan MAK kelas IX
sistem bilangan untuk SMK dan MAK kelas IXsistem bilangan untuk SMK dan MAK kelas IX
sistem bilangan untuk SMK dan MAK kelas IX
JuharKomputer
Ìý
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Ismanu Rahadi
Ìý
13. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv113. representasi data 1 julv1
13. representasi data 1 julv1
Setia Juli Irzal Ismail
Ìý
Digital 1
Digital 1Digital 1
Digital 1
Angga Aji
Ìý
#7 INFORMATIKA - BILANGAN BINER DAN HEKSADESIMAL.pptx
#7 INFORMATIKA - BILANGAN BINER DAN HEKSADESIMAL.pptx#7 INFORMATIKA - BILANGAN BINER DAN HEKSADESIMAL.pptx
#7 INFORMATIKA - BILANGAN BINER DAN HEKSADESIMAL.pptx
pilketos23
Ìý
1. sistem bilangan dan register
1. sistem bilangan dan register1. sistem bilangan dan register
1. sistem bilangan dan register
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
Ìý
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
Satria Buana
Ìý
Decoding Encoding with Heksadesimal
Decoding Encoding with HeksadesimalDecoding Encoding with Heksadesimal
Decoding Encoding with Heksadesimal
ArifRohman99
Ìý
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
Andhi Ridwan
Ìý
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
AhmadNurfauzan6
Ìý
Assembly 01
Assembly 01Assembly 01
Assembly 01
Machfuz Iman
Ìý
Sitem Bilangan Digital
Sitem Bilangan DigitalSitem Bilangan Digital
Sitem Bilangan Digital
Fix D'phantom Vegeance
Ìý
ppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptxppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptx
desterinahana
Ìý
P2-. Sistem Bilangan Dan Sistem Kode.pdf
P2-. Sistem Bilangan Dan Sistem Kode.pdfP2-. Sistem Bilangan Dan Sistem Kode.pdf
P2-. Sistem Bilangan Dan Sistem Kode.pdf
dendykurniawan8
Ìý
BAB 5 Subnetting.pptx
BAB 5 Subnetting.pptxBAB 5 Subnetting.pptx
BAB 5 Subnetting.pptx
SamletSitepu
Ìý
konversi sistem bilangan
konversi sistem bilangankonversi sistem bilangan
konversi sistem bilangan
Syatantra Rahutama
Ìý
Materi Sistem Bilangan Sistem Digital Dedy
Materi Sistem Bilangan Sistem Digital DedyMateri Sistem Bilangan Sistem Digital Dedy
Materi Sistem Bilangan Sistem Digital Dedy
DedyWahyuHerdiyanto
Ìý
Materi Bilangan Heksadesimal Kelas 8.pptx
Materi Bilangan Heksadesimal Kelas 8.pptxMateri Bilangan Heksadesimal Kelas 8.pptx
Materi Bilangan Heksadesimal Kelas 8.pptx
puridian53
Ìý
Pti (7) sistem bilangan
Pti (7)   sistem bilanganPti (7)   sistem bilangan
Pti (7) sistem bilangan
Hardini_HD
Ìý
sistem bilangan.ppt
sistem bilangan.pptsistem bilangan.ppt
sistem bilangan.ppt
DonnyAulia1
Ìý
sistem bilangan untuk SMK dan MAK kelas IX
sistem bilangan untuk SMK dan MAK kelas IXsistem bilangan untuk SMK dan MAK kelas IX
sistem bilangan untuk SMK dan MAK kelas IX
JuharKomputer
Ìý
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Ismanu Rahadi
Ìý
Digital 1
Digital 1Digital 1
Digital 1
Angga Aji
Ìý
#7 INFORMATIKA - BILANGAN BINER DAN HEKSADESIMAL.pptx
#7 INFORMATIKA - BILANGAN BINER DAN HEKSADESIMAL.pptx#7 INFORMATIKA - BILANGAN BINER DAN HEKSADESIMAL.pptx
#7 INFORMATIKA - BILANGAN BINER DAN HEKSADESIMAL.pptx
pilketos23
Ìý
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
Satria Buana
Ìý
Decoding Encoding with Heksadesimal
Decoding Encoding with HeksadesimalDecoding Encoding with Heksadesimal
Decoding Encoding with Heksadesimal
ArifRohman99
Ìý
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
Andhi Ridwan
Ìý
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptxPertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
Pertemuan 4 - Representasi Data1234.pptx
AhmadNurfauzan6
Ìý
ppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptxppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptx
desterinahana
Ìý
P2-. Sistem Bilangan Dan Sistem Kode.pdf
P2-. Sistem Bilangan Dan Sistem Kode.pdfP2-. Sistem Bilangan Dan Sistem Kode.pdf
P2-. Sistem Bilangan Dan Sistem Kode.pdf
dendykurniawan8
Ìý
BAB 5 Subnetting.pptx
BAB 5 Subnetting.pptxBAB 5 Subnetting.pptx
BAB 5 Subnetting.pptx
SamletSitepu
Ìý
konversi sistem bilangan
konversi sistem bilangankonversi sistem bilangan
konversi sistem bilangan
Syatantra Rahutama
Ìý
Materi Sistem Bilangan Sistem Digital Dedy
Materi Sistem Bilangan Sistem Digital DedyMateri Sistem Bilangan Sistem Digital Dedy
Materi Sistem Bilangan Sistem Digital Dedy
DedyWahyuHerdiyanto
Ìý
Materi Bilangan Heksadesimal Kelas 8.pptx
Materi Bilangan Heksadesimal Kelas 8.pptxMateri Bilangan Heksadesimal Kelas 8.pptx
Materi Bilangan Heksadesimal Kelas 8.pptx
puridian53
Ìý

More from radianb (10)

Pengantar Dasar-Dasar Machine Learning dan Pemanfaatannya
Pengantar Dasar-Dasar Machine Learning dan PemanfaatannyaPengantar Dasar-Dasar Machine Learning dan Pemanfaatannya
Pengantar Dasar-Dasar Machine Learning dan Pemanfaatannya
radianb
Ìý
Understanding How Computer Memory Works.
