Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan dekomposisi larutan H2O2, KI, dan H2O untuk menghasilkan gas O2. Percobaan menunjukkan bahwa semakin banyak H2O2 dan KI yang ditambahkan, gas O2 yang dihasilkan dan kecepatan reaksi akan semakin besar. Konsep penggunaan gas O2 hasil reaksi untuk menggerakkan piston mobil juga dibahas untuk meningkatkan efisiensi.
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
Ìý
Tugas makalah ini membahas tentang distribusi solut antara dua pelarut yang tidak bercampur, yaitu air dan petroleum eter. Dilakukan ekstraksi larutan asam asetat ke dalam petroleum eter untuk menentukan koefisien distribusi melalui titrasi sebelum dan sesudah ekstraksi.
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan dan karakterisasi isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat(III).
2. Terdapat dua cara pembuatan yaitu untuk isomer trans dengan melarutkan terlebih dahulu kedua reaktan secara terpisah, sedangkan untuk isomer cis dengan mencampurkan langsung kedua reaktan.
3. Uji kemurnian
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (I) oksida dari larutan tembaga (II) sulfat dengan menggunakan campuran natrium hidroksida dan kalium tartrat. Ketika glukosa ditambahkan ke dalam larutan biru yang dihasilkan, akan terbentuk endapan merah jingga yaitu tembaga (I) oksida.
Dokumen tersebut membahas tentang belerang dan sifat-sifatnya. Belerang dapat ditemukan secara alami dalam berbagai bentuk kristal dan merupakan unsur penting dalam kehidupan. Belerang dapat mengalami modifikasi kristal pada berbagai suhu dan dapat dihasilkan dalam bentuk gas seperti hidrogen sulfida. Asam sulfat merupakan senyawa penting yang dapat bereaksi dengan berbagai zat.
1. Titrasi konduktometri adalah metode analisis kimia berdasarkan perubahan daya hantar listrik suatu larutan seiring perubahan konsentrasinya.
2. Daya hantar larutan elektrolit bergantung pada jenis, konsentrasi, dan suhu larutan. Semakin besar ketiganya, semakin besar pula daya hantar larutan.
3. Uji coba menunjukkan bahwa konduktivitas larutan ionik bertambah seiring konsentras
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Laporan praktikum menentukan berat molekul senyawa berdasarkan pengukuran massa jenis gas. Metode yang digunakan adalah penguapan, pendinginan, dan pengeringan kloroform. Berat molekul kloroform diperoleh sebesar 42743,976 gram/mol.
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri. Metode ini melibatkan pembentukan kompleks antara ion logam Ca2+ dan Mg2+ dengan EDTA sebagai titran. Titik akhir ditandai perubahan warna dari merah anggur menjadi biru. Hasil pengukuran kesadahan air dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesadahan air, yaitu air lunak, sedang, keras, atau sangat
Dokumen tersebut membahas tentang halogen dan garam halida. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa halogen merupakan kelompok unsur kimia yang sangat reaktif dan membentuk garam halida melalui reaksi dengan logam. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur percobaan untuk mengetahui sifat fisika dan kimia halogen serta pembentukan garam halida melalui reaksi dengan perak dan timbal.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan praktikum kimia fisika tentang pengaruh suhu terhadap kelarutan zat. Mahasiswa mengukur kelarutan asam oksalat, benzoat, dan borat pada berbagai suhu dan menghitung kalor pelarutannya menggunakan persamaan Van't Hoff. Hasilnya menunjukkan kelarutan zat-zat tersebut berkurang dengan penurunan suhu dan kalor pelarutannya dapat dihitung.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran viskositas tiga cairan, yaitu aseton, kloroform, dan air menggunakan metode Ostwald pada berbagai suhu. Dilakukan pengukuran waktu alir cairan, perhitungan massa jenis dan viskositas, serta dianalisis pengaruh suhu terhadap ketiga parameter tersebut. Ditemukan bahwa kloroform memiliki viskositas dan massa jenis tertinggi, sementara aseton p
Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tswest pada tahun 1930 untuk memisahkan pigmen tumbuhan. Dokumen ini membahas tentang latar belakang kromatografi, tinjauan pustaka mengenai definisi, prinsip kerja, dan jenis-jenis kromatografi khususnya kromatografi kertas beserta contoh aplikasinya untuk memisahkan pigmen warna pada tinta.
