Hematologi mempelajari penyakit darah dan organ pembentuk darah. Ahli darah memeriksa dan mengobati pasien dengan gangguan darah seperti anemia dan leukemia. Leukosit adalah sel darah putih yang melindungi tubuh dari infeksi. Jumlah leukosit dapat naik atau turun karena berbagai penyebab seperti infeksi, kanker, atau obat-obatan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komposisi darah dan jenis-jenis pemeriksaan hematologi seperti darah rutin, darah lengkap, dan pemeriksaan khusus.
2. Secara khusus membahas tentang eritrosit yang merupakan 45% dari sel darah dan berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida, serta beberapa parameter eritrosit seperti jumlah, bentuk, ukuran, dan warna eritrosit.
3. Ringkasan parameter
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Darah terdiri dari sel darah dan plasma. Darah berfungsi mengangkut oksigen, nutrisi, dan membuang limbah. Terdapat empat golongan darah berdasarkan antigen dan antibodi di permukaan sel darah merah. Kelainan darah meliputi anemia dan ikterus neonatorum.
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
Ìý
Makalah ini membahas anatomi dan fisiologi sistem hematologi, termasuk komposisi dan struktur darah, fungsi sel darah dan plasma, nilai normal komponen darah, jenis sel darah seperti sel darah merah dan putih, penyakit seperti anemia, imunitas dan alergi, golongan darah, serta proses pembekuan darah. Tujuannya adalah agar tenaga medis dapat memahami sistem ini untuk mencegah kesalahan dalam perawatan.
Sel darah merah membawa oksigen dan karbon dioksida ke seluruh tubuh. Hematologi mempelajari darah dan penyakitnya. Darah terdiri dari sel-sel dan plasma yang mengangkut zat gizi, hasil metabolisme, dan antibodi. Sel darah putih melindungi tubuh dari infeksi. Pembekuan darah menghentikan perdarahan akibat cedera pembuluh darah.
Teks tersebut membahas tentang sel darah merah (eritrosit) yang merupakan komponen utama darah. Eritrosit berbentuk bundar tipis tanpa inti, mengandung hemoglobin yang mengikat oksigen, dan berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Eritrosit diproduksi di sumsum tulang dan berumur sekitar 120 hari sebelum rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia klinik yang mempelajari teknik pemeriksaan komponen darah, urin, dan cairan tubuh lain untuk diagnosis penyakit. Terdapat banyak pemeriksaan kimia darah seperti fungsi hati, ginjal, kadar lemak, gula darah, dan elektrolit. Pemeriksaan kadar kolesterol dan trigliserida juga dilakukan untuk mendeteksi gangguan pembuluh darah dan penyakit seperti
Hasil pemeriksaan darah lengkap menunjukkan adanya infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan pada gusi berdasarkan peningkatan neutrofil segmented dan trombosit, serta keluhan perdarahan saat menyikat gigi. PT memanjang mengindikasikan gangguan faktor pembekuan darah atau defisiensi vitamin K. Diagnosa lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dan pengobatan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anemia. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi anemia sebagai kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehilangan darah yang berlebihan atau produksi sel darah merah yang lambat. Juga dibahas mengenai anatomi dan fisiologi darah serta komponennya seperti sel darah merah, putih, dan trombosit beserta fungsinya. Etiologi
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
Ìý
Dokumen tersebut membahas perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang mengandung antikoagulasi EDTA dengan darah segar tanpa antikoagulasi. Penelitian ini menggunakan 30 sampel darah yang diambil secara acak dari pasien rumah sakit dan puskesmas. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok darah dalam hal nilai hematokrit mikro yang diukur.
Sel darah terdiri daripada sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida, sel darah putih bertindak balas terhadap infeksi, dan platelet membantu proses pembekuan darah.
Tiga kelainan darah utama adalah anemia, leukemia, dan HIV/AIDS. Anemia merupakan kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Leukemia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. HIV/AIDS merupakan infeksi virus yang menyerang sel T dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
1. Prosedur hitung jumlah eritrosit dalam darah meliputi pengenceran sampel darah, pengisian kamar hitung, dan penghitungan jumlah sel eritrosit di bawah mikroskop.
2. Eritrosit berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh melalui hemoglobin. Jumlah dan kadar hemoglobin eritrosit bervariasi antara laki-laki dan perempuan serta berdasarkan usia.
