Dokumen tersebut berisi tiga instrumen penilaian untuk autisme, yaitu instrumen observasi, wawancara orang tua, dan penilaian perkembangan sosial. Ketiga instrumen tersebut mencakup indikator kemampuan komunikasi, interaksi sosial, perilaku, emosi, dan persepsi sensoris untuk mendeteksi gejala autisme pada anak.
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
Ìý
Dokumen tersebut membahas model dan strategi pembelajaran untuk siswa berbakat, termasuk strategi pembelajaran yang berfokus pada belajar bagaimana belajar, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Juga dibahas model pembelajaran seperti model struktur intelek Guilford dan taksonomi Bloom serta model belajar kreatif Treffinger.
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
Ìý
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Wulan Yulian
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, konsep, faktor penyebab, dan terminologi anak yang mengalami hambatan emosi dan perilaku. Definisi masih diperdebatkan karena pandangan ahli berbeda-beda, namun secara umum merujuk pada gangguan emosi dan tingkah laku yang menyimpang. Faktor penyebabnya terkait psikologis, psikososial, fisiologis, lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berbagai ist
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
Ìý
Kelas III siswa SDN 04 Jaten memiliki 30 siswa dengan 11 laki-laki dan 19 perempuan berumur 8-9 tahun. Wali kelas menyatakan siswa kelas III mengalami perkembangan pesat secara psikologi dan fisik.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
PPT ABK (Anak berkebutuhan Khusus modul 1).pptxZowtaaGarden
Ìý
Modul ini membahas tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus dengan menjelaskan definisi dan jenis kebutuhan khusus, penyebab dan dampak munculnya kebutuhan khusus, serta kebutuhan, hak dan kewajiban anak berkebutuhan khusus. Modul ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Angket ini bertujuan untuk menilai tingkat kedisiplinan siswa di sekolah dengan memberikan skala jawaban terhadap 45 pernyataan tentang perilaku disiplin positif dan negatif. Petunjuk pengisian memberikan pilihan jawaban lima skala untuk setiap pernyataan beserta penjelasan tentang indikator kedisiplinan siswa.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media realia. Penelitian ini menggunakan desain siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk menilai aktivitas siswa dan pencapaian belajar.
Masa remaja merupakan periode penting peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Periode ini terbagi menjadi remaja awal dan akhir, dimana terjadi pertumbuhan fisik dan kematangan seksual beserta tugas-tugas perkembangan lainnya.
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
Ìý
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. Terdiri dari 40 pernyataan yang harus diisi menggunakan skala sikap untuk mengukur tingkat setuju atau tidak setuju. Skor maksimal 160 dan rentang skor menunjukkan tingkat minat: tinggi (122-162), sedang (81-121), rendah (40-80).
Ini adalah materi karya ust M. Fauzil Adhim yang kami dapatkan langsung dari beliau saat menjadi pembicara di salah satu seminarnya, beliau mempersilahkan copy paste dan share ulang untuk kebaikan. ikuti udate langsung dari twitter beliau @Kupinang
silahkan semoga bermanfaat
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingachmad hidayat
Ìý
Instrumen angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa menghadapi ujian nasional dan kebiasaan belajar siswa. Angket ini menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap siswa terhadap pernyataan-pernyataan tentang kecemasan dan kebiasaan belajar. Angket ini terdiri dari beberapa item pernyataan yang harus dijawab siswa dengan memilih salah satu skala jawaban.
Lembar penilaian diri ini berisi ringkasan singkat tentang beberapa lembar penilaian diri yang mencakup penilaian terhadap sikap spiritual, jujur, tanggung jawab, disiplin, gotong royong, toleransi, percaya diri dan santun siswa. Lembar-lembar penilaian tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang harus disikapi oleh siswa untuk menilai sendiri sikap-sikap tersebut.
