ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
PERTUMBUHAN DAN
METABOLIT MIKROORGANISME
ROIHATUL MUTIAH,M.KES,APT
POKOK BAHASAN
A. Fase Pertumbuhan Mikroorganisme
C. Pengukuran Pertumbuhan Mikroorganisme
D. Pengaruh Lingkungan terhadap Pertumbuhan
E. Metabolit Primer
F. Metabolit Sekunder
1. Pertumbuhan adalah Penambahan teratur semua
komponen mikroorganisme
2. Multiplikasi Sel adalah konsekwensi pertumbuhan pada
organisme bersel satu, multiplikasi menghasilkan
pertambahan jumlah mikroorganisme yang
membentuk populasi atau kultur
3. Pertumbuhan mikroorganisme lebih ditunjukkan oleh
adanya peningkatan jumlah mikroorganisme dan bukan
peningkatan ukuran sel.
4. waktu generasi (penggandaan) adalah waktu yang
dibutuhkan untuk populasi menjadi dua kali lipat
A. PENDAHULUAN
Image: Pearson Education Inc. (2004) publishing as Benjamin Cummings
Pertumbuhan Populasi Mikrobial
1. Fase lag
2. Fase Log (Fase eksponensial)
3. Fase stasioner
4. Fase Kematian
B. FASE PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
1. Fase Lag – merupakan fase adaptasi, yaitu
penyesuaian mikroorganisme pada lingkungan baru.
ciri : tidak adanya peningkatan jumlah sel, yang ada
hanyalah peningkatan ukurn sel.
lama fase lag tergantung pada kondisi dan jumlah
awal mikroorganisme dan media awal pertumbuhan
2. Fase Exponential (log) – periode dimana organisme
tumbuh pada kecepatan maksimal, tergantung pada
genetiknya, sifat media, kondisi tumbuh.
sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa
bertambah secara eksponensial
3. Fase Stationer – pertumbuhan mikroorganisme
berhenti dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel
yang membelah dengan jumlah sel yang mati.
terjadi akumulasi produk buangan yang toksik
4. Fase kematian – periode dimana sel-sel mati dengan
kecepatan eksponensial.
Faktor penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi
dan akumulasi produk buangan yang toksik.
fase pertumbuhan mikroorganisme yang terjadi pada makhluk hidup.pptx
C. Pengukuran Pertumbuhan Mikroba
1. Pertumbuhan mikroorganisme dapat dihitung berdasarkan konsentrasi sel
(jumlah sel per satuan isi kultur) ataupun densitas sel (berat kering dari sel-per
satuan isi kultur).
2. Pertumbuhan mikrooganisme diukur dengan dua cara yaitu pengukuran
pertumbuhan mikroorganisme secara langsung dan secara tidak langsung.
Pengukuran Pertumbuhan secara
langsung
1. Menggunakan bilik hitung -( Counting
chamber)
a. bakteri : bilik hitung Petroff-Hausser
b. eukariot : hemositometer.
keuntungan : mudah, murah, dan cepat,
sertabisa diperoleh informasi tentang
ukuran dan morfologi mikrooganisme
kerugian : populasi yg digunakan harus
banyak minimal 106 CFU/ml
Petroff-Hausser chamber
fase pertumbuhan mikroorganisme yang terjadi pada makhluk hidup.pptx
2. Menggunakan elektonic counter- suspensi m.o
dialirkan melalui lubang kecil (orifice) dengan aliran
listrik. Elektroda yang ditempatkan pada dua sisi
orifice mengukur tahanan listrik (ditandai dengan
naiknya tahanan pada saat bakteri melalui orifice).
keuntungan : lebih cepat dan lebih akurat, serta
dapat digunakan untuk menghitung sel yang besar.
kerugian : tidak bisa digunakan untuk menghitung
bakteri karena adanya gangguan debris, filamen dsb.
