Sambungan paku keling merupakan sambungan tetap yang tidak dapat dilepas untuk menyambungkan bagian-bagian agar mendapatkan kekuatan dan kekedapan yang diinginkan. Terdapat beberapa tipe sambungan paku keling seperti lap joint dan butt joint serta beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan sambungan seperti jarak antara paku keling, diameter lubang paku, dan tebal pelat. Kerusakan yang sering terjadi pada sambungan p
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis tegangan yang terjadi pada suatu benda. Terdapat lima jenis tegangan yaitu tegangan tarik, tekan, lengkung, puntir, dan geser. Tegangan didefinisikan sebagai beban yang diterima oleh molekul-molekul benda setiap satuan luas penampang dan dihitung sebagai rasio antara gaya dengan luas penampang.
Dokumen ini membahas perencanaan elemen mesin, termasuk kelompokan elemen mesin, prinsip dasar perencanaan, dan jenis beban serta tegangan. Elemen mesin dikelompokkan menjadi elemen sambungan, bantalan dan elemen transmisi, serta elemen transmisi untuk gas dan cairan. Prinsip dasar perencanaan meliputi pemilihan mekanisme dan bahan, perhitungan beban, penentuan ukuran, dan pembuatan gambar kerja. Ada dua
Dokumen tersebut memberikan contoh soal tentang perhitungan kekuatan sambungan paku keling pada beberapa konfigurasi lapisan pelat dan jenis sambungan. Contoh soal tersebut meliputi perhitungan kekuatan tarik, geser, dan tekan pada pelat dan paku keling untuk menentukan efisiensi sambungan.
Transmisi rantai dan sprocket dirancang untuk menggerakkan kompresor dari motor listrik 15 kW dengan kecepatan 1000 rpm menjadi 350 rpm. Rantai tipe 12B duplex dipilih dengan pitch 19,5 mm. Jumlah gigi sproket kecil 25 dan sproket besar 72. Jarak antara sumbu sproket 568 mm dan panjang rantai 2,096 m. Faktor keamanan 32 memenuhi persyaratan.
Bahan, beban, tegangan, dan faktor keamanan merupakan aspek penting dalam perancangan elemen mesin. Jenis beban yang diterima oleh elemen mesin dapat berupa beban konstan, tidak konstan, kejut, atau tumbukan, sementara tegangan diukur sebagai gaya dibagi luas penampang. Faktor keamanan digunakan untuk mempertimbangkan beban yang tidak terduga.
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Proses pengecoran adalah proses pembuatan yang mengubah bentuk logam dengan mencairkan logam kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Terdapat beberapa jenis proses pengecoran berdasarkan bahan cetakan dan cara penuangannya seperti pengecoran pasir, sentrifugal, cetakan permanen, dan cetak-tekan.
This document discusses different types of bearings used in mechanical systems. It describes sliding contact bearings and rolling contact bearings. Rolling contact bearings are further divided into ball bearings and roller bearings. The key advantages of rolling contact bearings over sliding contact bearings are their lower starting friction and operating friction, ability to withstand shock loads, and reliability. Radial bearings support radial loads while thrust bearings support axial loads. Common types of radial ball bearings are single row deep groove bearings and filling notch bearings.
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang elemen poros mesin dan perhitungan diameter poros kipas angin berdaya 24 Watt. Diuraikan spesifikasi poros kipas angin, perhitungan momen puntir, tegangan geser, dan diameter poros yang dihasilkan sebesar 4 mm sesuai dengan spesifikasi aktual.
