Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang polarisasi cahaya, yaitu sifat cahaya yang bergerak dengan arah tertentu sebagai gelombang elektromagnetik transversal. Juga dibahas macam-macam polarisasi seperti linier, sirkuler, dan eliptis serta penggunaan lempeng penghambat untuk mengubah arah polarisasi cahaya.
Dokumen tersebut merangkum eksperimen tentang hukum Malus dan polarisasi cahaya. Secara singkat, eksperimen ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan sudut antara polarizer dan analyzer, baik dengan dan tanpa adanya bidang penunda. Eksperimen ini dilakukan dengan mengukur intensitas cahaya melalui fotometer dengan variasi sudut dan keberadaan bidang penunda.
Mikroskop digunakan untuk melihat objek kecil dengan memanfaatkan lensa obyektif dan okuler. Lensa obyektif akan membentuk bayangan objek yang diperbesarkan, yang kemudian dilihat melalui lensa okuler untuk didapatkan pembesaran total. Pembentukan bayangan harus memenuhi kondisi agar terlihat jelas di mata pengamat, yakni berada antara titik dekat dan jauh mata.
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, induksi magnetik, hukum Biot-Savart, dan gaya Lorentz. Medan magnet dihasilkan oleh magnet atau arus listrik dalam konduktor. Induksi magnetik adalah kekuatan medan magnet akibat arus listrik. Hukum Biot-Savart menjelaskan induksi magnet di sekitar kawat berarus. Gaya Lorentz terjadi pada muatan atau arus listrik dalam medan magnet.
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
Ìý
Laporan ini membahas percobaan induksi elektromagnetik dan gaya Lorentz. Percobaan induksi elektromagnetik melibatkan pengaruh perubahan medan magnet terhadap arus listrik yang dihasilkan pada kumparan, sedangkan percobaan gaya Lorentz melibatkan pengaruh medan magnet terhadap penghantar yang dialiri arus."
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan perhitungan entropi dalam proses reversibel dan ireversibel pada sistem termodinamika.
2. Entropi merupakan fungsi keadaan yang meningkat dalam proses ireversibel sesuai hukum kedua termodinamika.
3. Perubahan entropi dapat dihitung menggunakan integral dari panas yang masuk atau keluar dibagi suhu absolut untuk proses reversibel.
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Catatan kuliah ini membahas tentang fisika statistik, termasuk faktorial, fungsi gamma, parameter β, distribusi statistik Maxwell-Boltzmann, Bose-Einstein, dan Fermi-Dirac, serta termodinamika gas ideal monoatomik.
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
Eksperimen menggunakan piranti cincin Newton untuk menentukan panjang gelombang cahaya Natrium dengan mengukur jari-jari cincin gelap dan terang, didapat nilai 717,5 nm dengan kesalahan 21,75%."
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Dokumen tersebut membahas tentang besaran dan satuan fisika dasar, termasuk 7 besaran dasar berdimensi, 2 besaran tambahan tak berdimensi, satuan SI dan satuan metrik, dimensi besaran, rumus besaran dan dimensinya, serta konsep vektor dan sistem koordinat ruang.
Dokumen tersebut membahas lima jenis ikatan kristal, yaitu ikatan ionik, kovalen, logam, Van der Waals, dan hidrogen. Ikatan ionik terjadi karena gaya tarik-menarik antara ion positif dan negatif, memberikan sifat keras dan titik leleh tinggi. Ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron, sangat keras dengan titik leleh sangat tinggi. Ikatan logam disebabkan oleh gaya tarik antara ion logam dan awan elektron
Dokumen tersebut membahas model-model energi dalam zat padat, termasuk model klasik, model Einstein, model Debye, dan model Born-Von Karmann. Model klasik mengasumsikan atom bergerak seperti osilator harmonik, sehingga energi tidak bergantung suhu. Model Einstein mempertimbangkan sifat kuantum osilator, sehingga energi berubah dengan suhu. Model Debye mempertimbangkan interaksi antar atom, sehingga frekuensi getaran bervariasi. Model Born-V
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisika tentang pusat massa, momentum linier, dan tumbukan untuk sistem partikel dan benda kontinu dalam 1 dan 2 dimensi. Di antaranya adalah definisi pusat massa, hukum Newton kedua untuk sistem partikel, definisi dan sifat-sifat momentum linier dan energi kinetik, serta hukum kekekalan momentum dan energi dalam tumbukan elastik dan inelastik.
Radiasi benda hitam adalah konsep penting dalam mekanika kuantum dimana benda menyerap dan memancarkan kembali semua frekuensi cahaya sesuai dengan suhunya. Teori awal oleh Rayleigh dan Jeans tidak sesuai dengan data eksperimen, namun Planck menjelaskan dengan baik dengan mengusulkan bahwa energi hanya dapat berupa paket diskrit. Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin men
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Ìý
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan magnetik, meliputi definisi bahan magnet lunak dan keras, serta sifat-sifat dasar kemagnetan seperti induksi magnet, permeabilitas magnet, dan domain magnet. Juga dibahas pengaruh temperatur terhadap sifat magnet, termasuk efeknya pada bahan ferromagnetik.
Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...adimputra
Ìý
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis spektrum sinar gamma Cs-137 dan Co-60, menentukan efisiensi detektor Geiger Muller, menguji hukum kuadrat terbalik, dan mengukur dead time detektor. Mahasiswa akan melakukan serangkaian eksperimen pengukuran radiasi dengan berbagai detektor dan variabel jarak serta waktu.
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan perhitungan entropi dalam proses reversibel dan ireversibel pada sistem termodinamika.
2. Entropi merupakan fungsi keadaan yang meningkat dalam proses ireversibel sesuai hukum kedua termodinamika.
3. Perubahan entropi dapat dihitung menggunakan integral dari panas yang masuk atau keluar dibagi suhu absolut untuk proses reversibel.
Laporan ini menyelidiki hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan melalui percobaan hukum Ohm. Percobaan menggunakan power supply, meter dasar, hambatan tetap, dan papan rangkaian untuk mengukur arus dan tegangan pada berbagai hambatan. Hasilnya menunjukkan hubungan yang berbanding lurus antara tegangan dan arus, mendukung hukum Ohm.
Catatan kuliah ini membahas tentang fisika statistik, termasuk faktorial, fungsi gamma, parameter β, distribusi statistik Maxwell-Boltzmann, Bose-Einstein, dan Fermi-Dirac, serta termodinamika gas ideal monoatomik.
Persamaan Schrodinger digunakan untuk menemukan fungsi gelombang partikel. Persamaan ini harus memenuhi tiga kriteria: konsisten dengan hukum kekekalan energi, konsisten dengan persamaan de Broglie, dan berharga tunggal. Untuk partikel bebas dalam satu dimensi, fungsi gelombang berbentuk sinusoidal yang bergantung pada momentum dan energi partikel. Dalam tiga dimensi, persamaan Schrodinger meliputi ketiga arah dimensi terse
Eksperimen menggunakan piranti cincin Newton untuk menentukan panjang gelombang cahaya Natrium dengan mengukur jari-jari cincin gelap dan terang, didapat nilai 717,5 nm dengan kesalahan 21,75%."
Eksperimen ini menguji efek fotolistrik dengan mengukur tegangan yang dihasilkan oleh sel foto saat diterangi cahaya berbeda warna dan intensitas. Hasilnya digunakan untuk menghitung energi kinetik fotoelektron, energi foton, fungsi kerja, dan frekuensi ambang untuk setiap warna cahaya. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat kuantum cahaya dan konfirmasi teori Einstein tentang efek fotolistrik
Dokumen tersebut membahas tentang besaran dan satuan fisika dasar, termasuk 7 besaran dasar berdimensi, 2 besaran tambahan tak berdimensi, satuan SI dan satuan metrik, dimensi besaran, rumus besaran dan dimensinya, serta konsep vektor dan sistem koordinat ruang.
Dokumen tersebut membahas lima jenis ikatan kristal, yaitu ikatan ionik, kovalen, logam, Van der Waals, dan hidrogen. Ikatan ionik terjadi karena gaya tarik-menarik antara ion positif dan negatif, memberikan sifat keras dan titik leleh tinggi. Ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron, sangat keras dengan titik leleh sangat tinggi. Ikatan logam disebabkan oleh gaya tarik antara ion logam dan awan elektron
Dokumen tersebut membahas model-model energi dalam zat padat, termasuk model klasik, model Einstein, model Debye, dan model Born-Von Karmann. Model klasik mengasumsikan atom bergerak seperti osilator harmonik, sehingga energi tidak bergantung suhu. Model Einstein mempertimbangkan sifat kuantum osilator, sehingga energi berubah dengan suhu. Model Debye mempertimbangkan interaksi antar atom, sehingga frekuensi getaran bervariasi. Model Born-V
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep fisika tentang pusat massa, momentum linier, dan tumbukan untuk sistem partikel dan benda kontinu dalam 1 dan 2 dimensi. Di antaranya adalah definisi pusat massa, hukum Newton kedua untuk sistem partikel, definisi dan sifat-sifat momentum linier dan energi kinetik, serta hukum kekekalan momentum dan energi dalam tumbukan elastik dan inelastik.
Radiasi benda hitam adalah konsep penting dalam mekanika kuantum dimana benda menyerap dan memancarkan kembali semua frekuensi cahaya sesuai dengan suhunya. Teori awal oleh Rayleigh dan Jeans tidak sesuai dengan data eksperimen, namun Planck menjelaskan dengan baik dengan mengusulkan bahwa energi hanya dapat berupa paket diskrit. Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa tidak mungkin men
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Ìý
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan magnetik, meliputi definisi bahan magnet lunak dan keras, serta sifat-sifat dasar kemagnetan seperti induksi magnet, permeabilitas magnet, dan domain magnet. Juga dibahas pengaruh temperatur terhadap sifat magnet, termasuk efeknya pada bahan ferromagnetik.
Laporan efisiensi detektor, dead time, spektroskopi gamma, dan hukum kuadrat ...adimputra
Ìý
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisis spektrum sinar gamma Cs-137 dan Co-60, menentukan efisiensi detektor Geiger Muller, menguji hukum kuadrat terbalik, dan mengukur dead time detektor. Mahasiswa akan melakukan serangkaian eksperimen pengukuran radiasi dengan berbagai detektor dan variabel jarak serta waktu.
Lembar mini riset ini membahas aplikasi gelombang stasioner dan gelombang berjalan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat 10 pernyataan yang harus diberi tanda benar atau salah beserta alasannya. Pernyataan tersebut meliputi sifat-sifat gelombang seperti kemampuan memindahkan materi, jenis gelombang yang dapat terbentuk pada medium tertentu, hubungan antara amplitudo dan posisi gelombang stasioner, serta
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika-kimia kelas VII semester 1 membahas klasifikasi zat, khususnya sifat asam, basa, dan garam. Materi akan diajarkan melalui eksperimen kelompok dan diskusi untuk membedakan, mengelompokkan, serta menggunakan indikator zat kimia. Penilaian pembelajaran meliputi tes tertulis dan praktikum.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang gerak parabola, yaitu gerak benda yang dilempar atau ditembak dengan kecepatan awal tertentu pada sudut tertentu di bawah pengaruh gravitasi. Soal-soal tersebut meliputi gerak parabola peluru, bola, dan partikel yang dilempar atau ditembak dari permukaan datar dengan berbagai sudut dan kecepatan awal. Soal-soal tersebut meminta menghitung besaran-besaran seperti
Dokumen tersebut berisi 6 pertanyaan tentang materi fluida dinamis yang meliputi tekanan fluida, kecepatan aliran cairan, dan gaya angkat pada pesawat. Pertanyaan tersebut memberikan gambar atau ilustrasi untuk memudahkan memahami konsep yang diajarkan.
1. Alat optik adalah alat yang bekerja berdasarkan sifat-sifat optik seperti refleksi, refraksi, dan difraksi. Termasuk alat optik adalah teropong, mikroskop, dan proyektor.
2. Teropong digunakan untuk melihat benda jauh dengan lebih jelas. Ada teropong bintang, teropong bumi, dan periskop. Mikroskop digunakan untuk melihat benda kecil. Proyektor digunak
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum tentang lensa cembung yang berisi pendahuluan, dasar teori, pembahasan, dan kesimpulan. Laporan ini menjelaskan cara menentukan fokus dan letak bayangan pada lensa cembung melalui rumus optika yang relevan.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur, senyawa, dan campuran dalam pelajaran IPA kelas 7 SMP. Secara singkat, dibahas tentang pengertian unsur sebagai zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi, perkembangan penamaan dan lambang unsur, pengelompokkan unsur menjadi logam, non logam dan metaloid, serta contoh-contoh unsur dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang alat optik lup atau kaca pembesar yang terdiri atas lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat benda kecil agar terlihat lebih besar dengan cara mata berakomodasi maksimum dengan menempatkan benda di antara lensa dan titik fokus, atau dengan mata tak berakomodasi dengan menempatkan benda pada titik fokus. Dokumen juga menjelaskan bagian dan fungsi lup serta rumus
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VIII tentang teks diskusi.
2. Materi ajar meliputi struktur dan fitur teks diskusi dan eksposisi serta langkah menyusun teks diskusi.
3. Pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan untuk membedakan dan menulis teks diskusi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sifat-sifat gelombang cahaya seperti interferensi, polarisasi, dan difraksi. Diuraikan pula bagaimana cahaya dapat mengalami polarisasi melalui pemantulan, pembiasan ganda, serapan selektif, dan hamburan. Interferensi cahaya dapat terjadi ketika dua gelombang cahaya berinteraksi dan saling memperkuat atau memperlemah.
Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara berbagai variabel dalam induksi elektromagnetik, seperti hubungan antara medan magnet dengan sudut, jumlah lilitan dengan GGL induksi, luas penampang dengan GGL induksi, dan jumlah lilitan dengan fluks magnet. Praktikum ini memanfaatkan simulasi virtual lab dan mengukur berbagai variabel dengan mengubah satu variabel sementara menahan variabel lainnya tetap.
1. Dokumen tersebut membahas tentang fenomena induksi elektromagnetik yang ditemukan oleh Faraday dan Henry, termasuk hukum Lenz dan Faraday, serta penerapannya pada generator dan motor listrik.
Kelompok 5 Sifat Optik Gelombang Elektromagnetik.pptxfyazhr1
Ìý
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak membutuhkan medium dalam perambatannya. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang melalui beberapa karakter seperti panjang gelombang, amplitudo, frekuensi, dan kecepatan. Energi elektromagnetik dipancarkan atau dilepaskan pada level yang berbeda.
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari hukum Malus tentang polarisasi cahaya dengan mengukur intensitas cahaya yang melewati polarizer dan analizer pada sudut yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa intensitas cahaya berbanding terbalik dengan kuadrat sudut antara polarizer dan analizer, dan nol pada sudut 90 derajat. Penggunaan bidang penunda menghasilkan perbedaan intensitas karena perubahan polarisasi.
Cahaya merupakan energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat mata. Terdapat beberapa teori tentang cahaya, yaitu teori gelombang, teori elektromagnetik, teori partikel, dan teori dualitas partikel-gelombang. Cahaya juga memiliki sifat seperti dispersi, interferensi, difraksi, dan polarisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang cahaya sebagai gelombang dan berbagai fenomena yang terjadi pada cahaya seperti interferensi, difraksi, polarisasi, dan dispersi cahaya."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gelombang dan getaran, kaitannya dengan gelombang elektromagnetik, perbedaan spektrum sinar UV dan IR, proses terbentuknya sinar X, spektrum sinar X pada potensial yang berbeda, panjang gelombang minimum sinar X yang dihasilkan oleh logam target tertentu, dan konsep defraksi sinar X pada kristal.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1873, J.C Maxwell secara teori menjabarkan kemungkinan adanya gelombang
elektromagnetik di alam yang menjalar dengan kecepatan sebesar kecepatan cahaya. Kemudian
secara umum eksperimen Heinrich Hertz pada tahun 1888, dengan memakai osilasi dipol listrik
berhasil memperoleh gelombang elektromagnetik yaitu gelombang-mikro yang ternyata dapat
dipantulkan, dibiaskan, difokuskan dengan lensa, dan seterusnya sebagaimana lazimnya.
Sejak itu, cahaya diyakini sebagai gelombang elektromagnetik transversal yang dimaksud
dengan gelomabng elektromagetik adalah gelombang medan listrik dan medan magnet. Artinya
oleh adanya gelombang elektromagnetik maka kuat medan magnet dan kuat medan listrik
disetiap titik yang dilalui gelombang elektromagnetik itu berubah-ubah terhadap waktu secara
periodik dan perubahan itu dijalankan sepanjang arah menjalarnya gelombang. Untuk
menjalarnya gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium dan bahkan adanya
medium maka menghambat menjalarnya gelomabng elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan dan ditransmisikan, dari pemantulan tersebut
dapat terpolarisasi bidang. Gelombang elektromagnetik dikatakan terpolarisasi bidang apabila
bidang getar gelomabng medan listrik dan medan magnetnya tertentu. Pada umumnya
gelombang terdiri dari sinar-sinar dari berbagai kemungkinan bidang getar bagi medan listrik
dan medan magnetnya , bidang getar itu dinamakan bidang polarisasi. Dengan kata lain,
polarisasi adalah peristiwa terjadinya perubahan arah medan listriknya menjadi searah dengan
mengabaikan arah dari medan magnet.
Dengan prinsip polarisasi tersebut dilakuakn pada percobaan polarisasi (hokum Malus)
dengan menggunakan laser He-Ne sabagai sumber cahaya yang termasuk dalam gelombang
elektromagnetik. Dimana pada percobaan dilakukan dua kali dengan menggunakan laser tanpa
retarder (bidang penunda) dan menggunakan retarder (bidang penunda). Untuk percobaan laser
tanpa retarder sebagai pembuktian Hukum Malus dimana laser dilewatkan pada polrizer 1 dan
diteruskan menuju polarizer 2 sebagai analyzer. Dan akan terlihat bayangan pada layer yang
terhubung dengan fotometer untuk mengetahui intensitasnya. Dengan mengubah sudut analyzer
akan diperoleh pula nilai intensitas yang berbeda.
Pada percobaan laser dengan menggunakan retarder hampir sama dengan percobaan laser
tanpa retarder hanya saja retarder diletakkan antara polarizer 1 dan polarizer 2 dan
dipergunakan bidang penunda 140 nm . Sehingga diperoleh intensitas awal pengukuran Io,
intesitas dari fotometer I1 dan sudut analyzer sebagai sudut datang θ. Dengan hal tersebut dapat
menentukan hubungan intensitas dengan sudut analyzer, mengetahui peristiwa polarisasi dan
mengetahui sifat dari bidang retarder. Prinsip percobaan tersebut memberikan manfaat untuk
mempelajari fotoelastisitas dan efek Kerr.
1
2. 1.2 Rumusan masalah
Adapun yang menjadi permasalahan pada percobaan polarisasi cahaya adalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana terjadinya peristiwa polarisasi cahaya?
2.
Bagaimana hubungan antara intensitas dengan sudut analyzer baik menggunakan
bidang penghambat ataupun tanpa bidang penghambat ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan penjabaran permasalahan diatas, tujuan dari percobaan (Hukum Malus) adalah
sebagai berikut:
1.
Mengetahui terjadinya peristiwa polarisasi cahaya?
2.
Mengetahui hubungan antara intensitas dengan sudut analyzer baik menggunakan
bidang penghambat ataupun tanpa bidang penghambat.
1.4 Manfaat
Dari percobaan polarisasi (Hukum Malus) dapat dipergunakan landasan awal untuk
mempelajari fotoelastisitas dan efek kerr.
2
3. BAB II
ISI
2.1 Pengertian Polarisasi
Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yakni jika cahaya
bergerak berosilasi dengan arah tertentu. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik yang
berarti mempunyai medan listrik dan medan magnet, keduanya berposisi tegak lurus satu sama
lain dan tegak lurus terhadap arah rambatanya (Guntur,Utama.1999:183). Disamping itu, cahaya
dikategorikan sebagai gelombang transversal yang merambat tegak lurus pada arah
rambatannya seperti gambar 2.1. Dengan kata lain, polarisasi dapat terjadi bila cahaya tersebut
merupakan gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal.
Gambar : Gelombang Elektromagnetik
Suatu cahaya dikatakan terpolarisasi apabila cahaya itu
bergerak
merambat
dengan
mengutamakan
arah
tertentu dengan dicirikan oleh arah vektor bidang listrik
tersebut dan arah polarisasi dicirikan oleh bidang
magnetnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar
2.1.2 sebagai berikut:
3
4. Gambar : Polarisasi cahaya oleh pantulan
Dengan mula-mula cermin T2 diatur sejajar berhadapan dengan cermin T1, sinar cahaya
dijatuhkan dengan sudut kemiringan Ø terhadap normal N 1. Sinar tersebut dipantulkan di O1 ke
cermin T2 di O2 yang oleh T2 dipantulkan lagi lebih lanjut, yang lalu ditangkap oleh tabir.
Cermin T2 diputar sedikit demi sedikit dengan garis penghubung O1O2 selaku sumbu putar,
maka intensitas cahaya di tabir , yang diputar mengikuti berputarnya bintik bayangan, makin
lemah dan mencapai minimum pada saat mencapai sudut 900. Sehingga dapat dilakukan dengan
variasi sudut kemiringan , maka Ø= Ø p tertentu, inetnsitas bintik bayangan ditabir akan menjadi
nol (Soedojo,1992:155).
Berdasarkan dari penjelasan diatas dapat diaplikasikan pada sebuah polarisator. Polarisator
merupakan sebuah alat yang dipergunakan untuk mempolarisasikan cahaya. Sebuah polarisator
yang sempurna akan meneruskan 50% intensitas cahaya yang tak terpolarisasi yang datang.
Dianggap bahwa tidak ada cahaya yang hilang oleh pantulan-pantulan dan dianggap cahaya
yang dipolarisasi hanya sebagian saja.
Jika suatu cahaya terpolarisasi linier dan tegak lurus pada Polaroid, sedang arah polarisasi
membuat sudut θ dengan sumbu polaroid. Sehingga amplitudo yang diteruskan adalah sebesar
proyeksi pada medan listrik sumbu polaroid, akibatnya intensitas cahaya yang diteruskan
menjadi:
I0=Im (cos θ)2
……………………….(1)
Persamaan (1) disebut sebagai Hukum Malus (Sutrisno,1979:119)
2.2. Macam – Macam Polarisasi
Adapun macam-macam dari polarisasi adalah sebagai berikut:
a.
Polarisasi Linier
gambar : polarisasi linier
Polarisasi linier terjadi pada saat medan listrik superposisi mempunyai arah baru dan
ujungnya bergerak pada garis lurus seperti pada gambar
4
5. b.
Polarisasi Sirkuler
Gambar : Polarisasi Sirkuler
Polarisasi sirkuler terjadi pada saat ujung vektor medan listrik berputar pada lingkaran
karena bersuperposisi pada titik hitam tersebut dan memiliki amplitudo yang sama seperti
terlihat pada gambar
c.
Polarisasi Eliptis
Gambar : Polarisasi Eliptis
Polarisasi eliptis terjadi karena hasil dari superposisi sirkular memberikan vektor medan
listrik yang ujungnya berputar pada sebuah elips dan mempunyai amplitudo yang tidak sama
seperti terlihat pada gambar
2.3 Lempeng Penghambat (retardation plate)
Lempeng hambat adalah kristal yang dipotong sedemikian hingga setelah berkas cahaya
akan terhambat daripada berkas cahaya yang lain sehingga terjadi beda fase antara keduanya
(Soedojo,1992:163). Gambar 2.3.1 memperlihatkan potongan memperlihatkan lempeng hambat
sedemikian, dimana suatu kristal dipotong dan digosok sedemikian menjadi berwujud lempeng
dengan kedua permukaanya pada arah sumbu optik kristal. Maka berkas cahaya yang
mengenainya tegak lurus tidak akan mengalami bias rangkap
5
6. Jika lempeng hambat tersebut adalah lempeng hambat setengah lambda dan cahaya yang
datang terpolarisasi bidang dengan bidang polarisasi yang membuat sudut Ø terhadap sumbu
optik setelah meninggalkan kristal, bidang polarisasi akan berputar sehingga membuat sudut –Ø
dengan sumbu optik. Dimana membuat sudut putar yang sama sewaktu datang tetapi arah yang
berlawanan terhadap sumbu optic
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat cahaya yakni jika cahaya
bergerak berosilasi dengan arah tertentu. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik yang
berarti mempunyai medan listrik dan medan magnet, keduanya berposisi tegak lurus satu sama
lain dan tegak lurus terhadap arah rambatanya (Guntur,Utama.1999:183). Disamping itu, cahaya
dikategorikan sebagai gelombang transversal yang merambat tegak lurus pada arah
rambatannya seperti gambar 2.1. Dengan kata lain, polarisasi dapat terjadi bila cahaya tersebut
merupakan gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal.
Adapun macam-macam dari polarisasi adalah sebagai berikut :
a.
Polarisasi linier, terjadi pada saat medan listrik superposisi mempunyai arah baru dan
ujungnya bergerak pada garis lurus
b.
Polarisasi sirkuler terjadi pada saat ujung vektor medan listrik berputar pada lingkaran
karena bersuperposisi pada titik hitam tersebut dan memiliki amplitudo yang sama
c.
Polarisasi eliptis terjadi karena hasil dari superposisi sirkular memberikan vektor
medan listrik yang ujungnya berputar pada sebuah elips dan mempunyai amplitudo yang
tidak sama
3.2 Saran
Penulis sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,dan
tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan dari segi isi, data, maupun analisisnya. Olehkarena
itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai bahan
pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan makalah ini. Dan penulis juga menghaapkan
penelitian lanjutan dalam pembutan makalah ini.
6