際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ELEMEN MESIN I
Sambungan Paku Keling
Frederikus Konrad, ST, MT, MM
JURUSAN TEKNIK MESIN,
FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA
Sambungan paku keling
 Sambungan paku keling termasuk
sambungan tetap yang tidak dilepas
kembali, fungsinya untuk menyambung agar
didapatkan kekuatan dan kekedapan yang
diinginkan.
Sambungan paku keling
 Metode pengelingan
 Pengelingan ringan : P dengan tangan
 Pengelingan berat : P dengan mesin
(hidrolik/pneumatik/elektrik,
P = 6 s/d 8 ton/cm2)
Sambungan paku keling
 Material paku keling (materials of rivets)
Untuk keperluan umum digunakan
 IS : 1148  1982 (resffirmed 1992)
Specification for hot rolled rivet bar (up to 40
mm diameter) for structural purposes
 IS : 1149  1982 (resffirmed 1992)
Specification for high tensile bars for
structural purposes
Type dari sambungan paku keling
 Lap joint
 Butt joint
Sambungan paku keling
 Sambungan paku keling termasuk
sambungan tetap yang tidak dilepas
kembali, fungsinya untuk menyambung agar
didapatkan kekuatan dan kekedapan yang
diinginkan.
 Type paku keling
 Kepala landas untuk sambungan serba guna
( diameter < 12 mm, gambar 2.1.a)
 Kepala landas untuk sambungan serba guna
( diameter 12  48 mm, gambar 2.1.b)
 Kepala landas untuk sambungan ketel ( diameter
12  48 mm, gambar 2.1.c)
Sambungan paku keling Gambar 2.1.a. Type paku keling
Sambungan paku keling Gambar 2.1.b. Tipe paku keling
Sambungan paku keling Gambar 2.1.c. Tipe paku keling
Sambungan paku keling
 Tipe sambungan paku keling
 Lap joint (gambar 2.2)
Sambungan paku keling Gambar 2.2. Lap joint
Sambungan paku keling
 Butt joint (gambar 2.3 dan gambar 2.4)
 Single strap butt joint
 Double strap butt joint
Sambungan paku keling Gambar 2.3. Butt joint
Sambungan paku keling Gambar 2.4. Butt joint
Sambungan paku keling
 Terminologi teknik
 Pitch : jarak antara pusat paku keling satu
terhdap paku keling yang lain dengan notasi
p.
 Diagonal pitch : jarak antara pusat paku
keling satu terhadap paku keling yang lain
pada sambungan zig-zag, dengan notasi pd.
 Back pitch : Jarak tegak lurus antara pusat
paku keling dari baris paku keling yang
sejajar, dengan notasi pb.
 Margin : jarak antara pusat lubang paku
keling terhadap sudut/ujung pelat terdekat
dengan notasi m.
Sambungan paku keling
 Caulking and fullering
agar hasil sambungan keling tidak bocor
atau fluid tight khususnya pada bejana
tekan (pressure Vessel) seperti halnya
steam boilers, resevoir udara dan tangki,
proses tersebut dikenal sebagai caulking
Sambungan paku keling
 Kerusakan/kegagalan sambungan paku
keling
 Robek pada tepi pelat (tearing of the plate at
an edge)
Gambar 2.5. Robek pada tepi pelat
Sambungan paku keling
 Robek pada penampang melintang pelat (tearing
of the plate a cross arrow of rivets)
Gambar 2.6. Robek pada penampang melintang pelat
Sambungan paku keling
 Beban yang dibutuhkan untuk merobek (tearing)
pelat pada jarak p adalah :
p = pitch of the rivets
d = diameter of the rivet hole
t = thickness of the plate
t = permissible tensile stess for the plate material
 Luas robekan (tearing) perpanjang pitch
At = (p  d)t
 Beban yang dibutuhkan untuk merobek pada plate
pada jarak pitch
Pt = At . t = (p  d)t. t
Sambungan paku keling
 Paku keling tergunting karena gaya geser
(shearing of the rivets)
Gambar 2.7. Paku keling tergunting karena gaya geser
Sambungan paku keling
 Beban yang dibutuhkan untuk patah geser per
panjang pitch
d = diameter of the rivet hole
 = safe permissible shear sterss for the rivet
material
n = number of rivets per pitch length
 Bahwa luas permukaan patah geser untuk satu
paku keling
( )
( )
( )gulationboilerIndiansheardoubleuntukdxA
rivetdoubleuntukteoriaradxA
rivetpakudiameterdrivetgleuntukdA
s
s
s
Re,
4
875,1
sec
4
2
)(sin
4
2
2
2