Dokumen tersebut membahas tentang sambungan keling (rivet joints), termasuk definisi paku keling, metode pengelingan, jenis kepala dan bahan paku keling, jenis sambungan keling, kegagalan sambungan keling, efisiensi sambungan keling, dan desain sambungan keling dengan beban eksentrik beserta contoh soal perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang metalurgi serbuk, yang merupakan proses pembentukan benda kerja dari logam yang dihancurkan menjadi serbuk, kemudian disinter untuk mengikat partikelnya. Dibahas pula proses pembuatan serbuk, pencampuran, kompaksi, sintering, dan finishing. Keuntungan metalurgi serbuk adalah kontrol presisi yang tinggi dan biaya produksi rendah, sedangkan kelemahannya adalah biaya peralatan mahal dan keter
This document discusses gear transmissions. It begins by explaining that slippage commonly occurs in belt or chain drives, reducing the speed ratio between two shafts. Precise machines like clocks require a definitive speed ratio, which can only be achieved with gears. Gears are also needed when the distance between the drive and driven components is very small. The document then discusses various types of gears, classified by position of shafts, surface speed, drive method, and tooth placement. It provides terminology used in gears like pitch circle, pitch point, pressure angle, and explains involute and cycloidal tooth profiles that satisfy the constant velocity ratio condition.
Dokumen ini memberikan contoh soal tentang perhitungan sambungan paku keling double dengan paku keling zig-zag untuk plat baja tebal 13 mm. Contoh soal ini meliputi perhitungan diameter dan pitch paku keling, jarak antara lubang paku keling, tahanan geser, tahanan merobek, dan efisiensi sambungan paku keling.
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Proses pengecoran adalah proses pembuatan yang mengubah bentuk logam dengan mencairkan logam kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Terdapat beberapa jenis proses pengecoran berdasarkan bahan cetakan dan cara penuangannya seperti pengecoran pasir, sentrifugal, cetakan permanen, dan cetak-tekan.
This document discusses different types of bearings used in mechanical systems. It describes sliding contact bearings and rolling contact bearings. Rolling contact bearings are further divided into ball bearings and roller bearings. The key advantages of rolling contact bearings over sliding contact bearings are their lower starting friction and operating friction, ability to withstand shock loads, and reliability. Radial bearings support radial loads while thrust bearings support axial loads. Common types of radial ball bearings are single row deep groove bearings and filling notch bearings.
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang elemen poros mesin dan perhitungan diameter poros kipas angin berdaya 24 Watt. Diuraikan spesifikasi poros kipas angin, perhitungan momen puntir, tegangan geser, dan diameter poros yang dihasilkan sebesar 4 mm sesuai dengan spesifikasi aktual.
Dokumen tersebut membahas tentang sambungan keling (rivet joints), termasuk definisi paku keling, metode pengelingan, jenis kepala dan bahan paku keling, jenis sambungan keling, kegagalan sambungan keling, efisiensi sambungan keling, dan desain sambungan keling dengan beban eksentrik beserta contoh soal perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang metalurgi serbuk, yang merupakan proses pembentukan benda kerja dari logam yang dihancurkan menjadi serbuk, kemudian disinter untuk mengikat partikelnya. Dibahas pula proses pembuatan serbuk, pencampuran, kompaksi, sintering, dan finishing. Keuntungan metalurgi serbuk adalah kontrol presisi yang tinggi dan biaya produksi rendah, sedangkan kelemahannya adalah biaya peralatan mahal dan keter
This document discusses gear transmissions. It begins by explaining that slippage commonly occurs in belt or chain drives, reducing the speed ratio between two shafts. Precise machines like clocks require a definitive speed ratio, which can only be achieved with gears. Gears are also needed when the distance between the drive and driven components is very small. The document then discusses various types of gears, classified by position of shafts, surface speed, drive method, and tooth placement. It provides terminology used in gears like pitch circle, pitch point, pressure angle, and explains involute and cycloidal tooth profiles that satisfy the constant velocity ratio condition.
Dokumen ini memberikan contoh soal tentang perhitungan sambungan paku keling double dengan paku keling zig-zag untuk plat baja tebal 13 mm. Contoh soal ini meliputi perhitungan diameter dan pitch paku keling, jarak antara lubang paku keling, tahanan geser, tahanan merobek, dan efisiensi sambungan paku keling.
