Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan nilai di era globalisasi. Globalisasi telah menyebabkan pergeseran nilai dan melemahnya pendidikan nilai. Pendidikan nilai diperlukan untuk membentuk karakter warga negara yang memiliki nilai-nilai seperti kejujuran, kerjasama, tanggung jawab sosial, dan toleransi perbedaan budaya. Oleh karena itu, pendidikan nilai perlu ditingkatkan untuk membangun bangsa yang berkar
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar bahasa dan literasi, pengertian bahasa, fungsi-fungsi bahasa, komponen-komponen bahasa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pandangan-pandangan terhadap bahasa, karakteristik bahasa, dan penggunaan bahasa anak dalam komunikasi.
Dokumen tersebut membahas permasalahan pendidikan di Indonesia dan solusinya. Permasalahan utama adalah sistem pendidikan yang menghasilkan siswa sebagai objek belajar tanpa kritis, selain itu terdapat masalah sarana, guru, biaya dan prestasi. Solusinya adalah perbaikan sistemik dan teknis seperti peningkatan sarana, kesejahteraan guru, serta kualitas proses belajar mengajar.
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKwahab sultan
油
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan agama dalam pengembangan moral anak, metode penanaman nilai moral untuk anak usia dini seperti bercerita dan bermain, serta perlunya kurikulum pendidikan yang berkarakter dengan menanamkan nilai-nilai religius, jujur, dan tanggung jawab melalui setiap mata pelajaran seperti pendidikan agama.
Makalah Manajemen Pendidikan - Pengambilan Keputusan dalam PendidikanDedy Wiranto
油
Makalah ini membahas tentang pengambilan keputusan dalam pendidikan. Pembahasan mencakup fungsi pendidikan, permasalahan eksternal seperti globalisasi dan perubahan sosial, serta permasalahan internal pendidikan di Indonesia. Makalah ini bertujuan menganalisis permasalahan-permasalahan pendidikan dan menawarkan solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Pendidikan Montessori, khususnya di Indonesia. 際際滷 ini berisi presentasi yang dibuat oleh teman-teman semasa kuliah, untuk mata kuliah Pendidikan Alternatif. Semoga bermanfat
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kurikulum, komponen-komponen utama kurikulum seperti tujuan, isi, strategi pembelajaran dan evaluasi, serta pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum.
Sistem pendidikan masa Orde Lama menekankan pada pendidikan karakter dan kesetiaan kepada pancasila. Kurikulum difokuskan pada pengembangan keterampilan hidup dan moral. Aliran-aliran pendidikan seperti Taman Siswa dan Muhammadiyah berperan dalam meningkatkan akses pendidikan.
Pendidikan global bertujuan untuk menanamkan perspektif tentang dunia yang saling terkait antar budaya, manusia, dan planet. Tujuannya adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk hidup di dunia yang semakin terglobalisasi dan beragam."
Pendekatan fakta dan pendekatan konsepZuha Farhana
油
Pendekatan fakta dan pendekatan konsep adalah dua pendekatan pembelajaran yang berbeda. Pendekatan fakta menekankan pada penghafalan fakta-fakta, sedangkan pendekatan konsep menekankan pada pemahaman konsep. Kedua pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas digitalisasi pendidikan di Indonesia, terutama melalui tiga framework utama yaitu infrastruktur, informasi, dan budaya. Digitalisasi sekolah membutuhkan ketersediaan infrastruktur TIK serta pendayagunaannya, informasi terstruktur seperti identitas digital dan konten pembelajaran, serta budaya belajar yang fleksibel di mana saja dan kapan saja menggunakan perangkat apa saja. Kolaborasi antar lembaga pendidikan, guru,
Sekolah Ramah Anak (SRA) lahir dari dua hal besar yaitu adanya amanat yang harus diselenggarakan Negara untuk memenuhi hak anak sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak Anak yang telah di ratifikasi Indonesia pada Tahun 1990, juga adanya tuntutan dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak yang jelas pada pasal 54 yang berbunyi : (1) Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain. Di ayat dua dinyatakan sebagai berikut :(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, aparat pemerintah, dan/atau masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tujuh unsur-unsur pendidikan yaitu peserta didik, pendidik, interaksi edukatif, alat pendidikan, aspek tujuan, aspek lingkungan, dan waktu pelaksanaan.
Modul ini membahas penyusunan modul proyek untuk pembelajaran berbasis proyek sesuai dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Modul proyek dirancang berdasarkan tema, kondisi peserta didik, dan kebutuhan peserta didik serta mengacu pada dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila. Modul ini memuat tahapan penyusunan modul dan contoh kutipan modul.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dalam kebudayaan. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan bahwa pendidikan merupakan bagian penting dalam proses pembudayaan manusia untuk menanamkan nilai-nilai budaya. Pendidikan bertugas untuk tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga mendidik karakter. Kebudayaan juga hadir dalam pendidikan untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya kepada siswa.
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKwahab sultan
油
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan agama dalam pengembangan moral anak, metode penanaman nilai moral untuk anak usia dini seperti bercerita dan bermain, serta perlunya kurikulum pendidikan yang berkarakter dengan menanamkan nilai-nilai religius, jujur, dan tanggung jawab melalui setiap mata pelajaran seperti pendidikan agama.
Makalah Manajemen Pendidikan - Pengambilan Keputusan dalam PendidikanDedy Wiranto
油
Makalah ini membahas tentang pengambilan keputusan dalam pendidikan. Pembahasan mencakup fungsi pendidikan, permasalahan eksternal seperti globalisasi dan perubahan sosial, serta permasalahan internal pendidikan di Indonesia. Makalah ini bertujuan menganalisis permasalahan-permasalahan pendidikan dan menawarkan solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Pendidikan Montessori, khususnya di Indonesia. 際際滷 ini berisi presentasi yang dibuat oleh teman-teman semasa kuliah, untuk mata kuliah Pendidikan Alternatif. Semoga bermanfat
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kurikulum, komponen-komponen utama kurikulum seperti tujuan, isi, strategi pembelajaran dan evaluasi, serta pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum.
Sistem pendidikan masa Orde Lama menekankan pada pendidikan karakter dan kesetiaan kepada pancasila. Kurikulum difokuskan pada pengembangan keterampilan hidup dan moral. Aliran-aliran pendidikan seperti Taman Siswa dan Muhammadiyah berperan dalam meningkatkan akses pendidikan.
Pendidikan global bertujuan untuk menanamkan perspektif tentang dunia yang saling terkait antar budaya, manusia, dan planet. Tujuannya adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk hidup di dunia yang semakin terglobalisasi dan beragam."
Pendekatan fakta dan pendekatan konsepZuha Farhana
油
Pendekatan fakta dan pendekatan konsep adalah dua pendekatan pembelajaran yang berbeda. Pendekatan fakta menekankan pada penghafalan fakta-fakta, sedangkan pendekatan konsep menekankan pada pemahaman konsep. Kedua pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas digitalisasi pendidikan di Indonesia, terutama melalui tiga framework utama yaitu infrastruktur, informasi, dan budaya. Digitalisasi sekolah membutuhkan ketersediaan infrastruktur TIK serta pendayagunaannya, informasi terstruktur seperti identitas digital dan konten pembelajaran, serta budaya belajar yang fleksibel di mana saja dan kapan saja menggunakan perangkat apa saja. Kolaborasi antar lembaga pendidikan, guru,
Sekolah Ramah Anak (SRA) lahir dari dua hal besar yaitu adanya amanat yang harus diselenggarakan Negara untuk memenuhi hak anak sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak Anak yang telah di ratifikasi Indonesia pada Tahun 1990, juga adanya tuntutan dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak yang jelas pada pasal 54 yang berbunyi : (1) Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain. Di ayat dua dinyatakan sebagai berikut :(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, aparat pemerintah, dan/atau masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tujuh unsur-unsur pendidikan yaitu peserta didik, pendidik, interaksi edukatif, alat pendidikan, aspek tujuan, aspek lingkungan, dan waktu pelaksanaan.
Modul ini membahas penyusunan modul proyek untuk pembelajaran berbasis proyek sesuai dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Modul proyek dirancang berdasarkan tema, kondisi peserta didik, dan kebutuhan peserta didik serta mengacu pada dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila. Modul ini memuat tahapan penyusunan modul dan contoh kutipan modul.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dalam kebudayaan. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan bahwa pendidikan merupakan bagian penting dalam proses pembudayaan manusia untuk menanamkan nilai-nilai budaya. Pendidikan bertugas untuk tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga mendidik karakter. Kebudayaan juga hadir dalam pendidikan untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya kepada siswa.
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamAnang Sarbaini
油
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan pentingnya pendidikan nilai di Indonesia, di mana pendidikan era modern yang lebih menitikberatkan pada pendidikan bebas nilai telah memporakporandakan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan menyebabkan pergeseran sistem pendidikan serta perubahan sosial yang mengakibatkan pergeseran nilai dan degradasi moral pada peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan nil
Pendidikan dan kebudayaan saling berkaitan erat. Pendidikan berperan sebagai media transmisi nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kepribadian dipengaruhi oleh proses kebudayaan, dan kebudayaan diteruskan melalui pendidikan.
