Praktikum ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari berbagai sumber berdasarkan morfologi koloni. Terdapat 5 jenis bakteri yang diidentifikasi, yaitu Staphylococcus aureus, Serratia marcecens, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Sarcina lutea, dengan karakteristik berbeda seperti bentuk, ukuran, warna, dan tekstur koloni. Bakteri diisolasi menggunakan teknik quadrant streak untuk me
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain nutrisi, media, dan kondisi fisik seperti suhu, oksigen, pH, dan lingkungan. Bakteri dibedakan menjadi autotrof, heterotrof, aerob, anaerob, dan lainnya berdasarkan kebutuhan nutrisi dan oksigen. Pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh jenis media, suhu, pH, dan kadar garam. Bakteri berkembang biak se
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
油
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
Uji Millon digunakan untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein dengan mereaksikan sampel dengan larutan Millon. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel taoge, susu, dan nugget tidak mengandung gugus aromatik karena tidak terbentuk warna merah setelah dipanaskan.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
油
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
1. Pewarnaan Gram digunakan untuk membedakan bakteri menjadi dua kelompok berdasarkan sifat dinding selnya, yaitu Gram positif dan Gram negatif.
2. Bakteri Gram positif mempertahankan zat pewarna karena memiliki dinding sel yang tebal, sedangkan Gram negatif melepaskan zat pewarna karena dinding selnya tipis.
3. Metode ini berguna untuk memandu terapi antibiotik awal sebelum hasil kultur dan tes
Dokumen ini membahas tentang struktur dan jenis-jenis jaringan epitel pada hewan. Terdapat delapan jenis epitel yang dijelaskan beserta ciri-ciri dan contoh jaringannya di dalam tubuh, yaitu epitel pipih selapis, epitel kuboid selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kuboid berlapis, epitel silindris bertingkat, dan epitel transisional. Dokumen ini juga menjel
1. Dokumen ini berisi laporan praktikum hidrolisis sukrosa menggunakan uji Molisch oleh siswa SMA Negeri 1 Jember tahun 2013/2014.
2. Sukrosa dihidrolisis menggunakan HCl pekat pada suhu panas selama 30 menit untuk menghasilkan glukosa dan fruktosa.
3. Hasil hidrolisis diuji menggunakan beberapa reaksi karbohidrat yang menunjukkan keberadaan glukosa dan fruktosa.
Dokumen tersebut membahas tentang air dan larutan buffer. Air merupakan zat penting bagi kehidupan karena mengandung 76% tubuh manusia dan berperan sebagai pelarut dan medium reaksi metabolisme. Struktur air dipengaruhi oleh ikatan hidrogen antar molekulnya. Larutan buffer terdiri atas campuran asam/basa lemah dengan garamnya yang mampu mempertahankan pH ketika ditambah asam/basa. Persamaan Henderson-Hasselbalch dig
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
油
Pertumbuhan artinya pertambahan substansi hidup yang tidak reversibel biasanya disertai pertambahan ukuran dan pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak, ukurannya bertambah sedangkan pada organisme bersel satu jumlah selnya yang bertambah. Meskipn demikian pada organisme yang bersel satu harus dibedakan pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel.
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
Uji Millon digunakan untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein dengan mereaksikan sampel dengan larutan Millon. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel taoge, susu, dan nugget tidak mengandung gugus aromatik karena tidak terbentuk warna merah setelah dipanaskan.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
油
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
1. Pewarnaan Gram digunakan untuk membedakan bakteri menjadi dua kelompok berdasarkan sifat dinding selnya, yaitu Gram positif dan Gram negatif.
2. Bakteri Gram positif mempertahankan zat pewarna karena memiliki dinding sel yang tebal, sedangkan Gram negatif melepaskan zat pewarna karena dinding selnya tipis.
