Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dasar kata tugas dalam bahasa Melayu, termasuk konsep dan jenis-jenisnya seperti kata penyambung ayat, kata praklausa, kata prafrasa dan pascafrasa."
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis penanda wacana yang terdiri dari penanda penghubung, penanda rujukan, penanda penggantian, penanda leksikal, dan penanda elipsis. Jenis-jenis penanda wacana digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur bahasa, merujuk pada objek, menggantikan kata, menautkan makna kata, dan menggugurkan informasi yang sudah jelas. Dokumen juga membedakan antara wacana
BAHASA MELAYU STPM ( PROSES PENERBITAN AYAT )Nazira M
油
Dokumen tersebut membahasikan proses pembentukan dan transformasi ayat dalam bahasa Melayu. Terdapat tiga proses utama yaitu peluasan, pengguguran, dan pembentukan ayat terbitan. Proses-proses ini melibatkan penambahan atau penghapusan unsur-unsur ayat seperti subjek, predikat, dan keterangan.
Dokumen ini membahas tentang empat jenis peluasan frasa dalam bahasa Melayu, yaitu peluasan frasa nama sebagai subjek, peluasan frasa predikat, peluasan dengan kata hubung, dan peluasan melalui proses komplementasi. Proses-proses tersebut melibatkan relativisasi, penggabungan ayat, dan transformasi frasa menjadi klausa.
Dokumen tersebut membahas berbagai ragam bahasa yang digunakan dalam percakapan atau tulisan untuk menyampaikan maksud secara tidak langsung atau untuk mengkritik seseorang. Termasuk di antaranya bahasa sindiran, menggiur, mengejek, terbalik, merajuk, tempelak, herdik, besar, kecil, naik, turun, ingkar, seruan, berulang, bertimbal, jenaka dan bukan.
Morfologi adalah bidang tatabahasa yang mengkaji struktur dan bentuk kata. Ia terbahagi kepada dua aspek utama iaitu morfem dan kata. Morfem adalah unit terkecil yang mempunyai makna manakala kata pula adalah bentuk bahasa yang bebas dan boleh berdiri sendiri. Terdapat dua jenis morfem iaitu morfem bebas dan morfem terikat yang berbeza dari segi jumlah, jenis makna, kedudukan dan peranan
Dokumen ini membahas tentang ragam ayat pasif dalam bahasa Melayu. Ayat pasif adalah ayat yang mengutamakan objek asal sebagai unsur yang diterangkan. Ada tiga jenis ayat pasif yaitu dengan imbuhan kata kerja pasif, menggunakan kata ganti nama diri, dan menggunakan kata "kena" sebelum kata kerja.
Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan KataFairuz Alwi
油
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan kata terbitan dalam bahasa Melayu melalui proses imbuhan. Terdapat empat jenis imbuhan yang digunakan yaitu awalan, akhiran, apitan, dan sisipan. Jenis-jenis imbuhan beserta contohnya dijelaskan secara terperinci.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan kata tugas dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi, fungsi, ciri-ciri dan contoh kata tugas seperti kata hubung, kata praklausa, kata prafrasa dan pascafrasa, serta kata bantu dan kata penegas.
PENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AMevelyn_01
油
LANGKAH diambil oleh kerajaan dalam mengukuhkan institusi negara, PELAN ANTI RASUAH NASIONA 2019-2023 (NACP) ,visi dan misi NACP ,bidang keutamaan dan strategi yang dilakukan ,Program Transformasi Negara ,NKRA dan MKRA .
Dokumen tersebut membahas tentang bidang morfologi yang mempelajari struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Morfologi mempelajari unit tatabahasa terkecil yang disebut morfem, yang terdiri dari morfem bebas dan morfem terikat. Morfem terikat terbagi menjadi satuan kompleks, awalan, akhiran, dan sisipan. Dokumen juga membahas tentang konsep kata, bentuk kata seperti tunggal, terbitan, majmuk,
Dokumen ini membahas tentang empat jenis peluasan frasa dalam bahasa Melayu, yaitu peluasan frasa nama sebagai subjek, peluasan frasa predikat, peluasan dengan kata hubung, dan peluasan melalui proses komplementasi. Proses-proses tersebut melibatkan relativisasi, penggabungan ayat, dan transformasi frasa menjadi klausa.
