Laporan praktikum ini membahas pengukuran arus listrik menggunakan galvanometer. Terdapat empat rangkaian yang diuji untuk mengukur arus listrik dalam orde mikroampere dan menentukan hambatan galvanometer. Hasilnya dicatat dan dibandingkan dengan perhitungan teori.
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Ìý
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, induksi magnetik, hukum Biot-Savart, dan gaya Lorentz. Medan magnet dihasilkan oleh magnet atau arus listrik dalam konduktor. Induksi magnetik adalah kekuatan medan magnet akibat arus listrik. Hukum Biot-Savart menjelaskan induksi magnet di sekitar kawat berarus. Gaya Lorentz terjadi pada muatan atau arus listrik dalam medan magnet.
Laporan praktikum transformator memberikan informasi tentang tujuan percobaan transformator untuk mempelajari asas kerja dan menentukan efisiensi transformator. Percobaan dilakukan untuk transformator step down dan step up dengan mengukur tegangan dan arus primer dan sekunder serta menganalisis data untuk menghitung efisiensi transformator.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dan frekuensi garpu tala dengan menggunakan resonansi bunyi pada kolom udara di dalam tabung. Resonansi terjadi ketika frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi modus resonansi kolom udara, menghasilkan bunyi dengan amplitudo maksimum. Data pengukuran digunakan untuk menghitung kecepatan bunyi dan frekuensi garpu tala dengan rumus yang me
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Dokumen tersebut membahas percobaan Geiger Muller yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja dan karakteristik detektor Geiger Muller. Detektor Geiger Muller bekerja berdasarkan proses ionisasi gas akibat interaksi dengan radiasi, dengan kelebihan mudah dikonstruksi namun kekurangannya tidak dapat digunakan untuk spektroskopi."
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Ìý
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Osiloskop adalah alat untuk melihat dinamika besaran sebagai fungsi waktu secara visual. Osiloskop memiliki 5 komponen utama yaitu tabung sinar katoda, penguat simpangan Y dan X, pembangkit tegangan basis waktu, dan pengatur berkas."
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Emitter.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara berbagai variabel dalam induksi elektromagnetik, seperti hubungan antara medan magnet dengan sudut, jumlah lilitan dengan GGL induksi, luas penampang dengan GGL induksi, dan jumlah lilitan dengan fluks magnet. Praktikum ini memanfaatkan simulasi virtual lab dan mengukur berbagai variabel dengan mengubah satu variabel sementara menahan variabel lainnya tetap.
Laporan praktikum transformator memberikan informasi tentang tujuan percobaan transformator untuk mempelajari asas kerja dan menentukan efisiensi transformator. Percobaan dilakukan untuk transformator step down dan step up dengan mengukur tegangan dan arus primer dan sekunder serta menganalisis data untuk menghitung efisiensi transformator.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dan frekuensi garpu tala dengan menggunakan resonansi bunyi pada kolom udara di dalam tabung. Resonansi terjadi ketika frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi modus resonansi kolom udara, menghasilkan bunyi dengan amplitudo maksimum. Data pengukuran digunakan untuk menghitung kecepatan bunyi dan frekuensi garpu tala dengan rumus yang me
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Dokumen tersebut membahas percobaan Geiger Muller yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja dan karakteristik detektor Geiger Muller. Detektor Geiger Muller bekerja berdasarkan proses ionisasi gas akibat interaksi dengan radiasi, dengan kelebihan mudah dikonstruksi namun kekurangannya tidak dapat digunakan untuk spektroskopi."
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Ìý
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Osiloskop adalah alat untuk melihat dinamika besaran sebagai fungsi waktu secara visual. Osiloskop memiliki 5 komponen utama yaitu tabung sinar katoda, penguat simpangan Y dan X, pembangkit tegangan basis waktu, dan pengatur berkas."
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Emitter.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran tahanan, terutama tahanan rendah dan tinggi, dengan metode amperemeter-voltmeter dan ohmmeter. Metode amperemeter-voltmeter digunakan untuk mengukur tahanan rendah dan tinggi dengan cara mengukur arus dan tegangan pada komponen, sedangkan ohmmeter dapat mengukur tahanan tetap maupun geser dengan membandingkan arus defleksi.
Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara berbagai variabel dalam induksi elektromagnetik, seperti hubungan antara medan magnet dengan sudut, jumlah lilitan dengan GGL induksi, luas penampang dengan GGL induksi, dan jumlah lilitan dengan fluks magnet. Praktikum ini memanfaatkan simulasi virtual lab dan mengukur berbagai variabel dengan mengubah satu variabel sementara menahan variabel lainnya tetap.
Dokumen tersebut membahas tentang induksi elektromagnetik, termasuk hukum Faraday, induktansi diri, induktansi silang, dan rangkaian RL dalam arus searah.
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan ElektronikIPA 2014
Ìý
Instrumentasi dan Pengukuran Listrik, Magnet, dan Elektronik. Disusun oleh Ary Gunawan (14708251033). Mata Kuliah Fisika. Membahas tentang Instrumentasi dan Pengukuran Listrik, Magnet dan Elektronik.
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
Ìý
Laporan ini membahas percobaan induksi elektromagnetik dan gaya Lorentz. Percobaan induksi elektromagnetik melibatkan pengaruh perubahan medan magnet terhadap arus listrik yang dihasilkan pada kumparan, sedangkan percobaan gaya Lorentz melibatkan pengaruh medan magnet terhadap penghantar yang dialiri arus."
1. Dokumen tersebut membahas tentang hukum Faraday dan hukum Lenz yang menjelaskan tentang induksi elektromagnetik.
2. Juga membahas dinamo, transformator, detektor logam, dan beberapa soal yang terkait dengan konsep-konsep tersebut.
3. Termasuk rumus-rumus penting seperti induktansi, fluks magnetik, dan hubungan antara jumlah lilitan transformator dengan rasio tegangan.
Laporan praktikum ini membahas tentang pengukuran hambatan menggunakan jembatan Wheatstone. Jembatan Wheatstone digunakan untuk mengukur hambatan dengan ketelitian tinggi dengan memperhatikan syarat bahwa potensial di kedua ujung harus sama. Percobaan dilakukan untuk rangkaian seri dan paralel, dan dihitung ketelitiannya masing-masing.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar tentang elektromagnetisme, termasuk hukum Faraday tentang induksi elektromagnetik, hukum Lenz, fluks magnetik, generator listrik, induksi diri pada induktor dan transformator, serta sifat-sifat komponen rangkaian arus bolak-balik seperti resistor, induktor, dan kapasitor.
Dokumen tersebut berisi ringkasan materi listrik dinamis untuk kelas XII semester 1. Materi tersebut meliputi konsep arus listrik, pengukuran kuat arus dan tegangan, hukum Ohm, hambatan listrik, rangkaian hambatan seri dan paralel, hukum Kirchhoff, serta rangkaian gaya gerak listrik.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga “Kumpulan Cerpen†dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema “Semangat Persatuan dan Kebangkitan†dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema “Guru yang menginspirasi, membangun masa depan†ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. “Kumpulan Cerpen†ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
Ìý
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems – Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
Ìý
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
LAPORAN GALVANOMETER
1. LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT ALAT UKUR
GALVANOMETER
Disusun Oleh:
SOFIA CHRISTINE SAMOSIR
RSA1C316011
Dosen Pengampuh:
FIBRIKA RAHMAT BASUKI, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PGMIPA-U
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
2. I. Judul : Galvanometer
II. Tujuan : 1. Mampu membuat rangkaian arus DC dalam orde µA
2. Mampu melakukan pengukuran arus Dc dalam orde µAdengan
galvanometer
3. dapat memelihara galvanometer
4. Dapat menentukan tahanan dalam galvanometer
III. Landasan Teori :
Galvanometer merupakan salah satu alat ukur yang biasanya digunakan untuk
mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer bekerja
berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya
lorentz yang mempengaruhinya. Arah gaya lorentz pada muatan yang bergerak dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya lorentz(F) akibat dari arus listrik(I). Dalam
satuan medan magnet(B).
Untuk muatan positif arah gerak dan dibawah kumparan. Sisi kumparan yang dekat
dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya lorentz yang sama besar, tetapi
berlawanan arah, yang menyababkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh
kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran
dari kumparan didefenisikan oleh sebuah jarum untuk menunjukkan pada skala tertentu.
Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan arus listrik yang diukur.
1. Gaya lorentz pada kawat konduktor
ð¹ = ðµ × ð¼ × ð¿ × ð‘†ð‘–ð‘›ðœƒ
Dimana :
F = gaya lorenz (N)
B = Induksi magnetik(T)
I = Kuat arus (A)
L = panjang (m)
𜃠= sudut yang diapit terkecil antara I dengan B
3. A. Sensitivitas Galvanometer
Untuk menyatakan sensitivitas galvanometer, umumnya dipakai tiga defleksi
yaitu:
1. Sensitivitas Arus (current sensitivity)
Sensitivitas arus adalah perbandingan defleksi galvanometer
terhadap arus yang menghasilkan defleksi tersebut. Biasanya arus
dinyatakan dalam µA dan defleksi dalam mm. Defleksi dapat
dinyatakan bagian skala. Secara matematis :
ð‘†ð¼ =
ð‘‘
ð¼
ð‘šð‘š
µð´
dimana : d= defleksi dalvanometer (mm)
I= arus galvanometer (µA)
2. Sensitivitas Tegangan (Voltage sensitivity)
Sensitivitas tegangan didefenisikan sebagai perbandingan
defleksi galvanometer terhadap tegangan yang menghasilkannya. Oleh
karena itu:
ð‘†ð‘‰ =
ð‘‘
ð‘‰
ð‘šð‘š
ð‘šð‘‰
dimana: d= defleksi Galvanometer(mm)
V= Tegangan (mV)
3. Sensitivitas megaohm (megaohm sensitivity)
Tahanan yang dihubungkan secara seri dengan galvanometer
agar menghasilkan defleksi sebesar satu bagian skala bila tegangan 1V
dimasukkan diparalelkan diabaikan terhadap tahanan yang seri
dengannya. Arus yang dimasukkan praktis sama dengan
1
ð‘…
µð´ dan
menghasilkan defleksi sebesar satu bagian(divisi). Secara numerik,
sentisivitas megaohm sama dengan arus sehingga:
𑆠=
ð‘‘
ð¼
= ð‘†ð¼ =
ð‘šð‘š
µð´
Dimana: d= defleksi galvanometer (mm)
I= arus galvanometer (µA)
(William,1994:60-61).
B. Galvanometer Balistik
Untuk mengukur fluksi magnit digunakan galvanometer balistik,
dimana galvanometer ini bekerja menggunakan prinsip d’Arsonval dan
dirancang khusus untuk pemakaian selama 20-30 sekon dengan kecepatan
tinggi. Pada pengukuran balistik ini, kumparan menerima suatu impuls arus
4. sesaat, mengakibatkan kumparan berayun ke satu sisi dan kemudian kembali
berhenti dan gerakan berisolasi.
Jika impuls arus yang singkat, maka defleksi mula-mula dari posisi
berhenti berbanding lurus dengan kuantitas pengosongan muatan listrik
melalui kumparan. Nilai relatif impuls arus yang diukur dengan/ dalam
defleksi sudut mula-mula yang diukur dalam defleksi sudut mula-mula dari
komponen adalah ð‘„ = ð¾ × ðœƒ
Dimana: Q= muatan listrik (Coluomb)
K= Kepekaan Galvanometer (Coloumb/Radian defleksi)
𜃠= defleksi sudut kumparan (Radian)
Harga kepekaan galvanometer(K) dipengaruhi oleh redaman dan besarnya
diperoleh secara eksperimental, melalui pemeriksaan kalibrasi pada kondisi pemakaian yang
nyata. Untuk mengkalibrasi galvanometer, digunakan beberapa metedo yaitu:
1. Metode kapasitor
2. Metode solenoida
3. Metode induktasi bersama
C. Induksi Elektromagnetik
Terjadinya induksi elektromagnetik ketika kutub utama magnet
digerakkan memasuku kumparan. Jarum galvanometer segera kembali
menunjuk ke nol (tidak menyimpang). Ketika magnet tersebut didiamkan
sejenak didalam kumparan. Ketika magnet batang dikeluarkan maka jarum
galvanometer akan menyimpang dengan arah berlawanan.
Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang
mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul beda potensial ketika magnet
batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang
timbul ini disebut gaya gerak listrikinduksi(ggl induksi).
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi perubahan jumlah
garis gaya memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus
yang mengalir) ketika magnet batang diam sejenak maka jarum galvanometer
kembali ke nol. Ketika magnet batang dikeluarkan jadi pengurangan jumlah
garis gaya magnetikyang memotong kumparan (galvanometer menyimpang
dengan arah berlawanan).
5. Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong
kumparan, maka pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl
induksi. Arus listrik yang memotong kumparan disebut arus
induksi(jurnal.teknik pomits.2014).
Menurut Fatima,dkk dalam penelitiannya(2014). Pada percobaan
virtual materi faktor-faktor yang mempengaruhi besar ggl induksi yang
dilakukan dengan menggeser scroll untuk mengalirkan air yang berdampak
pada terjadinya pergerakan pada magnet. Kemudian mengatur kekuatan
magnet pada saat percobaan dan kemudian dilakukan dua kali dengan
mengatur ulang kekuatan magnet dengan catatan kekuatan magnet pada saat 2
percobaan berbeda. Bertujuan untuk dapa membandingkan besar arus induksi
yang timbul saat kekuatan magnet divariasikan. Kemudian dengan kekuatan
magnet tetap, scroll box pada aliran air digeser jauh sehingga pergerakan
magnet menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Perbedaan besar arus induksi
yang terjadi dapat dilihat pada penimpangan jarum galvanometer.
Menurut (Halliday,2010:259) ketika kita mengubah fluks magnet yang
melalui kumparan dengan lilitan N. Ggl induksi muncul dalam setiap lilitan
dan total ggl induksi dalam kumparan adalah jumlah dari masing-masing ggl
induksi individu ini. Jika kumparan dililitkan secara rapat (dikemas secara
rapat) sehingga fluks magnet ðœ‘ðµ yang sama melaluisemua lilitan. Total ggl
yang diinduksikan dalam kumparan adalah :
𜀠= −ð‘
ð‘‘ðœ‘ðµ
ð‘‘ð‘¡
Jika dalam suatu ruang terdapat medan magnet, jumlah garis gaya yang
menembus permukaan dengan luas tertentu bisa berbeda-beda, tergantung
pada kuat medan magnet dan sudut antara medan magnet dengan vektor
permukaan. Fluks magnetik didefenisikan sebagai:
𜑠= ∫ ðµâƒ—⃗⃗⃗ ð‘‘ð´âƒ—⃗⃗⃗⃗
= ∫ ðµ ð‘‘ð´ cos ðœƒ
ð‘‘ð‘–ð‘šð‘Žð‘›ð‘Ž 𜃠= ð‘ ð‘¢ð‘‘ð‘¢ð‘¡ ð‘˜ð‘Žð‘›ð‘Žð‘› ð‘˜ð‘–ð‘Ÿð‘– ðµâƒ— dan ð‘‘ð´âƒ—⃗⃗⃗⃗ (Mikrajuddin,2006;244).
IV. Alat dan Bahan
1. Galvanometer(basicmeter) dengan batas ukur ðœ‡ð´
6. 2. Tahanan 1 buah
3. Tahanan 1 buah
4. Kabel penghubung 10 buah
5. Baterai 1,5V 1 buah
6. Tempat baterai 1 buah
7. Bola lampu senter 1 buah
V. Prosedur Kerja
1. buatlah rangkaian seperti gambar a
2. hitunglah besar arus yang melalui galvanometer(ð¼ ð‘‡) menurut teori
3. selanjunya hubungkan saklar S, kemudian amati besarnya arus yang mengalir
pada galvanometer(ð¼ ðº )
4. hitunglah garga RG
5. untuk rangkaian yang sama, lakukanlah pengukuran berulang sebanyak 5kali
catat data yang dipepoleh pada kolom data
6. buatlah rangkaian seperti pada gambar b
7. hubungkan saklar S. Selanjutnya amati besar arus yang mengalir pada
galvanometer dan amati bola lampu nyala/tidak nyala.
8. Buatlah rangkaian seperti gambar c
9. Carilah besar arus melalui teori yang melaliu galvanometer(ð¼ ðº )
10. Selanjutnya hubungkan saklar S dan amati besar arus yang mengalir pada
galvanometer(ð¼ ðº )
11. Untuk rangkian yang sama, lakukan pengukuran berulang sebanyak 5 kali.
Catat data yang diperoleh pada kolom data
12. Buatlah seperti gambar d
13. Hubungkan saklar S dan amati besar arus yang mengalir pada galvanometer
serta bola lampu nyala/tidak nyala
7. VI. Hasil dan Pembahasan
6.1 Hasil
Untuk ð‘…1= 22 ð¾ð›º
No ð¼ 𑇠ð¼ ðº ð‘… ðº Lampu
1 68. 10−5
A 30. 10−6
A 28. 103 Tidak
2 1,310−4
A 20. 10−6
A 128. 103 Ada
Untuk ð‘…1= 33ð¾ð›º
No ð¼ 𑇠ð¼ ðº ð‘… ðº Lampu
1 4,5. 10−5
A 20. 10−6
A 42. 103 Tidak
2 9. 10−5
A 18. 10−6
A 133. 103 Ada
6.2 Pembahasan
Pada percobaan kali yang berjudul pengukur menggunakan galvanometer
dengan tujuan supaya mampu membuat rangkaian arus DC dalam orde ðœ‡ð´.
 Mampu melakukan pengukuran arus DC dalam orde ðœ‡ð´ dengan galvanometer
 Mampu memelihara galvanometer , dan
 Dapat menentukan tahanan dalam galvanometer
Kemudian, langkah pertama yang dihasilkan ialah melengkapi alat dan bahan yaitu
galvanometer, Tahanan 22K𛺠dan 33 Kð›º, baterai 1,5V 2 buah, tempat baterai dan bola LED
juga kabel penghubung. Kita lanjutkan menghitung nilai arus teori pada tahanan 22Kð›º. Yaitu
ð¼ ð‘‡=
ð‘‰
ð‘…
8. ð¼ 𑇠=
1,5ð‘‰
22.103
ð¼ ð‘‡= 68. 10−5
Kita gunakan tegangan 1,5V karena LED yang kita gunakan ialah warna merah dengan nilai
1,5V. Kita lanjutkan dengan pemgukuran kuat arus pada galvanometer(ð¼ ðº ) pada tahanan
22K𛺠menggunakan rumus : ð¼ ðº =
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘‘ð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘—ð‘¢ð‘˜
ð‘†ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘šð‘Žð‘˜ð‘ ð‘–ð‘šð‘¢ð‘š
ðµð‘Žð‘¡ð‘Žð‘ ð‘¢ð‘˜ð‘¢ð‘Ÿ
ð¼ ðº =
30.10−6
500
× 500
ð¼ ðº = 3.10−6
A
Kemudian kita lanjutkan pengukuran kuat arus pada tahanan 22K𛺠diserikan dengan LED.
Pertama kita rangkai tahanan dan lampu LED secara seri, kemudian kita ukur arus yang
mengalir pada galvanometer. Dengan mengabaikan nilia hambatan LED, sehungga
ð¼ ðº =
20.10−6
500
× 500
ð¼ ðº = 3.10−6
A
Kita lanjutkan menghitung ð¼ 𑇠dengan ð¼ ð‘‡=
ð‘‰
ð‘…
Dengan tegangan yang kita gunakan ialah 3V karena baterai yang kita gunakan ialah 2 baterai
dengan tegangan 3V. ð¼ 𑇠=
3
22.10−4=1,310−4
A. Kemudian kita lanjutkan perhitungan nilai dari
hambatan dalam galvanometer, dengan rumus : ð‘… ðº =
ð¸âˆ’ð‘…(ð¼ ðº )
ð¼ ðº
maka hambatan dalam
galvanometer yaitu: : ð‘… ðº =
1,5−(30.10−6
)22.103
10−6
ð‘… ðº =
1,5 − 66.10−2
3 10−6
ð‘… ðº =28.103
ð›º
Untuk nilai hambatan dalam galvanometer pada percobaan menggunakan lampu LED. Kita
harus menghitung lebih dulu kuat arus yang mengalir pada galvanometer dengan cara :
ð¼ ðº =
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘‘ð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘—ð‘¢ð‘˜
ð‘†ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘šð‘Žð‘˜ð‘ ð‘–ð‘šð‘¢ð‘š
ðµð‘Žð‘¡ð‘Žð‘ ð‘¢ð‘˜ð‘¢ð‘Ÿ
ð¼ ðº=
30.10−6
500
×500
9. ð¼ ðº=20. 10−6
A
Maka kita bisa hitung nilai hambatan dalam galvanometerdengan rumus: ð‘… ðº =
ð¸âˆ’ð‘…(ð¼ ðº )
ð¼ ðº
ð‘… ðº =
3 − (20.10−6
)22.103
20. 10−6
ð‘… ðº =
3 − 0,04
20. 10−6
ð‘… ðº = 128ð¾ð›º
Pada percobaan ini lampu LED yang digunakan menyala. Dan rangkaian arus DC dapat kami
buat dalam orde ðœ‡ð›º, lampu LED menyala karena nilai arus pada rangkaian ini berbanding
lueus dengan nilai tegangan yang dipakai dan berbanding terbalik dengan nilai hambatan.
Karena nilai dari hambatan LED kita abaikan sehingga lampu menyala. Ketika kita
menaikkan besar tegagangan dengan cara menambahkan baterai maka nilai arus yang
mengalir semakin besar, namun tergangan yang digunakan harus sesuai dengan kuatnya LED
terhadap besarnya tegangan. Ketika kita memperhatikan LED maka maka mengakibatkan
LED meledak atau gosong. Tetapi nilai kuat arus secara teori yang dapat kita sama dengan
nilai kuat arus pada galvanometer. Karena dari hambatan galvanometer, sehingga tidak sama
hasilnya. Kemudian kita lanjutkan pada prercobaan kedua dengan menggunakan hambatan
33 ð¾ð›º. Klita rangkai tahanan dan galvanometer dengan baterai 1 buah yang nilai
tegangannya 1,5V . kita hitung nilai kuat arus secara teori dengan rumus
ð¼ ð‘‡=
ð‘‰
ð‘…
ð¼ ð‘‡=
1,5ð‘‰
33ð¾ð›º
ð¼ ð‘‡= 4,5. 10−5
A
Kita hitung nilai arus yang mengalir pada galvanometer demngan rumus:
ð¼ ðº=
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘‘ð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘—ð‘¢ð‘˜
ð‘†ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘šð‘Žð‘˜ð‘ ð‘–ð‘šð‘¢ð‘š
ðµð‘Žð‘¡ð‘Žð‘ ð‘¢ð‘˜ð‘¢ð‘Ÿ
ð¼ ðº =
18 10−6
500
× 500
10. ð¼ ðº =20.10−6
A
Maka kita bisa menghitung nilai hambatan galvanometer dengan rumus:
ð‘… ðº =
ð¸âˆ’ð‘…(ð¼ ðº )
ð¼ ðº
ð‘… ðº =
3−(20.10−6)22.103
20 .10−6
ð‘… ðº =
3−0,04
20.10−6
ð‘… ðº=128ð¾ð›º
Pada percobaan ini lampu LED yang digunakan menyala, dan rangkaian arus secara DC
dapat kami buat dalam orde ðœ‡ð´. Lampu LED menyala karena nilai arus pada rangkaian ini
berbanding lurus dengan nilai tegangan dan berbanding terbalik dengan nilai hambatan.
Karena nilai dari lampu LED kita abaikan maka lampu nya menyala. Ketika kita menaikkan
besar tegangan dengan cara menambahkan banyak baterai maka nilai arus yang mengalir
semakin besar, namun tegangan yang digunakan harus sesuai dengan kuatnya LED, jika tidak
akan mengakibatkan LED terbakar. Dan nilai kuat arus secara teori tidak sama dengan nilai
arus pada galvanometer diakibatkan karena adanya tahanan dalam dari galvanometer. Dari
percobaan yang telah dilakukan bisa dilihat bahwa nilai kuat arus yang mengalir berbanding
lurus dengan nilai tegangan dan berbanding terbalik dengan nilai hambatan. Ketika nilai
tegangan yang dipakaio sebanding dengan nilai kuatnya LED maka lampu akan menyala,
namun ketika nilainya tidak sesuai maka lampu akan terbakar.
11. VII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan kami dapat memberikan beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Kami mampu membuat rangkaian arus DC dala orde ðœ‡ð´ dengan tahanan 22Kð›º
dan 33 K𛺠dengan sumber tegangan dari baterai 1,5Volt
2. Kami mampu maelakukan pengukuran arus DC dalam orde ðœ‡ð´ dengan
galvanometer, dengan rumus: ð¼ ð‘‡=
ð‘‰
ð‘…
ð¼ ðº =
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘‘ð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘—ð‘¢ð‘˜
ð‘†ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘šð‘Žð‘˜ð‘ ð‘–ð‘šð‘¢ð‘š
ðµð‘Žð‘¡ð‘Žð‘ ð‘¢ð‘˜ð‘¢ð‘Ÿ
3. Kami dapat memelihara galvanometer dengan cara
4. Kami dapat menentukan tahanan dalam Galvanometer. Yaitu
ð‘… ðº =
ð¸âˆ’ð‘…(ð¼ ðº )
ð¼ ðº
12. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,M.2006.Fisika Dasar.Bandung:ITB.
Cooper,David W. 1994. Instrument Elektronik dan Teknik Pengukuran. Jakarta:Erlangga.
Fatima.(2015).Jurnal Fisika Indonesia. Implementasi Pembelajaran Kurikulum 2013 Berbasis
Multumedia Interaktif pada Pokok Bhasan Listrik Magnet Terhadap Aktivitas, Persepsi dan
Hasil Belajar. No.53.Vol.18.2015.
Halliday, D dan Resnick.2010. Fisika Dasar Edisi keTujuh Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Nugroho, Bagus W, dkk.(2014). Jurnal Teknik Pomits. Kajian teknisi Gejala Magnetisasi
pada Linear Generator untuk Alternatif Pembangkit Listrik. No.1.Vol.3.2014
13. IX. Analisis Data
1. Harga kuat arus teori ð¼ ð‘‡=
ð‘‰
ð‘…
2. Harga kuat arus galvanometer ð¼ ðº =
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘‘ð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘—ð‘¢ð‘˜
ð‘†ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘šð‘Žð‘˜ð‘ ð‘–ð‘šð‘¢ð‘š
ðµð‘Žð‘¡ð‘Žð‘ ð‘¢ð‘˜ð‘¢ð‘Ÿ
3. Harga tahanan dalam Galvanometer ð‘… ðº =
ð¸âˆ’ð‘…(ð¼ ðº )
ð¼ ðº
14. X. LAMPIRAN HITUNG
Percobaan pertama untuk hambatan 22 x 103 Ω atau 22 K Ω
1. Saat tidak menggunakan lampu
a. IT1 =
ð‘‰
ð‘…
IT1 =
1,5 ð‘‰
22 𑥠103 Ω
= 0,68 x 10-3 A
b. IG1 =
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘¦ð‘Žð‘›ð‘” ð‘‘ð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘—ð‘¢ð‘˜
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘šð‘Žð‘¥ð‘–ð‘šð‘¢ð‘š
ð‘¥ ð‘ð‘Žð‘¡ð‘Žð‘ ð‘¢ð‘˜ð‘¢ð‘Ÿ
IG1 =
30 x 10−6
500 x 10−6
𑥠500 x 10− 6 = 30 x 10-6 A
c. RG1 =
ð¸âˆ’ð‘… ( ð¼ðº )
IG
RG1 =
1,5 − 22 x 103 ( 30 x 10−6 )
30 x 10−6
RG1 =
0,84
30 x 10−6
= 28000 Ω
2. Saat menggunakan lampu
a) IT1 =
ð‘‰
ð‘…
IT1 =
3 ð‘‰
22 𑥠103 Ω
= 0,13 x 10-3 A
b) IG1 =
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘¦ð‘Žð‘›ð‘” ð‘‘ð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘—ð‘¢ð‘˜
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘šð‘Žð‘¥ð‘–ð‘šð‘¢ð‘š
ð‘¥ ð‘ð‘Žð‘¡ð‘Žð‘ ð‘¢ð‘˜ð‘¢ð‘Ÿ
IG1 =
25 x 10−6
500 x 10−6
𑥠500 x 10− 6 = 25 x 10-6 A
c) RG1 =
ð¸âˆ’ð‘… ( ð¼ðº )
IG
15. RG1 =
1,5 − 22 x 103 ( 25 x 10−6 )
25 x 10−6
---------ïƒ Lampu Menyala
RG1 =
0,95
25 x 10−6
= 38000 Ω
Percobaan pertama untuk hambatan 33 x 103 Ω atau 33 K Ω
1. Saat tidak menggunakan lampu
a. IT1 =
ð‘‰
ð‘…
IT1 =
1,5 ð‘‰
33 𑥠103 Ω
= 0,04 x 10-3 A
b. IG1 =
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘¦ð‘Žð‘›ð‘” ð‘‘ð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘—ð‘¢ð‘˜
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘šð‘Žð‘¥ð‘–ð‘šð‘¢ð‘š
ð‘¥ ð‘ð‘Žð‘¡ð‘Žð‘ ð‘¢ð‘˜ð‘¢ð‘Ÿ
IG1 =
20 x 10−6
500 x 10−6
𑥠500 x 10− 6 = 20 x 10-6 A
c. RG1 =
ð¸âˆ’ð‘… ( ð¼ðº )
IG
RG1 =
3 −33 x 103 ( 20 x 10−6 )
20 x 10−6
RG1 =
2,34
20 x 10−6
= 117000 Ω
2. Saat menggunakan lampu
a. IT1 =
ð‘‰
ð‘…
IT1 =
3 ð‘‰
33 𑥠103 Ω
= 0,09 x 10-3 A
16. b. IG1 =
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘¦ð‘Žð‘›ð‘” ð‘‘ð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘—ð‘¢ð‘˜
ð‘ ð‘˜ð‘Žð‘™ð‘Ž ð‘šð‘Žð‘¥ð‘–ð‘šð‘¢ð‘š
ð‘¥ ð‘ð‘Žð‘¡ð‘Žð‘ ð‘¢ð‘˜ð‘¢ð‘Ÿ ---------ïƒ Lampu Menyala
IG1 =
18 x 10−6
500 x 10−6
𑥠500 x 10− 6 = 18 x 10-6 A
c. RG1 =
ð¸âˆ’ð‘… ( ð¼ðº )
IG
RG1 =
3 −33 x 103 ( 18 x 10−6 )
20 x 10 −6
RG1 = 1333666,67 Ω
17. XI. PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Kenapa bola lampu senter tidak hidup sedangkan jarum galvanometer bergerak
?
Jawab : Menurut saya sesuai dengan P enjelasan yang diberikan kepada kami
lampu senter tidak hidup karena tegangan yang ada pada rangkaian terlalu
besar.
2. Dapatkah galvanometer megukur tegangan ?
Jawab : Iya, galvanometer mampu mengukur kuat arus serta beda potensial yang
relative kecil. Namun, galvanometer juga bisa mengukur arus serta
beda
potensial yang besar jika hambatan eksternal galvanometer
ditambahkan
(pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada
amperemeter
disebut hambatan shurt).
3. Jika galvanometer mengukur arus 100 µA dan hambatan dalamnya ( RG ) = 1500
Ω. Tentukan kemampuan maksimum galvanometer ini untuk mengukur
tegangan.
Jawab :
Diketahui : IG = 100 µA = 100 x 10-6 A = 10-4 A
RG = 1500 Ω
Ditanya : VG = …..?
Penyelesaian :
V = I . R
V = 10-4 A . 1500 Ω
V = 15 x 10-2 Volt
18. 4. Buatlah kesimpulan Anda tentang pengukuran Galvanometer ini?
Jawab :
Dapat disimpulkan bahwa galvanometer merupakan alat ukur arus searah ( DC
) atau arus dan tegangan yang relative kecil karena komponen penyusunnya
tidak mendukung.