3. Metode ini berguna untuk memandu terapi antibiotik awal sebelum hasil kultur dan tes
Dokumen ini membahas tentang struktur dan jenis-jenis jaringan epitel pada hewan. Terdapat delapan jenis epitel yang dijelaskan beserta ciri-ciri dan contoh jaringannya di dalam tubuh, yaitu epitel pipih selapis, epitel kuboid selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kuboid berlapis, epitel silindris bertingkat, dan epitel transisional. Dokumen ini juga menjel
1. Dokumen ini berisi laporan praktikum hidrolisis sukrosa menggunakan uji Molisch oleh siswa SMA Negeri 1 Jember tahun 2013/2014.
2. Sukrosa dihidrolisis menggunakan HCl pekat pada suhu panas selama 30 menit untuk menghasilkan glukosa dan fruktosa.
3. Hasil hidrolisis diuji menggunakan beberapa reaksi karbohidrat yang menunjukkan keberadaan glukosa dan fruktosa.
Dokumen tersebut membahas tentang air dan larutan buffer. Air merupakan zat penting bagi kehidupan karena mengandung 76% tubuh manusia dan berperan sebagai pelarut dan medium reaksi metabolisme. Struktur air dipengaruhi oleh ikatan hidrogen antar molekulnya. Larutan buffer terdiri atas campuran asam/basa lemah dengan garamnya yang mampu mempertahankan pH ketika ditambah asam/basa. Persamaan Henderson-Hasselbalch dig
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
油
Pertumbuhan artinya pertambahan substansi hidup yang tidak reversibel biasanya disertai pertambahan ukuran dan pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak, ukurannya bertambah sedangkan pada organisme bersel satu jumlah selnya yang bertambah. Meskipn demikian pada organisme yang bersel satu harus dibedakan pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel.
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
Bab lima mendiskusikan pertumbuhan mikroorganisme melalui pembelahan sel biner, laju pertumbuhan populasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suhu, pH, oksigen, dan karbon dioksida. Kurva pertumbuhan mikroba terdiri dari fase adaptasi, eksponensial, penurunan, stasioner, dan kematian."
Mikrobiologi mempelajari mikrobia seperti bakteri, virus, jamur mikroskopis yang sangat kecil. Mikrobia hidup di berbagai lingkungan dan memiliki peran penting dalam siklus hayati bumi. Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana tanpa inti sel dan organel.
Teks tersebut membahas tentang pertumbuhan mikroorganisme dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel secara eksponensial yang tergantung pada waktu generasi dan nutrien yang tersedia. Faktor lingkungan seperti suhu, pH, oksigen, dan ketersediaan karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur mempengaruhi laju pertumbuhan mikroba.
Mikroba memiliki pola pertumbuhan khas yaitu eksponensial. Pertumbuhan mikroba terbagi menjadi empat fase yaitu fase adaptasi, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara lain suhu, ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, dan ketersediaan oksigen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai karakteristik koloni bakteri, struktur sel bakteri, dan siklus pertumbuhan bakteri. Karakteristik koloni bakteri meliputi bentuk, ukuran, tepi, pigmentasi, kekeruhan, ketinggian, tekstur dan bau. Struktur sel bakteri meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, organel dan struktur lain seperti kapsul dan flagela. Siklus pertumbuhan bakteri meliputi fase
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip nutrisi dan kondisi fisik yang dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhan. Nutrien yang dibutuhkan mikroba antara lain sumber karbon, energi, nitrogen, mineral, dan vitamin. Selain itu, faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, pH, tekanan oksigen, dan osmosis mempengaruhi pertumbuhan mikroba. Dokumen juga menjelaskan berbagai teknik kultiv
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Terdapat empat fase pertumbuhan mikroba yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dilakukan untuk mencegah penyakit dan gangguan, serta dapat dil
Media dan nutrisi merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Bakteri membutuhkan berbagai jenis nutrisi seperti karbon, nitrogen, vitamin, mineral, dan air untuk dapat tumbuh. Jenis media yang digunakan bergantung pada karakteristik bakteri yang akan dibiakkan. Media dapat berupa cair, padat, atau kering, serta memiliki fungsi seperti umum, selektif, diferensial, atau penghit
Mikrobiologi adalah kajian mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis seperti virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Dokumen ini menjelaskan definisi mikrobiologi dan sejarah penemuan mikroorganisme beserta tokohnya, serta persyaratan fisik dan kimia yang dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya.