Pengukuran Pertumbuhan secara
langsung
Pengukuran Pertumbuhan secara langsung
3. Pengukuran dengan plating technique-
merupakan metode penghitungan jumlah
sel tampak dan didasarkan asumsi bahwa
bakteri hidup akan tumbuh.
satuan penghitungan : CFU (colony forming
unit). Dengan cara membuat seri
pengenceran sampel dan menumbuhkan
sampel pada media padat.
fase pertumbuhan mikroorganisme yang terjadi pada makhluk hidup.pptx
Figure 6.16
Plate Counts
ï‚— After incubation, count colonies on plates that have
25–250 colonies (CFUs)
Pengukuran Pertumbuhan secara langsung
3. Pengukuran dengan menggunakan tehnik
filtrasi membran- sampel dialirkan pada
suatu sitem filter membran dengan
bantuan vacuum. Bakteri yang tertangkap
kemudian ditumbuhkan pad media yang
sesuai dan jumlah koloni dihitung.
keuntungan :dapat menghitung sel hidup
dan sistem penghitungannya langsung
kerugiannya: tidak ekonomis
Figure 6.18
Counting Bacteria by Membrane Filtration
1. Pengukuran kekeruhan/turbidity
alat yang digunakan spektrofotometer
atau kolorimeter dengan cara
membandingkan optical density (OD),
antara media tanpa pertumbuhan bakteri
dan media dengan pertumbuhan bakteri
2. Pengukuran aktivitas metabolik
metode ini didasrkan pada asumsi bahwa
jumlah produk metabolit (ex: asam,
CO2) menunjukkan jumlah m.o.
Pengukuran Pertumbuhan secara tidak langsung
3. Pengukuran berat sel kering (BSK)
umum digunakan untuk mengukur
pertumbuhan fungi berfilamen.
Pengukuran Pertumbuhan secara tidak langsung
Pengaruh faktor lingkungan terhadap
pertumbuhan
1. Pengaruh faktor fisik terhadap
pertumbuhan
2. Pengaruh faktor kimia terhadap
pertumbuhan
Pengaruh faktor fisik terhadap
pertumbuhan
1. Temperatur
2. pH
3. Tekanan osmosis
4. Oksigen
5. Radiasi
1. Temperature
a. Temperatur memiliki pengaruh sangat besar bagi
mikroorganisme; seperti meningkatnya temperatur, dimana
meningkatnya kecepatan tumbuh disebabkan peningkatan
kecepatan reaksi enzim; akhirnya temperature menjadi terlalu
tinggi dan mikroorganisme dirusak oleh enzim denaturasi,
ganguan membran, dan fenomena lain
b. Organisme menunjukkan temperatur kardinal berbeda (temperatur
pertumbuhan minimal, maximal, dan optimal)
1. Psychrophiles dapat tumbuh baik pada 0°C, memiliki
pertumbuhan optimum pada 15°C atau dibawahnya, dan
biasanya tidak akan tumbuh dibawah 20°C
2. Psychrotrophs (facultative psychrophiles) dapat juga tumbuh
pada 0°C, tetapi tumbuh optimum antara 20°C dan 30°C, dan
tumbuh maksimum pada kira-kira 35°C
3. Mesophiles memiliki pertumbuhan optimum 20 hingga 45°C,
minimum 15 hingga 20°C, dan maksimum kira-kira 45°C atau
lebih rendah
4. Thermophiles memiliki pertumbuhan optimum 55 hingga 65°C,
dan minimum sekitar 45°C
5. Hyperthermophiles memiliki pertumbuhan optimum 80 hingga
110°C dan minimum sekitar 55°C
fase pertumbuhan mikroorganisme yang terjadi pada makhluk hidup.pptx
2. pH
a. pH adalah logaritma negative dari konsentrasi ion hydrogen
b. Masing-masing species memiliki kisaran pH pertumbuhan dan
pH optimum pertumbuhan
1. Acidophiles tumbuh terbaik antara pH 0 dan 5.5
Sulfolobus, Ferroplasma, Picropilus
2. Neutrophiles tumbuh terbaik antara pH 5.5 dan 8.0
Escherichia, Euglena, Paramaecium
3. Alkalophiles tumbuh terbaik antara pH 8.5 dan 11.5
Bacillus alcalophilus
4. Extreme alkalophiles tumbuh terbaik pada pH 10.0 atau
lebih tinggi
c. Microorganisms biasanya dapat mengatur perubahan
pH lingkungan dengan mempertahankan pH internal
mendekati netral; beberapa bakteri juga dapat
mensintesis protein pelindung (protein tahan asam)
pada respon terhadap pH
fase pertumbuhan mikroorganisme yang terjadi pada makhluk hidup.pptx
3. Pengaruh tekanan osmosis