3. Pembentukan er
Sistem sirkulasi bertugas mengangkut zat-zat ke seluruh tubuh melalui darah. Komponen utamanya adalah darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah terdiri atas plasma dan tiga jenis sel darah. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi, dan membuang produk metabolisme sel serta melindungi tubuh dari infeksi.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah berfungsi mengangkut oksigen, zat makanan, dan limbah serta berperan dalam kekebalan tubuh. Terdiri atas eritrosit untuk mengangkut oksigen, leukosit untuk membunuh kuman, dan trombosit untuk pembekuan darah. Plasma mengandung zat organik dan anorganik seperti protein, karbohidrat, lemak, enzim, hormon, vitamin, dan mineral.
Sel darah putih terdiri dari limfosit, monosit, dan granulosit seperti neutrofil, eusinofil, dan basofil. Sel-sel ini berperan sebagai fagosit yang memakan bakteri dan virus serta dapat keluar masuk jaringan dan pembuluh darah. Sel darah putih dihasilkan oleh sumsum tulang, limpa, dan kelenjar getah bening.
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
Ìý
Makalah ini membahas anatomi dan fisiologi sistem hematologi, termasuk komposisi dan struktur darah, fungsi sel darah dan plasma, nilai normal komponen darah, jenis sel darah seperti sel darah merah dan putih, penyakit seperti anemia, imunitas dan alergi, golongan darah, serta proses pembekuan darah. Tujuannya adalah agar tenaga medis dapat memahami sistem ini untuk mencegah kesalahan dalam perawatan.
Sel darah merah membawa oksigen dan karbon dioksida ke seluruh tubuh. Hematologi mempelajari darah dan penyakitnya. Darah terdiri dari sel-sel dan plasma yang mengangkut zat gizi, hasil metabolisme, dan antibodi. Sel darah putih melindungi tubuh dari infeksi. Pembekuan darah menghentikan perdarahan akibat cedera pembuluh darah.
Teks tersebut membahas tentang sel darah merah (eritrosit) yang merupakan komponen utama darah. Eritrosit berbentuk bundar tipis tanpa inti, mengandung hemoglobin yang mengikat oksigen, dan berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Eritrosit diproduksi di sumsum tulang dan berumur sekitar 120 hari sebelum rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia klinik yang mempelajari teknik pemeriksaan komponen darah, urin, dan cairan tubuh lain untuk diagnosis penyakit. Terdapat banyak pemeriksaan kimia darah seperti fungsi hati, ginjal, kadar lemak, gula darah, dan elektrolit. Pemeriksaan kadar kolesterol dan trigliserida juga dilakukan untuk mendeteksi gangguan pembuluh darah dan penyakit seperti
Hasil pemeriksaan darah lengkap menunjukkan adanya infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan pada gusi berdasarkan peningkatan neutrofil segmented dan trombosit, serta keluhan perdarahan saat menyikat gigi. PT memanjang mengindikasikan gangguan faktor pembekuan darah atau defisiensi vitamin K. Diagnosa lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dan pengobatan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anemia. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi anemia sebagai kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehilangan darah yang berlebihan atau produksi sel darah merah yang lambat. Juga dibahas mengenai anatomi dan fisiologi darah serta komponennya seperti sel darah merah, putih, dan trombosit beserta fungsinya. Etiologi
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
Ìý
Dokumen tersebut membahas perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang mengandung antikoagulasi EDTA dengan darah segar tanpa antikoagulasi. Penelitian ini menggunakan 30 sampel darah yang diambil secara acak dari pasien rumah sakit dan puskesmas. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok darah dalam hal nilai hematokrit mikro yang diukur.
Sel darah terdiri daripada sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida, sel darah putih bertindak balas terhadap infeksi, dan platelet membantu proses pembekuan darah.
Tiga kelainan darah utama adalah anemia, leukemia, dan HIV/AIDS. Anemia merupakan kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Leukemia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. HIV/AIDS merupakan infeksi virus yang menyerang sel T dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
1. Prosedur hitung jumlah eritrosit dalam darah meliputi pengenceran sampel darah, pengisian kamar hitung, dan penghitungan jumlah sel eritrosit di bawah mikroskop.
