Makalah ini membahas proses pengembangan perbaikan sistem manajemen mutu ISO kesehatan yang dihasilkan berupa manual mutu dan dokumen standar operasional prosedur kesehatan beserta perbaikannya. Makalah ini menjelaskan konsep dasar ISO 9000, perbandingan ISO 9001:2008 dan ISO 9001:2015, daftar dokumen ISO, dan contoh dokumen perbaikan pada Puskesmas Kedungrejo.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang ISO 9001:2000 yang merupakan standar internasional untuk sistem manajemen mutu, meliputi definisi, prinsip, dan persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 seperti dokumentasi, tanggung jawab manajemen, dan pengukuran mutu.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang pengertian dan tujuan penerapan sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO 9001:2008 serta langkah-langkah untuk memperoleh sertifikasi ISO."
Dokumen tersebut menjelaskan tentang ISO 9000, yaitu standar internasional untuk sistem manajemen mutu yang membantu organisasi menjamin mutu produk dan jasa melalui persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian sistem manajemen. ISO 9000 bertujuan membantu organisasi mencapai dan mempertahankan mutu serta memberikan jaminan kepada pelanggan dan manajemen. Standar ini memberikan berbagai manfaat seperti meningkatkan kepuasan pelanggan
Dokumen ini memberikan panduan tentang kesadaran ISO 9001:2015, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan bisnis proses untuk UKM. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pentingnya mutu, definisi mutu, konsep penerapan sistem manajemen mutu, struktur organisasi, kebijakan mutu, sasaran mutu dan analisis risiko.
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptxHILMANRSAFF
油
Dokumen ini membahas tentang penerapan ISO 9001:2015, penyusunan SOP dan bisnis proses untuk UKM. Termasuk penjelasan tentang konsep manajemen mutu, konteks organisasi, kebijakan mutu, sasaran mutu dan analisis resiko.
Training ISO 9001 2015 DIS Overview, Training mengenai Perubahan ISO 9001 versi terbaru yang segera akan di release, apa saja perubahannya ? dan apakah perusahaan anda siap untuk menghadapi perubahan itu ? ayo ikuti training perubahan ISO 9001:2015 ini, dan temukan jawabannya,,,,
02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdfUptdLablingk
油
02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf
PT Semen Tonasa memperoleh berbagai sertifikasi internasional seperti ISO 9001 (sistem manajemen mutu), ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan), dan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) atas komitmennya dalam menjaga kualitas produk dan lingkungan kerja. Perusahaan ini merupakan produsen semen terbesar di Indonesia bagian timur dengan 5 unit pabrik dan kapasitas produksi lebih dari 5 juta ton per tahun.
Perubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 disbudiwibowo01
油
Ada beberapa perubahan penting dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 (DIS) yaitu penggunaan struktur baru yang lebih sederhana (HLS), penekanan pada produk dan jasa, serta pendekatan berbasis risiko. Standar revisi ini juga memperluas konteks organisasi dan pengelolaan informasi dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas pemahaman sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, meliputi fakta ISO, interpretasi klausul-klausul ISO 9001:2015, dan pedoman penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 pada dua perusahaan yaitu PT Adhi Karya dan PT Eka Sari Lorena Transport. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah penerapan ISO 9001 serta manfaat yang diperoleh perusahaan setelah menerapkan standar mutu tersebut seperti meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi persyaratan pelanggan.
Dokumen ini memberikan panduan tentang kesadaran ISO 9001:2015, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan bisnis proses untuk UKM. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pentingnya mutu, definisi mutu, konsep penerapan sistem manajemen mutu, struktur organisasi, kebijakan mutu, sasaran mutu dan analisis risiko.
1575277967_Awareness ISO 90012015, SOP dan Bisnis Proses .pptxHILMANRSAFF
油
Dokumen ini membahas tentang penerapan ISO 9001:2015, penyusunan SOP dan bisnis proses untuk UKM. Termasuk penjelasan tentang konsep manajemen mutu, konteks organisasi, kebijakan mutu, sasaran mutu dan analisis resiko.
Training ISO 9001 2015 DIS Overview, Training mengenai Perubahan ISO 9001 versi terbaru yang segera akan di release, apa saja perubahannya ? dan apakah perusahaan anda siap untuk menghadapi perubahan itu ? ayo ikuti training perubahan ISO 9001:2015 ini, dan temukan jawabannya,,,,
02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdfUptdLablingk
油
02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf 02 ISO_9000_2008 Dasar-dasar Kosa Kata Sistem Manajemen Mutu.pdf
PT Semen Tonasa memperoleh berbagai sertifikasi internasional seperti ISO 9001 (sistem manajemen mutu), ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan), dan SMK3 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) atas komitmennya dalam menjaga kualitas produk dan lingkungan kerja. Perusahaan ini merupakan produsen semen terbesar di Indonesia bagian timur dengan 5 unit pabrik dan kapasitas produksi lebih dari 5 juta ton per tahun.