ï‚— Plasmolysis
In an environment that is hypotonic, the water concentration is
greater outside the cell and the solute concentration is higher
inside (the interior of the cell is hypertonic to the hypotonic
surroundings). Water goes into the cell
Cell in Hypotonic Environment
4. Konsentrasi Oxygen
1. Organisme dapat tumbuh dengan adanya O2 adalah aerobe;
lainnya yang tidak dapat adalah anaerobe
a. Obligate aerobes sangat tergantung pada O2 atmosfer
untuk tumbuh
b. Facultative anaerobes tidak membutuhkan O2 untuk
tumbuh, namun dapat pula tumbuh baik dengan adanya
O2
c. Aerotolerant anaerobes mengabaikan O2 dan tumbuh
sama baiknya apakah ada atau tidak ada O2
d. Obligate (strict) anaerobes tidak tahan O2 dan mati jika
ada O2
e. Microaerophiles membutuhkan level lebih rendah (2 to
10%) untuk tumbuh karena tingkat normal atmospher O2
(20%) merusak sel
2. Hubungan berbeda dengan O2 disebabkan beberapa
faktor termasuk inaktifnya protein dan pengaruh
racun O2 derivatif (radikal superoxida, hydrogen
peroxide, dan radikal hydroxyl), yang mengoksidasi
dan menghancurkan unsur sel; banyak
mikroorganisme memiliki enzim yang melindungi
melawan racun O2 derifat (superoxide dismutase
dan catalase)
4. Konsentrasi Oxygen
fase pertumbuhan mikroorganisme yang terjadi pada makhluk hidup.pptx
5. Radiasi
a. Ada beberapa tipe radiasi electromagnetic, termasuk cahaya tampak,
ultraviolet light (UV), sinar infra red, gelombang radio, dan radiasi
ionisasi; beberapa diantaranya dapat berbahaya bagi organisme
b. Radiasi Ionisasi seperti sinar X atau sinar gamma sangat berbahaya bagi
mikroorganisme; tingkat rendah menghasilkan mutasi dan dapat hasil
tidak langsung kematian, dimana tingkat tinggi secara langsung letal
dengan kerusakan langsung hingga makromolekul sel atau melalui
produksi oksigen bebas radikal
c. Radiasi Ultraviolet merusak sel dengan menyebabkan formasi timin
dimer pada DNA; kerusakan ini dapat diperbaiki melalui
photoreactivation (memperbaiki thymine dimers dengan pemisahan
langsung ketika sel terkena cahaya biru) atau reactivasi gelap
(memperbaiki thymine dimers dengan eksisi dan penggantian tidak
adanya cahaya)
Spektrum elektromagnetik
Pengaruh faktor kimia pada pertumbuhan
1. Nutrisi
2. Media kultur
Tugas!!!
Jelaskan pengaruh faktor kimia tersebut di
atas terhadap pertumbuhan sel
METABOLIT MIKROORGANISME
ï‚— Metabolisme-Reaksi kimia yang
berlangsung di dalam organisme hidup,
merupakan reaksi yang sangat
terkoordinasi, mempunyai tujuan , serta
mencakup berbagai kerjasama berbagai
sistem enzim.
 Metabolit – hasil dari metabolisme
METABOLIT PRIMER
ï‚— Metabolit Primer adalah suatu metabolit
atau molekul yang merupakan produk
akhir atau produk antara, yang fungsinya
sangat esensial bagi kelangsungan hidup
organisme tersebut, serta terbentuk
secara intraseluler.
ï‚— Contoh : protein, lemak, karbohidrat dan
DNA
ï‚— Proses metabolisme untuk membentuk
metabolit primer disebut metabolisme
primer
Ciri-ciri Metabolit Primer
1. Terbentuk melalui metabolisme primer
2. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi
kelangsungan hidup organisme penghasilnya
3. Sering berhubungan dengan pertumbuhan
organisme penghasilnya
4. Bersifat tidak spesifik
5. Dibuat dan disimpan secara intraseluler
6. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
7. Hasil akhir dalam metabolisme energi adalah
etanol
METABOLIT SEKUNDER
ï‚— Metabolit sekunder adalah suatu molekul atau
produk metabolik yang dihasilkan m.o, dimana
produk tersebut bukan merupakan kebutuhan
pokok m.o untuk hidup dan tumbuh
ï‚— Metabolit sekunder dapat berfungsi sebagai
nutrisi untuk bertahan hidup.
