際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ELEMEN MESIN I
Sambungan Paku Keling
Frederikus Konrad, ST, MT, MM
JURUSAN TEKNIK MESIN,
FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA
Sambungan paku keling
 Sambungan paku keling termasuk
sambungan tetap yang tidak dilepas
kembali, fungsinya untuk menyambung agar
didapatkan kekuatan dan kekedapan yang
diinginkan.
Sambungan paku keling
 Metode pengelingan
 Pengelingan ringan : P dengan tangan
 Pengelingan berat : P dengan mesin
(hidrolik/pneumatik/elektrik,
P = 6 s/d 8 ton/cm2)
Sambungan paku keling
 Material paku keling (materials of rivets)
Untuk keperluan umum digunakan
 IS : 1148  1982 (resffirmed 1992)
Specification for hot rolled rivet bar (up to 40
mm diameter) for structural purposes
 IS : 1149  1982 (resffirmed 1992)
Specification for high tensile bars for
structural purposes
Type dari sambungan paku keling
 Lap joint
 Butt joint
Sambungan paku keling
 Sambungan paku keling termasuk
sambungan tetap yang tidak dilepas
kembali, fungsinya untuk menyambung agar
didapatkan kekuatan dan kekedapan yang
diinginkan.
 Type paku keling
 Kepala landas untuk sambungan serba guna
( diameter < 12 mm, gambar 2.1.a)
 Kepala landas untuk sambungan serba guna
( diameter 12  48 mm, gambar 2.1.b)
 Kepala landas untuk sambungan ketel ( diameter
12  48 mm, gambar 2.1.c)
Sambungan paku keling Gambar 2.1.a. Type paku keling
Sambungan paku keling Gambar 2.1.b. Tipe paku keling
Sambungan paku keling Gambar 2.1.c. Tipe paku keling
Sambungan paku keling
 Tipe sambungan paku keling
 Lap joint (gambar 2.2)
Sambungan paku keling Gambar 2.2. Lap joint
Sambungan paku keling
 Butt joint (gambar 2.3 dan gambar 2.4)
 Single strap butt joint
 Double strap butt joint
Sambungan paku keling Gambar 2.3. Butt joint
Sambungan paku keling Gambar 2.4. Butt joint
Sambungan paku keling
 Terminologi teknik
 Pitch : jarak antara pusat paku keling satu
terhdap paku keling yang lain dengan notasi
p.
 Diagonal pitch : jarak antara pusat paku
keling satu terhadap paku keling yang lain
pada sambungan zig-zag, dengan notasi pd.
 Back pitch : Jarak tegak lurus antara pusat
paku keling dari baris paku keling yang
sejajar, dengan notasi pb.
 Margin : jarak antara pusat lubang paku
keling terhadap sudut/ujung pelat terdekat
dengan notasi m.
Sambungan paku keling
 Caulking and fullering
agar hasil sambungan keling tidak bocor
atau fluid tight khususnya pada bejana
tekan (pressure Vessel) seperti halnya
steam boilers, resevoir udara dan tangki,
proses tersebut dikenal sebagai caulking
Sambungan paku keling
 Kerusakan/kegagalan sambungan paku
keling
 Robek pada tepi pelat (tearing of the plate at
an edge)
Gambar 2.5. Robek pada tepi pelat
Sambungan paku keling
 Robek pada penampang melintang pelat (tearing
of the plate a cross arrow of rivets)
Gambar 2.6. Robek pada penampang melintang pelat
Sambungan paku keling
 Beban yang dibutuhkan untuk merobek (tearing)
pelat pada jarak p adalah :
p = pitch of the rivets
d = diameter of the rivet hole
t = thickness of the plate
t = permissible tensile stess for the plate material
 Luas robekan (tearing) perpanjang pitch
At = (p  d)t
 Beban yang dibutuhkan untuk merobek pada plate
pada jarak pitch
Pt = At . t = (p  d)t. t
Sambungan paku keling
 Paku keling tergunting karena gaya geser
(shearing of the rivets)
Gambar 2.7. Paku keling tergunting karena gaya geser
Sambungan paku keling
 Beban yang dibutuhkan untuk patah geser per
panjang pitch
d = diameter of the rivet hole
 = safe permissible shear sterss for the rivet
material
n = number of rivets per pitch length
 Bahwa luas permukaan patah geser untuk satu
paku keling
( )
( )
( )gulationboilerIndiansheardoubleuntukdxA
rivetdoubleuntukteoriaradxA
rivetpakudiameterdrivetgleuntukdA
s
s
s
Re,
4
875,1
sec
4
2
)(sin
4
2
2
2