Autis adalah contoh gangguan perkembangan pada anak yang termasuk kategori mental defektiv. Gejalanya meliputi gangguan komunikasi, interaksi sosial, perilaku dan bermain, perasaan serta persepsi sensorik.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
PPT ABK (Anak berkebutuhan Khusus modul 1).pptxZowtaaGarden
Ìý
Modul ini membahas tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus dengan menjelaskan definisi dan jenis kebutuhan khusus, penyebab dan dampak munculnya kebutuhan khusus, serta kebutuhan, hak dan kewajiban anak berkebutuhan khusus. Modul ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Angket ini bertujuan untuk menilai tingkat kedisiplinan siswa di sekolah dengan memberikan skala jawaban terhadap 45 pernyataan tentang perilaku disiplin positif dan negatif. Petunjuk pengisian memberikan pilihan jawaban lima skala untuk setiap pernyataan beserta penjelasan tentang indikator kedisiplinan siswa.
Dokumen tersebut merangkum metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media realia. Penelitian ini menggunakan desain siklus, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes untuk menilai aktivitas siswa dan pencapaian belajar.
Masa remaja merupakan periode penting peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Periode ini terbagi menjadi remaja awal dan akhir, dimana terjadi pertumbuhan fisik dan kematangan seksual beserta tugas-tugas perkembangan lainnya.
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
Ìý
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. Terdiri dari 40 pernyataan yang harus diisi menggunakan skala sikap untuk mengukur tingkat setuju atau tidak setuju. Skor maksimal 160 dan rentang skor menunjukkan tingkat minat: tinggi (122-162), sedang (81-121), rendah (40-80).
Ini adalah materi karya ust M. Fauzil Adhim yang kami dapatkan langsung dari beliau saat menjadi pembicara di salah satu seminarnya, beliau mempersilahkan copy paste dan share ulang untuk kebaikan. ikuti udate langsung dari twitter beliau @Kupinang
silahkan semoga bermanfaat
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingachmad hidayat
Ìý
Instrumen angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa menghadapi ujian nasional dan kebiasaan belajar siswa. Angket ini menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap siswa terhadap pernyataan-pernyataan tentang kecemasan dan kebiasaan belajar. Angket ini terdiri dari beberapa item pernyataan yang harus dijawab siswa dengan memilih salah satu skala jawaban.
Lembar penilaian diri ini berisi ringkasan singkat tentang beberapa lembar penilaian diri yang mencakup penilaian terhadap sikap spiritual, jujur, tanggung jawab, disiplin, gotong royong, toleransi, percaya diri dan santun siswa. Lembar-lembar penilaian tersebut berisi pernyataan-pernyataan yang harus disikapi oleh siswa untuk menilai sendiri sikap-sikap tersebut.
Autis adalah contoh gangguan perkembangan pada anak yang termasuk kategori mental defektiv. Gejalanya meliputi gangguan komunikasi, interaksi sosial, perilaku dan bermain, perasaan serta persepsi sensorik.
Kanak-kanak autistik memiliki gangguan perkembangan yang mempengaruhi komunikasi dan interaksi sosial mereka. Mereka kurang peka terhadap orang lain, suka bermain sendiri, dan sering melakukan aktivitas yang sama berulang kali tanpa bosan. Terdapat berbagai tingkat keparahan autisme, mulai dari yang hanya mengalami kesulitan sosial hingga yang hampir tidak dapat berkomunikasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai aspek perkembangan bahasa pada anak, mulai dari usia 0-6 bulan hingga usia 5-6 tahun. Terdapat gejala yang menunjukkan perkembangan bahasa yang baik maupun kurang baik pada setiap rentang usia tersebut, seperti kemampuan berbicara, mengenali benda, mengikuti perintah, dan lain sebagainya.
Contoh Materi pelatihan orang tua " Komunikasi Efektif Antara Orang Tua dan ...Rachmah Safitri
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang teknik berkomunikasi dengan anak, termasuk penggunaan bahasa positif dan hindari 12 gaya komunikasi yang merugikan anak seperti memerintah, menyalahkan, dan mengancam. Orang tua perlu memahami sifat dan gaya belajar anak melalui tes psikologi untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif.
