Penyakit Hashimoto adalah kondisi autoimun kronik yang menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid dan defisiensi hormon tiroid. Faktor genetik dan lingkungan seperti infeksi atau iodium dapat memicu respon autoimun melawan antigen tiroid, yang mengakibatkan hipotiroidisme. Gejala hipotiroidisme dan pembesaran kelenjar tiroid dapat diobati dengan penggantian hormon tiroid secara lifelong.
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
1. Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus, hipofisis, dan organ target seperti tiroid dan gonad yang berfungsi untuk mengatur berbagai proses fisiologi melalui pelepasan hormon.
2. Haid terjadi secara periodik akibat koordinasi antara hipotalamus, hipofisis, ovarium, dan endometrium yang dipengaruhi oleh siklus hormon selama siklus menstruasi.
3. Ovulasi terjadi di pertengahan siklus menstruasi setelah fase folik
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisanisya nana
油
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisiologis, patologis, dan patofisiologis. Fisiologi adalah ilmu tentang fungsi organ tubuh yang sehat secara mekanis dan biokimia. Patologi mempelajari penyakit dari perubahan struktur dan fungsi sel dan jaringan. Patofisiologi mempelajari gangguan fungsi organisme sakit, termasuk penyebab, perkembangan, dan akibat penyakit.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, gambaran klinis, etiologi, patofisiologi, pemeriksaan laboratorium yang mendukung, dan penatalaksanaan anemia mikrositik hipokrom.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Ketiga jenis studi epidemiologi memiliki perbedaan dalam desain, tujuan, dan cara pemilihan subjek. Studi cross sectional mempelajari hubungan penyakit dan paparan pada populasi pada satu waktu, studi kohort mengikuti kelompok terpapar dan tidak terpapar untuk melihat insidensi penyakit, sedangkan studi case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari faktor risiko penyakit.
Tiroid adalah kelenjar endokrin yang terletak di leher yang memproduksi hormon untuk meningkatkan metabolisme. Gangguan tiroid dapat terjadi karena hipotiroidisme, hipertiroidisme, atau tiroiditis yang menyebabkan perlambatan atau percepatan metabolisme dan gejala lainnya. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan tes laboratorium sementara pengobatan meliputi obat, iodium, atau blokade sistem syaraf.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipotiroid. Hipotiroid adalah kondisi ketika tiroid bekerja kurang aktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon tiroid. Dokumen menjelaskan tentang definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan pemeriksaan diagnostik hipotiroid. Tujuan dari dokumen ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisanisya nana
油
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisiologis, patologis, dan patofisiologis. Fisiologi adalah ilmu tentang fungsi organ tubuh yang sehat secara mekanis dan biokimia. Patologi mempelajari penyakit dari perubahan struktur dan fungsi sel dan jaringan. Patofisiologi mempelajari gangguan fungsi organisme sakit, termasuk penyebab, perkembangan, dan akibat penyakit.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, gambaran klinis, etiologi, patofisiologi, pemeriksaan laboratorium yang mendukung, dan penatalaksanaan anemia mikrositik hipokrom.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Ketiga jenis studi epidemiologi memiliki perbedaan dalam desain, tujuan, dan cara pemilihan subjek. Studi cross sectional mempelajari hubungan penyakit dan paparan pada populasi pada satu waktu, studi kohort mengikuti kelompok terpapar dan tidak terpapar untuk melihat insidensi penyakit, sedangkan studi case control membandingkan kelompok kasus dan kontrol untuk mempelajari faktor risiko penyakit.
Tiroid adalah kelenjar endokrin yang terletak di leher yang memproduksi hormon untuk meningkatkan metabolisme. Gangguan tiroid dapat terjadi karena hipotiroidisme, hipertiroidisme, atau tiroiditis yang menyebabkan perlambatan atau percepatan metabolisme dan gejala lainnya. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan tes laboratorium sementara pengobatan meliputi obat, iodium, atau blokade sistem syaraf.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien hipotiroid. Hipotiroid adalah kondisi ketika tiroid bekerja kurang aktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon tiroid. Dokumen menjelaskan tentang definisi, anatomi, fisiologi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, dan pemeriksaan diagnostik hipotiroid. Tujuan dari dokumen ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang
Tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar yang menghasilkan hormon T4 dan T3 untuk mengatur metabolisme. Gangguan tiroid dapat berupa hipotiroid, hipertiroid, atau struma. Kasusnya adalah wanita 38 tahun dengan gejala kelebihan hormon tiroid seperti turun berat badan besar dan tanda-tanda hipermetabolisme lainnya. Diagnosanya hipertiroid karena penyakit Graves yang dibuktikan dari pemeriksaan labor
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tiroiditis, termasuk anatomi, fisiologi, klasifikasi, etiologi, dan patofisiologi tiroiditis.
2. Terdapat beberapa jenis tiroiditis yaitu akut, subakut, dan kronis. Tiroiditis kronis yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis hashimoto.