=
=
==
Sambungan paku keling
 Beban yang dibutuhkan untuk patah geser
tiap pitch panjang
( )
( )
( )gulationboilerIndiansheardoubleuntuknxxdxP
rivetdoubleuntukteoriaranxxdxP
rivetpakudiameterdrivetgleuntuknxxdP
s
s
s
Re,
4
875,1
sec
4
2
)(sin
4
2
2
2






=
=
==
Sambungan paku keling
 Paku keling/pelat lumer (crushing of rivet or plate)
Gambar 2.8. Paku keling/pelat lumer
Sambungan paku keling
 Kadang-kadang paku keling tidak patah geser
akibat adanya tegangan tarik, tetapi pelat
lumer/bengkok, sehingga beban yang
dibutuhkan untuk crushing :
d = diameter of the rivet hole
t = thickness of the plate
c = safe permissible crushing stess for the
rivet or plate material
n = number of rivets per pitch length under
crushing
cc
c
c
xtxdxnP
nxtxdA
txdA
=
=
=
Sambungan paku keling
 Kekuatan Sambungan Paku keling
Adalah sambungan yang mampu menahan
beban yang terjadi seperti beban tarik, geser,
dan crushing. (Pt, Ps & Pc)
Efisiensi sambungan adalah perbandingan
antara kekuatan sambungan dengan kekuatan
pelat utuh.
Kekuatan sambungan
= least of Pt, Ps & Pc
Kekuatan pelat utuh (tidak dilubangi)
P = p x t x t
Sambungan paku keling
 Efficiency of a riveted joint
 Dimana
p = pitch of the rivets
t = thickness of the plate
t = permissible tensile stress of the plate material
t
cst
xtxp
PPPofleast

侶
&,
=
ELEMEN MESIN I
Terima kasih
Frederikus Konrad, ST, MT, MM
JURUSAN TEKNIK MESIN,
FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA

More Related Content

What's hot (20)

Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
DRAWING PROSES
DRAWING PROSESDRAWING PROSES
DRAWING PROSES
M. Rio Rizky Saputra
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
Chache Go
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
universitas negri yogyakarta
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Charis Muhammad
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
Rumah Belajar
Pengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docxPengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docx
JemyBala
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Charis Muhammad
Lingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk teganganLingkaran Mohr utk tegangan
Lingkaran Mohr utk tegangan
Christian indrajaya, ST, MT
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
Ridwan Seftiean
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
Ahmad Faozi
Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5
LAZY MAGICIAN
Poros dan Pasak
Poros dan PasakPoros dan Pasak
Poros dan Pasak
Julita Anggrek
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Charis Muhammad
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
Mega Audina
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linier
ndirocket
Laporan milling
Laporan milling Laporan milling
Laporan milling
Aswar Asdar
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Charis Muhammad
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
Chache Go
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
universitas negri yogyakarta
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Charis Muhammad
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
Rumah Belajar
Pengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docxPengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docx
JemyBala
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Charis Muhammad
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
Ridwan Seftiean
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
Ahmad Faozi
Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5
LAZY MAGICIAN
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Charis Muhammad
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
Mega Audina
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linier
ndirocket
Laporan milling
Laporan milling Laporan milling
Laporan milling
Aswar Asdar
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Charis Muhammad

Viewers also liked (20)

2.3, 9.19 latihan soal 2
2.3, 9.19 latihan soal 22.3, 9.19 latihan soal 2
2.3, 9.19 latihan soal 2
Frederikus Konrad
1.7,5.5 bending stress in curved beams
1.7,5.5 bending stress in curved beams1.7,5.5 bending stress in curved beams
1.7,5.5 bending stress in curved beams
Frederikus Konrad
0 pendahuluan
0 pendahuluan0 pendahuluan
0 pendahuluan
Frederikus Konrad
2.2 ,9.15 design of boiler joints
2.2 ,9.15 design of boiler joints2.2 ,9.15 design of boiler joints
2.2 ,9.15 design of boiler joints
Frederikus Konrad
2.7 ,9.21 teori lanjutan paku keling
2.7 ,9.21 teori lanjutan paku keling2.7 ,9.21 teori lanjutan paku keling
2.7 ,9.21 teori lanjutan paku keling
Frederikus Konrad
2.4, 9.19 latihan soal 3
2.4, 9.19 latihan soal 32.4, 9.19 latihan soal 3
2.4, 9.19 latihan soal 3
Frederikus Konrad
1.10,5.16 shear stresses in beams
1.10,5.16 shear stresses in beams1.10,5.16 shear stresses in beams
1.10,5.16 shear stresses in beams
Frederikus Konrad
1.9,5.15 bending stresses combined
1.9,5.15 bending stresses combined1.9,5.15 bending stresses combined
1.9,5.15 bending stresses combined
Frederikus Konrad
1.8,5.8 penggunaan tegangan principal pada perencanaan mesin
1.8,5.8 penggunaan tegangan principal pada perencanaan mesin1.8,5.8 penggunaan tegangan principal pada perencanaan mesin
1.8,5.8 penggunaan tegangan principal pada perencanaan mesin
Frederikus Konrad
2.5, 9.19 latihan soal 4
2.5, 9.19 latihan soal 42.5, 9.19 latihan soal 4
2.5, 9.19 latihan soal 4
Frederikus Konrad
1.5,5.3 shafts in series and paralel
1.5,5.3 shafts in series and paralel1.5,5.3 shafts in series and paralel
1.5,5.3 shafts in series and paralel
Frederikus Konrad
1.4,4.9 modulus kekakuan
1.4,4.9 modulus kekakuan1.4,4.9 modulus kekakuan
1.4,4.9 modulus kekakuan
Frederikus Konrad
2.6, 9.20 teori lanjutan lat soal
2.6, 9.20 teori lanjutan lat soal2.6, 9.20 teori lanjutan lat soal
2.6, 9.20 teori lanjutan lat soal
Frederikus Konrad
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
Dwi Ratna
2.8 , 9.21 latihan soal 5
2.8 , 9.21 latihan soal 52.8 , 9.21 latihan soal 5
2.8 , 9.21 latihan soal 5
Frederikus Konrad
1.2 tabel
1.2 tabel1.2 tabel
1.2 tabel
Frederikus Konrad
1.6,5.4 bending stress in straight beams
1.6,5.4 bending stress in straight beams1.6,5.4 bending stress in straight beams
1.6,5.4 bending stress in straight beams
Frederikus Konrad
1.1 proses perancangan
1.1 proses perancangan1.1 proses perancangan
1.1 proses perancangan
Frederikus Konrad
1 cara kerja elemen mesin
1 cara kerja elemen mesin1 cara kerja elemen mesin
1 cara kerja elemen mesin
Frederikus Konrad
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
lombkTBK
1.7,5.5 bending stress in curved beams
1.7,5.5 bending stress in curved beams1.7,5.5 bending stress in curved beams
1.7,5.5 bending stress in curved beams
Frederikus Konrad
2.2 ,9.15 design of boiler joints
2.2 ,9.15 design of boiler joints2.2 ,9.15 design of boiler joints
2.2 ,9.15 design of boiler joints
Frederikus Konrad
2.7 ,9.21 teori lanjutan paku keling
2.7 ,9.21 teori lanjutan paku keling2.7 ,9.21 teori lanjutan paku keling
2.7 ,9.21 teori lanjutan paku keling
Frederikus Konrad
1.10,5.16 shear stresses in beams
1.10,5.16 shear stresses in beams1.10,5.16 shear stresses in beams
1.10,5.16 shear stresses in beams
Frederikus Konrad
1.9,5.15 bending stresses combined
1.9,5.15 bending stresses combined1.9,5.15 bending stresses combined
1.9,5.15 bending stresses combined
Frederikus Konrad
1.8,5.8 penggunaan tegangan principal pada perencanaan mesin
1.8,5.8 penggunaan tegangan principal pada perencanaan mesin1.8,5.8 penggunaan tegangan principal pada perencanaan mesin
1.8,5.8 penggunaan tegangan principal pada perencanaan mesin
Frederikus Konrad
1.5,5.3 shafts in series and paralel
1.5,5.3 shafts in series and paralel1.5,5.3 shafts in series and paralel
1.5,5.3 shafts in series and paralel
Frederikus Konrad
2.6, 9.20 teori lanjutan lat soal
2.6, 9.20 teori lanjutan lat soal2.6, 9.20 teori lanjutan lat soal
2.6, 9.20 teori lanjutan lat soal
Frederikus Konrad
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
Dwi Ratna
2.8 , 9.21 latihan soal 5
2.8 , 9.21 latihan soal 52.8 , 9.21 latihan soal 5
2.8 , 9.21 latihan soal 5
Frederikus Konrad
1.6,5.4 bending stress in straight beams
1.6,5.4 bending stress in straight beams1.6,5.4 bending stress in straight beams
1.6,5.4 bending stress in straight beams
Frederikus Konrad
1 cara kerja elemen mesin
1 cara kerja elemen mesin1 cara kerja elemen mesin
1 cara kerja elemen mesin
Frederikus Konrad
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
lombkTBK

Similar to 2 sambungan paku keling (20)

5 sambungan-paku-keling-i
5 sambungan-paku-keling-i5 sambungan-paku-keling-i
5 sambungan-paku-keling-i
Faoezian
PPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.pptPPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.ppt
ALDhoven
perakitan mobil desain untuk promosi dipabrik toyota.ppt
perakitan mobil desain untuk promosi dipabrik toyota.pptperakitan mobil desain untuk promosi dipabrik toyota.ppt
perakitan mobil desain untuk promosi dipabrik toyota.ppt
mtsnhwimuncung
Rivets joint
Rivets jointRivets joint
Rivets joint
M. Rio Rizky Saputra
BAB ke-3 Elemen Mesin 1 (Paku Keling).ppt
BAB ke-3 Elemen Mesin 1 (Paku Keling).pptBAB ke-3 Elemen Mesin 1 (Paku Keling).ppt
BAB ke-3 Elemen Mesin 1 (Paku Keling).ppt
rimazidni1
SAMBUNGAN KELING mobil dan aksesorisnya.pptx
SAMBUNGAN KELING mobil dan aksesorisnya.pptxSAMBUNGAN KELING mobil dan aksesorisnya.pptx
SAMBUNGAN KELING mobil dan aksesorisnya.pptx
mtsnhwimuncung
Kayu sni2002 samb.paku-baut
Kayu sni2002   samb.paku-bautKayu sni2002   samb.paku-baut
Kayu sni2002 samb.paku-baut
andangsadewa
Analisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptxAnalisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptx
Mufasya2
Detail Tulangan Transversal1.ppt
Detail Tulangan Transversal1.pptDetail Tulangan Transversal1.ppt
Detail Tulangan Transversal1.ppt
OnniLinoarfrino1
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Maman Asep
Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2
Rajda Wardhana
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
Mahros Darsin
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
Fajar Istu
Sambungan Kayu dengan Paku, Struktur Kayu
Sambungan Kayu dengan Paku, Struktur KayuSambungan Kayu dengan Paku, Struktur Kayu
Sambungan Kayu dengan Paku, Struktur Kayu
elma27
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdfMechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Deni Prasetyo
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdfMateri Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
NurElyani2
Baut_dan_mur pengenalan gambar teknik untuk baut
Baut_dan_mur pengenalan gambar teknik untuk bautBaut_dan_mur pengenalan gambar teknik untuk baut
Baut_dan_mur pengenalan gambar teknik untuk baut
anggitriwibowo1
parameter frais.pptx
parameter frais.pptxparameter frais.pptx
parameter frais.pptx
ErwinFauzi9
Modul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdfModul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdf
AfriHandayani1
5 sambungan-paku-keling-i
5 sambungan-paku-keling-i5 sambungan-paku-keling-i
5 sambungan-paku-keling-i
Faoezian
PPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.pptPPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.ppt
ALDhoven
perakitan mobil desain untuk promosi dipabrik toyota.ppt
perakitan mobil desain untuk promosi dipabrik toyota.pptperakitan mobil desain untuk promosi dipabrik toyota.ppt
perakitan mobil desain untuk promosi dipabrik toyota.ppt
mtsnhwimuncung
BAB ke-3 Elemen Mesin 1 (Paku Keling).ppt
BAB ke-3 Elemen Mesin 1 (Paku Keling).pptBAB ke-3 Elemen Mesin 1 (Paku Keling).ppt
BAB ke-3 Elemen Mesin 1 (Paku Keling).ppt
rimazidni1
SAMBUNGAN KELING mobil dan aksesorisnya.pptx
SAMBUNGAN KELING mobil dan aksesorisnya.pptxSAMBUNGAN KELING mobil dan aksesorisnya.pptx
SAMBUNGAN KELING mobil dan aksesorisnya.pptx
mtsnhwimuncung
Kayu sni2002 samb.paku-baut
Kayu sni2002   samb.paku-bautKayu sni2002   samb.paku-baut
Kayu sni2002 samb.paku-baut
andangsadewa
Analisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptxAnalisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptx
Mufasya2
Detail Tulangan Transversal1.ppt
Detail Tulangan Transversal1.pptDetail Tulangan Transversal1.ppt
Detail Tulangan Transversal1.ppt
OnniLinoarfrino1
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Maman Asep
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
Fajar Istu
Sambungan Kayu dengan Paku, Struktur Kayu
Sambungan Kayu dengan Paku, Struktur KayuSambungan Kayu dengan Paku, Struktur Kayu
Sambungan Kayu dengan Paku, Struktur Kayu
elma27
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdfMechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Deni Prasetyo
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdfMateri Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
Materi Pelatihan & penyegaran Saw Doctoring.pdf
NurElyani2
Baut_dan_mur pengenalan gambar teknik untuk baut
Baut_dan_mur pengenalan gambar teknik untuk bautBaut_dan_mur pengenalan gambar teknik untuk baut
Baut_dan_mur pengenalan gambar teknik untuk baut
anggitriwibowo1
parameter frais.pptx
parameter frais.pptxparameter frais.pptx
parameter frais.pptx
ErwinFauzi9

