ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
TUGAS
Erosi & Konservasi Tanah
IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK
EROSI TANAH OLEH AIR
Nama : SRI JULIANI
NPM : 07370201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2011
A. pendahuluan
Erosi tanah adalah hilangnya atau terkikisnya lapisan tanah atau bagian-bagian
tanah dari suatu tempat oleh media alami yang bergerak seperti, air, angin, gelombang laut
atau gletser, ke tempat lain. Oleh karena itu erosi dapat dibedakan berdasarkan tenaga
perombaknya menjadi Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi
marin ), dan Erosi gletser (glasial).
Erosi dapat terjadi di mana saja, terutama di daerah yang tidak memiliki vegetasi
sebagai penutup lahan. Terjadinya erosi diawali dengan pemecahan bongkah-bongkah
batuan menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh tenaga pengangkut, kemudian
pemindahan butir-butir batuan tersebut, dan akhirnya pengendapan butir-butir batuan ke
tempat-tempat yang lebih rendah.
Di daerah tropis, seperti negara kita, mempunyai curah hujan tinggi, sehingga erosi
yang disebabkan oleh angin, relatif jarang terjadi. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan
atas tanah yang subur dan yang baik, untuk pertumbuhan tanaman, juga menyebabkan
berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air.
Erosi air terjadi oleh karena adanya aliran air di atas permukaan tanah, sehingga
tanah dapat terkikis dan selanjutnya diangkut ke tempat yang lebih rendah Tanah yang
terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lain, seperti sungai, waduk, danau, saluran
irigasi dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah perpindahan lapisan tanah; mineral-
mineral dan bahan organik yang terdapat pada permukaan tanah.
Ada dua macam erosi, yaitu erosi normal atau erosi alami (erosi geologi) dan erosi
dipercepat. Erosi normal merupakan proses-proses pengangkutan tanah yang terjadi di
bawah keadaan vegetasi alami. Biasanya terjadi dengan laju yang lambat yang
memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan
vegetasi secara normal. Erosi dipercepat adalah pengangkutan tanah yang menimbulkan
kerusakan tanah sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara
proses pembentukan dan pengangkutan tanah.
Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain sebagai berikut :
1. Merosotnya produktifitas tanah pada lahan yang tererosi, disertai dengan
merosotnya daya dukung serta kualitas lingkungan hidup.
2. Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal,
sehingga daya guna dan basil guna berkurang.
3. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap
musim penghijauan dan kekeringan pada musim kemarau.
4. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah.
Menurut bentuknya, erosi air dibedakan menjadi 7 (tujuh): erosi percik, erosi lembar, erosi
alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal dan tanah longsor.
B. Bentuk-bentuk Erosi Oleh Air
1. Erosi Percik (Splash erosion)
Erosi Percik adalah proses terkelupasnya patikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga
kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel
tanah ditentukan oleh kemiringan lereng,, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran
permukaan tanah, dan penutupan tanah.
2. Erosi Lembar (Sheet erosion)
Kenampakan bentuk-bentuk erosi lembar (Sheet erosi) disekitar daerah Organda
Erosi Lembar adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di
daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff). Pengkikisan
lembar ditandai oleh, warna air yang mengalir berwarna coklat, warna air yang terkikis
menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang.
3. Erosi Alur (Rill erosion)
Erosi Alur adalah lanjutan dari erosi lembar. Pada erosi lembar terjadi pengelupasan
lapisan tanah yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian
yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Alur-alur yang terjadi masih dangkal dan
dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah Jadi, ciri khas erosi alur adalah adanya alur-
alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air.
4. Erosi Parit (Gully erosion)
Badlands, South Dakota di Amerika Serikat adalah contoh hasil pengerjaan erosi parit
(sumber: Microsoft Encharta, 2008).
Erosi Parit, proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi saluran yang terbentuk sudah
sedemikian dalamnya, membentuk parit-parit atau lembah, sehingga bila erosi parit terus
berlanjut, maka akibat dari erosi ini, tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah
biasa. Pada tahap ini, tanah sudah rusak dan akibat berikutnya, luas lahan kritis akan
meluas,
5. Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion)
Erosi Tebing Sungai adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan
pengerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Erosi tebing akan lebih hebat, jika vegetasi
penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing.
6. Erosi Internal (Internal or subsurface erosion)
Erosi Internal adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah ke dalam celah-celah
atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal
menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran
permukaan meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi lembar atau erosi alur.
7. Tanah Longsor
Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian
bawah tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti
batuan liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat,
dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut sebagai tanah longsor.
DAFTAR PUSTAKA
http// doni.blog. uns. ac. id. / 2010 / 06 / 02 / macam-macam erosi.
Pusat panduan. Com. /pdf / macam-macam erosi.
www. Scrib. com. / doc / 40513731 / erosi tanah.

