際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SAMBUNGAN KELING ( RIVET JOINTS) 
Sebuah paku keling adalah batang silindris pendek dengan kepala 
yang integral dengan batangnya.
Metode Pengelingan 
Fungsi paku keling dalam sebuah sambungan memiliki 
kekuatan dan kekencangan. Kekuatan untuk mencegah 
kerusakan sambungan, sedangkan kekencangan membantu 
kekuatan dan mencegah kebocoran. 
Dua metode pengelingan yaitu pengelingan dengan 
tangan/manual dan pengelingan menggunakan mesin.
Jenis Kepala Paku Keling 
Kepala Paku keling untuk penggunaan umum: Diameter di bawah 12 mm.
Kepala Paku keling untuk penggunaan umum: 
Diameter paku keling dari 12 mm sampai 48 mm.
Kepala Paku keling untuk pekerjaan Ketel: 
Diameter paku keling dari 12 mm sampai 48 mm.
Bahan Paku Keling 
Bahan paku keling untuk tujuan umum dibuat dari bahan baja atau yang 
ringan dari bahan timah. 
Jenis Sambungan Keling 
1. Sambungan Tempel (lap joint) 
2. Sambungan Tumpuk ( Butt joint) 
1. Sambungan Tempel (lap joint)
2. Sambungan Tumpuk ( Butt joint)
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Kegagalan Sambungan Keling 
Sobek/robek (tarik) plat pada bagian Tepi 
Sobek/robek (tarik) plat pada bagian Melintang thd Arah Gaya
Fig. 8-17. Crushing (desak) of the rivets
Efisiensi Sambungan Keling 
Diameter Paku Keling
DESAIN SAMBUNGAN KELING DENGAN BEBAN EKSENTRIK 
. Desain sambungan keling dengan beban eksentrik 
dianalisis dan dihitung berdasarkan pada: (1) garis kerja 
beban tidak melalui pusat sistem paku keling; (2) semua 
paku keling tidak terbebani secara sama.
Beban eksentrik mengakibatkan geseran sekunder 
yang disebabkan oleh kecenderungan gaya/beban untuk 
memuntir sambungan terhadap pusat titik berat disamping 
geseran langsung/primer. 
P = beban eksentrik pada sambungan 
e = eksentrisitas beban yaitu jarak antara garis kerja beban 
dan titik pusat sistem paku keling yaitu G.
Prosedur perhitungan: 
1. Menentukan sumbu (x dan y) pada gambar desain sambungan paku keling; 
2. Menentukan titik berat/pusat gravitasi (G) dari sistem paku keling, 
x1 . A1 + x2 . A2 + x3 . A3 +  
x = ___________________________________________ 
A1 + A2 + A3 +  
y1 . A1 + y2 . A2 + y3 . A3 +  
y = ___________________________________________ 
A1 + A2 + A3 +  
3. Menunjukkan dua gaya P1 dan P2 pada pusat grafitasi G dari sistem paku 
keling. Gaya-gaya tersebut sama dan berlawanan arah terhadap P;
4. Anggap semua paku keling berdiameter sama, berakibat P1 = P menghasilkan 
beban geser langsung pada setiap paku keling yang besarnya sama. 
Beban geser langsung pada setiap paku keling: 
5. Akibat P2 = P menghasilkan momen putar sebesar P x e yang cenderung 
memutar sambungan dari pusat gravitasi G pada sistem paku keling yang searah 
putaran jam. Momen putar yang bekerja menghasilkan beban sekunder pada setiap 
paku keling. 
Beban geser sekunder pada setiap paku keling diperoleh dengan membuat 
dua asumsi: (1) beban geser sekunder proporsional dengan jarak radial paku keling 
dari pusat gravitasi sistem paku keling; (2) arah beban geser sekunder tegak lurus 
terhadap garis singgung pusat paku keling ke pusat gravitasi sistem paku keling; 
F1, F2, F3,  = beban geser sekunder pada paku keling 1, 2, 3 , dst. 
l1, l2, l3, ... = jarak radial paku keling 1, 2, 3 dari pusat grafitasi G sistem 
paku keling. 
 = 
 
 
, bekerja parallel terhadap beban P
  1 ; 2  2 ;  seterusnya 
高 
高 
高 
= 
= 
=  
 
 
 
2 = 1. 
 
 
3 = 1 . 
 
 
Jumlah momen putar eksternal dan jumlah momen putar internal harus sama 
dengan nol: 
 .  = .  + .  + .  +  
= .  + . 
 
 
.  +  . 
 