3. memahami perilaku negative dan bullyingyaninyut
Ìý
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai studi kasus yang mungkin terkait dengan perilaku bullying di sekolah dan bagaimana mendeteksi tanda-tanda awal bullying.
2. Beberapa contoh studi kasus yang dibahas adalah perilaku isolasi siswa, pengejekan terhadap hobi siswa, dan pengabaian secara sengaja terhadap siswa oleh teman-temannya.
3. Dokumen ini bert
PDF 15 - Analisis Kebutuhan Khusus Peserta Didik Gangguan PenglihatanFernando Anrest
Ìý
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan khusus peserta didik gangguan penglihatan, termasuk asesmen yang dilakukan untuk mengetahui apa yang sudah dikuasai, belum dikuasai, dan dibutuhkan peserta didik. Asesmen meliputi berbagai aspek seperti kognitif, bahasa, motorik, sosial, dan kemandirian."
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi antara orang tua dan anak, termasuk teknik berkomunikasi yang baik seperti berbicara jelas, mendengarkan aktif, menghindari gaya komunikasi yang merendahkan atau menyalahkan, serta penggunaan bahasa positif khususnya sampai usia 7 tahun. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya orang tua memahami karakter dan gaya belajar anak melalui tes psikologi.
1. ï‚· Instrumen Observasi Anak Autism
No INDIKATOR KEMAMPUAN Ya Tidak
Pelaksanaan kegiatan
Bidang komunikasi
1.
Kurangnya komunikasi dan interaksi sosial yg bersifat
menetap pada berbagai konteks
2. Kurang mampu dalam komunikasi sosial dan emosional
3. Ketidak mampuan dalam komunikasi verbal
4. Ketidak mampuan dalam bahasa tubuh dan wajah
5. Terganggunya komunikasi dalam bahasa tubuh dan wajah
6.
Kecenderungan menarik tangan orang lain bila menginginkan
sesuatu
7. Kecenderungan mengulang kata-kata (membeo)
8. Kata-kata yang diucapkan tidak mengerti artinya (mengoceh)
9.
Meniru kalimat-kalimat khas, iklan, nyanyian tanpa mengerti
maknanya
10. Tidak memahami pembicaraan orang lain
Bidang Interaksi Sosial
1 Menghindari kontak mata
2 Tidak bereaksi ketika dipanggil namanya
3 Menjauhi ketika diajak bermain
4 Tidak dapat merasakan empati
5 Asyik bermain sendiri
6
Kekurangan dalam mengembangkan, mempertahankan
hubungan, contohnya: kesulitan dalam menyesuaikan
perilaku pada berbagai konteks sosial, kesulitan dalam
bermain imajinatif atau berteman, tidak adanya ketertarikan
terhadap teman sebaya
Bidang Prilaku
1
Pola perilaku dengan repetitif (perilaku yang berulang-
ulang). Contoh perilaku adaptif: melompat-lompat, berputar-
putar, mengepak-ngepakkan tangan.
2
Perilaku rutinitas yang kaku (tidak mau menerima
perubahan)
3 Kelekatan yang abnormal pada suatu objek tertentu
4 Acuh tak acuh terhadap orang lain
5 Asyik dengan dunianya sendiri
6 Berteriak tanpa sebab
7 Jalan jinjit
8 Menyakiti diri sendiri
9 Menyakiti orang lain
2. 10
Tidak mau diam, mealakukan aktifitas yg berlebihan dan
tidak terarah (hiperaktif)
11 Cendrung diam dan menarik diri (Hipoaktif)
12 Melamub, bengong, dengan tatapan kosong
Bidang Emosi
1 Tertawa sendiri tanpa sebab
2 Menangis tanpa alasan
3 Marah-marah tanpa sebab
4
Sering menunjukkan perilaku mengamuk tak terkendali
apabila ia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya bahkan
ada yang menjadi agresif dan merusak
5 Rasa takut yang tidak wajar
6
Sensitif dengan suara-suara tertenru (bunyi bell, musik
tertentu)
7
Kurang atau bahkan tidak memiliki rasa empati, (misalnya
ketika anak lain menangis karena terluka ia tidak merasa
kasihan atau bahkan merasa terganggu dengan anak yang
menangis tersebut dan mungkin saja malah memukul).
ï‚· PEDOMAN WAWANCARA DENGAN ORANG TUA/WALI
No Indikator Kemampuan Ya Tidak
A Bidang Komunikasi
1 Merasakan bahwa anak terlambat berbicara
2
Anak tidak ada usaha berkomunikasi walaupun dengan
gerakan ataupun mimic
3
Berkata-kata namun ucapannya tidak mempunyai arti/tidak
dimengerti artinya
4
Pandai meniru kalimat-kalimat iklan, menyanyikan lagu-lagu
tanpa dimengertinya
5 Bisa berbicara tetapi tidak dipakai untuk berkomunikasi
6 Sering meniru/mengulangi perkataan orang lain
7 Apabila menginginkan sesuatu menarik tangan
8 Tidak mengerti pembicaraan orang lain
B Bidang Interaksi Sosial
1 Kalau berhadapan tidak mau/menghindari tatapan mata
2 Tidak boleh apabila dipanggil namanya
3 Cenderung menjauh apabila diajak bermain
4 Tidak mampu menghayati perasaan orang lain
5 Lebih sering asyik dengan dirinya sendiri
C Bidang Perilaku
3. 1 Acuh tak acuh terhadap lingkungannya
2 Sering asyik dengan dunianya sendiri
3 Sulit bahkan tidak mau tidur
4 Sering menunjukkan perilaku yang tidak terarah
5 Mondar mandir tanpa tujuan
6 Lari kesana kemari
7 Memanjat-manjat
8 Berputar-putar tidak menentu
9 Melompat-lompat
10 Mengepak-ngepak tangan
11 Berteriak-teriak tanpa sebab
12 Berjalan jinjit
13 Suka bahkan menyakiti diri sendiri
14 Sering nampak bengong dengan tatapan mata kosong
15 Tampak seperti malamun
16 Terapaku pada benda-benda tertentu
17 Terpaku pada benda-benda bergerak
18 Berprilaku menetap (mengulang-ngulang perilaku kebisaan)
D Bidang Emosi
1 Tertawa sendiri tanpa sebab
2 Menangis tanpa alasan
3 Marah-marah tanpa sebab
4 Menangis apabila keinginannya tidak terpenuhi
5 Merasa takut tanpa alasan yang wajar
E Bidang Persepsi Sensoris
1 Menjilat-jilat benda
2 Mencium-cium benda
3 Menutup telinga bila mendengar suara keras
4 Mencium-cium makanan yang tidak dimakannya
5 Tidak suka memakai baju dari bahan yang kasar
ï‚· INSTRUMEN ASESMEN PERKEMBANGAN SOSIAL
No Indikator kemampuan Ya Tidak
Perkembangan sosial
1
Sosial reseptif
1.1 Dapat menatap muka tester
1.2 Membalas senyum tester
4. 1.3 Dapat menoleh jika dipanggil tester
1.4 Tersenyum spontan kepada yang baru dikenalnya
1.5 Tidak mudah marah atau menangis
1.6 Mengikuti rangsangan dengan matanya.
1.7 Marah bila mainannya diambil
1.8 Tidak mudah beralih perhatian
2
Sosial Ekspresif
2.1 Dapat bersalaman
2.2 Dapat memperkenalkan diri
2.3 Mengambil benda yang diminta orang lain
2.4
Bisa disuruh untuk memberikan sesuatu kepada orang
lain
2.5 Mengucapkan terimakasih apabila diberi sesuatu
2.6 Mengucapkan terimakasih apabila ditolong
2.7 Sua menolong orang lain
3
Sosial Motoris
3.1
Menyatakan keinginan dengangerakan tanpa menangis
(menunjuk, menarik, mengambil)
3.2 Dapat menggunakan benda sesuai fungsinya
3.3 Mau bermain bola dengan tester
3.4 Tidak suka mengambil barang orang lain
3.5 Mengetuk pintu/permisi apabila mau masuk ruangan
3.6 Membantu pekerjaan tester