Dokumen tersebut membincangkan definisi nilai mengikut pelbagai perspektif. Ia juga menjelaskan bagaimana masyarakat Melayu menghayati dan menyampaikan nilai-nilai tradisional melalui pantun. Nilai penting dalam membentuk budaya sesebuah masyarakat dan memainkan peranan dalam mengawal tingkah laku manusia. Penerapan nilai perlu berjalan seiring dengan perubahan masa untuk membina masyarakat yang harmonis
Manusia dan Kebudayaan membahas definisi kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, perbedaan antara kebutuhan manusia dan binatang, hubungan antara kebudayaan dan pendidikan, serta nilai-nilai dasar kebudayaan yang perlu dikembangkan melalui pendidikan seperti nilai teori, ekonomi, estetika, sosial, politik, dan agama. Dokumen ini menekankan pentingnya memahami kebudayaan secara mendalam agar nilai-nil
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan pembentukan karakter. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik, dan pembentukan karakter merupakan tujuan utama dari pendidikan. Pendidikan dan pembentukan karakter saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Pendidikan multikultural adalah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran (agama).
Pendidikan karakter
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Karakter atau watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat uang dimiliki manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pendidikan karakter adalah sabar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudidayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.
Dalam kamus lain, pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukan bagi generasi selanjutnya.
Ungkapan character building kini sudah klise dan tidak bermakna. Pendidikan karakter penting untuk membentuk watak siswa secara individu dan untuk membangun karakter bangsa yang kuat. Evaluasi pendidikan karakter di sekolah perlu diperbaiki.
Dokumen tersebut membahas tentang barisan dan deret aritmatika dan geometri. Barisan adalah susunan bilangan yang ditentukan oleh perubahan antar suku berurutan dengan tambahan atau kelipatan bilangan tetap. Barisan aritmatika memiliki tambahan bilangan tetap, sedangkan barisan geometri memiliki kelipatan bilangan tetap antar suku. Deret adalah jumlah seluruh suku barisan. Deret aritmatika dihitung dengan rumus n(a+(n-1)b)/2
Dokumen tersebut membahas implementasi kebijakan pentargetan inflasi di tingkat regional di Indonesia. Strategi ini bertujuan menurunkan inflasi nasional dengan menetapkan target inflasi di tingkat daerah. Namun, upaya ini menghadapi tantangan karena berbagai faktor non-moneter seperti harga pangan dan gangguan pasokan berpengaruh besar terhadap inflasi daerah. Dokumen ini menggunakan contoh Provinsi Jambi, di mana inflasi lebih sensitif terhadap pertum
Tiga faktor kunci keberhasilan mahasiswa dalam belajar adalah atribut individu (karakteristik demografi, kompetensi, dan psikologi), keinginan kerja dan motivasi, serta dukungan organisasi. Untuk mencapai hasil optimal, ketiga faktor ini harus dimaksimalkan.
Dokumen ini membahas tentang pengertian warga negara dan kewarganegaraan, kedudukan warga negara dalam suatu negara, siapa warga negara Indonesia dan ketentuan kewarganegaraan di Indonesia. Juga dijelaskan mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan pelaksanaannya.
Identitas nasional + falsafah pancasilaAjeng Faiza
油
Pancasila merupakan pandangan hidup dan dasar negara Indonesia yang berasal dari konsep lima sila dalam ajaran Buddha untuk mencapai nirwana. Pancasila telah menjadi jiwa bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan pada 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar negara. Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa, dasar negara, dan kepribadian bangsa Indonesia.
Dokumen tersebut berisi beberapa pertanyaan dan jawaban lucu yang berisi permainan kata atau kalimat yang tidak masuk akal untuk mengundang tawa pembaca. Beberapa contohnya adalah mengapa Superman hanya memiliki satu poni keriting, mengapa air laut asin karena ikan keringatan, dan apa bedanya kepala dengan kelapa.
Dokumen tersebut membahas tentang kejayaan peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah, khususnya di bidang ilmu pengetahuan. Masa kekuasaan dinasti ini merupakan zaman keemasan Islam dimana banyak ilmu penting diterjemahkan ke bahasa Arab dan lahirnya berbagai ilmuwan. Dinasti Abbasiyah juga mendukung gerakan penerjemahan karya-karya Yunani dan Persia ke dalam bahasa Arab.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari sudut pandang dunia Islam, di mana Islam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan yang dilandasi iman dan taqwa untuk kemuliaan Allah dan kemanusiaan, berbeda dengan pandangan Barat yang lebih mengedepankan kepentingan material.
Pengantar Bisnis - 6 Manajemen Sumber Daya ManusiaAndiNurkholis1
油
Materi slide Manajemen Sumber Daya Manusia mata kuliah Pengantar Bisnis mencakup:
1. Sumber daya manusia
2. Manajemen SDM
3. Kegiatan manajemen SDM
4. Fungsi manajemen SDM
5. Manfaat perencanaan SDM
6. Pelatihan & pengembangan SDM
7. Hukum SDM
8. Tantangan masa depan SDM
Tangkin4d Menjadi Platfom Yang paling Mudah Di mainkan Dan Meraih Kemenangan ...TANGKI4D
油
#TANGKI4D adalah sebuah situs judi online terpercaya dengan secara resmi yang menjalin kerjasama resmi dari developer slot gacor tersohor, seperti Pragmatic Play, PG Soft, Habanero dan masih banyak lainnya.#Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam #gratis #agentsbobet
Technopreneurship - 3 Ide dan Prinsip BisnisAndiNurkholis1
油
Materi slide Ide dan Prinsip Bisnis mata kuliah Technopreneurship mencakup:
1. Ide bisnis
2. Pertimbangan ide bisnis
3. Ciptakan ide bisnis
4. Pemilihan ide bisnis
5. Menguji ide bisnis
6. Prinsip-prinsip bisnis
"Desain algoritma" merujuk pada proses pembuatan serangkaian langkah logis yang terdefinisi dengan baik (algoritma) guna memecahkan masalah tertentu, yang pada hakikatnya menguraikan prosedur langkah demi langkah bagi komputer untuk diikuti guna menjalankan tugas secara efisien; proses ini melibatkan analisis masalah, pemilihan teknik yang tepat, dan penataan solusi ke dalam urutan instruksi yang jelas.
Rancangan Pengajaran Harian Reka Bentuk Teknologi WEEK 1.docxAinNajihah48
油
Pendidikan nilai
1. Pendidikan Nilai di Era Global Kuliah Perdana Mahasiswa PKn UNS Tanggal 1 September 2010 Winarno, SPd, MSi Prodi PKn FKIP UNS
2. Outline Apa itu pendidikan? Apa itu nilai? Apa itu pendidikan nilai? Apa itu global isasi ? Kecenderungan apa yang terjadi di era global? Apa kaitannya dengan pendidikan nilai? Mengapa masih perlu pendidikan nilai? Bagaimana menyajikan pendidikan nilai?
3. Pendidikan Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, yaitu menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (KH Dewantoro) Intisari atau eidos dari pendidikan ialah pemanusiaan manusia-muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani, itulah yang menjelma dalam semua perbuatan mendidik, yang jumlah dan macamnya tak terhitung (Driyarkara) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No 20 tahun 2003)
4. Pendidikan Pendidikan dapat dipandang dalam arti luas dan dalam arti teknis Dalam artinya luas pendidikan menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh yang berhubungan dengan pertumbuhan atau perkembangan jiwa ( mind ), watak ( character ), atau kemampuan fisik ( physical ability ) individu. Pendidikan dalam artian ini berlangsung terus (seumur hidup). Kita sesungguhnya belajar dari pengalaman seluruh kehidupan kita Dalam arti teknis, pendidikan adalah proses dimana masyarakat, melalui lembaga-lembangan pendidikan (sekolah), dengan sengaja mentransformasikan warisan budayanya, yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan dari generasi ke generasi
5. Nilai Nilai dalam bhs Inggris value , atau valere (bhs. Latin) yg bermakna harga Sesuatu yang bernilai berart sesuatu itu berharga Penghargaan/kualitas thd suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia karena sesuatu itu Menyenangkan (peasent), Berguna (useful), Memuaskan (satifing), Menguntungkan (profitable), Menarik (interesting), Keyakinan (belief) Contoh nilai : keadilan, kejujuran, tanggung jawab, keindahan, kerapian, keamanan, keharmonisan, dst Karakteristik nilai : realitas abstrak , normatif , berfungsi sebagai daya dorong manusia
6. Mozaik nilai Ragam nilai meliputi : klasifikasi nilai, kategori nilai dan hierarki nilai Klasifikasi nilai : nilai instrumental dan nilai terminal ( means values & end values ); nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik; nilai personal dan nilai sosial; nilai subyektif dan nilai obyektif; nilai-nilai nurani ( values of being ) dan nilai-nilai memberi ( values of giving ) Kategori nilai: nilai teoritik, nilai ekonomis, nilai estetik, nilai sosial, nilai agama, nilai politik Hierarki nilai : nilai kenikmatan-nilai kehidupan-nilai kejiwaan-nilai kerohanian (Max Scheller); nilai inti-nilai sekuler-nilai operasional (James Lipman); nilai dasar-nilai instrumental-nilai praksis (Filsafat Pancasila) Kategori nilai dasar : nilai logis, nilai estetis, nilai etis (kebenaran, keindahan, kebaikan)
7. Nilai dan Pendidikan Nilai adalah jantungnya pendidikan Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah ketercapaian suatu nilai Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (ps 3 UU No 20 th 2003) Tujuan pendidikan kita didominasi oleh nilai etis (moral) daripada rasional dan keindahan, namun dalam praktek internalisasi nilai etis kurang dibanding nilai rasionalitas
8. Pendidikan Nilai Dalam arti luas : bimbingan kepada peserta didik agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan melalui proses internalisasi nilai dan pembiasaan bertindak Dalam arti sempit: bimbingan kepada peserta didik akan aspek /ranah/domain afektif Pendidikan nilai dimaknai pula sebagai pendidikan afektif, pendidikan akhlak, pendidikan watak, pendidikan budi pekerti, pendidikan karakter, pendidikan kesusilaan, pendidikan moral Tujuan pendidikan nilai : 1) menerapkan pembentukan nilai pada anak, 2) menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai, 3) membimbing perilaku yang konsisten dengan nilai (UNESCO, 1994)
9. Pendidikan Nilai Mengapa nilai kebaikan harus dibina dan dibimbing? Karakter yang baik adalah lebih patut dipuji daripada bakat yang luar biasa. Hampir semua bakat adalah anugerah. Karakter yang baik adalah sebaliknya, tidak dianugerahkan kepada kita. Kita harus membangunnya sedikit demi sedikit- dengan pikiran, pilihan, keberanian dan usaha keras (John Luther) Sesungguhnya semua manusia memiliki suara hati / kata hati/ suara batin/ hati nurani/ hati kecil yang mengajak kebaikan Manusia diberi potensi baik dan buruk (jalan ketagwaan dan jalan keburukan) tergantung manusia itu sendiri mengusahakannya (QS Asy Syams; 7-10) Ada sebuah cerita dan film yang mengungkapkan hal tersebut
10. Cerita tentang karakter Alkisah ada seorang kakek berkata kepada cucunya; Dalam diri saya ada dua serigala, yaitu serigala baik dan jahat. Serigala yang baik tidak pernah menyerang. Ia hidup damai tenteram dengan semua yang ada di sekelilingnya. Ia hanya menyerang kalau memang ia harus mempertahankan diri, dan itu pun dilakukannya dengan baik dan adil. Tetapi serigala yang satu ini, wah ! penuh dengan kemarahan. Kejadian sekecil apapun pasti akan membuatnya marah. Ia membenci dan memerangi siapa saja,walaupun tanpa alasan yang jelas. Ia tidak pernah bisa berpikir jernih, karena rasa kebencian dan kemarahannya telah menguasai akal sehatnya. Lanjut kakek, Alangkah sulitnya hidup dengan dua jenis serigala yang ada di dalam diri kakek ini ,karena keduanya berusaha menguasai jiwa saya,dan saling bersaing. Kemudian sang cucu memandang kakeknya dengan penuh rasa ingin tahu, dan bertanya :Serigala mana yang menang, kakek? Kakek menjawab dengan pandangan serius ,Yang menang tentu saja yang saya beri makan. Filmnya apaan sih?