 
.  +  
= 
 
 
(晅 
+ 族 
+  
+ ) 
Arah gaya-gaya tersebut menyudut ke kanan dari garis temu/sambung 
terhadap pusat gravitasi sistem paku keling
Beban geser primer dan sekunder dapat dijumlahkan secara vektor untuk 
menentukan beban resultan R pada setiap paku keling, atau dengan rumus: 
Beban geser (resultan) maksimum yg terjadi pada paku 
keling     , 
sehingga ukuran (diameter) paku keling didasarkan pada paku 
keling tersebut, melalui hubungan rumus berikut, 
 = 
 
 
 
   = tegangan geser paku keling 
 = beban resultan yang bekerja 
pada paku keling 
 = diameter paku keling 
 =  + 訣 
 +  . 訣 .   
 = sudut antara garis beban geser primer dan 
garis beban geser sekunder
Contoh soal 1: 
Sebuah sambungan keling - lap dibebani secara eksentrik dirancang untuk 
sebuah siku baja sebagaimana gambar di bawah. Plat siku tebalnya 25mm. Seluruh 
paku keeling berukuran diameter sama. Beban pada siku 5000kg, jarak antar paku 
keling 10cm, lengan beban 40cm. Tegangan geser ijin 650kg/cm族 dan tegangan 
desak (chrushing) 1200kg/cm族. Tentukan ukuran (diameter) paku keeling yang 
digunakan untuk sambungan!
Elemen Mesin 1 - Keling 1
1. Titik berat pada sumbu x dan sumbu y dari sistem sambungan paku keling, 
 = 
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 
 
 = 
0 + 10 + 20 + 20 + 20 + 0 + 0 
7 
 =  cm (sebelah kanan sumbu ) 
 = 
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 
 
 = 
20 + 20 + 20 + 10 + 0 + 0 + 10 
7 
 = ,  cm (sebelah atas sumbu } 
2. Beban geser langsung pada setiap paku keling, 
 = 
 
 
= 
5000 
7 
= 714,3 kg 
3. Momen putar (eksternal) yang dihasilkan oleh beban P secara eksentrik, 
 =  .  = 5000 x 40 = 200.000 kgcm
4. Kesetimbangan momen eksternal dan momen internal sistem sambungan keling, 
 .  = 
 
 
+  
( 
 +  
 +  
 +  
 +  
 +  
) 
.  = 
 
,  
(,  + ,  + ,  + ,  + ,  + ,  + , ) 
.   ,  =   ,  
 = 
.   ,  
,  
=  ろ. 
 = . 
 
 
=  x 
, 
, 
=  ろ 
 =  = 2420 kg 
 = . 
 
 
=  x 
, 
, 
=  ろ 
 = . 
 
 
=  x 
, 
, 
=  ろ 
 =  = 2793 kg 
 =  = 1856 kg
5. Dengan menggambarkan gaya-gaya geser langsung dan sekunder pada setiap 
paku keling, terlihat bahwa paku keling 3 dan 4 yang paling terbebani: 
6. Sudut antara gaya langsung dan gaya sekunder dari dua paku 
keling (3 dan 4) tersebut, secara geometri gambar, diperoleh: 
cos 慮3 = 
10 
3 
= 
10 
13,17 
= 0,76 
cos 慮4 = 
10 
4 
= 
10 
10,1 
= 0,99 
7. Beban resultan maksimum pada paku keling 3: 
2 +  
 = 3 
2 + 2 3  cos 3 
 = 24202 + 714,32 + 2 x 2420 x 714,3 x 0,76 
= 3000 kg
Beban resultan maksimum pada paku keling 4: 
2 +  
 = 4 
2 + 2 4  cos 4 
 = 18562 + 714,32 + 2 x 1856 x 714,3 x 0,99 
= 2565 kg 
Beban geser (resultan) maksimum terjadi pada paku keling . 
8. Diameter paku keling diperoleh melalui hubungan rumus, 
 
 
  = 麹 
2 = 
4 3 
  
= 
4 x 3000 
3,14 x 650 
= 5,88 
  = 5,88 = ,   = ,
Soal 2 : 
Sebuah siku dikeling pada sebuah kolom dengan 6 paku keling yang 
berukuran sama sebagaimana gambar berikut. Siku tersebut membawa 
beban 60 kN pada jarak 200 mm dari pusat kolom. Jika tegangan geser 
maksimum dalam paku keling 150 N/mm族, tentukan diameter paku keling!
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Soal 3: 
Sebuah siku dikeling pada sebuah kolom dengan 6 paku keling yang 
berukuran sama sebagaimana gambar di bawah, membawa beban 10 ton 
pada jarak 25 cm dari pussat kolom. Jika tegangan geser maksimum dalam 
paku keling 630 kg/cm族, tentukan diameter paku keling!
Soal 4: 
Sebuah siku disambung menggunakan 4 paku keling berukuran sama 
sebagaimana gambar berikut. Tentukan diameter paku keling jika tegangan 
geser maksimum 140 N/mm族 !

