際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ADKL
Dini Yuliansari, S.Si.,
M.Si.
LATAR BELAKANG
Dalam lampiran KepMenKes RI
No.872/MenKes/SK/VIII/1997 tanggal 15
Agustus 1997 disebutkan bahwa kontribusi
lingkungan dalam mewujudkan derajat
kesehatan merupakan hal yang essensial
disamping masalah perilaku, keturunan dan
pelayanan kesehatan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar
terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat, sehingga keterkaitan antara
kualitas atau karakteristik lingkungan yang
bermasalah & status kesehatan perlu difahami
dan dikaji secara cermat agar dapat
digambarkan potensi besarnya resiko atau
gangguan kesehatan.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
 LINGKUNGAN
Menurut Undang-undang No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 1 ayat (1) LINGKUNGAN adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain
 KESEHATAN LINGKUNGAN
Adalah ilmu yang mempelajari dinamika interaktif antara kelompok penduduk
atau masyarakat dengan segala macam perubahan lingkungan hidup, seperti
berbagai spesies kehidupan, bahan, zat disekitar manusia yang dapat
menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat
serta upaya pencegahannya (Pudon, 1980 dan Trieff, 1981)
 PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
Adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau
komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. (UU No. 23/1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 ayat (12)
TINGKATAN TAHAP PENCEMARAN MENURUT WHO
(DIKUTIP LAKSMI, 1992).
1. Pencemaran tingkat Pertama, yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan
kerugian pada manusia, baik dilihat dari kadar zat pencemar maupun
waktu kontak dengan lingkungan
2. Pencemaran tingkat Kedua, yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan
iritasi ringan pada panca indera dan telah menimbulkan gangguan pada
komponen ekosistem lain
3. Pencemaran tingkat Tiga, yaitu pencemaran yang sudah mengakibatkan
reaksi faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis
4. Pencemaran tingkat Empat, yaitu pencemaran yang telah menimbulkan
sakit bahkan kematian dalam lingkungan karena kadar zat pencemarnya
terlalu tinggi
5
PEMBANGUNAN DI BERBAGAI BIDANG
MENGALAMI KEMAJUAN PESAT
Dampak Positif(+)
Dampak Negatif(-)
Pencemaran
Masalah Kesehatan
Penduduk, perumahan dll
6
Perubahan pola
kesakitan & kematian dr
penyakit menular ke tdk
menular
TRANSISI DEMOGRAFI
TRANSISI SOSEK
TRANSISI SOSBUD
TRANSFORMASI
LINGKUNGAN
TRANSFORMASI
EPIDEMIOLOGI
KECENDERUNGAN MASALAH-MASALAH
KESEHATAN DI MASA MENDATANG
 industri menghasilkan produk yang dibutuhkan & limbah
hasil proses produksi yang menimbulkan pencemaran 
timbul masalah kesehatan
 Masalah kesehatan meliputi modern risk & classical risk
 Modern risk misal : dampak radiasi penggunaan Hp, kanker
paru, dll
 Clasical risk misal : diare, keracunan makanan,DBD, dll
 Secara umum pencemaran lingkungan yang terjadi di
berbagai daerah karena kurangnya pembangunan
kesadaran, kualitas SDM lemahnya/longgarnya pengaturan
& pengawasan serta lemahnya penegakan ADKL
7
PENGERTIAN
 Merupakan suatu pendekatan untuk mencermati masalah
kesehatan masyarakat dengan menggunakan rencana
pembangunan sebagai titik awal dan melihat dampak
kesehatan yang berhubungan.
 ADKL pada dasarnya merupakan model pendekatan
guna mengkaji, dan atau menelaah secara mendalam
untuk mengenal, memahami dan memprediksi kondisi
dan karakteristik lingkungan yang berpotensi terhadap
timbulnya resiko kesehatan, mengembangkan
tatalaksana pemecahan dan pengelolaan masalah serta
upaya lain yang dilaksanakan terhadap sumber
perubahan, media lingkungan, masyarakat terpajan
dan dampak kesehatan yang terjadi
 Dampak kesehatan tersebut dapat bersifat langsung atau
tidak langsung, sehingga ADKL merupakan bagian tak
terpisahkan dari proses perencanaan dalam suatu
pembangunan
8
TUJUAN
 Memahami dan melakukan ADKL sebagai kajian aspek
kesehatan masyarakat terhadap rencana kegiatan
pembangunan, upaya pemantauan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
 Memahami keterkaitan antara jenis usaha atau
kegiatan, perubahan parameter lingkungan, manusia
yang terpajan dan bentuk dampak kesehatan
masyarakat serta sumber daya kesehatan.
