Presentasi ini akan membahas mengenai penyakit insufisiensi kelenjar adrenal. Adapun materi yang dibahas pada presentasi ini meliputi definisi, epidemiologi, etiologi, dan manifestasi klinis dari penyakit insufisiensi kelenjar adrenal.
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, diagnosis, perjalanan alamiah, terapi, dan pengelolaan gastritis serta gastropati yang disebabkan oleh obat-obatan seperti OAINS.
2. Gastritis dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan topografi, morfologi, dan etiologinya sesuai dengan klasifikasi Update Sydney System. Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah ï‚® 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi medis darurat yang disebabkan oleh penurunan kadar insulin yang menyebabkan peningkatan keton dan asamosis metabolik. Pasien mengalami gejala dehidrasi, hiperventilasi, nyeri perut, dan penurunan kesadaran. Diagnosis didukung dengan peningkatan glukosa darah, ketonuria, dan gas darah asam. Pengobatan meliputi resusitasi cairan dan pemberian insulin.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan saluran cerna bagian atas dan bawah. Perdarahan saluran cerna bagian atas umumnya disebabkan oleh pecahnya varises esofagus, ulkus peptikum, dan gastritis erosiva. Tatalaksananya meliputi resusitasi, endoskopi untuk diagnosis dan terapi, serta profilaksis infeksi. Sedangkan perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya disebabkan oleh hemoroid, fisura ani, dan kanker kolon. Tatal
Dokumen tersebut membahas tentang gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh faktor pre-renal, renal, atau post-renal dan umumnya bersifat reversible. Gagal ginjal kronik disebabkan oleh kerusakan ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi ginjal. Penanganannya meliputi mengendalikan faktor penyebab, menyesuaikan dosis obat
Dokumen tersebut membahas tentang sirosis hati (SH), yaitu kondisi fibrosis hati yang merupakan tahap akhir dari proses peradangan kronis hati. SH disebabkan oleh berbagai faktor seperti hepatitis kronis, alkohol, obesitas, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi portal, asites, dan ensefalopati hepatik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau SH antara lain pemerik
Diare akut didefinisikan sebagai buang air besar encer yang berlangsung kurang dari 14 hari. Penyebabnya meliputi infeksi bakteri, virus, dan parasit serta keracunan makanan. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Penatalaksanaannya meliputi rehidrasi cairan dan elektrolit serta terapi etiologis dan simtomatis. Komplikasinya antara lain dehidrasi dan sepsis.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, diagnosis, perjalanan alamiah, terapi, dan pengelolaan gastritis serta gastropati yang disebabkan oleh obat-obatan seperti OAINS.
2. Gastritis dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan topografi, morfologi, dan etiologinya sesuai dengan klasifikasi Update Sydney System. Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab
Ulkus peptikum adalah kerusakan mukosa lambung dan duodenum akibat asam lambung. Terdapat 4 jenis ulkus gaster berdasarkan lokasi. Faktor risiko termasuk infeksi H. pylori, NSAIDs, merokok, dan alkohol. Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil endoskopi. Pengobatan meliputi diet, obat netralisir asam dan proteksi mukosa, serta operasi untuk komplikasi atau gagal pengobatan.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah ï‚® 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Ketoasidosis diabetikum adalah kondisi medis darurat yang disebabkan oleh penurunan kadar insulin yang menyebabkan peningkatan keton dan asamosis metabolik. Pasien mengalami gejala dehidrasi, hiperventilasi, nyeri perut, dan penurunan kesadaran. Diagnosis didukung dengan peningkatan glukosa darah, ketonuria, dan gas darah asam. Pengobatan meliputi resusitasi cairan dan pemberian insulin.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan saluran cerna bagian atas dan bawah. Perdarahan saluran cerna bagian atas umumnya disebabkan oleh pecahnya varises esofagus, ulkus peptikum, dan gastritis erosiva. Tatalaksananya meliputi resusitasi, endoskopi untuk diagnosis dan terapi, serta profilaksis infeksi. Sedangkan perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya disebabkan oleh hemoroid, fisura ani, dan kanker kolon. Tatal
Dokumen tersebut membahas tentang gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh faktor pre-renal, renal, atau post-renal dan umumnya bersifat reversible. Gagal ginjal kronik disebabkan oleh kerusakan ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi ginjal. Penanganannya meliputi mengendalikan faktor penyebab, menyesuaikan dosis obat
Dokumen tersebut membahas tentang sirosis hati (SH), yaitu kondisi fibrosis hati yang merupakan tahap akhir dari proses peradangan kronis hati. SH disebabkan oleh berbagai faktor seperti hepatitis kronis, alkohol, obesitas, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi portal, asites, dan ensefalopati hepatik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau SH antara lain pemerik
Diare akut didefinisikan sebagai buang air besar encer yang berlangsung kurang dari 14 hari. Penyebabnya meliputi infeksi bakteri, virus, dan parasit serta keracunan makanan. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Penatalaksanaannya meliputi rehidrasi cairan dan elektrolit serta terapi etiologis dan simtomatis. Komplikasinya antara lain dehidrasi dan sepsis.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
Ìý
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
Ìý
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
2. DEFISIENSI INSUFISIENSI ADRENAL
Pertama kali dideskripsikan oleh Thomas
Addison di London Guy’s Hospital pada
tahun 1855.
