Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk erosi tanah oleh air, dimulai dari pengertian erosi tanah dan jenis-jenis erosi serta faktor penyebabnya. Dibahas pula tujuh bentuk utama erosi oleh air, yaitu erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal, dan tanah longsor beserta ciri khas masing-masing bentuk erosi.
Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Modul pembelajaran terdiri dari petunjuk umum dan kegiatan belajar yang terdiri dari 9 topik. Setiap kegiatan belajar memuat tujuan, uraian materi, latihan, dan tes untuk memastikan pemahaman mahasiswa sebelum melanjutkan ke topik berikutnya. Modul ini dirancang agar mahasiswa belajar secara mandiri sesuai urutan yang ditentukan.
Dokumen ini membahas sistem referensi tinggi yang digunakan dalam survei topografi dan geodesi. Ada tiga jenis sistem tinggi yang dijelaskan yaitu orthometris, geodetik, dan dinamik beserta teknologi dan prinsip kerjanya. Sistem orthometris mendefinisikan tinggi secara fisik terhadap bidang ekuipotensial gravitasi sedangkan sistem geodetik menggunakan referensi ellipsoid. Dokumen ini juga menjelaskan hubun
Praktikum ini bertujuan menentukan kerapatan butir tanah, kerapatan massa tanah, dan porositas pada dua jenis tanah, yaitu tanah entisol dan tanah inseptisol. Hasilnya menunjukkan bahwa tanah entisol memiliki kerapatan butir 3,09 g/cm3, kerapatan massa 1,54 g/cm3, dan porositas 50,16%, sedangkan tanah inseptisol memiliki kerapatan butir 0,25 g/cm3, kerapatan massa 1,37 g
Teks tersebut membahas tentang petrologi batuan sedimen. Secara singkat, batuan sedimen terbentuk dari proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi partikel-partikel batuan lain. Proses-proses tersebut menghasilkan batuan sedimen yang berlapis-lapis dan bervariasi teksturnya, tergantung ukuran butir dan lingkungan pembentukannya.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
STUDI MIKROFASIES DAN DIAGENESIS BATUAN KARBONAT DI DAERAH NAWUNGAN DAN SEKIT...Hidayat Muhammad
Ìý
Seminar geologi ini membahas studi mikrofasies dan diagenesis batuan karbonat Formasi Wonosari di daerah Nawungan, Gunungkidul. Topik ini membahas variasi fasies batuan karbonat, lingkungan pengendapan, dan proses diagenesis yang terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi Pulau Sulawesi yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar. Sulawesi dibagi menjadi empat mandala berdasarkan litologinya, yaitu Mandala Barat yang merupakan busur magmatik, Mandala Tengah berupa batuan metamorf, Mandala Timur berupa ofiolit, dan fragmen benua di timur. Setiap mandala memiliki karakteristik batuan dan proses pembentukannya.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk lahan fluvial yang terbentuk akibat proses aliran air seperti erosi, transportasi, dan sedimentasi yang menghasilkan berbagai bentuk lahan seperti dataran banjir, teras sungai, dan gosong sungai."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai air tanah, termasuk definisi, persebaran, dan dampak pemanfaatan air tanah.
2) Juga membahas tentang aliran dan kualitas air tanah, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti formasi geologi, iklim, dan aktivitas manusia.
3) Ringkasan singkat dokumen tersebut memberikan informasi mengenai landasan te
Bab 1 membahas tentang dasar teori interpolasi dan ekstrapolasi untuk memperkirakan nilai di luar data yang tersedia serta tabel berisi data-data pengukuran. Bab 2 menjelaskan analisis peta kontur dengan metode interpolasi untuk menarik garis kontur berdasarkan perhitungan dua titik ketinggian yang diketahui. Bab 3 menyimpulkan bahwa pembuatan peta kontur dapat dilakukan dengan pengukuran dan sistem interpolasi untuk membuat garis kontur pada rent
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang, termasuk curah hujan, periode ulang hujan, analisis intensitas curah hujan, daerah tangkapan hujan, koefisien limpasan, debit limpasan, paritan, sumuran, pompa julang, dan kolam pengendapan.