Dokumen tersebut membahas berbagai ragam bahasa yang digunakan dalam percakapan atau tulisan untuk menyampaikan maksud secara tidak langsung atau untuk mengkritik seseorang. Termasuk di antaranya bahasa sindiran, menggiur, mengejek, terbalik, merajuk, tempelak, herdik, besar, kecil, naik, turun, ingkar, seruan, berulang, bertimbal, jenaka dan bukan.
Morfologi adalah bidang tatabahasa yang mengkaji struktur dan bentuk kata. Ia terbahagi kepada dua aspek utama iaitu morfem dan kata. Morfem adalah unit terkecil yang mempunyai makna manakala kata pula adalah bentuk bahasa yang bebas dan boleh berdiri sendiri. Terdapat dua jenis morfem iaitu morfem bebas dan morfem terikat yang berbeza dari segi jumlah, jenis makna, kedudukan dan peranan
Dokumen ini membahas tentang ragam ayat pasif dalam bahasa Melayu. Ayat pasif adalah ayat yang mengutamakan objek asal sebagai unsur yang diterangkan. Ada tiga jenis ayat pasif yaitu dengan imbuhan kata kerja pasif, menggunakan kata ganti nama diri, dan menggunakan kata "kena" sebelum kata kerja.
Bahasa melayu Penggal 2: Proses Pembentukan KataFairuz Alwi
油
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan kata terbitan dalam bahasa Melayu melalui proses imbuhan. Terdapat empat jenis imbuhan yang digunakan yaitu awalan, akhiran, apitan, dan sisipan. Jenis-jenis imbuhan beserta contohnya dijelaskan secara terperinci.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan kata tugas dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi, fungsi, ciri-ciri dan contoh kata tugas seperti kata hubung, kata praklausa, kata prafrasa dan pascafrasa, serta kata bantu dan kata penegas.
PENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AMevelyn_01
油
LANGKAH diambil oleh kerajaan dalam mengukuhkan institusi negara, PELAN ANTI RASUAH NASIONA 2019-2023 (NACP) ,visi dan misi NACP ,bidang keutamaan dan strategi yang dilakukan ,Program Transformasi Negara ,NKRA dan MKRA .
Dokumen tersebut membahas tentang bidang morfologi yang mempelajari struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Morfologi mempelajari unit tatabahasa terkecil yang disebut morfem, yang terdiri dari morfem bebas dan morfem terikat. Morfem terikat terbagi menjadi satuan kompleks, awalan, akhiran, dan sisipan. Dokumen juga membahas tentang konsep kata, bentuk kata seperti tunggal, terbitan, majmuk,
Makalah ini membahas tentang kalimat, termasuk pengertian kalimat, unsur-unsur yang membentuk kalimat, jenis-jenis kalimat, kalimat efektif, dan kesalahan dalam kalimat.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy
ASK FOR PERMISSION itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS
Instagram https://www.instagram.com/manabeve
Blog https://manabeve.blogspot.com
Email manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME
Instagram https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter https://www.twitter.com/amlediana3
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfAriaSonta1
油
4
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai seorang mahasiswa yang pernah menjadi siswa, kita telah sering
mendengar kata alinea dan paragraf. Sebagai seorang siswa maupun mahasiswa
kita pasti telah mengenal kata tersebut dalam pelajaran atau matakuliah Bahasa
Indonesia. Dalam kehidupan nyata, kita telah menggunakannya dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya adalah dalam menulis. Dalam menulis yang banyak
digunakan adalah menulis surat, kertas kerja, skripsi, laporan pasti menggunakan
alinea dalam penulisannya. Alinea merupakan hal yang sangat penting untuk
penulisan, karena alinea akan sangat berpengaruh pada pembentukan sebuah
tulisan yang menarik dan berkualitas.