Dokumen ini membahas tentang elemen-elemen mesin yang digunakan untuk memindahkan daya, seperti shaft, coupling, clutch, belt, chain, dan gear. Elemen-elemen tersebut digunakan untuk menyalurkan daya dari sumber daya seperti motor listrik atau mesin diesel ke mesin lain seperti pompa atau kompresor. Dokumen ini juga menjelaskan contoh penerapan coupling pada pompa sentrifugal dan clutch pada mobil.
Dokumen ini membahas tentang perhitungan sambungan paku keling yang terbeban secara eksentrik. Perhitungan memperhitungkan beban yang tidak sama pada setiap paku keling akibat adanya eksentrisitas beban. Dokumen ini menjelaskan cara menentukan pusat grafitasi, beban geser primer dan sekunder pada setiap paku keling, serta menentukan hasil akhir beban pada masing-masing paku keling.
Dokumen ini membahas tentang latihan soal tugas yang meliputi proses perencanaan dan analisis tegangan, teori kegagalan, serta faktor keamanan pada elemen mesin. Latihan soal tersebut melibatkan perhitungan diameter batang dan pin pada suatu sambungan yang menerima beban tarik sebesar 80 kN dengan menggunakan data tegangan tarik, tegangan geser, dan luas penampang.
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
油
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis sambungan yang digunakan untuk menghubungkan bagian-bagian logam, termasuk sambungan keling, las, dan baut. Jenis-jenis sambungan dijelaskan beserta fungsi, prinsip kerja, dan contoh penerapannya dalam berbagai konstruksi.
Dokumen ini membahas perencanaan ukuran paku keling untuk sambungan yang menerima beban eksentrik sebesar 50 kN. Diberikan informasi tentang parameter sambungan dan bahan, kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan tegangan geser dan crushing pada setiap paku keling. Hasil perhitungan menunjukkan diameter paku keling yang memenuhi syarat kekuatan adalah 24 mm.
This document discusses moment of inertia and radius of gyration. It was created by Frederikus Konrad, who is a lecturer in the Mechanical Engineering Department at Gunadarma University. The document thanks Frederikus Konrad for his work.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan diameter poros batang yang mengalami tegangan tarik sebesar 100 MPa dan momen lentur sebesar 6.316x106 N-mm. Diberikan data batang poros dan diminta menentukan nilai diameter poros tersebut. Dilakukan perhitungan reaksi gaya dan momen lentur pada batang poros untuk kemudian menentukan nilai diameter poros sebesar 14.3 mm berdasarkan teori kegagalan bahan dan tegangan yang dikenakan.
Buku teks bahan ajar ini membahas tentang elemen-elemen mesin yang mencakup sambungan, kelingan, poros, bantalan, puli dan sabuk, kopling, rantai dan roda rantai, roda gigi, ring pegas dan sil, pegas. Materi ini disusun sesuai kurikulum 2013 untuk memperkuat pengetahuan, ketrampilan, dan sikap siswa SMK Teknik Mesin.
Dokumen ini membahas tentang sambungan keling, termasuk pengertian, metode pengelingan, tipe sambungan keling, desain sambungan keling, perhitungan kekuatan sambungan keling, dan contoh perhitungan sambungan keling pada tangki. Tujuan utama dokumen ini adalah memberikan pemahaman tentang rumus dan metode perancangan sambungan keling.
Dokumen tersebut membahas tentang rivet joint, yang merupakan sambungan tetap antara dua plat atau lebih menggunakan rivet. Dokumen tersebut menjelaskan jenis, bahan, proses pemasangan, desain, dan kerusakan rivet joint, khususnya untuk sambungan boiler yang terdiri dari cincin-cincin bertumpuk. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perhitungan desain longitudinal butt joint untuk boiler.