Recently uploaded (6)

Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.pptPENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
AbdulWahid446643
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptxmateri tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
abdulharahap37
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdfAfidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
AfidhRidhaya
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPTPENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
AbdulWahid446643
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.pptPENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
PENGANTAR KULIAH SEDIMENTOLOGI 2 SED2.ppt
AbdulWahid446643
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptxmateri tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
materi tot investigasi kecelakaan kerja v2 [Autosaved].pptx
abdulharahap37
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdfAfidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
Afidh Ridhaya_Analisa Kerusakan Jalan.pdf
AfidhRidhaya
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPTPENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
PENGANTAR MATA KULIAH SEDIMENTOLOGI 1.PPT
AbdulWahid446643

2 sambungan paku keling

  • 1. ELEMEN MESIN I Sambungan Paku Keling Frederikus Konrad, ST, MT, MM JURUSAN TEKNIK MESIN, FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 2. Sambungan paku keling Sambungan paku keling termasuk sambungan tetap yang tidak dilepas kembali, fungsinya untuk menyambung agar didapatkan kekuatan dan kekedapan yang diinginkan.
  • 3. Sambungan paku keling Metode pengelingan Pengelingan ringan : P dengan tangan Pengelingan berat : P dengan mesin (hidrolik/pneumatik/elektrik, P = 6 s/d 8 ton/cm2)
  • 4. Sambungan paku keling Material paku keling (materials of rivets) Untuk keperluan umum digunakan IS : 1148 1982 (resffirmed 1992) Specification for hot rolled rivet bar (up to 40 mm diameter) for structural purposes IS : 1149 1982 (resffirmed 1992) Specification for high tensile bars for structural purposes Type dari sambungan paku keling Lap joint Butt joint
  • 5. Sambungan paku keling Sambungan paku keling termasuk sambungan tetap yang tidak dilepas kembali, fungsinya untuk menyambung agar didapatkan kekuatan dan kekedapan yang diinginkan. Type paku keling Kepala landas untuk sambungan serba guna ( diameter < 12 mm, gambar 2.1.a) Kepala landas untuk sambungan serba guna ( diameter 12 48 mm, gambar 2.1.b) Kepala landas untuk sambungan ketel ( diameter 12 48 mm, gambar 2.1.c)
  • 6. Sambungan paku keling Gambar 2.1.a. Type paku keling
  • 7. Sambungan paku keling Gambar 2.1.b. Tipe paku keling
  • 8. Sambungan paku keling Gambar 2.1.c. Tipe paku keling
  • 9. Sambungan paku keling Tipe sambungan paku keling Lap joint (gambar 2.2)
  • 10. Sambungan paku keling Gambar 2.2. Lap joint
  • 11. Sambungan paku keling Butt joint (gambar 2.3 dan gambar 2.4) Single strap butt joint Double strap butt joint
  • 12. Sambungan paku keling Gambar 2.3. Butt joint
  • 13. Sambungan paku keling Gambar 2.4. Butt joint