Dokumen tersebut membahas tentang belerang dan sifat-sifatnya. Belerang dapat ditemukan secara alami dalam berbagai bentuk kristal dan merupakan unsur penting dalam kehidupan. Belerang dapat mengalami modifikasi kristal pada berbagai suhu dan dapat dihasilkan dalam bentuk gas seperti hidrogen sulfida. Asam sulfat merupakan senyawa penting yang dapat bereaksi dengan berbagai zat.
1. Titrasi konduktometri adalah metode analisis kimia berdasarkan perubahan daya hantar listrik suatu larutan seiring perubahan konsentrasinya.
2. Daya hantar larutan elektrolit bergantung pada jenis, konsentrasi, dan suhu larutan. Semakin besar ketiganya, semakin besar pula daya hantar larutan.
3. Uji coba menunjukkan bahwa konduktivitas larutan ionik bertambah seiring konsentras
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Laporan praktikum menentukan berat molekul senyawa berdasarkan pengukuran massa jenis gas. Metode yang digunakan adalah penguapan, pendinginan, dan pengeringan kloroform. Berat molekul kloroform diperoleh sebesar 42743,976 gram/mol.
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri. Metode ini melibatkan pembentukan kompleks antara ion logam Ca2+ dan Mg2+ dengan EDTA sebagai titran. Titik akhir ditandai perubahan warna dari merah anggur menjadi biru. Hasil pengukuran kesadahan air dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesadahan air, yaitu air lunak, sedang, keras, atau sangat
Dokumen tersebut membahas tentang halogen dan garam halida. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa halogen merupakan kelompok unsur kimia yang sangat reaktif dan membentuk garam halida melalui reaksi dengan logam. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur percobaan untuk mengetahui sifat fisika dan kimia halogen serta pembentukan garam halida melalui reaksi dengan perak dan timbal.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan praktikum kimia fisika tentang pengaruh suhu terhadap kelarutan zat. Mahasiswa mengukur kelarutan asam oksalat, benzoat, dan borat pada berbagai suhu dan menghitung kalor pelarutannya menggunakan persamaan Van't Hoff. Hasilnya menunjukkan kelarutan zat-zat tersebut berkurang dengan penurunan suhu dan kalor pelarutannya dapat dihitung.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran viskositas tiga cairan, yaitu aseton, kloroform, dan air menggunakan metode Ostwald pada berbagai suhu. Dilakukan pengukuran waktu alir cairan, perhitungan massa jenis dan viskositas, serta dianalisis pengaruh suhu terhadap ketiga parameter tersebut. Ditemukan bahwa kloroform memiliki viskositas dan massa jenis tertinggi, sementara aseton p
Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tswest pada tahun 1930 untuk memisahkan pigmen tumbuhan. Dokumen ini membahas tentang latar belakang kromatografi, tinjauan pustaka mengenai definisi, prinsip kerja, dan jenis-jenis kromatografi khususnya kromatografi kertas beserta contoh aplikasinya untuk memisahkan pigmen warna pada tinta.
Laporan praktikum kimia tentang faktor yang mempengaruhi laju reaksi, meliputi tujuan, dasar teori, alat dan bahan, cara kerja, data pengamatan, kesimpulan, dan pertanyaan. Secara umum laporan menjelaskan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh faktor suhu, luas permukaan, konsentrasi pereaksi, dan katalis.
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Ìý
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Laporan praktikum kimia mengenai pengaruh konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalisator terhadap laju reaksi. Percobaan menunjukkan bahwa laju reaksi akan meningkat dengan konsentrasi dan luas permukaan yang lebih besar, suhu yang lebih tinggi, dan penambahan katalisator.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi antara lain:
1. Luas permukaan/bidang kontak antara zat yang bereaksi. Semakin besar luas permukaan/bidang kontak, semakin banyak zat yang dapat bertemu dan bereaksi sehingga laju reaksi akan semakin besar.