2. Eritrosit berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh melalui hemoglobin. Jumlah dan kadar hemoglobin eritrosit bervariasi antara laki-laki dan perempuan serta berdasarkan usia.
3. Pembentukan er
Sistem sirkulasi bertugas mengangkut zat-zat ke seluruh tubuh melalui darah. Komponen utamanya adalah darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah terdiri atas plasma dan tiga jenis sel darah. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen, nutrisi, dan membuang produk metabolisme sel serta melindungi tubuh dari infeksi.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah berfungsi mengangkut oksigen, zat makanan, dan limbah serta berperan dalam kekebalan tubuh. Terdiri atas eritrosit untuk mengangkut oksigen, leukosit untuk membunuh kuman, dan trombosit untuk pembekuan darah. Plasma mengandung zat organik dan anorganik seperti protein, karbohidrat, lemak, enzim, hormon, vitamin, dan mineral.
Sel darah putih terdiri dari limfosit, monosit, dan granulosit seperti neutrofil, eusinofil, dan basofil. Sel-sel ini berperan sebagai fagosit yang memakan bakteri dan virus serta dapat keluar masuk jaringan dan pembuluh darah. Sel darah putih dihasilkan oleh sumsum tulang, limpa, dan kelenjar getah bening.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang pemeriksaan Prothrombin Time (PTT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) secara otomatis. Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai fungsi koagulasi melalui jalur ekstrinsik, intrinsik, dan bersama dengan mengukur waktu pembekuan plasma menggunakan metode cahaya tersebar.
1. Darah terdiri atas plasma dan unsur-unsur padat berupa sel darah. 2. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah dengan melekat pada dinding pembuluh darah yang rusak dan membentuk gumpalan untuk menghentikan perdarahan. 3. Kelainan pada proses pembekuan darah dapat menyebabkan perdarahan berlebihan atau pembekuan darah berlebihan yang berpotensi fatal.
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang terapi gizi pada anak gizi buruk, meliputi tujuan stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi dengan formula makanan yang sesuai, serta cara melakukan anamnesa diet dan konseling gizi. Terapi gizi bertujuan mengembalikan status gizi normal dengan memberikan makanan tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral secara bertahap sesuai kondisi anak.
This document summarizes key aspects of human anatomy and physiology related to hematology. It discusses the composition and functions of blood, the formation of blood cells through hematopoiesis in the bone marrow, and the roles of the three main types of blood cells - red blood cells, white blood cells, and platelets. It also describes the blood clotting process and fibrinolysis that helps control bleeding and maintain blood flow.
This document discusses iron, including its functions, absorption, deficiencies, and toxicity. It notes that iron is essential for oxygen transport, electron transport, and enzyme activity. Iron absorption occurs primarily in the duodenum, either bound to compounds for non-heme iron or directly from heme sources. Deficiencies can result in anemia or other symptoms depending on severity. Excess iron can be toxic and cause hemosiderosis, hemochromatosis, or other tissue damage.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia hemolitik autoimun dan polisitemia vera. Anemia hemolitik autoimun dapat disebabkan oleh antibodi hangat atau dingin yang menyebabkan hemolisis eritrosit, sementara polisitemia vera ditandai dengan hiperplasia dan proliferasi sel darah merah, putih, dan trombosit yang dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan dan peningkatan hemoglobin, hematokrit, dan jumlah trombosit. Kedua
Anemia hemolitik adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah menurun akibat peningkatan destruksi sel darah merah sebelum akhir umur normalnya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor intrinsik seperti kelainan pada sel darah merah itu sendiri atau faktor ekstrinsik seperti sistem kekebalan tubuh yang salah mengenali sel darah merah. Rawatannya bergantung pada penyebabnya, misalnya transfusi darah atau obat unt
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari pertahanan nonspesifik dan spesifik. Pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, sistem komplemen, dan inflamasi yang tidak membedakan patogen. Pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi yang bereaksi secara spesifik terhadap antigen tertentu. Ketika antigen masuk, limfosit mengaktifkan sel T dan B untuk menghasilkan antibodi yang mengikat antigen sehingga tidak aktif.
1. Talasemia adalah penyakit keturunan yang membabitkan sel darah merah akibat gangguan sintesis globin hemoglobin.
2. Ia mempunyai dua klasifikasi utama iaitu talasemia minor dan talasemia major, dengan talasemia major memerlukan rawatan seperti pemindahan darah.
