Dokumen tersebut membahas tentang korosi galvanis yang terjadi ketika dua logam berbeda dihubungkan dan direndam dalam cairan korosif, di mana logam yang lebih aktif akan terkorosi. Faktor yang mempengaruhi korosi galvanis antara lain lingkungan, perbandingan luas anoda dan katoda, serta jarak sambungan logam. Upaya pengendalian mencakup pemilihan material, penggunaan lapisan pelindung, dan merancang untuk men
Dokumen tersebut membahas sifat-sifat fisis, kimia, dan karakteristik khas unsur-unsur transisi periode keempat, meliputi jari-jari atom, titik leleh dan didih, energi ionisasi, kemagnetan, tingkat oksidasi, dan warna senyawa. Unsur-unsur tersebut umumnya memiliki sifat logam dan bereaksi lambat dengan air serta oksigen.
Transformasi fasa adalah perubahan struktur kristal dan komposisi suatu bahan akibat perubahan suhu atau tekanan. Terdapat tiga jenis transformasi fasa pada logam yaitu bergantung difusi, tidak bergantung difusi, dan bergantung difusi dengan perubahan komposisi. Kinetika transformasi fasa terdiri dari nukleasi dan pertumbuhan fasa baru. Mikrostruktur yang terbentuk bergantung pada laju pendinginan seperti yang ditunjukkan pada
Untuk studi berbagai jenis korosi, antara lain : Korosi merata (Uniform Corrosion), Korosi Galvani (Galvanic Corrosion), Korosi Celah (Crevice Corrosion),
Korosi Retak Tegang (Stress Corrosion Cracking),Korosi Intergranular (Intergranular Corrosion), Korosi Erosi (Erossion Corrosion), Korosi Sumuran (Pitting Corrosion) dan Selective Leaching. Dan juga upaya
pencegahan korosi antara lain : coating, proteksi katodik dan Corrosion Inhibitor
Unsur-unsur golongan IIA dalam sistem periodik dikenal sebagai logam alkali tanah. Logam-logam ini meliputi Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Meskipun lebih keras daripada logam alkali golongan IA, logam alkali tanah masih relatif lunak dan mudah melepaskan elektron membentuk ion dengan derajat oksidasi +2. Sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tanah mirip dengan logam alkali, namun dengan tingkat re
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat kimia dan fisika dari beberapa unsur periode ketiga dalam tabel periodik seperti natrium, magnesium, aluminium, silikon, dan fosfor. Unsur-unsur tersebut dijelaskan kelimpahan, struktur kristal, titik leleh dan didih, serta kegunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa topik reaksi redoks dan sel elektrokimia, termasuk: (1) reaksi redoks spontan yang menghasilkan energi listrik, (2) sel Volta yang mengubah energi kimia menjadi listrik, dan (3) sel elektrolisis yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
1. Laporan praktikum kimia mengenai percobaan deret kereaktifan logam (deret Volta) dan pembuatan sel Volta.
2. Percobaan menunjukkan logam-logam dapat bereaksi terhadap larutan logam lainnya sesuai deret kereaktifan mereka, dan sel Volta mampu mengubah energi kimia menjadi listrik.
3. Siswa kelas XII SM Xaverius 1 melakukan praktikum untuk mempelajari teori dan konsep dasar
Jurnal ini meneliti pengaruh suhu kalsinasi terhadap sifat nanomaterial TiO2 yang disintesis dengan metode sol gel menggunakan TiCl4 dan etanol. Karakterisasi menunjukkan ukuran partikel dan kristalinitas meningkat dengan suhu kalsinasi, sedangkan energi gap tetap 3,54 eV. Hasil EDS mengkonfirmasi kemurnian tinggi TiO2 pada suhu 400-600°C.
laporan hasil percobaan tentang logam alkali.
ngerjain laporan ini keteteran, soalnya bikin jam 12 malem dan besoknya harus di kumpulkan, alhasil begitu lah laporan yang bisa di buat dan eng ing eng nilainya 96, kereeenn kan, haha :D
tapi SKS (sistem kebut semalam) gak bagus d terapkan yaa, besoknya saya ngantuk deh
itu ceritaku bersama laporan praktikum kimia, apa ceritamu? :)
Dokumen tersebut membahas tentang logam alkali tanah, mulai dari berilium hingga radium. Logam-logam tersebut memiliki sifat kimia yang mirip namun bereaksi semakin kuat dari berilium ke barium. Senyawa-senyawa alkali tanah umumnya sukar larut dalam air.