ï‚— Dibuat dan disimpan secara ekstraseluler
ï‚— Sangat bermanfaat bagi manusia karena
bermanfaat untuk obat,pigmen, vitamin dan
hormon
Metabolit sekunder
ï‚— Contoh :
ï‚— kloramfenikol dari Streptococcus venezuelle
ï‚— Penisilin dari pinicillium notatum
ï‚— Papaverin dari Papaver Sp.
ï‚— Metabolit sekunder diproduksi pada fase
stasioner.
Ciri-ciri metabolit sekunder
1. Dibuat melalui proses metabolisme
sekunder
2. Diproduksi selama fase stasioner
3. Fungsi bagi organisme belum jelas,
diduga tidak berhubungan dengan
sintesis komponen sel atau
pertumbuhan
4. Dibuat dan disimpan secara
ekstraseluler
5. Hanya dibuat oleh spesies tertentu
6. Umumnya diproduksi oleh fungi
filamentus dan bakteri pembentuk spora
7. Merupakan kekhasan bagi spesies
tertentu
8. Biasanya berhubungan dengan aktivitas
antimikroba, enzim spesifik,
penghambatan, pendorongan
pertumbuhan, dan sifat-sifat farmakologis.
Ciri-ciri metabolit sekunder
Beberapa enzim yang muncul pada akhir fase
logaritmik dan terkait dengan sintesis
metabolit sekunder
Enzim Metabolit
amidinotransferase streptomisin
Asiltransferase pinisilin
Oksidoreduktase transmetilase tirosin
Sintetase I dan II Gramisidin S
Fenoksazinon sintetase aktinomisin
dimetilaliltransferase Ergot alkaloid
GTP-8-formilhidrolase Pirilopirimidin nukleosida
Beberapa Prekursor untuk sintesis
metabolit sekunder
Prekursor Metabolit Sekunder
Asam fenilasetat penisilin
Asam benzoat tersubtitusi Novobiosin
Unit isopren Senyawa isoprenoid
Asam amino Anibiotik homopeptida
Gula amino Antibiotik : tetrasiklin, nukleosida, makrolida
Sikliton dan amino sikliton Antibiotik golongan aminglikosida
purin Kafein dan teofilin
Beberapa penginduksi metabolit
sekunder
ï‚— Biosintesis metabolit sekunder berkaitan dengan
induksi enzim dari luar atau dari hasil metabolisme
sel sendiri.
ï‚— Bebrapa komponen yang dapat memberikan efek
induksi enzim pada biosintesis metabolit sekunder :
a. Triptofan (produksi alkaloid pd clvavicep)
b. Metionin (induksi enzim pd sintesis sefalosporin)
c. Dietilbarbiturat (sintesis rifamisin oleh
N.mediteranei)
Tugas
ï‚— Jelaskan perbedaan metabolit primer dan
metabolit sekunder?
ï‚— Jelaskan hal-hal apasaja yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan produksi
metabolit m.o dalam skala industri?
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to fase pertumbuhan mikroorganisme yang terjadi pada makhluk hidup.pptx (20)

Bab 5.pptx
Bab 5.pptxBab 5.pptx
Bab 5.pptx
Farahnadzilatlm04
Ìý
Modul pertumbuhan mikroba
Modul pertumbuhan mikrobaModul pertumbuhan mikroba
Modul pertumbuhan mikroba
eddyfrnt2
Ìý
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
Ahmad Fadli
Ìý
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Lisa Tri Setiawati
Ìý
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
Srimaria Revi
Ìý
M 9 tc
M 9 tcM 9 tc
M 9 tc
snorar
Ìý
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
Aji Sanjaya
Ìý
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
kikikamila
Ìý
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
Srimaria Revi
Ìý
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
LULUDURROTULMAGLA
Ìý
Bab 5 BIOTEKNOLOGI.pptx materi kelas x sangat bermafaat untuk dunia dibidang ...
Bab 5 BIOTEKNOLOGI.pptx materi kelas x sangat bermafaat untuk dunia dibidang ...Bab 5 BIOTEKNOLOGI.pptx materi kelas x sangat bermafaat untuk dunia dibidang ...
Bab 5 BIOTEKNOLOGI.pptx materi kelas x sangat bermafaat untuk dunia dibidang ...