3. Manifestasi klinikalnya termasuk anemia, hepatosplenomegaly, dan kegagalan pertumbuhan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Bladder stones are abnormal crystals that form in the bladder when urine is not fully emptied. Symptoms include lower abdominal pain, painful urination, and blood in the urine. Bladder stones are most common in men over 30 and are often caused by conditions that obstruct urine flow like an enlarged prostate. Diagnosis involves urinalysis, CT scan, or ultrasound. Treatment involves breaking up or surgically removing the stones and treating any underlying causes. Leaving bladder stones untreated can lead to urinary tract infections or bladder dysfunction.
Deficiency in the oxygen-carrying capacity of the blood due to a diminished erythrocyte mass.
May be due to:
Erythrocyte loss (bleeding)
Decreased Erythrocyte production
low erythropoietin
Decreased marrow response to erythropoietin
Increased Erythrocyte destruction (hemolysis)
perkembangan sel darah dan limfatik stikes 2 dr.cut sheira.pptDianaLestari80
Ìý
Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah.
1. Teks membahas tentang polisitemia, yaitu kondisi kelebihan produksi sel darah merah oleh sumsum tulang.
2. Terdapat dua jenis polisitemia, yakni primer yang disebabkan kelainan genetik dan sekonder yang diakibatkan faktor lingkungan seperti hipoksia.
3. Patofisiologi polisitemia melibatkan mutasi gen JAK2 yang menyebabkan perbanyakan semua komponen darah tanpa kontrol, meningkatkan resiko
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh serta membuang produk sampah melalui darah. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen sedangkan jenis sel darah putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sistem peredaran darah manusia, termasuk komponen darah, jantung, pembuluh darah, dan proses sirkulasi darah.
Dokumen tersebut merangkum tentang hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah, dan penyakitnya. Ia menjelaskan tentang fungsi dan komponen darah seperti plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan platelet serta proses pembentukan dan fungsi masing-masing komponen tersebut.
Anemia merupakan kondisi medis yang umum dengan berbagai penyebab. Dokumen ini membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, klasifikasi, dan pengobatan anemia. Beberapa penyebab utama anemia adalah defisiensi zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan kronis, dan penyakit inflamasi kronis. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah lengkap dan indeks eritrosit, sementara pen
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Hematologi
1. 1
PROGRAM STUDI APOTEKER
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
10 SEPT 2013
HEMATOLOGI RUTIN
Complete Blood Count
2
TAMPILAN HASIL PEMERIKSAAN CBC
PENDEKATAN DIAGNOSIS PENYAKIT
HEMATOLOGI
PENYAKIT HEMATOLOGI
ERITROSIT LEKOSIT TROMBOSIT HEMOSTASIS
ANEMIA POLISITEMIA
LEKOPENIA LEKOSITOSIS
TROMBOSITOPENI TROMBOPATI
TROMBO
SITOSIS
PERDARAHAN TROMBOSIS
2. 2
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan
darah dan komponen-komponennya
Tujuan :
1. Mendeteksi kelainan hematologi dengan dugaan adanya
kelainan jumlah fungsi sel darah
2. Kelainan sistemik (hati dan ginjal) yang dapat mempengaruhi
sel darah baik bentuk maupun fungsinya
3. Membantu diagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan
atau penurunan jumlah leukosit
4. Mendeteksi penyakit perdarahan yang menunjukkan kelainan
faal hemostasis
HEMATOLOGI RUTIN
5
Parameter Pemeriksaan Hematologi Rutin:
1. Hemoglobin
2.Hematokrit
3.Eritrosit
4.Nilai-nilai MC :