Karbon adalah unsur nonlogam penyusun senyawa organik. Karbon ditemukan sebagai arang prasejarah dan diakui sebagai unsur pada abad ke-17. Karbon memiliki bentuk alotropi amorf, grafit, dan intan. Grafit adalah zat yang mampu mengantarkan panas dengan baik dan terdapat dalam bentuk padatan dengan ukuran kristal dan tingkat kemurnian berbeda.
Dokumen tersebut merangkum ciri-ciri dan sifat umum unsur golongan IIA (logam alkali tanah) yaitu berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat yang mirip seperti energi ionisasi rendah, kereaktifan tinggi, dan jari-jari ion yang semakin besar dari atas ke bawah golongan. Dokumen juga menjelaskan reaksi kimia, kelimpahan, dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan logam, termasuk pengertian ikatan logam, pembentukan ikatan logam, sifat-sifat logam seperti titik leleh dan didih, konduktivitas listrik dan panas, serta pembentukan aloi. Ikatan logam terbentuk ketika elektron valensi logam berbagi untuk membentuk awan elektron yang mengikat ion-ion logam positif.
Kelompok 3 mempresentasikan tentang unsur titanium. Titanium ditemukan pada tahun 1791 dan memiliki sifat fisika seperti keras, ringan, dan tahan korosi. Secara kimia, titanium bereaksi dengan oksigen membentuk oksida titanium dan dapat digunakan sebagai pigmen putih. Titanium memiliki berbagai penerapan seperti di industri pesawat terbang dan peralatan medis.
Vanadium adalah salah satu unsure kimia dalam table periodic yang memiliki lambing V, dan termasuk dalam unsur transisi periode keempat, memiliki nomor atom 23.
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - ºÝºÝߣShareIsmail Lathiif
Ìý
Penjelasan tentang unsur kimia periode ke-3
Animated presentation
Chemistry education with Indonesian language
SMA kelas XII
sifat-sifat keperiodikan unsur
natrium
magnesium
aluminium
silicon
phosphorus
sulphur
chlorine
argon
TEMBAGA
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan air dan pengaruh air sadah terhadap deterjen. Secara ringkas, dibahas tentang fungsi surfactants, builders, dan regulator busa dalam deterjen, proses penghilangan air sadah sementara dan tetap menggunakan pemanasan atau resin, serta tahapan koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi dalam pengolahan air.
Nanomaterial adalah bidang ilmu material dengan pendekatan berbasis Nanoteknologi. Nanoteknologi adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil, antara 1-100 nm. Nanomaterial memiliki sifat istimewa karena ukurannya pada skala nano.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa topik reaksi redoks dan sel elektrokimia, termasuk: (1) reaksi redoks spontan yang menghasilkan energi listrik, (2) sel Volta yang mengubah energi kimia menjadi listrik, dan (3) sel elektrolisis yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
1. Laporan praktikum kimia mengenai percobaan deret kereaktifan logam (deret Volta) dan pembuatan sel Volta.
2. Percobaan menunjukkan logam-logam dapat bereaksi terhadap larutan logam lainnya sesuai deret kereaktifan mereka, dan sel Volta mampu mengubah energi kimia menjadi listrik.
3. Siswa kelas XII SM Xaverius 1 melakukan praktikum untuk mempelajari teori dan konsep dasar
Jurnal ini meneliti pengaruh suhu kalsinasi terhadap sifat nanomaterial TiO2 yang disintesis dengan metode sol gel menggunakan TiCl4 dan etanol. Karakterisasi menunjukkan ukuran partikel dan kristalinitas meningkat dengan suhu kalsinasi, sedangkan energi gap tetap 3,54 eV. Hasil EDS mengkonfirmasi kemurnian tinggi TiO2 pada suhu 400-600°C.
laporan hasil percobaan tentang logam alkali.
ngerjain laporan ini keteteran, soalnya bikin jam 12 malem dan besoknya harus di kumpulkan, alhasil begitu lah laporan yang bisa di buat dan eng ing eng nilainya 96, kereeenn kan, haha :D
tapi SKS (sistem kebut semalam) gak bagus d terapkan yaa, besoknya saya ngantuk deh
itu ceritaku bersama laporan praktikum kimia, apa ceritamu? :)
Dokumen tersebut membahas tentang logam alkali tanah, mulai dari berilium hingga radium. Logam-logam tersebut memiliki sifat kimia yang mirip namun bereaksi semakin kuat dari berilium ke barium. Senyawa-senyawa alkali tanah umumnya sukar larut dalam air.
Karbon adalah unsur nonlogam penyusun senyawa organik. Karbon ditemukan sebagai arang prasejarah dan diakui sebagai unsur pada abad ke-17. Karbon memiliki bentuk alotropi amorf, grafit, dan intan. Grafit adalah zat yang mampu mengantarkan panas dengan baik dan terdapat dalam bentuk padatan dengan ukuran kristal dan tingkat kemurnian berbeda.
Dokumen tersebut merangkum ciri-ciri dan sifat umum unsur golongan IIA (logam alkali tanah) yaitu berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium. Unsur-unsur tersebut memiliki sifat yang mirip seperti energi ionisasi rendah, kereaktifan tinggi, dan jari-jari ion yang semakin besar dari atas ke bawah golongan. Dokumen juga menjelaskan reaksi kimia, kelimpahan, dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan logam, termasuk pengertian ikatan logam, pembentukan ikatan logam, sifat-sifat logam seperti titik leleh dan didih, konduktivitas listrik dan panas, serta pembentukan aloi. Ikatan logam terbentuk ketika elektron valensi logam berbagi untuk membentuk awan elektron yang mengikat ion-ion logam positif.
Kelompok 3 mempresentasikan tentang unsur titanium. Titanium ditemukan pada tahun 1791 dan memiliki sifat fisika seperti keras, ringan, dan tahan korosi. Secara kimia, titanium bereaksi dengan oksigen membentuk oksida titanium dan dapat digunakan sebagai pigmen putih. Titanium memiliki berbagai penerapan seperti di industri pesawat terbang dan peralatan medis.
Vanadium adalah salah satu unsure kimia dalam table periodic yang memiliki lambing V, dan termasuk dalam unsur transisi periode keempat, memiliki nomor atom 23.
Unsur kimia periode ke 3.ppt presentation - ºÝºÝߣShareIsmail Lathiif
Ìý
Penjelasan tentang unsur kimia periode ke-3
Animated presentation
Chemistry education with Indonesian language
SMA kelas XII
sifat-sifat keperiodikan unsur
natrium
magnesium
aluminium
silicon
phosphorus
sulphur
chlorine
argon
TEMBAGA
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan air dan pengaruh air sadah terhadap deterjen. Secara ringkas, dibahas tentang fungsi surfactants, builders, dan regulator busa dalam deterjen, proses penghilangan air sadah sementara dan tetap menggunakan pemanasan atau resin, serta tahapan koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi dalam pengolahan air.
Nanomaterial adalah bidang ilmu material dengan pendekatan berbasis Nanoteknologi. Nanoteknologi adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil, antara 1-100 nm. Nanomaterial memiliki sifat istimewa karena ukurannya pada skala nano.
Korosi materi korosi pada mesin. Untuk D3 teknik mesin atau vokasi otomotif. Materi ini bisa di pelajari sebagai materi dari dosen. Materi ini bisa di copy bisa di cetak. Akan sangat membantu untuk belajar dan sebagai refrensi mahasiswa dalam mengerjakan tugas
Cocok jika sebagai cauan untuk drilling soal. Semoga PT ini bermanfaat untuk kalian semua
Korosi besi dapat dipercepat oleh udara, air, dan larutan asam. Larutan asam seperti HCl dan cuka menghasilkan lebih banyak gelembung daripada udara dan air, menunjukkan korosi yang lebih cepat. Udara membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan efek korosi.
Makalah ini membahas tentang mekanisme korosi pada logam. Korosi adalah reaksi redoks antara logam dengan zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa tak diinginkan. Faktor penyebab korosi antara lain air, elektrolit, dan oksigen. Mekanisme korosi melibatkan aliran elektron dari anoda ke katoda. Teknik pencegahan korosi meliputi pengecatan, pelapisan, dan penggunaan anoda korban
 Korosi adalah degradasi logam akibat reaksi redoks antara logam dengan lingkungan yang menghasilkan senyawa tak diinginkan. Hal ini dapat dicegah dengan menghindari kontak logam dengan oksigen dan air, menggunakan lapisan pelindung, atau meningkatkan kemurnian logam.