More Related Content

What's hot (20)

Poros dan Pasak
Poros dan PasakPoros dan Pasak
Poros dan Pasak
Julita Anggrek
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
Rinaldi Sihombing
2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling2 sambungan paku keling
2 sambungan paku keling
Frederikus Konrad
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
Dewi Izza
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
ZwingCADAcademy
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
Bayu Fajri
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
Eko Purwanto
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
argi prasetio
[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram
Syahrir Qoim
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
Khairul Fadli
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
Ridwan Seftiean
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
Rumah Belajar
04 momen inersia
04   momen inersia04   momen inersia
04 momen inersia
tekpal14
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
Wildan Noer Fargiant
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
Khairul Fadli
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
RUSDIYANTORO, UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptxMEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
ZAIDSULAIMAN5
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
Rinaldi Sihombing
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
Dewi Izza
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
ZwingCADAcademy
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
Bayu Fajri
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
Eko Purwanto
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
argi prasetio
[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram
Syahrir Qoim
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
Khairul Fadli
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
Ridwan Seftiean
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
Rumah Belajar
04 momen inersia
04   momen inersia04   momen inersia
04 momen inersia
tekpal14
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
Khairul Fadli
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptxMEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
ZAIDSULAIMAN5

Similar to Elemen Mesin 1 - Keling 1 (20)

Bab vijb
Bab vijbBab vijb
Bab vijb
Luddin Salaluddin
71-80 osn fisika (tkunci)
71-80 osn fisika (tkunci)71-80 osn fisika (tkunci)
71-80 osn fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
Iqbal Pratama
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
tovan juniantara
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
GentaPermata2
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
torsi.pdf
torsi.pdftorsi.pdf
torsi.pdf
YusufNugroho11
Analisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangAnalisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidang
Deviana Ambar
Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2
radar radius
2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
Skru
SkruSkru
Skru
Azizul Izham
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptSTRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
DitaLestari18
3
33
3
Yoga Prasetya
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
GentaPermata2
struktur baja materi kuliah (memahami) --
struktur baja materi kuliah (memahami) --struktur baja materi kuliah (memahami) --
struktur baja materi kuliah (memahami) --
Majid241125
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Khairul Fadli
51-60 osn fisika (tkunci)
51-60 osn fisika (tkunci)51-60 osn fisika (tkunci)
51-60 osn fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
darmadi ir,mm
Batang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxBatang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptx
nugrahafillah1
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
Iqbal Pratama
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
tovan juniantara
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
GentaPermata2
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
Analisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangAnalisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidang
Deviana Ambar
Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2
radar radius
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.pptSTRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
STRUKTUR BAJA TARIK DAN TEKAN rev.ppt
DitaLestari18
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
GentaPermata2
struktur baja materi kuliah (memahami) --
struktur baja materi kuliah (memahami) --struktur baja materi kuliah (memahami) --
struktur baja materi kuliah (memahami) --
Majid241125
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Khairul Fadli
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.pptSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Baja.ppt
darmadi ir,mm
Batang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxBatang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptx
nugrahafillah1

More from Charis Muhammad (20)

Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterJobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Charis Muhammad
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Charis Muhammad
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
Charis Muhammad
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarJobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Charis Muhammad
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorJobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul Distributor
Charis Muhammad
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Charis Muhammad
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Charis Muhammad
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
Charis Muhammad
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
Charis Muhammad
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinKeuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Charis Muhammad
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Charis Muhammad
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem Starter
Charis Muhammad
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Charis Muhammad
Manajemen Bengkel
Manajemen BengkelManajemen Bengkel
Manajemen Bengkel
Charis Muhammad
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterJobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Charis Muhammad
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Charis Muhammad
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
Charis Muhammad
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarJobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Charis Muhammad
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorJobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul Distributor
Charis Muhammad
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Charis Muhammad
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Charis Muhammad
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Charis Muhammad
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
Charis Muhammad
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
Charis Muhammad
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinKeuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Charis Muhammad
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Charis Muhammad
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem Starter
Charis Muhammad
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Charis Muhammad