5 pertumbuhan dan perkembangan mikroba (1)iinmashar
油
Kurva pertumbuhan mikroba terdiri dari fase lag, fase log/eksponensial, dan fase kematian. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba antara lain pH, aktivitas air, potensial redoks, kandungan nutrisi, senyawa antimikroba, dan struktur biologis bahan makanan. Mikroba akan tumbuh pada kondisi pH, aktivitas air, dan potensial redoks tertentu.
Virus merupakan partikel nonseluler yang terdiri atas materi genetik dan protein. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang dan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan hewan seperti cacar, influenza, dan polio. Terdapat berbagai jenis virus yang diklasifikasikan berdasarkan inangnya seperti virus bakteri, virus tumbuhan, dan virus hewan, serta berdasarkan materi genetiknya seperti virus DNA dan virus RNA.
Dokumen ini membahas tentang fungi (jamur) yang merupakan divisi dalam dunia mikroba. Jamur memiliki berbagai bentuk dan fungsi seperti jamur tiram, kapang, dan khamir. Jamur dapat berkembang biak secara aseksual maupun seksual."
Dokumen ini membahas tentang fungi (jamur) yang merupakan divisi dalam dunia mikroba. Jamur memiliki berbagai bentuk dan fungsi seperti jamur yang dapat dimakan, kapang, dan khamir. Jamur juga memiliki berbagai cara reproduksi baik secara aseksual maupun seksual."
Teks tersebut membahas tentang struktur dan karakteristik bakteri. Bakteri adalah organisme uniseluler prokariotik yang hidup di berbagai lingkungan termasuk di tubuh manusia. Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur sel yang berbeda antara prokariotik dan eukariotik, serta berperan baik merugikan maupun menguntungkan.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
2. Pertumbuhan MikroorganismePertumbuhan Mikroorganisme
Pertumbuhan secara umum berarti,
pertambahan secara teratur semua
komponen di dalam sel hidup.
Pada organisme multiseluler --->
peningkatan jumlah sel per organisme,
dimana ukuran sel menjadi lebih besar.
Pada organisme uniseluler --->
pertambahan jumlah sel, yang berarti
pertambahan jumlah organisme yang
membentuk populasi (biakan), koloni.
3. Pertumbuhan individu (sel) --->adanya
penambahan volume sel serta bagiannya,
atau penambahan kuantitas isi dan
kandungan dalam sel.
Pertumbuhan kelompok (populasi) --->
pertambahan jumlah suatu kelompok
organisme akibat pertumbuhan individu
5. Fase lag
Fase lag dikatakan juga fase adaptasi
karena pada fase ini belum terjadi
pertambahan jumlah sel (statis), tetapi
pada fase ini terjadi penyesuaian antara
bakteri dan kondisi lingkungan yang baru
6. Beberapa faktor yang mempengaruhi
proses pada fase Lag
Pada fase lag bakteri membutuhkan ribosom
yang banyak untuk energi yang tinggi
Medium dan kondisi lingkungan pertumbuhan
yang sama seperti dengan sebelumnya dapat
mempercepat proses adaptasi.
Jumlah awal sel yang di inokulasikan
mempengaruhi kecepatan adaptasi
Pemindahan kultur kemedium yang lebih sedikit
nutrisi dapat memperlambat proses penyesuaian
Biakan yang berada pada fase stasioner juga
dapat memperlambat fase lag
7. Fase eksponensial
Pada periode ini terjadi
pembiakan dengan cepat dan
pertambahan jumlah sel
mikroba secara logaritmik
8. Fase Eksponensial
Fase ini merupakan fase dengan metabolisme
dan reproduksi seluler yang paling aktif
Waktu generasi paling rendah dan konstant dan
laju pertumbuhan paling tinggi dan konstan
Karena waktu penggandaan ini konstan, plot
logaritma pertumbuhan dapat berupa garis lurus.