- MCV (Mean corpuscular volume)
- MCH (Mean corpuscular hemoglobin)
- MCHC (Mean corpuscular hemoglobin concentration)
5.Leukosit
6.Trombosit
6
Peningkatan hemoglobin :
HEMOGLOBIN
Penurunan hemoglobin :
• Polisitemia• Anemia defisiensi besi
• Anemia defisiensi asam folat
• Thalassemia
• Infeksi kronis
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mengetahui keadaan
anemia
Nilai normal ► Laki-laki : 13,2 – 17,3 g/dL
Perempuan : 11,7 – 15,5 g/dL
7
HEMATOKRIT
Pemeriksaan Hematokrit merupakan perbandingan volume
sel darah merah dengan komponen darah yang lain
Pemeriksaan hematokrit dilakukan untuk menentukan
keadaan anemia, kehilangan darah, anemia hemolitik, dll
Nilai normal â–º Laki-laki : 40 - 52%
Perempuan : 35 – 47%
8
3. 3
ERITROSIT
Pemeriksaan eritrosit dilakukan untuk mengetahui keadaan
anemia, polisitemia, dll
Nilai normal ► Laki-laki : 4,4 – 5,9 (106/µl)
Perempuan : 3,8 – 5,2 (106/µl)
Kehilangan 30-40% eritrosit dengan penurunan Hb < 6 g/dL
memerlukan transfusi darah
9
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Pemeriksaan untuk mengetahui rata-rata banyaknya Hb
yang terdapat dalam sebuah eritrosit, mendiagnosa
keadaan thalassemia dan kelainan hemoglobin lainnya
Nilai normal : 26 – 34 pg
10
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
Pemeriksaan konsentrasi hemoglobin rata-rata pada volume sel
darah merah
Nilai normal : 32 - 36 g/dL
11
Mean Corpuscular Volume (MCV)
Pemeriksaan volume rata-rata sel darah merah,
mendiagnosis keadaan thalassemia dan lainnya
Nilai normal : 80 – 100 fL
NILAI-NILAI MC
Pemeriksaan ini juga berguna dalam morfologi sel darah merah
untuk mengkarakterisasi anemia
Diagnosis MCH rendah, MCV rendah - Hipokromik, Mikrositik
• Anemia defisiensi besi
• Thalassemia
• Penyakit anemia kronis
Diagnosis MCH tinggi, MCV tinggi - Hiperkromik, Makrositik
• Defisiensi Vitamin B12
• Defisiensi folat
12
4. 4
Pemeriksaan leukosit dilakukan untuk mengetahui kelainan sel
darah putih yang bertanggung jawab terhadap imunitas tubuh,
evaluasi bakteri dan virus dan diagnosis keadaan leukemia
Nilai normal ► Perempuan : 3,6 – 11 (103/µl)
Laki-laki : 3,80 – 10,6 (103/µl)
LEUKOSIT
Peningkatan leukosit :Penurunan leukosit :
• Infeksi bakteri
• Perdarahan akut
• Leukemia
• Terpapar bahan beracun
• Penyakit inflamasi kronis
• dll
• Infeksi virus
• Penyakit sumsum tulang
• dll
13
TROMBOSIT
Pemeriksaan trombosit dilakukan untuk evaluasi, diagnosis dan
pemantauan perdarahan dan kelainan pembekuan darah,
trombosis, trombositopenia dan trombositosis
Keadaan hemofilia, leukemia, gangguan pembekuan darah
(disseminated Intravascular Coagulation: DIC), dll
Nilai normal: 150 – 440 (103/µl)
14
Komposisi Darah
1. Transportasi
(a) yang berhubungan dengan respirasi;
(b) yang berhubungan dengan nutrisi (makanan);
(c) yang berhubungan dengan ekskresi;
(d) yang berhubungan dengan regulasi
2. Regulasi keseimbangan pH darah (7,0-7,2) →→→→
mengentalkan darah karena mempunyai plasma protein
(albumin. Fibrinogen, globulin)
3. Regulasi keseimbangan darah dengan jaringan
4. Mencegah pendarahan (trombosit)
5. Pertahanan tubuh (leukosit)
FUNGSI DARAH
16
5. 5
Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah putih (leukosit)
Granulosit
Neutrofil
Eosinofil
Basofil
Agranulosit
Limfosit
Monosit
Platelet (trombosit)
SEL-SEL DARAH
17
PEMBENTUKAN SEL DARAH
(HEMATOPOIESIS)
Proliferasi sel induk, yang
dimulai dari stem sel dan
berdiferensiasi menjadi
bentuk komponen darah.
Hematopoiesis:
6. 6
Hematopoiesis Tempat terjadi hematopoiesis
Kondisi normal → Di dalam sumsum tulang.
- Eritrosit dan trombosit : Di bagian medulari sumsum tulang
- Sel T and B : Di extramedular.
