際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui
perwakilan (demokrasi perwakilan).[1] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani 隆侶亮凌虜留溜留 
(dmokrat鱈a) "kekuasaan rakyat",[2] yang dibentuk dari kata 隆畤 亮凌 (d棚mos) "rakyat" dan
虜略凌 (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan
abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi
rakyat pada tahun 508 SM.[3] Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles
sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan
berada di tangan orang banyak (rakyat).[4] Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya
mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat".[5] Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat
dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan
pemerintahan.[6] Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.[7]

        Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada
masyarakat umum di Athena yang ingin menyuarakan pendapat mereka.[5] Dengan adanya
sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan
otoriter lainnya dapat dihindari.[5] Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi
rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang dapat mengemukakan
pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja.[8] Sementara itu, wanita, budak, orang asing
dan penduduk yang orang tuanya bukan orang Athena tidak memiliki hak untuk itu.[9] [8]

       Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara
       demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan
       membentuk masyarakat sosialis.[10] Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah
       keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi
       atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai
       dengan apa yang dia inginkan.[11] Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap
       orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut
       harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal
       tersebut.[11]



Sejarah demokrasi
       Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk sederhana dari
demokrasi telah ditemukan sejak 4000 SM di Mesopotamia.[9] Ketika itu, bangsa Sumeria
memiliki beberapa negara kota yang independen.[9] Di setiap negara kota tersebut para rakyat
seringkali berkumpul untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun diambil
berdasarkan konsensus atau mufakat.[9]

       Barulah pada 508 SM, penduduk Athena di Yunani membentuk sistem pemerintahan
yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern.[9] Yunani kala itu terdiri dari 1,500
negara kota (poleis) yang kecil dan independen.[12] [3] Negara kota tersebut memiliki sistem
pemerintahan yang berbeda-beda, ada yang oligarki, monarki, tirani dan juga demokrasi.[3]
Diantaranya terdapat Athena, negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang
baru masa itu yaitu demokrasi langsung.[13] Penggagas dari demokrasi tersebut pertama kali
adalah Solon, seorang penyair dan negarawan.[3] Paket pembaruan konstitusi yang ditulisnya
pada 594 SM menjadi dasar bagi demokrasi di Athena namun Solon tidak berhasil membuat
perubahan.[3] Demokrasi baru dapat tercapai seratus tahun kemudian oleh Kleisthenes,
seorang bangsawan Athena.[3] Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam
merintahan sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan pendapat
dan memilih kebijakan.[14] Namun dari sekitar 150,000 penduduk Athena, hanya
seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan pendapat mereka.[8]

       Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh bangsa Romawi pada 510 SM hingga 27
SM.[9] Sistem demokrasi yang dipakai adalah demokrasi perwakilan dimana terdapat
beberapa perwakilan dari bangsawan di Senat dan perwakilan dari rakyat biasa di Majelis.[14]

Bentuk-bentuk demokrasi
      Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan
demokrasi perwakilan.[5]

Demokrasi langsung

        Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat
memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.[5] Dalam sistem ini,
setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka
memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi.[5] Sistem demokrasi
langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika
terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk
membahasnya.[5] Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi
suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal
yang sulit.[5] Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan
rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan
politik negara.[5]

Demokrasi perwakilan

     Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan
umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.[5]

Prinsip-prinsip demokrasi
          Rakyat dapat secara bebas menyampaikan aspirasinya dalam kebijakan politik dan
sosial.

        Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi
dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.[15] Prinsip-prinsip demokrasi, dapat
ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi".[16]
Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:[16]

    1.    Kedaulatan rakyat;
    2.    Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
    3.    Kekuasaan mayoritas;
    4.    Hak-hak minoritas;
    5.    Jaminan hak asasi manusia;
6. Pemilihan yang bebas dan jujur;
   7. Persamaan di depan hukum;
   8. Proses hukum yang wajar;
   9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
   10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
   11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Asas pokok demokrasi
        Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan
hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam
hubungan sosial.[17] Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi,
yaitu:[17]

   1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil
      rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia
      serta jujur dan adil; dan
   2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah
      untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Ciri-ciri pemerintahan demokratis
       Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik

        Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai
oleh hampir seluruh negara di dunia.[4] Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai
berikut:[4]

   1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
      langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
   2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat
      (warga negara).
   3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
   4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
      penegakan hukum
   5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
   6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan
      mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
   7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
      perwakilan rakyat.
   8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)
      pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
   9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan
      sebagainya).

More Related Content

What's hot (20)

Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasiUnsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Mamyl Putri
NILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASINILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASI
Meita Purnamasari
Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan
Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupanDemokrasi dalam berbagai aspek kehidupan
Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan
Yusnia N
DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIADEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIA
Putri Sintia Sari
Demokrasi ppt
Demokrasi pptDemokrasi ppt
Demokrasi ppt
profkhafifa
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
AZA Zulfi
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Ahmad Dahlan University
Bab 4 demokrasi_indonesia
Bab 4 demokrasi_indonesiaBab 4 demokrasi_indonesia
Bab 4 demokrasi_indonesia
Titikbudiarti
Bab 09 demokrasi (kwn)
Bab 09 demokrasi (kwn)Bab 09 demokrasi (kwn)
Bab 09 demokrasi (kwn)
Felicia Amanda
Demokrasi Indonesia
 Demokrasi Indonesia Demokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Nanda Pratama
Presentation pkn
Presentation pknPresentation pkn
Presentation pkn
apotek agam farma
Pancasila - Demokrasi
Pancasila - DemokrasiPancasila - Demokrasi
Pancasila - Demokrasi
'Ariq M Thabrani
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
ridwan muhamad saputra
Demokrasi (1)
Demokrasi (1)Demokrasi (1)
Demokrasi (1)
Laras Mei Purbianti
Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)
Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)
Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)
Icha She Chappucino
Hakikat dan Prinsip Demokrasi
Hakikat dan Prinsip DemokrasiHakikat dan Prinsip Demokrasi
Hakikat dan Prinsip Demokrasi
Intan Irawati
Indahnya hak & kewajiban dalam demokrasi
Indahnya hak & kewajiban dalam demokrasiIndahnya hak & kewajiban dalam demokrasi
Indahnya hak & kewajiban dalam demokrasi
Maria Widhi Astuti
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
Tjoetnyak Izzatie
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasiUnsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Mamyl Putri
Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan
Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupanDemokrasi dalam berbagai aspek kehidupan
Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan
Yusnia N
Demokrasi ppt
Demokrasi pptDemokrasi ppt
Demokrasi ppt
profkhafifa
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
AZA Zulfi
Bab 4 demokrasi_indonesia
Bab 4 demokrasi_indonesiaBab 4 demokrasi_indonesia
Bab 4 demokrasi_indonesia
Titikbudiarti
Bab 09 demokrasi (kwn)
Bab 09 demokrasi (kwn)Bab 09 demokrasi (kwn)
Bab 09 demokrasi (kwn)
Felicia Amanda
Demokrasi Indonesia
 Demokrasi Indonesia Demokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Nanda Pratama
Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)
Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)
Pendidikan kewarganegaraan (demokrasi indonesia)
Icha She Chappucino
Hakikat dan Prinsip Demokrasi
Hakikat dan Prinsip DemokrasiHakikat dan Prinsip Demokrasi
Hakikat dan Prinsip Demokrasi
Intan Irawati
Indahnya hak & kewajiban dalam demokrasi
Indahnya hak & kewajiban dalam demokrasiIndahnya hak & kewajiban dalam demokrasi
Indahnya hak & kewajiban dalam demokrasi
Maria Widhi Astuti

Viewers also liked (20)

Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Dikdik Baehaqi Arif
Presentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi IndonesiaPresentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi Indonesia
'kopral Jontit
Powerpoint Demokrasi (DRDK)
Powerpoint Demokrasi (DRDK)Powerpoint Demokrasi (DRDK)
Powerpoint Demokrasi (DRDK)
Dhea Budiman
PKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 DemokrasiPKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 Demokrasi
Dinda Hayyun Syaffilah
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
Sherly Anggraini
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
Watashi Alamzah
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
Johanez Diaz
Demokrasi pancasila ppt
Demokrasi pancasila pptDemokrasi pancasila ppt
Demokrasi pancasila ppt
Dediy Firmansyah
Ppt pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1965-1998
Ppt pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1965-1998Ppt pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1965-1998
Ppt pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1965-1998
PT.Ajor Makmur
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
Septian Muna Barakati
Sejarah perkembngan demokrasi
Sejarah perkembngan demokrasiSejarah perkembngan demokrasi
Sejarah perkembngan demokrasi
Umi Rosyidah
Kerajaan Demokrasi
Kerajaan DemokrasiKerajaan Demokrasi
Kerajaan Demokrasi
asam jeruk
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di IndonesiaKomunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Agile Art
Pkn Menampilkan Prilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pkn  Menampilkan Prilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hariPkn  Menampilkan Prilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pkn Menampilkan Prilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Mulia Fathan
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di IndonesiaPerkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Hera Fitra
Makalah bahasa indonesia ppt
Makalah bahasa indonesia pptMakalah bahasa indonesia ppt
Makalah bahasa indonesia ppt
iir_ermawati
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasila
Albet El Gaol
Presentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi IndonesiaPresentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi Indonesia
'kopral Jontit
Powerpoint Demokrasi (DRDK)
Powerpoint Demokrasi (DRDK)Powerpoint Demokrasi (DRDK)
Powerpoint Demokrasi (DRDK)
Dhea Budiman
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
Watashi Alamzah
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
Johanez Diaz
Demokrasi pancasila ppt
Demokrasi pancasila pptDemokrasi pancasila ppt
Demokrasi pancasila ppt
Dediy Firmansyah
Ppt pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1965-1998
Ppt pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1965-1998Ppt pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1965-1998
Ppt pelaksanaan demokrasi di indonesia periode 1965-1998
PT.Ajor Makmur
Sejarah perkembngan demokrasi
Sejarah perkembngan demokrasiSejarah perkembngan demokrasi
Sejarah perkembngan demokrasi
Umi Rosyidah
Kerajaan Demokrasi
Kerajaan DemokrasiKerajaan Demokrasi
Kerajaan Demokrasi
asam jeruk
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di IndonesiaKomunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Komunikasi Politik : Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Agile Art
Pkn Menampilkan Prilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pkn  Menampilkan Prilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hariPkn  Menampilkan Prilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pkn Menampilkan Prilaku Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Mulia Fathan
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di IndonesiaPerkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Hera Fitra
Makalah bahasa indonesia ppt
Makalah bahasa indonesia pptMakalah bahasa indonesia ppt
Makalah bahasa indonesia ppt
iir_ermawati
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasila
Albet El Gaol

Similar to Demokrasi (20)

Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - DemokrasiPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Exa Purnama
PPT DEMOKRASI (IKM) untuk kegiatan P5.pptx
PPT DEMOKRASI (IKM) untuk kegiatan P5.pptxPPT DEMOKRASI (IKM) untuk kegiatan P5.pptx
PPT DEMOKRASI (IKM) untuk kegiatan P5.pptx
ChitraValentika1
Hakikat Demokrasi
Hakikat DemokrasiHakikat Demokrasi
Hakikat Demokrasi
Esa Alfiandika Seaman
Mengenal apa itu Demokrasi dan HAM menurut para ahli
Mengenal apa itu Demokrasi dan HAM menurut para ahliMengenal apa itu Demokrasi dan HAM menurut para ahli
Mengenal apa itu Demokrasi dan HAM menurut para ahli
IkyHunin
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesiaDemokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Risa Saraswani
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesiaDemokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Risa Saraswani
demokrasi dan_pendidikan politik masa Pilkades.pptx
demokrasi dan_pendidikan politik masa Pilkades.pptxdemokrasi dan_pendidikan politik masa Pilkades.pptx
demokrasi dan_pendidikan politik masa Pilkades.pptx
ssuser305239
demokrasi dan pendidikan demokrasi pada Pilkades.pptx
demokrasi dan pendidikan demokrasi pada Pilkades.pptxdemokrasi dan pendidikan demokrasi pada Pilkades.pptx
demokrasi dan pendidikan demokrasi pada Pilkades.pptx
ssuser305239
Hakikat demokrasi
Hakikat demokrasiHakikat demokrasi
Hakikat demokrasi
estri
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
shihatin
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
Doan Gabriel Silalahi
Demokrasi dan Pendidikan Demorasi di Indonesia
Demokrasi dan Pendidikan Demorasi di IndonesiaDemokrasi dan Pendidikan Demorasi di Indonesia
Demokrasi dan Pendidikan Demorasi di Indonesia
Resty Rizqiya
demokrasi-160315aaaaaaaaaaaaaa10aaaaaaaaaaa3654.pptx
demokrasi-160315aaaaaaaaaaaaaa10aaaaaaaaaaa3654.pptxdemokrasi-160315aaaaaaaaaaaaaa10aaaaaaaaaaa3654.pptx
demokrasi-160315aaaaaaaaaaaaaa10aaaaaaaaaaa3654.pptx
LiuDenpasarMoon
Kayyis Rifqan, SMAN Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Kayyis Rifqan, SMAN  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...Kayyis Rifqan, SMAN  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Kayyis Rifqan, SMAN Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Konsultan Pendidikan
demokrasi.pptx
demokrasi.pptxdemokrasi.pptx
demokrasi.pptx
NADIARAHMI15
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - DemokrasiPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Exa Purnama
PPT DEMOKRASI (IKM) untuk kegiatan P5.pptx
PPT DEMOKRASI (IKM) untuk kegiatan P5.pptxPPT DEMOKRASI (IKM) untuk kegiatan P5.pptx
PPT DEMOKRASI (IKM) untuk kegiatan P5.pptx
ChitraValentika1
Mengenal apa itu Demokrasi dan HAM menurut para ahli
Mengenal apa itu Demokrasi dan HAM menurut para ahliMengenal apa itu Demokrasi dan HAM menurut para ahli
Mengenal apa itu Demokrasi dan HAM menurut para ahli
IkyHunin
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesiaDemokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Risa Saraswani
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesiaDemokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Demokrasi dan pelaksanaannya di indonesia
Risa Saraswani
demokrasi dan_pendidikan politik masa Pilkades.pptx
demokrasi dan_pendidikan politik masa Pilkades.pptxdemokrasi dan_pendidikan politik masa Pilkades.pptx
demokrasi dan_pendidikan politik masa Pilkades.pptx
ssuser305239
demokrasi dan pendidikan demokrasi pada Pilkades.pptx
demokrasi dan pendidikan demokrasi pada Pilkades.pptxdemokrasi dan pendidikan demokrasi pada Pilkades.pptx
demokrasi dan pendidikan demokrasi pada Pilkades.pptx
ssuser305239
Hakikat demokrasi
Hakikat demokrasiHakikat demokrasi
Hakikat demokrasi
estri
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
shihatin
Demokrasi dan Pendidikan Demorasi di Indonesia
Demokrasi dan Pendidikan Demorasi di IndonesiaDemokrasi dan Pendidikan Demorasi di Indonesia
Demokrasi dan Pendidikan Demorasi di Indonesia
Resty Rizqiya
demokrasi-160315aaaaaaaaaaaaaa10aaaaaaaaaaa3654.pptx
demokrasi-160315aaaaaaaaaaaaaa10aaaaaaaaaaa3654.pptxdemokrasi-160315aaaaaaaaaaaaaa10aaaaaaaaaaa3654.pptx
demokrasi-160315aaaaaaaaaaaaaa10aaaaaaaaaaa3654.pptx
LiuDenpasarMoon
Kayyis Rifqan, SMAN Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Kayyis Rifqan, SMAN  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...Kayyis Rifqan, SMAN  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Kayyis Rifqan, SMAN Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Konsultan Pendidikan