Selama periode ini, sel menunjukkan sifat yang
dapat diamati: bentuk, warna, densitas, dan
pengelompokan koloni.
9. Waktu Generasi (Generation
Time)
Bakteri dapat melakukan pembelahan biner,
dimana :
1 2 4 8 16 ...... 2n
Pertumbuhan seperti ini akan membentuk fase
eksponensial
Waktu yang dibutuhkan untuk 1 sel membelah
menjadi 2 sel adalah waktu generasi
(generation time)
10. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan menurunnya fase
eksponensial
Jika nutrisi penting yang dibutuhkan
menghilang selama pertumbuhan, seperti
Carbon
Keterbatasan oksigen
Jika media menjadi terlalu asam atau basa
11. Fase Stasioner
Pada fase ini, pertumbuhan melambat, jumlah sel
mati dengan jumlah sel baru seimbang dan
populasi stabil.
Ukuran sel menjadi lebih kecil, karena sel tetap
membelah meskipun nutrisi sudah habis dan
produk metabolit paling tinggi
Akumulasi sisa produk beracun dan kehabisan
bahan nutrisi tertentu mungkin menjadi sebab,
bersamaan dengan perubahan pH dan suhu.
Dengan menggunakan kemostat mungkin dapat
dipertahankan pertumbuhan eksponensial.
12. Fase kematian
Biasanya, pada akhir pertumbuhan akan
terjadi jumlah sel mati lebih banyak dari
pada sel hidup.
Laju kematian sel tinggi dan sel
mengalami lisis
Hal ini terus terjadi sampai populasi
menjadi sangat kecil jumlahnya.
14. Faktor Nutrien Mikroba
Nutrisi : dibutuhkan untuk membentuk
energi dan menyusun komponen sel
a. Sumber karbon
b. Sumber Nitrogen
c. Sumber energi
d. Faktor tumbuh
Tersedianya air : untuk hidup dan
berkembang-biak tergantung pada
jumlah air (70 80%)
15. Tersedianya oksigen : tiap mikroba
butuh oksigen yang berbeda untuk
pertumbuhannya.
Komponen antimikroba : komponen
antimikroba dalam suatu bahan, dapat
menghambat pertumbuhan mikroba
16. FAKTOR LINGKUNGAN MIKROBA
A.Faktor Abiotik
1. Kelembaban, mikroba punya nilai kelembaban optimum
untuk pertumbuhan mikroba
2. Nilai osmotik, larutan hipertonik menghambat pertumbuhan
mikroba
3. Nilai pH, asidofilik (pH 2,0 5,0), mesofilik (pH 5,5 8,0)
dan alkalifilik (pH 8,4 9,5).
17. 5. Temperatur
Tiap mikroba mempunyai suhu optimum,
minimum dan maksimum
Psikrofil : mikroba yang hidup pada suhu rendah
(0-200
C)
Mesofil : mikroba yang tumbuh pada suhu sedang
(10-450
C)
Termofil : mikroba yang hidup pada suhu tinggi
(25-800
C)
18. B. Faktor Abiotik
1. Logam berat, Hg, Ag, Cu, Au, Zn, Li, dan Pb dalam
kadar rendah bersifat toksik terhadap mikroba.
Daya bunuh logam berat pada kadar rendah disebut
oligodinamik.
2. Radiasi, umumnya sinar mempunyai daya rusak
terhadap sel mikroba, terutama yg tidak punya
pigmen fotositesis
3. Tegangan permukaan, dapat mempengaruhi
kehidupan mikroba.
