際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ADI ARIA NUGROHO
AKBAR ABDUL AZIZ
M. AMIRUL PP
OKTA HANGGAR
SULISTIAWAN
Secondary Prosess
 Adalah proses pemurnian baja cair
yang di lakukan di ladle furnace (LF)
untuk melayani dapur listrik proses,
dan menyediakan bahan baku baja cair
ke mesin pengecoran kontinyu (CCM).
Tujuan dari proses sekunder
 Mengatur temperatur baja cair yang akurat sebagai bahan
baku untuk pengecoran
 Mengatur komposisi akhir baja cair dengan kemampuan
koreksi komposisi sebagai unsur pemadu
 Homogenisasi baja cair melalui pengadukan dengan gas
 Peningkatan kebersihan baja melalui deoksidasi dan
desulfurisasi
 Bertindak sebagai buffer antara unit peleburan dan unit
pengecoran
 Meningkatkan fleksibilitas dalam produksi berbagai jenis
dan kualitas baja
Main Equipment
 Ladle
Merupakan wadah untuk menampung
baja cair.
Desain ladle untuk ladle furnace
menggunakan ladle yang ada, dengan
kapasitas :
Nominal : 130 ton
Maksimal : 15o ton
Minimal : 80 ton
Diameter atas : 3700mm
Diameter bawah : 3500mm
Tinggi total : 3700mm
Ladle furnace
 Ladle Transfer Car (LTC)
Berfungsi sebagai alat tansformasi ladle berisi baja cair penuh dari posisi
standby ke posisi treatment LF dan sebaliknya.
Digerakan oleh 2 set penggerak motor listrik yang dikontrol oleh frekwensi
converter dilengkapi dengan 4 roda, 2 diantaranya secara independent masing-
masing digerakan oleh sebuah single wheel drive.
Ladle furnace
 Ladle Cover Tilting Device
Terdiri atas :
1. Ladle cover lifting device dengan
penggerak berupa elektroda dengan
sistim hidrolik.
2. 3 buah elektroda dengan kapasitas 30
MVA dengan laju pemanasan
4,3属C/min. Menggunakan bahan
graphite dengan diameter 400mm.
3. Ladle cover di desain dengan kontruksi
pendinginan air tube to tube penuh,
didesain untuk menghindari
pemasukan udara berlebih kedalam
ladle sehingga syarat optimum
desulpurisasi dicapai dengan design
yang tertutup.
Ladle furnace
 Dedusting
Berfungsi untuk menangkap debu yang di bangkitkan dari pemanasan ulang
(reheating) dan proses alloy handling dengan menggunakan teknologi bag
house filter berkapasitas 90.000 NM続/h.
Ladle furnace
 Alloy Feeding
Sistem pengisian material paduan secara kontinyu dan otomatis dan di bagi
dalam 2 proses pengisian.
- Proses pengisian storage bin (terdiri dari 12 bin dengan kapasitas 10 m続)
- Proses penambahan material paduan ke dalam LF
Ladle furnace
 Wire Feeding
Befungsi untuk
mengumpankan
alumunium wire atau CaSi
wire ke dalam baja cair,
pengumpanan wire ini
bertujuan untuk proses
deoksidasi ladle dan
modifikasi inklusi. Dan
wire coil di tempatkan
pada sebuah wadah yaitu
wire basket.
Ladle furnace
 Top And Bottom Stirring
Berfungsi untuk pengadukan baja cair yang di proses dengan gas argon
Penyambung antara saluran gas pada ladle dengan saluran gas pada
LTC di lakukan melalui kopling otomatis sehingga mengurangi kerja
manusia pada daerah yang tidak menyenangkan.
Ladle furnace
PROSES PADA LF
 Slag Treatment
Definisi
Slag merupakan sekumpulan senyawa oksida maupun sulfida dari hasil proses pemurnian maupun
erosi material refraktori.
Slag memberikan peranan penting sebagai pengontrol proses untuk meningkatkan kualitas baja,
yield alloy, penurunan refraktori, peningkatan produktivitas dan penghematan biaya operasi dapur
maupun LF.
Fungsi Slag di LF
 Menutupi baja cair untuk mempertahankan temperatur
 Sebagai flux untuk menyerap inklusi dari baja cair
 Mencegah reoksidasi dari baja
 Mengikat sukfur
 Menyetabilkan arc untuk melindungi refraktori
 Menyesuaikan dengan keadaan refraktori untuk mengurangi erosi lining
BUATLAH SLAG YANG BAIK SEBELUM
MEMBUAT BAJA YANG BAIK
 Deoksidasi
Penambahan unsur deoksidator seperti al, dengan tujuan untuk
mengikat oksigen terlarut di dalam baja (ex.FeO) menjadi alumina
yang akan terikat di dalam slag sebagai syarat pengaturan kebersihan
baja.
Oksigen terlarut (O) ditentukan oleh O-sensor (Celox), sedangkan O
total ditentukan dari hasil pengukuran spektro (Lab.Kimia).
Reaksi :
2Al + 3O = Al2O3
( Alumina Killed / A grade)
 Desulfurisasi
Adalah pengurangan kadar sulfur di dalam baja
dengan cara metode slag treatment maupun injeksi
CaSi wire maupun CaO.
Metode slag treatment
3(CaO) + 2 Al + 3 S => 3(CaS) + Al2O3
Injeksi CaSi
Ca + S => CaS
 Modifikasi Inklusi
Perubahan bentuk inklusi serpih menjadi bulat untuk
mencegah efek clogging sewaktu casting.
- Semula Alumina (Al2O3) menjadi oxida globular
(12CaO.7Al2O3).
- Semula alumina (Al2O3) menjadi Pxi-sulfida
globular (Ca,Mn)S
Dengan cara injeksi CaSi wire.
 Alloying
Penambahan ferro alloy dan material additive yang di
lakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
komposisi kimia baja cair sesuai target.
Jenis ferro alloy : FeSi, FeMn, SiMn, FeNb, FeV, FeTi,
FeMo, FeNi, FeCr, dll.
KETERANGAN
1. CaSi Wire
2. Neobium
3. Vanadium
4. Titanium
5. Pipa Chrom dan Nickel
6. Tembaga
TERIMA KASIH !!
Ad

Recommended

pengolahan bijih besi
pengolahan bijih besi
Agung Perdana
Dapur kupola
Dapur kupola
Bintang Di Surga
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
universitas negri yogyakarta
Pembuatan Baja Proses Martin
Pembuatan Baja Proses Martin
Fani Nur Hidayah
Hot rolling and cold rolling
Hot rolling and cold rolling
noussevarenna
Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating
Yoga Firmansyah
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Irwin Maulana
Sistem Penambangan
Sistem Penambangan
fridolin bin stefanus
Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
Johan Johan
Surface hardening
Surface hardening
Mn Hidayat
Hazop
Hazop
Universitas Negeri Malang
Proses pengecoran
Proses pengecoran
Chache Go
metalurgi serbuk
metalurgi serbuk
Mega Audina
Cold and hot working
Cold and hot working
Feliks Sitopu
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
Sylvester Saragih
It ctt diagram
It ctt diagram
Mn Hidayat
Heat Treatment
Heat Treatment
Ririn Wijayanti
proses pengecoran logam
proses pengecoran logam
Yudi Hartono
Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
Ricco Riyan Kurniawan
Kimia unsur
Kimia unsur
Andre Hardika
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
Lailatul Arofah
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
Seto aji Santoso
Deformasi
Deformasi
Adi Poerba
Mikrostruktur
Mikrostruktur
Siti Nur Rahmah
Presentasi keramik
Presentasi keramik
ahmadfaruqgozali
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Abdul Ghofur
Sekilas pabrik industri
Sekilas pabrik industri
Yusuf Santoso
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
sasuken798
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas

More Related Content

What's hot (20)

Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
Johan Johan
Surface hardening
Surface hardening
Mn Hidayat
Hazop
Hazop
Universitas Negeri Malang
Proses pengecoran
Proses pengecoran
Chache Go
metalurgi serbuk
metalurgi serbuk
Mega Audina
Cold and hot working
Cold and hot working
Feliks Sitopu
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
Sylvester Saragih
It ctt diagram
It ctt diagram
Mn Hidayat
Heat Treatment
Heat Treatment
Ririn Wijayanti
proses pengecoran logam
proses pengecoran logam
Yudi Hartono
Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
Ricco Riyan Kurniawan
Kimia unsur
Kimia unsur
Andre Hardika
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
Lailatul Arofah
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
Seto aji Santoso
Deformasi
Deformasi
Adi Poerba
Mikrostruktur
Mikrostruktur
Siti Nur Rahmah
Presentasi keramik
Presentasi keramik
ahmadfaruqgozali
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Abdul Ghofur
Sekilas pabrik industri
Sekilas pabrik industri
Yusuf Santoso
Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
Johan Johan
Surface hardening
Surface hardening
Mn Hidayat
Proses pengecoran
Proses pengecoran
Chache Go
metalurgi serbuk
metalurgi serbuk
Mega Audina
Cold and hot working
Cold and hot working
Feliks Sitopu
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
Sylvester Saragih
It ctt diagram
It ctt diagram
Mn Hidayat
proses pengecoran logam
proses pengecoran logam
Yudi Hartono
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
Ricco Riyan Kurniawan
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
Lailatul Arofah
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
Seto aji Santoso
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Abdul Ghofur
Sekilas pabrik industri
Sekilas pabrik industri
Yusuf Santoso

Recently uploaded (14)

Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
sasuken798
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
MikeJoyful
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
christopernkunku25
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
AminMustofa16
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
ReginaMardatillah1
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
adyapakaapatya2
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
Groupy -
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
MikeJoyful
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
AhmadZubairSultanJur
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
sasuken798
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
MikeJoyful
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
christopernkunku25
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
AminMustofa16
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
ReginaMardatillah1
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
adyapakaapatya2
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
Groupy -
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
MikeJoyful
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
AhmadZubairSultanJur
Ad

Ladle furnace

  • 1. ADI ARIA NUGROHO AKBAR ABDUL AZIZ M. AMIRUL PP OKTA HANGGAR SULISTIAWAN
  • 2. Secondary Prosess Adalah proses pemurnian baja cair yang di lakukan di ladle furnace (LF) untuk melayani dapur listrik proses, dan menyediakan bahan baku baja cair ke mesin pengecoran kontinyu (CCM).
  • 3. Tujuan dari proses sekunder Mengatur temperatur baja cair yang akurat sebagai bahan baku untuk pengecoran Mengatur komposisi akhir baja cair dengan kemampuan koreksi komposisi sebagai unsur pemadu Homogenisasi baja cair melalui pengadukan dengan gas Peningkatan kebersihan baja melalui deoksidasi dan desulfurisasi Bertindak sebagai buffer antara unit peleburan dan unit pengecoran Meningkatkan fleksibilitas dalam produksi berbagai jenis dan kualitas baja
  • 5. Ladle Merupakan wadah untuk menampung baja cair. Desain ladle untuk ladle furnace menggunakan ladle yang ada, dengan kapasitas : Nominal : 130 ton Maksimal : 15o ton Minimal : 80 ton Diameter atas : 3700mm Diameter bawah : 3500mm Tinggi total : 3700mm
  • 7. Ladle Transfer Car (LTC) Berfungsi sebagai alat tansformasi ladle berisi baja cair penuh dari posisi standby ke posisi treatment LF dan sebaliknya. Digerakan oleh 2 set penggerak motor listrik yang dikontrol oleh frekwensi converter dilengkapi dengan 4 roda, 2 diantaranya secara independent masing- masing digerakan oleh sebuah single wheel drive.
  • 9. Ladle Cover Tilting Device Terdiri atas : 1. Ladle cover lifting device dengan penggerak berupa elektroda dengan sistim hidrolik. 2. 3 buah elektroda dengan kapasitas 30 MVA dengan laju pemanasan 4,3属C/min. Menggunakan bahan graphite dengan diameter 400mm. 3. Ladle cover di desain dengan kontruksi pendinginan air tube to tube penuh, didesain untuk menghindari pemasukan udara berlebih kedalam ladle sehingga syarat optimum desulpurisasi dicapai dengan design yang tertutup.
  • 11. Dedusting Berfungsi untuk menangkap debu yang di bangkitkan dari pemanasan ulang (reheating) dan proses alloy handling dengan menggunakan teknologi bag house filter berkapasitas 90.000 NM続/h.
  • 13. Alloy Feeding Sistem pengisian material paduan secara kontinyu dan otomatis dan di bagi dalam 2 proses pengisian. - Proses pengisian storage bin (terdiri dari 12 bin dengan kapasitas 10 m続) - Proses penambahan material paduan ke dalam LF
  • 15. Wire Feeding Befungsi untuk mengumpankan alumunium wire atau CaSi wire ke dalam baja cair, pengumpanan wire ini bertujuan untuk proses deoksidasi ladle dan modifikasi inklusi. Dan wire coil di tempatkan pada sebuah wadah yaitu wire basket.
  • 17. Top And Bottom Stirring Berfungsi untuk pengadukan baja cair yang di proses dengan gas argon Penyambung antara saluran gas pada ladle dengan saluran gas pada LTC di lakukan melalui kopling otomatis sehingga mengurangi kerja manusia pada daerah yang tidak menyenangkan.
  • 20. Slag Treatment Definisi Slag merupakan sekumpulan senyawa oksida maupun sulfida dari hasil proses pemurnian maupun erosi material refraktori. Slag memberikan peranan penting sebagai pengontrol proses untuk meningkatkan kualitas baja, yield alloy, penurunan refraktori, peningkatan produktivitas dan penghematan biaya operasi dapur maupun LF. Fungsi Slag di LF Menutupi baja cair untuk mempertahankan temperatur Sebagai flux untuk menyerap inklusi dari baja cair Mencegah reoksidasi dari baja Mengikat sukfur Menyetabilkan arc untuk melindungi refraktori Menyesuaikan dengan keadaan refraktori untuk mengurangi erosi lining BUATLAH SLAG YANG BAIK SEBELUM MEMBUAT BAJA YANG BAIK
  • 21. Deoksidasi Penambahan unsur deoksidator seperti al, dengan tujuan untuk mengikat oksigen terlarut di dalam baja (ex.FeO) menjadi alumina yang akan terikat di dalam slag sebagai syarat pengaturan kebersihan baja. Oksigen terlarut (O) ditentukan oleh O-sensor (Celox), sedangkan O total ditentukan dari hasil pengukuran spektro (Lab.Kimia). Reaksi : 2Al + 3O = Al2O3 ( Alumina Killed / A grade)
  • 22. Desulfurisasi Adalah pengurangan kadar sulfur di dalam baja dengan cara metode slag treatment maupun injeksi CaSi wire maupun CaO. Metode slag treatment 3(CaO) + 2 Al + 3 S => 3(CaS) + Al2O3 Injeksi CaSi Ca + S => CaS
  • 23. Modifikasi Inklusi Perubahan bentuk inklusi serpih menjadi bulat untuk mencegah efek clogging sewaktu casting. - Semula Alumina (Al2O3) menjadi oxida globular (12CaO.7Al2O3). - Semula alumina (Al2O3) menjadi Pxi-sulfida globular (Ca,Mn)S Dengan cara injeksi CaSi wire.
  • 24. Alloying Penambahan ferro alloy dan material additive yang di lakukan dengan tujuan untuk mendapatkan komposisi kimia baja cair sesuai target. Jenis ferro alloy : FeSi, FeMn, SiMn, FeNb, FeV, FeTi, FeMo, FeNi, FeCr, dll.
  • 25. KETERANGAN 1. CaSi Wire 2. Neobium 3. Vanadium 4. Titanium 5. Pipa Chrom dan Nickel 6. Tembaga