Abrasi merupakan proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut dan arus laut. Abrasi mengakibatkan terbentuknya tebing-tebing setinggi beberapa meter hingga puluhan kilometer. Contoh abrasi terjadi di pantai Dadap, Indramayu, dimana sekitar 50% dari panjang 147 km pantai terkena abrasi yang dapat menenggelamkan daratan hingga 10 meter per tahun. Abrasi di Dadap disebabkan oleh ber
Dokumen tersebut membahas tentang sifat batuan dan fluida panasbumi. Secara singkat, dibahas tentang parameter-parameter yang menentukan sifat batuan seperti porositas, permeabilitas, densitas, dan konduktivitas panas. Kemudian, dibahas pula tentang sifat-sifat fluida seperti volume spesifik, densitas, entalpi, viskositas, dan geotermometer. Diakhir dokumen dijelaskan mengenai jenis-jenis air panasbum
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Metode penambangan room and pillar melibatkan penggalian ruangan batubara (room) dengan meninggalkan tiang batubara (pillar) sebagai penyangga. Metode ini hanya mengambil 30-40% batubara total dan meninggalkan banyak batubara di tiang penyangga. Setelah selesai penambangan, tiang penyangga dikikis sedikit untuk meningkatkan produksi melalui proses retreat mining.
Dokumen tersebut membahas data yang dibutuhkan untuk melakukan studi kelayakan tambang, termasuk data eksplorasi, kondisi lingkungan awal, dan rencana pemasaran serta permodalan.
Dokumen tersebut membahas tentang stratigrafi, tektonik, dan sistem petroleum Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Secara ringkas, dokumen menjelaskan susunan stratigrafi formasi di cekungan tersebut dari zaman Kapur hingga Holosen, kerangka tektonik yang membentuk cekungan akibat pergerakan lempeng dari zaman Kapur hingga Miosen, serta analisis batuan induk dan reservoir di daerah penelitian yang menunjukkan
Dokumen tersebut membahas tentang erosi yang dijelaskan dalam beberapa paragraf. Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan akibat tenaga pengangkut alam seperti air, angin, es, dan air laut. Jenis erosi diantaranya adalah erosi oleh air meliputi splash, sheet, rill, dan gully erosion. Erosi oleh angin dibedakan menjadi deflasi dan abrasi. Sedangkan erosi oleh es dan air laut juga dapat meng
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
油
Dokumen tersebut merangkum tentang primer dan booster sebagai bahan peledak, pembuatan primer menggunakan detonator biasa, listrik, dan sumbu ledak, alat pemicu peledakan listrik beserta jenis dan tipe, prosedur penggunaannya, dan alat bantu peledakan listrik seperti earth leakage tester, blasting multimeter, rheostat dan fusion tester, serta lead wire.
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Makalah ini membahas tentang proses flotasi dalam pemisahan mineral. Flotasi adalah proses pemisahan mineral berdasarkan perbedaan sifat permukaan mineral yang dapat diubah menjadi hidrofobik atau hidrofilik dengan menggunakan zat kimia seperti pengatur pH, depresan, kolektor, dan pembuih. Proses flotasi dilakukan di dalam sel flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotor.
Dokumen tersebut membahas perkembangan konsep dan klasifikasi endapan mineral, dimulai dari klasifikasi Lindgren pada 1911 hingga modifikasi oleh Graton dan Buddington pada 1930-an. Klasifikasi tersebut didasarkan pada proses pembentukan, kedalaman, temperatur, dan komoditas logamnya."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Geologi kelautan mempelajari fenomena geologi di lingkungan laut, meliputi aspek fisik, kimia, dan biologi seperti morfologi dasar laut, sedimentasi, dan fosil. Lingkungan marin terdiri dari samodera yang lebih dalam dan luas serta laut yang lebih dangkal di tepi benua atau antara benua.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
油
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
Pengujian akuifer dilakukan dengan tiga metode, yaitu Metode Theis, Metode Cooper-Jacob, dan Metode Recovery Cooper-Jacob. Metode Theis menggunakan persamaan aliran tak tunak radial untuk menghitung transmisivitas dan koefisien tampungan dari data penurunan muka air selama pemompaan. Metode Cooper-Jacob merupakan penyederhanaan dari Metode Theis untuk nilai u kecil. Metode Recovery Cooper-Jacob memanfaatkan data pemulihan muka air set
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas produksi lepas pantai yang mencakup beberapa hal seperti: jenis-jenis anjungan produksi lepas pantai seperti steel jacket platform, concrete gravity platform, dan floating production storage and offloading (FPSO); fasilitas transportasi produksi; fasilitas pemisahan minyak dan gas seperti separator, scrubber gas, dan free water knockout tank; serta peralatan-peralatan pada anjungan kompresor seperti kompresor, scrubber gas, dan generator engine.
Teks tersebut membahas tentang sistem panas bumi di Indonesia, termasuk manifestasi permukaan, material penyusun, dan struktur geologi utama di beberapa wilayah. Sistem panas bumi di Sumatera memiliki manifestasi permukaan berupa fumarol bertemperatur tinggi dan mata air mendidih serta alterasi batuan yang luas dan intensif."
Marmer digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan konstruksi, arsitektur, pupuk, pewarna, batu nisan, dan terapi penyembuhan penyakit. Marmer dapat dipotong menjadi berbagai bentuk untuk keperluan dekoratif atau struktural bangunan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Teks tersebut membahas tentang proses pengolahan bahan galian yang meliputi tiga tahapan yaitu comminution untuk mengecilkan ukuran batuan, konsentrasi untuk memisahkan mineral berharga, dan dewatering untuk menghilangkan air. Secara khusus, bagian pertama membahas tentang jenis-jenis alat yang digunakan pada tahapan comminution seperti jaw crusher dan gyratory crusher."
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran parameter hidrologi seperti presipitasi, radiasi matahari, temperatur udara, kecepatan angin, dan lainnya guna memperoleh data klimatologi suatu daerah. Metode pengukuran yang disebutkan meliputi pengukuran hujan dengan alat manual, otomatis, radar, serta pengukuran suhu, kelembaban, radiasi, dan kecepatan angin.
La siguiente reflexi坦n trata sobre mi opini坦n acerca de la entrevista realizada a la escritora Paula Sibilia
SAGE | IOB CORPORATE - MAPEAMENTO DE RISCOS - BLOCO KMartcom Digital
油
Desafios para sua empresa
A implementa巽達o do Bloco K 辿 mais que uma avalia巽達o sist棚mica. Aborda quest探es culturais da empresa e de seus colaboradores, principalmente no que se trata da 叩rea produtiva e dos demais setores envolvidos como: compras, vendas, PCP, cont叩bil, tribut叩rio, estoque, custos entre outros.
Abaixo alguns dos principais desafios:
Os registros eletr担nicos de produ巽達o e estoque dever達o ser 100% atualizados.
O controle produtivo dever叩 estar alinhado para a adequada apresenta巽達o ao Fisco sem risco de penalidades.
Treinamento de profissionais: investimento na capacita巽達o da sua equipe para evitar multas.
100% das movimenta巽探es dever達o ser entregues dentro do prazo estabelecido pelo governo de forma digital.
Dokumen tersebut membahas tentang erosi yang dijelaskan dalam beberapa paragraf. Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan akibat tenaga pengangkut alam seperti air, angin, es, dan air laut. Jenis erosi diantaranya adalah erosi oleh air meliputi splash, sheet, rill, dan gully erosion. Erosi oleh angin dibedakan menjadi deflasi dan abrasi. Sedangkan erosi oleh es dan air laut juga dapat meng
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
油
Dokumen tersebut merangkum tentang primer dan booster sebagai bahan peledak, pembuatan primer menggunakan detonator biasa, listrik, dan sumbu ledak, alat pemicu peledakan listrik beserta jenis dan tipe, prosedur penggunaannya, dan alat bantu peledakan listrik seperti earth leakage tester, blasting multimeter, rheostat dan fusion tester, serta lead wire.
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Makalah ini membahas tentang proses flotasi dalam pemisahan mineral. Flotasi adalah proses pemisahan mineral berdasarkan perbedaan sifat permukaan mineral yang dapat diubah menjadi hidrofobik atau hidrofilik dengan menggunakan zat kimia seperti pengatur pH, depresan, kolektor, dan pembuih. Proses flotasi dilakukan di dalam sel flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotor.
Dokumen tersebut membahas perkembangan konsep dan klasifikasi endapan mineral, dimulai dari klasifikasi Lindgren pada 1911 hingga modifikasi oleh Graton dan Buddington pada 1930-an. Klasifikasi tersebut didasarkan pada proses pembentukan, kedalaman, temperatur, dan komoditas logamnya."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Geologi kelautan mempelajari fenomena geologi di lingkungan laut, meliputi aspek fisik, kimia, dan biologi seperti morfologi dasar laut, sedimentasi, dan fosil. Lingkungan marin terdiri dari samodera yang lebih dalam dan luas serta laut yang lebih dangkal di tepi benua atau antara benua.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
油
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
Pengujian akuifer dilakukan dengan tiga metode, yaitu Metode Theis, Metode Cooper-Jacob, dan Metode Recovery Cooper-Jacob. Metode Theis menggunakan persamaan aliran tak tunak radial untuk menghitung transmisivitas dan koefisien tampungan dari data penurunan muka air selama pemompaan. Metode Cooper-Jacob merupakan penyederhanaan dari Metode Theis untuk nilai u kecil. Metode Recovery Cooper-Jacob memanfaatkan data pemulihan muka air set
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas produksi lepas pantai yang mencakup beberapa hal seperti: jenis-jenis anjungan produksi lepas pantai seperti steel jacket platform, concrete gravity platform, dan floating production storage and offloading (FPSO); fasilitas transportasi produksi; fasilitas pemisahan minyak dan gas seperti separator, scrubber gas, dan free water knockout tank; serta peralatan-peralatan pada anjungan kompresor seperti kompresor, scrubber gas, dan generator engine.
Teks tersebut membahas tentang sistem panas bumi di Indonesia, termasuk manifestasi permukaan, material penyusun, dan struktur geologi utama di beberapa wilayah. Sistem panas bumi di Sumatera memiliki manifestasi permukaan berupa fumarol bertemperatur tinggi dan mata air mendidih serta alterasi batuan yang luas dan intensif."
Marmer digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan konstruksi, arsitektur, pupuk, pewarna, batu nisan, dan terapi penyembuhan penyakit. Marmer dapat dipotong menjadi berbagai bentuk untuk keperluan dekoratif atau struktural bangunan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Teks tersebut membahas tentang proses pengolahan bahan galian yang meliputi tiga tahapan yaitu comminution untuk mengecilkan ukuran batuan, konsentrasi untuk memisahkan mineral berharga, dan dewatering untuk menghilangkan air. Secara khusus, bagian pertama membahas tentang jenis-jenis alat yang digunakan pada tahapan comminution seperti jaw crusher dan gyratory crusher."
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran parameter hidrologi seperti presipitasi, radiasi matahari, temperatur udara, kecepatan angin, dan lainnya guna memperoleh data klimatologi suatu daerah. Metode pengukuran yang disebutkan meliputi pengukuran hujan dengan alat manual, otomatis, radar, serta pengukuran suhu, kelembaban, radiasi, dan kecepatan angin.
La siguiente reflexi坦n trata sobre mi opini坦n acerca de la entrevista realizada a la escritora Paula Sibilia
SAGE | IOB CORPORATE - MAPEAMENTO DE RISCOS - BLOCO KMartcom Digital
油
Desafios para sua empresa
A implementa巽達o do Bloco K 辿 mais que uma avalia巽達o sist棚mica. Aborda quest探es culturais da empresa e de seus colaboradores, principalmente no que se trata da 叩rea produtiva e dos demais setores envolvidos como: compras, vendas, PCP, cont叩bil, tribut叩rio, estoque, custos entre outros.
Abaixo alguns dos principais desafios:
Os registros eletr担nicos de produ巽達o e estoque dever達o ser 100% atualizados.
O controle produtivo dever叩 estar alinhado para a adequada apresenta巽達o ao Fisco sem risco de penalidades.
Treinamento de profissionais: investimento na capacita巽達o da sua equipe para evitar multas.
100% das movimenta巽探es dever達o ser entregues dentro do prazo estabelecido pelo governo de forma digital.
This document discusses the concept of motivation. It defines motivation as the processes that account for an individual's intensity, direction, and persistence of effort towards attaining a goal. Motivation varies between individuals and within individuals depending on the situation. While some people think motivation is a personal trait that some have and some don't, the document explains that motivation is actually the result of the interaction between the individual and the situation. Managers should not label unmotivated employees as lazy, as motivation depends more on the situation than an inherent trait. The document aims to establish motivation as a science rather than a myth.
O documento discute o sistema esquel辿tico humano, descrevendo suas principais fun巽探es de sustenta巽達o, prote巽達o e forma. Apresenta detalhes sobre o osso como tecido, seu desenvolvimento atrav辿s da ossifica巽達o intra e extramembranosa, estrutura em camadas compacta e esponjosa e plasticidade em resposta a compress達o e tra巽達o.
Trends im E-Commerce - eBusiness Kongress 2011Carpathia AG
油
Der Detailhandel stagniert und die Ums辰tze verlagern sich substantiell in den Onlinekanal. 2010 wurden 8,7 Milliarden Franken im Schweizer E-Commerce f端r G端ter und Dienstleistungen ausgegeben Onlineshopping boomt wie nie zuvor.