BISMIAULIA
Ìý
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Yusuf Ahmad
Ìý
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxBab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
DELLABLATAMA1
Ìý
Bab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologiBab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologi
rinitosha
Ìý
Fer teknik-fermentasi
Fer teknik-fermentasiFer teknik-fermentasi
Fer teknik-fermentasi
junajunedjunot
Ìý
faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisma
faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan mikroorganismafaktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisma
faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisma
nevile86
Ìý
Modul pertumbuhan mikroba
Modul pertumbuhan mikrobaModul pertumbuhan mikroba
Modul pertumbuhan mikroba
eddyfrnt2
Ìý
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
Ahmad Fadli
Ìý
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Lisa Tri Setiawati
Ìý
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
Srimaria Revi
Ìý
M 9 tc
M 9 tcM 9 tc
M 9 tc
snorar
Ìý
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
Aji Sanjaya
Ìý
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
kikikamila
Ìý
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
Srimaria Revi
Ìý
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
1. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI.pdf
LULUDURROTULMAGLA
Ìý
Bab 5 BIOTEKNOLOGI.pptx materi kelas x sangat bermafaat untuk dunia dibidang ...
Bab 5 BIOTEKNOLOGI.pptx materi kelas x sangat bermafaat untuk dunia dibidang ...Bab 5 BIOTEKNOLOGI.pptx materi kelas x sangat bermafaat untuk dunia dibidang ...
Bab 5 BIOTEKNOLOGI.pptx materi kelas x sangat bermafaat untuk dunia dibidang ...
BISMIAULIA
Ìý
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Yusuf Ahmad
Ìý
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxBab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
DELLABLATAMA1
Ìý
Bab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologiBab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologi
rinitosha
Ìý
Fer teknik-fermentasi
Fer teknik-fermentasiFer teknik-fermentasi
Fer teknik-fermentasi
junajunedjunot
Ìý
faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisma
faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan mikroorganismafaktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisma
faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisma
nevile86
Ìý

Recently uploaded (19)

pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Ìý
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Ìý
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453
Ìý
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
Ìý
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Ìý
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Ìý
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Ìý
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
Ìý
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Ìý
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Ìý
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453
Ìý
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
Ìý
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Ìý
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Ìý
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Ìý
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
Ìý

fase pertumbuhan mikroorganisme yang terjadi pada makhluk hidup.pptx

  • 2. POKOK BAHASAN A. Fase Pertumbuhan Mikroorganisme C. Pengukuran Pertumbuhan Mikroorganisme D. Pengaruh Lingkungan terhadap Pertumbuhan E. Metabolit Primer F. Metabolit Sekunder
  • 3. 1. Pertumbuhan adalah Penambahan teratur semua komponen mikroorganisme 2. Multiplikasi Sel adalah konsekwensi pertumbuhan pada organisme bersel satu, multiplikasi menghasilkan pertambahan jumlah mikroorganisme yang membentuk populasi atau kultur 3. Pertumbuhan mikroorganisme lebih ditunjukkan oleh adanya peningkatan jumlah mikroorganisme dan bukan peningkatan ukuran sel. 4. waktu generasi (penggandaan) adalah waktu yang dibutuhkan untuk populasi menjadi dua kali lipat A. PENDAHULUAN
  • 4. Image: Pearson Education Inc. (2004) publishing as Benjamin Cummings Pertumbuhan Populasi Mikrobial
  • 5. 1. Fase lag 2. Fase Log (Fase eksponensial) 3. Fase stasioner 4. Fase Kematian B. FASE PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
  • 6. 1. Fase Lag – merupakan fase adaptasi, yaitu penyesuaian mikroorganisme pada lingkungan baru. ciri : tidak adanya peningkatan jumlah sel, yang ada hanyalah peningkatan ukurn sel. lama fase lag tergantung pada kondisi dan jumlah awal mikroorganisme dan media awal pertumbuhan 2. Fase Exponential (log) – periode dimana organisme tumbuh pada kecepatan maksimal, tergantung pada genetiknya, sifat media, kondisi tumbuh. sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa bertambah secara eksponensial
  • 7. 3. Fase Stationer – pertumbuhan mikroorganisme berhenti dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati. terjadi akumulasi produk buangan yang toksik 4. Fase kematian – periode dimana sel-sel mati dengan kecepatan eksponensial. Faktor penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi dan akumulasi produk buangan yang toksik.