Ringkasan dokumen ini adalah:
Dokumen ini membahas penelitian tentang pengaruh kecepatan potong terhadap keausan pahat HSS pada berbagai kedalaman potong dalam proses pembubutan material Kuningan dengan menggunakan metode pengujian keausan pahat menggunakan Optical Microscopic.
Dokumen tersebut membahas tentang mesin bubut dan parameter yang dapat diatur pada mesin bubut seperti kecepatan putar spindel, gerak makan, dan kedalaman potong. Juga dibahas mengenai bagian-bagian utama mesin bubut, perlengkapan seperti cekam, pahat bubut, dan operasi dasar pembubutan.
Dokumen tersebut membahas proses-proses dasar dalam kerja pelat logam, yaitu pemotongan, penekukan, dan penarikan. Proses-proses tersebut digunakan untuk memproduksi berbagai produk dari pelat logam dengan keunggulan kuat, akurat, dan ekonomis. Dokumen juga menjelaskan parameter penting dalam setiap proses serta perkakas yang digunakan.
Konstruksi baja terdiri atas batang-batang baja yang digabung menjadi satu kesatuan bentuk dengan menggunakan teknik sambungan. Terdapat beberapa jenis alat sambungan baja seperti paku keling, baut, dan las yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang dasar-dasar perhitungan kecepatan potong, kecepatan putaran mesin frais, pemilihan dan pengaturan pisau frais, serta contoh perhitungan proses pengefraisan gigi rack lurus. Informasi kunci mencakup rumus untuk menghitung kecepatan potong dan putaran mesin, prosedur pengaturan titik nol pisau, serta cara menentukan kedalaman dan jarak gigi berdasarkan modul.
Modul ini membahas desain perkerasan jalan kaku. Topik utama meliputi metode perhitungan tebal perkerasan kaku menggunakan persamaan AASHTO dan parameter desain yang relevan, serta desain penguat seperti penentuan jumlah penulangan baja dan sambungan antar pelat beton.
1. ELEMEN MESIN I
Sambungan Paku Keling
Frederikus Konrad, ST, MT, MM
JURUSAN TEKNIK MESIN,
FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA
2. Sambungan paku keling
Sambungan paku keling termasuk
sambungan tetap yang tidak dilepas
kembali, fungsinya untuk menyambung agar
didapatkan kekuatan dan kekedapan yang
diinginkan.
3. Sambungan paku keling
Metode pengelingan
Pengelingan ringan : P dengan tangan
Pengelingan berat : P dengan mesin
(hidrolik/pneumatik/elektrik,
P = 6 s/d 8 ton/cm2)
4. Sambungan paku keling
Material paku keling (materials of rivets)
Untuk keperluan umum digunakan
IS : 1148 1982 (resffirmed 1992)
Specification for hot rolled rivet bar (up to 40
mm diameter) for structural purposes
IS : 1149 1982 (resffirmed 1992)
Specification for high tensile bars for
structural purposes
Type dari sambungan paku keling
Lap joint
Butt joint
5. Sambungan paku keling
Sambungan paku keling termasuk
sambungan tetap yang tidak dilepas
kembali, fungsinya untuk menyambung agar
didapatkan kekuatan dan kekedapan yang
diinginkan.
Type paku keling
Kepala landas untuk sambungan serba guna
( diameter < 12 mm, gambar 2.1.a)
Kepala landas untuk sambungan serba guna
( diameter 12 48 mm, gambar 2.1.b)
Kepala landas untuk sambungan ketel ( diameter
12 48 mm, gambar 2.1.c)
14. Sambungan paku keling
Terminologi teknik
Pitch : jarak antara pusat paku keling satu
terhdap paku keling yang lain dengan notasi
p.
Diagonal pitch : jarak antara pusat paku
keling satu terhadap paku keling yang lain
pada sambungan zig-zag, dengan notasi pd.
Back pitch : Jarak tegak lurus antara pusat
paku keling dari baris paku keling yang
sejajar, dengan notasi pb.