More Related Content

What's hot (20)

Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Armstrong Sompotan
Ìý
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
Ìý
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
'Oke Aflatun'
Ìý
Infiltrasi ppt
Infiltrasi pptInfiltrasi ppt
Infiltrasi ppt
Faisal Siddik
Ìý
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasiPemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Nayla Rahmi
Ìý
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
Safrizal Ibrahim
Ìý
Laporan geomorf Peta kontur
Laporan geomorf  Peta konturLaporan geomorf  Peta kontur
Laporan geomorf Peta kontur
'Oke Aflatun'
Ìý
1 gerak pada tumbuhan
1 gerak pada tumbuhan1 gerak pada tumbuhan
1 gerak pada tumbuhan
hanif faturohmah
Ìý
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
Noveriady
Ìý
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
heny novi
Ìý
Laporan praktikum geografi tanah maryam
Laporan praktikum geografi tanah   maryamLaporan praktikum geografi tanah   maryam
Laporan praktikum geografi tanah maryam
Maryam Susana Oktoviawati Sundari
Ìý
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
'Oke Aflatun'
Ìý
Kuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologiKuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologi
Ramal Sihombing
Ìý
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
Novia Dwi
Ìý
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Nurul Afdal Haris
Ìý
Sistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi PetaSistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi Peta
Syamsul Falah
Ìý
Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...
Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...
Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...
Fyfy4
Ìý
Lipatan
LipatanLipatan
Lipatan
R Aldi Kurnia Wijaya
Ìý
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
Saedi Saputra Siagian
Ìý
2.morfometri das
2.morfometri das2.morfometri das
2.morfometri das
Zaidil Firza
Ìý
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Armstrong Sompotan
Ìý
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
Ìý
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
'Oke Aflatun'
Ìý
Infiltrasi ppt
Infiltrasi pptInfiltrasi ppt
Infiltrasi ppt
Faisal Siddik
Ìý
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasiPemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Pemberian air-dan-efisiensi-irigasi
Nayla Rahmi
Ìý
Laporan geomorf Peta kontur
Laporan geomorf  Peta konturLaporan geomorf  Peta kontur
Laporan geomorf Peta kontur
'Oke Aflatun'
Ìý
1 gerak pada tumbuhan
1 gerak pada tumbuhan1 gerak pada tumbuhan
1 gerak pada tumbuhan
hanif faturohmah
Ìý
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
Noveriady
Ìý
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
heny novi
Ìý
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
'Oke Aflatun'
Ìý
Kuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologiKuliah 1 siklus hidrologi
Kuliah 1 siklus hidrologi
Ramal Sihombing
Ìý
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
Novia Dwi
Ìý
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Nurul Afdal Haris
Ìý
Sistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi PetaSistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi Peta
Syamsul Falah
Ìý
Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...
Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...
Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...
Fyfy4
Ìý
2.morfometri das
2.morfometri das2.morfometri das
2.morfometri das
Zaidil Firza
Ìý

Similar to Erosi oleh air (20)

Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
Riyadi Davit
Ìý
Erosi
ErosiErosi
Erosi
Ulul Azmi Lomuber Rezqi
Ìý
Erosi
ErosiErosi
Erosi
Ulul Azmi Lomuber Rezqi
Ìý
Makalah ruliana
Makalah rulianaMakalah ruliana
Makalah ruliana
Nurul Aulia
Ìý
makalah erosi abrasi terlengkap dan banyak pembahasan
makalah erosi abrasi terlengkap dan banyak pembahasanmakalah erosi abrasi terlengkap dan banyak pembahasan
makalah erosi abrasi terlengkap dan banyak pembahasan
PutriLestariUINMatar1
Ìý
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosiPresentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Bondan the Planter of Palm Oil
Ìý
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Ashar Asham
Ìý
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Ashar Asham
Ìý
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Ashar Asham
Ìý
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geo
nureaal
Ìý
Tenaga Eksogen
Tenaga EksogenTenaga Eksogen
Tenaga Eksogen
Triyastiti Wulandari
Ìý
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
Survey METER Indonesia
Ìý
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
Firman Islamy
Ìý
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
Mell Ward
Ìý
Aan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahAan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanah
aanjuniardi
Ìý
Bab 2 proses geomorfologi
Bab 2 proses geomorfologiBab 2 proses geomorfologi
Bab 2 proses geomorfologi
Ishaq Saputra
Ìý
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogenPower poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
Muhammad Naufal
Ìý
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)
likafebry
Ìý
Makalah erosi
Makalah erosiMakalah erosi
Makalah erosi
Riyadi Davit
Ìý
Makalah ruliana
Makalah rulianaMakalah ruliana
Makalah ruliana
Nurul Aulia
Ìý
makalah erosi abrasi terlengkap dan banyak pembahasan
makalah erosi abrasi terlengkap dan banyak pembahasanmakalah erosi abrasi terlengkap dan banyak pembahasan
makalah erosi abrasi terlengkap dan banyak pembahasan
PutriLestariUINMatar1
Ìý
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosiPresentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Presentasi no 6 6_bentuk dan proses pembentukan erosi
Bondan the Planter of Palm Oil
Ìý
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Ashar Asham
Ìý
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiPermasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Ashar Asham
Ìý
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
Ashar Asham
Ìý
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geo
nureaal
Ìý
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
Mell Ward
Ìý
Aan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanahAan kerusakan tanah
Aan kerusakan tanah
aanjuniardi
Ìý
Bab 2 proses geomorfologi
Bab 2 proses geomorfologiBab 2 proses geomorfologi
Bab 2 proses geomorfologi
Ishaq Saputra
Ìý
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogenPower poit geografi_pengaruh_eksogen
Power poit geografi_pengaruh_eksogen
Muhammad Naufal
Ìý
Geografi (erosi)
Geografi (erosi)Geografi (erosi)
Geografi (erosi)
likafebry
Ìý