Auch in diesem Jahr zeigen die beiden E-Commerce-Spezialisten Daniel Risch und Thomas Lang, welches die nachhaltigen Trends im E-Commerce sind. 90 Minuten vollgepackt mit Trends, Impulsen und Konzepten, gezeigt an zahlreichen erfolgreichen Praxisbeispielen.
Multichannel Fulfillment als strategischer Wettbewerbsvorteil
Bringen Tablets wie das iPad den Katalog zur端ck in die Stube?
Welchen Einfluss hat Social Media auf den E-Commerce
Mit Service Excellence sich von der Onlineshop-Konkurrenz unterscheiden
Mobile Commerce iPhone, Android, Windows Phone 7 muss ich da wirklich mitmachen?
Coupons, Deals und Rabatte mehr als nur ein t旦dlicher Preiskampf?
Videos, Videos, Videos - aber wie?
Entscheidungstr辰ger aus Marketing-, Vertrieb- und E-Commerce erfahren hier aus erster Hand, was funktioniert und welche relevanten Themen im eigenen Shop umzusetzen sind.
Green Cross presented at the JP Morgan Healthcare Conference on January 11, 2017. The presentation provided an overview of Green Cross, highlighting its leadership in plasma products and flu vaccines in Korea. It also outlined the company's strategic roadmap to integrate its global plasma business and introduce a new operational model for its flu vaccine business. Finally, the presentation discussed Green Cross' pipeline of innovative therapies, including its next generation factor VIII program and programs in immuno-oncology.
Tenaga eksogen dapat mengakibatkan perubahan bentuk permukaan bumi melalui proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan merusak batuan menjadi butiran lebih kecil, erosi mengikis tanah dan batuan yang diangkut angin, air, dan gletser, sedangkan sedimentasi mengendapkan material yang diangkut tersebut.
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Erosi adalah proses pelepasan material padat dari batuan induknya oleh berbagai faktor seperti air, angin, es, gravitasi, dan organisme. Faktor-faktor seperti curah hujan, sifat tanah, lereng, dan tutupan tanah mempengaruhi tingkat erosi. Erosi dapat berdampak merusak lingkungan seperti penipisan tanah pertanian dan pendangkalan perairan. Untuk mencegah erosi berlebihan perlu dilakukan berbagai
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis erosi tanah yang disebabkan oleh air, gletser, angin, serta faktor-faktor penyebab erosi tanah seperti kemiringan lereng, karakteristik tanah, aliran air dan iklim.
1) Tenaga eksogen adalah proses geologi yang memotong dan mengisi permukaan bumi melalui pelapukan, erosi, mass wasting, dan sedimentasi.
2) Pelapukan merusak batuan melalui mekanis, kimia, dan organisme hidup. Erosi memindahkan hasil pelapukan oleh air, angin, dan gletser.
3) Mass wasting adalah perpindahan massa batuan atau tanah akibat gravitasi seperti longsor tanah dan tanah amblas. Sedimentasi men
Dokumen tersebut membahas tentang proses-proses geologi seperti pelapukan, erosi, sedimentasi, dan transportasi material di permukaan bumi. Proses-proses tersebut secara singkat dapat mengubah bentuk permukaan bumi serta membentuk habitat baru melalui perpindahan material batuan dan tanah.
Erosi dan pelapukan merupakan fenomena alam yang terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Erosi disebabkan oleh air sungai Grindulu yang mengakibatkan pendangkalan Teluk Pacitan dan longsor di sepanjang sungai. Pelapukan batuan dapat terjadi akibat perubahan suhu, campuran zat kimia, atau tumbuhnya organisme di permukaan batuan.
Makalah ini membahas tentang erosi dan konservasi lahan. Erosi adalah hilangnya tanah akibat proses alami maupun dipercepat oleh aktivitas manusia. Ada berbagai jenis erosi seperti erosi air, angin, gletser dan abrasi. Faktor penyebab erosi antara lain iklim, topografi, vegetasi dan aktivitas manusia. Untuk menanggulangi erosi perlu dilakukan konservasi lahan.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk erosi tanah oleh air, dimulai dari pengertian erosi tanah dan jenis-jenis erosi serta faktor penyebabnya. Dibahas pula tujuh bentuk utama erosi oleh air, yaitu erosi percik, erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, erosi internal, dan tanah longsor beserta ciri khas masing-masing bentuk erosi.
Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik yang bergerak menabrak satu sain lain, menyebabkan terbentuknya gunung berapi, palung, dan patahan di sepanjang pulau-pulau. Indonesia memiliki 129 gunung berapi aktif yang dapat menyebabkan bencana letusan dan gempa bumi. Jenis tanah dan kondisi lereng yang curam juga berperan dalam terjadinya longsor yang berbahaya.
Negosiasi #PlasticTreaty (Traktat Plastik) soal jadwal, waktu dan lokasi belum diumumkan resmi oleh UNEP
#AMDK muncul lagi, tetapi yang dibahas fokus kepada soal usia kelayakan pakai galon dan juga soal #gelasplastik yang tidak #layakdaurulang.
KLH berketetapan menutup sebanyak 306 TPA sampah di seluruh Indonesia karena menerapkan sistem pembuangan terbuka yang dinilai berbahaya terhadap lingkungan
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptxhaerani21
油
Permasalahan Erosi dan Abrasi di pantai
1. PERMASALAHAN EROSI DAN ABRASI DI PANTAI
DADAP
Abrasi merupakan suatu kejadian pengikisan pantai akibat gelombang dan arus laut yang
sifatnya merusak. Abrasi seringkali disebut dengan erosi pantai karena kerusakan yang
terjadi di sekitar pantai. Hal ini bisa terjadi apabila keseimbangan alam di daerah pantai
tersebut mulai terganggu dan dikategorikan sebagai salah satu bencana akibat
ketidakseimbangan ekosistem di dalamnya. Tak bisa dipungkiri bahwa terjadinya abrasi
juga dapat disebabkan oleh campur tangan manusia yang kurang peduli terhadap
keseimbangan alam dan memperhatikan lingkungannya.
Erosi adalah gejala alam yang sering kita dengar dan baca, baik di media cetak maupun
elektronik. Istilah ini kerap kali dihubungkan dengan kerusakan tanah pertanian, hutan,
atau meluasnya lahan kritis. Pernyataan ini tidak seluruhnya benar sebab dalam batas-batas
tertentu proses erosi tidak menimbulkan kerusakan alam.
Secara sederhana, erosi dapat diartikan sebagai proses pelepasan dan pemindahan massa
batuan dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Erosi terdiri atas tiga tahapan antara lain
sebagai berikut:
1. detachment yaitu pelepasan batuan dari massa induknya;
2. transportasi yaitu pemindahan batuan yang terkikis dari suatu tempat ke tempat
lain;
3. sedimentasi yaitu pengendapan massa batuan yang terkikis.
Berdasarkan kecepatannya, erosi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu erosi geologi dan
erosi tanah. Erosi geologi adalah bentuk pengikisan proses pengikisan atau penghancuran
tanahnya relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Gejala alam ini dapat dikatakan
tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
Erosi tanah atau dinamakan pula erosi yang dipercepat (accelerated erosion) yaitu bentuk
erosi yang proses penghancuran tanah (batuan) jauh lebih cepat dibandingkan dengan pem
bentukannya. Erosi tanah biasanya dipercepat oleh aktivitas manusia dalam menge lola
lahan tanpa memperhatikan unsur-unsur kelestarian alam. Erosi jenis inilah yang sering
kali menimbulkan permasalahan kerusakan sumberdaya lahan.
Selain berdasarkan kecepatannya, erosi dapat pula diklasi鍖kasikan berdasarkan zat pelaku
atau pengikisnya, yaitu erosi air, erosi angin, erosi gelombang laut, dan erosi glasial.
a) Erosi Air
Massa air yang mengalir, baik gerakan air di dalam tanah maupun di permukaan Bumi
berupa sungai atau air larian permukaan selamban apapun pasti memiliki daya kikis.
Sedikit demi sedikit, air yang mengalir itu mengerosi batuan atau tanah yang dilaluinya.
Semakin cepat gerakan air mengalir, semakin tinggi pula daya kikisnya. Oleh karena itu,
sungai-sungai di wilayah perbukitan atau pegunungan yang alirannya deras memiliki
2. lembah yang lebih curam dan dalam dibandingkan dengan sungai di wilayah dataran yang
alirannya relatif tenang.
Secara umum dilihat dari tahapan kerusakan tanah yang terkikis, erosi air terdiri atas
empat tingkatan, yaitu sebagai berikut.
Erosi Percik (Splash Erosion)
Erosi percik merupakan bentuk pengikisan tanah oleh percikan air hujan. Pada saat titik air
hujan memercik ke permukaan tanah, butiran-butiran air akan menumbuk kemudian
mengikis partikel tanah serta memindahkannya ke tempat lain di sekitarnya.
Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Erosi lembar merupakan tahapan kedua dari erosi air. Pada tahapan ini, lapisan tanah
paling atas (top soil) yang kaya akan bahan humus penyubur tanah hilang terkikis sehingga
tingkat kesuburan dan produktivitasnya mengalami penurunan. Ciri-ciri tanah yang telah
mengalami erosi lembar antara lain:
1. air yang mengalir di permukaan berwarna keruh (kecokelatan) karena banyak
mengandung partikel tanah;
2. warna tanah terlihat pucat karena kadar humus (bahan organik) rendah;
3. tingkat kesuburan tanah sangat rendah.
Erosi Alur (Riil Erosion)
Jika proses erosi lembar terus berlangsung maka pada permukaan tanah akan terbentuk
alur-alur yang searah dengan kemiringan lereng. Alur-alur erosi ini merupakan tempat air
mengalir dan mengikis tanah.
Erosi Parit (Gully Erosion)
Pada tahap ini alur-alur erosi berkembang menjadi parit-parit atau lembah yang dalam
berbentuk huruf U atau V. Erosi parit banyak terjadi di wilayah yang memiliki kemiringan
tinggi dengan tingkat penutupan vegetasi (tetumbuhan) sangat sedikit. Untuk mengem
balikan kesuburan tanah kritis yang telah mengalami erosi parit diperlukan biaya yang
sangat mahal.
Di sepanjang aliran sungai terjadi pula proses erosi oleh arus air. Proses pengikisan yang
mungkin terjadi sepanjang aliran sungai antara lain sebagai berikut.
1. Erosi Tebing Sungai, yaitu erosi yang bekerja pada dinding badan sungai sehingga
lembah sungai bertambah lebar.
2. Erosi Mudik, yaitu erosi yang terjadi pada dinding air terjun (jeram). Akibat erosi
mudik, lama-kelamaan lokasi air terjun akan mundur ke arah hulu.
3. Erosi Badan Sungai, yaitu erosi yang berlangsung ke arah dasar sungai (badan
sungai) sehingga lembah sungai menjadi semakin dalam. Jika erosi badan sungai
ini berlangsung dalam waktu geologi yang sangat lama maka akan terbentuk
ngarai-ngarai yang sangat dalam, seperti Grand Canyon di Sungai Colorado
(Amerika Serikat).
3. b) Erosi Angin
Erosi oleh pengerjaan angin (de鍖asi) banyak terjadi di daerah gurun beriklim kering yang
sering terjadi badai pasir yang dikenal dengan istilah harmattan atau chamsina. Pada saat
kejadian angin kencang tersebut, butiran-butiran kerikil dan pasir yang terbawa angin akan
mengikis bongkah batuan yang dilaluinya.
c) Erosi Gelombang Laut
Erosi oleh gelombang laut dinamakan pula abrasi atau erosi marin. Gelombang laut yang
bergerak ke arah pantai mampu mengikis bahkan memecahkan batu-batu karang di pantai,
kemudian diangkut ke tempat-tempat lain di sekitarnya atau ke arah laut dan samudra.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan abrasi antara lain sebagai berikut.
1. Kekerasan batuan, semakin keras jenis batuan yang ada di pantai, semakin tahan
terhadap erosi.
2. Gelombang laut, semakin besar gelombang yang bergerak ke arah pantai, semakin
besar kemungkinannya untuk mengerosi wilayah pantai.
3. Kedalaman laut di muka pantai, jika laut yang terletak di muka pantai merupakan
laut dalam, gelombang laut yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan laut yang
dangkal, sehingga kekuatan erosi akan lebih besar.
4. Jumlah material yang dibawa gelombang terutama kerikil dan pasir, semakin
banyak material yang diangkut semakin kuat daya abrasinya.
Bentang alam khas yang sering kita jumpai sebagai akibat adanya abrasi antara lain
sebagai berikut.
1. Cliff, yaitu pantai yang berdinding curam sampai tegak.
2. Relung, yaitu cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff.
3. Dataran Abrasi, yaitu hamparan wilayah dataran akibat abrasi. yang dapat dilihat
dengan jelas saat air laut surut.
4. Gua laut (Sea Cave).
d) Erosi Glasial
Erosi glasial adalah bentuk pengikisan massa batuan oleh gletser, yaitu massa es yang
bergerak. Gletser terdapat di wilayah kutub atau di pegunungan tinggi yang puncaknya
senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti Pegunungan Jayawijaya, Rocky, dan
Himalaya. Massa gletser yang bergerak menuruni lereng pegunungan akibat gaya berat
maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Massa batuan hasil
pengikisan yang diangkut bersama-sama dengan gerakan gletser dinamakan morain.
Ciri khas bentang alam akibat erosi glasial adalah adanya alur-alur yang arahnya relatif
sejajar pada permukaan batuan sebagai akibat torehan gletser. Jika erosi gletser ini terus-
menerus berlangsung dalam waktu yang sangat lama, akan terbentuk lembah-lembah yang
dalam, memanjang, dan searah dengan gerakan gletser.