Margin : jarak antara pusat lubang paku
keling terhadap sudut/ujung pelat terdekat
dengan notasi m.
15. Sambungan paku keling
Caulking and fullering
agar hasil sambungan keling tidak bocor
atau fluid tight khususnya pada bejana
tekan (pressure Vessel) seperti halnya
steam boilers, resevoir udara dan tangki,
proses tersebut dikenal sebagai caulking
16. Sambungan paku keling
Kerusakan/kegagalan sambungan paku
keling
Robek pada tepi pelat (tearing of the plate at
an edge)
Gambar 2.5. Robek pada tepi pelat
17. Sambungan paku keling
Robek pada penampang melintang pelat (tearing
of the plate a cross arrow of rivets)
Gambar 2.6. Robek pada penampang melintang pelat
18. Sambungan paku keling
Beban yang dibutuhkan untuk merobek (tearing)
pelat pada jarak p adalah :
p = pitch of the rivets
d = diameter of the rivet hole
t = thickness of the plate
t = permissible tensile stess for the plate material
Luas robekan (tearing) perpanjang pitch
At = (p d)t
Beban yang dibutuhkan untuk merobek pada plate
pada jarak pitch
Pt = At . t = (p d)t. t
19. Sambungan paku keling
Paku keling tergunting karena gaya geser
(shearing of the rivets)
Gambar 2.7. Paku keling tergunting karena gaya geser
20. Sambungan paku keling
Beban yang dibutuhkan untuk patah geser per
panjang pitch
d = diameter of the rivet hole
= safe permissible shear sterss for the rivet
material
n = number of rivets per pitch length
Bahwa luas permukaan patah geser untuk satu
paku keling
( )
( )
( )gulationboilerIndiansheardoubleuntukdxA
rivetdoubleuntukteoriaradxA
rivetpakudiameterdrivetgleuntukdA
s
s
s
Re,
4
875,1
sec
4
2
)(sin
4
2
2
2
=
=
==
21. Sambungan paku keling
Beban yang dibutuhkan untuk patah geser
tiap pitch panjang
( )
( )
( )gulationboilerIndiansheardoubleuntuknxxdxP
rivetdoubleuntukteoriaranxxdxP
rivetpakudiameterdrivetgleuntuknxxdP
s
s
s
Re,
4
875,1
sec
4
2
)(sin
4
2
2
2
=
=
==
22. Sambungan paku keling
Paku keling/pelat lumer (crushing of rivet or plate)
Gambar 2.8. Paku keling/pelat lumer
23. Sambungan paku keling
Kadang-kadang paku keling tidak patah geser
akibat adanya tegangan tarik, tetapi pelat
lumer/bengkok, sehingga beban yang
dibutuhkan untuk crushing :
d = diameter of the rivet hole
t = thickness of the plate
c = safe permissible crushing stess for the
rivet or plate material
n = number of rivets per pitch length under
crushing
cc
c
c
xtxdxnP
nxtxdA
txdA
=
=
=
24. Sambungan paku keling
Kekuatan Sambungan Paku keling
Adalah sambungan yang mampu menahan
beban yang terjadi seperti beban tarik, geser,
dan crushing. (Pt, Ps & Pc)
Efisiensi sambungan adalah perbandingan
antara kekuatan sambungan dengan kekuatan
pelat utuh.
Kekuatan sambungan
= least of Pt, Ps & Pc
Kekuatan pelat utuh (tidak dilubangi)
P = p x t x t
25. Sambungan paku keling
Efficiency of a riveted joint
Dimana
p = pitch of the rivets
t = thickness of the plate
t = permissible tensile stress of the plate material
t
cst
xtxp
PPPofleast
侶
&,
=
26. ELEMEN MESIN I
Terima kasih
Frederikus Konrad, ST, MT, MM
JURUSAN TEKNIK MESIN,
FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA