Analisis spasial potensi Desa Harapan Jaya menunjukkan potensi sosial berupa jumlah penduduk dan kepadatan yang besar, serta potensi fisik seperti ketinggian, penggunaan lahan, dan curah hujan yang mendukung pembangunan pertanian, pariwisata, dan perkebunan.
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirMonita Rossy
油
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis pemodelan spasial untuk pengembangan wilayah pesisir di Indonesia dengan menggunakan sistem informasi geografi. Beberapa potensi wilayah pesisir yang disebutkan antara lain perikanan, pariwisata, pertambakan, dan sumber daya alam lainnya. Dokumen ini juga menyoroti permasalahan yang ada seperti kurangnya koordinasi antar lembaga pemerintah dan kualitas sumber daya manusia di
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu-ilmu penunjang geografi yang meliputi geologi, geomorfologi, pedologi, demografi, hidrologi, oseanografi, meteorologi, klimatologi, antropogeografi, dan biogeografi. Dokumen juga menjelaskan tentang penggunaan tabel, diagram, grafik, dan peta sebagai sarana bantu untuk mempelajari geografi.
Sistem Informasi Geografi Kelautan (SIG Kelautan) merupakan sistem informasi geografi khusus untuk mengelola, menganalisis, dan mempresentasikan informasi geografis terkait sumber daya laut dan pantai. SIG Kelautan membantu dalam pengelolaan dan perencanaan sumber daya laut dan pantai, monitoring perubahan lingkungan, dan manajemen bencana kelautan.
3. TERAPAN PENDEKATAN KERUANGAN DALAM PENELITIAN GEOGRAFI.pdfEdiSuryadi12
油
Teks ini membahas penerapan pendekatan ruang dalam penelitian geografi. Beberapa poin utama meliputi: (1) setiap masalah penelitian geografi harus dikaitkan dengan konsep fenomena geosfer dan wilayah tertentu, (2) pengumpulan data geografi selalu melibatkan aspek-aspek ruang seperti lokasi, luas, bentuk, dan batas wilayah, (3) penentuan populasi penelitian berdasarkan wilayah formal at
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaianjufrikarim
油
Penelitian ini menganalisis kelas kemampuan lahan dan tingkat kesesuaian penggunaan lahan di Kabupaten Sidoarjo. Analisis dilakukan dengan membandingkan kondisi saat ini dan rencana tata ruang wilayah. Hasilnya menunjukkan peningkatan laju erosi dan penurunan luas lahan yang sesuai digunakan. Hal ini mengindikasikan perkembangan daerah belum memperhatikan kelas kemampuan lahan.
Kebijakan Satu Peta merupakan kebijakan pemerintah untuk menyatukan semua peta yang dibuat oleh berbagai instansi menjadi satu peta tunggal guna menyelesaikan permasalahan tumpang tindih penggunaan lahan di Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan tata kelola pertanahan dan hutan yang baik serta mendukung perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Skripsi ini membahas persepsi, sikap, dan partisipasi masyarakat sekitar Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat terhadap pengelolaan hutan tersebut berdasarkan perspektif gender. Penelitian ini menunjukkan tingkat persepsi masyarakat laki-laki dan perempuan tergolong sedang, sikap mereka tergolong sangat tinggi, sementara partisipasi mereka tergolong sangat rendah. Faktor pekerjaan dan pendidikan mempengaru
1. Studi geografi Sophie Webber tentang politik adaptasi dan ketahanan perubahan iklim, terutama di Indonesia dan pulau-pulau Pasifik.
2. Penelitiannya fokus pada keterbatasan adaptasi dan layanan informasi iklim.
3. Geografi memerlukan perspektif holistik untuk memahami hubungan timbal balik antara berbagai wilayah.
A. Pengertian Geografi
Selama sejarah perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan definisi geografi, di antaranya:
1. Erastothenes
Geografi berasal dari kata geo (bumi); graphein (penulisan atau uraian). Jadi, geografi yaitu penulisan tentang bumi.
2. Strabo
Geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan.
3. Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi dalam keragamannya.
4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki pesebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya.
Dari penjelasan tentang pengertian geografi di atas, dapat di simpulkan bahwa:
Geografi yaitu Ilmu yang mengkaji tentang bumi yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi ruang di permukaan bumi di karenakan sebab akibat yang terjadi atas hubungan interrelasi manusia dan habitatnya sehingga ada daerah yang berbeda-beda dalam ukuran nilai, motif juga keragamannya yang hasilnya dapat dibandingkan. (Muhammad Fauzan Abdulloh, 5 Oktober 17 pkl. 11.30)
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem basis data yang mampu menangani dan mengelola data berbasis lokasi. SIG terdiri atas subsistem input data, output data, manajemen data, dan manipulasi data untuk menganalisis dan memetakan informasi geografis.
3. TERAPAN PENDEKATAN KERUANGAN DALAM PENELITIAN GEOGRAFI.pdfEdiSuryadi12
油
Teks ini membahas penerapan pendekatan ruang dalam penelitian geografi. Beberapa poin utama meliputi: (1) setiap masalah penelitian geografi harus dikaitkan dengan konsep fenomena geosfer dan wilayah tertentu, (2) pengumpulan data geografi selalu melibatkan aspek-aspek ruang seperti lokasi, luas, bentuk, dan batas wilayah, (3) penentuan populasi penelitian berdasarkan wilayah formal at
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaianjufrikarim
油
Penelitian ini menganalisis kelas kemampuan lahan dan tingkat kesesuaian penggunaan lahan di Kabupaten Sidoarjo. Analisis dilakukan dengan membandingkan kondisi saat ini dan rencana tata ruang wilayah. Hasilnya menunjukkan peningkatan laju erosi dan penurunan luas lahan yang sesuai digunakan. Hal ini mengindikasikan perkembangan daerah belum memperhatikan kelas kemampuan lahan.
Kebijakan Satu Peta merupakan kebijakan pemerintah untuk menyatukan semua peta yang dibuat oleh berbagai instansi menjadi satu peta tunggal guna menyelesaikan permasalahan tumpang tindih penggunaan lahan di Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan tata kelola pertanahan dan hutan yang baik serta mendukung perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Skripsi ini membahas persepsi, sikap, dan partisipasi masyarakat sekitar Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat terhadap pengelolaan hutan tersebut berdasarkan perspektif gender. Penelitian ini menunjukkan tingkat persepsi masyarakat laki-laki dan perempuan tergolong sedang, sikap mereka tergolong sangat tinggi, sementara partisipasi mereka tergolong sangat rendah. Faktor pekerjaan dan pendidikan mempengaru
1. Studi geografi Sophie Webber tentang politik adaptasi dan ketahanan perubahan iklim, terutama di Indonesia dan pulau-pulau Pasifik.
2. Penelitiannya fokus pada keterbatasan adaptasi dan layanan informasi iklim.
3. Geografi memerlukan perspektif holistik untuk memahami hubungan timbal balik antara berbagai wilayah.
A. Pengertian Geografi
Selama sejarah perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan definisi geografi, di antaranya:
1. Erastothenes
Geografi berasal dari kata geo (bumi); graphein (penulisan atau uraian). Jadi, geografi yaitu penulisan tentang bumi.
2. Strabo
Geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan.
3. Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi dalam keragamannya.
4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki pesebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya.
Dari penjelasan tentang pengertian geografi di atas, dapat di simpulkan bahwa:
Geografi yaitu Ilmu yang mengkaji tentang bumi yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi ruang di permukaan bumi di karenakan sebab akibat yang terjadi atas hubungan interrelasi manusia dan habitatnya sehingga ada daerah yang berbeda-beda dalam ukuran nilai, motif juga keragamannya yang hasilnya dapat dibandingkan. (Muhammad Fauzan Abdulloh, 5 Oktober 17 pkl. 11.30)
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem basis data yang mampu menangani dan mengelola data berbasis lokasi. SIG terdiri atas subsistem input data, output data, manajemen data, dan manipulasi data untuk menganalisis dan memetakan informasi geografis.
Pemetaan wilayah komoditas pertanian di Kecamatan Kwanyar meliputi identifikasi komoditas unggulan seperti buah, sayuran dan perkebunan. Hasilnya menunjukkan komoditas-komoditas tersebut memiliki prospek pengembangan melalui peningkatan pemasaran, peremajaan tanaman, perluasan lahan dan produk olahan. Metodologinya terdiri dari pengkajian lingkup studi, pengumpulan data, dan adaptasi sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sumber daya lahan pertanian di Kabupaten Kudus dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Metode penelitian meliputi pengumpulan data peta, grafis, dan teks; pengolahan data; dan penggabungan data menjadi peta interaktif untuk menganalisis potensi lahan pertanian. Hasil penelitian akan menentukan variabel-variabel penentu tingkat kerawanan lahan di kabupaten tersebut.
Ringkasan dokumen ini adalah:
(1) Dokumen ini mendeskripsikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti televisi, radio, dan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi rumah tangga usaha pertanian di kecamatan Halongonan, (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa televisi adalah teknologi yang paling dimiliki oleh rumah tangga di lokasi penelitian, namun pemanfaatannya untuk pengembangan usaha pertanian
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen ini membahas tentang pemetaan potensi desa wisata di Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kabupaten Semarang dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan perangkat GPS untuk mengidentifikasi potensi-potensi ekonomi, fasilitas, kesehatan, pemerintahan, pendidikan, dan tempat ibadah di kelurahan tersebut.
Dokumen ini menggambarkan penelitian tentang penentuan lokasi ideal untuk taman nasional baru di provinsi Kalimantan Barat menggunakan sistem informasi geografis. Peneliti melakukan digitasi wilayah provinsi tersebut dan melakukan analisis overlay beberapa tema seperti hutan, dataran tinggi dan kepadatan penduduk untuk mengidentifikasi tiga lokasi yang memenuhi kriteria sebagai taman nasional baru.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemetaan lokasi 35 desa wisata di Kabupaten Sleman tahun 2015 menggunakan software ArcGIS 10.1 untuk memberikan informasi lokasi kepada wisatawan domestik dan mancanegara.
Penelitian ini melakukan pemetaan potensi 4 desa di Indonesia untuk mengembangkan desa sejahtera mandiri. Langkah pertama adalah melakukan identifikasi data sosial, demografi, alam, dan sumber daya manusia. Langkah kedua adalah mensosialisasikan hasil pemetaan yang mencakup jenis usaha dan potensi setiap desa.
Distribusi probabilitas diskrit menggambarkan variabel acak yang hanya dapat mengambil nilai tertentu, biasanya bilangan bulat, dengan setiap nilai memiliki probabilitas yang terukur. Fungsi distribusi probabilitas (Probability Mass Function, PMF) memberikan probabilitas bahwa variabel acak
X sama dengan nilai tertentu
x, dan memenuhi syarat bahwa jumlah seluruh probabilitas adalah satu. Contoh umum dari distribusi probabilitas diskrit termasuk distribusi binomial, yang menggambarkan jumlah sukses dalam
n percobaan independen; distribusi Poisson, yang menggambarkan jumlah kejadian dalam interval waktu atau ruang tertentu; dan distribusi geometrik, yang menggambarkan jumlah percobaan hingga sukses pertama. Karakteristik penting dari distribusi ini meliputi rata-rata (mean) dan varians, yang masing-masing dapat dihitung menggunakan rumus tertentu. Distribusi probabilitas diskrit memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk statistik, ilmu komputer, ekonomi, dan rekayasa, sehingga menjadi alat penting untuk analisis data yang bersifat diskrit.
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
Implikasi dari Persamaan Cauchy-Riemann
Jika persamaan Cauchy-Riemann berlaku, maka fungsi memiliki turunan kompleks di seluruh daerah tersebut.
Fungsi holomorf otomatis analitik, yang berarti dapat dikembangkan dalam deret Taylor di sekitar titik mana pun dalam domainnya.
Fungsi holomorf memiliki sifat konformal, yang berarti mempertahankan sudut antara kurva yang berpotongan.
Konsep PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Bagi Mahasiswa STAISAssuserd92784
油
Dinaaaaaaa
1. ANALISIS SPASIAL POTENSI DESA HARAPAN JAYA KECAMATAN WAY RATAI
KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG
DOSEN : MAKRUF WICAKSONO,SST,MP
DISUSUN OLEH : DINA ROTUA SIAGIAN
NIM : 01.01.19.077
PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN TA. 2019/2020
2. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sosial dan fisik
yang terdapat di Desa Harapan Jaya Kecamatan Way Ratai. Metode yang
digunakan dalam penelitian adalah survei dengan teknik analisis secara
digital dan deskriptif dengan pendekatan spasial. Data yang diambil
dalam penelitian adalah potensi fisik dan sosial wilayah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Desa Harapan Jaya mempunyai potensi sosial yang
besar untuk dikembangkan terutama jumlah penduduk, kepadatan, dan
jenis pekerjaan, dengan potensi fisik berupa ketinggian wilayah,
penggunaan lahan, bentuk lahan, jenis tanah, kemiringan lereng, pola
aliran dan curah hujan yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian,
pariwisata, perkebunan, dan perikanan air tawar. Simpulan dalam
penelitian ini adalah secara sosial dan fisik Desa Harapan Jaya dapat
dikembangkan dan diharapkan dapat menjadi desa yang mandiri dan
maju.
3. PENDAHULUAN
Jumlah penduduk yang tinggal di desa Harapan Jaya tergolong
sedang yakni 1.520 jiwa penduduk laki-laki dan 1.325 penduduk
perempuan (BPS Kab. Pesawaran Tahun 2015). Bila dilihat
berdasarkan jenis kelamin, hasil proyeksi penduduk tahun 2015
menunjukkan bahwa Desa Harapan Jaya memiliki angka rasio jenis
kelamin tertinggi sebesar 114,72. Masyarakat yang tinggal Desa
Harapan Jaya banyak yang bekerja di sektor perkebunan dengan
mengolah lahan di lereng perbukitan untuk ditanami tanaman
pangan seperti jagung, ubi, kedelai, dan padi. Sistem tanam dan olah
tanah masyarakat Desa Harapan Jaya masih tradisional karena
pendidikan masyarakatnya yang masih berada di jenjang pendidikan
dasar, terbatasnya sarana-prasarana serta kurangnya pengetahuan
tentang teknologi. Dari tahun 2013-2015 terdapat kenaikan angka
banyaknya anak yang bersekolah SD (4,22%) tetapi angka
banyaknya anak bersekolah SLTP dan SLTA justru mengalami
penurunan masing-masing 6,36% dan 2,29% (Cabdin Pendidikan
Kec. Way Ratai).
4. Analisis Keruangan
Dalam analisis ini geografiwan mengkaji variabel atau
rangkaian variabel yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain.
Selanjutnya dikaji faktor apa yang berpengaruh terhadap pola
distribusi keruangan. Pada umumnya ada keterkaitan variasi
keruangan antara dua variabel atau lebih, dan Haggett
menyebutkan dengan kovariasi keruangan. Variasi keruangan di
sini adalah fisik dan sosial, dan keterkaitannya dapat merupakan
hubungan atau keterkaitan aspek fisik dan fisik, aspek fisik dan
sosial, maupun aspek sosial dan sosial. Contoh keterkaitan
variabel keruangan yang beraspek fisik dan fisik adalah antara
lereng dan tingkat erosi, antara bentuklahan dengan iklim, tanah
dan vegetasi. Contoh keterkaitan variabel keruangan yang
beraspek fisik dan sosial adalah bentuklahan dengan transportasi,
usaha tani dan pola permukiman. Contoh keterkaitan variabel
keruangan yang beraspek sosial daan sosial adalah jarak
permukiman dari jalan dengan kepadatan permukiman, nilai tanah
dan pendapatan perkapita.
5. Analisis Kelingkungan
Analisis kelingkungan mengkaji keterkaitan antara variabel manusia dengan lingkungannya
pada suatu tempat. Misalnya keterkaitan pola petani sistem ladang terhadap kesuburan tanah,
apabila tanah garapan mulai tandus dan ditinggalkan cukup lama, maka saat ditanam dapat
menghasilkan hasil yang optimal, namun dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka
saat berpindah belum lama sudah digarap lagi, sehingga tanah kurang subur dan hasilnya tidak
optimal.
Analisis Kompleks Wilayah
Analisis ini memadukan hasil analisa keruangan dan analisis kelingkungan. Unit
kewilayahan diidentifikasi melalui deferensiasi areal, kemudia dikaji aliran dan keterkaitan
antar wilayah.Geosfer merupakan substansi kajian geografi yang meliputi lima lapisan
(sphere) yang berarti satu bulatan atau ruang lingkup. Kelima sphere tersebut adalah
litosfer, atmosfer, biosfer, biosfer, dan antroposfer (James, 1972). Geografi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari geosfer dalam konteks keruangan, kelingkungan, dan
kewilayahan (Sutanto, 2000). Jadi geosfer merupakan substansi kajian geografi, namun
demikian geosfer juga dipelajari oleh bidang ilmu lainnya. Oleh karena itu geosfer tidak
mencirikan ilmu geografi. Kajian geografi lebih dicirikan oleh sudut pandang atau cara
penjelasannya di dalam mengkaji geosfer tersebut, meskipun demikian ada beda jelas antara
geografi dengan beberapa bidang ilmu lainnya. Sebagai contoh meskipun sama-sama
mengkaji hubungan antara kehidupan dan lingkungan hidupnya, namun ekologi dan biologi
sempit, sedang geografi mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan dalam
lingkup yang Ciri lainnya adalah keterkaitannya terhadap waktu, sehingga bisa dikatakan
kajian geografi selain berkonsep keruangan juga waktu.
6. Metode
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Citra satelit SRTM, untuk pemetaan satuan medan dan informasi fisik lahan
Peta topografi skala 1:50.000, untuk pembuatan peta dasar dan peta kemiringan lereng
Peta geologi skala 1:100.000, untuk mengetahui jenis batuan dan agihan jenis batuan
Peta jenis tanah skala 1:250.000, untuk mengetahui jenis tanah dan agihannya
Peta penggunaan lahan skala 1:50.000, untuk mengetahui penggunaan lahan dan agihannya.
Peta tematik lainnya skala 1:50.000, utnuk mengetahui informasi tematik lainnya.Data statistik
Kecamatan
Way Ratai dalam angka tahun 2016.Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
GPS: alat untuk mengetahui lokasi absolut dan ketinggian (mdpl)
Abney level: untuk menentukan kemiringan lereng
Kamera fotografi: untuk pengambilan gambar lapangan yang penting sesuai dengan sasaran
penelitian .
Soil testkit: untuk pengujian tekstur dan pH tanah di lapangan, sesuai dengan sasaran penelitian
Seperangkat komputer: untuk pengolahan data.
7. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:
Data primer, mencakup citra SRTM, peta topografi, peta jenis tanah, peta geologi dan peta
penggunaan lahan yang ada, dan peta tematik lainnya.
Data sekunder, mencakup data sosial ekonomi dari kantor-kantor dan instansi-instansi yang terkait
dalam penelitian ini.
Satuan pemetaan digunakan sebagai satuan analisis. Satuan pemetaan diperoleh dari tumpangsusun bentuklahan,
kemiringan lereng, serta geologi dan tanah yang merupakan hasil dari pengharkatan (skoring) parameter-
perameter fisik lahan.
Pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling. Hal ini dilakukan karena sifat-sifat setiap satuan
pemetaan harus sudah diketahui terlebih dahulu. Satuan pemetaan dijadikan sebagai dasar pengambilan sampel
karena satuan-satuan lahan yang berada pada satuan pemetaan memiliki karakteristik atau sifat-sifat fisik lahan yang
relatif sama.
8. Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Potensi Sosial Daerah Penelitian
Letak, Luas, dan Batas Wilayah
Daerah penelitian adalah Desa Harapan Jaya yang merupakan salah satu desa dari sembilan (9) desa di
Kecamatan Way Ratai. Jarak desa dengan ibukota kecamatan sekitar 10 km. secara astronomis Desa Harapan
Jaya terletak pada koordinat 509000-516000mT dan 9383000-9389000mU dengan luas wilayah 994,30 Ha
dengan lahan produktif atau yang diolah 859 Ha. Secara administratif sebaran spasial Desa Harapan Jaya
dengan wilayah lain, adalah:
Sebelah utara berbatasan dengan: Hutan Register 19 Wan Abdul
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Padang Cermin Kecamatan Padang Cemin
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Way Urang, Desa Hanau Berak Kecamatan Padang Cermin.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Paya Kecamatan Padang Cermin dan Desa Pesawaran Indah
Kecamatan Way Ratai.
