Proses pengolahan bijih besi meliputi pemurnian bijih besi, proses agglomerasi, reduksi bijih besi menjadi besi spons melalui reduksi langsung menggunakan gas alam, dan pengolahan besi kasar menjadi baja melalui steelmaking dan pengecoran.
Dokumen tersebut membahas proses ekstraksi besi dan pembuatan baja serta proses pembuatan pipa. Secara singkat, proses ekstraksi besi melibatkan reduksi bijih besi menjadi besi cair melalui tanur tiup dengan menggunakan kokas dan udara panas. Baja dibuat dengan menghilangkan karbon dari besi cair melalui oksigenasi. Pipa dibuat menggunakan berbagai proses seperti cor, las, dan ekstrusi dengan mandrel
SEM-EDX adalah pengembangan dari SEM (Scanning Electron Microscopy) dengan digabungkan EDX (Energy Dispersive of X-ray Spectroscopy) untuk menentukan komposisi atom pada sampel dengan mendeteksi sinar-X yang dihasilkan oleh interaksi elektron-sampel. SEM-EDX digunakan untuk menganalisis berbagai jenis sampel padat dan biologi dengan memberikan citra permukaan dan komposisi kimiawnya.
Makalah ini membahas tentang tembaga, mulai dari pengertian, proses pembentukan, sifat fisik dan kimia, hingga pemanfaatannya. Tembaga merupakan logam berwarna merah yang banyak digunakan dalam industri karena sifatnya sebagai konduktor panas dan listrik yang baik."
Teknik metalurgi adalah bidang ilmu yang mempelajari proses pengolahan mineral, ekstraksi logam, dan sifat fisik logam untuk berbagai penerapan. Ilmu ini mencakup pemisahan mineral berharga, ekstraksi logam murni, dan pengembangan paduan logam baru. Teknik metalurgi memberikan kontribusi besar dalam berbagai industri seperti pertambangan, otomotif, pesawat terbang, dan telekomunikasi.
Proses pembuatan besi dengan tanur tinggi melibatkan reduksi bijih besi menjadi besi cair melalui reaksi kimia dengan gas karbon monoksida dan hidrogen yang dihasilkan dari pembakaran kokas dan batubara. Bahan utama yang dimasukkan ke dalam tanur tinggi meliputi bijih besi, kokas, batubara, dan flux untuk menghasilkan besi cair dan terak cair.
TEMBAGA
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
The document provides information about ceramics, including:
- Ceramics are materials made from clay that undergo a hardening process through firing at high temperatures. Common ceramics include bricks, tiles, roofing tiles, and pottery.
- Ceramic materials consist of phases made of chemical bonds between metal and non-metal elements. Most ceramic phases have a crystalline structure.
- Ceramics can be classified as traditional silicate ceramics or new non-silicate ceramics like oxides and carbides. Glasses are also discussed.
- The properties of ceramics discussed include their electrical, mechanical, thermal, optical, and chemical behaviors.
Metode BET (Brunaur, Emmett and Teller) pertama kali ditemukan oleh Stephen Brunauer, Paul Hugh Emmett, and Edward Teller pada tahun 1938. Metode ini digunakan untuk permukaan yang datar (tidak ada lekukan) dan tidak ada batas dalam setiap layer yang dapat digunakan dalam menjelaskan luas permukaan. Metode ini digunakan berdasarkan asumsi bahwa pada setiap permukaan mempunyai tingkat energi yang homogen (energi adsorpsi tidak mengalami perubahan dengan adanya adsorpsi di layer yang sama) dan tidak ada interaksi selama molekul teradsorpsi
Seng (Zn) adalah logam transisi pertama golongan 12 periode 4 dengan nomor atom 30. Ia berwarna abu-abu muda kebiruan, titik lebur 419,53°C dan titik didih 907°C. Seng umumnya ditemukan dalam bentuk sulfida dan karbonat di alam. Ia bersifat diamagnetik dan cukup reaktif, dapat digunakan sebagai pelapis baja anti karat maupun bahan paduan.
1. Dokumen membahas tentang korosi logam dan penggunaan inhibitor korosi untuk mencegah korosi. Jenis-jenis inhibitor korosi dijelaskan berdasarkan bahan dasar, reaksi yang dihambat, dan mekanisme kerjanya.
2. Beberapa jenis inhibitor adalah inhibitor organik, anorganik, katodik, anodik, dan campuran. Mekanisme kerjanya meliputi pasivasi, presipitasi, dan adsorpsi.
3. Pemilihan inhibitor harus
Presentasi ini membahas tentang unsur kimia mangan, termasuk sejarah penemuan, sifat fisika dan kimia, keberadaan, senyawa, kegunaan, dan aplikasi di laboratorium. Unsur ini pertama kali diisolasi pada tahun 1774 dan memiliki bilangan oksidasi antara +2 hingga +7. Mangan digunakan dalam industri baja, pigmen, dan baterai. Senyawanya seperti MnO, MnO2, dan KMnO4 memiliki berbagai a
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Ìý
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
Dokumen tersebut membahas tentang logam besi, mulai dari sejarah penemuan besi, keberadaan besi di alam, sifat-sifat besi, proses pembuatan besi, senyawa-senyawa besi, identifikasi besi, kegunaan besi, bahaya besi, dan penanganan besi.
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
Ìý
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Akibat atau dampak korosi dalam kehidupanONi NaFitri
Ìý
Dokumen tersebut membahas dampak negatif dan positif dari korosi, termasuk kerugian ekonomi, pemborosan sumber daya alam, dan bahaya terhadap jiwa manusia. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah untuk memilih material yang tahan korosi dan mengurangi dampak negatif dari korosi.
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang komposit, yaitu campuran dua atau lebih bahan yang menghasilkan bahan baru dengan sifat unik. Komposit terdiri atas matrik sebagai bahan utama dan filler sebagai penguat. Beberapa jenis komposit yang dijelaskan adalah komposit matrik logam, keramik, dan polimer. Komposit matrik logam banyak digunakan dalam otomotif.
1. Baja adalah paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon 0,2-2,1%. Karbon berperan mengeraskan kisi kristal besi. Baja karbon dibedakan berdasarkan kandungan karbonnya. Baja juga mengandung unsur lain yang mempengaruhi sifatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang material teknik khususnya bahan besi dan proses pembuatan besi kasar di dapur tinggi. Terdapat berbagai jenis bijih besi yang diolah menjadi besi kasar melalui proses reduksi dan pelelehan di dapur tinggi menggunakan bahan bakar dan udara. Hasil utamanya adalah besi kasar cair dan terak, sedangkan hasil samping berupa gas.
TEMBAGA
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
The document provides information about ceramics, including:
- Ceramics are materials made from clay that undergo a hardening process through firing at high temperatures. Common ceramics include bricks, tiles, roofing tiles, and pottery.
- Ceramic materials consist of phases made of chemical bonds between metal and non-metal elements. Most ceramic phases have a crystalline structure.
- Ceramics can be classified as traditional silicate ceramics or new non-silicate ceramics like oxides and carbides. Glasses are also discussed.
- The properties of ceramics discussed include their electrical, mechanical, thermal, optical, and chemical behaviors.
Metode BET (Brunaur, Emmett and Teller) pertama kali ditemukan oleh Stephen Brunauer, Paul Hugh Emmett, and Edward Teller pada tahun 1938. Metode ini digunakan untuk permukaan yang datar (tidak ada lekukan) dan tidak ada batas dalam setiap layer yang dapat digunakan dalam menjelaskan luas permukaan. Metode ini digunakan berdasarkan asumsi bahwa pada setiap permukaan mempunyai tingkat energi yang homogen (energi adsorpsi tidak mengalami perubahan dengan adanya adsorpsi di layer yang sama) dan tidak ada interaksi selama molekul teradsorpsi
Seng (Zn) adalah logam transisi pertama golongan 12 periode 4 dengan nomor atom 30. Ia berwarna abu-abu muda kebiruan, titik lebur 419,53°C dan titik didih 907°C. Seng umumnya ditemukan dalam bentuk sulfida dan karbonat di alam. Ia bersifat diamagnetik dan cukup reaktif, dapat digunakan sebagai pelapis baja anti karat maupun bahan paduan.
