Dokumen tersebut merangkum Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) di Kabupaten Sumbawa Barat. GP2SP bertujuan meningkatkan sumber daya pekerja perempuan yang sehat dan produktif melalui peningkatan upaya kesehatan. Dokumen menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, kebijakan, dan strategi pelaksanaan GP2SP di Kabupaten Sumbawa Barat serta peran dan tanggung jawab berbagai instansi ter
Dokumen tersebut membahas Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) sebagai upaya perlindungan kesehatan pekerja perempuan di Kota Depok. GP2SP bertujuan meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan melalui peningkatan gizi, pencegahan penyakit, dan perbaikan lingkungan kerja. Kota Depok telah dan akan terus mendukung pelaksanaan GP2SP di tempat kerja dengan mengorganisasi
Dokumen tersebut membahas tentang Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas kerja pekerja perempuan. GP2SP dilaksanakan melalui kerja sama antara pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, dan masyarakat dengan melakukan advokasi, pelatihan, penyuluhan, dan peningkatan layanan kesehatan reproduksi di tempat kerja.
GP2SP adalah gerakan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan dengan memberikan perhatian pada gizi, kesehatan reproduksi, dan lingkungan kerja yang sehat. Program ini melibatkan kementerian kesehatan, ketenagakerjaan, dalam negeri, dan pemberdayaan perempuan untuk mencapai tujuan meningkatkan status kesehatan pekerja perempuan.
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten WonosoboSuprijanto Rijadi
油
http://www.sistemkesehatandaerah.com
Hasil akhir diskusi selama 2 bulan dalam perumusan Siskesda Wonosobo tergambarkan dari draft Final Siskesda Kab Wonosobo ini.
Secara ringkas diuraikan komponen2 utama dari Siskesda Kab Wonosobo
1. Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh melalui pendekatan keluarga.
2. PIS-PK dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke rumah tangga untuk mengintegrasikan program kesehatan dan sumber daya kesehatan.
3. Pendekatan keluarga memungkinkan puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sas
Buku pedoman ini memberikan panduan tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) yang meliputi prinsip-prinsip pengelolaan program KIA, indikator pemantauan, pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, rencana tindak lanjut, pelembagaan, serta pelaksanaan dan pelaporan PWS-KIA. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil program KIA di Indonesia.
Buku pedoman ini memberikan panduan tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) yang meliputi prinsip-prinsip pengelolaan program KIA, indikator pemantauan, pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, penelusuran kohort, perencanaan tindak lanjut, pelembagaan, pelaksanaan dan pelaporan PWS-KIA. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil program KIA di Indonesia.
Buku ini merangkum panduan pelaksanaan imunisasi untuk mahasiswa kebidanan. Buku ini mencakup penjelasan tentang pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit menular, jadwal dan jenis vaksinasi yang diberikan, serta peran bidan dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia. Harapannya, buku ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa kebidanan dalam pelaksanaan imunisasi.
Pedoman ini memberikan panduan pelayanan kontrasepsi dan keluarga berencana bagi tenaga kesehatan. Terdiri dari kebijakan pelayanan KB, jenis metode kontrasepsi, prosedur klinis dan manajemen pelayanan. Bertujuan meningkatkan kualitas layanan dan mencapai target penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di tingkat puskesmas, pustu, posyandu, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan yang menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif melalui sistem jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW serta pemantauan wilayah setempat. Integrasi pelayanan dilaksanakan di empat klaster utama yaitu manaj
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang evaluasi penanganan COVID-19 dan kesiapan pelaksanaan PPKM level 3 di NTB pada masa Natal dan Tahun Baru. Terdapat penurunan kasus harian COVID-19 di NTB selama 2 bulan terakhir, namun perlu antisipasi terhadap lonjakan kasus. Laju vaksinasi mengalami peningkatan signifikan sejak September 2021.
Draft Final Sistem kesehatan Daerah Kabupaten WonosoboSuprijanto Rijadi
油
http://www.sistemkesehatandaerah.com
Hasil akhir diskusi selama 2 bulan dalam perumusan Siskesda Wonosobo tergambarkan dari draft Final Siskesda Kab Wonosobo ini.
Secara ringkas diuraikan komponen2 utama dari Siskesda Kab Wonosobo
1. Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh melalui pendekatan keluarga.
2. PIS-PK dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke rumah tangga untuk mengintegrasikan program kesehatan dan sumber daya kesehatan.
3. Pendekatan keluarga memungkinkan puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sas
Buku pedoman ini memberikan panduan tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) yang meliputi prinsip-prinsip pengelolaan program KIA, indikator pemantauan, pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, rencana tindak lanjut, pelembagaan, serta pelaksanaan dan pelaporan PWS-KIA. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil program KIA di Indonesia.