Erosi oleh air

  • 1. TUGAS Erosi & Konservasi Tanah IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK EROSI TANAH OLEH AIR Nama : SRI JULIANI NPM : 07370201 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG 2011
  • 2. A. pendahuluan Erosi tanah adalah hilangnya atau terkikisnya lapisan tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat oleh media alami yang bergerak seperti, air, angin, gelombang laut atau gletser, ke tempat lain. Oleh karena itu erosi dapat dibedakan berdasarkan tenaga perombaknya menjadi Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), dan Erosi gletser (glasial). Erosi dapat terjadi di mana saja, terutama di daerah yang tidak memiliki vegetasi sebagai penutup lahan. Terjadinya erosi diawali dengan pemecahan bongkah-bongkah batuan menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh tenaga pengangkut, kemudian pemindahan butir-butir batuan tersebut, dan akhirnya pengendapan butir-butir batuan ke tempat-tempat yang lebih rendah. Di daerah tropis, seperti negara kita, mempunyai curah hujan tinggi, sehingga erosi yang disebabkan oleh angin, relatif jarang terjadi. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan yang baik, untuk pertumbuhan tanaman, juga menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Erosi air terjadi oleh karena adanya aliran air di atas permukaan tanah, sehingga tanah dapat terkikis dan selanjutnya diangkut ke tempat yang lebih rendah Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lain, seperti sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah perpindahan lapisan tanah; mineral- mineral dan bahan organik yang terdapat pada permukaan tanah. Ada dua macam erosi, yaitu erosi normal atau erosi alami (erosi geologi) dan erosi dipercepat. Erosi normal merupakan proses-proses pengangkutan tanah yang terjadi di bawah keadaan vegetasi alami. Biasanya terjadi dengan laju yang lambat yang memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan vegetasi secara normal. Erosi dipercepat adalah pengangkutan tanah yang menimbulkan kerusakan tanah sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara proses pembentukan dan pengangkutan tanah.
  • 3. Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain sebagai berikut : 1. Merosotnya produktifitas tanah pada lahan yang tererosi, disertai dengan merosotnya daya dukung serta kualitas lingkungan hidup. 2. Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal, sehingga daya guna dan basil guna berkurang. 3. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap musim penghijauan dan kekeringan pada musim kemarau. 4. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah. Menurut bentuknya, erosi air dibedakan menjadi 7 (tujuh): erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal dan tanah longsor. B. Bentuk-bentuk Erosi Oleh Air 1. Erosi Percik (Splash erosion) Erosi Percik adalah proses terkelupasnya patikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel tanah ditentukan oleh kemiringan lereng,, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran permukaan tanah, dan penutupan tanah. 2. Erosi Lembar (Sheet erosion)
  • 4. Kenampakan bentuk-bentuk erosi lembar (Sheet erosi) disekitar daerah Organda Erosi Lembar adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff). Pengkikisan lembar ditandai oleh, warna air yang mengalir berwarna coklat, warna air yang terkikis menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang. 3. Erosi Alur (Rill erosion) Erosi Alur adalah lanjutan dari erosi lembar. Pada erosi lembar terjadi pengelupasan lapisan tanah yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Alur-alur yang terjadi masih dangkal dan dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah Jadi, ciri khas erosi alur adalah adanya alur- alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air.
  • 5. 4. Erosi Parit (Gully erosion) Badlands, South Dakota di Amerika Serikat adalah contoh hasil pengerjaan erosi parit (sumber: Microsoft Encharta, 2008). Erosi Parit, proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi saluran yang terbentuk sudah sedemikian dalamnya, membentuk parit-parit atau lembah, sehingga bila erosi parit terus berlanjut, maka akibat dari erosi ini, tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Pada tahap ini, tanah sudah rusak dan akibat berikutnya, luas lahan kritis akan meluas, 5. Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion)
  • 6. Erosi Tebing Sungai adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan pengerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Erosi tebing akan lebih hebat, jika vegetasi penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing. 6. Erosi Internal (Internal or subsurface erosion) Erosi Internal adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah ke dalam celah-celah atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran permukaan meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi lembar atau erosi alur. 7. Tanah Longsor
  • 7. Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian bawah tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti batuan liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat, dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut sebagai tanah longsor. DAFTAR PUSTAKA
  • 8. http// doni.blog. uns. ac. id. / 2010 / 06 / 02 / macam-macam erosi. Pusat panduan. Com. /pdf / macam-macam erosi. www. Scrib. com. / doc / 40513731 / erosi tanah.