Fetus : 0 – 2 bulan → yolk sac
0 – 7 bulan → hati, limfa
5 – 9 bulan → sumsum tulang
Infants : Sumsum tulang (pada semua tulang)
Dewasa: Vertebrae, ribs, sternum, skull, sacrum, proximal
ends of femur
Pada keadaan sakit
Extramedular dapat menjadi tempat perkembangan sel darah.
Sistem hematopoietik dibagi menjadi 3 :
1. Sel stem yang menyokong hematopoiesis
2. Colony forming unit (CFU) sebagai pelopor yang selanjutnya
berkembang dan berdiferensiasi dalam memproduksi sel
3. Faktor regulator yang mengatur agar sistem berlangsung
beraturan
HEMATOPOIESIS
Sistem hematopoietik mempunyai karakteristik berupa
pergantian sel yang konstan untuk mempertahankan
populasi eritrosit, leukosit dan trombosit.
23
Myeloid Hematopoietic Growth Factor
Faktor Aktivitas biologi utama di dalam
tubuh
Erythropoietin
(Epo)
Merangsang pembentukan eritrosit. Sebagai
kontrol umpan balik
GM-CSF Merangsang granulopoiesis dan produksi
makrofag
G-CSF Merangsang granulopoiesis dan proliferasi
beberapa sel leukemia
M-CSF Merangsang produksi makrofag
IL-3 (Multi-CSF) Merangsang granulosit, monosit, eosinofil,
sel eritroid, megakariosit dan produksi mast
cells
Thrombopoietin Mempengaruhi CFU-megakariosit
7. 7
Lymphoid Hematopoietic Growth Factors
Nama Sumber Fungsi
IL - 1 Macrophages, T
and B cells,
fibroblasts
Merangsang pertumbuhan sel T dan B,
sebagai mediasi inflamasi, menghambat
pertumbuhan beberapa sel kanker.
IL - 2 (T
cells GF)
T cells Terikat pada reseptor sel T sitotoksis,
promosi faktor pertumbuhannya,
merangsang pertumbuhan dari sel T helper.
IL - 4 T cells, NK cells,
mast cells
Merangsang dan mengatur pertumbuhan
serta diferensiasi sel T dan B, eosinophils
and basophils.
IL – 5
(Eo–GF)
T cells Mengatur produksi eosinofil. Mengaktivasi
eosinofil menjadi matang.
IL - 6 Lymphocytes,
fibroblasts
Meningkatkan pembentukan makrofag.
Merangsang produksi IgG oleh sel B
IL-7 Stromal Cells Mendukung ketahanan hidup sel B dan T di
luar tubuh.
IL - 8 Fibroblasts,
vasc. endot.
Meningkatkan fungsi netrofil
Eritrosit = Red Blood Cells
Eritrosit
• Rentang nilai
normal: 4.2-5.5
juta per mm3
pada dewasa
• Masa hidup 120
hari
Eritrosit
• Struktur
– Bikonkaf, tidak berinti
• Komponen tdd:
– Hemoglobin
– Lipids, ATP, carbonic
anhydrase
• Fungsi
– Transport oksigen dari
paru-paru ke jaringan
dan CO2 dari jaringan
ke paru-paru.
8. 8
Hemoglobin
• Terdiri dari:
– 4 molekul globin: Transport CO2 (meliputi carbonic
anhydrase), nitric oxide
– 4 molekul hem : Transport oksigen
• Fe diperlukan untuk transport oksigen
Eritropoiesis
• Produksi eritrosit
– Stem cells proerythroblasts early erythroblasts
intermediate late reticulocytes
• Eritopoietin: Hormon yang merangsang produksi
eritrosit
Normoblasts
Pronormoblast
Morfologi Eritrosit
10. 10
Hipokromik tanpa Anisositosis:
Thalassemia Trait
Mikrositik Hipokromik:
Beta Thalassemia Mayor
Anemia Makrositik:
Makro Ovalosit
Anemia Makrositik dengan
Jumlah Retikulosit Rendah
• Anemia megaloblastik
– Defisiensi Vitamin B12
– Defisiensi Folat
• Anemia makrositik nonmegaloblastik
– Penyakit hati
– Hipotiroidism
– Drug-induced (DNA synthesis block)
– Sindrom mielodisplastik
11. 11
RETIKULOSIT
• Sel-sel darah merah yang baru terbentuk.
