�ݺ�ߣ

Intervensi Kelompok khusus_pelatihan relawan.ppt

• Anak-anak dan remaja memiliki
pengalaman dan respons terhadap
stres dan krisis dengan cara yang
berbeda dari orang dewasa.
• Penting bagi fasilitator untuk mengenal
tanda-tanda sehingga bisa memberi
dukungan dan perlindungan secara
tepat.

• Pengalaman terhadap trauma itu unik untuk
setiap anak dan akibatnya juga berbeda-beda
tergantung:
– Tahap perkembangan
– Bagaimana pengulangan yang dialami
dengan pengalamannya
– Jumlah dari trauma yang dialami
– Reaksi keluarga dan orang dewasa sekitar

• Efek akan lebih besar
jika disertai dengan:
– Kehilangan dan
atau perpisahan
– Melihat reaksi panik
dari orang tuanya
terhadap kehilangan
• Sebagaimana
diketahui bahwa setiap
anak (orang) akan
memberikan reaksi
yang berbeda-beda
tergantung kapasitas
dirinya.

• E.H. Erikson menekankan
pentingnya faktor sosial dan
lingkungan dalam keluarga dan
komunitas yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian.
• Harry Stack Sullivan, kepribadian
dipengaruhi oleh hubungan
interpersonal
• Jean Piaget – kognisi menjadi
perhatiannya, consciousness,
judgement dan reasoning
tergantung pada kapasitas
inteligensi seseorang

REAKSI STRES TERHADAP
KRISIS
PSYCHOLOGICAL FIRST AID
1) Tidak aktif, tidak bisa melakukan
kegiatan sehari-hari
1) Menyediakan dukungan, sarana
istirahat, kenyamanan, makanan,
kesempatan untuk bermain atau
menggambar.
2) Takut terhadap kegelapan, takut
ditinggal sendirian.
2) Memberikan rasa aman.
3) Tidak dapat berbicara 3) Membantu mereka untuk berbagi
perasaan dengan berbicara,
mendengarkan, menggambar.
4) Kesulitan tidur (mimpi buruk,
takut untuk tidur, takut untuk
sendirian pada malam hari).
4) Mendorong mereka untuk
membicarakan mimpi buruk tersebut
dengan guru dan orang tua.
5) Menempel terus, tidak mau jauh
dari orang tua atau guru,
mengompol.
5) Memberikan rasa aman dengan
cara memeluk anak sesering
mungkin
6) Kecemasan bahwa yang sudah
meninggal akan hidup kembali.
6) Menjelaskan kenyataan fisik
mengenai kematian.
Bina Insan Mulia
Bisma

REAKSI STRES TERHADAP KRISIS PSYCHOLOGICAL FIRST AID
1) Persoalan tentang tanggung jawab dan
rasa bersalah.
1) Membantu untuk mengekspresikan
perasaan mereka.
2) Ketakutan yang dipicu oleh bencana. 2) Membantu mengidentifikasi
perasaan mereka mengenai peristiwa
bencana.
3) Menceritakan kembali dan melakukan
pengulangan kejadian.
3) Membiarkan mereka berbicara,
mengekspresikan perasaan dan
meyakinkan mereka bahwa reaksi
mereka merupakan reaksi normal
terhadap situasi yang tidak biasa.
4) Merasa terganggu, bingung dan
ketakutan terhadap respons mereka
sendiri, takut terhadap hantu.
4) Mendorong mereka untuk
mengekspresikan perasaan.
Membantu untuk mengingat kembali
kenangan yang menyenangkan/indah.
5) Kesulitan untuk berkonsentrasi dan
belajar.
5) Mendorong mereka untuk berbicara
dengan guru-guru tentang pikiran-
pikiran yang mengganggu proses
belajar mereka.
6) Kesulitan tidur (mimpi buruk, takut tidur
sendirian)
6) Mendukung mereka untuk
membicarakan mimpi-mimpi yang
mereka alami pada saat tidur,
memberikan informasi mengapa kita
mengalami mimpi buruk.
7)Perubahan tingkah laku (marah-marah
atau perilaku agresif)
7) Membantu mereka untuk coping
dengan perubahan dalam tingkah laku
mereka dengan cara menerima dan
membicarakannya (contohnya: “pasti
rasanya sulit kalau marah terus
menerus”

1) Malu dan merasa bersalah 1) Mendorong pembicaraan mengenai
kejadian, perasaan mereka mengenainya
dan harapan mengenai apa yang
sebenarnya bisa dilakukan pada saat itu.
2) Merasa terancam mengenai
perasaan mereka, takut diberikan label
tidak normal.
2) Membantu mereka mengerti bahwa
perasaan mereka itu normal dalam situasi
itu. Mendukung saling pengertian antar
sesama, terutama dengan rekan-rekan
yang sebaya.
3) Penggunaan narkoba, perilaku
antisosial, dan perilaku sexual bebas
3) Membantu mereka untuk mengerti
bahwa tingkah laku mereka merupakan
usaha untuk melupakan perasaan
mereka. Membantu mereka untuk
melakukan ventilasi kemarahan, frustrasi
terhadap kejadian.

4) Mudah celaka (accident prone), bersikap
sembarangan.
4) Bicarakan dorongan impulsif akan perilaku
yang tidak berhati-hati. Bantu mereka untuk
mengerti bahwa perilaku seperti ini dapat
berkelanjutan pada kekerasan yang dapat
berakibat fatal.
5) Perubahan dalam hubungan dengan orang
tua, teman dan orang lain
5) Diskusikan perubahan dalam hubungan dan
mengapa hal itu bisa terjadi.
6) Merasa bahwa mereka terlalu cepat dewasa
(contohnya putus sekolah, akan menikah)
6) Mendukung mereka untuk memfokuskan diri
pada masa depan mereka, biarkan mereka untuk
terlibat dalam aktifitas-aktifitas yang menarik
minat mereka.
7) Pikiran untuk melakukan balas dendam. 7) Diskusikan mengenai pikiran-pikiran untuk
melakukan balas dendam tersebut, kemungkinan-
kemungkinan akibat yang ditimbulkan jika balas
dendam benar-benar dilakukan dan tawarkan
kegiatan alternatif lain yang lebih membangun
dan positif yang mempunyai keuntungan jangka
panjang.

• Bemain  mengatasi
trauma dan mengubah
hidup.
• Bermain  setelah
anak merasa aman
(alat permainan dan
arena permainan
merupakan fase
pemulihan).

• Duduk – lihat –
membina hubungan
• Hargai setiap
pendapat dan apa
yang disampaikan.
• Pujilah dalam
beberapa hal.
• Bicara tenang dan
menenangkan anak

• MEMBERI SIMPATI YANG SALAH
• MENYURUH (MEMERINTAH)
• JANGAN MEMBANTAH
• HINDARI LABELLING

�ݺ�ߣ

Intervensi Kelompok khusus_pelatihan relawan.ppt

Recommended

More Related Content

Recently uploaded (20)

Featured (20)

Intervensi Kelompok khusus_pelatihan relawan.ppt