Buku pedoman ini memberikan panduan tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) yang meliputi prinsip-prinsip pengelolaan program KIA, indikator pemantauan, pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, penelusuran kohort, perencanaan tindak lanjut, pelembagaan, pelaksanaan dan pelaporan PWS-KIA. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil program KIA di Indonesia.
Buku ini merangkum panduan pelaksanaan imunisasi untuk mahasiswa kebidanan. Buku ini mencakup penjelasan tentang pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit menular, jadwal dan jenis vaksinasi yang diberikan, serta peran bidan dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia. Harapannya, buku ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa kebidanan dalam pelaksanaan imunisasi.
Pedoman ini memberikan panduan pelayanan kontrasepsi dan keluarga berencana bagi tenaga kesehatan. Terdiri dari kebijakan pelayanan KB, jenis metode kontrasepsi, prosedur klinis dan manajemen pelayanan. Bertujuan meningkatkan kualitas layanan dan mencapai target penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memberikan panduan implementasi integrasi pelayanan kesehatan primer di tingkat puskesmas, pustu, posyandu, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan yang menitikberatkan pada penguatan promotif dan preventif melalui sistem jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW serta pemantauan wilayah setempat. Integrasi pelayanan dilaksanakan di empat klaster utama yaitu manaj
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang evaluasi penanganan COVID-19 dan kesiapan pelaksanaan PPKM level 3 di NTB pada masa Natal dan Tahun Baru. Terdapat penurunan kasus harian COVID-19 di NTB selama 2 bulan terakhir, namun perlu antisipasi terhadap lonjakan kasus. Laju vaksinasi mengalami peningkatan signifikan sejak September 2021.
This document outlines plans to strengthen school health program teams (TP.UKS) in West Sumbawa Regency in 2023. It discusses introducing the program, goals of increasing annual revenue and quarterly performance, areas for growth like niche markets and supply chains, and a timeline from September 2023 to May 2023 for planning, marketing, design, strategy, and launch. The presentation emphasizes collaborating to foster innovation, leveraging agile frameworks, and focusing on customers.
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan puskesmas oleh dinas kesehatan kabupaten/kota melalui Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB). TPCB dibentuk untuk melakukan pembinaan secara terpadu dan berkesinambungan guna meningkatkan mutu pelayanan puskesmas sesuai standar. Dokumen ini juga menjelaskan konsep, organisasi, indikator keberhasilan, dan pelaksanaan pembinaan oleh TPCB terhadap puskes
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan pelaksanaan pengarusutamaan gender di Daerah Istimewa Yogyakarta, mencakup komitmen, kebijakan, dan lembaga-lembaga terkait pengarusutamaan gender di DIY.
1. GERAKAN PEKERJA
PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF
(GP2SP)
DI KABUPATEN SUMBAWA
BARAT
Sulastri, SKM.
Kepala Bidang KesehatanMasyarakat
Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa Barat
22 JUNI 2023
2. DASAR PELAKSANAAN
Gerakan Pekerja Wanita Sehat Produktif (GPWSP)
merupakan suatu Gerakan Nasional yang
dicanangkan oleh Wakil Presiden Republik
Indonesia Tri Sutrisno pada tanggal 14 November
1996
GPWSP direvitalisasi menjadi Gerakan
Pekerja Perempuan Sehat Produktif
(GP2SP)
3. LANDASAN HUKUM
Undang-Undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang No.13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang No.36 Tahun 2009, tentang Kesehatan
Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan,
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan No
48/Men.PP/XII/2008, Nomor Per.27/Men/XII/2008, Nomor
1177/Menkes/PB/XII/2008 tentang Peningkatan Pemberian ASI
Selama Kerja di Tempat Kerja.
Keputusan Bersama antara Menteri Kesehatan, Menteri Dalam
Negeri, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri
Pemberdayaan Perempuan tentang Gerakan Pekerja Perempuan
Sehat Produkstif (GP2SP) No HK.03.01/MENKES/31/2017, No.