  • 9. C. Pengukuran Pertumbuhan Mikroba 1. Pertumbuhan mikroorganisme dapat dihitung berdasarkan konsentrasi sel (jumlah sel per satuan isi kultur) ataupun densitas sel (berat kering dari sel-per satuan isi kultur). 2. Pertumbuhan mikrooganisme diukur dengan dua cara yaitu pengukuran pertumbuhan mikroorganisme secara langsung dan secara tidak langsung.
  • 10. Pengukuran Pertumbuhan secara langsung 1. Menggunakan bilik hitung -( Counting chamber) a. bakteri : bilik hitung Petroff-Hausser b. eukariot : hemositometer. keuntungan : mudah, murah, dan cepat, sertabisa diperoleh informasi tentang ukuran dan morfologi mikrooganisme kerugian : populasi yg digunakan harus banyak minimal 106 CFU/ml
  • 13. 2. Menggunakan elektonic counter- suspensi m.o dialirkan melalui lubang kecil (orifice) dengan aliran listrik. Elektroda yang ditempatkan pada dua sisi orifice mengukur tahanan listrik (ditandai dengan naiknya tahanan pada saat bakteri melalui orifice). keuntungan : lebih cepat dan lebih akurat, serta dapat digunakan untuk menghitung sel yang besar. kerugian : tidak bisa digunakan untuk menghitung bakteri karena adanya gangguan debris, filamen dsb. Pengukuran Pertumbuhan secara langsung
  • 14. Pengukuran Pertumbuhan secara langsung 3. Pengukuran dengan plating technique- merupakan metode penghitungan jumlah sel tampak dan didasarkan asumsi bahwa bakteri hidup akan tumbuh. satuan penghitungan : CFU (colony forming unit). Dengan cara membuat seri pengenceran sampel dan menumbuhkan sampel pada media padat.
  • 16. Figure 6.16 Plate Counts ï‚— After incubation, count colonies on plates that have 25–250 colonies (CFUs)
  • 17. Pengukuran Pertumbuhan secara langsung 3. Pengukuran dengan menggunakan tehnik filtrasi membran- sampel dialirkan pada suatu sitem filter membran dengan bantuan vacuum. Bakteri yang tertangkap kemudian ditumbuhkan pad media yang sesuai dan jumlah koloni dihitung. keuntungan :dapat menghitung sel hidup dan sistem penghitungannya langsung kerugiannya: tidak ekonomis
  • 18. Figure 6.18 Counting Bacteria by Membrane Filtration
  • 19. 1. Pengukuran kekeruhan/turbidity alat yang digunakan spektrofotometer atau kolorimeter dengan cara membandingkan optical density (OD), antara media tanpa pertumbuhan bakteri dan media dengan pertumbuhan bakteri 2. Pengukuran aktivitas metabolik metode ini didasrkan pada asumsi bahwa jumlah produk metabolit (ex: asam, CO2) menunjukkan jumlah m.o. Pengukuran Pertumbuhan secara tidak langsung
  • 20. 3. Pengukuran berat sel kering (BSK) umum digunakan untuk mengukur pertumbuhan fungi berfilamen. Pengukuran Pertumbuhan secara tidak langsung
  • 21. Pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan 1. Pengaruh faktor fisik terhadap pertumbuhan 2. Pengaruh faktor kimia terhadap pertumbuhan
  • 22. Pengaruh faktor fisik terhadap pertumbuhan 1. Temperatur 2. pH 3. Tekanan osmosis 4. Oksigen 5. Radiasi
  • 23. 1. Temperature a. Temperatur memiliki pengaruh sangat besar bagi mikroorganisme; seperti meningkatnya temperatur, dimana meningkatnya kecepatan tumbuh disebabkan peningkatan kecepatan reaksi enzim; akhirnya temperature menjadi terlalu tinggi dan mikroorganisme dirusak oleh enzim denaturasi, ganguan membran, dan fenomena lain