Laporan ini membahas hasil praktikum pengamatan profil tanah di Kecamatan Cimaung, Gunung Puntang. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kandungan tanah di lokasi tersebut. Praktikum dilakukan dengan mengamati lima plot tanah dan mengukur berbagai sifat fisik serta kandungan kimia dan biologi tanah.
Mata kuliah Teknik Pengelolaan Air membahas tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk sistem hidrologi, hidrogeologi, dan konflik ruang air. Mata kuliah ini juga membahas pengelolaan air di tambang terbuka dan tambang bawah tanah serta dampaknya terhadap air."
Materi ini dari Dosen (Uca, Ph.D)
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengertian evaporasi dan transpirasi
b. Mahasiswa dapat menyebutkan alat-alat untuk mengukur evaporasi dan transpirasi.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses evapotranspirasi.
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evapotranspirasi menggunakan rumus empiris
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evotranspirasi potensial dengan menggunakan rumus Thotnwhaite.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evapotranspirasi dengan metode Penman.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem proyeksi peta, jenis-jenis proyeksi peta beserta karakteristiknya, dan pemilihan proyeksi peta yang sesuai dengan kebutuhan pemetaan. Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) dijelaskan sebagai salah satu sistem proyeksi peta yang sering digunakan karena memiliki bidang proyeksi silinder, transversal, dan konform.
Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...Fyfy4
Ìý
Dokumen tersebut membahas dua metode penaksiran sumber daya mineral, yaitu Metode Inverse Distance dan Metode Neighborhood Nearest Point. Metode Inverse Distance menggunakan jarak antara titik sampel dan kadar sampel untuk memperkirakan kadar di blok yang akan ditaksir. Metode Neighborhood Nearest Point hanya mempertimbangkan nilai sampel titik terdekat untuk menaksir blok. Kedua metode ini sering digunakan untuk perhitungan sumber daya batubara dan mineral.
Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk atau volume bahan akibat gaya yang menyebabkan lengkungan atau lipatan pada struktur bidang atau lapisan dalam bahan tersebut. Terbentuknya lipatan dipengaruhi oleh proses bending dan buckling yang menghasilkan berbagai jenis lipatan seperti upright fold, asymmetrical fold, inclined fold, dan recumbent fold. Unsur geometri lipatan meliputi plunge, core, crest, limb, hinge point, dan lain-lain.
Dokumen tersebut membahas tentang morfometri daerah aliran sungai (DAS) yang mempengaruhi hasil air dan distribusi aliran. Parameter morfometri DAS meliputi luas DAS, bentuk DAS, median elevasi DAS, panjang sungai, kepadatan alur sungai, dan lainnya. Morfometri DAS dipengaruhi oleh faktor geologi, geomorfologi, hujan, tanah, dan penutupan lahan di DAS tersebut.
Makalah ini membahas tentang erosi dan konservasi lahan. Erosi adalah hilangnya tanah akibat proses alami maupun dipercepat oleh aktivitas manusia. Ada berbagai jenis erosi seperti erosi air, angin, gletser dan abrasi. Faktor penyebab erosi antara lain iklim, topografi, vegetasi dan aktivitas manusia. Untuk menanggulangi erosi perlu dilakukan konservasi lahan.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi Pulau Sulawesi yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar. Sulawesi dibagi menjadi empat mandala berdasarkan litologinya, yaitu Mandala Barat yang merupakan busur magmatik, Mandala Tengah berupa batuan metamorf, Mandala Timur berupa ofiolit, dan fragmen benua di timur. Setiap mandala memiliki karakteristik batuan dan proses pembentukannya.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk lahan fluvial yang terbentuk akibat proses aliran air seperti erosi, transportasi, dan sedimentasi yang menghasilkan berbagai bentuk lahan seperti dataran banjir, teras sungai, dan gosong sungai."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai air tanah, termasuk definisi, persebaran, dan dampak pemanfaatan air tanah.
2) Juga membahas tentang aliran dan kualitas air tanah, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti formasi geologi, iklim, dan aktivitas manusia.
3) Ringkasan singkat dokumen tersebut memberikan informasi mengenai landasan te
Bab 1 membahas tentang dasar teori interpolasi dan ekstrapolasi untuk memperkirakan nilai di luar data yang tersedia serta tabel berisi data-data pengukuran. Bab 2 menjelaskan analisis peta kontur dengan metode interpolasi untuk menarik garis kontur berdasarkan perhitungan dua titik ketinggian yang diketahui. Bab 3 menyimpulkan bahwa pembuatan peta kontur dapat dilakukan dengan pengukuran dan sistem interpolasi untuk membuat garis kontur pada rent
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang, termasuk curah hujan, periode ulang hujan, analisis intensitas curah hujan, daerah tangkapan hujan, koefisien limpasan, debit limpasan, paritan, sumuran, pompa julang, dan kolam pengendapan.
Laporan ini membahas hasil praktikum pengamatan profil tanah di Kecamatan Cimaung, Gunung Puntang. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kandungan tanah di lokasi tersebut. Praktikum dilakukan dengan mengamati lima plot tanah dan mengukur berbagai sifat fisik serta kandungan kimia dan biologi tanah.
Mata kuliah Teknik Pengelolaan Air membahas tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk sistem hidrologi, hidrogeologi, dan konflik ruang air. Mata kuliah ini juga membahas pengelolaan air di tambang terbuka dan tambang bawah tanah serta dampaknya terhadap air."
Materi ini dari Dosen (Uca, Ph.D)
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengertian evaporasi dan transpirasi
b. Mahasiswa dapat menyebutkan alat-alat untuk mengukur evaporasi dan transpirasi.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses evapotranspirasi.
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evapotranspirasi menggunakan rumus empiris
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evotranspirasi potensial dengan menggunakan rumus Thotnwhaite.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar cara menghitung evapotranspirasi dengan metode Penman.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem proyeksi peta, jenis-jenis proyeksi peta beserta karakteristiknya, dan pemilihan proyeksi peta yang sesuai dengan kebutuhan pemetaan. Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) dijelaskan sebagai salah satu sistem proyeksi peta yang sering digunakan karena memiliki bidang proyeksi silinder, transversal, dan konform.
Ppt metode nearest neighbor point dan inverse distance weighted ferys saputra...Fyfy4
Ìý
Dokumen tersebut membahas dua metode penaksiran sumber daya mineral, yaitu Metode Inverse Distance dan Metode Neighborhood Nearest Point. Metode Inverse Distance menggunakan jarak antara titik sampel dan kadar sampel untuk memperkirakan kadar di blok yang akan ditaksir. Metode Neighborhood Nearest Point hanya mempertimbangkan nilai sampel titik terdekat untuk menaksir blok. Kedua metode ini sering digunakan untuk perhitungan sumber daya batubara dan mineral.
Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk atau volume bahan akibat gaya yang menyebabkan lengkungan atau lipatan pada struktur bidang atau lapisan dalam bahan tersebut. Terbentuknya lipatan dipengaruhi oleh proses bending dan buckling yang menghasilkan berbagai jenis lipatan seperti upright fold, asymmetrical fold, inclined fold, dan recumbent fold. Unsur geometri lipatan meliputi plunge, core, crest, limb, hinge point, dan lain-lain.
Dokumen tersebut membahas tentang morfometri daerah aliran sungai (DAS) yang mempengaruhi hasil air dan distribusi aliran. Parameter morfometri DAS meliputi luas DAS, bentuk DAS, median elevasi DAS, panjang sungai, kepadatan alur sungai, dan lainnya. Morfometri DAS dipengaruhi oleh faktor geologi, geomorfologi, hujan, tanah, dan penutupan lahan di DAS tersebut.