1. Dokumen membahas tentang korosi logam dan penggunaan inhibitor korosi untuk mencegah korosi. Jenis-jenis inhibitor korosi dijelaskan berdasarkan bahan dasar, reaksi yang dihambat, dan mekanisme kerjanya.
2. Beberapa jenis inhibitor adalah inhibitor organik, anorganik, katodik, anodik, dan campuran. Mekanisme kerjanya meliputi pasivasi, presipitasi, dan adsorpsi.
3. Pemilihan inhibitor harus
Presentasi ini membahas tentang unsur kimia mangan, termasuk sejarah penemuan, sifat fisika dan kimia, keberadaan, senyawa, kegunaan, dan aplikasi di laboratorium. Unsur ini pertama kali diisolasi pada tahun 1774 dan memiliki bilangan oksidasi antara +2 hingga +7. Mangan digunakan dalam industri baja, pigmen, dan baterai. Senyawanya seperti MnO, MnO2, dan KMnO4 memiliki berbagai a
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Ìý
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
Dokumen tersebut membahas tentang logam besi, mulai dari sejarah penemuan besi, keberadaan besi di alam, sifat-sifat besi, proses pembuatan besi, senyawa-senyawa besi, identifikasi besi, kegunaan besi, bahaya besi, dan penanganan besi.
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
Ìý
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Akibat atau dampak korosi dalam kehidupanONi NaFitri
Ìý
Dokumen tersebut membahas dampak negatif dan positif dari korosi, termasuk kerugian ekonomi, pemborosan sumber daya alam, dan bahaya terhadap jiwa manusia. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah untuk memilih material yang tahan korosi dan mengurangi dampak negatif dari korosi.
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang komposit, yaitu campuran dua atau lebih bahan yang menghasilkan bahan baru dengan sifat unik. Komposit terdiri atas matrik sebagai bahan utama dan filler sebagai penguat. Beberapa jenis komposit yang dijelaskan adalah komposit matrik logam, keramik, dan polimer. Komposit matrik logam banyak digunakan dalam otomotif.
1. Baja adalah paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon 0,2-2,1%. Karbon berperan mengeraskan kisi kristal besi. Baja karbon dibedakan berdasarkan kandungan karbonnya. Baja juga mengandung unsur lain yang mempengaruhi sifatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang material teknik khususnya bahan besi dan proses pembuatan besi kasar di dapur tinggi. Terdapat berbagai jenis bijih besi yang diolah menjadi besi kasar melalui proses reduksi dan pelelehan di dapur tinggi menggunakan bahan bakar dan udara. Hasil utamanya adalah besi kasar cair dan terak, sedangkan hasil samping berupa gas.
1. Proses pembentukan biji besi menjadi besi kasar melalui proses reduksi di dapur tinggi dengan bahan bakar arang kokas.
2. Bahan yang diperlukan dalam proses di dapur tinggi adalah bijih besi, bahan tambah, dan udara panas.
3. Hasil akhir proses di dapur tinggi adalah besi kasar dan terak yang terpisah.
In industrial metallurgy, an ingot refers to a mass of metal that has been cast into a form convenient for further processing. Ingots form the backbone of many manufacturing processes, as they serve as raw materials for products in construction, automotive, aerospace, and electronics. Typically, ingots are made from metals like steel, aluminum, or copper, which are foundational to modern infrastructure. This essay delves into the journey of raw materials being transformed into finished ingots and the subsequent processing that they undergo to become usable in various industries. The stages in this transformation encompass the initial melting and casting, followed by a range of mechanical and thermal treatments to enhance material properties.
Ingots are crucial because they ensure that manufacturers can produce components with precise mechanical and chemical properties. The structure of an ingot, and the way it is processed, directly impacts the performance of the final product, making the processing of ingots one of the most vital stages in material engineering.
Types of Ingots
There are several types of ingots depending on the metal or alloy used. Each type has specific properties, requiring different manufacturing and processing techniques.
Steel Ingots: Steel is one of the most widely used metals in ingot form. Steel ingots are typically created for large-scale structural projects and machinery components. Depending on the steel alloy (carbon steel, stainless steel, etc.), the processing method might vary, as different types of steel require precise temperature control and alloying elements.
Aluminum Ingots: Aluminum ingots are lightweight and have excellent corrosion resistance. Aluminum’s low density makes it ideal for transportation and aerospace industries, which demand materials with both high strength and low weight.
Copper Ingots: Copper ingots, known for their excellent electrical and thermal conductivity, are predominantly used in electrical industries and for making wiring. Copper also has exceptional resistance to corrosion, making it useful for plumbing and heat-exchange systems.
Other Alloys (Titanium, Nickel): Special alloys like titanium and nickel-based ingots are used in aerospace and high-performance engineering sectors. These metals exhibit exceptional resistance to extreme temperatures and corrosion.
Primary Processes in Ingot Manufacturing
Melting
The first step in ingot manufacturing is melting the raw material. This involves heating the metal to its melting point, which varies according to the type of metal or alloy used. Metals are melted in furnaces, and the process must be carefully monitored to prevent impurities from entering the metal.
Raw Materials: Raw materials can range from virgin metal ores to recycled metal scraps. In the case of steel, for example, iron ore and carbon are primary materials, whereas recycled aluminum scrap is a significant source for aluminum ingots.
Types of Furnaces: Different f
Besi tuang terbuat dari paduan besi dan karbon. Terdapat tiga jenis besi tuang yang umum digunakan yaitu besi tuang kelabu, besi tuang nodular, dan besi tuang putih, yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda akibat perbedaan proses pembuatannya. Standar dan kodifikasi seperti SAE, AISI, dan UNS digunakan untuk mengklasifikasi jenis besi tuang. Kandungan unsur seperti karbon, silikon,
Dokumen tersebut membahas proses pendinginan logam dan pengolahan baja. Secara umum, dibahas proses annealing, normalizing, hardening, dan tempering untuk mengubah sifat baja. Juga dibahas metalurgi fisik dan proses pengolahan besi dari biji hingga menjadi benda jadi, serta sifat-sifat fisik logam seperti kekuatan dan kekerasan.
Terak merupakan produk sampingan dari proses pirometalurgi yang terdiri atas oksida, seperti CaO, FeO, MgO, dan SiO2. Terak berperan penting dalam memisahkan gangue dan menghilangkan kotoran dari logam cair, serta menyerap inklusi non-logam. Komposisi dan sifat fisikokimia terak mempengaruhi kualitas produk peleburan. Terak dapat digunakan kembali sebagai bahan baku industri se
Dapur kupola digunakan untuk meleburkan besi kasar dan merupakan dapur metalurgi yang menggunakan udara panas untuk meleburkan bijih besi dan membentuk besi kasar. Dapur ini memiliki beberapa bagian seperti daerah pemanasan, lebur, dan reduksi serta dilengkapi dengan tuyer dan lubang untuk mengeluarkan besi cair dan terak.
Pengetahuan Bahan Teknik Cast Iron (Besi Tuang)Dewi Izza
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis besi tuang dan karakteristiknya serta pemanfaatannya dalam dunia teknik. Ada empat jenis besi tuang yang dijelaskan yaitu besi tuang putih, mampu tempa, kelabu dan nodular, yang masing-masing memiliki kandungan karbon dan struktur grafit berbeda serta karakteristik dan aplikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat, meliputi sifat, kegunaan, dan pengolahan mereka. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
ITmk3 merupakan proses pembuatan besi generasi ketiga yang menggunakan prinsip Rotary Hearth Furnace untuk menghasilkan pig iron berkualitas tinggi dalam bentuk besi nugget dengan konsumsi energi yang lebih rendah dan lebih ramah lingkungan dibandingkan proses sebelumnya. Proses ini memanfaatkan batu bara untuk mengurangi bijih besi menjadi besi nugget melalui tiga zona pemanasan.
2. Anggota kelompok
3. Dyka Rahayu Meyla Sari 2709100003
4. Akbar Nur Prasetya 2709100010
5. Agung Seras Perdana 2709100034
6. Jane Ester Debora A.T 2709100055
7. Afif Rizky Fattah 2709100057
8. Kukuh Wahyu W. 2709100063
9. Syaifuddin Nizar 2709100071
10.Gita Saragih 2709100073
3. Pendahuluan
• Secara umum logam bisa dibedakan atas dua
yaitu : logam-logam besi (ferous) dan logam-
logam bukan besi (non feorus). Sesuai dengan
namanya logam-logam besi adalah logam atau
paduan yang mengandung besi sebagai unsur
utamanya, sedangkan logam-logam bukan besi
adalah logam yang tidak atau sedikit sekali
mengandung besi.
• Logam-logam besi terdiri atas :
• - besi tuang (cast iron)
• - baja karbon (carbon steel)
• - baja paduan (alloy steel)
• - baja spesial (specialty steel)
4. Pengolahan Bijih Besi
biji besi didapatkan dalam bentuk
senyawa dan bercampur dengan kotoran-
kotoran lainnya maka sebelum dilakukan
peleburan biji besi tersebut terlebih dahulu
harus dilakukan pemurnian untuk
mendapatkan konsentrasi biji yang lebih
tinggi (25 - 40%). Proses pemurnian ini
dilakukan dengan metode : crushing,
screening, dan washing (pencucian). Untuk
meningkatkan kemurnian menjadi lebih tinggi
(60 - 65%) serta memudahkan dalam
penanganan berikutnya, dilakukan proses
agglomerasi dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
5. - Biji besi dihancurkan menjadi partikel-partikel
halus (serbuk).
- Partikel-partikel biji besi kemudian dipisahkan
dari kotoran-kotoran dengan cara pemisahan
magnet (magnetic separator) atau metode
lainnya.
- Serbuk biji besi selanjutnya dibentuk menjadi
pellet berupa bola-bola kecil berdiameter antara
12,5 - 20 mm.
- Terakhir, pellet biji besi dipanaskan melalui
proses sinter/pemanasan hingga temperatur
1300 oC agar pellet tersebut menjadi keras dan
kuat sehingga tidak mudah rontok.
6. Proses Reduksi
• Tujuan proses reduksi adalah untuk
menghilangkan ikatan oksigen dari biji
besi. Proses reduksi ini memerlukan
gas reduktor seperti hidrogen atau
gas karbon monoksida (CO).
• Proses reduksi ini ada 2 macam yaitu
proses reduksi langsung dan proses
reduksi tidak langsung.
7. Proses Reduksi Langsung
• Proses ini biasanya digunakan untuk merubah pellet
menjadi besi spons (sponge iron) atau sering disebut:
besi hasil reduksi langsung (direct reduced iron). Gas
reduktor yang dipakai biasanya berupa gas hidrogen
atau gas CO yang dapat dihasilkan melalui pemanasan
gas alam cair (LNG) dengan uap air didalam suatu
reaktor yaitu melalui reaksi kimia berikut :
• CH4 + H 2O CO
+ 3H2
(gas (uap air panas) (gas reduktor)
Hidrokarbon)
8. Dengan menggunakan gas CO atau hidrogen dari
persamaan diatas maka proses reduksi terhadap
pellet biji besi dapat dicapai melalui reaksi kimia
berikut ini :
• Fe2O3 + 3H2 2Fe +
3H2O
(pellet) (gas hidrogen) ( besi
(uap air)
spons )
Atau
Fe2O3 + 3CO 2Fe + 3CO2
9. • Proses Reduksi Tidak Langsung
Proses ini dilakukan dengan
menggunakan tungku pelebur yang
disebut juga tanur tinggi (blast
furnace).
10. Reduksi
• Di dalam proses reduksi langsung ini, bijih besi direaksikan dengan
gas alam sehingga terbentuklah butiran besi yang dinamakan besi
spons. Besi spons kemudian diolah lebih lanjut di dalam sebuah
tungku yang bernama dapur listrik (Electric Arc Furnace). Di sini
besi spons akan dicampur dengan besi tua (scrap), dan paduan fero
untuk diubah menjadi batangan baja, biasa disebut billet.
• Proses reduksi langsung ini salah satunya dipakai oleh P.T.
Karakatau Steel. Fungsi dari gas alam itu sendiri sebenarnya
adakalah sebagai gas reduktor, dimana gas alam mengandung CO
dan H2, yang dapat bereaksi dengan bijih menghasilkan besi murni
(Fe).
• Keuntungan dari proses reduksi langsung ketimbang blast furnace
adalah :
• Besi spons memiliki kandungan besi lebih tinggi ketimbang pig iron,
hasil blast furnace.
• Zat reduktor menggunakan gas (CO atau H2) yang terkandung
dalam gas alam, sehingga tidak diperlukan kokas yang harganya
cukup mahal.
12. Pengolahan Besi Kasar
• Besi kasar (pig iron) yang dihasilkan melalui blast furnace atau reduksi langsung
perlu pengolahan yang lebih lanjut. Pengolahan tersebut ditujukan untuk
mengurangi kadar karbon yang terkandung dalam besi dengan mengontrol
oksidasi. Di dalam istilah asing kita menyebut proses ini dengan Steelmaking
Processes.
• Ada dua prinsip dalam steelmaking processes, yaitu:
• Basic-Oxygen Furnace
• Electric-arc Furnace
• Inti dari steelmaking processes ini adalah pemurnian besi kasar diiringi dengan
perpaduan besi dengan berbagai unsur lainnya demi mendapatkan suatu sifat yang
diinginkan.
• logam cair yang telah dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi +/- 1600 C dapat
menyerap gas yang berasal dari uap-uap hasil proses produksi sebelumnya. Laju
oksida logam ini berbanding lurus dengan suhu pemanasannya. Oleh karena itu
pengaturan suhu harus dilakukan secara hati-hati.
13. PROSES PENGECORAN
• Proses pengecoran logam adalah membentuk suatu benda logam dengan cara
menuangkan logam cari ke dalam suatu cetakan. Cetakan tersebut dapat dibuat
dari pasir, keramik, atau logam.
• Dalam memilih suatu teknik pengecoran kita harus melihat produk seperti apa
yang ingin kita hasilkan, bagaimana beban kerjanya, apakah produk tersebut
merupakan mass product, dan pertimbangan harga jualnya. Semua itu demi
menjamin keefektifan dari pengecoran yang kita buat.
• Cetakan pasir memiliki kelebihan dari proses pembuatan cetakan yang relatif
lebih mudah dan murah, namun menimbulkan beberapa resiko seperti masuknya
butiran-butiran pasir ke dalam campuran baja cair yang tentunya akan
menyebabkan kerugian dalam hal properties produknya. Kerugian lainnya dari
pengecoran dengan cetakan pasir (sand casting) adalah cetakannya yang bersifat
sekali pakai, jadi setelah selesai digunakan untuk mengecor maka cetakan
tersebut harus dihancurkan, tak dapat digunakan kembali. Walaupun begitu
proses ini masih tergolong murah mengingat harga pasir silika, sebagai bahan
cetakan, tidak terlalu tinggi. Pengecoran dengan cetakan