Understanding How Computer Memory Works.Understanding How Computer Memory Works.
Understanding How Computer Memory Works.
radianb
Ìý
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
radianb
Ìý
Panduan Penelitian dan Pengabdian 2023 Draft MA 4.pdf
Panduan Penelitian dan Pengabdian 2023 Draft MA 4.pdfPanduan Penelitian dan Pengabdian 2023 Draft MA 4.pdf
Panduan Penelitian dan Pengabdian 2023 Draft MA 4.pdf
radianb
Ìý
AHP Method
AHP MethodAHP Method
AHP Method
radianb
Ìý
10 system bus.pdf
10 system bus.pdf10 system bus.pdf
10 system bus.pdf
radianb
Ìý
IP dan Netmask
IP dan NetmaskIP dan Netmask
IP dan Netmask
radianb
Ìý
04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
04 - Simple Additive Weighting Method.pptx04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
radianb
Ìý
02-Business Intelligence.ppt
02-Business Intelligence.ppt02-Business Intelligence.ppt
02-Business Intelligence.ppt
radianb
Ìý
Industri 40.pdf
Industri 40.pdfIndustri 40.pdf
Industri 40.pdf
radianb
Ìý
Pengantar Dasar-Dasar Machine Learning dan Pemanfaatannya
Pengantar Dasar-Dasar Machine Learning dan PemanfaatannyaPengantar Dasar-Dasar Machine Learning dan Pemanfaatannya
Pengantar Dasar-Dasar Machine Learning dan Pemanfaatannya
radianb
Ìý
Understanding How Computer Memory Works.
Understanding How Computer Memory Works.Understanding How Computer Memory Works.
Understanding How Computer Memory Works.
radianb
Ìý
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
radianb
Ìý
Panduan Penelitian dan Pengabdian 2023 Draft MA 4.pdf
Panduan Penelitian dan Pengabdian 2023 Draft MA 4.pdfPanduan Penelitian dan Pengabdian 2023 Draft MA 4.pdf
Panduan Penelitian dan Pengabdian 2023 Draft MA 4.pdf
radianb
Ìý
AHP Method
AHP MethodAHP Method
AHP Method
radianb
Ìý
10 system bus.pdf
10 system bus.pdf10 system bus.pdf
10 system bus.pdf
radianb
Ìý
IP dan Netmask
IP dan NetmaskIP dan Netmask
IP dan Netmask
radianb
Ìý
04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
04 - Simple Additive Weighting Method.pptx04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
04 - Simple Additive Weighting Method.pptx
radianb
Ìý
02-Business Intelligence.ppt
02-Business Intelligence.ppt02-Business Intelligence.ppt
02-Business Intelligence.ppt
radianb
Ìý
Industri 40.pdf
Industri 40.pdfIndustri 40.pdf
Industri 40.pdf
radianb
Ìý

Computer Data Representation in Digital Format

  • 1. Arsitektur & Organisasi Komputer Representasi Data Komputer
  • 2. Arsitektur & Organisasi Komputer Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital yaitu sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal. Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang paling familier dengan kita karena berbagai kemudahannya yang kita pergunakan sehari – hari. Komputer yang ada pada saat ini merupakan komputer biner. Semua bilangan yang disimpan dalam memori adalah data biner karena arsitektur komputer yang ada menggunakan sistem bilangan biner. Bilangan heksadesimal banyak digunakan dalam pemrograman bahasa assembly ataupun bahasa mesin.