 Membantu mempermudah proses pengkajian aspek
kesehatan masyarakat dalam studi AMDAL
 Membantu menyajikan hasil kajian dengan informasi
yang relevan.
9
ADKL dirancang untuk mengetahui :
 Kesenjangan pengetahuan tentang daya racun pencemar
yang dijumpai pada kawasan kegiatan yang melepas
pencemar
 Komunitas terpapar yang berdekatan dengan lokasi
kegiatan yang melepas pencemar dimana untuk itu
diperlukan pengukuran biologi pada manusia terpapar atau
investigasi medis (Parameter outcome kesehatan manusia
komunitas)
 Jenis/sumber informasi kesehatan tambahan yang
diperlukan (studi uji coba, studi epidemiologi dan
pencatatan, surveilans lokasi spesifik)
10
11
ADKL dapat dilakukan guna menelaah rencana usaha atau kegiatan dalam tahapan
pelaksanaan maupun pengelolaan kegiatan, serta melakukan penilaian guna
menyusun atau mengembangkan upaya pemantauan maupun pengelolaan untuk
mencegah, mengurangi, atau mengelola dampak kesehatan masyarakat akibat
suatu usaha atau kegiatan pembangunan.
ADKL dapat memberikan manfaat secara khusus sebagai berikut :
 Membatasi pemajanan kontaminan pada manusia
 Menetapkan standar emisi/efluen
 Menetapkan standar udara ambient/pencemar dalam air
 Menetapkan standar residu kimia dalam makanan
 Menetapkan kriteria tindakan membersihkan lokasi buangan B3
MANFAAT
12
ADKL tidak hanya dirancang untuk mengevaluasi dampak kesehatan tetapi juga
untuk MENGIDENTIFIKASI populasi yang memerlukan studi atau tindakan
kesehatan masyarakat.
PROSES
ADKL
Penyuluhan
Kesehatan
Pelayanan dan
Pemeriksaan medis
Saran Tindak
Kesehatan
Surveilans
Kesehatan
Profil
Toksikologi Pencatatan
Penyakit/
Pemajanan
Penelitian
Studi
Kesehatan
13
ADKL dalam kejadian PENCEMARAN :
Suatu analisis dan pengungkapan dampak kesehatan masyarakat yang terpendam dalam
suatu lokasi kegiatan yang melepas pencemar ke media lingkungan
Salah satu fokus ADKL untuk analisis
kejadian pencemaran maka diperlukan informasi tentang :
 Lokasi sumber pencemar
 Transport pencemar yang lepas ke lingkungan
 Kondisi lingkungan
 Deskripsi demografik dari penduduk terpapar
 Kondisi pemajanan pada manusia (jalur, konsentrasi dan durasi)
Data dan Informasi yang relevan diperlukan untuk mencermati :
1. Ciri tipe dampak kesehatan yang di duga timbul
2. Ciri pemajanan
3. Ciri hubungan dose-respons
Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut maka diharapkan dapat melakukan :
1. Perkiraan risiko peristiwa dampak kesehatan
2. Perkiraan jumlah kasus yang di duga timbul
3. Rekomendasi konsentrasi pencemar yang bisa diterima dalam udara, air
atau makanan
14
Telaah ADKL sebagai pendekatan kajian aspek
kesehatan lingkungan meliputi :
1. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak
rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan
2. Proses dan potensi terjadinya pemajanan
3. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka
kesakitan dan angka kematian)
4. Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko
5. Sumberdaya kesehatan
6. Kondisi sanitasi lingkungan
7. Status gizi masyarakat
8. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses
penyebaran penyakit
15
Hubungan ADKL dengan bidang ilmu lain
Hubungan ADKL dengan Psikologi
Hubungan ADKL dengan Geologi
Hubungan ADKL dengan Hidrologi
Hubungan ADKL dengan Pertanian
Hubungan ADKL dengan Sosiologi
Hubungan ADKL dengan Ilmu Antropologi
16
LANGKAH-LANGKAH ADKL
 Identifikasi Dampak Potensial
Dilakukan dengan penilaian thd parameter lingkungan yg kemungkinan
akan menjadi bagian isu yg berkaitan dengan masalah kesehatan,
melalui:
1). Telaah kegiatan proyek
2). Telaah data dan informasi berdasarkan studi pustaka dan atau bahan
referensi yg relevan
3). Telaah data dan informasi berdasarkan pengamatan lapangan (survei,
observasi, dll)
4). Telaah hasil uji dan analisis laboratorium
5). Telaah hasil penggunaan / uji binatang percobaan
6). Studi banding terhadap hasilstudi yang pernah dilaksanakan
7). Telah para ahli / profesional
8). Simulasi / model
Identifikasi dampak potensial dari kajian aspek kesehatan dlm studi
AMDAL dpt disusun sebagai berikut :
a). Yang berhubungan dengan cemaran, perlu diperhatikan :
(1). Penyebaran bahan pencemar di media lingkungan
(2). Jalur-jalur pemajanan yang mungkin terjadi (dimasa datang)
(3). Telaah data dan info berdasar studi toksikologi, epidemiologi, dan
kesling
(4). Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis
b). Yang berhubungan dengan perindukan vektor :
(1). Perubahan lahan yang dapat menimbulkan genangan air
(2). Perubahan vegetasi yang menunjang atau menghambat
berkembangbiaknya vektor
(3). Telaah data dan info dari studi kesling survei studi epidemio-
logi tentang penyakit bersumber binatang (zoonosis)
(4). Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis
c). Yang berhubungan dengan Perilaku Masyarakat :
(1). Kebiasaan pemanfaatan air
(2). Kebiasaan penggunaan bahan / alat pelindung
(3). Kebiasaan penggunaan insektisida
(4). Kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi
(5). Kebiasaan yang berhubungan dengan pengelolaan makanan
(6). Kebiasaan yang berhubungan dengan masalah kesehatan
(berobat, kontak penderita)
 Evaluasi Dampak Potensial
Bertujuan utk menghilangkan dampak potensial yg dianggap tdk
relevan, sehingga diperoleh dampak penting hipotesis, yaitu
prediski yg menggambarkan potensi besarnya dampak kesehatan
yg kemungkinan dpt timbul akibat perubahan lingkungan
 Pemusatan Dampak Penting (Focusing)
Bertujuan utk mengelompokkan dampak penting yang telah dirumuskan
dari dampak potensial shg diperoleh gambaran ttg isu-isu pokok
permasalahan lingkungan hidup yang terkait erat dengan kesehatan dgn
memperhatikan :
1). Keterkaitan antara rencana usaha / kegiatan dengan komponen
lingkungan yg mengalami perubahan mendasar (dampak penting)
2). Keterkaitan antara komponen dampak penting yg telah dirumuskan
secara holistik, menurut waktu, tahapan kegiatan, maupun dampak
komunikatif yang terjadi
Dalam proses pemusatan, penyusun aspek kesehatan dalam studi
AMDAL harus memperhatikan prioritas kepentingan sebagai berikut :
a). Sifat Dampak ; akut atau kronis
b). Jumlah Penduduk
c). Beban Ekonomi
 Pelingkupan Wilayah Studi
Pelingkupan (Scoping) adalah suatu proses berjenjang melalui penapisan
(Screening) utk membatasi permasalahan yang harus ditelaah secara
cermat dan mendalam. Berkaitan dengan masalah epidemiologi, maka
penjabaran batas-batas pelingkupan wilayah dapat dirinci dengan
memperhatikan :
1). Batas Proyek
2). Batas Ekologis
3). Batas Sosial
4). Batas Administrasi
PENDEKATAN ADKL MENGGUNAKAN
TEORI SIMPUL PENGAMATAN
20
AGENT /
SUMBER
MEDIA PEMAJANAN (
Air, udara, tanah,
makanan )
BIOMARKER :
Darah, urin,
rambut, lemak,
Selaput
tanduk
Dampak
Sehat
Sakit (Akut,
Subklinik,
Samar)
Mati
MEKANISME :
Inhalasi
Ingesti
Absorbsi
Kontak Langsung
Fisika
Kimia
Mikrobiologis
Radiasi
SIMPUL I SIMPUL II SIMPUL III SIMPUL IV
 INFORMASI SIMPUL-SIMPUL
1) Simpul I
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian emisi pencemaran udara
(mobil, industri, dll) sumber pencemaran air (rumah tangga, industri
dll) sumber penyakit menular (penderita Thypus, penderita malaria
dll) atau sumber perubahan alamiah, misalnya gunung berapi
2) Simpul II
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian bila komponen
lingkungan tersebut sudah berada disekitar manusia, (contoh :
komponen konsentrasi pencemaran udara, kadar kandungan residu
pestisida dalam sayur-mayur, bakteri E. Coli dalam air minum, dll)
3) Simpul III
Pengamatan, pengukuran kadar Pb. Dalam darah, kadar Merkuri dlm
rambut, kadar COHb dalam darah, kadar DDT dalam lemak tubuh
ataupun Plasmodium spp dalam darah, dll
4) Simpul IV
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian Prevalensi korban
keracunan, prevalensi penderita kanker paru akibat asap rokok,
kanker kulit akibat sinar Ultraviolet, ataupun penderita penyakit
menular lainnya
KLASIFIKASI MANIFESTASI KLINIK
GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT
LINGKUNGAN
22
1) Kelompok Penderita Akut
Jumlahnya relatif sedikit, memiliki gejala klinis jelas, perlu tindakan
segera dan sering diklasifikasikan sebagai kecelakaan. Misalnya
penderita keracunan pestisida dosis besar dan penderita demam
Thypus
2) Kelompok Penderita Subklinik
Jumlahnya relatif banyak, memiliki gejala klinis tidak jelas namun
memiliki tanda (indikator) laboratorium khas, sering dihubungkan
dengan penyakit yang diperoleh dari tempat pekerjaan. Contoh :
Anemia pada pekerja pompa bensin, peningkatan kadar COHb darah
polisi lalu lintas, dll
3) Kelompok Penderita dengan Gejala Samar
Jumlahnya amat besar gejalanya tidak khas baik secara klinik