Dokumen tersebut membahas tentang frasa, antonim, sinonim, konjungsi, kalimat simpleks, dan kalimat kompleks. Dibahas pula pengertian, jenis, dan contoh dari masing-masing unsur bahasa tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kalimat, pola dasar kalimat (subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan), dan jenis-jenis kalimat (tunggal dan majemuk). Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang menyatakan makna yang lengkap, terdiri atas subjek dan predikat sebagai unsur pokoknya. Terdapat dua jenis kalimat yaitu tunggal yang hanya memiliki satu pola dan majemuk yang terdiri
Makalah ini membahas tentang pembentukan kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia. Terdiri dari bab pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Bab pembahasan menjelaskan proses pembentukan kata melalui afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Jenis afiks yang umum digunakan diantaranya adalah awalan, akhiran, dan sirkumfiks. Pembentukan kalimat melibatkan unsur subjek, predikat, objek
Makalah ini membahas tentang pembentukan kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia. Terdiri dari bab pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Bab pembahasan menjelaskan proses pembentukan kata melalui afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Jenis afiks yang dibahas meliputi awalan, akhiran, dan sirkumfiks. Bab ini juga menjelaskan bagian-bagian kata dan proses pembentukan kalimat.
Paragraf dan wacana memberikan penjelasan tentang konsep paragraf dan wacana. Paragraf didefinisikan sebagai karangan mini yang terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu kesatuan ide. Wacana adalah tulisan yang teratur menurut urutan logis dengan setiap unsur yang memiliki kesatuan dan kepaduan. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan syarat baik sebuah paragraf.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kata tugas dalam bahasa Indonesia seperti kata seru (interjeksi), kata sandang (artikel), partikel penegas, dan juga berbagai jenis frasa seperti frasa verbal, frasa nominal, frasa ajektival, dan frasa preposisional. Dokumen tersebut juga membahas tentang klausa dan makna kata beserta perubahannya seperti sinonim, antonim, homonim, dan hiponim.
Dokumen tersebut membahas tentang frasa, antonim, sinonim, konjungsi, kalimat simpleks, dan kalimat kompleks. Termasuk pengertian, contoh, dan jenis-jenis masing-masing unsur bahasa yang dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi dan sintaksis dalam tatabahasa bahasa Melayu. Morfologi adalah kajian tentang struktur kata dan pembentukan kata, sedangkan sintaksis adalah kajian tentang pembentukan ayat. Morfem dan frasa merupakan unsur penting dalam kedua bidang tatabahasa tersebut."
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)ChibiMochi
油
Buku Skrap Kupasan Novel Justeru Impian Di Jaring yang lengkap bersertakan contoh yang padat. Reka bentuk isi buku yang menarik mampu menarik minat untuk membaca. Susunan ayat yang teratur dapat menyenangkan ketika mahu mencari nota.
2. A. KONSEP KATA TUGAS
1. Pengertian
Kata tugas merupakan sejumlah morfem bebas yang tidak
mempunyai makna sendiri ,tetapi mempunyai tugas atau fungsi
tatabahasa tertentu dalam binaan frasa ,klausa ,dan ayat .
Kata tugas tidak berfungsi sebagai unsur inti dalam sebarang
predikat ayat.
3. 2. Fungsi
a) Tugasnya adalah sebagai penghubung , penerang , penentu
,penguat ,pendepan ,pembantu , penegas , penafi , pembenar ,
pemeri atau tugas-tugas lain .
b) Peranannya membantu kata utama ( kata nama ,kata kerja ,kata
adjektif ) untuk menimbulkan makna tambahan.
Kata Tugas Fungsi
Kata bantu Memberi makna tambahan kepada kata kerja .
Kata penguat Menguatkan makna kata adjektif dari segi tingkat sifatnya .
4. C) Sesetengah kata mempunyai lebih daripada satu fungsi , bergantung
pada tempat kehadirannya dalam frasa , klausa , dan ayat .