4. PERMASALAHAN ABRASI DI PANTAI DADAP,
INDRAMAYU
Abrasi adalah suatu proses pengikisan tanah / pantai yang disebabkan oleh hantaman
tenaga gelombang laut, arus laut, sungai, pasang surut laut, gletser dan angin yang bersifat
merusak di sekitarnya. Abrasi disebut juga dengan erosi pantai. Abrasi berasal dari bahasa
Latin yakni Abradre atau Abrasio, yang berarti "keributan". Intensitas Abrasi tergantung
pada, konsentrasi kecepatan kekerasan ombak , dan massa partikel yang bergerak. Akibat
dari Abrasi ini adalah pembentukan sebuah tebing yang bisa mencapai beberapa meter
hingga puluhan kilometer.
Penyebab Terjadinya Abrasi
Abrasi terjadi karena naiknya permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya
lapisan es di daerah kutub bumi. Pencairan ES ini diakibatkan oleh pemanasan Global.
Pemanasan Global ini terjadi karena gas-gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun
dari gas kendaraan bermotor menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang
dipantulkan oleh bumi, sehingga panas tersebut akan terperangkap dalam atmosfer bumi
sehingga mengakibatkan suhu permukaan bumi meningkat. dan membuat ES di Kutub
mencair, dan permukaan air laut akan mengalami peningkatan diseluruh dunia dan
menggerus daerh permukaan yang rendah. Ini menjadi bukti bahwa pencemaran
lingkungan erat kaitannya dengan Abrasi ini.
Contoh garis pantai yang mengalami abrasi adalah didaerah pesisir pantai wialayah
Indramayu. Abrasi yang terjadi di wilayah ini mampu menenggelamkan daratan dua
sampai sepuluh meter per tahunnya, dan sekarang dari panjang pantai seratus empat belas
KM telah tergerus lima puluh KM.
Abrasi terus mengancam garis pantai di Kabupaten Indramayu. Kondisi itu pun
mengancam rumah maupun lahan sawah milik warga yang berdekatan dengan pantai.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Aep Surahman menjelaskan, total
5. panjang garis pantai di Kabupaten Indramayu mencapai 147 kilometer. Dari panjang
tersebut, 50 persen di antaranya terkena abrasi.
Sekitar 70 kilometer pantai di Indramayu yang terkena abrasi, ujar Aep.
Adapun pesisir pantai yang tergerus abrasi itu, di antaranya tersebar di Kecamatan
Juntinyuat, Krangkeng, Indramayu, Pasekan, Losarang, Kandanghaur, Sukra dan Patrol.
Aep mengatakan, abrasi terjadi karena pengaruh faktor alam dan maupun aktifitas
pembangunan. Untuk faktor alam, di antaranya akibat karakteristik pantai di Indramayu
yang berupa aluvial sehingga lapisan tanahnya gembur. Kondisi tersebut menyebabkan
pantai akan terkikis jika terkena gelombang tinggi.
Aep menambahkan, faktor penyebab lain terjadinya abrasi adalah rusaknya hutan
mangrove yang berfungsi sebagai penahan abrasi. Tak hanya itu, pembangunan yang
menjorok ke laut dan pencemaran laut juga menjadi faktor penyebab terjadinya abrasi.
Untuk pencemaran laut, awalnya akan menyebabkan tanaman mangrove menjadi mati.
Saat tanaman mangrove mati itulah, menyebabkan tak ada lagi penahan abrasi pantai.
Aep mengungkapkan, untuk mengatasi abrasi, maka bisa dilakukan upaya vegetasi dan
sipil teknis. Untuk vegetasi, dilakukan dengan cara menanam kembali hutan mangrove.
Sedangkan cara sipil teknis, dengan membangun break water atau tembok penahan ombak.
Kami sangat mengharapkan kesadaran masyarakat untuk tidak merusak tanaman
mangrove karena perannya yang sangat besar dalam mencegah abrasi, tegas Aep.
Menurut Aep, dampak dari abrasi selama ini telah membuat rumah-rumah waga maupun
lahan usaha warga, seperti misalnya sawah, menjadi hilang. Begitu pula dengan biota laut
yang mengalami kerusakan sehingga menyulitkan nelayan dalam mencari ikan.
Dampak abrasi itu seperti yang dialami warga di Blok Kemisan, Desa Dadap Wetan,
Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Di daerah tersebut, sekitar sembilan unit
rumah warga hilang terkena abrasi pada 2007 silam.