11. Status Pendidikan Nilai Sebagai konsentrasi kajian ilmiah akademik : konsentrasi Pendidikan Nilai pada Pendidikan Umum di SPs UPI Mata pelajaran moral dan agama : PKn, PAI, PAK, dst Bidang studi pembulat :mata kuliah dasar umum Program integrasi: program IMTAG, Lifeskill, Pendidikan Karakter, ESQ Program ekstrakurikuler, berintikan kepribadian Kurikulum tersembunyi/ the hidden curriculum Keseluruhan dimensi pendidikan
12. Global-isasi Global artinya sejagat. Era global berarti era kesejagatan Menurut Malcolm Waters (1995) ada tiga tema atau dimensi utama globalisasi yaitu economic globalization , political globalization dan cultural globalization . Isu globalisasi meliputi economic, cultural dan environmental yang memiliki implikasi penting bagi suatu negara bangsa (Kate Nash, 2000). Kecenderungan global menurut Asiz Wahab (2006) secara umum meliputi : the global economy, technology and comunication dan population and environment Dimensi Budaya : g lobalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture )
13. Dampak globalisasi bagi nilai Globalisasi memunculkan pergeseran nilai, nilai lama meredup, muncul nilai baru Globalisasi yang menyebabkan terjadinya interaksi antar budaya, disamping mampu memunculkan pengaruh positif tetapi juga telah menimbulkan pengaruh negatif, seperti semakin memudarnya penghargaan pada nilai budaya dan bahasa, nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, rasa cinta tanah air, serta berbagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai, norma, dan pandangan hidup bangsa Indonesia. (RPJMN 2010-2014) P roses globalisasi telah memperlemah atau melongsorkan bentuk-bentuk identitas kultural suatu bangsa ( Kalidjernih , 2007) Globalisasi menciptakan konflik nilai , nilai lokal versus nilai global: goyang ngebor
14. Dampak globalisasi dalam Pendidikan Pergeseran substansi pendidikan ke pengajaran. Makna pendidikan yang syarat dengan nilai-nilai moral bergeser pada pengajaran sebagai transfer pengetahuan Pragmatisme dalam dunia pendidikan. Pendidikan sebagai proses hominisasi dan humanisasi, telah terdepak oleh nilai-nilai pragmatis demi mencapai tujuan materiil Kokohnya paham behaviorisme dalam dunia pendidikan. Paham ini mengacu pada pertimbangan atribut atribut luar seperti perubahan perilaku yang dapat diamati, misal ukuran NILAI Melemahnya peran-peran penting pelaku pendidikan (guru, ortu, tokoh) dan tripusat pendidikan (sekolah, keluarga dan masyarakat)
15. Declined of Value education In the 20th century ? Berkembangnya paham evolusi Darwinisme yang memandang semua hal termasuk nilai/moral adalah berubah. Jadi tidak ada yang abadi dalam kehidupan ini termasuk nilai Berkembangnya aliran positivisme radikal yang membedakan secara tegas antara fakta (teramati) dan nilai (tidak terukur) sehingga nilai adalah relatif dan privat, Berkembanganya personalisme yang mengagungkan kebebasan, hak dan otonomi individu. Sebagai akibatnya terjadi delegitimasi otorias moral baik dari pihak keluarga, sekolah, lembaga agama dan negara Tumbuhnya gagasan pluralisme yang bersifat pengakuan terhadap perbedaan termasuk perbedaan nilai yang dianut Menguatnya sekulerisme, yang mana gagasan pendidikan nilai melanggar pemisahan antara lembaga agama dan negara (Thomas Lickona : The Return of Character Education, 1993)
16. 10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA 1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja. 2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk. 3. Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan. 4. Meningkatnya perilaku yang merusak diri seperti narkoba, sex bebas dan alkohol. 5. Kaburnya pedoman moral baik dan buruk. 6. Penurunan etos kerja. 7. Rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru. 8. Rendahnya rasa tanggungjawab baik sebagai individu dan warganegara. 9. Ketidakjujuran yang telah membudaya. 10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama (Thomas Lickona)
17. Nilai apa yang diperlukan di era global Martabat Manusia sebagai nilai tertinggi (UNESCO, 1991) yang didalamnya mencakup; Nilai kesehatan : kebersihan, kebugaran fisik, keharmonisan dengan alam Nilai kebenaran : pengetahuan, berfikir kritis, kreatif Nilai kasih sayang: integritas, kejujuran, kasih sayang, kebermaknaan diri, disiplin, spiritual (keyakinan kepada Tuhan) Nilai tanggung jawab sosial : saling menghormati, peduli, menghargai hak asasi, kedamaian, keadilan sosial, partisipasi publik Nilai efisiensi ekonomi: pemelihaaan sumber daya, etika kerja, produktivitas, kewirausahaan Nilai nasionalisme : rasa pesatuan, menghargai pahlawan, kebanggaan, tanggung jawab publik, solidaritas, cinta negara