119/207A/SJ, No.1/KB/MEN/1/2017, No. 1/MPPPA/1/2017
4. GP2SP
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA :
KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN :
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
APINDO
KSPSI
DICANANGKAN PADA 13 NOVEMBER 2012 DI JAKARTA
5. Merupakan upaya dari Pemerintah,
masyarakat maupun pengusaha untuk
menggalang kesadaran dan peran guna
meningkatkan kepedulian dalam upaya
memperbaiki kesehatan pekerja perempuan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN
SEHAT PRODUKTIF (GP2SP)
7. SASARAN
SASARAN LANGSUNG :
Seluruh Pekerja perempuan (semua skala usaha)
Pengusaha/pengelola/pengurus
SASARAN ANTARA :
Pejabat Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan kabupaten/kota
BPJS Kesehatan
BPJS Ketenagakerjaan
APINDO, Serikat Pekerja, serikat buruh
PELAKSANA LAPANGAN;
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat; Pos UKK, Posbindu institusi, Posyandu
Gotong Royong
8. KEBIJAKAN
1. Mewujudkan komitmen antar instansi terkait &
semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan
GP2SP
2. Mendorong pengusaha untuk melaksanakan GP2SP
dalam upaya meningkatkan kesehatan pekerja
perempuan agar sehat dan produktif
3. Meningkatkan peran pemerintah daerah dalam
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan GP2SP
4. Meningkatkan pemberdayaan pekerja untuk
berperan aktif dalam GP2SP
9. STRATEGI
Meningkatkan Advokasi dan sosialisasi GP2SP secara
berjenjang dengan melibatkan pemangku kepentingan
secara terpadu
Mengembangkan media Komunikasi Informasi Edukasi
(KIE) melalui media cetak dan elektronik
Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta
pengusaha dalam melaksanakan GP2SP di lingkungan
perusahaan melalui dukungan sumberdaya
Meningkatkan pemantauan dan evaluasi melalui
keterpaduan dengan pihak terkait
10. Perempuan maupun laki-laki yang bekerja sering terpajan
berbagai risiko yang berpotensi mengancam kesehatan.
Banyak pekerjaan laki-laki dikerjakan perempuan
Di beberapa industri banyak sekali menyerap tenaga kerja
perempuan.
Perempuan bekerja pada dengan upah rendah, berisiko
terpajan bahan yang berbahaya, pada umumnya mempunyai
beban kerja ganda akan berdampak pada kesehatan
MASALAH KESEHATAN PEKERJA
PEREMPUAN
11. FAKTOR RISIKO KESEHATAN
PEKERJA PEREMPUAN
Ada beberapa hal yg menyebabkan perempuan
mempunyai potensi risiko lebih besar daripada laki-laki :
1. Adanya perbedaan anatomis
2. mengalami siklus haid, kehamilan, menyusui
3. Perlakuan terhadap pekerja perempuan berbeda
4. Peran ganda
5. Sering mengalami pelecehan seksual maupun
kekerasan dalam pekerjaan
12. ISU PEKERJA PEREMPUAN
Beberapa industri banyak menyerap pekerja perempuan.
Waktu kerja 8 jam menyebabkan kurangnya akses ke
pelayanan kesehatan
Design dan kondisi lingkungan kerja masih bersifat
umum (belum berorientasi gender)
Tidak mempunyai waktu/kesempatan untuk menyusui/
memerah ASI
Secara anatomis lebih rentan terkena penyakit akibat
kerja/kecelakaan kerja haid, hamil, menyusui dll
Cuti haid ?
Perlakuan terhadap pekerja perempuan berbeda di
upah rendah, berisiko terpajan bahan yang berbahaya,
mempunyai beban kerja ganda, pelecehan seksual dan
kekerasan dalam pekerjaan
14. MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI
PADA PEKERJA PEREMPUAN
Masalah kesehatan reproduksi pada pekerja
meningkat
Beberapa penelitian di Indonesia:
Gangguan daur haid pada pekerja tertentu
Prevalensi Anemia tinggi
Abortus spontan lebih tinggi
Risiko abortus dengan pajanan pestisida meningkat
15. PELAKSANAAN GP2SP
PERSIAPAN
a. Membentuk Tim GP2SP
b. Advokasi dan sosialisasi /Seminar/lokakakrya
c. Pelatihan
PELAKSANAAN
a. Peningkatan Status Gizi Pekerja Perempuan
Pemberian Obat Gizi (Tablet Tambah Darah, Pemenuhan Kecukupan Gizi Selama
Waktu Kerja)
b. Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Sebelum Hamil , Hamil, Bersalin
c. Peningkatan Pemberian Asi Selama Waktu Kerja Di Tempat Kerja
Setiap tempat kerja harus menyediakan Ruang Asi dan fasilitasnya
d. Penyediaan Makanan Melalui Kantin Sehat
PEMBINAAN
Pembinaan Terpadu, Pembinaan Teknis, Pemberian penghargaan
16. TIM GP2SP
Tim dibentuk di tingkat Pusat, Provinsi,
Kab/kota dan Perusahaan
Tim Terdiri dari :
Unsur Pemerintah, BPJS
Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan,
Lembaga/asosiasi, dll)
Pengusaha
Serikat Pekerja/serikat buruh
17. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Menyusun dan menyebarluaskan Surat edaran, aspek
legalitas Menteri Dalam Negeri dalam pelaksanaan
GP2SP di Prov dan kab/kota
Mengkoordinir SKPD/OPD dalam mendorong dan
melaksanakan program GP2SP
Melakukan advokasi dan sosialisasi program GP2SP
kepada pemerintah daerah
18. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
2. KEMENTERIAN KESEHATAN
Menyusun bahan KIE untuk GP2SP
Mengkoordinir pelaksanaan program GP2SP
Melakukan Advokasi dan Sosialisasi program GP2SP
Melakukan TOT bagi petugas di Provinsi dan
Kabupaten/Kota tentang program GP2SP
Melakukan pelatihan bagi petugas kesehatan
perusahaan tentang Program GP2SP
Menyediakan, menyebarluaskan bahan-bahan KIE
tentang Program GP2SP
Melakukan pembinaan, pemantauan dan evaluasi
program GP2SP
19. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
3. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Melakukan advokasi dan sosialisasi
kepada sektor terkait, pemerintah
daerah dan lembaga masyarakat tentang
program GP2SP
Menyusun media KIE tentang GP2SP
Memfasilitasi terbentuknya sarana
program GP2SP
20. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
4. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Mendorong pengusaha/pengurus, serikat
pekerja/serikat buruh mengintegrasikan
program GP2SP dalam peraturan perusahaan
atau PKB
Memfasilitasi Program GP2SP di tempat kerja
Melakukan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan program GP2SP sebagai bagian dari
pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan.
21. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
5. BPJS KETENAGAKERJAAN, BPJS KESEHATAN DAN
ATAU ASURANSI LAIN
Menyediakan suplemen gizi, obat-obatan dan
peralatan konseling untuk pelaksanaan kegiatan
GP2SP
Memberikan pelayanan kesehatan bagi pekerja
perempuan yang meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Pemeriksaan kehamilan/ANC
c. KB
d. Jaminan persalinan di fasilitas kesehatan
e. Post Natal Care
22. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
6. APINDO
Mendorong dan memotivasi pengusaha dalam
pelaksanaan program GP2SP
Membantu memfasilitasi penyediaan sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk pelaksanaan
program GP2SP
Mensosialisasikan program GP2SP bersama tim
terkait kepada pengusaha
Bersama dengan serikat pekerja/serikat buruh
membuat PKB untuk melaksanakan program
GP2SP
Mendukung pelaksanaan pemberian penghargaan
bagi perusahaan yang telah berhasil
melaksanakan program GP2SP
23. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
7. SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH
Bersama tim mensosialisasikan
program GP2SP kepada pekerja/buruh
dan serikat pekerja/serikat buruh
Bersama pengusaha membuat PKB
untuk melaksanakan kegiatan GP2SP
24. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
8. PEMERINTAH PROVINSI
Melakukan TOT bagi petugas Kab/kota tentang kegiatan
GP2SP
Penyediaan dan penyerluasan data dan informasi
Dukungan sumberdaya untk pelaksanaan GP2SP
Pembinaan dan pengawasan GP2SP
9. PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan
kegiatan GP2SP
Menggerakkan dan menyediakan sarana dan prasarana
dalam pelaksanaan GP2SP
Melaksanakan kegiatan GP2SP yang telah disepakati
bersama
25. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
10. PERUSAHAAN
Komitmen untuk melaksanakan program GP2SP
Malakukan sosialisasi program GP2SP kepada
pekerja/buruh
Menyediakan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan
program GP2SP
Membina dan mendorong mitra kerja di lingkungannya,
agar pelaksanaan program Gerakan Pekerja Perempuan
Sehat Produktif (GP2SP) berjalan dengan baik.
Melaksanakan Program GP2SP
Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
GP2SP di perusahaan
Penyampaian laporan secara berkala (6 bulan sekali) hasil
pelaksanaan program GP2SP kepada Tim
kabupaten/kota
26. PENUTUP
Pekerja perempuan di Indonesia mempunyai
berbagai permasalahan termasuk
permasalahan kesehatan yang perlu mendapat
perhatian.
GP2SP merupakan suatu upaya peningkatan
kesehatan dan produktifitas bagi pekerja
perempuan di Indonesia.
Perlu dukungan pemerintah dan perusahaan
dalam pelaksanaan GP2SP agar pekerja
perempuan tetap sehat dan produktif.
29. Roda kereta berbahan timah
Bergerak cepat ke Yordania
Memang wanita dipandang lemah
Tapi bisa hancurkan dunia.