  • 14. Sambungan paku keling Terminologi teknik Pitch : jarak antara pusat paku keling satu terhdap paku keling yang lain dengan notasi p. Diagonal pitch : jarak antara pusat paku keling satu terhadap paku keling yang lain pada sambungan zig-zag, dengan notasi pd. Back pitch : Jarak tegak lurus antara pusat paku keling dari baris paku keling yang sejajar, dengan notasi pb. Margin : jarak antara pusat lubang paku keling terhadap sudut/ujung pelat terdekat dengan notasi m.
  • 15. Sambungan paku keling Caulking and fullering agar hasil sambungan keling tidak bocor atau fluid tight khususnya pada bejana tekan (pressure Vessel) seperti halnya steam boilers, resevoir udara dan tangki, proses tersebut dikenal sebagai caulking
  • 16. Sambungan paku keling Kerusakan/kegagalan sambungan paku keling Robek pada tepi pelat (tearing of the plate at an edge) Gambar 2.5. Robek pada tepi pelat
  • 17. Sambungan paku keling Robek pada penampang melintang pelat (tearing of the plate a cross arrow of rivets) Gambar 2.6. Robek pada penampang melintang pelat
  • 18. Sambungan paku keling Beban yang dibutuhkan untuk merobek (tearing) pelat pada jarak p adalah : p = pitch of the rivets d = diameter of the rivet hole t = thickness of the plate t = permissible tensile stess for the plate material Luas robekan (tearing) perpanjang pitch At = (p d)t Beban yang dibutuhkan untuk merobek pada plate pada jarak pitch Pt = At . t = (p d)t. t
  • 19. Sambungan paku keling Paku keling tergunting karena gaya geser (shearing of the rivets) Gambar 2.7. Paku keling tergunting karena gaya geser
  • 20. Sambungan paku keling Beban yang dibutuhkan untuk patah geser per panjang pitch d = diameter of the rivet hole = safe permissible shear sterss for the rivet material n = number of rivets per pitch length Bahwa luas permukaan patah geser untuk satu paku keling ( ) ( ) ( )gulationboilerIndiansheardoubleuntukdxA rivetdoubleuntukteoriaradxA rivetpakudiameterdrivetgleuntukdA s s s Re, 4 875,1 sec 4 2 )(sin 4 2 2 2 = = ==
  • 21. Sambungan paku keling Beban yang dibutuhkan untuk patah geser tiap pitch panjang ( ) ( ) ( )gulationboilerIndiansheardoubleuntuknxxdxP rivetdoubleuntukteoriaranxxdxP rivetpakudiameterdrivetgleuntuknxxdP s s s Re, 4 875,1 sec 4 2 )(sin 4 2 2 2 = = ==
  • 22. Sambungan paku keling Paku keling/pelat lumer (crushing of rivet or plate) Gambar 2.8. Paku keling/pelat lumer
  • 23. Sambungan paku keling Kadang-kadang paku keling tidak patah geser akibat adanya tegangan tarik, tetapi pelat lumer/bengkok, sehingga beban yang dibutuhkan untuk crushing : d = diameter of the rivet hole t = thickness of the plate c = safe permissible crushing stess for the rivet or plate material n = number of rivets per pitch length under crushing cc c c xtxdxnP nxtxdA txdA = = =
  • 24. Sambungan paku keling Kekuatan Sambungan Paku keling Adalah sambungan yang mampu menahan beban yang terjadi seperti beban tarik, geser, dan crushing. (Pt, Ps & Pc) Efisiensi sambungan adalah perbandingan antara kekuatan sambungan dengan kekuatan pelat utuh. Kekuatan sambungan = least of Pt, Ps & Pc Kekuatan pelat utuh (tidak dilubangi) P = p x t x t
  • 25. Sambungan paku keling Efficiency of a riveted joint Dimana p = pitch of the rivets t = thickness of the plate t = permissible tensile stress of the plate material t cst xtxp PPPofleast 侶 &, =
  • 26. ELEMEN MESIN I Terima kasih Frederikus Konrad, ST, MT, MM JURUSAN TEKNIK MESIN, FTI-UNIVERSITAS GUNADARMA