Sebaran dusun secara adminstratif dapat dilihat pada gambar 1. Peta administrasi berikut.
9. Gambar 1. Peta Administrasi Desa Harapan Jaya (Penelitian 2018)
10. Penduduk Rasio Jenis Kelamin
Dusun Laki laki Perempuan Jumlah
Sinar Dua Bawah 203 163 366 124.5
Cengkuang 70 64 134 109.3
Sinar Harapan 153 141 294 108.5
Sinar Tiga 114 98 212 116.3
Sinar Ogan 95 101 196 94.05
Mekar Sari 201 182 383 110.4
Sinar Satu 118 117 235 100.8
Sinar Dua Atas 120 98 218 122.4
Sinar Puncak 90 85 175 105.8
Jumlah 1.164 1.049 2.213 110.9
Tabel 1. Jumlah Penduduk di Desa Harapan Jaya Tahun 2017
Sumber: Data Monografi Desa Harapan Jaya dan Hasil Survei, Tahun 2017
11. Dusun Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
(Jiwa/km2)km2 % Jumlah %
Sinar Dua Bawah 1.65 9.50 366 16.54 222
Cengkuang 1.55 8.92 134 6.054 86
Sinar Harapan 3.55 20.44 294 13.29
6
83
Sinar Tiga 2.35 13.53 212 9.58 91
Sinar Ogan 1.97 11.34 196 8.6 99
Mekar Sari 2.09 12.03 383 17.31 182
Sinar Satu 1.33 7.66 235 10.62 176
Sinar Dua Atas 1.76 10.13 218 10 123
Sinar Puncak 1.12 6.45 175 8 156
Jumlah 17.37 100 2.213 100 1218
Tabel 2. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Desa Harapan Jaya Tahun 2017
Sumber: Data Monografi Desa Harapan Jaya dan Hasil Survei, Tahun 2017
12. Simpulan
Berdasarkan hasildan pembahasan dalam penelitian tentang analisis
spasial potensi Desa Harapan Jaya Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran
dapat disimpulkan bahwa: Potensi sosial Desa Harapan Jaya berupa jumlah
penduduk, kepadatan penduduk, sex ratio laki-laki dan perempuan, jumlah
penduduk berdasarkan angkatan kerja, jenis pekerjaan dan lain-lain mempunyai
potensi yang besar. Potensi fisik Desa Harapan Jaya berupa ketinggian daerah,
Penggunaan Lahan, Bentuklahan, jenis tanah, kemiringan lereng, pola aliran, dan
curah hujan dan lain-lain sangat mendukung dalam pembangunan desa.
SARAN
Berdasarkan simpulan hasil potensi sosial dan potensi fisik desa
penelitian di atas, maka untuk Desa Harapan Jaya Kecamatan Way Ratai
Kabupaten Pesawaran disarankan agar pemerintah setempat memanfaatkan
tersebut sebaik mungkin untuk membangun desa sesuai dengan tujuan
pembangunan menuju desa yang mandiri.
13. Daftar Rujukan
BPS. 2015. Kabupaten Pasawaran dalam Angka. BPS Kab Pasawaran: BPS. BPS.
2016. Statistik Daerah Way Ratai Tahun. Lampung: BPS
Cabang Dinas Pendidikan Kec. Way Ratai. 2015. Dokumen Kependidikan. Way
Ratai: Dinas Pendidikan.
Haggett. 1983. Geography a Modern Synthesis, Harper and Row Publisher.
New York. James Adam, et.al 1972. Spatial Organization. Prentice Hall
International, Inc. London. Malingreau. J. P and Cristiani, 1982. A Land
Cover/Land Use Classification For
Indonesia. PUSPICS-BAKOSURTANAL UGM. Yogyakarta.
Sutanto. 2000. Geografi dan Permasalahannya di Indonesia. Geosfer. Vol. 2
No. 1. April. hal 37.
Undang-Undang No. 33 Tahun 2007
Verstappen H. Th, 1977. Remote Sensing in Geomorphology. Elsevier
Scientific Publishing Company. Amsterdam. Oxford.