Perubahan iso 9001 2008 ke iso 9001 2015 disbudiwibowo01
油
Ada beberapa perubahan penting dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 (DIS) yaitu penggunaan struktur baru yang lebih sederhana (HLS), penekanan pada produk dan jasa, serta pendekatan berbasis risiko. Standar revisi ini juga memperluas konteks organisasi dan pengelolaan informasi dokumentasi.
Dokumen tersebut membahas pemahaman sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, meliputi fakta ISO, interpretasi klausul-klausul ISO 9001:2015, dan pedoman penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 pada dua perusahaan yaitu PT Adhi Karya dan PT Eka Sari Lorena Transport. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah penerapan ISO 9001 serta manfaat yang diperoleh perusahaan setelah menerapkan standar mutu tersebut seperti meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi persyaratan pelanggan.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
ISO KESEHATAN
1. MAKALAH ISO SEKTOR KESEHATAN
Proses pengembangan perbaikan SMM ISO kesehatan yang dihasilkan (Manual Mutu
dan Dokumen SOP Kesehatan dan Perbaikannya)
Disusun oleh Kelompok 2
1. Dinda Syafitrillah 1911211045
2. Nessa Iskandar 1911211047
3. Mia Fitria 1911213025
4. Ishlahatissalamah 1911212007
5. Vina Febriani 1911211011
6. Nada Tri Hazka Syahirah 1911211013
7. Emlly Tria Ananda 1911212031
8. Kartika Putri 1911211050
9. Chosyatillah Budiman 1911211023
10. Ishlahatissalamah 1911212007
11. Nurfaizah Yastri 1911213031
Dosen Pengampu:
Shelvy Haria Roza, SKM., M.Kes
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
2. KATA PENGANTAR
Puji Syukur kelompok ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kelompok berkat, rahmat, kesehatan, kesempatan dan kemauan hingga kelompok dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam tidak lupa kelompok kirimkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dunia yang penuh dengan
ilmu pengetahuan ini.
Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas mata kuliah ISO Sektor Kesehatan
yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan. Dimana di dalam makalah ini akan dibahas
mengenai Proses pengembangan perbaikan SMM ISO kesehatan yang dihasilkan (Manual Mutu
dan Dokumen SOP Kesehatan dan Perbaikannya). Kami menyadari bahwa kami hanyalah
manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang
dapat diselesaikan dengan sempurna. Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran
dari pembaca sekalian sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa
yang akan datang dan kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Padang, 23 Mei 2022
Kelompok 3
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
2.1 Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 .............................................................. 6
2.2 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008............................................................................. 6
2.3 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015........................................................................... 7
2.4 Dokumen ISO........................................................................................................................ 7
2.5 Daftar Dokumen Dalam ISO................................................................................................. 8
2.6 Penyempurnaan ISO 9001 : 2008 kepada ISO 9001 : 2015.................................................. 9
2.7 Alasan Perubahan ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015............................................... 18
2.8 Contoh Dokumen perbaikan pada Puskesmas Kedungrejo................................................. 18
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 20
3.2 Saran.................................................................................................................................... 21
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi pemacu
organisasi pelayanan kesehatan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanannya.
Organisasi pelayanan kesehatan menggunakan alat seperti akreditasi dan Sistem Manajemen
Mutu (SMM) ISO 9000 yang menekankan pada standar struktur serta belum terkait dengan
kepuasan pelanggan. Organisasi pelayanan kesehatan yang telah mengimplementasikan SMM
ISO 9000 adalah rumah sakit, puskesmas, dan balai kesehatan. Hasil yang diperoleh yaitu
kepuasan pelanggan meningkat, kinerja terukur, koordinasi menjadi baik dan perbaikan
berkelanjutan dapat dilaksanakan. Tetapi dalam pelaksanaan terdapat hambatan seperti
kurangnya komitmen personel dan dukungan atasan. Perlu disadari oleh organisasi pelayanan
kesehatan bahwa SMM ISO 9000 bukanlah alat ajaib untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas tanpa komitmen kuat dari semua pihak pada organisasi pelayanan kesehatan.
Salah satu prinsip manajemen mutu ISO 9000 adalah perbaikan mutu yang berkelanjutan.