3. Patofisiologi tiroiditis hashimoto melibatkan faktor genetik dan lingkun
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertiroid. Hipertiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan yang menyebabkan metabolisme tubuh meningkat. Gejala hipertiroid antara lain keringat berlebihan, denyut jantung cepat, gangguan tidur, dan penurunan berat badan. Pengobatan hipertiroid meliputi obat anti tiroid, yodium radioaktif, atau tiroidektomi
1. Dokumen tersebut membahas tentang hipertrofi kelenjar tiroid, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penanganannya.
2. Hipertrofi kelenjar tiroid adalah pembesaran kelenjar tiroid akibat pertambahan jaringan tanpa perubahan sekresi hormon. Penyebabnya antara lain defisiensi yodium dan gangguan produksi hormon tiroid.
3. Manifestasi klinisnya berupa pembengkakan le
Terdapat ringkuman mengenai berbagai aspek gangguan tiroid meliputi definisi, jenis gangguan berdasarkan fungsi tiroid, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, pengobatan hipertiroid seperti obat antitiroid, inhibitor iodida, beta bloker, dan radioaktif iodida.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang hipotiroid dan sistem endokrin, (2) Hipotiroid disebabkan oleh berbagai faktor seperti tiroiditis Hashimoto dan pengobatan hipertiroid, dan (3) Manifestasi klinis, diagnosa, komplikasi, dan penatalaksanaan hipotiroid dibahas secara rinci.
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pineal, adrenal, gonad, serta sel-sel di organ seperti lambung dan usus. Gangguan sistem endokrin meliputi hipertiroid, hipotiroid, dan Cushing disease.
Hormon tiroid berperan dalam meningkatkan metabolisme seluruh tubuh. Kelainan hormon tiroid dapat menyebabkan hipertiroid atau hipotiroid. Hipertiroid ditandai dengan peningkatan aktivitas metabolisme sementara hipotiroid menurunkannya. Kedua kondisi membutuhkan penatalaksanaan medikamentosa atau bedah.
Kelenjar tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Hipotiroid disebabkan berbagai faktor seperti tiroiditis Hashimoto yang menyebabkan kerusakan kelenjar tiroid. Gejala hipotiroid meliputi gangguan kardiovaskular, hematologi, dan pernapasan. Pengobatan hipotiroid bertujuan mengganti hormon tiroid yang hilang dengan obat seperti levotiroksin.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2. PENDAHULUAN
Penyakit Hashimoto :: penyakit
pertama yang dikenali sebagai
penyakit autoimun.1
Adalah kondisi medis yang ditandai
dengan ketidakcukupan produksi
hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.
Tubuh menghasilkan antibodi yang
menyerang sel-sel sehat kelenjar
tiroid menghancurkan kelenjar tiroid
kelenjar tiroid yang rusak tidak
mampu menghasilkan hormon tiroid.
3. PENDAHULUAN cont.
Penyebabnya masih belum
diketahui, faktor genetik dan infeksi
virus atau bakteri memicu
berkembangnya penyakit ini.
Penanganan dengan hormon tiroid
sintetik (levothyroxine), yang mirip
dengan hormon tiroid dan
membantu mengurangi gejala
tiroiditis Hashimoto.
Tidak ada penyembuhan untuk
penyakit Hashimoto.2
6. Glandula tiroid :: sejumlah
foliker sferis yang tersusun dari
sel folikular yang mengelilingi
koloid
Sel folikular = 2 permukaan,
basolateral dan apikal.
Peningkatan kebutuhan
hormon tiroid diatur TSH, yang
berikatan pada reseptor dari
permukaan basolateral sel
folikular reabsorpsi
tiroglobulin (Tg) dari lumen sel
folikular, proteolisis dari
sitoplasma
disekresikan ke aliran darah.6
10. Fungsi hormon tiroid
T3 dan T4 : meningkatkan metabolisme
tubuh
Efek kronotropik dan inotropik positif
terhadap jantung
Antagonis insulin
Pertumbuhan fetus
Mempertahankan sekresi GH dan
gonadotropin
Merangsang pembentukan sel darah
merah
Mempengaruhi kekuatan dan ritme
pernapasan
10
11. PENYAKIT HASHIMOTO
(HASHIMOTOS DISEASE)
= tiroiditis limfositik
kronik, Hashimotos struma, struma
limfomatosa atau tiroiditis autoimun
1912 oleh dr. Hakaru Hashimoto
Merupakan suatu bentuk inflamasi
kronik dari kelenjar tiroid yang dicirikan
oleh degenerasi epitel, infiltrasi limfoid
dan fibrosis.
Penyebab tersering dari goiter
hipotiroid pada daerah dengan kadar
iodin cukup.
12. Epidemiologi
Penyebab hipotiroid tersering di Amerika
Serikat.
Insidensinya 4 dari 1000 wanita dan 1 dari
1000 pria.
Lebih sering terjadi pada populasi
Jepang, kemungkinan disebabkan oleh
faktor genetik dan pajanan kronik
terhadap diet tinggi iodin.