Makalah ini membahas tentang erosi dan konservasi lahan. Erosi adalah hilangnya tanah akibat proses alami maupun dipercepat oleh aktivitas manusia. Ada berbagai jenis erosi seperti erosi air, angin, gletser dan abrasi. Faktor penyebab erosi antara lain iklim, topografi, vegetasi dan aktivitas manusia. Untuk menanggulangi erosi perlu dilakukan konservasi lahan.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Erosi adalah proses pengikisan material seperti sedimen dan batuan akibat transportasi angin, air, atau es. Erosi terjadi secara alami namun diperparah oleh aktivitas manusia. Faktor curah hujan, tekstur tanah, kemiringan lahan, dan tutupan tanah memengaruhi erosi. Tanah yang tererosi dapat mengendap di daerah rendah atau masuk ke sungai dan menurunkan kualitas air.
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiAshar Asham
Ìý
Abrasi merupakan proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut dan arus laut. Abrasi mengakibatkan terbentuknya tebing-tebing setinggi beberapa meter hingga puluhan kilometer. Contoh abrasi terjadi di pantai Dadap, Indramayu, dimana sekitar 50% dari panjang 147 km pantai terkena abrasi yang dapat menenggelamkan daratan hingga 10 meter per tahun. Abrasi di Dadap disebabkan oleh ber
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantaiAshar Asham
Ìý
Abrasi merupakan proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut dan arus laut. Abrasi mengakibatkan terbentuknya tebing-tebing setinggi beberapa meter hingga puluhan kilometer. Contoh abrasi terjadi di pantai Dadap, Indramayu, dimana sekitar 50% dari panjang 147 km pantai terkena abrasi yang dapat menenggelamkan daratan hingga 10 meter per tahun. Abrasi di Dadap disebabkan oleh ber
Tenaga eksogen dapat mengakibatkan perubahan bentuk permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan merusak batuan menjadi butiran lebih kecil, erosi mengikis tanah dan batuan yang diangkut angin, air, dan gletser, sedangkan sedimentasi mengendapkan material yang diangkut tersebut.
1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Dokumen tersebut membahas tentang proses-proses geologi seperti pelapukan, erosi, sedimentasi, dan transportasi material di permukaan bumi. Proses-proses tersebut secara singkat dapat mengubah bentuk permukaan bumi serta membentuk habitat baru melalui perpindahan material batuan dan tanah.
Tenaga eksogen seperti sinar matahari, air, angin, dan gletser dapat mempengaruhi kehidupan melalui proses pelapukan, erosi, perpindahan massa, sedimentasi, dan dampak meteor. Proses ini dapat merusak batuan dan tanah serta memindahkan material, tetapi juga dapat memperluas daratan dan mengungkap sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tentang erosi yang dijelaskan dalam beberapa paragraf. Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan akibat tenaga pengangkut alam seperti air, angin, es, dan air laut. Jenis erosi diantaranya adalah erosi oleh air meliputi splash, sheet, rill, dan gully erosion. Erosi oleh angin dibedakan menjadi deflasi dan abrasi. Sedangkan erosi oleh es dan air laut juga dapat meng
1. TUGAS
Erosi & Konservasi Tanah
IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK
EROSI TANAH OLEH AIR
Nama : SRI JULIANI
NPM : 07370201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
HAMZANWADI SELONG
2011
2. A. pendahuluan
Erosi tanah adalah hilangnya atau terkikisnya lapisan tanah atau bagian-bagian
tanah dari suatu tempat oleh media alami yang bergerak seperti, air, angin, gelombang laut
atau gletser, ke tempat lain. Oleh karena itu erosi dapat dibedakan berdasarkan tenaga
perombaknya menjadi Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi
marin ), dan Erosi gletser (glasial).
Erosi dapat terjadi di mana saja, terutama di daerah yang tidak memiliki vegetasi
sebagai penutup lahan. Terjadinya erosi diawali dengan pemecahan bongkah-bongkah
batuan menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh tenaga pengangkut, kemudian
pemindahan butir-butir batuan tersebut, dan akhirnya pengendapan butir-butir batuan ke
tempat-tempat yang lebih rendah.