More from Ajeng Faiza (20)

Perhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupPerhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidup
Ajeng Faiza
Bhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt seninBhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt senin
Ajeng Faiza
Barisandanderet
BarisandanderetBarisandanderet
Barisandanderet
Ajeng Faiza
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
Ajeng Faiza
Investasi di indonesia
Investasi di indonesiaInvestasi di indonesia
Investasi di indonesia
Ajeng Faiza
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinyaBoks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Ajeng Faiza
Tugas akhir kelompok
Tugas akhir kelompokTugas akhir kelompok
Tugas akhir kelompok
Ajeng Faiza
Pendahuluan ekonomi makro
Pendahuluan ekonomi makroPendahuluan ekonomi makro
Pendahuluan ekonomi makro
Ajeng Faiza
Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilai
Ajeng Faiza
Hak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negaraHak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negara
Ajeng Faiza
Identitas nasional + falsafah pancasila
Identitas nasional + falsafah pancasilaIdentitas nasional + falsafah pancasila
Identitas nasional + falsafah pancasila
Ajeng Faiza
Ekonomi makro teori keynes
Ekonomi makro  teori keynesEkonomi makro  teori keynes
Ekonomi makro teori keynes
Ajeng Faiza
Investasi di indonesia
Investasi di indonesiaInvestasi di indonesia
Investasi di indonesia
Ajeng Faiza
Manfaat membaca ayat kursi
Manfaat membaca ayat kursiManfaat membaca ayat kursi
Manfaat membaca ayat kursi
Ajeng Faiza
Tebak2an lucu
Tebak2an lucuTebak2an lucu
Tebak2an lucu
Ajeng Faiza
Iptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islamIptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islam
Ajeng Faiza
Iptek
IptekIptek
Iptek
Ajeng Faiza
Sebuah arti untuk dimengerti
Sebuah arti untuk dimengertiSebuah arti untuk dimengerti
Sebuah arti untuk dimengerti
Ajeng Faiza
Perhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupPerhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidup
Ajeng Faiza
Bhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt seninBhn uts1 matek bwt senin
Bhn uts1 matek bwt senin
Ajeng Faiza
Barisandanderet
BarisandanderetBarisandanderet
Barisandanderet
Ajeng Faiza
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
Ajeng Faiza
Investasi di indonesia
Investasi di indonesiaInvestasi di indonesia
Investasi di indonesia
Ajeng Faiza
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinyaBoks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Boks3 kebijakanpentargetaninflasidanimplementasinya
Ajeng Faiza
Tugas akhir kelompok
Tugas akhir kelompokTugas akhir kelompok
Tugas akhir kelompok
Ajeng Faiza
Pendahuluan ekonomi makro
Pendahuluan ekonomi makroPendahuluan ekonomi makro
Pendahuluan ekonomi makro
Ajeng Faiza
Pendidikan nilai
Pendidikan nilaiPendidikan nilai
Pendidikan nilai
Ajeng Faiza
Hak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negaraHak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negara
Ajeng Faiza
Identitas nasional + falsafah pancasila
Identitas nasional + falsafah pancasilaIdentitas nasional + falsafah pancasila
Identitas nasional + falsafah pancasila
Ajeng Faiza
Ekonomi makro teori keynes
Ekonomi makro  teori keynesEkonomi makro  teori keynes
Ekonomi makro teori keynes
Ajeng Faiza
Investasi di indonesia
Investasi di indonesiaInvestasi di indonesia
Investasi di indonesia
Ajeng Faiza
Manfaat membaca ayat kursi
Manfaat membaca ayat kursiManfaat membaca ayat kursi
Manfaat membaca ayat kursi
Ajeng Faiza
Tebak2an lucu
Tebak2an lucuTebak2an lucu
Tebak2an lucu
Ajeng Faiza
Iptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islamIptek dan peradaban islam
Iptek dan peradaban islam
Ajeng Faiza
Sebuah arti untuk dimengerti
Sebuah arti untuk dimengertiSebuah arti untuk dimengerti
Sebuah arti untuk dimengerti
Ajeng Faiza