18. Nilai apa yang diperlukan Honesty, compassion, courage, kindness, self-control, cooperation, diligence or hard work, all the kinds of qualities that we need to both lead a fulfilling life and to be able to live together harmoniously and productively (Educating for Character by Thomas Lickona, 1992) Jujur, Tanggung Jawab, Disiplin, Kerjasama, Adil, Visioner, dan Peduli sebagai The Seven Spiritual Core Values (Ary GA, ESQ 165) Religius, Manusiawi, Bersatu, Demokratis dan Adil (Pancasila)
19. Karakter warga yang bagaimana? the ability to look at and approach problem as a member of global society the ability to work with others in a cooperative way and to take responsibility for ones rules /duties within society the ability to understand, accept, appreciate anf tolerate cultural differences the capacity to think in a critical and systematic way the willingness to resolve conflict in a non violent manner the willingness to change ones life style and consumption habits to protect the environment the ability to be sensitive towards and to defend human rights (eg. rights of women, ethnic minorities ) and the willingness and ability to participate in politics at local, national and internasional levels (Cogan & Derricot, 1998)
20. Pendidikan Moral pentingkah? To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace society (Theodore Roosevelt) People dont naturally or spontaneously grow up to be morally excellent or practically wise. The become so, if at all, only as the result of life long personal and community effort (Aristotle) Sejak kanak-kanak harus dibekali dengan pendidikan moral sehingga mereka bisa fall in love with virtue and hate vice (Plato) Persoalan pokok yang dihadapi dalam sistem pendidikan nasional saat ini dan di masa yang akan datang adalah memperkokoh pendidikan budi pekerti melalui proses pengajaran, pengasuhan pemberian bimbingan kepada peserta didik. Pendidikan watak dan budi pekerti merupakan elemen dasar yang sangat penting dalam pembangunan karakter bangsa (Megawati SP, 2003) Pendidikan nilai telah lama berkembang di indonesia melalui cerita dan nyanyian lokal
21. Pendidikan Nilai Pentingkah? Hasil seminar Pusat Inovasi, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas (2004): (1) Semua pembicara sependapat tentang pentingnya peranan Pendidikan Budi Pekerti dalam rangka pembinaan generasi muda; (2) Esensi Pendidikan Budi Pekerti sebenarnya telah ada dalam kurikulum yang berlaku saat ini, yang diajarkan melalui PMP dan PPKn, namun hasilnya belum sesuai dengan harapan masyarakat; 3) Untuk masa yang akan datang ada dua kemungkinan modus Pendidikan Budi Pekerti yang dapat dipilih, yakni: pertama, berdiri sendiri sebagai suatu mata pelajaran, dan kedua terintegrasikan dalam mata pelajaran civics, pendidikan agama, dan mata pelajaran lain yang relevan. Namun demikian sebahagian besar para pembicara cenderung merekomendasikan untuk dipilih alternatif modus kedua
22. Sumber Nilai? Nilai dan dari sumber apa pendidikan nilai? Nilai dapat bersumber dari agama, nilai bersama (common values) dan dari khasanah lokal Pada masa Orde Baru, sumber pendidikan nilai selalu dikaitkan dengan nilai-nilai dasar Pancasila (sebagai filosofi atau pandangan-dunia bangsa Indonesia) yang kemudian disajikan dalam mata pelajaran PMP-PPKn Kecenderungan yang terjadi, pendidikan moral terlalu negara-sentris, deduktif, kering, hambar, bahkan cenderung ideologis dan pro-status quo Di negara sekuler, pendidikan nilai dilaksanakan melalui pelajaran pendidikan kewarganegaraan, sedang di negara agama pendidikan nilai dilaksanakan melalui pelajaran agama (Syarkawi, 2006) Bagaimana pendidikan nilai di Indonesia pada kondisi sekarang?
23. Pendekatan Pendidikan Nilai P endekatan dalam pendidikan moral dibedakan menjadi tiga (3) yaitu; Pendekatan Lawrence Kolhberg disebut Cognitive Moral Development Pendekatan L Metccalf dan Iman al Ghozalli disebut Affektive Moral Development Pendekatan Albert Bandura dan Skiner disebut Behavior Moral Development
24. Pendekatan Lain A da lima pendekatan dalam pendidikan nilai yakni: (1) Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach), (2) Pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach), (3) Pendekatan analisis nilai (values analysis approach), (4) Pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach), dan Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approach) (Superka, et. al. 1976). Tiap model memiliki kelebihan dan kekurangan Pendekatan penanaman nilai dan model Affektive Moral Development telah lama berkembang di Indonesia, yang masyarakatnya memiliki tradisi lisan
25. Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach) pendekatan yang memberi penekanan pada penanaman nilai-nilai dalam diri siswa. pendekatan ini sebenarnya merupakan pendekatan tradisional pendekatan ini dipandang indoktrinatif, tidak sesuai dengan perkembangan kehidupan demokrasi Pendekatan ini mungkin tidak sesuai dengan alam pendidikan Barat yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan individu namun, pendekatan ini digunakan secara meluas dalam berbagai masyarakat, terutamanya dalam penanaman nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya
26. Pendekatan klarifikasi nilai (values clarification approach) memberi penekanan pada usaha membantu siswa dalam mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri menanamkan nilai kepada subyek didik dengan melalui kesadarannya sendiri dapat dikatakan bahwa teknik ini mengikuti aliran konstruktivisme
27. Contoh Klarifikasi Nilai Guru menyajikan ttg gotong royong (dg cerita, gambar, film, dsb) Apa sajakah nilai-nilai yg terkandung dalam kegiatan gotong royong? Nilai kerjasama Nilai kepedulian sosial Nilai tanggung jawab, dll
28. Pendekatan analisis nilai (values analysis approach) memberikan penekanan pada perkembangan kemampuan siswa untuk berpikir logis dengan cara menganalisis masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial lebih menekankan pada pembahasan masalah-masalah yang memuat nilai-nilai sosial
29. Langkah langkah Analisis Nilai Penyajian Cerita Identifikasi Fakta Menguji Posisi Siswa Mengkaji akibat Menguji alasan Mengubah cerita Menyimpulkan Tindak lanjut
30. Contoh cerita untuk analisis nilai Pada waktu pulang sekolah Amir dan Hasan menemukan dompet di jalan. Setelah dibuka, ternyata berisi KTP dan uang sebesar Rp 500.000,- beserta surat surat berharga si pemiliknya yaitu Pak Subrata. Hasan ingat bahwa ibunya sakit keras dan biaya untuk berobat tidak ada. Maka atas kesepakatan mereka berdua, uang tsb dipakai untuk membelikan obat. Dompet serta isi lainnya disimpan Hasan. Semenjak menemukan dompet itu, Amir dan Hasan selalu gelisah. Ahkirnya sepakat mereka mengembalikan sisa uang serta isi dompet tsb kepada pemiliknya. Setelah bertemu pak Subrata, Hasan mengutarakan maksud baiknya, yaitu menemukan dompet di jalan dan yg sebagian uangnya telah dipakai untuk membelikan obat bagi ibunya yg sedang sakit. Namun apa yg terjadi, pak Subrata marah-marah. Bahkan mereka dituduh mencuri.
31. Analisis Nilai Penyajian cerita Anak-anak, pagi ini Pak guru punya cerita bagus, sekarang dengarkan dg seksama 2. Mengidentifikasi fakta Jelas cerita tadi, anak-anak? Apa judul cerita tadi? Siapa saja yg ada dalam cerita tsb?, dsb
32. Analisis Nilai 3. Menguji Posisi Siswa Bagaimana sikap Ibu H asan dalam cerita tsb?, dst 4. Mengkaji akibat Bagaiman akibat dari sikap dan tindakan Pak Subrata? 5. Menguji alasan Bagaimana seandainya kamu menjadi Amir?
33. Analisis Nilai 6 . Mengubah cerita Nah, anak-anak kita sudah menyepakati bagaimana kita harus bersikap. Selanjutnya marilah kita ubah bagaimana cerita itu seharusnya 7. Menyimpulkan Apa yg dapat kamu simpulkan dari cerita tadi ? (mengarah pada nilai dan norma) 8. Tindak lanjut
34. Pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral development approach) memberikan penekanan pada aspek kognitif dan perkembangannya. mendorong siswa untuk berpikir aktif tentang masalah-masalah moral dan dalam membuat keputusan-keputusan moral. didasarkan pada dilemma moral dengan menggunakan metoda diskusi kelompok dimulai dengan penyajian cerita yang mengandung dilemma. Dalam diskusi tersebut, siswa didorong untuk menentukan posisi apa yang sepatutnya dilakukan oleh orang yang terlibat, apa alasan-alasannya. memberi kebebasan penuh kepada siswa untuk berpikir dan sampai pada kesimpulan yang sesuai dengan tingkat perkembangan moral reasoning masing-masing
35. Contoh cerita untuk penalaran moral (pend. Kognitif) Sekelompok wisatawan sedang menikmati keindahan danau dg sebuah perahu. Tiba-tiba perahu oleng dan akhirnya terbalik. Seluruh penumpangnya terlempar ke danau. Mereka berteriak meminta pertolongan. Saat itu kamu yg juga sebagai salah satu penumpang perahu bisa bertahan dg cara memegang sebilah papan yg kebetulan mengambang di danau itu. Didekatmu ada seorang anak kecil, seorang gadis dan kakek yg minta tolong agar bisa berpegangan pa d a papan itu. Namun jika papan itu digunakan untuk 3 orang tidak muat bahkan bisa tenggelam. Papan itu hanya muat untuk dua orang yaitu kamu dan seorang lagi yg ditolong. Dalam keadaan darurat seperti ini , siapa yg harus kamu utamakan untuk ditolong?
36. Pendekatan pembelajaran berbuat (action learning approach) memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan-perbuatan moral, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama dalam suatu kelompok. melibatkan siswa sekolah menengah atas dalam melakukan perubahan-perubahan sosial