Di daerah tropis, seperti negara kita, mempunyai curah hujan tinggi, sehingga erosi
yang disebabkan oleh angin, relatif jarang terjadi. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan
atas tanah yang subur dan yang baik, untuk pertumbuhan tanaman, juga menyebabkan
berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air.
Erosi air terjadi oleh karena adanya aliran air di atas permukaan tanah, sehingga
tanah dapat terkikis dan selanjutnya diangkut ke tempat yang lebih rendah Tanah yang
terangkut tersebut akan diendapkan di tempat lain, seperti sungai, waduk, danau, saluran
irigasi dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah perpindahan lapisan tanah; mineral-
mineral dan bahan organik yang terdapat pada permukaan tanah.
Ada dua macam erosi, yaitu erosi normal atau erosi alami (erosi geologi) dan erosi
dipercepat. Erosi normal merupakan proses-proses pengangkutan tanah yang terjadi di
bawah keadaan vegetasi alami. Biasanya terjadi dengan laju yang lambat yang
memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal yang mampu mendukung pertumbuhan
vegetasi secara normal. Erosi dipercepat adalah pengangkutan tanah yang menimbulkan
kerusakan tanah sebagai akibat perbuatan manusia yang mengganggu keseimbangan antara
proses pembentukan dan pengangkutan tanah.
3. Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain sebagai berikut :
1. Merosotnya produktifitas tanah pada lahan yang tererosi, disertai dengan
merosotnya daya dukung serta kualitas lingkungan hidup.
2. Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal,
sehingga daya guna dan basil guna berkurang.
3. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap
musim penghijauan dan kekeringan pada musim kemarau.
4. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah.
Menurut bentuknya, erosi air dibedakan menjadi 7 (tujuh): erosi percik, erosi lembar, erosi
alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal dan tanah longsor.
B. Bentuk-bentuk Erosi Oleh Air
1. Erosi Percik (Splash erosion)
Erosi Percik adalah proses terkelupasnya patikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga
kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. Arah dan jarak terkelupasnya partikel-partikel
tanah ditentukan oleh kemiringan lereng,, kecepatan dan arah angin, keadaan kekasaran
permukaan tanah, dan penutupan tanah.
2. Erosi Lembar (Sheet erosion)
4. Kenampakan bentuk-bentuk erosi lembar (Sheet erosi) disekitar daerah Organda
Erosi Lembar adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di
daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff). Pengkikisan
lembar ditandai oleh, warna air yang mengalir berwarna coklat, warna air yang terkikis
menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang.
3. Erosi Alur (Rill erosion)
Erosi Alur adalah lanjutan dari erosi lembar. Pada erosi lembar terjadi pengelupasan
lapisan tanah yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian
yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Alur-alur yang terjadi masih dangkal dan
dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah Jadi, ciri khas erosi alur adalah adanya alur-
alur pada tanah sebagai tempat mengalirnya air.
5. 4. Erosi Parit (Gully erosion)
Badlands, South Dakota di Amerika Serikat adalah contoh hasil pengerjaan erosi parit
(sumber: Microsoft Encharta, 2008).
Erosi Parit, proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi saluran yang terbentuk sudah
sedemikian dalamnya, membentuk parit-parit atau lembah, sehingga bila erosi parit terus
berlanjut, maka akibat dari erosi ini, tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah
biasa. Pada tahap ini, tanah sudah rusak dan akibat berikutnya, luas lahan kritis akan
meluas,
5. Erosi Tebing Sungai (Streambank erosion)
6. Erosi Tebing Sungai adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan
pengerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Erosi tebing akan lebih hebat, jika vegetasi
penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengolahan tanah terlalu dekat tebing.
6. Erosi Internal (Internal or subsurface erosion)
Erosi Internal adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah ke dalam celah-celah
atau pori-pori tanah sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal
menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran
permukaan meningkat yang menyebabkan terjadinya erosi lembar atau erosi alur.
7. Tanah Longsor
7. Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian
bawah tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti
batuan liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat,
dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut sebagai tanah longsor.
DAFTAR PUSTAKA