Contoh kata tugas
dalam
dengan
Jenis kata tugas Contoh penggunaan dalam frasa/ayat
Kata sendi nama Dia tidak terlibat dalam hal itu .
Kata arah Mereka bersembunyi didalam gua.
Kata sendi nama Hadri datang dengan emaknya .
Kata hubung Hadri datang dengan menaiki kereta .
5. 3 . Ciri ciri
a) Memerlukan kata lain ( kata utama ) untuk berfungsi dalam frasa
atau ayat .
Jenis kata tugas
Kata nafi
Kata sendi nama
Contoh kata tugas Kata utama yang
diperlukan
Contoh penggunaan
Tidak Kata kerja Tidak datang
bukan Kata nama Bukan kami
dari Kata nama Dari Kelantan
daripada Kata nama Daripada kayu
6. b)Jenis kata tertutup
Tiada pinjaman kata hubung , kata penguat ,atau kata sendi nama
dalam bahasa Melayu .
Jumlahnya sangat terhad , dan sukar bertambah .
c) Tidak dapat berfungsi sebagai unsur inti ( tiada makna tersendiri ,
sebaliknya memerlukan kata lain untuk menimbulkan maknanya .
d) Hampir semua kata tugas tidak dapat mengalami perubahan bentuk
atau peluasan serta tidak boleh dijadikan kata terbitan , kata ganda dan
kata majmuk .
7. Berdasarkan kedudukan dan fungsinya dalam binaan ayat , kata tugas
dipecahkan kepada empat kelompok dasar .
8. 1. KATA PENYAMBUNG AYAT
1.1 Konsep
Kata penyambung ayat dikenali sebagai kata hubung .
Kata ini menghubungkan dua atau lebih binaan frasa , klausa , dan
ayat .
Penggunaan kata penyambung ayat menghasilkan bentuk ayat
berlapis dipanggil sebagai ayat majmuk .
9. 1.2 Bentuk
a) Tunggal = terdiri daripada satu morfem bebas sahaja .
b) Bergabung = secara bercantum dan terpisah
dan jika agar
atau dengan bagai
lalu semenjak kecuali
Bercantum
jikalau
meskipun
sedangkan
sekiranya
walaupun
Terpisah
andai kata
oleh sebab
10. c) Berpasangan
d) Gandaan
Bukan sahaja tetapi juga Baik mahupun
Sedangkan tambahan pula Sungguhpun namun
moga-moga Seolah-olah
Kalau-kalau Seakan-akan
11. 1.3 Jenis kata penyambung ayat :
a) Kata hubung gabungan
Kata hubung ini menghubungkan dua klausa atau lebih yang sama
tara sifatnya .
Ayat majmuk yang terbentuk dipanggil ayat majmuk gabungan .
Berfungsi menunjukkan : urutan , pertentangan , keserentakan , dan
penjelasan .
urutan pertentangan keserentakan penjelasan
Dan
Kemudian
lalu
Namun
Sebaliknya
tetapi
Sambil
seraya
maka
12. b) Kata hubung pancangan
Kata hubung pancangan menyambung klausa-klausa tak setara , iaitu
klausa bebas ( klausa utama atau klausa induk) dengan klausa tak
bebas ( klausa pancangan atau klausa kecil).
Penggunaan kata hubung ini menghasilkan ayat majmuk pancangan .
Jenis kata hubung pancangan
I. Kata hubung relatif
II. Kata hubung komplemen
III. Kata hubung keterangan
13. i. Kata hubung ( pancangan ) relatif
Kata hubung relatif ( kata relatif) ,berfungsi menghubungkan klausa
utama ( klausa bebas ) dengan satu klausa kecil ( klausa tak bebas)
lain.
Penggunaannya menghasilkan ayat majmuk pancangan relatif ( ayat
relatif ).
Terdapat satu kata hubung relatif sahaja ,tetapi dapat berfungsi dalam
subjek dan predikat ayat .
Yang
14. ii. Kata hubung ( pancangan ) komplemen
Kata hubung komplemen ( kata komplemen ) , berfungsi
menghubungkan klausa tak bebas yang menjadi pelengkap pada
klausa utama .
Penggunaannya menghasilkan ayat majmuk pancangan komplemen
(ayat komplemen ).
Bahawa
Untuk
15. iii. Kata hubung ( pancangan ) keterangan
Kata hubung keterangan ( kata keterangan ) berfungsi
menghubungkan klausa tak bebas yang menjadi keterangan pada
klausa utama .
Penggunaannya menghasilkan ayat majmuk pancangan keterangan
(ayat keterangan )
Jenis-jenis kata hubung keterangan : syarat, sebab , tujuan , harapan ,
cara , waktu , akibat , pertentangan dan perbandingan .
16. Jenis-jenis kata hubung keterangan :
Jenis Contoh
akibat Hingga , sehingga
cara dengan
perbandingan bagai , bak ,ibarat , laksana ,seakan-akan,
seolah-olah
pertentangan Biarpun, meskipun , namun ,sekalipun ,
sungguhpun ,walaupun
Sebab / musabah Kerana , lantaran , oleh sebab
syarat andai kata ,asalkan ,jika/jikalau ,
kalau,seandainya , sekiranya
waktu apabila , ketika , semasa,setelah
,sementara , tatkala
tujuan bagi ,demi ,untuk
17. 2. Kata praklausa
Kata praklausa ialah perkataan yang hadir di hadapan klausa atau ayat yang berfungsi untuk
menimbulkan seruan, pertanyaan, atau sebagai penerang pangkal kepada klausa.
Jenis kata praklausa:
Kata praklausa
Kata pangkal
ayat
Kata pembesarKata perintah
Kata tanya
Kata seru
18. A) Kata seru
- kata seru ialah kata untuk menzahirkan perasaan, antaranya sakit, marah, hairan, kagum, dan
gembira
- kata seru digunakan pada permulaan ayat seru:
Kata Seru Perasaan Contoh Penggunaan
Hai
Wahai
Menarik perhatian Hai, tidak bersedia lagi!
Wahai pelajarku, usahlah leka!
Eh
Wah
Kagum dan hairan Eh, pelik betul
Wah, tangkas benar dia!
Aduh kesakitan Aduh, sakit sungguh telingaku!
Aduhai kesedihan Aduhai, malang sekali nasib kita!
Ah kecewa, sesal, teringat Ah, tetap seperti sebelumnya!
Syukur kelegaan Syukur, dia berjaya!
19. Kata
Ayat tanya
Tanpa partikel "kah" Dengan partikel "kah"
Ada Tiada Adakah cara saya ini betul?
Apa Apa yang kamu beli tadi? Apakah yang kamu beli tadi?
Bagaimana
Bagaimana cara untuk mendaftar
diri?
Bagaimanakah cara untuk
mendaftar diri?
Bila Bila ayah kamu pulang? Bilakah ayah kamu pulang?
Mengapa
Mengapa kamu datang lambat
hari ini?.
Mengapakah kamu datang
lambat hari ini?.
Mana Mana ibu? Manakah ibu?
Siapa Siapa nama jiran baru kamu? Siapakah nama jiran baru kamu?
b)Kata tanya
Kata tanya digunakan untuk menanyakan sesuatu. Lazimnya kata tanya disertai bentuk penegas kah
dan hadir di bahagian hadapan ayat. Misalnya:
20. Kata Perintah Jenis kata perintah Ayat Contoh
jangan
usah
larangan a) Jangan ambil barang itu.
b) Usah bersedih hati.
sila
jemput
silaan a) Sila naik ke rumah.
b) Jemput masuk.
minta
tolong
harap
permintaan a) Minta tolong tuan-tuan sabar sebentar.
b) Tolong tutup pintu itu.
c) Harap bertenang.
C) Kata Perintah
i) Kata perintah ialah kata yang menunjukkan suatu arahan, perintah,
kehendak, larangan, silaan, atau permintaan.
ii) Kata perintah bertujuan menimbulkan suatu tindakan atau tindak balas.
Contoh penggunaankata perintah:
D) Kata Pembenar
- Kata pembenar ialah perkataan yang digunakan untuk menegaskan sesuatu
pernyataan.
- Kata pembenar yang selalu digunakan ialah ya, benar, dan betul.
21. Kata Pangkal Ayat Ayat Contoh
adapun Adapun puteri itu sungguh cantik dan menawan serta tiada tolok bandingnya.
alkisah Alkisah tidak beberapa lama kemudian kembalilah putera raja ke istana.
arakian Arakian bersalamanlah antara dua orang laksamana itu.
hatta Hatta terbanglah burung bayan di angkasa.
kalakian Kalakian berlakulah pergaduhan antara kedua-dua kerajaan.
syahadan Syahadan tuan puteri pun masuk ke bilik peraduan.
E) Kata Pangkal Ayat
i) Kata pangkal ayat ialah perkataan yang hadir pada permulaan ayat yang
menjadi kesinambungan ayat.
ii) Kata pangkal biasanya digunakan dalam kesusasteraan Melayu lama.
Contoh penggunaan kata pangkal ayat adalah:
22. 3.1 Konsep Kata Prafrasa dan Kata Pascafrasa
- Kata prafrasa = perkataan yang hadir sebelum (di hadapan) frasa.
- Kata pascafrasa = perkataan yang hadir selepas (di belakang) frasa.
- Jenis kata pascafrasa diwujudkan kerana selain hadir di hadapan frasa, kata jenis ini dapat juga hadir
selepas frasa.
-Frasa yang terlibat ialah frasa nama, frasa kerja, frasa adjektif, dan frasa sendi nama.
Fungsi kata ini untuk membantu, menguatkan, menegaskan, menafikan, memerikan, menunjukkan arah, dan
membilang, agar dapat menonjolkan maksud dalam ayat
Kata prafrasa
Kata
pemeri
Kata sendi
nama
Kata arah
Kata nafi
Kata bantu
Kata bilangan
23. 3.2.1 Kata Prafrasa
(a) Kata Bantu
Kata bantu = perkataan yang membantu frasa kerja, frasa adjektif, dan
frasa sendi nama dengan menimbulkan makna tambahan dari aspek waktu
dan ragam.
-Terdapat juga kata bantu yang berfungsi sebagai kata adverba.
-Berdasarkan tugasnya, kata bantu terbahagi kepada dua jenis: kata bantu
aspek dan kata bantu ragam.
(i) Kata Bantu Aspek
-Kata bantu aspek = kata bantu yang menunjukkan perbezaan masa:
masa lampau, masa kini, atau masa akan datang. Masa lampau Masa kini Masa
hadapan baru pernah sudah telah masih mula sedang tengah
akan belum bakal
24. ii) Kata Bantu Ragam
-Kata bantu ragam = kata yang menyatakan atau menerangkan ragam
perasaan yang berkait dengan perbuatan.
-Terdiri daripada ragam kehendak, keupayaan, kemungkinan, kemestian,
dan keengganan.
kehendak keupayaan kemungkinan kemesetian keengganan
hendak ,ingin ,
mahu
boleh ,dapat barangkali ,
mungkin
harus ,mesti ,
pasti , patut ,
perlu , tentu ,
wajib
enggan
25. B) Kata Nafi
-Kata nafi = perkataan yang menjadi unsur nafi bagi frasa dalam konstituen predikat.
-Dua bentuk kata nafi: bukan, dan tidak, yang hadir sebelum frasa.
(i) bukan
Kata nafi ini boleh hadir dalam dua keadaan.
Menjadi unsur nafi bagi frasa nama dan frasa sendi nama
bentuk fungsi contoh
Bukan Menafikan kata nama atau
frasa nama
Menafikan frasa sendi
nama
Bukan kamu
bukan usaha kami
bukan untuk dia
bukan dari Gua Musang
Tidak Menafikan kata kerja
menafikan kata adjektif
Tidak hadir
tidak tersenyum
tidak betul
tidak lemah
26. (c) Kata Pemeri
- Kata pemeri = unsur yang memeri hal atau merangkaikan subjek dengan frasa utama dalam predikat.
- Penggunaan kata pemeri sangat terbatas, dan kurang digalakkan dalam pembentukan ayat bahasa Melayu.
-Selain itu, kata pemeri tidak boleh hadir sebelum kata kerja atau frasa kerja.7
- Dua bentuk kata pemeri: adalah, dan ialah.
(i) adalah :
- Merupakan pemeri secara huraian atau kualitatif.
- Hadir di hadapan frasa adjektif dan frasa sendi nama
Adalah benar
adalah benar sekali
adalah dari segi
ii) Ialah
- Digunakan untuk menunjukkan persamaan atau ekuatif
-Bentuk ini hadir di hadapan frasa nama sahaja.
-Berfungsi untuk memberikan definisi.
ialah buku
ialah yang berukuran
ialah pentingnya semangat perpaduan
27. d) Kata Sendi Nama
-Kata sendi nama = perkataan yang hadir di hadapan kata nama atau frasa
nama.
- Setiap sendi nama mempunyai tugas yang berlainan dan penggunaannya
ditentukan oleh peraturan-peraturan yang khusus.
Bahasa ialah alat komunikasi antara manusia.
Bahasa merupakan alat komunikasi antara manusia.
Kata dasar: bagi, demi, di, akan, dengan, oleh, hingga, semenjak, tentang
Gabungan kata dasar: darihal , daripada, kepada
Merupakan :
Dapat berfungsi sebagai kata pemeri kerana dapat menggantikan ialah
28. E) Kata arah
- kata yang terletak di antara kata sendi nama dan kata nama atau frasa
nama.
-kata sendi nama yang terlibat hanyalah yang berkaitan dengan tempat,
iaitu dari, di dan ke
kata Arah
Antara penjuru
atas samping
bawah segi
belakang sudut
dalam tengah
hadapan tepi
luar
barat
utara
Contoh penggunaan
dari utara Asia
di atas para
ke penjuru padang
ke tengah sungai
29. F) kata bilangan
- kata bilangan merupakan perkataan yang menjadi penerang jumlah bagi frasa nama
- kata bilangan tentu berpasangan dengan kata penjodoh bilangan
30.
kata pascafrasa
-kata pascafrasa asalnya sebahagian daripada kata prafrasa tetapi cenderung diasingkan kerana selain digunakan sebelum
frasa, boleh juga ditempatkan selepas frasa
Kata penguat
Kata penguat ialah perkataan yang hadir di hadapan frasa atau kata adjektif untuk menguatkan maksudnya.
Kadang-kadang, kata penguat boleh juga hadir di belakang kata adjektif.
Contoh kata : paling, agak, terlalu, amat, sangat, dan sungguh. Contoh dalam ayat ialah:
1. Pelajar itu sungguh rajin.
2. Karangan Anita agak baik.
3. Rahmat sangat marah pada rakannya.
Jenis kata pascafrasa
Kata adverba
Kata penegas
Kata penguat
31. i) Kata Penguat Hadapan = Kata penguat yang hadir di hadapan kata adjektif.
agak ,cukup, kurang , makin , paling , begitu , kian , maha , terlalu , terlampau
(ii) Kata Penguat Belakang = Kata penguat yang yang hadir di belakang kata adjektif.
benar, betul, nian , sekali
(iii) Kata Penguat Bebas = Kata penguat yang kedudukannya bebas, boleh muncul di hadapan atau di
belakang kata adjektif.
amat , sangat, sungguh
32. Kata penegas
- dikenali sebagai kata partikel dan kata penyerta, kata penegas
-merupakan perkataan yang memberikan penekanan pada bahagian-bahagian tertentu dalam ayat.
i) Penegas dalam predikat
- Partikel ini menegaskan perkataan yang bercantum dengannya dalam predikat
Digunakan sekiranya frasa itu atau bahagian yang ditegaskan itu mengalami proses pendepanan dalam ayat.
Tidak boleh hadir pada akhir ayat.
Perlu dicantumkankan pada bahagian belakang kata dasar.
-kah , -lah , -tah
(ii) Penegas subjek dan predikat
- Penegas ini bebas hadir pada mana-mana bahagian ayat: sama ada pada frasa subjek, atau frasa predikat.
- Bentuk ini bersifat perkataan (morfem bebas).
hanya , jua , juga , lagi , memang , cuma , pula , pun , sahaja / saja
33. (c) Kata Adverba
- Kata adverba = perkataan yang menerangkan kata nama, kata kerja, kata adjektif, dan frasa sendi nama.
- Hal yang diterangkan ialah cara, masa, dan tempat.
-Dipanggil juga kata keterangan berdasarkan fungsinya menerangkan kata dan frasa yang disebutkan tadi.
- Kehadirannya sama ada di hadapan atau di belakang kata yang diterangkan.
- Kata adverba terdiri daripada:
- kata yang tidak tergolong dalam kata utama (KN, KK, dan KA),
- jika perkataan itu terdapat dalam kata utama, perkataan tersebut berfungsi sebagai penerang.
Empat bentuk kata adverba:
(i) Kata Adverba Jati
- Kata adverba jati = perkataan yang tidak termasuk dalam mana-mana kata utama
, acap kali , agaknya , barangkali, begini , begitu , dahulu , demikian , esok , jarang kali , julung kali ,
kadang-kadang , kadangkala , kelak , kelmarin , kemudian , kerap kali , langsung , lusa , nanti ,
nyaris , pertama kali , saling , sekali gus ,sekarang , semalam ,sempat ,sentiasa ,serentak , sering kali ,
tadi , tulat
34. ii) Kata Adverba asalnya Kata Adjektif
-Asalnya kata adjektif tetapi berfungsi untuk menerangkan KK/FK, KA/FA, dan FS.
- Menerangkan Frasa Kerja Menerangkan Frasa Adjektif Menerangkan Frasa Sendi Nama
(iii) Kata Adverba asalnya Kata Kerja
-Asalnya kata kerja tetapi berfungsi untuk menerangkan FK, FA, dan FS.
Menerangkan Frasa
Kerja
Menerangkan Frasa
Adjektif
Menerangkan Frasa
Sendi Nama
berjalan lancar , hampir
tersembam , kerap datang
,terbang tinggi , tidur
nyenyak
besar panjang , cepat kaya
, hancur luluh , panjang
lebar , tinggi lampai
jarang di pejabat , ke
hospital segera , senang di
sana , sering ke taman
frasa kerja
-baring meniarap
-tidur berdengkur
frasa adjektif
- cantik berseri-seri
-tinggi melangit
frasa sendi nama
-dari Bandar berdua-duaan
-di rumah bersendirian
35. iv)Kata adverb gandaan
- kata yang mengalami penggandaan untuk menerangkan frasa nama, frasa adjektif, dan frasa sendi
nama.
- tiga jenis gandaan ialah penggandaan penuh, penggandaan separa, dan penggandaan berentak.
jenis contoh
Adverba gandaan penuh Betul-betul , kira-kira , jarang- jarang
Adverba gandaan separa berawalan : bersungguh-sungguh
terburu-buru
berakhiran: gila-gilaan
mati-matian
Adverba gandaan berentak Bolak-balik, gundah-gulana, riuh-rendah
36. 4) Kata pascakata
-Kata pascakata merupakan bentuk yang hadir selepas perkataan
-perlu dicantumkan pada belakang kata dasar, yang berfungsi sebagai penekan dan pembenda
Jenis kata pascakata
Kata
penekan
Kata
pembenda
37. i) kata penekan, iaitu ia memberikan penegasan,
Contoh fungsi penekan ialah sesungguhnya, bahawasanya, dan nampaknya.
Contoh: Keadaan mahasiswa itu sesungguhnya semakin tenat.