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
✅ Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
✅ Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
✅ Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
✅ Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
✅ Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
✅ Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
📌 Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
1. SD
P a g e | 1
TEKNIK KOROSI
KOROSI GALVANIS
Di Susun Oleh :
1. ANI ANGGRAENI SULISTYO 115524232
2. ANISA NOVI ALFIYANA 115524239
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
MESIN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2. P a g e | 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, beberapa contoh
kerugian yang ditimbulkan korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan material dan biaya
perbaikan akan naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Sehingga diperlukan suatu usaha
pencegahan-pencegahan terhadap serangan korosi.
Berdasarkan penelitian di Amerika, korosi telah menelan biaya ratusan milyar dolar
setiap tahunnya, hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa biaya yang telah ditimbulakan
oleh korosi adalah 1 sampai dengan 5% dari Gross National Product. Biaya tersebut meliputi
utilitas 34.7%, transportasi 21.5%, infrastruktur 16.4%, pemerintahan 14.6%, produksi dan
manufaktur 12.8 %.
Korosi tidak dapat dihilangkan namun dapat dicegah dengan memproteksi material dari
lingkungan. Salah satunya adalah dengan proteksi katodik sistem anoda korban. Proteksi katodik
sistem anoda korban telah digunakan secara meluas. Bagaimanapun kegagalan pada proteksi
katodik tidak hanya akan berdampak pada kerugian secara ekonomi, tetapi juga pada
keselamatan nyawa dan lingkungan.
Kerugian secara ekonomi terjadi karena perusahaan harus mengeluarkan beberapa biaya
ekstra. Biaya tersebut terbagi dalam biaya langsung berupa; perbaikan kerusakan material, dan
biaya tidak langsung berupa; biaya yang timbul akibat menurunnya produksi, kentungan dan
umur pakai alat.
3. P a g e | 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Korosi Galvanis
Korosi galvanik terjadi apabila dua buah logam yang jenisnya berbeda di
pasangkan dan direndam dalam cairan yang sifatnya korosif. Logam yang rebih aktif atau
anoda akan terkorosi, sementara logam yang lebih noble atau katoda tidak akan terkorosi.
Pada tabel galvanisasi, aluminium dan seng lebih aktif jika dibandingkan dengan baja.
Tabel 2.1 Deret Galvanis
Metal Volt
Commercially pure magnesium -1.75
Magnesium Alloy (6%Al, 3% An, 0.15% Mn) -1.6
Zinc -1.1
Aluminium Alloy (5% seng) -1.05
Commercially pure Aluminium -0.8
Mild steel (clean and shiny) -0.5 sd -0.8
Mild steel (rusted) -0.2 sd -0.5
Cast Iron (non graphitized) -0.5
Lead -0.5
Mild steel in concrete -0.2
Copper, brass, bronze -0.2
High silcon cast iron -0.2
Mill scale on steel -0.2
Carbon, graphite, coke +0.3
4. P a g e | 4
Gambar 2.2 Mekanisme korosi galvanic
Gambar 2.3 Korosi Galvanik
Korosi galvanik ini banyak terjadi pada benda yang menggunakan lebih dari satu
macam logam sebagai komponennya, misalnya pada automotif. Jika aluminium terhubung
langsung dengan baja, maka aluminium akan terkorosi. Untuk mengatasi hal ini, maka di
antara aluminium dan baja harus ditempatkan sebuah benda non logam atau isolator untuk
memisahkan kontak listrik di antara keduanya.
5. P a g e | 5
Mekanisme korosi galvanik biasanya digunakan untuk sistem proteksi pada komponen
baja, misalnya proteksi pada lambung kapal, tiang penyangga dermaga, pipa baja, tiang
penyangga jembatan dan lain sebagainya.
Contohnya kerusakan talang dari seng yang kejatuhan paku baja disebabkan oleh
proses elektrokimia.
Gambar 2.4 elemen galvanis
 Jika dua jenis logam yang berbeda dihubungkan dengan kawat di dalam cair penghantar,
terjadilah elemen galvanis, tempat mengalirnya arus listrik.