Merupakan suatu penyakit yang diakibatkan
oleh kegagalan kelenjar korteks
adrenal dalam memproduksi hormon
steroid dalam jumlah yang cukup.
Sumber gambar: Yeh MW, Libhits MJ, Duh QY. The adrenal glands. In: Sabiston textbook of surgery. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2017. p. 963-
3. TIPE INSUFISIENSI ADRENAL
Insufisiensi
Adrenal
Insufisiensi
Adrenal Primer
Insufisiensi
Adrenal Sekunder
Insufisiensi Adrenal
Primer ïƒ Umumnya
disebabkan oleh kerusakan
langsung pada kelenjar
adrenal.
Insufisiensi Adrenal
Sekunder ïƒ Umumnya
disebabkan oleh gangguan
pada aksis hipotalamus-
hipofisis.
Sumber: Barthel A, Willenberg HS, Gruber M, Bornstein SR. Adrenal insufficiency. In: Endocrinology adult and pediatric. 7th ed. Philadelphia: Saunders;
4. EPIDEMIOLOGI
Prevalensi Insufisiensi Adrenal di dunia ïƒ 5 dari 10.000
3 dari 10.000 nya ïƒ insufisiensi adrenal sekunder
2 dari 10.000 nya ïƒ insufisiensi adrenal primer
Umumnya insufisiensi adrenal primer disebabkan oleh penyakit
autoimun
Umumnya insufisiensi adrenal sekunder disebabkan oleh efek
penarikan glukokortikoid
Prevalensi Perempuan : Laki-Laki = 2 : 1
*Indonesia belum memiliki data prevalensi spesifik
Sumber: Arlt W. Disorders of the adrenal cortex. In: Harrison's endocrinology. 3rd ed. USA: McGraw-HillEducation; 2013. p. 100-126.
5. ETIOLOGI
INSUFISIENSI ADRENAL PRIMER
Etiologi umum insufisiensi adrenal primer meliputi
1. Penyakit autoimun
2. Penyakit infeksi
3. Kelainan genetik, dan
4. Defisiensi glukokortikoid familial
Sumber: Barthel A, Willenberg HS, Gruber M, Bornstein SR. Adrenal insufficiency. In: Endocrinology adult and pediatric. 7th ed. Philadelphia: Saunders;
6. ETIOLOGI
INSUFISIENSI ADRENAL PRIMER
Sumber: Barthel A, Willenberg HS, Gruber M, Bornstein SR. Adrenal insufficiency. In: Endocrinology adult and pediatric. 7th ed. Philadelphia: Saunders;
7. ETIOLOGI
INSUFISIENSI ADRENAL PRIMER
Sumber: Barthel A, Willenberg HS, Gruber M, Bornstein SR. Adrenal insufficiency. In: Endocrinology adult and pediatric. 7th ed. Philadelphia: Saunders;
8. ETIOLOGI
INSUFISIENSI ADRENAL PRIMER
Sumber: Barthel A, Willenberg HS, Gruber M, Bornstein SR. Adrenal insufficiency. In: Endocrinology adult and pediatric. 7th ed. Philadelphia: Saunders;
9. ETIOLOGI
INSUFISIENSI ADRENAL PRIMER
Sumber: Barthel A, Willenberg HS, Gruber M, Bornstein SR. Adrenal insufficiency. In: Endocrinology adult and pediatric. 7th ed. Philadelphia: Saunders;
10. ETIOLOGI
INSUFISIENSI ADRENAL SEKUNDER
Sumber: Barthel A, Willenberg HS, Gruber M, Bornstein SR. Adrenal insufficiency. In: Endocrinology adult and pediatric. 7th ed. Philadelphia: Saunders;
11. MANIFESTASI KLINIS
INSUFISIENSI ADRENAL
Pasien yang menderita insufisiensi adrenal
primer akan segera mengalami defisiensi
glukokortikoid dan mineralkortikoid.
Pada insufisiensi adrenal sekunder, hanya
defisiensi glukokortikoid saja yang terjadi.
Pigmentasi kulit merupakan karakteristik
pembeda yang khas antara insufisiensi
adrenal primer dengan insufisiensi
adrenal sekunder.Sumber: Stewart PM, Newell-Price JDC. The adrenal cortex. In: Williams textbook of endocrionology. Philadelphia: Elsevier; 2016. p. 489-555.
14. KRISIS ADRENAL
Krisis adrenal atau krisis addisonian merupakan kondisi
kegawatdaruratan berupa insufisiensi adrenal akut yang
dicirikan dengan hipotensi dan kegagalan sirkulasi akut.
Sumber: Stewart PM, Newell-Price JDC. The adrenal cortex. In: Williams textbook of endocrionology. Philadelphia: Elsevier; 2016. p. 489-555.