  • 24. b. Organisme menunjukkan temperatur kardinal berbeda (temperatur pertumbuhan minimal, maximal, dan optimal) 1. Psychrophiles dapat tumbuh baik pada 0°C, memiliki pertumbuhan optimum pada 15°C atau dibawahnya, dan biasanya tidak akan tumbuh dibawah 20°C 2. Psychrotrophs (facultative psychrophiles) dapat juga tumbuh pada 0°C, tetapi tumbuh optimum antara 20°C dan 30°C, dan tumbuh maksimum pada kira-kira 35°C 3. Mesophiles memiliki pertumbuhan optimum 20 hingga 45°C, minimum 15 hingga 20°C, dan maksimum kira-kira 45°C atau lebih rendah 4. Thermophiles memiliki pertumbuhan optimum 55 hingga 65°C, dan minimum sekitar 45°C 5. Hyperthermophiles memiliki pertumbuhan optimum 80 hingga 110°C dan minimum sekitar 55°C
  • 26. 2. pH a. pH adalah logaritma negative dari konsentrasi ion hydrogen b. Masing-masing species memiliki kisaran pH pertumbuhan dan pH optimum pertumbuhan 1. Acidophiles tumbuh terbaik antara pH 0 dan 5.5 Sulfolobus, Ferroplasma, Picropilus 2. Neutrophiles tumbuh terbaik antara pH 5.5 dan 8.0 Escherichia, Euglena, Paramaecium 3. Alkalophiles tumbuh terbaik antara pH 8.5 dan 11.5 Bacillus alcalophilus 4. Extreme alkalophiles tumbuh terbaik pada pH 10.0 atau lebih tinggi
  • 27. c. Microorganisms biasanya dapat mengatur perubahan pH lingkungan dengan mempertahankan pH internal mendekati netral; beberapa bakteri juga dapat mensintesis protein pelindung (protein tahan asam) pada respon terhadap pH
  • 31. In an environment that is hypotonic, the water concentration is greater outside the cell and the solute concentration is higher inside (the interior of the cell is hypertonic to the hypotonic surroundings). Water goes into the cell Cell in Hypotonic Environment
  • 32. 4. Konsentrasi Oxygen 1. Organisme dapat tumbuh dengan adanya O2 adalah aerobe; lainnya yang tidak dapat adalah anaerobe a. Obligate aerobes sangat tergantung pada O2 atmosfer untuk tumbuh b. Facultative anaerobes tidak membutuhkan O2 untuk tumbuh, namun dapat pula tumbuh baik dengan adanya O2 c. Aerotolerant anaerobes mengabaikan O2 dan tumbuh sama baiknya apakah ada atau tidak ada O2 d. Obligate (strict) anaerobes tidak tahan O2 dan mati jika ada O2 e. Microaerophiles membutuhkan level lebih rendah (2 to 10%) untuk tumbuh karena tingkat normal atmospher O2 (20%) merusak sel
  • 33. 2. Hubungan berbeda dengan O2 disebabkan beberapa faktor termasuk inaktifnya protein dan pengaruh racun O2 derivatif (radikal superoxida, hydrogen peroxide, dan radikal hydroxyl), yang mengoksidasi dan menghancurkan unsur sel; banyak mikroorganisme memiliki enzim yang melindungi melawan racun O2 derifat (superoxide dismutase dan catalase)
  • 36. 5. Radiasi a. Ada beberapa tipe radiasi electromagnetic, termasuk cahaya tampak, ultraviolet light (UV), sinar infra red, gelombang radio, dan radiasi ionisasi; beberapa diantaranya dapat berbahaya bagi organisme b. Radiasi Ionisasi seperti sinar X atau sinar gamma sangat berbahaya bagi mikroorganisme; tingkat rendah menghasilkan mutasi dan dapat hasil tidak langsung kematian, dimana tingkat tinggi secara langsung letal dengan kerusakan langsung hingga makromolekul sel atau melalui produksi oksigen bebas radikal c. Radiasi Ultraviolet merusak sel dengan menyebabkan formasi timin dimer pada DNA; kerusakan ini dapat diperbaiki melalui photoreactivation (memperbaiki thymine dimers dengan pemisahan langsung ketika sel terkena cahaya biru) atau reactivasi gelap (memperbaiki thymine dimers dengan eksisi dan penggantian tidak adanya cahaya)
  • 38. Pengaruh faktor kimia pada pertumbuhan 1. Nutrisi 2. Media kultur Tugas!!! Jelaskan pengaruh faktor kimia tersebut di atas terhadap pertumbuhan sel