Abrasi mulai terjadi sejak dibangunnya pelabuhan ikan di Desa Dadap pada 2005 lalu,
ujar mantan ketua RT 03 RW 03 Desa Dadap Wetan Wasikin.
Wasikin menjelaskan, sebelumnya jarak antara pantai dan pemukiman warga dua
kilometer. Namun saat ini, jarak antara pantai dan pemukiman warga hanya sekitar 50
meter.
Seorang warga setempat, Ramida mengatakan, kini selalu dilanda ketakutan jika musim
ombak tinggi tiba. Pasalnya, ombak akan masuk ke dalam rumah.
Saya takut rumah akan ambruk terkena ombak seperti rumah warga lainnya, tutur
Ramida.
Ketakutan serupa juga disampaikan seorang warga Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol,
6. Durniya. Dia menyebutkan, abrasi yang melanda pesisir Patrol sudah terjadi sejak puluhan
tahun lalu.
Saat ini, abrasi semakin parah dan mengancam sawah-sawah milik warga yang ada di
pinggir pantai.
Abrasi pantai yang menggerus pantai di wilayah Indramayu memang merupakan persoalan
klasik. Salah satunya terjadi di pantai Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat. Di tempat ini
abrasi semakin parah, bahkan sudah mendekati rumah penduduk. Bahkan sejumlah pipa
Pertamina juga ikut terancam.
Menurut penuturan sejumlah warga, kondisi seperti ini memang terjadi sejak lama. Warga
setempat juga mengaku khawatir kalau abrasi akan menyerang rumah mereka. Seperti
diungkapkan Surnawan, abrasi yang terjadi memang semakin parah, dan penahan ombak
yang dipasang juga tak banyak membantu.
Akibat abrasi, sekarang jarak laut hanya beberapa meter saja dari pipa pertamina.Penahan
ombak yang terpasang di sepanjang pantai juga tidak banyak membantu, ujarnya.
Ia berharap pantai Dadap yang semakin parah kondisi bisa dipasang penahan ombak yang
lebih banyak lagi. Karena kalau tidak demikian kondisinya dikhawatirkan semakin parah.
Sementara itu, sekretaris koalisi masyarakat pesisir Indramayu (Kompi),Iing Rohimin
mengatakan, pantai dadap merupakan salah satu pantai yang kondisinya cukup parah
terkena dampak abrasi. Tanaman mangrove yang ditanam pun banyak yang mati. Kondisi
ini jika tidak dilakukan pencegahan secara darurat, akan semakin meluas ancaman
abrasinya, kata dia.
Secara keseluruhan, pesisir pantai Kabupaten Indramayu, semakin parah kondisinya saat
ini. Dari 147 km panjang garis pantai Indramayu, 60 persen di antaranya tergerus abrasi.
Kasi Konservasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup kantor lingkungan hidup
kabupaten Indramayu, Suhartati mengatakan,pesisir pantai yang tergerus abrasi itu, di
antaranya tersebar di Kecamatan Juntinyuat, Krangkeng, Indramayu, Pasekan, Losarang,
Kandanghaur, Sukra dan Patrol.
Suhartati menjelaskan, abrasi terjadi akibat pengaruh faktor alam dan aktifitas
pembangunan. Untuk faktor alam, di antaranya akibat karakteristik pantai di Indramayu
yang memang mengandung lumpur dan berpasir.
Suhartati menambahkan, faktor penyebab lain terjadinya abrasi adalah rusaknya hutan
mangrove yang berfungsi sebagai penahan abrasi. Dia menjelaskan, dari total luas hutan
mangrove 8.720,35 hektarte, kondisinya saat ini mengalami tingkat kerusakan sedang.
Pembangunan yang menjorok ke laut juga menjadi faktor penyebab terjadinya abrasi,
kata Suhartati.
Untuk mengatasi abrasi, maka bisa dilakukan upaya vegetasi dan sipil teknis. Untuk
vegetasi, dilakukan dengan cara menanam kembali hutan mangrove. Sedangkan cara sipil
teknis, dengan membangun break water atau tembok penahan ombak.
7. Faktor alam penyebab abrasi di antaranya sedimentasi yang berlangsung lama akibat
material endapan yang dibawa daerah aliran sungai Cimanuk. Selain itu, karakteristik
pantai di Indramayu yang mengandung lumpur dan berpasir juga memudahkan terjadi
abrasi.
Tak hanya itu, adanya pembangunan yang menjorok ke laut juga menjadi faktor penyebab
terjadinya abrasi. Karenanya, kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian mangrove
sangat dibutuhkan untuk mengatasi terjadinya abrasi. (oet)