4. Tekanan hidrostatik dan mekanik.
19. MENGHITUNG PERTUMBUHAN MIKROBA
METODE
PENGUKURAN
PERTUMBUHAN
MIKROBA :
A. Penghitungan langsung
- Metode Turbidimetri
- Metode Total Count
- Metode Berat Kering
B. Penghitungan tak langsung
- Metode viable count/TPC
20. Metode Turbidimetri
Jumlah sel dapat dihitung dengan cara mengetahui
kekeruhan atau turbiditas kultur.
Semakin keruh, suatu kultur, semakin banyak jumlah selnya.
Prinsip dasar : jika cahaya mengenai sel, maka sebagian
cahaya diserap dan sebagian cahaya diteruskan.
Jumlah cahaya yang diserap proporsional dengan jumlah sel
Kelemahan : Tidak dapat membedakan antara sel hidup atau
sel mati
22. Metode Total/Direct Count
Memerlukan mikroskop dan wadah yang diketahui
volumenya
Jika setetes kultur dimasukkan kedalam wadah misalnya
haemositometer, maka jumlah sel dapat dihitung
Kelemahan : tidak dapat membedakan sel hidup dan sel mati
dan tidak digunakan pada jumlah sel yang sangat sedikit
(kurang dari 106
sel/ml)
26. Metode Berat Kering
Kultur di saring atau disentrifugasi, bagian yang
disaring atau yang mengendap hasil sentrifugasi
dikeringkan.
Tidak dapat membedakan sel hidup/ sel mati
Pertumbuhan di ukur dengan satuan berat,
sehingga dapat diperhitungkan dengan parameter
konsumsi substrat dan senyawa yang diinginkan
28. Metode Viable Count
A. METODE TOTAL PLATE COUNT
- Kultur diencerkan sampai batas yang diinginkan
dan diinokulasikan pada medium, sehingga
diharapkan setiap sel tumbuh menjadi satu
koloni
- Terdiri atas metode Pour plate dan Spread
plate
- Kelemahan : jumlah sel terhitung biasanya lebih
kecil dari sebenarnya (kemungkinan besar 1
koloni dapat berasal lebih dari 2 sel) dan tidak
dapat diaplikasikan pada mikroba yang tumbuh
lambat
31. Metode Total Plate Count
Jumlah mikroba :
D = B x P
D = jml mikroba (cfu/ml)
B = jml koloni mikroba
P = Pengenceran
Syarat : Jumlah koloni yang
dihitung antara 30-300
33. Metode Most Probable Number (MPN)
Suatu metode statistik untuk menghitung jumlah sel dari suatu
contoh.
Dasarnya semakin besar jumlah sel, semakin banyak
pengenceran yang diperlukan untuk menurunkan densitas sampai
tidak lebih daripada 1 sel untuk setiap contohn yang diukur.
Beberapa tabung dengan media digunakan untuk keperluan ini.
Dihitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya pertumbuhan,
kemudian dicocokkan dengan tabel yang tersedia.
MPN hanya menyatakan 95% kemungkinan bahwa populasi terletak
pada kisaran tertentu.
36. KHEMOSTAT
Laju pertumbuhan kultur(sel) diatur dgn bahan
kimia dgn cara mengatur konsentrasi salah satu
substrat terbatas dalam medium
TURBIDOSTAT
Pertumbuhan /konsentrasi sel dipertahankan
konstan dgn cara memonitor kekeruhan
(turbidity) kultur.
KULTUR CONTINU
37. Kultur Kontinu (Chemostat)Kultur Kontinu (Chemostat)
Kultur kontinu
merupakan suatu
metode yang bertujuan
untuk
mempertahankan fase
eksponensial
(petumbuhan), dengan
melakukan
penambahan nutrisi
atau komponen yang
dibutuhkan mikroba
untuk tumbuh.
38. Isolasi Untuk Biakan Murni
Biakan Murni : Merupakan biakan
yang ditumbuhi (hidup) satu jenis
mikroorganisme saja.
Teknik Biakan Murni
Cara Pengenceran
Cara Penuangan
Penggesekan/Penggoresan