  • 39. METABOLIT MIKROORGANISME ï‚— Metabolisme-Reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup, merupakan reaksi yang sangat terkoordinasi, mempunyai tujuan , serta mencakup berbagai kerjasama berbagai sistem enzim. ï‚— Metabolit – hasil dari metabolisme
  • 40. METABOLIT PRIMER ï‚— Metabolit Primer adalah suatu metabolit atau molekul yang merupakan produk akhir atau produk antara, yang fungsinya sangat esensial bagi kelangsungan hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara intraseluler. ï‚— Contoh : protein, lemak, karbohidrat dan DNA ï‚— Proses metabolisme untuk membentuk metabolit primer disebut metabolisme primer
  • 41. Ciri-ciri Metabolit Primer 1. Terbentuk melalui metabolisme primer 2. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme penghasilnya 3. Sering berhubungan dengan pertumbuhan organisme penghasilnya 4. Bersifat tidak spesifik 5. Dibuat dan disimpan secara intraseluler 6. Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak 7. Hasil akhir dalam metabolisme energi adalah etanol
  • 42. METABOLIT SEKUNDER ï‚— Metabolit sekunder adalah suatu molekul atau produk metabolik yang dihasilkan m.o, dimana produk tersebut bukan merupakan kebutuhan pokok m.o untuk hidup dan tumbuh ï‚— Metabolit sekunder dapat berfungsi sebagai nutrisi untuk bertahan hidup. ï‚— Dibuat dan disimpan secara ekstraseluler ï‚— Sangat bermanfaat bagi manusia karena bermanfaat untuk obat,pigmen, vitamin dan hormon
  • 43. Metabolit sekunder ï‚— Contoh : ï‚— kloramfenikol dari Streptococcus venezuelle ï‚— Penisilin dari pinicillium notatum ï‚— Papaverin dari Papaver Sp. ï‚— Metabolit sekunder diproduksi pada fase stasioner.
  • 44. Ciri-ciri metabolit sekunder 1. Dibuat melalui proses metabolisme sekunder 2. Diproduksi selama fase stasioner 3. Fungsi bagi organisme belum jelas, diduga tidak berhubungan dengan sintesis komponen sel atau pertumbuhan 4. Dibuat dan disimpan secara ekstraseluler 5. Hanya dibuat oleh spesies tertentu
  • 45. 6. Umumnya diproduksi oleh fungi filamentus dan bakteri pembentuk spora 7. Merupakan kekhasan bagi spesies tertentu 8. Biasanya berhubungan dengan aktivitas antimikroba, enzim spesifik, penghambatan, pendorongan pertumbuhan, dan sifat-sifat farmakologis. Ciri-ciri metabolit sekunder
  • 46. Beberapa enzim yang muncul pada akhir fase logaritmik dan terkait dengan sintesis metabolit sekunder Enzim Metabolit amidinotransferase streptomisin Asiltransferase pinisilin Oksidoreduktase transmetilase tirosin Sintetase I dan II Gramisidin S Fenoksazinon sintetase aktinomisin dimetilaliltransferase Ergot alkaloid GTP-8-formilhidrolase Pirilopirimidin nukleosida
  • 47. Beberapa Prekursor untuk sintesis metabolit sekunder Prekursor Metabolit Sekunder Asam fenilasetat penisilin Asam benzoat tersubtitusi Novobiosin Unit isopren Senyawa isoprenoid Asam amino Anibiotik homopeptida Gula amino Antibiotik : tetrasiklin, nukleosida, makrolida Sikliton dan amino sikliton Antibiotik golongan aminglikosida purin Kafein dan teofilin
  • 48. Beberapa penginduksi metabolit sekunder ï‚— Biosintesis metabolit sekunder berkaitan dengan induksi enzim dari luar atau dari hasil metabolisme sel sendiri. ï‚— Bebrapa komponen yang dapat memberikan efek induksi enzim pada biosintesis metabolit sekunder : a. Triptofan (produksi alkaloid pd clvavicep) b. Metionin (induksi enzim pd sintesis sefalosporin) c. Dietilbarbiturat (sintesis rifamisin oleh N.mediteranei)
  • 49. Tugas ï‚— Jelaskan perbedaan metabolit primer dan metabolit sekunder? ï‚— Jelaskan hal-hal apasaja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi metabolit m.o dalam skala industri?