Usia rata-rata penderita saat terdiagnosis
60 tahun, dan prevalensinya meningkat
seiring dengan bertambahnya umur.11
Wanita 7 X >> Pria
15. Faktor Risiko
Genetik
adanya keterlibatan poligen, baru 6 gen
yang dapat diidentifikasi, yaitu CTLA-4
(Cytotoxic T Lymphosit Antigen-
4), CD40, HLA-DR, protein tyrosine
phsospatase-22, tiroglobulin dan TSHR.
Non genetik
Kehamilan
Yodium dan obat-obatan
Sitokin
Iradiasi
Infeksi
16. Histopatologi
Kelenjar tiroid membesar difus.
Kapsul tiroid utuh, pada potongan
mellintang didapatkan struktur
pucat, firm dan nodular.
Mikroskopik:: infiltrasi parenkim
oleh infiltrat mononuklear yang
terdiri dari limfosit dan sel plasma
yang membentuk formasi centrum
germinativum.
Folikel tiroid mengalami
atrofi, dibatasi oleh sel
eosinofilik, sitoplasma bergranular
yang dikenal dengan sebiutan sel
Hurtle
19. Manifestasi Klinis
Gejala dan tanda yang berkaitan dengan
goiter
Tanda pertama : ditemukan pembengkakan
tidak nyeri pada leher depan bagian bawah.
Kedua lobus kelenjar tiroid membesar dan
dapat terpalpasi dengan batas ireguler,
konsistensi keras (firm), permukaan licin,
ikut bergerak saat menelan dan tidak nyeri.
Pembesaran kelenjar getah bening lokal
jarang ditemukan pada penyakit ini
Gejala lain efek penekanan lokal pada
leher (trakea, esofagus dan nervus
laryngeal reccurent) akibat pembesaran
kelenjar tiroid.
25. Diagnosa banding
Karsinoma tiroid : nodul keras, imobile, didapatkan
pembesaran kelenjar getah bening regional. Kompresi
terhadap nervus laryngeal reccurent yang menyebabkan
suara serak (hoarseness) merupakan patognomonik
untuk karsinoma.
Struma nodular non toksik :: nodul lebih lunak
26. Komplikasi
Wanita hamil dengan penyakit ini, memiliki risiko lebih
tinggi untuk mengalami abortus pada trimester I
kehamilan.
Memiliki risiko >> untuk mengalami peyakit autoimun lain
:: penyakit Addison, hipoparatiroidisme, diabetes
mellitus, anemia pernisiosa, SLE, sirosis bilier, vitiligo
dan penyakit seliak.11,14
27. Penatalaksanaan
Terapi penggantian hormon tiroid : untuk mengatasi
defisiensi tiroid serta mengecilkan ukuran nodul goiter.
Diberikan levotiroksin dengan dosis pengganti (0,05-0,2
mg/hari per oral). Levotiroksin sintetik (levotiroid, levoxyl,
synthroid)
Simvastatin (20 mg/hari per oral) selama 8 minggu
meningkatkan fungsi kelenjar tiroid.
Selenium selenite (200 mcg/hari per oral) selama 3 bulan,
kadar antiperoksidase antibodi serum turun pada 49%
populasi studi berbanding 10% yang diberikan plasebo.
Namun efektifitas statins dan selenium jika digunkan jangka
panjang masih belum diketahui.12
28. Goiter
Jika kecil atau asimtomatik : kadang tidak diperlukan
pengobatan.
Jika kelenjar tiroid sangat besar::
Pemberian tiroksin
Tindakan bedah diindikasikan jika terdapat gejala
penekanan atau terjadi pembesaran yang
menetap setelah pemberian terapi supresif.
Levotiroksin harus diberikan setelah dilakukan
reseksi bedah, karena terjadi kondisi hipotiroid
post reseksi bedah.9
29. Prognosis
11% pasien dengan hipotiroididme ringan akibat
penyakit Hashimoto mengalami remisi.
Pengobatan hipotiroidisme dini, memperbaiki gambaran
klinis dan fungsi mental.
Hipotiroid dengan myxedema yang tidak dikoreksi
mortality rate nya mencapai 100%. Bahkan dengan
pengobatan yang optimal, pasien dengan krisis
myxedema memiliki mortality rate sebesar 20-50%.14
32. Possible pathogenic mechanism of Hashimoto's
thyroiditis. Genetically predisposed individuals could be
influenced by an environmental trigger (i.e., dietary
iodine, infection, pregnancy, cytokine therapy) that
induces an autoimmune response against thyroid-
specific antigens by infiltrating immune cells. The
autoimmune process results in preferential T helper type
1 (TH1)-mediated immune response and induction of
apoptosis of thyroid cells that leads to hypothyroidism
33. Figure 24-9 Pathogenesis of Hashimoto thyroiditis.
Three proposed models for mechanism of thyrocyte
destruction in Hashimoto disease. Sensitization of
autoreactive CD4+ T cells to thyroid antigens appears to
be the initiating event for all three mechanisms of thyroid
cell death. See the text for details.
Editor's Notes
#18: Figure 24-10油 Hashimoto thyroiditis. The thyroid parenchyma contains a dense lymphocytic infiltrate with germinal centers. Residual thyroid follicles lined by deeply eosinophilic H端rthle cells are also seen.