Recently uploaded (6)

materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptxmateri tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
abdulharahap37
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPTPENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
AbdulWahid446643
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.pptPENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
AbdulWahid446643
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdfAfidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
AfidhRidhaya
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptxmateri tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
abdulharahap37
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPTPENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
AbdulWahid446643
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.pptPENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
AbdulWahid446643
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdfAfidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
AfidhRidhaya
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517

Elemen Mesin 1 - Keling 1

  • 1. SAMBUNGAN KELING ( RIVET JOINTS) Sebuah paku keling adalah batang silindris pendek dengan kepala yang integral dengan batangnya.
  • 2. Metode Pengelingan Fungsi paku keling dalam sebuah sambungan memiliki kekuatan dan kekencangan. Kekuatan untuk mencegah kerusakan sambungan, sedangkan kekencangan membantu kekuatan dan mencegah kebocoran. Dua metode pengelingan yaitu pengelingan dengan tangan/manual dan pengelingan menggunakan mesin.
  • 3. Jenis Kepala Paku Keling Kepala Paku keling untuk penggunaan umum: Diameter di bawah 12 mm.
  • 4. Kepala Paku keling untuk penggunaan umum: Diameter paku keling dari 12 mm sampai 48 mm.
  • 5. Kepala Paku keling untuk pekerjaan Ketel: Diameter paku keling dari 12 mm sampai 48 mm.
  • 6. Bahan Paku Keling Bahan paku keling untuk tujuan umum dibuat dari bahan baja atau yang ringan dari bahan timah. Jenis Sambungan Keling 1. Sambungan Tempel (lap joint) 2. Sambungan Tumpuk ( Butt joint) 1. Sambungan Tempel (lap joint)
  • 7. 2. Sambungan Tumpuk ( Butt joint)
  • 9. Kegagalan Sambungan Keling Sobek/robek (tarik) plat pada bagian Tepi Sobek/robek (tarik) plat pada bagian Melintang thd Arah Gaya
  • 10. Fig. 8-17. Crushing (desak) of the rivets
  • 11. Efisiensi Sambungan Keling Diameter Paku Keling
  • 12. DESAIN SAMBUNGAN KELING DENGAN BEBAN EKSENTRIK . Desain sambungan keling dengan beban eksentrik dianalisis dan dihitung berdasarkan pada: (1) garis kerja beban tidak melalui pusat sistem paku keling; (2) semua paku keling tidak terbebani secara sama.
  • 13. Beban eksentrik mengakibatkan geseran sekunder yang disebabkan oleh kecenderungan gaya/beban untuk memuntir sambungan terhadap pusat titik berat disamping geseran langsung/primer. P = beban eksentrik pada sambungan e = eksentrisitas beban yaitu jarak antara garis kerja beban dan titik pusat sistem paku keling yaitu G.
  • 14. Prosedur perhitungan: 1. Menentukan sumbu (x dan y) pada gambar desain sambungan paku keling; 2. Menentukan titik berat/pusat gravitasi (G) dari sistem paku keling, x1 . A1 + x2 . A2 + x3 . A3 + x = ___________________________________________ A1 + A2 + A3 + y1 . A1 + y2 . A2 + y3 . A3 + y = ___________________________________________ A1 + A2 + A3 + 3. Menunjukkan dua gaya P1 dan P2 pada pusat grafitasi G dari sistem paku keling. Gaya-gaya tersebut sama dan berlawanan arah terhadap P;