• Setelah dilepaskan dari sumsumnya,
retikulosit tidak ada lagi.
• Pengukuran banyaknya retikulosit menjadi
sebuah sarana yang berguna untuk menilai
fungsi sumsum tulang.
Interpretasi hitung retikulosit
Memberikan gambaran kuantitatif produksi sel-sel
darah merah baru. Kadar retikulosit digambarkan
sebagai jumlah absolut.
RETIKULOSIT
Jumlah retikulosit absolut = % retikulosit X Jumlah RBC /100
Anemia Normositik dengan
Jumlah Retikulosit Rendah
• Menurunnya rangsangan produksi eritrosit pada
sumsum tulang
– Penyakit anemia kronik
– Chronic renal insufficiency
• Menurunnya prekursor eritrosit (red cell aplasia)
• Kerusakan sumsum tulang
– Fibrosis
– Kerusakan stem sel
– Infiltrasi oleh tumor/infeksi
• Gangguan proses hematopoeisis
– Mielodisplasia/anemia sideroblastik
Anemia Normositik dengan
Jumlah Retikulosit Tinggi
– Anemia hemolitik
– Jumlah retikulosit tinggi yang dapat menyebabkan
makrositosis
– Klasifikasi
• Diturunkan / bawaan
• Ekstravaskular / intravaskular
• Imun / nonimun
12. 12
White Blood Cells = Leukosit
• Rentang nilai normal:
4 - 11 ribu per mm3 in
pada dewasa
• Tdd 5 jenis leukosit.
• Ukuran 8-20 mikron.
• Berperan dalam
melawan infeksi,
reaksi alergi dan
respon imun
Leukosit
Netrofil EosinofilMonosit
Limfosit Basofil
Netrofil NETROFIL
Fungsi :
- Kemotaksis
- Mengaktifkan sitotoksik : fagositosis dan
toksisitas granula
Masa hidup dan sirkulasi :
- Di dalam darah : ≤ 1 hari
- Di dalam jaringan : 1-2 hari
- Kadar dalam darah perifer: 4.0 – 10 x 103/ul
13. 13
Eosinofil Neutrofil Eosinofil
EOSINOFIL
Fungsi :
~ Pertahanan awal terhadap parasit
~ Berperan dalam reaksi hipersensitifitas
~ Bergerak ke tempat terjadinya inflamasi
Masa hidup dan sirkulasi:
~ Di dalam darah konsentrasi:100-400/ul
~ Waktu pematangan di dalam sumsum
tulang: 2-6 hari
~ Masa hidup di dalam darah : 6 - 12 jam
Monosit
15. 15
Basofil
Fungsi :
~ Terlibat dalam reaksi hipersensitivas
~ Merangsang degranulasi anafilaksis
Masa hidup dan sirkulasi :
~ Basofil : 1-2 days
~ Mast cell : berada di dalam darah dalam
keadaan patologis.
Basofil and Mast Cell
LIMFOSIT
Terdapat 3 kelompok limfosit :
- Limfosit B (B cell)
- Limfosit T (T cell)
- Natural Killer (NK cell)
Fungsi:
- B cell : imunitas humoral
- T cell : imunitas selular
Masa hidup:
Menahun
Klasifikasi FAB dari Acute Myeloid Leukemia
Acute myelogenous (or nonlymphocytic) leuk. (AML or ANLL)
M0 Acute myelogenous l. tanpa differentiation*
M1 Acute myelogenous l. tanpa differentiation
M2 Acute myelogenous l. dengan differentiation
M3 Acute promyelocytic leukemia
M4 Acute myelomonocytic leukemia
M5 Acute monocytic leukemia
M6 Erythroleukemia
M7 Acute megakaryocytic leukemia
Acute lymphocytic leukemia (ALL)
L1 ALL (morfologi homogen)
L2 ALL (morfologi heterogen)
L3 ALL (Burkitt-like)
16. 16
Trombosit
• Sel terkecil dalam
darah.
• Rentang nilai
normal: 130,000-
400,000.
• Berperan pada
koagulasi dan
hemostasis.
Trombosit
• Merupakan fragmen
kecil dari megakariosit
yang berasal dari
sumsum tulang
• Penting dalam
mencegah kehilangan
darah:
– Sumbat trombosit
– Merangsang
pembentukan
bekuan