Pada penelitian Maharani (2007), 15 rumah sakit dari 19 rumah sakit yang menjadi responden
menjalankan langkah-langkah perbaikan mutu yang berkelanjutan secara konsisten. Rumah sakit
yang tidak menjalankan langkahlangkah perbaikan mutu disebabkan karena permasalahan biaya
atau komitmen dari setiap pihak dalam rumah sakit. Sikap dari berbagai komponen organisasi
pelayanan kesehatan dalam penerapan suatu hal yang baru akan mempengaruhi proses dan hasil
penerapan hal baru tersebut. Salah satu dari delapan prinsip manajemen mutu ISO 9001:2000
adalah keterlibatan personel sehingga tanpa adanya komitmen dari semua personel, ISO 9001:
2000 sulit untuk dicapai (Suardi, 2004). Hal tersebut hampir terjadi pada rumah sakit dan
puskesmas pada saat awal penerapan ISO 9000. Oleh karena itu, makalah ini menjelaskan terkait
Proses pengembangan perbaikan SMM ISO kesehatan yang dihasilkan (Manual Mutu dan
Dokumen SOP Kesehatan dan Perbaikannya)
5. 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9000
2. Bagaimakah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
3. Bagaimanakah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015
4. Apa yang dimaksud dengan Dokumen ISO
5. Bagaaimanakah Daftar Dokumen Dalam ISO
6. Bagaaimanakah Penyempurnaan ISO 9001 : 2008 kepada ISO 9001 : 2015
7. Apasajakah Alasan Perubahan ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015
8. Bagaimanakah Contoh Dokumen perbaikan pada Puskesmas Kedungrejo
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9000
2. Untuk mengetahui Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
3. Untuk mengetahui Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015
4. Untuk mengetahui Dokumen ISO
5. Untuk mengetahui Daftar Dokumen Dalam ISO
6. Untuk mengetahui Penyempurnaan ISO 9001 : 2008 kepada ISO 9001 : 2015
7. Untuk mengetahui Alasan Perubahan ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015
8. Untuk mengetahui Contoh Dokumen perbaikan pada Puskesmas Kedungrejo
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9000
ISO 9000 series merupakan standar internasional mengenai sistem manajemen mutu.
Standar ini juga berisi unsur-unsur legal wajib yang bertujuan untuk menciptakan rasa
nyaman bagi perusahaan. ISO 9000 series mencakup beberapa standar diantaranya ISO 9001,
ISO 9004, dan ISO 19011. Satu-satunya standar yang dapat disertifikasi adalah standar ISO
9001, sedangkan untuk yang lainnya tidak ditujukan untuk mendapat sertifikat atau kontrak.
Organisasi atau perusahaan yang merancang, memproduksi, dan memberikan produk dalam
bentuk barang atau jasa yang telah bersertifikat ISO 9001 sebagai dasar strategi
manajemennya. Sejak diterbitkan pertama kali pada tahun 1987, ISO 9001 telah mengalami
empat kali perubahan dan versi terakhir yang digunakan saat ini adalah ISO 9001:2015.
2.2 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 ISO adalah badan standarisasi internasional
yang menangani masalah standarisasi untuk barang dan jasa. Badan ini merupakan federasi
badan-badan standarisasi dari seluruh dunia yang berkedudukan di Geneva, Swiss dan
didirikan pada 23 tahun 1947. Saat ini organisasi tersebut sudah beranggotakan lebih dari 147
negara (Ula, 2013: 122) dimana setiap negara diwakili oleh badan standarisasi nasional.
Indonesia diwakili oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), sehingga lembaga konsultan
resmi yang menangani ISO 9001:2008 di Indonesia ialah yang sudah menjadi anggota KAN.
ISO bukan berasal dari International Standard of Organization. ISO berasal dari bahasa
Yunani, ISOS yang berarti sama. ISO 9001 merupakan standar internasional yang mengatur
tentang sitem manajemen mutu (Quality Management System). ISO 9001 merupakan model
penjamin mutu dalam desain/pengembangan, produksi instalasi, dan pelayanan. Karena itu,
sering kali disebut ISO 9001, QMS. ISO 9000 merupakan standar manajemen kualitas dan
penjaminan mutu yang menjadi dasar ISO 9001. Sehingga masih sering digunakan ISO 9000
dalam pembahasan ISO 9001. Tulisan 2008 menunjukan tahun revisi. Maka yang dimaksud
ISO 9001:2008 adalah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008. Jadi ISO
7. 9000:2000 dengan ISO 9001:2008 secara esensi sama namun ISO 9001:2008 sudah terfokus
dan diperbaiki dari segi redaksi.
2.3 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015
ISO 9001:2015 merupakan standar yang selalu dimutakhirkan untuk menjaga supaya
tetap layak digunakan oleh industri dan menyesuaikan kondisi perkembangan industri.