  • 15. 4. Anggap semua paku keling berdiameter sama, berakibat P1 = P menghasilkan beban geser langsung pada setiap paku keling yang besarnya sama. Beban geser langsung pada setiap paku keling: 5. Akibat P2 = P menghasilkan momen putar sebesar P x e yang cenderung memutar sambungan dari pusat gravitasi G pada sistem paku keling yang searah putaran jam. Momen putar yang bekerja menghasilkan beban sekunder pada setiap paku keling. Beban geser sekunder pada setiap paku keling diperoleh dengan membuat dua asumsi: (1) beban geser sekunder proporsional dengan jarak radial paku keling dari pusat gravitasi sistem paku keling; (2) arah beban geser sekunder tegak lurus terhadap garis singgung pusat paku keling ke pusat gravitasi sistem paku keling; F1, F2, F3, = beban geser sekunder pada paku keling 1, 2, 3 , dst. l1, l2, l3, ... = jarak radial paku keling 1, 2, 3 dari pusat grafitasi G sistem paku keling. = , bekerja parallel terhadap beban P
  • 16. 1 ; 2 2 ; seterusnya 高 高 高 = = = 2 = 1. 3 = 1 . Jumlah momen putar eksternal dan jumlah momen putar internal harus sama dengan nol: . = . + . + . + = . + . . + . . + = (晅 + 族 + + ) Arah gaya-gaya tersebut menyudut ke kanan dari garis temu/sambung terhadap pusat gravitasi sistem paku keling
  • 17. Beban geser primer dan sekunder dapat dijumlahkan secara vektor untuk menentukan beban resultan R pada setiap paku keling, atau dengan rumus: Beban geser (resultan) maksimum yg terjadi pada paku keling , sehingga ukuran (diameter) paku keling didasarkan pada paku keling tersebut, melalui hubungan rumus berikut, = = tegangan geser paku keling = beban resultan yang bekerja pada paku keling = diameter paku keling = + 訣 + . 訣 . = sudut antara garis beban geser primer dan garis beban geser sekunder
  • 18. Contoh soal 1: Sebuah sambungan keling - lap dibebani secara eksentrik dirancang untuk sebuah siku baja sebagaimana gambar di bawah. Plat siku tebalnya 25mm. Seluruh paku keeling berukuran diameter sama. Beban pada siku 5000kg, jarak antar paku keling 10cm, lengan beban 40cm. Tegangan geser ijin 650kg/cm族 dan tegangan desak (chrushing) 1200kg/cm族. Tentukan ukuran (diameter) paku keeling yang digunakan untuk sambungan!
  • 20. 1. Titik berat pada sumbu x dan sumbu y dari sistem sambungan paku keling, = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 = 0 + 10 + 20 + 20 + 20 + 0 + 0 7 = cm (sebelah kanan sumbu ) = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 = 20 + 20 + 20 + 10 + 0 + 0 + 10 7 = , cm (sebelah atas sumbu } 2. Beban geser langsung pada setiap paku keling, = = 5000 7 = 714,3 kg 3. Momen putar (eksternal) yang dihasilkan oleh beban P secara eksentrik, = . = 5000 x 40 = 200.000 kgcm
  • 21. 4. Kesetimbangan momen eksternal dan momen internal sistem sambungan keling, . = + ( + + + + + ) . = , (, + , + , + , + , + , + , ) . , = , = . , , = ろ. = . = x , , = ろ = = 2420 kg = . = x , , = ろ = . = x , , = ろ = = 2793 kg = = 1856 kg
  • 22. 5. Dengan menggambarkan gaya-gaya geser langsung dan sekunder pada setiap paku keling, terlihat bahwa paku keling 3 dan 4 yang paling terbebani: 6. Sudut antara gaya langsung dan gaya sekunder dari dua paku keling (3 dan 4) tersebut, secara geometri gambar, diperoleh: cos 慮3 = 10 3 = 10 13,17 = 0,76 cos 慮4 = 10 4 = 10 10,1 = 0,99 7. Beban resultan maksimum pada paku keling 3: 2 + = 3 2 + 2 3 cos 3 = 24202 + 714,32 + 2 x 2420 x 714,3 x 0,76 = 3000 kg
  • 23. Beban resultan maksimum pada paku keling 4: 2 + = 4 2 + 2 4 cos 4 = 18562 + 714,32 + 2 x 1856 x 714,3 x 0,99 = 2565 kg Beban geser (resultan) maksimum terjadi pada paku keling . 8. Diameter paku keling diperoleh melalui hubungan rumus, = 麹 2 = 4 3 = 4 x 3000 3,14 x 650 = 5,88 = 5,88 = , = ,
  • 24. Soal 2 : Sebuah siku dikeling pada sebuah kolom dengan 6 paku keling yang berukuran sama sebagaimana gambar berikut. Siku tersebut membawa beban 60 kN pada jarak 200 mm dari pusat kolom. Jika tegangan geser maksimum dalam paku keling 150 N/mm族, tentukan diameter paku keling!
  • 26. Soal 3: Sebuah siku dikeling pada sebuah kolom dengan 6 paku keling yang berukuran sama sebagaimana gambar di bawah, membawa beban 10 ton pada jarak 25 cm dari pussat kolom. Jika tegangan geser maksimum dalam paku keling 630 kg/cm族, tentukan diameter paku keling!
  • 27. Soal 4: Sebuah siku disambung menggunakan 4 paku keling berukuran sama sebagaimana gambar berikut. Tentukan diameter paku keling jika tegangan geser maksimum 140 N/mm族 !