 Dalam keadaan begitu logam menjadi anode dan yang lain menjadi katode.
 Logam yang kurang mulia akan larut atau terkorosi arti harfiyahnya digerogoti.
6. P a g e | 6
 Dalam elemen galvanis, logam yang membentuk anode akan hancur.
 Kehancuran akan berlangsung sangat cepat jika kedua logam makin berjauhan letaknya satu
sama lain dalam deretan tegangan elektrokimia. Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Sn-Pb-H-Cu-Ag-Au
dimana logam yang terletak paling kiri adalah logam yang kurang mulia dan yang akan
larut.
Dalam praktik, anoda dan katoda dapat terbentuk dari :
a) Logam yang berbeda-beda, misalnya dari baja yang membentuk anode dan lapisan
timah sebagai katode.
b) Bagaian struktur yang berbeda, misalnya pada plat baja yang berlapiskan kulit
pengerolan, bahan dasar membentuk anode dan lapisan oksidasinya menjadi katode.
c) Daerah tegangan dan daerah perubahan bentuk yang berbeda- beda di dalam bahan,
misalnya pada pelat vang ditekuk, daerah yang mengalami perubahan bentuk yang
kuat menjadi anode, dan daerah yang tidak dibentuk menjadi katode.
d) Logam dan bukan logam (karbon, debu, belerang), dalam hal ini kerap kali logamnya
membentuk daerah anode.
2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Laju Korosi Galvanis
ï‚— Efek lingkungan
Tingkatan korosi galvanik tergantung pada keagresifan dari lingkungannya.
Pada umumnya logam dengan ketahanan korosi yang lebih rendah dalam suatu
lingkungan berfungsi sebagai anoda. Biasanya baja dan seng keduanya akan terkorosi
akan tetapi jika keduanya dihubungkan maka Zn akan terkorosi sedangkan baja akan
terlindungi.
7. P a g e | 7
Berdasarkan di beberapa macam kondisi lingkungan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Zn bersifat anodik terhadap baja pada semua kondisi
2. Al sifatnya bervariasi
3. Sn selalu bersifat sebagai katodik
4. Ni selalu bersifat sebagai katodik
ï‚— Efek perbandingan luasan anoda dan katoda
Yang dimaksud dengan luas penampang elektroda terhadap korosi galvanik
adalah pengaruh perbandingan luas penampang katodik terhadap anodik. Jika luas
penampang katodik jauh lebih besar dari pada katoda. Makin besar rapat arus pada
daerah anoda mengakibatkan laju korosi makin cepat pula. Korosi di daerah anodik
akan menjadi 100-1000 kali lebih besar jika dibandingkan dengan keseimbangan luas
penampang anodik dan katodik.
ï‚— Efek jarak sambungan
Laju korosi pada umumnya paling besar pada daerah dekat pertemuan kedua
logam. Laju korosi berkurang dengan makin bertambahnya jarak dari pertemuan
kedua logam tersebut. Pengaruh jarak ini tergantung pada konduktivitas larutan dan
korosi galvanik dapat diketahui dengan adanya serangan korosi lokal pada daerah
dekat pertemuan logam.
2.3. Cara Pengendalian Korosi Galvanis
Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari, namun
dapat dihambat maupun dikendalikan untuk mengurangi kerugian dan mencegah dampak
negatif yang diakibatkannya. Dengan penanganan ini umur produktif peralatan elektronik
8. P a g e | 8
dalam rumah tangga atau kegiatan industri menjadi panjang sesuai dengan yang direncanakan,
bahkan dapat diperpanjang untuk memperoleh nilai ekonomi yang lebih tinggi. Upaya
penanganan korosi diharapkan dapat banyak menghemat biaya opersional, sehingga
berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatu kegiatan industry serta menghemat anggaran
pembelanjaan rumah tangga.
Terdapat beberapa cara pengendalian yang umum dilakukan untuk mengendalikan
korosi galvanik., yaitu antara lain :
1. Pemilihan material yang tepat. Pemilihan material dengan perbedaan potensial dari
kedua material agar sekecil mungkin
2. Menghindarkan penggunaan 2 jenis logam yang saling berhubungan dalam suatu
kontruksi.
3. Melakukan penggunaan lapis lindung. Jika harus menggunakan lapis lindung maka
gunakan lapis lindung pada katoda.
4. Menghindari kombinasi luas penampang material dengan anoda kecil sedangkan luas
penampang katoda besar.
5. Menambahkan inhibitor untuk mengurangi keagresifan lingkungan.
6. Merancang dengan baik agar dapat mengganti bagian-bagian anoda yang rusak dengan
menggunakan bahan-bahan yang siap pakai atau buatlah anodik yang lebih tebal agar
lebih tahan lama.
2.4. Kerugian Akibat Korosi
Ditinjau dari segi kerugian akibat korosi dapat digolongkan menjadi tiga jenis
yaitu kerugian dari segi biaya korosi itu sangat tinggi atau mahal, kerugain dari segi
pemborosan sumber daya mineral yang sangat tinggi dan kerugian dari segi keselamatan
9. P a g e | 9
jiwa manusia juga sangat membahayakan.
1. Kerugian Ekonomi Akibat Korosi
Menurut sumber dari biro Klasifikasi indonesia pada tahun 1997 mengatakan bahwa
pada umumnya biaya pengendalian korosi di Indonesia berkisar antara 2 hingga 3,5 %
dari GNP ( Growth National Produk ). Biaya pengendalian korosi adalah semua biaya
yang timbul untuk menanggulangi korosi mulai dari desain sampai dengan proses
pemeliharaan.
2. Pemborosan Sumber Daya Alam
Pada dasarnya proses korosi dapat juga didefinisikan sebagai proses kembalinya logam
teknis ke bentuk asalnya di alam. Bentuk asalnya logam di alam adalah senyawa-senyawa
mineral yang abadi di perut bumi. Pada umumnya senyawa-senyawa mineral
logam tersebut merupakan ikatan kimia antara unsur logam dengan unsur logam
dengan unsur halogen misalnya oksigen dan belerang. Dengan adanya proses korosi
pada struktur bangunan di tempat-tempat yang tersebar di seluruh dunia,
mengakibatkan sumber daya mineral yang semula berbentuk logam teknis telah
berubah menjadi produk korosi yang tersebar tanpa bisa didaur ulang untuk dijadikan
logam teknis kembali.
3. Korosi Dapat Membahayakan Jiwa Manusia
Korosi dapat menimbulkan kecelakaan yang menelan puluhan korban bahkan ratusan
korban jiwa atau mencederai manusia disebabkan karena kegagalan dari konstruksi
bangunan akibat korosi. Di dunia pelayaran, korban manusia yang meninggal akibat
kapal tenggalam jumlahnya sudah sangat banyak.
10. P a g e | 10
4. Estetika Menurun
Korosi dapat menurunkan nilai estetika suatu material. Hal ini karena korosi dapat
merusak lapisan permukaan material.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari,
namun dapat dihambat maupun dikendalikan untuk mengurangi kerugian dan mencegah
dampak negatif yang diakibatkannya. Dengan penanganan ini umur produktif peralatan
elektronik dalam rumah tangga atau kegiatan industri menjadi panjang sesuai dengan
yang direncanakan, bahkan dapat diperpanjang untuk memperoleh nilai ekonomi yang
lebih tinggi. Upaya penanganan korosi diharapkan dapat banyak menghemat biaya
opersional, sehingga berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatu kegiatan industry serta
menghemat anggaran yang terbung sia-sia.
3.2. SARAN
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu produk, antara lain :
 Hindari adanya celah-celah sempit.
 Hindari adanya kantong-kantong yang memungkinkan adanya sisa cairan.
 Bagian-bagian yang mudah rusak harus mudah penggantiannya.
 Hindari adanya bagian yang mengalami tegangan yang besar.
 Pada konstruksi pipa, hindari adanya belokan yang terlalu tajam.
11. P a g e | 11
 Hindari adanya kantong-kantong udara pada saluran/tangki.
DAFTAR PUSTAKA
Marcus P., and Oudar J., 1995.Corrosion Mechanisms in Theory and Practice, Marcel Dekker
Inc.
Rozenfeld I.L., 1981. Corrosion Inhibitor, McGraw-Hill Inc.
West J.M., 1986. Basic Corrosion and Oxidation, Second Ed., Ellis Horwood Publishers
Limited, England.
www.corrosion doctor.org