Disamping itu, industri perlu menerapkan ISO 9001:2015 karena hal ini menjadi kewajiban
perusahaan untuk menyesuaikan standar sebelum standar yang lama dinyatakan obsolete
(kadaluarsa). ISO 9001:2015 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyertakan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk (barang/jasa). Tidak ada kriteria
penerimaan produk dalam ISO 9001:2015, sehingga kita tidak dapat menginspeksi suatu
produk terhadap standar-standar produk. ISO 9001:2015 hanya merupakan standar sistem
manajemen mutu. Dengan demikian apabila ada perusahaan yang mengiklankan bahwa
produknya telah 9 memenuhi standar internasional, itu adalah hal yang keliru, karena
seyogyanya manajemen perusahaan hanya boleh menyatakan bahwa sistem manajemen mutu
yang telah memenuhi standar internasional, karena tidak ada kriteria pengujian produk dalam
ISO 9001:2015.
2.4 Dokumen ISO
Sistem manajemen harus didokumentasikan oleh perusahaan dalam bentuk manual,
prosedur, instruksi kerja, dan dokumentasi pendukung yang lain. Berikut beberapa manfaat
dari dokumentasi tersebut.
Dokumentasi merupakan persyaratan standar ISO 9001:2015. Ini berarti bahwa
organisasi harus membuat dokumentasi sistem manajemen mutu yang digunakan
sebagai pedoman kerja bagi pelaksana proses.
Dalam penerapan sistem manajemen mutu, perusahaan harus dapat menunjukkan
bukti penerapannya. Sehingga dokumentasi dalam standar ISO 9001 dikatakan
sebagai informasi terdokumentasi yang termasuk didalamnya rekaman hasil
8. pelaksanaan proses. Rekaman ini adalah bukti bahwa organisasi menerapkan sistem
manajemen mutu secara efektif.
Konsultan ISO akan memberikan pelatihan audit internal dan dalam hal ini
dokumentasi berfungsi untuk menjadi pedoman bagi auditor untuk melakukan sistem
manajemen mutu.
Dokumentasi ISO 9001 juga berfungsi sebagai bahan pelatihan bagi karyawan yang
harus memahami proses yang menjadi tanggung jawabnya.
Dokumentasi juga dibutuhkan jika perusahaan memiliki kantor cabang yang berada
di lokasi terpisah namun menggunakan proses yang sama. Dokumentasi ini akan
memastikan bahwa cabang tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh manajemen.
Dalam melakukan dokumentasi, perlu diingat bahwa dokumentasi dilakukan tidak hanya
untuk mendapatkan sertifikat atau hanya untuk menyenangkan auditor. Dokumentasi
harus dilakukan dengan tepat dan tentu saja ada manfaatnya.
2.5 Daftar Dokumen Dalam ISO
Dalam mengejar persyaratan dokumen ISO 9001, banyak organisasi yang membuat
banyak dokumen yang dianggap berkaitan dengan sistem manajemen mutu, namun ternyata
tidak masuk dalam persyaratan ISO 9001. Untuk menghindari hal tersebut, maka ISO
menyebutkan dokumen dan rekaman wajib untuk memenuhi persyaratan ISO.
Dokumen wajib terdiri dari:
Ruang lingkup SMM
Kebijakan mutu
Sasaran mutu
Kriteria untuk evaluasi
Dokumen non-wajib, sebagai berikut.
Prosedur untuk menentukan konteks organisasi.
Prosedur untuk menangani risiko dan menciptakan peluang.
Prosedur untuk kompetensi sistem manajemen mutu.
Prosedur untuk pemeliharaan peralatan.
9. Prosedur untuk pengendalian dokumen.
Prosedur penjualan.
Prosedur untuk desain.
Prosedur untuk produksi.
Prosedur pergudangan.
Prosedur kepuasan pelanggan.
Prosedur tinjauan manajemen.
2.6 Penyempurnaan ISO 9001 : 2008 kepada ISO 9001 : 2015
ISO 9001:2015 merupakan revisi dari ISO 9001 : 2008 yang dikeluarkan pada tanggal
23 September 2015. Revisi ini dilakukan dikarenakan standar ISO ditinjau lima tahun sekali
untuk memastikan standar tersebut tetap up-to-date sesuai dengan kebutuhan pasar dan akan
selaras dengan sistem manajemen lainnya seperti ISO 14001.
Konsekuensi perilisan ISO 9001 : 2015 bagi organisasi yang akan mengajukan
sertifikasi ISO 9001 maupun yang sudah mendapatkan ISO 9001 : 2008 adalah :
1. Bagi organisasi yang sedang mengajukan sertifikasi ISO, sebaiknya langsung
menggunakan ISO 9001 : 2015 karena sertifikasi ISO 9001 : 2008 hanya akan valid
sampai September 2018.
2. Bagi organisasi yang sudah mendapatkan ISO 9001 : 2008. Pada kasus ini, sebaiknya
segera berganti ke ISO 9001:2008, karena organisasi hanya diberi Batasan waktu
transisi seama 3 tahun dari tanggal diterbitkannya ISO 9001 : 2015 yaitu pada
September 2018, maka sejak saat itu sertifikat ISO 9001 : 2008 tidak berlaku lagi.
Salah satu perubahan utama pada ISO 9001:2015 adalah adanya pendekatan yang
sistematis terhadap resiko, alih-alih menganggapnya sebagai sebuah standar manajemen
tersendiri di luar sistem manajemen mutu. Pada ISO 9001:2008, memang sudah terdapat
salah satu aspek dari manajemen resiko yaitu terdapat pada klausul 8.5.3 Tindakan
pencegahan, Akan tetapi, keberadaannya terpisah dari keseluruhan sistem, berdiri sendiri
sebagai salah satu dari sekian banyak proses yang diatur dalam Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008. Pada ISO 9001:2015, resiko dianggap sebagai suatu kesatuan yang tidak
dipisahkan dari sistem. Dengan mengambil pendekatan yang berbasis resiko, organisasi
10. diharapkan menjadi lebih proaktif ketimbang reaktif, senantiasa mencegah dan mengurangi
efek yang tidak dikehendaki, dan selalu mempromosikan perbaikan sistem yang
berkelanjutan (continoual improvement). Ketika manajemen resiko diterapkan, secara
otomatis tindakan pencegahan akan dilakukan.
Perubahan ISO 9001 : 2008 ke ISO 9001 : 2015 juga terlihat pada hal-hal berikut, yaitu :
a. Penambahan klausul menjadi 10 Klausul pada ISO 9001 : 2015
Penambahan klausul ini membuat klausul ISO 9001 : 2015 lebih terstuktur dan
rapi karena klausul benar-benar dikelompokkan dengan baik mulai dari bab, sub-bab dan
urutan klausulnya. Klausul yang dibuat rapi ini bertujuan memudahkan perusahaan
untuk memasukkan komponen standar ISO lain yang dianggap relevan, seperti ISO
14001:2015, ISO 55001, dan ISO 45001
11. 1) Klausul (1) Pendahuluan
a. Pada ISO 9001: 2008 menggunakan istilah Product sedangkan pada ISO
9001 : 2015 menggunakan Product and Service untuk menghindari
makna rancu maka istilah produk dan jasa dibedakan secara jelas.
12. b. Lalu, perubahan juga terlihat mengenai penerapan klausul pada ISO 9001 :
2015, yang pada dasarnya tidak mengizinkan adanya pengecualian klausul
atau tidak diterapkannya salah satu klausul. Karena ada pada pernyataan
klausul 1 ISO 9001: 2015 yang tertulis : Semua persyaratan standar
internasional ISO 9001: 2015 bersifat umum (generic) dan dimaksudkan
untuk bisa diterapkan oleh organisasi apapun jenis dan ukuran
organisasinya, atau apakah ia bergerak di bidang barang maupun jasa.
2) Klausul (2) acuan normative
Tidak ada perubahan pada klausul ini.
3) Klausul (3) istilah dan definisi
Tidak ada perubahan pada klausul ini.
4) Klausul (4) konteks organisasi
a. Pada ISO 9001: 2008 klausul (4) menjelaskan tentang persyaratan
dokumen, adapun pada ISO 9001: 2015 sekadar membicarakan konteks
organisasi.
b. Pada klausul (4) ISO 9001: 2015 membahas mengenai manajemen risiko
dimana organisasi diminta untuk menetapkan hubungan antar proses, isu
internal dan eksternal, serta hubungan dengan berbagai pihak. Organisasi
juga diminta untuk menetapkan ruang lingkup penerapan ISO 9001: 2015.
c. ISO 9001: 2015 menyatakan bahwa seluruh klausul dapat diterapkan untuk
seluruh jenis organisasi, ISO 9001: 2015 pada dasarnya tidak mengizinkan
adanya pengecualian klausul atau tidak diterapkannya salah satu klausul.
5) Klausul (5) Kepemimpinan
a. Secara global, isi dari klausul (5) ISO 9001: 2015 tidak berbeda dengan
ISO 9001: 2008 yang membicarakan seputar kewajiban yang harus
dijalankan oleh Top-management.
b. Persyaratan lama seperti kebijakan mutu dan sasaran mutu tetap wajib
dibuat, hanya saja manual mutu yang tidak lagi menjadi keharusan pada
versi ISO 9001: 2015.
c. Perubahan lainnya adalah ditiadakannya kewajiban untuk menunjuk
Management-Representative (perwakilan manajemen)
13. 6) Klausul (6) Perencanaan
a. Penekanan Klausul (6) pada ISO 9001: 2015 adalah untuk meminta setiap
organisasi untuk mengenali resiko dan peluang, berupaya untuk meraih
peluang dan mencegah, mengurangi, dan menangani resiko.
b. Klausul ini merupakan hal yang baru dibanding ISO 9001: 2008, khususnya
Klausul (6.2) yang berbicara tentang kewajiban setiap organisasi untuk
memenuhi sasaran mutu dari organisasi dengan menetapkan rencana
tindakan yang sesuai.
7) Klausul (7) Dukungan
a. Dalam pengelompokan klausul pada ISO 9001: 2015 terlihat lebih rapi,
semua yang berhubungan dengan support (proses pendukung) seperti
dokumen, infrastuktur, sumber daya manusia, kompetensi, sosialisasi dan
komunikasi, sampai alat ukur, semuanya dikumpulkan pada klausul (7).
Klausul ini seperti klausul (4), (6), dan (7.6) pada ISO 9001: 2008 yang
diringkas menjadi satu.
b. Istilah dokumen dan record digantikan oleh Informasi
terdokumentasi.
c. Dimana ISO 9001 : 2015 memberi kebebasan untuk menetapkan dokumen
yang dibutuhkan apakah dalam bentuk prosedur atau record. Lain halnya
dengan ISO 9001: 2008 yang secara tegas meminta untuk dibuat 6 prosedur
wajib dan record di beberapa tempat.
8) Klausul 8 Operasi
a. Semua hal yang berkaitan mengenai operasional organisasi dibahas pada
klausul 8 ISO 9001: 2015 seperti pada klausul (7) ISO 9001: 2008, hanya
saja klausul (8) ISO 9001: 2015 telah disempurnakan karena membahas
seluruh aspek operasional mulai dari perencanaan, pelaksanaan produk dan
atau penyediaan jasa, hubungan dengan pelanggan dan pihak ketiga,
penyimpanan dan perlindungan produk & jasa hingga penanganan issue
selama proses operasional.
14. 9) Klausul 9 Evaluasi kinerja
Segala hal yang berkaitan mengenai evaluasi dikumpulkan pada
klausul (9) ini, seperti Audit Internal, pengukuran serta pemantauan
proses dan kepuasan pelanggan, analisis dan evaluasi proses, dan
Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Klausul (9) menunjukkan bahwa
ISO 9001: 2015 lebih baik dalam pengelompokan klausul.
10) Klausul 10 Peningkatan
Klausul (10) berisi tentang hal upaya perbaikan yang
berkesinambungan yang harus dilakukan organisasi. Konsep yang
hampir sama dengan konsep Corrective-Action dan Non-Conformity
pada ISO 9001: 2008 hanya saja pendekatan yang digunakan yaitu
pendekatan manajemen resiko dimana tidak ada lagi istilah Preventive-
Action namun yang ada adalahrisk management.
b. Prinsip ISO berkurang
1) Fokus pelanggan (customer focus)
Prinsip ini merupakan fokus utama dari manajemen mutu, dimana setiap
organisasi harus dapat memenuhi persyaratan pelanggan. Bahkan,
sebaiknya organisasi dapat memberikan produk atau jasa yang melebihi
harapan mereka. Hal ini dikarenakan setiap organisasi pasti tergantung
pada para pelanggannya, sehingga organisasi harus memahami kebutuhan
pelanggan saat ini dan masa depan. Selain itu, pentingnya fokus pada
pelanggan juga dikarenakan kesuksesan organisasi tidak akan bisa dicapai
15. tanpa adanya usaha untuk menarik dan mempertahakan para pelanggan
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
2) Kepemimpinan (leadership)
Arahan dan misi dari top manajemen yang memiliki kekuatan
kepemimpinan yang powerfull sangatlah penting untuk memastikan
seluruh bagian organisasi memahami dengan baik tujuan apa yang hendak
dicapai oleh organisasinya. Tidak dapat dipungkiri, salah satu faktor
terbesar keberhasilan suatu organisasi dalam memperbaiki dan
mengembangkan sistem adalah kesuksesan pemimpinnya yang mampu
menerjemahkan dan mensosialiasikan visinya ke seluruh bagian
organisasi.
3) Keterlibatan karyawan (engagement of people)
Menciptakan nilai untuk pelanggan akan lebih mudah jika organisasi kita
didukung oleh tim yang kompeten, mudah diberdayakan, dan mau terlibat
secara penuh di seluruh level organisasi. Tidak peduli apapun jabatannya,
semuanya merasa punya tanggung jawab yang sama dalam mencapai
tujuan organisasi dan memberikan nilai lebih untuk pelanggan.
4) Pendekatan proses (process approach)
Setiap organisasi harus menyadari bahwa mereka adalah satu kesatuan
proses yang saling terhubung sehingga setiap bagian harus memahami
tidak hanya tugas bagiannya, tetapi juga tugas bagian yang berkaitan
dengannya agar semuanya bisa bersinergi secara bersama-sama.
Organisasi harus memastikan setiap orang telah familiar dengan seluruh
aktifitas organisasi
5) Perbaikan terus menerus (improvement)
Perusahaan yang sukses dan mampu bertahan dalam persaingan adalah
Perusahaan yang fokus dalam improvement (peningkatan). Bentuk
aplikasinya adalah dengan selalu melakukan perubahan melalui
peningakatan
berkelanjutan baik internal dan eksternal yang disesuaikan dengan iklim
perubahan terkini. Sehingga perusahaan akan selalu siap menghadapi
16. persaingan dengan para competitor
6) Pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence-based decision making)
Membuat keputusan berdasarkan data dan fakta. Bentuk aplikasinya
adalah
setiap menetapkan kesimpulan dari sebuah permasalahan ditetapkan
berdasarkan analisis fakta dan data yang diperoleh selama melakukan
analisa.
Sehingga keputusan yang diambil akan menghasilkan keputusan yang
produktif dan tepat sasaran
7) Manajemen hubungan dengan berbagai pihak (relationship management)
Untuk mempertahankan kesuksesan Perusahaan harus mengelola
hubungannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan (interested parties)
diantaranya adalah para pemasoknya, mitra kerja, karyawan, pemerintah,
masyarakat, dll
c. Istilah baru untuk dokumen
Pada ISO 9001:2008, dibedakan antara dokumen mutu (documents) dan
rekaman mutu (records). Pada ISO 9001:2015 keduanya disebut sebagai
informasi terdokumentasi (documented informati0n). Dengan penggabungan
istilah ini, organisasi diberikan kebebasan dalam menentukan informasi
terdokumentasi yang dibutuhkan. Tidak lagi dipersyaratkan harus dalam
bentuk prosedur (seperti 6 prosedur wajib).
d. Tidak Ada Prosedur Wajib
ISO 9001:2015 sepertinya berupaya untuk menghilangkan kesan bahwa
penerapan ISO 9001 hanya bertumpu pada pembuatan SOP atau prosedur
saja. ISO 9001:2015 tidak lagi terlalu mementingkan dokumen. ISO
9001:2015 berorientasi kepada proses. Meskipun, keberadaan sistem
dokumentasi tetap diperlukan. Hanya saja disederhanakan menjadi Informasi
terdokumentasi.
e. Manual Mutu Tidak Wajib
Banyak yang merasa manual mutu hanyalah dokumen formalitas yang tidak
memberi manfaat tambahan. Oleh karena itu, keberadaan manual mutu di ISO
17. 9001:2015 tidak wajib. Ini bukan berarti manual mutu yang sudah dibuat
harus dihapus. Kita masih boleh menggunakannya bila dibutuhkan.
f. Management Representative Tidak Harus Ada
ISO 9001:2015 tidak mewajibkan keberadaan management representative
yang harus ditunjuk secara resmi. Ini bisa jadi agar penerapan ISO 9001
diharapkan tidak hanya bertumpu pada seorang penanggug jawab saja. Setiap
orang, khususnya penanggung jawab dari setiap bagian / divisi / departemen
memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015
g. Tidak ada pengecualian klausul (exclution)
ISO 9001:2008 membolehkan pengecualian salah satu dari klausul atau
subklausul 7 bila ada peraturan yang tidak relevan. Tidak ada satupun klausul
ISO 9001:2015 yang secara tegas menjelaskan tentang kebolehan
mengecualikan
salah satu klausul ISO 9001:2015.
h. Mengganti Istilah Preventive Action dengan Risk Management
Ini salah satu unsur perubahan yang paling signifikan dari ISO 9001:2015.
Istilah tindakan pencegahan kini diganti dengan cakupan yang lebih luas,
yaitu
manajemen resiko.
i. Membedakan Istilah Produk dan Jasa
Produk menurut ISO 9001:2008 bisa berupa barang dan jasa seMenjelaskan
yang tercantum pada klausul 3 mengenai Istilah dan Definisi: Bila di seluruh
naskah Standar Internasional ini di temukan istilah produk , ia dapat juga
berarti jasa. Pada versi ISO 9001:2015, keduanya dibedakan untuk
memberikan
batasan yang jelas antara barang dengan jasa.
j. Mengganti beberapa Istilah
Ada beberapa istilah yang diganti pada versi ISO 9001:20015. Diantaranya:
1. supplier diganti dengan external provider
2. Purchased Product diganti dengan Externally provided products and
18. services
3. Work Environment diganti dengan Environment for the operation of the
process
2.7 Alasan Perubahan ISO 9001:2008 menjadi ISO 9001:2015
1. Menyediakan kerangka kerja yang konsisten untuk jangka panjang
2. Menjadi persyaratan umum yang tetap relevan untuk semua ukuran dan jenis organisasi.
3. Mendukung efektifitas proses manajemen dalam rangka mencapai target yang
diinginkan.
4. Mempertimbangkan perubahan implementasi sejak revisi versi 2000 dan 2008.
5. Penggunaan istilah yang lebih sederhana untuk memastikan pemahaman umum dan
interpretasi yang konsisten dari persyaratan
2.8 Contoh Dokumen perbaikan pada Puskesmas Kedungrejo
20. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ISO 9001:2015 merupakan standar yang selalu dimutakhirkan untuk menjaga supaya tetap
layak digunakan oleh industri dan menyesuaikan kondisi perkembangan industri. Sistem
manajemen harus didokumentasikan oleh perusahaan dalam bentuk manual, prosedur, instruksi
kerja, dan dokumentasi pendukung yang lain. Organisasi harus membuat dokumentasi sistem
manajemen mutu yang digunakan sebagai pedoman kerja bagi pelaksana proses. Dalam
penerapan sistem manajemen mutu, perusahaan harus dapat menunjukkan bukti penerapannya.
Sehingga dokumentasi dalam standar ISO 9001 dikatakan sebagai informasi terdokumentasi
yang termasuk didalamnya rekaman hasil pelaksanaan proses. Dokumen wajib dalam ISO terdiri
dari Ruang lingkup SMM, Kebijakan mutu, Sasaran mutu, dan Kriteria untuk evaluasi.
Sedangkan dokumen non-wajib dalam ISO terdiri dari prosedur untuk menentukan konteks
organisasi, menangani risiko dan menciptakan peluang, kompetensi sistem manajemen mutu,
pemeliharaan peralatan, pengendalian dokumen, prosedur penjualan, prosedur untuk desain,
produksi, pergudangan, kepuasan pelanggan dan prosedur tinjauan manajemen.
ISO 9001:2015 merupakan revisi dari ISO 9001 : 2008 yang dikeluarkan pada tanggal 23
September 2015. Revisi ini dilakukan dikarenakan standar ISO ditinjau lima tahun sekali untuk
memastikan standar tersebut tetap up-to-date sesuai dengan kebutuhan pasar dan akan selaras
dengan sistem manajemen lainnya seperti ISO 14001. Adapun alasan perubahan ISO 9001:2008
menjadi ISO 9001:2015 adalah karena ISO 9001:2015 menyediakan kerangka kerja yang
konsisten untuk jangka panjang, menjadi persyaratan umum yang tetap relevan untuk semua
ukuran dan jenis organisasi, mendukung efektifitas proses manajemen dalam rangka mencapai
target yang diinginkan, mempertimbangkan perubahan implementasi sejak revisi versi 2000 dan
2008, serta penggunaan istilah yang lebih sederhana untuk memastikan pemahaman umum dan
interpretasi yang konsisten dari persyaratan.
21. 3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca khususnya mahasiswa dapat memperoleh
dan memahami informasi mengenai proses pengembangan perbaikan dari SMM ISO Kesehatan ,
sehingga dapat menjadi bahan ilmu pengetahuan dan dapat diterapkan dalam kehidupan
pekerjaan kedepannya.
22. DAFTAR PUSTAKA
10 Perubahan Utama Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 padakonsultaniso.web.id.
Perbedaan ISO 9001:2015 dan ISO 9001:2008 pada www.seputarpabrik.com
Ariyani,Eka Septi. 2015. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Iso 9001:2008 Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Layanan Sdit Bias Assalam Kota Tegal. PGSD. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang
http://umm.tp.ugm.ac.id/berita-135-matriks-keterkaitan-antara-iso-90012008-dan-iso-
90012015.html
https://blmpku.kemendesa.go.id/index.php/view/detil/107/penerapan-iso-90012015-pada-
balai-latihan-masyarakat-pekanbaru
Jtanzilco.com. (2015). Perubahan ISO 9001:2008 Menjadi ISO 9001:2015 - Drs. J.
Tanzil & Associates.