Dokumen tersebut membahas tentang syarat pertumbuhan bakteri, metode pengukuran pertumbuhan mikroorganisme, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Faktor-faktor tersebut meliputi sumber karbon dan nitrogen, kondisi atmosfer, suhu, pH, serta interaksi antar populasi mikroba. Bakteri dapat tumbuh pada berbagai suhu dan kelembaban tertentu, serta dapat bereproduksi melalui pembelahan bin
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi mikroorganisme, proses pertumbuhan sel mikroba, dan metode pengendalian pertumbuhan mikroba. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Pertumbuhan sel mikroba melalui fase lag, fase eksponensial, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan sterilisasi,
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Terdapat empat fase pertumbuhan mikroba yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dilakukan untuk mencegah penyakit dan gangguan, serta dapat dil
Bab lima mendiskusikan pertumbuhan mikroorganisme melalui pembelahan sel biner, laju pertumbuhan populasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suhu, pH, oksigen, dan karbon dioksida. Kurva pertumbuhan mikroba terdiri dari fase adaptasi, eksponensial, penurunan, stasioner, dan kematian."
Mikroba memiliki pola pertumbuhan khas yaitu eksponensial. Pertumbuhan mikroba terbagi menjadi empat fase yaitu fase adaptasi, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara lain suhu, ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, dan ketersediaan oksigen.
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
Ìý
Pertumbuhan artinya pertambahan substansi hidup yang tidak reversibel biasanya disertai pertambahan ukuran dan pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak, ukurannya bertambah sedangkan pada organisme bersel satu jumlah selnya yang bertambah. Meskipn demikian pada organisme yang bersel satu harus dibedakan pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel.
Mikrobiologi adalah kajian mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis seperti virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Dokumen ini menjelaskan definisi mikrobiologi dan sejarah penemuan mikroorganisme beserta tokohnya, serta persyaratan fisik dan kimia yang dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Dokumen tersebut merangkum tentang modul teknik fermentasi. Fermentasi memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit dalam lingkungan terkendali. Percobaan menggunakan ragi Saccharomycess cereviceae dengan substrat glukosa 1% untuk mengamati profil pertumbuhan sel. Fermentasi dilakukan secara aerobik dengan pengambilan sampel setiap jam untuk menganalisis konsentrasi sel dan glukosa, kemudian diplot men
Bab lima mendiskusikan pertumbuhan mikroorganisme melalui pembelahan sel biner, laju pertumbuhan populasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suhu, pH, oksigen, dan karbon dioksida. Kurva pertumbuhan mikroba terdiri dari fase adaptasi, eksponensial, penurunan, stasioner, dan kematian."
Mikroba memiliki pola pertumbuhan khas yaitu eksponensial. Pertumbuhan mikroba terbagi menjadi empat fase yaitu fase adaptasi, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara lain suhu, ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, dan ketersediaan oksigen.
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
Ìý
Pertumbuhan artinya pertambahan substansi hidup yang tidak reversibel biasanya disertai pertambahan ukuran dan pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak, ukurannya bertambah sedangkan pada organisme bersel satu jumlah selnya yang bertambah. Meskipn demikian pada organisme yang bersel satu harus dibedakan pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel.
Mikrobiologi adalah kajian mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis seperti virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Dokumen ini menjelaskan definisi mikrobiologi dan sejarah penemuan mikroorganisme beserta tokohnya, serta persyaratan fisik dan kimia yang dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Dokumen tersebut merangkum tentang modul teknik fermentasi. Fermentasi memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit dalam lingkungan terkendali. Percobaan menggunakan ragi Saccharomycess cereviceae dengan substrat glukosa 1% untuk mengamati profil pertumbuhan sel. Fermentasi dilakukan secara aerobik dengan pengambilan sampel setiap jam untuk menganalisis konsentrasi sel dan glukosa, kemudian diplot men
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
2. POKOK BAHASAN
A. Fase Pertumbuhan Mikroorganisme
C. Pengukuran Pertumbuhan Mikroorganisme
D. Pengaruh Lingkungan terhadap Pertumbuhan
E. Metabolit Primer
F. Metabolit Sekunder
3. 1. Pertumbuhan adalah Penambahan teratur semua
komponen mikroorganisme
2. Multiplikasi Sel adalah konsekwensi pertumbuhan pada
organisme bersel satu, multiplikasi menghasilkan
pertambahan jumlah mikroorganisme yang
membentuk populasi atau kultur
3. Pertumbuhan mikroorganisme lebih ditunjukkan oleh
adanya peningkatan jumlah mikroorganisme dan bukan
peningkatan ukuran sel.
4. waktu generasi (penggandaan) adalah waktu yang
dibutuhkan untuk populasi menjadi dua kali lipat
A. PENDAHULUAN
4. Image: Pearson Education Inc. (2004) publishing as Benjamin Cummings
Pertumbuhan Populasi Mikrobial
5. 1. Fase lag
2. Fase Log (Fase eksponensial)
3. Fase stasioner
4. Fase Kematian
B. FASE PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
6. 1. Fase Lag – merupakan fase adaptasi, yaitu
penyesuaian mikroorganisme pada lingkungan baru.
ciri : tidak adanya peningkatan jumlah sel, yang ada
hanyalah peningkatan ukurn sel.
lama fase lag tergantung pada kondisi dan jumlah
awal mikroorganisme dan media awal pertumbuhan
2. Fase Exponential (log) – periode dimana organisme
tumbuh pada kecepatan maksimal, tergantung pada
genetiknya, sifat media, kondisi tumbuh.
sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa
bertambah secara eksponensial
7. 3. Fase Stationer – pertumbuhan mikroorganisme
berhenti dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel
yang membelah dengan jumlah sel yang mati.
terjadi akumulasi produk buangan yang toksik
4. Fase kematian – periode dimana sel-sel mati dengan
kecepatan eksponensial.
Faktor penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi
dan akumulasi produk buangan yang toksik.
9. C. Pengukuran Pertumbuhan Mikroba
1. Pertumbuhan mikroorganisme dapat dihitung berdasarkan konsentrasi sel
(jumlah sel per satuan isi kultur) ataupun densitas sel (berat kering dari sel-per
satuan isi kultur).
2. Pertumbuhan mikrooganisme diukur dengan dua cara yaitu pengukuran
pertumbuhan mikroorganisme secara langsung dan secara tidak langsung.
10. Pengukuran Pertumbuhan secara
langsung
1. Menggunakan bilik hitung -( Counting
chamber)
a. bakteri : bilik hitung Petroff-Hausser
b. eukariot : hemositometer.
keuntungan : mudah, murah, dan cepat,
sertabisa diperoleh informasi tentang
ukuran dan morfologi mikrooganisme
kerugian : populasi yg digunakan harus
banyak minimal 106 CFU/ml
13. 2. Menggunakan elektonic counter- suspensi m.o
dialirkan melalui lubang kecil (orifice) dengan aliran
listrik. Elektroda yang ditempatkan pada dua sisi
orifice mengukur tahanan listrik (ditandai dengan
naiknya tahanan pada saat bakteri melalui orifice).
keuntungan : lebih cepat dan lebih akurat, serta
dapat digunakan untuk menghitung sel yang besar.
kerugian : tidak bisa digunakan untuk menghitung
bakteri karena adanya gangguan debris, filamen dsb.
Pengukuran Pertumbuhan secara
langsung
14. Pengukuran Pertumbuhan secara langsung
3. Pengukuran dengan plating technique-
merupakan metode penghitungan jumlah
sel tampak dan didasarkan asumsi bahwa
bakteri hidup akan tumbuh.
satuan penghitungan : CFU (colony forming
unit). Dengan cara membuat seri
pengenceran sampel dan menumbuhkan
sampel pada media padat.
17. Pengukuran Pertumbuhan secara langsung
3. Pengukuran dengan menggunakan tehnik
filtrasi membran- sampel dialirkan pada
suatu sitem filter membran dengan
bantuan vacuum. Bakteri yang tertangkap
kemudian ditumbuhkan pad media yang
sesuai dan jumlah koloni dihitung.
keuntungan :dapat menghitung sel hidup
dan sistem penghitungannya langsung
kerugiannya: tidak ekonomis
19. 1. Pengukuran kekeruhan/turbidity
alat yang digunakan spektrofotometer
atau kolorimeter dengan cara
membandingkan optical density (OD),
antara media tanpa pertumbuhan bakteri
dan media dengan pertumbuhan bakteri
2. Pengukuran aktivitas metabolik
metode ini didasrkan pada asumsi bahwa
jumlah produk metabolit (ex: asam,
CO2) menunjukkan jumlah m.o.
Pengukuran Pertumbuhan secara tidak langsung
20. 3. Pengukuran berat sel kering (BSK)
umum digunakan untuk mengukur
pertumbuhan fungi berfilamen.
Pengukuran Pertumbuhan secara tidak langsung
21. Pengaruh faktor lingkungan terhadap
pertumbuhan
1. Pengaruh faktor fisik terhadap
pertumbuhan
2. Pengaruh faktor kimia terhadap
pertumbuhan
22. Pengaruh faktor fisik terhadap
pertumbuhan
1. Temperatur
2. pH
3. Tekanan osmosis
4. Oksigen
5. Radiasi
23. 1. Temperature
a. Temperatur memiliki pengaruh sangat besar bagi
mikroorganisme; seperti meningkatnya temperatur, dimana
meningkatnya kecepatan tumbuh disebabkan peningkatan
kecepatan reaksi enzim; akhirnya temperature menjadi terlalu
tinggi dan mikroorganisme dirusak oleh enzim denaturasi,
ganguan membran, dan fenomena lain
24. b. Organisme menunjukkan temperatur kardinal berbeda (temperatur
pertumbuhan minimal, maximal, dan optimal)
1. Psychrophiles dapat tumbuh baik pada 0°C, memiliki
pertumbuhan optimum pada 15°C atau dibawahnya, dan
biasanya tidak akan tumbuh dibawah 20°C
2. Psychrotrophs (facultative psychrophiles) dapat juga tumbuh
pada 0°C, tetapi tumbuh optimum antara 20°C dan 30°C, dan
tumbuh maksimum pada kira-kira 35°C
3. Mesophiles memiliki pertumbuhan optimum 20 hingga 45°C,
minimum 15 hingga 20°C, dan maksimum kira-kira 45°C atau
lebih rendah
4. Thermophiles memiliki pertumbuhan optimum 55 hingga 65°C,
dan minimum sekitar 45°C
5. Hyperthermophiles memiliki pertumbuhan optimum 80 hingga
110°C dan minimum sekitar 55°C
26. 2. pH
a. pH adalah logaritma negative dari konsentrasi ion hydrogen
b. Masing-masing species memiliki kisaran pH pertumbuhan dan
pH optimum pertumbuhan
1. Acidophiles tumbuh terbaik antara pH 0 dan 5.5
Sulfolobus, Ferroplasma, Picropilus
2. Neutrophiles tumbuh terbaik antara pH 5.5 dan 8.0
Escherichia, Euglena, Paramaecium
3. Alkalophiles tumbuh terbaik antara pH 8.5 dan 11.5
Bacillus alcalophilus
4. Extreme alkalophiles tumbuh terbaik pada pH 10.0 atau
lebih tinggi
27. c. Microorganisms biasanya dapat mengatur perubahan
pH lingkungan dengan mempertahankan pH internal
mendekati netral; beberapa bakteri juga dapat
mensintesis protein pelindung (protein tahan asam)
pada respon terhadap pH
31. In an environment that is hypotonic, the water concentration is
greater outside the cell and the solute concentration is higher
inside (the interior of the cell is hypertonic to the hypotonic
surroundings). Water goes into the cell
Cell in Hypotonic Environment
32. 4. Konsentrasi Oxygen
1. Organisme dapat tumbuh dengan adanya O2 adalah aerobe;
lainnya yang tidak dapat adalah anaerobe
a. Obligate aerobes sangat tergantung pada O2 atmosfer
untuk tumbuh
b. Facultative anaerobes tidak membutuhkan O2 untuk
tumbuh, namun dapat pula tumbuh baik dengan adanya
O2
c. Aerotolerant anaerobes mengabaikan O2 dan tumbuh
sama baiknya apakah ada atau tidak ada O2
d. Obligate (strict) anaerobes tidak tahan O2 dan mati jika
ada O2
e. Microaerophiles membutuhkan level lebih rendah (2 to
10%) untuk tumbuh karena tingkat normal atmospher O2
(20%) merusak sel
33. 2. Hubungan berbeda dengan O2 disebabkan beberapa
faktor termasuk inaktifnya protein dan pengaruh
racun O2 derivatif (radikal superoxida, hydrogen
peroxide, dan radikal hydroxyl), yang mengoksidasi
dan menghancurkan unsur sel; banyak
mikroorganisme memiliki enzim yang melindungi
melawan racun O2 derifat (superoxide dismutase
dan catalase)
36. 5. Radiasi
a. Ada beberapa tipe radiasi electromagnetic, termasuk cahaya tampak,
ultraviolet light (UV), sinar infra red, gelombang radio, dan radiasi
ionisasi; beberapa diantaranya dapat berbahaya bagi organisme
b. Radiasi Ionisasi seperti sinar X atau sinar gamma sangat berbahaya bagi
mikroorganisme; tingkat rendah menghasilkan mutasi dan dapat hasil
tidak langsung kematian, dimana tingkat tinggi secara langsung letal
dengan kerusakan langsung hingga makromolekul sel atau melalui
produksi oksigen bebas radikal
c. Radiasi Ultraviolet merusak sel dengan menyebabkan formasi timin
dimer pada DNA; kerusakan ini dapat diperbaiki melalui
photoreactivation (memperbaiki thymine dimers dengan pemisahan
langsung ketika sel terkena cahaya biru) atau reactivasi gelap
(memperbaiki thymine dimers dengan eksisi dan penggantian tidak
adanya cahaya)
38. Pengaruh faktor kimia pada pertumbuhan
1. Nutrisi
2. Media kultur
Tugas!!!
Jelaskan pengaruh faktor kimia tersebut di
atas terhadap pertumbuhan sel
39. METABOLIT MIKROORGANISME
ï‚— Metabolisme-Reaksi kimia yang
berlangsung di dalam organisme hidup,
merupakan reaksi yang sangat
terkoordinasi, mempunyai tujuan , serta
mencakup berbagai kerjasama berbagai
sistem enzim.
 Metabolit – hasil dari metabolisme
40. METABOLIT PRIMER
ï‚— Metabolit Primer adalah suatu metabolit
atau molekul yang merupakan produk
akhir atau produk antara, yang fungsinya
sangat esensial bagi kelangsungan hidup
organisme tersebut, serta terbentuk
secara intraseluler.
ï‚— Contoh : protein, lemak, karbohidrat dan
DNA
ï‚— Proses metabolisme untuk membentuk
metabolit primer disebut metabolisme
primer
41. Ciri-ciri Metabolit Primer
1. Terbentuk melalui metabolisme primer
2. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi
kelangsungan hidup organisme penghasilnya
3. Sering berhubungan dengan pertumbuhan
organisme penghasilnya
4. Bersifat tidak spesifik
5. Dibuat dan disimpan secara intraseluler
6. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
7. Hasil akhir dalam metabolisme energi adalah
etanol
42. METABOLIT SEKUNDER
ï‚— Metabolit sekunder adalah suatu molekul atau
produk metabolik yang dihasilkan m.o, dimana
produk tersebut bukan merupakan kebutuhan
pokok m.o untuk hidup dan tumbuh
ï‚— Metabolit sekunder dapat berfungsi sebagai
nutrisi untuk bertahan hidup.
ï‚— Dibuat dan disimpan secara ekstraseluler
ï‚— Sangat bermanfaat bagi manusia karena
bermanfaat untuk obat,pigmen, vitamin dan
hormon
43. Metabolit sekunder
ï‚— Contoh :
ï‚— kloramfenikol dari Streptococcus venezuelle
ï‚— Penisilin dari pinicillium notatum
ï‚— Papaverin dari Papaver Sp.
ï‚— Metabolit sekunder diproduksi pada fase
stasioner.
44. Ciri-ciri metabolit sekunder
1. Dibuat melalui proses metabolisme
sekunder
2. Diproduksi selama fase stasioner
3. Fungsi bagi organisme belum jelas,
diduga tidak berhubungan dengan
sintesis komponen sel atau
pertumbuhan
4. Dibuat dan disimpan secara
ekstraseluler
5. Hanya dibuat oleh spesies tertentu
45. 6. Umumnya diproduksi oleh fungi
filamentus dan bakteri pembentuk spora
7. Merupakan kekhasan bagi spesies
tertentu
8. Biasanya berhubungan dengan aktivitas
antimikroba, enzim spesifik,
penghambatan, pendorongan
pertumbuhan, dan sifat-sifat farmakologis.
Ciri-ciri metabolit sekunder
46. Beberapa enzim yang muncul pada akhir fase
logaritmik dan terkait dengan sintesis
metabolit sekunder
Enzim Metabolit
amidinotransferase streptomisin
Asiltransferase pinisilin
Oksidoreduktase transmetilase tirosin
Sintetase I dan II Gramisidin S
Fenoksazinon sintetase aktinomisin
dimetilaliltransferase Ergot alkaloid
GTP-8-formilhidrolase Pirilopirimidin nukleosida
47. Beberapa Prekursor untuk sintesis
metabolit sekunder
Prekursor Metabolit Sekunder
Asam fenilasetat penisilin
Asam benzoat tersubtitusi Novobiosin
Unit isopren Senyawa isoprenoid
Asam amino Anibiotik homopeptida
Gula amino Antibiotik : tetrasiklin, nukleosida, makrolida
Sikliton dan amino sikliton Antibiotik golongan aminglikosida
purin Kafein dan teofilin
48. Beberapa penginduksi metabolit
sekunder
ï‚— Biosintesis metabolit sekunder berkaitan dengan
induksi enzim dari luar atau dari hasil metabolisme
sel sendiri.
ï‚— Bebrapa komponen yang dapat memberikan efek
induksi enzim pada biosintesis metabolit sekunder :
a. Triptofan (produksi alkaloid pd clvavicep)
b. Metionin (induksi enzim pd sintesis sefalosporin)
c. Dietilbarbiturat (sintesis rifamisin oleh
N.mediteranei)
49. Tugas
ï‚— Jelaskan perbedaan metabolit primer dan
metabolit sekunder?
ï‚— Jelaskan hal-hal apasaja yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan produksi
metabolit m.o dalam skala industri?