Demokrasi

  • 1. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan).[1] Istilah ini berasal dari bahasa Yunani 隆侶亮凌虜留溜留 (dmokrat鱈a) "kekuasaan rakyat",[2] yang dibentuk dari kata 隆畤 亮凌 (d棚mos) "rakyat" dan 虜略凌 (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM.[3] Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat).[4] Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat".[5] Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan.[6] Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.[7] Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum di Athena yang ingin menyuarakan pendapat mereka.[5] Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari.[5] Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang dapat mengemukakan pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja.[8] Sementara itu, wanita, budak, orang asing dan penduduk yang orang tuanya bukan orang Athena tidak memiliki hak untuk itu.[9] [8] Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis.[10] Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan.[11] Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut.[11] Sejarah demokrasi Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk sederhana dari demokrasi telah ditemukan sejak 4000 SM di Mesopotamia.[9] Ketika itu, bangsa Sumeria memiliki beberapa negara kota yang independen.[9] Di setiap negara kota tersebut para rakyat seringkali berkumpul untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun diambil berdasarkan konsensus atau mufakat.[9] Barulah pada 508 SM, penduduk Athena di Yunani membentuk sistem pemerintahan yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern.[9] Yunani kala itu terdiri dari 1,500 negara kota (poleis) yang kecil dan independen.[12] [3] Negara kota tersebut memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda, ada yang oligarki, monarki, tirani dan juga demokrasi.[3] Diantaranya terdapat Athena, negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang baru masa itu yaitu demokrasi langsung.[13] Penggagas dari demokrasi tersebut pertama kali adalah Solon, seorang penyair dan negarawan.[3] Paket pembaruan konstitusi yang ditulisnya pada 594 SM menjadi dasar bagi demokrasi di Athena namun Solon tidak berhasil membuat
  • 2. perubahan.[3] Demokrasi baru dapat tercapai seratus tahun kemudian oleh Kleisthenes, seorang bangsawan Athena.[3] Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam merintahan sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan pendapat dan memilih kebijakan.[14] Namun dari sekitar 150,000 penduduk Athena, hanya seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan pendapat mereka.[8] Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh bangsa Romawi pada 510 SM hingga 27 SM.[9] Sistem demokrasi yang dipakai adalah demokrasi perwakilan dimana terdapat beberapa perwakilan dari bangsawan di Senat dan perwakilan dari rakyat biasa di Majelis.[14] Bentuk-bentuk demokrasi Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.[5] Demokrasi langsung Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.[5] Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi.[5] Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya.[5] Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit.[5] Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.[5] Demokrasi perwakilan Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.[5] Prinsip-prinsip demokrasi Rakyat dapat secara bebas menyampaikan aspirasinya dalam kebijakan politik dan sosial. Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.[15] Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi".[16] Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:[16] 1. Kedaulatan rakyat; 2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 3. Kekuasaan mayoritas; 4. Hak-hak minoritas; 5. Jaminan hak asasi manusia;
  • 3. 6. Pemilihan yang bebas dan jujur; 7. Persamaan di depan hukum; 8. Proses hukum yang wajar; 9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional; 10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; 11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat. Asas pokok demokrasi Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial.[17] Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu:[17] 1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan 2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama. Ciri-ciri pemerintahan demokratis Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.[4] Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:[4] 1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). 2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara). 3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. 4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum 5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. 6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah. 7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. 8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat. 9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya).