ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
SISTEM AC MOBIL
Oleh: Anton sujarwo st.
Smk negeri Sugihwaras
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2024
FUNGSI SISTEM AC
PENGATURAN TEMPERATUR UDARA DI DALAM KABIN
MOBIL
• Mendinginkan udara, dilakukan dengan cara mengambil
panas udara dalam kendaraan dengan mengalirkan udara
tersebut melalui evaporator.
• Menghangatkan udara, dilakukan dengan cara
mensuplai udara hangat ke dalam kabin dengan
mengambil panas dari air pendingin mesin.
BEBAN PANAS PADA KENDARAAN
• Panas dari matahari
• Panas dari mesin maupun saluran knalpot
• Panas dari penumpang
KOMPONEN UTAMA SISTEM AC
PRINSIP KERJA SISTEM AC
KOMPRESOR AC
MODEL DOUBLE PISTON
KOMPRESOR AC
MODEL WOBLE PLATE
KOMPRESOR AC
MODEL VARIABLE STROKE - HARRISON V5
KOMPRESOR AC
MODEL SWASH PLATE
KOMPRESOR AC
MODEL SCROLL
KOMPRESOR AC
MODEL VANE
PEMINDAH TENAGA PUTAR
KOPLING MAGNET
KONDENSOR
RECEIVER / DRYER / FILTER
R134a R12
KATUP EKSPANSI
Katup ekspasi model orifice tube
KATUP EKSPANSI
Tipe internal equalizing
KATUP EKSPANSI
Tipe Eksternal Equalizing
Pt = Pp + Pe
Pt = Tekanan cairan di atas
membran(kontrol
temperatur)
Pp = Tekanan pegas
Pe = Tekanan refrigeran yang
keluar dari evaporator
KATUP EKSPANSI
Tipe Eksternal Equalizing
KATUP EKSPANSI
Katup ekspansi tipe blok
EVAPORATOR
HOSE / SELANG AC
REFRIGERAN
R12 R134a
a. Dapat bercampur dengan pelumas
berbahan mineral.
b. Tidak merusak logam atau karet.
c. Tidak eksplosif.
d. Tidak berbau (dalam konsentrasi kurang
dari 20%).
e. Tidak beracun (kecuali bersentuhan
dengan nyala api atau permukaan yang
panas).
f. Mudah menyerap kelembaban.
g. Merupakan gas CFC yang berbahaya bagi
lingkungan (mengandung klorin yang
merusak lapisan ozon atmosfer).
h. Lebih berat daripada udara ketika
berbentuk gas
a. Hanya dapat dicampur dengan pelumas
sintetis polyalkylglycol (PAG), tidak dengan
pelumas dengan bahan mineral.
b. Tidak bereaksi dan merusak logam.
c. Merusak beberapa jenis plastik, jadi gunakan
tutup khusus yang cocok untuk R134a.
d. Sangat eksplosif.
e. Tidak berbau.
f. Tidak beracun dalam konsentrasi rendah.
g. Mudah menyerap kelembaban.
h. Mudah terbakar.
i. Lebih berat daripada udara ketika berbentuk
gas
PELUMAS AC
• Fungsi pelumas untuk mencegah komponen yang
bergesekan dari keausan.
• Komponen yang bergesekan yaitu pada kompresor AC,
keausan kompresor dapat menyebabkan kinerja
kompresor turun sehingga kinerja AC juga menurun.
• Pelumas AC pada sistem AC bercampur dengan
refrigeran, sehingga bila pelumas berlebihan maka akan
menurunkan kualitas pendinginan
PENGISIAN REFRIGERAN
Tujuan melakukan vakum pada Sistem AC
• Sebelum pengisian refrigeran,
terlebih dahulu sistem AC
divakum untuk menghilangkan/
menghisap uap air yang beredar
dalam sistem.
• Udara yang mengandung uap air
dapat membeku di dalam sistem
akibatnya dapat menyumbat
sistem.
PENGISIAN REFRIGERAN
Prosedur melakukan vakum pada Sistem AC
• Dilakukan pada setiap
pengisian sistem yang sudah
kosong/habis, atau sistem
yang baru pertama kali diisi.
• Lamanya melakukan vakum
sistem yaitu 15 menit.
• Kran tekanan tinggi dan
rendah dibuka, sehingga
udara dan uap air dapat
dikeluarkan dari dalam sistem
oleh pompa vakum.
Mengisi Refrigeran pada Saluran Tekanan Tinggi
a. Pengisian refrigeran pada saluran tekanan
tinggi, dilakukan saat kompresor tidak
bekerja menekan refrigeran berbentuk cair.
b. Tekanan refrigeran pada tabung harus
dinaikkan dengan cara memanaskan
refrigeran dalam alat pengisian khusus
(charging station)
c. Kran tekanan rendah ditutup, dan tekanan
tinggi dibuka
d. Tabung refrigeran dibalik, agar yang masuk
ke dalam sistem adalah refrigeran cair.
Mengisi Refrigeran pada Saluran Tekanan Rendah
1. Pengisian dilakukan pada saluran hisap
kompresor
2. Kran tabung refrigeran dibuka, kran saluran
tekanan tinggi ditutup
3. Kran tekanan rendah manometer dibuka
sedikit/pelan-pelan saja agar refrigeran
yang masuk berupa gas, (pada saluran hisap
refrigeran berbentuk gas)
4. Tabung refrigeran tidak boleh dibalik agar
refrigeran yang masuk berbentuk gas.
PENGECEKAN JUMAH REFRIGERAN
Melihat gelas/kaca kontrol pada receiver
• Sistem yang terisi penuh pada putaran
mesin di atas 2000 rpm tidak akan
terlihat gelembung – gelembung
refrigeran pada kaca kontrol.
• Gelembung – gelembung refrigeran,
yang terlihat pada gelas kontrol
menunjukkan pengisian yang kurang.
• Bila dilihat tekanannya dengan
manometer maka akan terlihat
tekanannya belum tercapai.
PENGECEKAN JUMAH REFRIGERAN
Pemeriksaan tekanan refrigeran dengan manometer
Refrigeran penuh jika pada saluran tekanan rendah 1,5 – 2 bar (21 –
29 psi), dan saluran tekanan tinggi 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi).
PENGECEKAN JUMAH REFRIGERAN
Mengisi sesuai berat refrigeran yang masuk
• Dilaksanakan bila ada ketentuan berat refrigeran yang harus diisikan
ke sistem AC.
• Caranya yaitu dengan mengukur berat tabung refrigeran sebelum
dan sesudah proses pengisian.
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES TEKANAN
SISTEM AC NORMAL:
Saat putaran mesin  2000 rpm. Pada saluran tekanan rendah
tekanannya 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi) dan saluran tekanan tinggi
tekanannya 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi).
SISTEM AC TIDAK NORMAL:
1. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari
semestinya.
2. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar
3. Manomater tekanan rendah lebih tinggi dan manometer tekanan
tinggi lebih rendah
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES TEMPERATUR
MENGUKUR TEMPERATUR UDARA DALAM SALURAN
EVAPORATOR
1. Pengetesan dilakukan putaran mesin  2000 rpm.
2. AC bekerja dengan beban penuh dan pengetesan dengan
manometer menunjukkan sistem normal.
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES TEMPERATUR
MENGUKUR TEMPERATUR UDARA DALAM SALURAN
EVAPORATOR
Bila temperatur udara pada saluran evaporator 4 - 6ºC. Hal ini berarti pada
waktu kopling magnet menghubung suhunya 6ºC dan waktu melepas 4ºC.
Temperatur udara luar
(ºC)
Temperatur udara dalam
saluran evaporator (ºC)
15
20
26
32
37
4 – 6
4 – 6
4 – 7
5 – 8
7 – 10
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES TEMPERATUR
MENGUKUR TEMPERATUR RUANGAN AC & KELEMBABAN UDARA
1. Mengukur kelembaban udara dalam ruangan AC dengan
Higrometer
2. Kelembaban udara yang ideal adalah 45 –50% dengan temperatur
ruangan 20 - 22ºC.
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES TEMPERATUR
MENGUKUR TEMPERATUR SELANG (KONDISI NORMAL)
Pada kondisi normal maka selang tekanan rendah temperaturnya dingin, dan
pada selang tekanan tinggi lebih panas.
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES TEMPERATUR
MENGUKUR TEMPERATUR SELANG (KONDISI RECEIVER TERSUMBAT)
Bila receiver tersumbat maka temperatur selang tekanan tinggi setelah
receiver menjadi hangat, bahkan bila tersumbat berlebihan maka
selang menjadi dingin.
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES TEMPERATUR
MENGUKUR TEMPERATUR SELANG (SELANG KE KONDENSOR TERSUMBAT)
Bila selang ke kondensor tersumbat maka temperatur selang tekanan tinggi
setelah bagian yang tersumbat menjadi hangat, bahkan bila tersumbat
berlebihan maka selang menjadi dingin
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES KEBOCORAN (MEMAKAI BUSA SABUN)
Pengetesan kebocoran dilakukan dengan cara menggunakan busa
sabun pada bagian sambungan pada saluran refrigeran sistem AC.
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES KEBOCORAN (ULTRAVIOLET FLUORESCENT SYSTEM)
1. Pada metode ini, pewarna khusus disuntikkan dan bersirkulasi ke dalam
sistem.
2. Dengan lampu ultraviolet khusus disinarkan ke komponen atau
sambungan pada sistem AC.
3. Jika ada kebocoran, maka pewarna akan bersinar terang. Metode ini
sangat baik untuk mengidentifikasi kebocoran kecil.
PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM AC
TES KEBOCORAN (DETECTOR KEBOCORAN ELEKTRONIK)
1. Pemeriksaan dilakukan dengan alat detektor kebocoran refrigeran.
2. Tingkat kesensitifan alat detektor sekitar 5 mm (jangan sampai ujung
detektor mengenai komponen)
3. Apabila terjadi kebocoran maka alat akan mengeluarkan bunyi, sebagai
tanda bahwa pada bagian tersebut terdapat kebocoran.
SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DENGAN
PENGONTROLAN MANUAL
SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DENGAN
PENGONTROLAN MANUAL
PENGATURAN KECEPATAN BLOWER
• Pengaturan kecepatan blower biasanya menggunakan tipe koil, dimana
setiap koil memiliki tahanan masing-masing.
• Selektor kecepatan motor blower akan memposisikan jalur arus listrik dari
baterai yang menuju motor blower.
• Semakin tinggi mode kecepatan motor blower maka koil atau tahanan yang
dilewati arus listrik akan semakin sedikit atau rendah.
SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DENGAN
PENGONTROLAN MANUAL
KERJA THERMISTOR
• Thermistor menginformasikan suhu evaporator ke amplifier, apabila suhu
evaporator di bawah spesifikasi maka magnetic clutch relay akan off
sehingga kompresor berhenti bekerja.
• Thermistor biasanya dipasang di kisi-kisi evaporator.
• Temperatur evaporator dimonitor sehingga sistem AC dapat mencegah
evaporator membeku karena suhu terlalu dingin.
SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DENGAN
PENGONTROLAN MANUAL
• Amplifier dapat bekerja yaitu mengeluarkan arus ke magnetic
clutch (kopling magnet) relay dan ECU engine jika dual pressure
switch bekerja (ON) dimana tekanan refrigerant pada saat itu
berkisar 2 kg/cm2
sampai 32 kg/cm2
.
• Water temperatur sensor (tidak ada pada gambar) akan bekerja
mematikan magnetic clutch relay apabila suhu mesin di atas 180
o
C.
• Lock sensor pada kompresor (tidak ada pada gambar) akan
menginformasikan putaran kompresor ke amplifier, jika putaran
kompresor tidak sama dengan putaran mesin maka magnetic
clutch akan OFF.
• Saat magnetic clutch bekerja, amplifier akan mengirimkan sinyal
ke engine ECU agar VSV bekerja sehinggan putaran mesin akan
naik.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
Sistem ini akan mempertahankan suhu di dalam kabin
sesuai dengan pengaturan yang telah dilakukan oleh
pengendara/penumpang. Suhu dipertahankan dengan
melakukan pengaturan secara otomatis yaitu:
• Mengatur kecepatan blower
• Air mode position
• Mengaktifkan air conditioner
• Mengaktifkan heater
• Merubah posisi air mix door
• Merubah posisi flesh/recirc door
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
IN CAR TEMPERATURE SENSOR (SENSOR SUHU DALAM KABIN)
Sensor ini berfungsi untuk mengetahui temperatur dalam kabin
kendaraan. Sensor ini biasanya terletak di dasboard mobil, pada
prinsipnya sensor ini merupakan termistor dengan sifat NTC. Selain itu,
pada sensor ini biasanya juga dilengkapi dengan humidity sensor
untuk mengetahui kelembaban di dalam kabin mobil.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
AMBIENT TEMPERATURE SENSOR (SENSOR SUHU LUAR)
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi suhu udara luar. Biasanya
sensor diletakkan di depan kondensor.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
AIR QUALITY SYSTEM SENSOR (SENSOR KUALITAS UDARA LUAR)
Sensor ini berfungsi untuk mengetahui kualitas udara luar sehingga ketika
kualitas udara luar tidak baik maka sirkulasi udara hanya akan dilakukan dari
dalam kabin.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
SUNLOAD SENSOR (SENSOR SINAR MATAHARI)
• Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi intensitas sinar matahari sehingga
apabila intensitas cahaya matahari meningkat maka kecepatan motor blower
akan dipercepat.
• Posisi dari sensor ini biasanya diletakkan pada dashboard dekat kaca depan
kendaraan.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
EVAPORATOR TEMPERATURE SENSOR
• Evaporator temperature sensor dipasang didepan evaporator untuk
mendeteksi temperatur dari evaporator.
• Sensor ini mencegah evaporator membeku, karena sebelum suhu evaporator
mendekati titik beku maka kompresor akan dimatikan dengan memutus
tegangan ke kopling magnet.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
WATER TEMPERATURE SENSOR
• Water temperature sensor dipasang pada pipa inlet heater untuk mendeteksi
suhu dari air pendingin di dalam heater.
• Dimana untuk menciptakan udara hangat maka panas diambilkan dari air
pendingin mesin.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
PENGATUR KECEPATAN BLOWER
• Pada sistem AC otomatis (electronic climate control) kecepatan motor blower
dilakukan oleh sebuah elektronik kontroler berdasarkan perintah dari ECU.
• Elektronik kontroler berfungsi untuk mengkonvert arus yang kecil dari ECM
menjadi arus yang lebih tinggi, atau memvariasikan tegangan ke motor
blower.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
AIR MIX DOOR
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
MOTOR AIR MIX DOOR
• Air mix door digerakkan oleh sebuah elektrik motor.
• Motor ini sebagai aktuator untuk mengatur temperatur dengan menggerakkan
air mix door mendekati (menjadi lebih dingin) atau menjauhi heater (lebih
hangat).
• Selain itu pada motor juga terdapat sensor posisi bukaan air mix door
sebagai referensi dari ECU untuk menentukan posisi air mix door.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
HEATER CONTROL (HEATER TAP)
• Keran heater (heater tap) digunakan untuk mengalirkan atau menghentikan
aliran cairan pendingin mesin ke heater.
• Keran akan ditutup penuh apabila pengaturan suhu AC dingin, sehingga
cairan pendingin engine tidak dapat mengalir ke heater.
• Ketika mode pada AC diatur pada mode hangat, maka kran heater akan
dibuka dan cairan pendingin mesin dapat mengalir ke heater.
• Keran heater ini biasanya digerakkan dengan vakum yang diambil dari intake
manifold
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
MEKANISME HEATER TAP
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
AKTUATOR VAKUM PADA KRAN HEATER (HEATER TAP)
SINGLE STAGE (KIRI) DAN DUAL STAGE (KANAN)
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
MODE VAKUM KONTROL
Ketika selektor pada mode direction control diputar maka sebenarnya itu
adalah mengatur arah aliran vakum yang diambil dari intake manifold.
SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN
OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
AKTUATOR MODE
KOMPONEN PENGAMAN
DIODA PADA KOPLING MAGNET
Pemasangan dioda pada kumparan kopling magnet dapat mencegah
ternjadinya tegangan balik karena kerja on dan off kopling magnet.
KOMPONEN PENGAMAN
THERMAL PROTECTION SWITCH
• Komponen ini biasanya diletakkan pada rumah atau bodi kompresor dan
berfungsi untuk mencegah kerusakan pada kompresor karena gesekan yang
berlebihan.
• Thermal protection switch akan menyensor suhu dari bodi kompresor dan
saat suhunya berlebihan maka kopling magnet akan dimatikan.
KOMPONEN PENGAMAN
REFRIGERANT PRESSURE SWITCHES
Komponen pengaman ini berperan untuk memutuskan arus listrik yang menuju
kopling magnet apabila terjadi kondisi dimana tekanan refrigeran terlalu rendah
dan terlalu tinggi.
KOMPONEN PENGAMAN
PRESSURE TRANSDUCER
• Pressure transducer akan selalu memonitor tekanan dan mengirimkan sinyal
ke ECM.
• Sedangkan pressure switch biasa hanya aktif saat tekanan terlalu tinggi atau
terlalu rendah.
• Apabila tekanan terlalu tinggi atau rendah maka ECM akan mematikan
kopling magnet.
KOMPONEN PENGAMAN
CONDENSOR FAN CONTROL
Komponen ini berfungsi untuk mengaktifkan kipas elektrik untuk kondensor dan
mengaktifkan mode high speed pada tekanan refrigeran yang telah ditentukan.
KOMPONEN PENGAMAN
PCM/ECM/BCM
• mematikan kompresor AC saat tekanan refrigeran terlalu rendah atau
tinggi.
• mematikan kompresor AC saat kickdown (pada transmisi otomatis).
• mengaktifkan dan mematikan kipas kondensor.
• meningkatkan putaran idle saat AC dihidupkan.
• mematikan kompresor AC saat engine pada putaran tinggi.
• menunda pengaktifan kopling magnet pada kompresor saat proses
starting.
• mengaktifkan kipas pendingin mesin pada temperatur pendingin mesin
yang ditentukan.
• mematikan kompresor AC saat temperatur cairan pendingin mesin
terlalu tinggi.
• mematikan kompresor AC saat throttle terbuka lebar.
KOMPONEN PENGAMAN
PCM/ECM/BCM
MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL
PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL
PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL
PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL
PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL
PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
SISTEM AC BERISIK
SISTEM AC BERISIK
Bunyi pada kompresor bisa jadi sebenarnya bukan karena adanya
kerusakan pada kompresor, namun disebabkan karena penyebab
lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:
• Kuantitas refrigeran yang tidak sesuai (30-35% terlalu banyak atau
70-75% kurang)
• Katup ekspansi macet dalam kondisi menutup atau tersumbat penuh.
• Katup regulator kompresor tidak bekerja (untuk variabel displacement
kompresor)
• Adanya penyumbatan pada sistem refrigerasi.
• Filter penuh dengan uap air.
TERDAPAT BAU DI DALAM KABIN YANG BERSUMBER DARI SISTEM AC
Dalam kondisi tertentu, jamur dan bakteri (biasanya ada di udara) dapat
terbentuk di permukaan evaporator, menyebabkan bau yang tidak
menyenangkan di dalam kendaraan. Solusi untuk maslaah ini adalah
sebagai berikut:
• Gunakan produk antibakteri untuk menghilangkan bau dari evaporator.
• Mematikan sistem AC beberapa menit sebelum mematikan kendaraan
dan membiarkan kipas blower berjalan (ini akan mengeringkan
evaporator dari kelembaban yang dapat memicu pertumbuhan
bakteri).
DAFTAR PUSTAKA
Air International. (tth). Automotive Air Conditioning Training Manual.
Ariazone. (tth). Automotive Air Conditioning Training Manual.
Mazda Motor Corporation Technical Service Training. (tth). Air
Conditioning Operation & Diagnosis. Mazda Motor Corporation
Technical Service Training.
Mike Stubblefield & John H Haynes. (2000). The Haynes Automotive
Heating & Air Conditioning Systems Manual. Newbury Park: Haynes
Publications, Inc.
Suzuki. (1997). Dasar Air Conditioner. Suzuki.
Steven Daly. (2006). Automotive Air Conditioning and Climate Control
Systems. Butterworth: Butterworth-Heinemann publications.
PT Astra Daihatsu Motor. (2001). Training Manual Intermediate 2. Jakarta:
PT Astra Daihatsu Motor.
PT. Toyota Astra Motor. (1993). Automatic Air Conditioning Systems.
Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA SUKSES

More Related Content

Similar to M3 KB4 SISTEM AC MOBIL jurusan tkro.pptx (20)

Scavenge air bypass system
Scavenge air bypass systemScavenge air bypass system
Scavenge air bypass system
Adhitya Wisnu Perdana
Ìý
sertf Air Conditioner.ppt
sertf Air Conditioner.pptsertf Air Conditioner.ppt
sertf Air Conditioner.ppt
WayanSantosa2
Ìý
matering device
matering devicematering device
matering device
lekolekobp
Ìý
Sistem Pendinginan-pch1.ppt
Sistem Pendinginan-pch1.pptSistem Pendinginan-pch1.ppt
Sistem Pendinginan-pch1.ppt
AndiLesmana23
Ìý
Konsep dasar dan cara kerja sistem karburato
Konsep dasar dan cara kerja sistem karburatoKonsep dasar dan cara kerja sistem karburato
Konsep dasar dan cara kerja sistem karburato
SonikaMaulana2
Ìý
SISTEM PENDINGIN PADA KENDARAAN RODA EMPAT
SISTEM PENDINGIN PADA KENDARAAN RODA EMPATSISTEM PENDINGIN PADA KENDARAAN RODA EMPAT
SISTEM PENDINGIN PADA KENDARAAN RODA EMPAT
sugiarto141
Ìý
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
faoeziku
Ìý
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingin
gunksho
Ìý
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
Jerry Rizky Ramadhan
Ìý
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
Ahmad Fitra Ritonga
Ìý
Mengecas & Pump Down Penyamanan Udara Domestik
Mengecas & Pump Down Penyamanan Udara DomestikMengecas & Pump Down Penyamanan Udara Domestik
Mengecas & Pump Down Penyamanan Udara Domestik
Mohd Norazizi
Ìý
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptxSistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
MarlianaUswerto
Ìý
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdfmateri pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
zhonghe512
Ìý
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryerKomponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Syaiful Rahman
Ìý
1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt
ChandraKusmaya1
Ìý
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Fauzan Syahri
Ìý
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
dubaisunny
Ìý
PPT AC.pptx
PPT AC.pptxPPT AC.pptx
PPT AC.pptx
yandha1
Ìý
Cara Merawat Dan Memperbaiki Sistem Pendingin Yang Rusak.pptx
Cara Merawat Dan Memperbaiki Sistem Pendingin Yang Rusak.pptxCara Merawat Dan Memperbaiki Sistem Pendingin Yang Rusak.pptx
Cara Merawat Dan Memperbaiki Sistem Pendingin Yang Rusak.pptx
Ayuchandra18
Ìý
PERAWATAN Air conditioner pada truck volvo
PERAWATAN Air conditioner pada truck volvoPERAWATAN Air conditioner pada truck volvo
PERAWATAN Air conditioner pada truck volvo
SigitWahyudin
Ìý
sertf Air Conditioner.ppt
sertf Air Conditioner.pptsertf Air Conditioner.ppt
sertf Air Conditioner.ppt
WayanSantosa2
Ìý
matering device
matering devicematering device
matering device
lekolekobp
Ìý
Sistem Pendinginan-pch1.ppt
Sistem Pendinginan-pch1.pptSistem Pendinginan-pch1.ppt
Sistem Pendinginan-pch1.ppt
AndiLesmana23
Ìý
Konsep dasar dan cara kerja sistem karburato
Konsep dasar dan cara kerja sistem karburatoKonsep dasar dan cara kerja sistem karburato
Konsep dasar dan cara kerja sistem karburato
SonikaMaulana2
Ìý
SISTEM PENDINGIN PADA KENDARAAN RODA EMPAT
SISTEM PENDINGIN PADA KENDARAAN RODA EMPATSISTEM PENDINGIN PADA KENDARAAN RODA EMPAT
SISTEM PENDINGIN PADA KENDARAAN RODA EMPAT
sugiarto141
Ìý
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
faoeziku
Ìý
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingin
gunksho
Ìý
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
Ahmad Fitra Ritonga
Ìý
Mengecas & Pump Down Penyamanan Udara Domestik
Mengecas & Pump Down Penyamanan Udara DomestikMengecas & Pump Down Penyamanan Udara Domestik
Mengecas & Pump Down Penyamanan Udara Domestik
Mohd Norazizi
Ìý
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptxSistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
MarlianaUswerto
Ìý
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdfmateri pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
zhonghe512
Ìý
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryerKomponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Syaiful Rahman
Ìý
1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt1. Mesin Refrigerasi.ppt
1. Mesin Refrigerasi.ppt
ChandraKusmaya1
Ìý
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Fauzan Syahri
Ìý
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
dubaisunny
Ìý
PPT AC.pptx
PPT AC.pptxPPT AC.pptx
PPT AC.pptx
yandha1
Ìý
Cara Merawat Dan Memperbaiki Sistem Pendingin Yang Rusak.pptx
Cara Merawat Dan Memperbaiki Sistem Pendingin Yang Rusak.pptxCara Merawat Dan Memperbaiki Sistem Pendingin Yang Rusak.pptx
Cara Merawat Dan Memperbaiki Sistem Pendingin Yang Rusak.pptx
Ayuchandra18
Ìý
PERAWATAN Air conditioner pada truck volvo
PERAWATAN Air conditioner pada truck volvoPERAWATAN Air conditioner pada truck volvo
PERAWATAN Air conditioner pada truck volvo
SigitWahyudin
Ìý

M3 KB4 SISTEM AC MOBIL jurusan tkro.pptx

  • 1. SISTEM AC MOBIL Oleh: Anton sujarwo st. Smk negeri Sugihwaras KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2024
  • 3. PENGATURAN TEMPERATUR UDARA DI DALAM KABIN MOBIL • Mendinginkan udara, dilakukan dengan cara mengambil panas udara dalam kendaraan dengan mengalirkan udara tersebut melalui evaporator. • Menghangatkan udara, dilakukan dengan cara mensuplai udara hangat ke dalam kabin dengan mengambil panas dari air pendingin mesin.
  • 4. BEBAN PANAS PADA KENDARAAN • Panas dari matahari • Panas dari mesin maupun saluran knalpot • Panas dari penumpang
  • 9. KOMPRESOR AC MODEL VARIABLE STROKE - HARRISON V5
  • 16. RECEIVER / DRYER / FILTER R134a R12
  • 17. KATUP EKSPANSI Katup ekspasi model orifice tube
  • 19. KATUP EKSPANSI Tipe Eksternal Equalizing Pt = Pp + Pe Pt = Tekanan cairan di atas membran(kontrol temperatur) Pp = Tekanan pegas Pe = Tekanan refrigeran yang keluar dari evaporator
  • 24. REFRIGERAN R12 R134a a. Dapat bercampur dengan pelumas berbahan mineral. b. Tidak merusak logam atau karet. c. Tidak eksplosif. d. Tidak berbau (dalam konsentrasi kurang dari 20%). e. Tidak beracun (kecuali bersentuhan dengan nyala api atau permukaan yang panas). f. Mudah menyerap kelembaban. g. Merupakan gas CFC yang berbahaya bagi lingkungan (mengandung klorin yang merusak lapisan ozon atmosfer). h. Lebih berat daripada udara ketika berbentuk gas a. Hanya dapat dicampur dengan pelumas sintetis polyalkylglycol (PAG), tidak dengan pelumas dengan bahan mineral. b. Tidak bereaksi dan merusak logam. c. Merusak beberapa jenis plastik, jadi gunakan tutup khusus yang cocok untuk R134a. d. Sangat eksplosif. e. Tidak berbau. f. Tidak beracun dalam konsentrasi rendah. g. Mudah menyerap kelembaban. h. Mudah terbakar. i. Lebih berat daripada udara ketika berbentuk gas
  • 25. PELUMAS AC • Fungsi pelumas untuk mencegah komponen yang bergesekan dari keausan. • Komponen yang bergesekan yaitu pada kompresor AC, keausan kompresor dapat menyebabkan kinerja kompresor turun sehingga kinerja AC juga menurun. • Pelumas AC pada sistem AC bercampur dengan refrigeran, sehingga bila pelumas berlebihan maka akan menurunkan kualitas pendinginan
  • 26. PENGISIAN REFRIGERAN Tujuan melakukan vakum pada Sistem AC • Sebelum pengisian refrigeran, terlebih dahulu sistem AC divakum untuk menghilangkan/ menghisap uap air yang beredar dalam sistem. • Udara yang mengandung uap air dapat membeku di dalam sistem akibatnya dapat menyumbat sistem.
  • 27. PENGISIAN REFRIGERAN Prosedur melakukan vakum pada Sistem AC • Dilakukan pada setiap pengisian sistem yang sudah kosong/habis, atau sistem yang baru pertama kali diisi. • Lamanya melakukan vakum sistem yaitu 15 menit. • Kran tekanan tinggi dan rendah dibuka, sehingga udara dan uap air dapat dikeluarkan dari dalam sistem oleh pompa vakum.
  • 28. Mengisi Refrigeran pada Saluran Tekanan Tinggi a. Pengisian refrigeran pada saluran tekanan tinggi, dilakukan saat kompresor tidak bekerja menekan refrigeran berbentuk cair. b. Tekanan refrigeran pada tabung harus dinaikkan dengan cara memanaskan refrigeran dalam alat pengisian khusus (charging station) c. Kran tekanan rendah ditutup, dan tekanan tinggi dibuka d. Tabung refrigeran dibalik, agar yang masuk ke dalam sistem adalah refrigeran cair.
  • 29. Mengisi Refrigeran pada Saluran Tekanan Rendah 1. Pengisian dilakukan pada saluran hisap kompresor 2. Kran tabung refrigeran dibuka, kran saluran tekanan tinggi ditutup 3. Kran tekanan rendah manometer dibuka sedikit/pelan-pelan saja agar refrigeran yang masuk berupa gas, (pada saluran hisap refrigeran berbentuk gas) 4. Tabung refrigeran tidak boleh dibalik agar refrigeran yang masuk berbentuk gas.
  • 30. PENGECEKAN JUMAH REFRIGERAN Melihat gelas/kaca kontrol pada receiver • Sistem yang terisi penuh pada putaran mesin di atas 2000 rpm tidak akan terlihat gelembung – gelembung refrigeran pada kaca kontrol. • Gelembung – gelembung refrigeran, yang terlihat pada gelas kontrol menunjukkan pengisian yang kurang. • Bila dilihat tekanannya dengan manometer maka akan terlihat tekanannya belum tercapai.
  • 31. PENGECEKAN JUMAH REFRIGERAN Pemeriksaan tekanan refrigeran dengan manometer Refrigeran penuh jika pada saluran tekanan rendah 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi), dan saluran tekanan tinggi 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi).
  • 32. PENGECEKAN JUMAH REFRIGERAN Mengisi sesuai berat refrigeran yang masuk • Dilaksanakan bila ada ketentuan berat refrigeran yang harus diisikan ke sistem AC. • Caranya yaitu dengan mengukur berat tabung refrigeran sebelum dan sesudah proses pengisian.
  • 33. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES TEKANAN SISTEM AC NORMAL: Saat putaran mesin  2000 rpm. Pada saluran tekanan rendah tekanannya 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi) dan saluran tekanan tinggi tekanannya 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi). SISTEM AC TIDAK NORMAL: 1. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari semestinya. 2. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar 3. Manomater tekanan rendah lebih tinggi dan manometer tekanan tinggi lebih rendah
  • 34. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES TEMPERATUR MENGUKUR TEMPERATUR UDARA DALAM SALURAN EVAPORATOR 1. Pengetesan dilakukan putaran mesin  2000 rpm. 2. AC bekerja dengan beban penuh dan pengetesan dengan manometer menunjukkan sistem normal.
  • 35. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES TEMPERATUR MENGUKUR TEMPERATUR UDARA DALAM SALURAN EVAPORATOR Bila temperatur udara pada saluran evaporator 4 - 6ºC. Hal ini berarti pada waktu kopling magnet menghubung suhunya 6ºC dan waktu melepas 4ºC. Temperatur udara luar (ºC) Temperatur udara dalam saluran evaporator (ºC) 15 20 26 32 37 4 – 6 4 – 6 4 – 7 5 – 8 7 – 10
  • 36. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES TEMPERATUR MENGUKUR TEMPERATUR RUANGAN AC & KELEMBABAN UDARA 1. Mengukur kelembaban udara dalam ruangan AC dengan Higrometer 2. Kelembaban udara yang ideal adalah 45 –50% dengan temperatur ruangan 20 - 22ºC.
  • 37. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES TEMPERATUR MENGUKUR TEMPERATUR SELANG (KONDISI NORMAL) Pada kondisi normal maka selang tekanan rendah temperaturnya dingin, dan pada selang tekanan tinggi lebih panas.
  • 38. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES TEMPERATUR MENGUKUR TEMPERATUR SELANG (KONDISI RECEIVER TERSUMBAT) Bila receiver tersumbat maka temperatur selang tekanan tinggi setelah receiver menjadi hangat, bahkan bila tersumbat berlebihan maka selang menjadi dingin.
  • 39. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES TEMPERATUR MENGUKUR TEMPERATUR SELANG (SELANG KE KONDENSOR TERSUMBAT) Bila selang ke kondensor tersumbat maka temperatur selang tekanan tinggi setelah bagian yang tersumbat menjadi hangat, bahkan bila tersumbat berlebihan maka selang menjadi dingin
  • 40. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES KEBOCORAN (MEMAKAI BUSA SABUN) Pengetesan kebocoran dilakukan dengan cara menggunakan busa sabun pada bagian sambungan pada saluran refrigeran sistem AC.
  • 41. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES KEBOCORAN (ULTRAVIOLET FLUORESCENT SYSTEM) 1. Pada metode ini, pewarna khusus disuntikkan dan bersirkulasi ke dalam sistem. 2. Dengan lampu ultraviolet khusus disinarkan ke komponen atau sambungan pada sistem AC. 3. Jika ada kebocoran, maka pewarna akan bersinar terang. Metode ini sangat baik untuk mengidentifikasi kebocoran kecil.
  • 42. PEMERIKSAAAN DAN PENGUJIAN SISTEM AC TES KEBOCORAN (DETECTOR KEBOCORAN ELEKTRONIK) 1. Pemeriksaan dilakukan dengan alat detektor kebocoran refrigeran. 2. Tingkat kesensitifan alat detektor sekitar 5 mm (jangan sampai ujung detektor mengenai komponen) 3. Apabila terjadi kebocoran maka alat akan mengeluarkan bunyi, sebagai tanda bahwa pada bagian tersebut terdapat kebocoran.
  • 43. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN MANUAL
  • 44. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN MANUAL PENGATURAN KECEPATAN BLOWER • Pengaturan kecepatan blower biasanya menggunakan tipe koil, dimana setiap koil memiliki tahanan masing-masing. • Selektor kecepatan motor blower akan memposisikan jalur arus listrik dari baterai yang menuju motor blower. • Semakin tinggi mode kecepatan motor blower maka koil atau tahanan yang dilewati arus listrik akan semakin sedikit atau rendah.
  • 45. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN MANUAL KERJA THERMISTOR • Thermistor menginformasikan suhu evaporator ke amplifier, apabila suhu evaporator di bawah spesifikasi maka magnetic clutch relay akan off sehingga kompresor berhenti bekerja. • Thermistor biasanya dipasang di kisi-kisi evaporator. • Temperatur evaporator dimonitor sehingga sistem AC dapat mencegah evaporator membeku karena suhu terlalu dingin.
  • 46. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN MANUAL • Amplifier dapat bekerja yaitu mengeluarkan arus ke magnetic clutch (kopling magnet) relay dan ECU engine jika dual pressure switch bekerja (ON) dimana tekanan refrigerant pada saat itu berkisar 2 kg/cm2 sampai 32 kg/cm2 . • Water temperatur sensor (tidak ada pada gambar) akan bekerja mematikan magnetic clutch relay apabila suhu mesin di atas 180 o C. • Lock sensor pada kompresor (tidak ada pada gambar) akan menginformasikan putaran kompresor ke amplifier, jika putaran kompresor tidak sama dengan putaran mesin maka magnetic clutch akan OFF. • Saat magnetic clutch bekerja, amplifier akan mengirimkan sinyal ke engine ECU agar VSV bekerja sehinggan putaran mesin akan naik.
  • 47. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) Sistem ini akan mempertahankan suhu di dalam kabin sesuai dengan pengaturan yang telah dilakukan oleh pengendara/penumpang. Suhu dipertahankan dengan melakukan pengaturan secara otomatis yaitu: • Mengatur kecepatan blower • Air mode position • Mengaktifkan air conditioner • Mengaktifkan heater • Merubah posisi air mix door • Merubah posisi flesh/recirc door
  • 48. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL)
  • 49. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) IN CAR TEMPERATURE SENSOR (SENSOR SUHU DALAM KABIN) Sensor ini berfungsi untuk mengetahui temperatur dalam kabin kendaraan. Sensor ini biasanya terletak di dasboard mobil, pada prinsipnya sensor ini merupakan termistor dengan sifat NTC. Selain itu, pada sensor ini biasanya juga dilengkapi dengan humidity sensor untuk mengetahui kelembaban di dalam kabin mobil.
  • 50. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) AMBIENT TEMPERATURE SENSOR (SENSOR SUHU LUAR) Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi suhu udara luar. Biasanya sensor diletakkan di depan kondensor.
  • 51. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) AIR QUALITY SYSTEM SENSOR (SENSOR KUALITAS UDARA LUAR) Sensor ini berfungsi untuk mengetahui kualitas udara luar sehingga ketika kualitas udara luar tidak baik maka sirkulasi udara hanya akan dilakukan dari dalam kabin.
  • 52. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) SUNLOAD SENSOR (SENSOR SINAR MATAHARI) • Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi intensitas sinar matahari sehingga apabila intensitas cahaya matahari meningkat maka kecepatan motor blower akan dipercepat. • Posisi dari sensor ini biasanya diletakkan pada dashboard dekat kaca depan kendaraan.
  • 53. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) EVAPORATOR TEMPERATURE SENSOR • Evaporator temperature sensor dipasang didepan evaporator untuk mendeteksi temperatur dari evaporator. • Sensor ini mencegah evaporator membeku, karena sebelum suhu evaporator mendekati titik beku maka kompresor akan dimatikan dengan memutus tegangan ke kopling magnet.
  • 54. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) WATER TEMPERATURE SENSOR • Water temperature sensor dipasang pada pipa inlet heater untuk mendeteksi suhu dari air pendingin di dalam heater. • Dimana untuk menciptakan udara hangat maka panas diambilkan dari air pendingin mesin.
  • 55. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) PENGATUR KECEPATAN BLOWER • Pada sistem AC otomatis (electronic climate control) kecepatan motor blower dilakukan oleh sebuah elektronik kontroler berdasarkan perintah dari ECU. • Elektronik kontroler berfungsi untuk mengkonvert arus yang kecil dari ECM menjadi arus yang lebih tinggi, atau memvariasikan tegangan ke motor blower.
  • 56. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) AIR MIX DOOR
  • 57. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) MOTOR AIR MIX DOOR • Air mix door digerakkan oleh sebuah elektrik motor. • Motor ini sebagai aktuator untuk mengatur temperatur dengan menggerakkan air mix door mendekati (menjadi lebih dingin) atau menjauhi heater (lebih hangat). • Selain itu pada motor juga terdapat sensor posisi bukaan air mix door sebagai referensi dari ECU untuk menentukan posisi air mix door.
  • 58. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) HEATER CONTROL (HEATER TAP) • Keran heater (heater tap) digunakan untuk mengalirkan atau menghentikan aliran cairan pendingin mesin ke heater. • Keran akan ditutup penuh apabila pengaturan suhu AC dingin, sehingga cairan pendingin engine tidak dapat mengalir ke heater. • Ketika mode pada AC diatur pada mode hangat, maka kran heater akan dibuka dan cairan pendingin mesin dapat mengalir ke heater. • Keran heater ini biasanya digerakkan dengan vakum yang diambil dari intake manifold
  • 59. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) MEKANISME HEATER TAP
  • 60. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) AKTUATOR VAKUM PADA KRAN HEATER (HEATER TAP) SINGLE STAGE (KIRI) DAN DUAL STAGE (KANAN)
  • 61. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) MODE VAKUM KONTROL Ketika selektor pada mode direction control diputar maka sebenarnya itu adalah mengatur arah aliran vakum yang diambil dari intake manifold.
  • 62. SISTEM KELISTRIKANAC MOBIL DENGAN PENGONTROLAN OTOMATIS (AUTO CLIMATE CONTROL) AKTUATOR MODE
  • 63. KOMPONEN PENGAMAN DIODA PADA KOPLING MAGNET Pemasangan dioda pada kumparan kopling magnet dapat mencegah ternjadinya tegangan balik karena kerja on dan off kopling magnet.
  • 64. KOMPONEN PENGAMAN THERMAL PROTECTION SWITCH • Komponen ini biasanya diletakkan pada rumah atau bodi kompresor dan berfungsi untuk mencegah kerusakan pada kompresor karena gesekan yang berlebihan. • Thermal protection switch akan menyensor suhu dari bodi kompresor dan saat suhunya berlebihan maka kopling magnet akan dimatikan.
  • 65. KOMPONEN PENGAMAN REFRIGERANT PRESSURE SWITCHES Komponen pengaman ini berperan untuk memutuskan arus listrik yang menuju kopling magnet apabila terjadi kondisi dimana tekanan refrigeran terlalu rendah dan terlalu tinggi.
  • 66. KOMPONEN PENGAMAN PRESSURE TRANSDUCER • Pressure transducer akan selalu memonitor tekanan dan mengirimkan sinyal ke ECM. • Sedangkan pressure switch biasa hanya aktif saat tekanan terlalu tinggi atau terlalu rendah. • Apabila tekanan terlalu tinggi atau rendah maka ECM akan mematikan kopling magnet.
  • 67. KOMPONEN PENGAMAN CONDENSOR FAN CONTROL Komponen ini berfungsi untuk mengaktifkan kipas elektrik untuk kondensor dan mengaktifkan mode high speed pada tekanan refrigeran yang telah ditentukan.
  • 68. KOMPONEN PENGAMAN PCM/ECM/BCM • mematikan kompresor AC saat tekanan refrigeran terlalu rendah atau tinggi. • mematikan kompresor AC saat kickdown (pada transmisi otomatis). • mengaktifkan dan mematikan kipas kondensor. • meningkatkan putaran idle saat AC dihidupkan. • mematikan kompresor AC saat engine pada putaran tinggi. • menunda pengaktifan kopling magnet pada kompresor saat proses starting. • mengaktifkan kipas pendingin mesin pada temperatur pendingin mesin yang ditentukan. • mematikan kompresor AC saat temperatur cairan pendingin mesin terlalu tinggi. • mematikan kompresor AC saat throttle terbuka lebar.
  • 70. MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
  • 71. MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
  • 72. MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
  • 73. MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
  • 74. MENDIAGNOSIS KERUSAKAN BERDASARKAN DATA HASIL PEMBACAAN PRESSURE GAUGE
  • 76. SISTEM AC BERISIK Bunyi pada kompresor bisa jadi sebenarnya bukan karena adanya kerusakan pada kompresor, namun disebabkan karena penyebab lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut: • Kuantitas refrigeran yang tidak sesuai (30-35% terlalu banyak atau 70-75% kurang) • Katup ekspansi macet dalam kondisi menutup atau tersumbat penuh. • Katup regulator kompresor tidak bekerja (untuk variabel displacement kompresor) • Adanya penyumbatan pada sistem refrigerasi. • Filter penuh dengan uap air.
  • 77. TERDAPAT BAU DI DALAM KABIN YANG BERSUMBER DARI SISTEM AC Dalam kondisi tertentu, jamur dan bakteri (biasanya ada di udara) dapat terbentuk di permukaan evaporator, menyebabkan bau yang tidak menyenangkan di dalam kendaraan. Solusi untuk maslaah ini adalah sebagai berikut: • Gunakan produk antibakteri untuk menghilangkan bau dari evaporator. • Mematikan sistem AC beberapa menit sebelum mematikan kendaraan dan membiarkan kipas blower berjalan (ini akan mengeringkan evaporator dari kelembaban yang dapat memicu pertumbuhan bakteri).
  • 78. DAFTAR PUSTAKA Air International. (tth). Automotive Air Conditioning Training Manual. Ariazone. (tth). Automotive Air Conditioning Training Manual. Mazda Motor Corporation Technical Service Training. (tth). Air Conditioning Operation & Diagnosis. Mazda Motor Corporation Technical Service Training. Mike Stubblefield & John H Haynes. (2000). The Haynes Automotive Heating & Air Conditioning Systems Manual. Newbury Park: Haynes Publications, Inc. Suzuki. (1997). Dasar Air Conditioner. Suzuki. Steven Daly. (2006). Automotive Air Conditioning and Climate Control Systems. Butterworth: Butterworth-Heinemann publications. PT Astra Daihatsu Motor. (2001). Training Manual Intermediate 2. Jakarta: PT Astra Daihatsu Motor. PT. Toyota Astra Motor. (1993). Automatic Air Conditioning Systems. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.