Struktur dan sifat senyawa organik dipengaruhi oleh ikatan kimia antaratom, seperti ikatan kovalen, ikatan ionik, dan kepolaran molekul. Sifat fisika seperti titik leleh, titik didih, kelarutan dan viskositas bergantung pada besar dan bentuk molekul serta jenis ikatan antaratom.
Dokumen tersebut membahas tentang Kimia Komputasi yang merupakan cabang kimia yang menggunakan hasil kimia teori yang diterjemahkan ke dalam program komputer untuk menghitung sifat molekul dan simulasi sistem besar seperti protein menggunakan metode seperti Hartree-Fock, DFT, dan semi-empiris. Kimia Komputasi bermanfaat untuk pembelajaran dan penelitian untuk menemukan titik awal sintesis, memahami mekan
Dokumen tersebut membahas tentang proses destilasi, termasuk prinsip dasar destilasi berdasarkan perbedaan titik didih, tujuan dan prosedur percobaan destilasi asam cuka, serta penggunaan peralatan seperti labu alas bulat, kondensor, dan pemanas.
Dokumen ini membahas tentang kromatografi pertukaran ion (KPI) untuk memisahkan ion-ion dalam sampel. KPI bekerja berdasarkan interaksi antara ion terlarut dengan resin pertukaran ion. Komponen utama KPI terdiri atas eluen, pompa, kolom pemisah ion, injektor, dan detektor. Aplikasi KPI untuk menentukan kadar ion Na+, K+, Mg2+ dan SO42-, Cl- secara kualitatif dan kuantitatif dalam produksi potas
Stabilitas suatu senyawa kompleks dipengaruhi oleh atom pusat, ligan, dan harga konstanta stabilitas (硫n). Semakin besar nilai 硫n, semakin stabil kompleks tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi cair-cair daun pandan untuk menentukan nilai koefisien distribusi. Metode ekstraksi cair-cair digunakan untuk memisahkan komponen dari ekstrak daun pandan menggunakan kloroform sebagai pelarut organik. Nilai koefisien distribusi kemudian dihitung untuk sistem organik/air.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem dan lingkungan, serta hubungan antara keduanya. Sistem dapat berupa zat atau campuran zat yang dipelajari sifat-sifatnya pada kondisi tertentu, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem. Sistem dan lingkungan dapat melakukan pertukaran energi atau materi, dan tergantung pada jenis pertukarannya sistem dibedakan menjadi sistem tersekat, tertutup
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
Teks tersebut membahas tentang larutan ideal dan non-ideal. Larutan ideal adalah larutan yang memenuhi hukum Raoult, di mana tekanan uap parsial suatu komponen sebanding dengan fraksinya. Larutan ideal juga tidak mengalami perubahan entalpi atau volume saat pencampuran. Teks tersebut juga menjelaskan hubungan antara tekanan uap, fraksi mol, dan titik didih suatu larutan.
Mekanisme reaksi eliminasi meliputi tahapan-tahapan yang terjadi pada reaksi eliminasi, jenis reaksi eliminasi berdasarkan molekul yang dilepaskan, posisi H yang tereliminasi, kinetika reaksinya (E1 atau E2), dan faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya reaksi dan produk yang dihasilkan.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara singkat, dibahas mengenai definisi kelarutan secara kuantitatif dan kualitatif, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti sifat zat terlarut dan pelarut, suhu, tekanan, serta contoh perhitungan kelarutan pada suhu tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi adisi elektrofilik pada ikatan rangkap karbon-karbon, termasuk mekanisme, contoh reaksi, dan aturan Markovnikoff.
[Ringkasan]
Percobaan ini bertujuan untuk mengekstrak iodium ke dalam pelarut organik kloroform dan menghitung koefisien distribusi iodium antara fasa air dan kloroform. Iodium diekstrak ke dalam kloroform dengan mencampur larutan iodium dan kloroform, yang menghasilkan dua lapisan terpisah. Volume iodium pada masing-masing fasa diukur dengan titrasi menggunakan natrium tiosulfat. Koefisien distribusi didapatkan dari perband
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem dan lingkungan, serta hubungan antara keduanya. Sistem dapat berupa zat atau campuran zat yang dipelajari sifat-sifatnya pada kondisi tertentu, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem. Sistem dan lingkungan dapat melakukan pertukaran energi atau materi, dan tergantung pada jenis pertukarannya sistem dibedakan menjadi sistem tersekat, tertutup
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
Teks tersebut membahas tentang larutan ideal dan non-ideal. Larutan ideal adalah larutan yang memenuhi hukum Raoult, di mana tekanan uap parsial suatu komponen sebanding dengan fraksinya. Larutan ideal juga tidak mengalami perubahan entalpi atau volume saat pencampuran. Teks tersebut juga menjelaskan hubungan antara tekanan uap, fraksi mol, dan titik didih suatu larutan.
Mekanisme reaksi eliminasi meliputi tahapan-tahapan yang terjadi pada reaksi eliminasi, jenis reaksi eliminasi berdasarkan molekul yang dilepaskan, posisi H yang tereliminasi, kinetika reaksinya (E1 atau E2), dan faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya reaksi dan produk yang dihasilkan.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara singkat, dibahas mengenai definisi kelarutan secara kuantitatif dan kualitatif, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti sifat zat terlarut dan pelarut, suhu, tekanan, serta contoh perhitungan kelarutan pada suhu tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi adisi elektrofilik pada ikatan rangkap karbon-karbon, termasuk mekanisme, contoh reaksi, dan aturan Markovnikoff.
[Ringkasan]
Percobaan ini bertujuan untuk mengekstrak iodium ke dalam pelarut organik kloroform dan menghitung koefisien distribusi iodium antara fasa air dan kloroform. Iodium diekstrak ke dalam kloroform dengan mencampur larutan iodium dan kloroform, yang menghasilkan dua lapisan terpisah. Volume iodium pada masing-masing fasa diukur dengan titrasi menggunakan natrium tiosulfat. Koefisien distribusi didapatkan dari perband
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
Dokumen tersebut membahas tentang asam karboksilat dan turunannya, meliputi definisi, tata nama, sintesis, dan reaksi kimia dari asam karboksilat, halida asam, ester, anhidrida asam, amida, nitril, dan turunan lainnya.
Asam karboksilat dan ester adalah senyawa organik yang memiliki rumus umum CnH2nO2 tetapi berbeda gugus fungsinya, yaitu asam karboksilat berfungsi sebagai asam dengan gugus -COOH, sedangkan ester berfungsi sebagai non-asam dengan gugus -COOR'. Keduanya memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda serta berbagai kegunaan penting.
This document provides information about carboxylic acids for organic chemistry students. It defines carboxylic acids and discusses their structures, naming conventions, physical properties, acidity, and common reactions. Specifically, it describes how carboxylic acids ionize in water, the effect of substituents on acidity, substitution reactions of benzoic acids, and reactions such as esterification, halogenation, and amide formation. Examples of dicarboxylic acids and aromatic derivatives are also provided. The document aims to explain key concepts and properties of carboxylic acids to help students learn organic chemistry.
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eterdesydaf
油
Alkohol dan eter adalah isomer fungsi dengan rumus umum CnH2n+2O. Perbedaan utama antara alkohol dan eter adalah gugus fungsi alkohol (-OH) bersifat polar sehingga menyebabkan ikatan hidrogen antar molekul, sedangkan eter bersifat kurang polar dan tidak terdapat ikatan hidrogen. Alkohol juga memiliki titik cair dan titik didih yang lebih tinggi dari eter.
Asam organik adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil.
Gugusan yang terikat pada gugusan karboksil dalam asam karboksilat bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus karboksil lain.
Dalam asam karboksilat gugus -COOH terikat pada gugus alkil (-R) atau gugus aril (-Ar). Meskipun yang mengikat gugus COOH dapat berupa gugus alifatik atau aromatic, jenuh atau tidak jenuh, tersubstitusi atau tidak tersubstitusi sifat yang diperlihatkan oleh gugus COOH tersebut pada dasarnya sama.
Di samping terdapat asam yang mengandung satu gugus karboksil (asam monokarboksilat), diketahui juga terdapat asam yang memiliki dua gugus karboksil (asam dikarboksilat) dan tiga buah gugus karboksil (asam trikarboksilat).
Perbedaan banyaknya gugus COOH ini tidak mengakibatkan perubahan sifat kimia yang mendasar.
1) Dokumen memberikan pedoman untuk belajar kimia organik yang efektif, termasuk menghadiri kelas, bertanya, membuat catatan, mengerjakan tugas, berlatih soal, dan mempelajari cara mengerjakan ujian dengan baik. 2) Dokumen menjelaskan struktur pengetahuan kimia organik seperti piramida di mana materi yang hilang dapat menyebabkan keruntuhan struktur. 3) Dokumen menjelaskan beberapa konsep dasar k
SENYAWA DIKETON DAN ASAM KETO KARBOKSILATsuraya fathin
油
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis senyawa diketon dan asam keto karboksilat, termasuk 1,2-diketon, 1,3-diketon, 1,4-diketon, dan contoh asam piruvat. Diketones rentan menjadi enol karena konjugasi antar gugus karbonil, sementara stabilitas asam keto bergantung pada jarak antara gugus C=O dan COOH.
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
asam karboksilat dan turunannya - kimia organik - D3farmasi Anna Lisstya
油
Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang mengandung gugus fungsi karboksil (-COOH). Senyawa ini dapat mengalami ionisasi untuk membentuk ion hidrogen dan ion karboksilat. Asam karboksilat dan turunannya memiliki berbagai kegunaan seperti pada makanan, obat-obatan, dan industri.
1. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon siklik dengan rumus C6H6 yang stabil karena resonansi. Benzena dan turunannya digunakan sebagai bahan baku industri kimia.
Perbedaan dan persamaan antara akohol dan eter2desydaf
油
Alkohol dan eter memiliki rumus umum yang sama yaitu CnH2n+2O namun memiliki perbedaan sifat kimia. Alkohol bersifat lebih polar karena mengandung gugus fungsi -OH sehingga mudah larut dalam air, memiliki titik didih yang lebih tinggi, dan bereaksi dengan PCl5 menghasilkan HCl. Sedangkan eter bersifat kurang polar, sukar larut dalam air, titik didih rendah, dan bereaksi
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran zat organik dalam air, termasuk definisi senyawa organik, penyebab tingginya zat organik dalam air, dan metode pengukuran seperti COD, BOD, serta perbandingan metode titrasi asam dan basa dalam mengukur zat organik.
Atom terdiri dari partikel-partikel dasar seperti elektron, proton, dan netron. Elektron bermuatan negatif, proton positif, dan netron netral. Jumlah proton menentukan nomor atom suatu unsur, sementara jumlah proton dan netron bersama-sama menentukan nomor massa. Jumlah elektron pada atom harus sama dengan jumlah proton agar atom bersifat netral, kecuali pada ion. Isotop adalah atom dari unsur yang sama tetapi memiliki
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, kovalen polar dan nonpolar, serta pengecualian aturan oktet. Ikatan ion terbentuk melalui transfer elektron antar atom, sedangkan ikatan kovalen melibatkan berbagi elektron. Sifat senyawa ion dan kovalen berbeda dalam titik didih, kemampuan menghantar listrik, dan kelarutan.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian aturan oktet. Ikatan ion terbentuk melalui pertukaran elektron antara unsur logam dan nonlogam, sedangkan ikatan kovalen terbentuk dari berbagi elektron. Aturan oktet menjelaskan kecenderungan unsur untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep dasar dalam ikatan kimia, mulai dari konfigurasi elektron gas mulia, aturan oktet, jenis-jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, dan rangkap, serta konsep terkait seperti keelektronegatifan, struktur Lewis, dan penyimpangan aturan oktet.
Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, dan pengecualian aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai konfigurasi oktet.
3. Struktur dan sifat
senyawa organik
1. pembentukan ikatan
2. keelektronegatifan dan jenis ikatan
3. Muatan formal
4. Polaritas molekul
5. keterkaitan struktur dan Sifat fisika
5. Pembentukan
ikatan
Kaidah oktet =
1.Pengertian kecenderungan unsur
kaidah oktet untuk mencapai 8
2.Cara untuk elektron valensi dalam
memenuhi berbagai reaksinya.
kaidah oktet
6. Pembentukan Dua cara untuk
ikatan memenuhi kaidah
1.Pengertian oktet yaitu:
kaidah oktet
2.Cara untuk 1. Melepaskan atau
memenuhi mendapatkan
kaidah oktet elektron.
2. Pemakaian bersama
elektron-elektron
diantara atom-atom
yang berikatan.
7. 1. Melepaskan atau mendapatkan
elektron.
Apabila mendapatkan elektron
disebut anion, sedangkan jika
melepas elektron disebut kation.
Ikatan yang terbentuk antara
kation dan anion disebut ikatan
ion
8. 2. Pemakaian bersama elektron-
elektron diantara atom-atom
yang berikatan.
Ikatan kimia yang terbentuk
melalui pemakaian elektron
bersama ini dinamakan ikatan
kovalen
9. Keelektronegatif
an dan jenis
ikatan
1. Pengertian
keelektronegatifan
2. Memperkirakan
jenis ikatan dari
harga
keelektronegatifan
3. Hal hal yang
berikaitan dengan
ikatankovalen
10. Keelektronegatif Pengertian
an dan jenis keelektronegatifan
ikatan
1. Pengertian
keelektronegatifan
2. Memperkirakan Keelektronegatifan adalah
jenis ikatan dari
harga ukuran kekuatan menarik
keelektronegatifan elektron yang dimiliki oleh
3. Hal hal yang suatu atom.
berikaitan dengan
ikatankovalen
11. Keelektronegatif Keelektronegatifan
an dan jenis digunakan untuk
ikatan memperkirakan sifat ikatan
1. Pengertian ion atau ikatan kovalen.
keelektronegatifan
2. Memperkirakan Apabila keelektronegatifan
jenis ikatan dari 1,9 ikatannya merupakan
harga
keelektronegatifan ikatan ion & apabila <1,9
3. Hal hal yang maka ikatan kovalen
berikaitan dengan
ikatankovalen
12. Contoh soal
Dengan memperhatikan harga
keelektronegatifan atom atom yang berikatan
tentukanlah ikatan ikatan berikut
A. -O-H
B. -C-Cl
C. -N-H
D. -Na-F
Skala linus pauling
14. A. -0-H
Perbedaan keelektronegatifan
atom O dan atom H sebesar =
(3,5 2,1) = 1,4 satuan, jadi
ikatan O-H Termasuk ikatan
kovalen polar
15. B. -C-Cl
Perbedaan keelektronegatifan
antara atom C dan Cl sebesar =
(3,0 2,5) = 0,5 satuan
16. c. -N-H
Perbedaan keelektronegatifan
antara atom N dan H sebesar =
(3,0-2,1) = 0,9 satuan,jadi ikatan
N-H adalah kovalen polar
17. D. -Na-F
Perbedaan keelektronegatifan antara
atom Na dan F sebesar = (4,0
0,9)=3,1 satuan jadi ikatan Na F
adalah ikatan ion
18. Hal yang berkaitan dengan ikatan kovalen yakni:
1. Panjang ikatan : jarak antara inti-inti atom yang
berperan serta dalam sebuah ikatan kovalen.
2. Ikatan kovalen non polar: ikatan kovalen yang
perbedaan keelektronegatifan 0,4
3. Ikatan kovalen polar: perbedaan keelektronegatifan
sebesar 0,5 1,8
Contoh soal hal 28
19. Polaritas Molekul
Suatu molekul dikatakan molekul polar
apabila pusat muatan negatifnya tidak
berimpit dengan pusat muatan positif.
Molekul semacam ini membentuk
dipol, yaitu dua buah muatan yang sama
besar tetapi berlawanan dan
kedudukannya terpisah dalam sebuah
ruang.
Molekul yang membentuk dipol
mempunyai suatu momen dipol.
20. Rumus momen dipol
= exd
= momen dipol (dalam satuan Debye )
e = muatan (dalam satuan elektrostatik )
d = jarak ( dalam satuan cm )
21. Jika momen dipol = 0, berarti bahwa
molekul molekul tersebut non polar.
Hal ini karena molekulnya tersusun
dari dua buah atom yang identik dan
karena keelektronegatifannya sama
maka elektron elektron terbagi
merata, sehingga e = 0 dan dengan
demikian momen dipol sama dengan
0.
22. Pada akhirnya dapat disimpulkan
bahwa kepolaran suatu molekul tidak
hanya tergantung pada kepolaran
masing masing ikatan tetapi juga
pada arah ikatan ikatan
tersebut, atau dengan kata lain
tergantung pada bentuk molekul.
23. Muatan formal
Sebagian besar senyawa kovalen merupakan molekul
netral , sedangkan sebagian kecil ada yang
bermuatan positif atau negatif. Dalam reaksi reaksi
tertentu, sering kali melibatkan pereaksi yang
berupa kation poliatomik yang di dalamnya
terdapat ikatan kovalen. Contoh untuk kation
poliatomik NH4 +. Dalam membicarakan kation
atau anion yang demikian diperlukan tentang
pemahaman menhghitung muatan formal.
24. Cara menghitung
muatan formal
1. Dengan menghitung
jumlah semua
proton dalam inti
atom (muatan
positif) dan jumlah
semua elektron di
luar inti atom
(muatan negatif)
2. dengan
menggunakan
persamaan yang
memperlihatkan
pembentukannyadal
am reaksi kimia
3. Menghitung dengan
rumus
25. Dengan menghitung
jumlah semua proton
dalam inti atom (muatan
Contoh : kation
positif) dan jumlah poliatomik NH4+
semua elektron di luar
inti atom (muatan Dalam satu atom N terdapat = 7 proton
negatif) Dalam 4atom H terdapat
+
= 4 proton
Jumlah = 11 proton
+
KETERANGAN :
BIRU : NITROGEN
PUTIH:HIDROGEN
26. Dengan menghitung
jumlah semua proton
dalam inti atom (muatan
Contoh : kation
positif) dan jumlah poliatomik NH4+
semua elektron di luar
inti atom (muatan Jumlah elektron kulit terluar +
negatif)
= 8 elektron
Jumlah elektron kulit terdalam =
= 2 elektron
+
Jumlah = 10 elektron
KETERANGAN :
BIRU : NITROGEN
PUTIH:HIDROGEN
27. Dengan menghitung
jumlah semua proton
dalam inti atom (muatan
Contoh : kation
positif) dan jumlah poliatomik NH4+
semua elektron di luar
inti atom (muatan Setelah menghitung
negatif)
jumlah semua proton
dan elektron kemudian
+ untuk mengetahui
muatan formal
tambahkan proton dan
elekton
Muatan ion amonium
KETERANGAN : (+11)+ (-10)= (+1)
BIRU : NITROGEN
PUTIH:HIDROGEN
28. dengan menggunakan Contoh : kation
persamaan yang
memperlihatkan poliatomik NH4+
pembentukannyadalam Dengan cara yang lebih cepat
reaksi kimia untuk menunjukkan bahwa ion
amonium mempunyai satu muatan
+
positif
+ H+
Molekul netral + Sebuah Sebuah
=
muatan positif muatan positif
0 + 1 = +1
29. Menghitung dengan Contoh : kation
rumus
poliatomik NH4+
Atau dengan rumus
nomor golongan atom+ H+
dalam SBU [1/2 X Elektron valensi -
(Jumlah elektron yang (jumlah ikatan pada unsur
Molekul netral + (jumlah
terbagi ) + itu + elektron bebas pada
unsur itu )
elektron yang tidak
0 terbagi ) +
30. Elektron valensi - Contoh : kation
(jumlah ikatan pada poliatomik NH4+
rumu
unsur itu + elektron Muatan formal
bebas pada unsur itu)
hidrogen =
+ 1- (1+0) = 0
+ H+
Muatan formal
nitrogen =
Molekul netral +
5-(4+0)= (1)
0 +
Jumlah 4MF (H) +
MF ( N) =
0+1 =1
31. Keterkaitan Struktur dan
Sifat Fisika
struktur suatu senyawa dapat digunakan untuk
mengetahui sifat fisika yang dimiliki oleh suatu senyawa organik.
Berikut sifat-sifat fisika tersebut :
Titik lebur
Titik didih
kelarutan
viskositas
32. Titik Lebur
Titik lebur adalah suhu pada waktu zat padat
mulai melebur
senyawa ion tersusun dari ion-ion dengan posisi
berselang-seling secara teratur dengan gaya
elektrostatik yang kuat antar ion-ionnya
menyebabkan titik leburnya sangat tinggi
senyawa organik memiliki ikatan kovalen tersusun
dari molekul-molekul namun gaya antar
molekulnya sangat lemah sehingga titik leburnya
umumnya rendah
33. Titik didih
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap
zat cair = tekanan luar yang bekerja pada
permukaan zat cair
Titik didih senyawa ionik
Titik didih senyawa non-ionik
Titik didih molekul zat cair dengan ikatan
hidrogen
35. Titik didih senyawa ionik
Titik didihnya tinggi
masing-masing ion terikat kuat oleh ion lain yang muatannya berlawanan
Dibutuhkan energi yang besar untuk memutuskan ikatan antar ion tersebut
36. Titik didih senyawa non-ionik
Titik didihnya jauh lebih rendah dari senyawa
ionik
Terikat oleh interaksi dipol-dipol dan gaya van der waals yang lebih lemah dari
gaya antar ion
Dibutuhkan energi yang relatif lebih rendah daripada senyawa ionik untuk
memutuskan ikatan yang ada didalam senyawa non-ionik
37. Titik didih molekul zat cair dengan
ikatan hidrogen
Relatif lebih rendah daripada senyawa dengan
ikatan bukan hidrogen
Contoh : titik didih HF yang 1000 Clebih tinggi
daripada titik didih HCl cair
38. Secara umum semakin besar
ukuran molekul(makin tinggi
berat molekulnya)
Makin kuat gaya van der
waals pengikat molekul
Makin tinggi titik didihnya
39. Kelarutan
Untuk melarutkan suatu zat terlarut
diperlukan sejumlah energi yang mengalahkan
gaya antar ion atau gaya antar molekul
Senyawa polar akan larut dalam senyawa
polar dan juga sebaliknya.
Dalam senyawa alkohol, semakin banyak atom
C maka makin dekat dengan hidrokarbon
sedangkan semakin sedikit akan lebih dekat
dengan sifat air
40. Viskositas
Viskositas adalah resistan terhadap aliran zat
cair karena adanya gesekan internal diantara
molekul-molekul zat cair
Dipengruhi oleh gaya van der walls dan
bergantung pada bentuk dan ukuran
molekulnya