2. Suhu. Semakin tinggi suhu, molekul zat akan bergerak lebih cepat sehingga kemungkinan tumbukan antar molekul meningkat dan laju reaksi a
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhuEmmy Nurul
Ìý
Praktikum mengukur kelarutan asam oksalat pada berbagai suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan asam oksalat berkurang dengan penurunan suhu dari 25°C menjadi 10°C. Perhitungan kalor pelarutan diferensial memberikan nilai positif sebesar 29.144 J/mol K, mengindikasikan proses pelarutan bersifat endotermik.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
Ìý
Laporan ini mengkaji pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. Percobaan dilakukan dengan mengukur volume CO2 yang dilepaskan kecambah pada suhu ruangan dan inkubasi menggunakan titrasi asam-basa, dimana hasilnya menunjukkan suhu inkubasi meningkatkan laju respirasi.
pengaruh katalisator terhadap laju reaksiPutri Yusril
Ìý
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk mengetahui pengaruh katalisator terhadap laju reaksi dekomposisi H2O2. Larutan H2O2 ditambahkan FeCl3 menghasilkan gelembung gas paling banyak karena FeCl3 berperan sebagai katalisator dengan mempercepat laju reaksi. Katalisator bekerja dengan menurunkan energi aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti suhu, luas permukaan, konsentrasi, dan katalis. Laju reaksi akan meningkat dengan kenaikan suhu atau konsentrasi pereaksi, serta bertambahnya luas permukaan kontak antara zat-zat yang bereaksi.
1. ABSTRAK
Pada percobaan yang telah dilakukan digunakan larutan H2O2 yang berfungsi sebagai
reaktan dekomposisi, larutan KI 0,1M berfungsi sebagai katalis dan H2O berfungsi sebagai reaktan
dan sebagai pelarut dalam proses dekomposisi, dan larutan Hg(NO3)2 berfungsi sebagai agen
pendeteksi adanya kandungan KI dalam sampel yang dihasilkan. Dalam percobaan ini digunakan
peralatan yang didesain tertutup agar tidak ada udara yang masuk. Tujuan dilakukannya reaksi di
tempat yang tertutup adalah agar tidak ada gas lain yang yang ikut bereaksi. Jika terjadi sedikit
kebocoran pada alat maka akan mempengaruhi kecepatan reaksi. Adapun tanda-tanda alat yang
mengalami kebocoran yaitu ketika reaksi dijalankan maka volume gas O2 akan naik ke atas secara
tiba-tiba.
Ketika larutan KI dicampur dengan H2O menghasilkan larutan tidak berwarna dan bening
dan setelah ditambah H2O2 warna larutan tersebut berubah menjadi kuning bening tanpa
gelembung. Pada saat campuran KI, H2O dan H2O2 dalam erlenmeyer ditutup dan
direaksikan muncul gelembung yang menandakan adanya gas O2 yang dihasilkan dalam
reaksi tersebut. Pada larutan 3 dihasilkan gelembung paling banyak dibanding larutan 1
dan larutan 2. Hal ini disebabkan jumlah H2O2 yang ditambahkan saat reaksi dua kali lebih
banyak dibanding larutan 1 dan larutan 2. Semakin banyak H2O2 yang ditambahkan saat
reaksi maka semakin banyak jumlah gelembung yang dihasilkan. Adapun persamaan reaksi
yang terjadi dalam percobaan ini yaitu :
2H2O2 (aq) + 2I-
(aq) 2H2O(l) + 2IO-
(aq)
H2O2 (aq) + 2IO-
(aq) H2O(l) + O2 (g) + 2I-
(aq)
H2O2 (aq) + 2I-
(aq) H2O(l) + ½ O2 (g) + 2I-
(aq)
2KI(aq) + Hg(NO3)2(aq) 2KNO3(aq) + HgI2(s)
Dari data yang diperoleh didapatkan grafik hubungan waktu(s) dan volume(ml) yang
ditunjukkan pada gambar 1. Berdasarkan grafik tersebut diketahui bahwa waktu yang diperlukan
untuk bereaksi pada larutan 3 lebih cepat dari pada larutan 1 dan larutan 2. Hal ini disebabkan
pada larutan 3 ditambahkan H2O2 dua kali lebih banyak sehingga gas O2 yang dihasilkan
lebih banyak dan menyebabkan reaksi yang terjadi lebih cepat. Pada larutan 2 diperlukan
waktu yang lebih singkat dari pada larutan 1 karena pada larutan 2 ditambahkan larutan KI dua
kali lebih banyak. Disini larutan KI berfungsi sebagai katalis sehingga semakin banyak
larutan KI yang ditambahkan maka reaksi yang terjadi lebih cepat dan dibutuhkan waktu
yang lebih singkat. Pada percobaan efek suhu 40 áµ’C waktu yang diperlukan oleh larutan 2 lebih
singkat dari pada larutan 3 karena pada larutan 2 ditambahkan KI lebih banyak yang mana KI
sebagai katalis yang dapat mempercepat reaksi. Pada percobaan identifikasi katalis semua hasil
sampel baik pada suhu ruang maupun suhu 40 áµ’C positif adanya katalis yang masih terdapat pada
hasil percobaan. Hal ini ditandai terbentuknya endapan orange. Khusus pada larutan 2 dihasilkan
endapan berwarna orange tua karena pada larutan 2 ditambahkan KI lebih banyak.
2. Gambar 1. Grafik antara waktu(s) dan volume(ml)
Berdasarkan grafik yang diperoleh didapatkan nilai laju reaksi. Pada percobaan yang
menggunakan suhu ruang yang mempunyai nilai laju reaksi terendah yaitu 14,91 adalah larutan 3
karena waktu yang diperlukan sangat singkat. Hal ini sudah sesuai dengan teori yaitu dengan
adanya katalis dan konsentrasi reaktan (H2O2) yang besar menyebabkan semakin besar tumbukan
dinding partikel maka waktu yang diperlukan untuk bereaksi singkat sehingga nilai laju reaksi
kecil. Dalam percobaan yang menggunakan suhu 40áµ’C yang mempunyai nilai laju reaksi terendah
yaitu 2,5 adalah larutan 2 karena waktu yang diperlukan sangat singkat. Hal ini sudah sesuai
dengan teori yaitu dengan adanya katalis yang banyak dan digunakan suhu yang tinggi waktu yang
diperlukan untuk bereaksi singkat sehingga nilai laju reaksi kecil.
Dari nilai laju reaksi diperoleh nilai orde reaksi pada larutan KI sebesar 1,10, pada larutan
H2O2 nilai orde reaksi sebesar 0,14 dan nilai orde reaksi pada larutan H2O sebesar 1,25.
Selanjutnya didapatkan nilai k sebesar 5,036. Sehingga dari semua data yang diperoleh dihasilkan
persamaan laju reaksi yaitu : (v) rata-rata = 5,036 (H2O2) 0,14 (KI) 1,10 (H2O) 1,25.
Dari hasil diatas, kita dapat memanfaatkan gas O2 yang dihasilkan dari reaksi KI dan H2O2
untuk menggerakan PISTON mobil sehingga PISTON dapat langsung menggerakan BAN
mobil,karena konsep ini piston langsung terhubung dengan BAN MOBILTANPA DINAMO
,Efisiensi bisa lebih tinggi. dengan hasil diatas kita bisa menyimpulkan semakin banyak
katalis yang ditambahkan maka semakin cepat waktu untuk bereaksi dan nilai laju reaksi
semakin kecil, semakin tinggi suhu yang digunakan maka semakin cepat waktu untuk
bereaksi dan nilai laju reaksi semakin kecil, semakin banyak katalis yang ditambahkan
maka semakin banyak endapan yang dihasikan.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
37 38 39 40 41 42 43
Volume(ml)
Waktu(s)
Larutan 1 pada suhu
ruang
Larutan 2 pada suhu
ruang
Larutan 3 pada suhu
ruang
Larutan 3 pada suhu
40
Larutan 2 pada suhu
40
3. UNTUK KONSEP PENGGERAK PISTON MENGGUNAKAN GAS O2 HASIL REAKSI
DEKOMPOSISI H202 DENGAN KALIUM IODIDA
Ini menggunakan 2 WD untuk menghemat energy dan efisien.Konsep ini menggunakan dua piston
penggerak, pada piston pertama gas akan masuk dari tepi atas lalu menggerakan piston pertama
maju ketika pada batas tertentu diberi lubang outlet,selanjutnya gas akan dialirkan menuju piston
kedua , nah di piston kedua ini akan mulai bergerak /tertekan seperti pada piston pertama.Pada saat
bersamaan,piston yang pertama akan bergerak mundur karena TEKANAN yang BERKURANG
karena adanya gas yang keluar / mengalir menuju piston ke dua. Piston pertama dan kedua di
letakan sejajar namun pergerakanya bergantian maju dan mundur.Setelah gas O2 berhasil
menggerakan piston yang kedua,gas akan dialirkan ke bagian Stopping Mecanism.
Contoh Gambar Ilustrasi