  • 3. Arsitektur & Organisasi Komputer Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan basis 10 angka mulai 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12, 13, 14 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 14(10). Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal. System decimal merupakan positional value system dimana nilai dari sebuah digit bergantung pada posisinya. Sebagai contoh angka decimal 453. Digit 4 menyatakan 4 ratus, 5 menyatakan 5 puluh dan 3 menyatakan satuan. Contoh : 27.35 Bilangan ini sama dengan 2 puluhan ditambah 7 satuan ditambah 3 persepuluh ditambah 5 perseratus atau 2x10+7x1+3x0.1+5x0.01 BILANGAN DESIMAL
  • 4. Arsitektur & Organisasi Komputer Sistem bilangan decimal kurang tepat diimplementasikan dalam system digital. Hal ini akan sangat sulit merangcang perangkat elektronik yang bekerja dengan 10 level tegangan berbeda dimana satu karakter decimal mewakili satu level tegangan). Akan sangat mudah untuk merancang rangkaian digital yang beroperasi hanya dengan 2 level tegangan. Karena alasan inilah hamper semua system digital menggunakan system bilangan biner (base 2) sebagai dasar system bilangan untuk operasinya. Pada system bilangan biner terdapat 2 simbol atau nilai digit yaitu 0 dan 1. System bilangan biner juga merupakan sebuah system yang positional value, dimana setiap digit bilangan biner memiliki nilainya sendiri, yang dinyatakan sebagai kelipatan 2. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Contoh penulisan : 1001(2). Biner berbasis 2, maka angka 2-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal. BILANGAN BINER
  • 5. Arsitektur & Organisasi Komputer BILANGAN BINER
  • 6. Arsitektur & Organisasi Komputer Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16 adalah bilangan yang menggunakan 16 buah simbol, mulai dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9, kemudian dilanjut huruf A,B,C,D,E, dan F. Jadi, huruf A sampai F merupakan simbol untuk mengganti angka 10 sampai 15. Contoh penulisan : E316. Hexadesimal berbasis 16, maka angka 16-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
  • 7. Arsitektur & Organisasi Komputer Konversi Radiks-r ke desimal â–  Rumus konversi radiks-r ke desimal: â–  Contoh: â–  11012 = 1×23 + 1×22 + 1×20 = 8 + 4 + 1 = 1310 â–  2A16 = 2×161 + 10×160 = 32 + 10 = 4210
  • 8. Arsitektur & Organisasi Komputer Konversi Bilangan Desimal ke Biner â–  Konversi bilangan desimal ke bilangan Biner: Gunakan pembagian dgn 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB). â–  Contoh: Konversi 17910 ke biner: â–  179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB) â–  / 2 = 44 sisa 1 â–  / 2 = 22 sisa 0 â–  / 2 = 11 sisa 0 â–  / 2 = 5 sisa 1 â–  / 2 = 2 sisa 1 â–  / 2 = 1 sisa 0 â–  / 2 = 0 sisa 1 (MSB) â–  ⇒ 17910 = 101100112 â–  â–  MSB LSB
  • 9. Arsitektur & Organisasi Komputer Konversi Bilangan Desimal ke Hexadesimal â–  Konversi bilangan desimal bulat ke bilangan hexadesimal: Gunakan pembagian dgn 16 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB). â–  Contoh: Konversi 17910 ke hexadesimal: â–  179 / 16 = 11 sisa 3 (LSB) â–  / 16 = 0 sisa 11 (dalam bilangan hexadesimal berarti B)MSB â–  ⇒ 17910 = B316
  • 10. Arsitektur & Organisasi Komputer Konversi Bilangan Biner ke Hexadesimal Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexadesimal, lakukan pengelompokan 4 digit bilangan biner dari posisi LSB sampai ke MSB â–  Contoh: konversikan 101100112 ke bilangan hexa â–  Jawab : 1011 0011 â–  B 3 â–  Jadi 101100112 = B316
  • 11. Arsitektur & Organisasi Komputer Konversi Bilangan Hexadesimal ke Biner Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Hexadesimal ke Biner yang harus dilakukan adalah terjemahkan setiap digit bilangan Hexadesimal ke 4 digit bilangan biner â–  Contoh Konversikan B316 ke bilangan biner. â–  Jawab: B 3 â–  1011 0011 â–  Jadi B316 = 101100112
  • 12. Arsitektur & Organisasi Komputer LATIHAN â–  8910 = ……16 â–  110102 = ……10 â–  29A16 = ……10 â–  35910 = ……2 â–  7510 = ……16 â–  101012 = ……10 â–  10B16 = ……10 â–  20710 = ……2 â–  2610 = ……16 â–  011012 = ……10 â–  83C16 = ……10 â–  41410 = ……2 â–  3110 = ……16 â–  100102 = ……10 â–  75D16 = ……10 â–  19510 = ……2 â–  9410 = ……16 â–  100102 = ……10 â–  38F16 = ……10 â–  48210 = ……2 â–  5810 = ……16 â–  001102 = ……10 â–  49F16 = ……10 â–  23710 = ……2 â–  9210 = ……16 â–  010012 = ……10 â–  8F116 = ……10 â–  31010 = ……2