=
=
==
Sambungan paku keling
 Beban yang dibutuhkan untuk patah geser
tiap pitch panjang
( )
( )
( )gulationboilerIndiansheardoubleuntuknxxdxP
rivetdoubleuntukteoriaranxxdxP
rivetpakudiameterdrivetgleuntuknxxdP
s
s
s
Re,
4
875,1
sec
4
2
)(sin
4
2
2
2






=
=
==
Sambungan paku keling
 Paku keling/pelat lumer (crushing of rivet or plate)
Gambar 2.8. Paku keling/pelat lumer
Sambungan paku keling
 Kadang-kadang paku keling tidak patah geser
akibat adanya tegangan tarik, tetapi pelat
lumer/bengkok, sehingga beban yang
dibutuhkan untuk crushing :
d = diameter of the rivet hole
t = thickness of the plate
c = safe permissible crushing stess for the
rivet or plate material
n = number of rivets per pitch length under
crushing
cc
c
c
xtxdxnP
nxtxdA
txdA
=
=
=
Sambungan paku keling
 Kekuatan Sambungan Paku keling
Adalah sambungan yang mampu menahan
beban yang terjadi seperti beban tarik, geser,
dan crushing. (Pt, Ps & Pc)
Efisiensi sambungan adalah perbandingan
antara kekuatan sambungan dengan kekuatan
pelat utuh.
Kekuatan sambungan
= least of Pt, Ps & Pc
Kekuatan pelat utuh (tidak dilubangi)
P = p x t x t
Sambungan paku keling
 Efficiency of a riveted joint
 Dimana
p = pitch of the rivets
t = thickness of the plate
t = permissible tensile stress of the plate material
t
cst
xtxp
PPPofleast

侶
&,
=
ELEMEN MESIN I
Terima kasih
Frederikus Konrad, ST, MT, MM
JURUSAN TEKNIK MESIN,
FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA

More Related Content

2 sambungan paku keling

  • 1. ELEMEN MESIN I Sambungan Paku Keling Frederikus Konrad, ST, MT, MM JURUSAN TEKNIK MESIN, FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 2. Sambungan paku keling Sambungan paku keling termasuk sambungan tetap yang tidak dilepas kembali, fungsinya untuk menyambung agar didapatkan kekuatan dan kekedapan yang diinginkan.
  • 3. Sambungan paku keling Metode pengelingan Pengelingan ringan : P dengan tangan Pengelingan berat : P dengan mesin (hidrolik/pneumatik/elektrik, P = 6 s/d 8 ton/cm2)
  • 4. Sambungan paku keling Material paku keling (materials of rivets) Untuk keperluan umum digunakan IS : 1148 1982 (resffirmed 1992) Specification for hot rolled rivet bar (up to 40 mm diameter) for structural purposes IS : 1149 1982 (resffirmed 1992) Specification for high tensile bars for structural purposes Type dari sambungan paku keling Lap joint Butt joint
  • 5. Sambungan paku keling Sambungan paku keling termasuk sambungan tetap yang tidak dilepas kembali, fungsinya untuk menyambung agar didapatkan kekuatan dan kekedapan yang diinginkan. Type paku keling Kepala landas untuk sambungan serba guna ( diameter < 12 mm, gambar 2.1.a) Kepala landas untuk sambungan serba guna ( diameter 12 48 mm, gambar 2.1.b) Kepala landas untuk sambungan ketel ( diameter 12 48 mm, gambar 2.1.c)
  • 6. Sambungan paku keling Gambar 2.1.a. Type paku keling
  • 7. Sambungan paku keling Gambar 2.1.b. Tipe paku keling
  • 8. Sambungan paku keling Gambar 2.1.c. Tipe paku keling
  • 9. Sambungan paku keling Tipe sambungan paku keling Lap joint (gambar 2.2)
  • 10. Sambungan paku keling Gambar 2.2. Lap joint
  • 11. Sambungan paku keling Butt joint (gambar 2.3 dan gambar 2.4) Single strap butt joint Double strap butt joint
  • 12. Sambungan paku keling Gambar 2.3. Butt joint
  • 13. Sambungan paku keling Gambar 2.4. Butt joint
  • 14. Sambungan paku keling Terminologi teknik Pitch : jarak antara pusat paku keling satu terhdap paku keling yang lain dengan notasi p. Diagonal pitch : jarak antara pusat paku keling satu terhadap paku keling yang lain pada sambungan zig-zag, dengan notasi pd. Back pitch : Jarak tegak lurus antara pusat paku keling dari baris paku keling yang sejajar, dengan notasi pb. Margin : jarak antara pusat lubang paku keling terhadap sudut/ujung pelat terdekat dengan notasi m.
  • 15. Sambungan paku keling Caulking and fullering agar hasil sambungan keling tidak bocor atau fluid tight khususnya pada bejana tekan (pressure Vessel) seperti halnya steam boilers, resevoir udara dan tangki, proses tersebut dikenal sebagai caulking
  • 16. Sambungan paku keling Kerusakan/kegagalan sambungan paku keling Robek pada tepi pelat (tearing of the plate at an edge) Gambar 2.5. Robek pada tepi pelat
  • 17. Sambungan paku keling Robek pada penampang melintang pelat (tearing of the plate a cross arrow of rivets) Gambar 2.6. Robek pada penampang melintang pelat
  • 18. Sambungan paku keling Beban yang dibutuhkan untuk merobek (tearing) pelat pada jarak p adalah : p = pitch of the rivets d = diameter of the rivet hole t = thickness of the plate t = permissible tensile stess for the plate material Luas robekan (tearing) perpanjang pitch At = (p d)t Beban yang dibutuhkan untuk merobek pada plate pada jarak pitch Pt = At . t = (p d)t. t
  • 19. Sambungan paku keling Paku keling tergunting karena gaya geser (shearing of the rivets) Gambar 2.7. Paku keling tergunting karena gaya geser
  • 20. Sambungan paku keling Beban yang dibutuhkan untuk patah geser per panjang pitch d = diameter of the rivet hole = safe permissible shear sterss for the rivet material n = number of rivets per pitch length Bahwa luas permukaan patah geser untuk satu paku keling ( ) ( ) ( )gulationboilerIndiansheardoubleuntukdxA rivetdoubleuntukteoriaradxA rivetpakudiameterdrivetgleuntukdA s s s Re, 4 875,1 sec 4 2 )(sin 4 2 2 2 = = ==
  • 21. Sambungan paku keling Beban yang dibutuhkan untuk patah geser tiap pitch panjang ( ) ( ) ( )gulationboilerIndiansheardoubleuntuknxxdxP rivetdoubleuntukteoriaranxxdxP rivetpakudiameterdrivetgleuntuknxxdP s s s Re, 4 875,1 sec 4 2 )(sin 4 2 2 2 = = ==
  • 22. Sambungan paku keling Paku keling/pelat lumer (crushing of rivet or plate) Gambar 2.8. Paku keling/pelat lumer
  • 23. Sambungan paku keling Kadang-kadang paku keling tidak patah geser akibat adanya tegangan tarik, tetapi pelat lumer/bengkok, sehingga beban yang dibutuhkan untuk crushing : d = diameter of the rivet hole t = thickness of the plate c = safe permissible crushing stess for the rivet or plate material n = number of rivets per pitch length under crushing cc c c xtxdxnP nxtxdA txdA = = =
  • 24. Sambungan paku keling Kekuatan Sambungan Paku keling Adalah sambungan yang mampu menahan beban yang terjadi seperti beban tarik, geser, dan crushing. (Pt, Ps & Pc) Efisiensi sambungan adalah perbandingan antara kekuatan sambungan dengan kekuatan pelat utuh. Kekuatan sambungan = least of Pt, Ps & Pc Kekuatan pelat utuh (tidak dilubangi) P = p x t x t
  • 25. Sambungan paku keling Efficiency of a riveted joint Dimana p = pitch of the rivets t = thickness of the plate t = permissible tensile stress of the plate material t cst xtxp PPPofleast 侶 &, =
  • 26. ELEMEN MESIN I Terima kasih Frederikus Konrad, ST, MT, MM JURUSAN TEKNIK MESIN, FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA