際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kelompok 8
1. Nur Fitria Yulianti (201011200090)
2. Renita Puspitasari (201011200193)
PERTEMUAN 9
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Penerapan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia diyakini akan mampu mendekatkan pelayanan
masyarakat, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memupuk demokrasi lokal. Indonesia yang Bhineka
Tunggal Ika, terdiri dari ribuan pulau, ratusan kultur dan subkultur yang menyebar di seluruh
nusantara.Perjuangan reformasi yang kemudian berhasil menumbangkan rejim Orde Baru tahun 1997
sangat membuka perluang untuk merombak tata pemerintahan yang sentralisitik. Kecurigaan terhadap
adanya usaha usaha sengaja untuk kembali ke sentralisasi telah mulai mencuat ketika pemerintah
melakukanrevisi UU Otda No. 22/1999 dengan UU Otda No.32/2004, yang sering dikaitkan dengan
bentuk ketidakrelaan pusat membiarkan daerah mengatur dirinya sendiri.Formula UU Pemda ini juga
banyak mengandung kontroversi, terutama dalam hal mekanisme pemilihan kepala daerah yang tertuang
dalam PP 06/2005.
Pengertian Otonomi Daerah
Otonomi daerah merupakan salah satu alternatif untuk memberdayakan setiap daerah dalam
memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) untuk kesejahteraan
rakyat.
 desentralisasi menurut M. Turner dan D. Hulme adalah transfer/pemindahan kewenangan
untuk menyelenggarakan beberapa pelayana kepada masyarakat dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah.
 desentralisasi menurut Shahid Javid Burki dan kawan-kawan adalah proses pemindahan
kekuasaan politik, fiskal, dan administratif kepada unit dari pemerintah pusat ke pemerintah
daerah.
Otonomi daerah dapat diartikan pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab dari pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah.
Latar Belakang Otonomi Daerah
Krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia sejak tahun 1997
telah memporakporandakan hampir seluruh sendi-sendi ekonomi dan
politik negeri ini yang telah dibangun cukup lama.Ada beberapa
alasan mengapa kebutuhan terhadap otonomi daerah di Indonesia saat
itu dirasakan mendesak :
 Kehidupan berbangsa dan bernegara selama ini sangat terpusat di
Jakarta (Jakarta centers)
 Pembagian kekayaan dirasakan tidak adil dan tidak merata.
 Kesenjangan sosial (dalam makna seluas-luasnya) antara satu
daerah dengan daerah lain sangat terasa.
Tujuan dan Prinsip Otonomi Daerah
Tujuan dilaksanakannya otonomi daerah menurut pendapat beberapa ahli adalah sebagai berikut:
 Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otonomi dimaksudkan untuk mencegah penumpukan
kekuasaan di pusat dan membangun masyarakat yang demokratis,untuk menarik rakyat ikut serta
dalam pemerintahan, dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak demokrasi.
 Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi daerah adalah untukmencapai
pemerintahan yang efisien.
 Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan agar perhatian lebih
fokus kepada daerah.
 Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar masyarakat dapat turut
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing-masing.
Landasan hukum melaksanakan otonomi daerah adalah Pasal 18 UUD 1945. Dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah dibentuk undang undang organik
sebagai pelaksanaan dari Pasal 18 UUD 1945. Undang-undang tersebut adalah Undang-
undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-undang ini
menggantikan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah.Undang-undang No. 22 Tahun 1999 merupakan pengganti dari Undnag-undang
No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah.Menurut Undang-
undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, daerah yang bersifat otonom
atau daerah otonom, meliputi 3 daerah, yaitu daerah provinsi,daerah kabupaten, dan
kota.Selain asas desentralisasi, daerah otonom dalam hal ini daerah provinsi menganut
pula asas dekonsentrasi. Asas dekonsentrasi adalah asas yang menyatakan adanya
pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
desentralisasi dapat diklasifikasi dalam beberapa hal, diantaranya:
 desentralisasi sebagai penyerahan kewenangan dan kekuasaan
 desentralisasi sebagai pelimpahan kekuasaan dan kewenangan
 desentralisasi sebagai pembagian, penyebaran, pemencaran, dan pemberian kekuasaan dan
kewenangan
 desentralisasi sebagai sarana dalam pembagian dan pembentukan daerah pemerintahan.
Bagir Manan berpandangan bahwa desentralisasi dilihat dari hubungan pusat dan daerah yang mengacu
pada UUD 1945, maka :
1. bentuk hubungan antara pusat dan daerah tidak boleh mengurangi hak-hak rakyat daerah untuk turut
serta (secara bebas) dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
2. bentuk hubungan antara pusat dan daerah tidak boleh mengurangi hak-hak (rakyat) daerah untuk
berinisiatif atau berprakarsa.
3. bentuk hubungan antara pusat dan daerah dapat berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah
yang lainnya.
4. bentuk hubungan antara pusat dan daerah adalah dalam rangka mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan sosial di daerah
Ada beberapa alasan ideal mengapa asas desentralisasi diterapkan bagi penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, sebagaimana yang diungkapkan oleh TheLiang Gie, diantaranya:
1. Dilihat dari sudut politik sebagai permainan kekuasaan desentralisasi dimaksudkan untuk mencegah
penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja yang pada akhirnya dapat menimbulkan tirani.
2. Dalam bidang politik. penyelenggaraan desentralisasi dianggap sebagai tindakan pendemokrasian,
untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalam mempergunakan hak-
hak demokrasi.
3. Dari sudut teknik organisatoris pemerintahan., alasan mengadakan Pemerintahan Daerah
(desentralisasi) adalah semata-mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien. Apa yang
dianggap lebih utama untuk diurus oleh pemerintah setempat, pengurusannya diserahkan kepada
daerah
4. Dari sudut kultur. desentralisasi perlu diadakan supaya adanya perhatian dapat sepenuhnya
ditumpukan kepada kekhususan sesuatu daerah, seperti geografi, keadaan penduduk, kegiatan
ekonomi watak kebudayaan atau latar belakang sejarah
5. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi. desentralisasi diperlukan karena pemerintah daerah
dapat lebih banyak dan secara langsung membantu pembangunan tersebut
Bila di lihat dari sisi kepentingan Pemerintah Pusat, menurut Smith (1985) ada tiga
tujuan utama dari desentralisasi, yaitu :
1. Melalui praktek desentralisasi, diharapkan masyarakat akan belajarmengenali
dan memahami berbagai persoalan sosial, ekonomi dan politik yangmereka hadapi.
2. To provide training in political leadership (untuk latihan kepemimpinan). Tujuan
ini berangkat dari asumsi dasar bahwa Pemerintah Daerah merupakan wadah yang
paling tepat untuk training bagi para politisi dan birokrat, sebelum meraka
menduduki berbagai posisi penting di tingkat nasional.
3. Desentralisasi dari sisi kepentingan Pemerintah Pusat adalah to create political
stability (untuk menciptakan stabilitas politik). Melalui kebijaksanaandesentralisasi
akan mampu mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis, dan kehidupan politik
yang stabil
Di lihat dari sisi kepentingan Pemerintah Daerah, menurut Smith (1985) ada tiga tujuan utama dari desentralisasi, yaitu:
1. Desentralisasi bertujuan untuk mewujudkan apa yang disebut dengan political equality. Ini berarti, melalui
pelaksanaan desentralisasi, diharapkan akan lebih membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
berbagai aktifitas politik di tingkat lokal.
2. Desentralisasi dari sisi kepentingan Pemerintah Daerah adalah local accountability. Maksudnya, melalui pelaksanaan
desentralisasi diharapkan akan dapat tercipta peningkatan kemampuan Pemerintah Daerah dalam memperhatikan hak-
hak dari komunitasnya, yang meliputi: hak untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi
kebijakan di daerah, serta hak untuk mengontrol pelaksanaan Pemerintahan Daerah itu sendiri.
3. Desentralisasi dari sisi kepentingan Pemerintahan Daerah adalah local responsivenees. Asumsi dasar dari tujuan
desentralisasi yang ketiga ini adalah karena Pemerintahan Daerah dianggap lebih mengetahui berbagai masalah yang
dihadapi oleh komunitasnya
Kendala-kendala Pelaksanaan Desentralisasi
dan Otonomi Daerah
Desentralisasi memberikan ruang yang lebih luas kepada daerah untuk secara demokratis mengatur
pemerintahannya sendiri sebagai manifestasi dari cita-cita sistem desentralisasi. Tetapi, pelaksanaan sistem ini
mendapatkan tantangan yang cukup besar.
Kendala kendala tersebut diantaranya :
1. Mindset atau mentalitas aparat birokrasi yang belum berubah
2. Hubungan antara institusi pusat dengan daerah
3. Sumber daya manusia yang terbatas
4. Pertarungan kepentingan yang berorientasi pada perebutan kekuasaan, penguasaan aset dan adanya semacam
gejala powershift syndrom yang menghinggapi aparat pemerintah
5. Keinginan pemerintah untuk menjadikan desa sebagai unit politik di samping unit sosial budaya
dimana desa memiliki tatanan sosial budaya yang otonom.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (20)

Sejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemenSejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemen
Dian Kirtley Kristi
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
yoggi123
Pemahaman dasar teori keputusan dan optimasi untuk perencanaan wilayah dan kota
Pemahaman dasar teori keputusan dan optimasi untuk perencanaan wilayah dan kotaPemahaman dasar teori keputusan dan optimasi untuk perencanaan wilayah dan kota
Pemahaman dasar teori keputusan dan optimasi untuk perencanaan wilayah dan kota
Aria Syah
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Bentuk negara
Geography
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusan
hasril ariel
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen
www.didiarsandi.com
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
Audit kinerja
Audit kinerjaAudit kinerja
Audit kinerja
Ifik Firdaus
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
Tito Riyanto
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
Alfrianty Sauran
Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Dadang Solihin
Sistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan Strategi
Sistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan StrategiSistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan Strategi
Sistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan Strategi
Yunika Lestari
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnisBab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
Dian Anggita
Manajemen Risiko 10 Risiko kredit
Manajemen Risiko 10 Risiko kreditManajemen Risiko 10 Risiko kredit
Manajemen Risiko 10 Risiko kredit
Judianto Nugroho
ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS
Ermawati Syahrudi
10.audit kecurangan
10.audit kecurangan10.audit kecurangan
10.audit kecurangan
Indra Yu
Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Manajemen Risiko 07 Risiko K3Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Judianto Nugroho
Tata letak fasilitas di wheeled coach
Tata letak fasilitas di wheeled coachTata letak fasilitas di wheeled coach
Tata letak fasilitas di wheeled coach
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
PT Lion Air
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetapMetode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Tri Agustiawan
Sejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemenSejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemen
Dian Kirtley Kristi
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
yoggi123
Pemahaman dasar teori keputusan dan optimasi untuk perencanaan wilayah dan kota
Pemahaman dasar teori keputusan dan optimasi untuk perencanaan wilayah dan kotaPemahaman dasar teori keputusan dan optimasi untuk perencanaan wilayah dan kota
Pemahaman dasar teori keputusan dan optimasi untuk perencanaan wilayah dan kota
Aria Syah
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Bentuk negara
Geography
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusan
hasril ariel
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen
www.didiarsandi.com
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
Tito Riyanto
Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Dadang Solihin
Sistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan Strategi
Sistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan StrategiSistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan Strategi
Sistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan Strategi
Yunika Lestari
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnisBab vi perencanaan organisasi bisnis
Bab vi perencanaan organisasi bisnis
Dian Anggita
Manajemen Risiko 10 Risiko kredit
Manajemen Risiko 10 Risiko kreditManajemen Risiko 10 Risiko kredit
Manajemen Risiko 10 Risiko kredit
Judianto Nugroho
10.audit kecurangan
10.audit kecurangan10.audit kecurangan
10.audit kecurangan
Indra Yu
Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Manajemen Risiko 07 Risiko K3Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Manajemen Risiko 07 Risiko K3
Judianto Nugroho
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
PT Lion Air
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetapMetode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Tri Agustiawan

Similar to Kelompok 8 (20)

otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
suher lambang
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di Indonesia
HIA Class.
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
Sherly Anggraini
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Oswar Mungkasa
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
Lusiana Diyan
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
AsuKina
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
Mohammad Khoirudin
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
syabdan
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Iqbal Lfc
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
maneicon22
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
jenis6575
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
EkiDarmawan4
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
Operator Warnet Vast Raha
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
Sentra Komputer dan Foto Copy
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
kawidian_putri
Otonomi daerah uraian
Otonomi daerah   uraianOtonomi daerah   uraian
Otonomi daerah uraian
Atanasia Widihartanti
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
Khoirunnisah SR
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptxPPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
Yasintadevi1
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahBudaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Fathor Rahman
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di Indonesia
HIA Class.
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Oswar Mungkasa
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
AsuKina
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
syabdan
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Iqbal Lfc
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
maneicon22
Desentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomiDesentralisasi dan otonomi
Desentralisasi dan otonomi
jenis6575
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
EkiDarmawan4
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
kawidian_putri
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptxPPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
Yasintadevi1
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahBudaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Fathor Rahman

More from olerafif (6)

Pertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesiaPertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesia
olerafif
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
olerafif
Kelompok 6 peta kemiskinan di indonesia dan kesenjangan sosial meidy dan irma
Kelompok 6 peta kemiskinan di indonesia dan kesenjangan sosial meidy dan irmaKelompok 6 peta kemiskinan di indonesia dan kesenjangan sosial meidy dan irma
Kelompok 6 peta kemiskinan di indonesia dan kesenjangan sosial meidy dan irma
olerafif
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
olerafif
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
olerafif
Tugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesiaTugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesia
olerafif
Pertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesiaPertemuan 12 p.indonesia
Pertemuan 12 p.indonesia
olerafif
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
olerafif
Kelompok 6 peta kemiskinan di indonesia dan kesenjangan sosial meidy dan irma
Kelompok 6 peta kemiskinan di indonesia dan kesenjangan sosial meidy dan irmaKelompok 6 peta kemiskinan di indonesia dan kesenjangan sosial meidy dan irma
Kelompok 6 peta kemiskinan di indonesia dan kesenjangan sosial meidy dan irma
olerafif
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
olerafif
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
olerafif
Tugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesiaTugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesia
olerafif

Recently uploaded (20)

BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKASOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
SOAL LATIHAN PJOK KELAS 4 SD KURIKULUM MERDEKA
azizwidyamukti02
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"
MUMUL CHAN
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS

Kelompok 8

  • 1. Kelompok 8 1. Nur Fitria Yulianti (201011200090) 2. Renita Puspitasari (201011200193)
  • 3. Desentralisasi dan Otonomi Daerah Penerapan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia diyakini akan mampu mendekatkan pelayanan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memupuk demokrasi lokal. Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika, terdiri dari ribuan pulau, ratusan kultur dan subkultur yang menyebar di seluruh nusantara.Perjuangan reformasi yang kemudian berhasil menumbangkan rejim Orde Baru tahun 1997 sangat membuka perluang untuk merombak tata pemerintahan yang sentralisitik. Kecurigaan terhadap adanya usaha usaha sengaja untuk kembali ke sentralisasi telah mulai mencuat ketika pemerintah melakukanrevisi UU Otda No. 22/1999 dengan UU Otda No.32/2004, yang sering dikaitkan dengan bentuk ketidakrelaan pusat membiarkan daerah mengatur dirinya sendiri.Formula UU Pemda ini juga banyak mengandung kontroversi, terutama dalam hal mekanisme pemilihan kepala daerah yang tertuang dalam PP 06/2005.
  • 4. Pengertian Otonomi Daerah Otonomi daerah merupakan salah satu alternatif untuk memberdayakan setiap daerah dalam memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) untuk kesejahteraan rakyat. desentralisasi menurut M. Turner dan D. Hulme adalah transfer/pemindahan kewenangan untuk menyelenggarakan beberapa pelayana kepada masyarakat dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. desentralisasi menurut Shahid Javid Burki dan kawan-kawan adalah proses pemindahan kekuasaan politik, fiskal, dan administratif kepada unit dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Otonomi daerah dapat diartikan pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
  • 5. Latar Belakang Otonomi Daerah Krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah memporakporandakan hampir seluruh sendi-sendi ekonomi dan politik negeri ini yang telah dibangun cukup lama.Ada beberapa alasan mengapa kebutuhan terhadap otonomi daerah di Indonesia saat itu dirasakan mendesak : Kehidupan berbangsa dan bernegara selama ini sangat terpusat di Jakarta (Jakarta centers) Pembagian kekayaan dirasakan tidak adil dan tidak merata. Kesenjangan sosial (dalam makna seluas-luasnya) antara satu daerah dengan daerah lain sangat terasa.
  • 6. Tujuan dan Prinsip Otonomi Daerah Tujuan dilaksanakannya otonomi daerah menurut pendapat beberapa ahli adalah sebagai berikut: Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otonomi dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan di pusat dan membangun masyarakat yang demokratis,untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan, dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak demokrasi. Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi daerah adalah untukmencapai pemerintahan yang efisien. Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah. Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing-masing.
  • 7. Landasan hukum melaksanakan otonomi daerah adalah Pasal 18 UUD 1945. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah dibentuk undang undang organik sebagai pelaksanaan dari Pasal 18 UUD 1945. Undang-undang tersebut adalah Undang- undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-undang ini menggantikan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.Undang-undang No. 22 Tahun 1999 merupakan pengganti dari Undnag-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah.Menurut Undang- undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, daerah yang bersifat otonom atau daerah otonom, meliputi 3 daerah, yaitu daerah provinsi,daerah kabupaten, dan kota.Selain asas desentralisasi, daerah otonom dalam hal ini daerah provinsi menganut pula asas dekonsentrasi. Asas dekonsentrasi adalah asas yang menyatakan adanya pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
  • 8. desentralisasi dapat diklasifikasi dalam beberapa hal, diantaranya: desentralisasi sebagai penyerahan kewenangan dan kekuasaan desentralisasi sebagai pelimpahan kekuasaan dan kewenangan desentralisasi sebagai pembagian, penyebaran, pemencaran, dan pemberian kekuasaan dan kewenangan desentralisasi sebagai sarana dalam pembagian dan pembentukan daerah pemerintahan. Bagir Manan berpandangan bahwa desentralisasi dilihat dari hubungan pusat dan daerah yang mengacu pada UUD 1945, maka : 1. bentuk hubungan antara pusat dan daerah tidak boleh mengurangi hak-hak rakyat daerah untuk turut serta (secara bebas) dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah. 2. bentuk hubungan antara pusat dan daerah tidak boleh mengurangi hak-hak (rakyat) daerah untuk berinisiatif atau berprakarsa. 3. bentuk hubungan antara pusat dan daerah dapat berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. 4. bentuk hubungan antara pusat dan daerah adalah dalam rangka mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial di daerah
  • 9. Ada beberapa alasan ideal mengapa asas desentralisasi diterapkan bagi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, sebagaimana yang diungkapkan oleh TheLiang Gie, diantaranya: 1. Dilihat dari sudut politik sebagai permainan kekuasaan desentralisasi dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak saja yang pada akhirnya dapat menimbulkan tirani. 2. Dalam bidang politik. penyelenggaraan desentralisasi dianggap sebagai tindakan pendemokrasian, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalam mempergunakan hak- hak demokrasi. 3. Dari sudut teknik organisatoris pemerintahan., alasan mengadakan Pemerintahan Daerah (desentralisasi) adalah semata-mata untuk mencapai suatu pemerintahan yang efisien. Apa yang dianggap lebih utama untuk diurus oleh pemerintah setempat, pengurusannya diserahkan kepada daerah 4. Dari sudut kultur. desentralisasi perlu diadakan supaya adanya perhatian dapat sepenuhnya ditumpukan kepada kekhususan sesuatu daerah, seperti geografi, keadaan penduduk, kegiatan ekonomi watak kebudayaan atau latar belakang sejarah 5. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi. desentralisasi diperlukan karena pemerintah daerah dapat lebih banyak dan secara langsung membantu pembangunan tersebut
  • 10. Bila di lihat dari sisi kepentingan Pemerintah Pusat, menurut Smith (1985) ada tiga tujuan utama dari desentralisasi, yaitu : 1. Melalui praktek desentralisasi, diharapkan masyarakat akan belajarmengenali dan memahami berbagai persoalan sosial, ekonomi dan politik yangmereka hadapi. 2. To provide training in political leadership (untuk latihan kepemimpinan). Tujuan ini berangkat dari asumsi dasar bahwa Pemerintah Daerah merupakan wadah yang paling tepat untuk training bagi para politisi dan birokrat, sebelum meraka menduduki berbagai posisi penting di tingkat nasional. 3. Desentralisasi dari sisi kepentingan Pemerintah Pusat adalah to create political stability (untuk menciptakan stabilitas politik). Melalui kebijaksanaandesentralisasi akan mampu mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis, dan kehidupan politik yang stabil
  • 11. Di lihat dari sisi kepentingan Pemerintah Daerah, menurut Smith (1985) ada tiga tujuan utama dari desentralisasi, yaitu: 1. Desentralisasi bertujuan untuk mewujudkan apa yang disebut dengan political equality. Ini berarti, melalui pelaksanaan desentralisasi, diharapkan akan lebih membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai aktifitas politik di tingkat lokal. 2. Desentralisasi dari sisi kepentingan Pemerintah Daerah adalah local accountability. Maksudnya, melalui pelaksanaan desentralisasi diharapkan akan dapat tercipta peningkatan kemampuan Pemerintah Daerah dalam memperhatikan hak- hak dari komunitasnya, yang meliputi: hak untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan di daerah, serta hak untuk mengontrol pelaksanaan Pemerintahan Daerah itu sendiri. 3. Desentralisasi dari sisi kepentingan Pemerintahan Daerah adalah local responsivenees. Asumsi dasar dari tujuan desentralisasi yang ketiga ini adalah karena Pemerintahan Daerah dianggap lebih mengetahui berbagai masalah yang dihadapi oleh komunitasnya
  • 12. Kendala-kendala Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah Desentralisasi memberikan ruang yang lebih luas kepada daerah untuk secara demokratis mengatur pemerintahannya sendiri sebagai manifestasi dari cita-cita sistem desentralisasi. Tetapi, pelaksanaan sistem ini mendapatkan tantangan yang cukup besar. Kendala kendala tersebut diantaranya : 1. Mindset atau mentalitas aparat birokrasi yang belum berubah 2. Hubungan antara institusi pusat dengan daerah 3. Sumber daya manusia yang terbatas 4. Pertarungan kepentingan yang berorientasi pada perebutan kekuasaan, penguasaan aset dan adanya semacam gejala powershift syndrom yang menghinggapi aparat pemerintah 5. Keinginan pemerintah untuk menjadikan desa sebagai unit politik di samping unit sosial budaya dimana desa memiliki tatanan sosial budaya yang otonom.