maupun secara laboratorika, akibat pemaparan pada komponen
lingkungan dalam intensitas rendah atau dosis kecil. Misalnya
sekelompok orang yang mengkonsumsi makanan yang mengandung
bahan pewarna sintesis berbahaya, pestisida dalam dosis kecil.
Kelompok penderita dengan gejala samar ini dapat berkembang
menjadi gangguan kesehatan lain, misalnya kanker (Carcinogenic)
THANK YOU
Akan dilanjutkan pada sesi berikutnya

More Related Content

What's hot (20)

Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Siti Aisyah
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
dwidiah
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
Dickdick Maulana
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
riri_hermana
Brosur hipertensi
Brosur hipertensiBrosur hipertensi
Brosur hipertensi
Ratna Arditya
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
Hotnida D'kanda
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
nesyaazzura
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
Rizki Widiantoro
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasabogaKmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
Kmk no. 715 ttg persyaratan hygiene sanitasi jasaboga
IKAMAGI (Ikatan Keluarga Mahasiswa Diploma Gizi Indonesia)
Parameter lingkungan
Parameter lingkunganParameter lingkungan
Parameter lingkungan
Agus Candra
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Oca Malawat
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
Inha Rusdy
Laporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi TikusLaporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi Tikus
danivita
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
HMRojali
Konsep kesling
Konsep keslingKonsep kesling
Konsep kesling
riri_hermana
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
Shoetiaone
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
NajMah Usman
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
Joni Iswanto
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
WiandhariEsaBBPKCilo
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
infosanitasi
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Siti Aisyah
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
dwidiah
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
riri_hermana
Brosur hipertensi
Brosur hipertensiBrosur hipertensi
Brosur hipertensi
Ratna Arditya
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
Hotnida D'kanda
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
nesyaazzura
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
Rizki Widiantoro
Parameter lingkungan
Parameter lingkunganParameter lingkungan
Parameter lingkungan
Agus Candra
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Oca Malawat
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
Inha Rusdy
Laporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi TikusLaporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi Tikus
danivita
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
HMRojali
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
Shoetiaone
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
NajMah Usman
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
Joni Iswanto
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
WiandhariEsaBBPKCilo
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
infosanitasi

Similar to materi 1 ADKL.pptx (20)

Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptxPenyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Pahruddin1
Pengantar pembelajaran Kesehatan Lingkungan
Pengantar pembelajaran Kesehatan LingkunganPengantar pembelajaran Kesehatan Lingkungan
Pengantar pembelajaran Kesehatan Lingkungan
julaikah2
Karim klompok
Karim klompokKarim klompok
Karim klompok
Abdul Ghany
Manajemen Kesehatan Lingkunganmnnnnnnnnn
Manajemen Kesehatan LingkunganmnnnnnnnnnManajemen Kesehatan Lingkunganmnnnnnnnnn
Manajemen Kesehatan Lingkunganmnnnnnnnnn
RissaAlmira
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptxPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
ahmadsyaifudin46
Program kesling 28042021
Program kesling 28042021Program kesling 28042021
Program kesling 28042021
BidangTFBBPKCiloto
Program kesling (1)
Program kesling (1)Program kesling (1)
Program kesling (1)
BidangTFBBPKCiloto
Program kesling
Program kesling Program kesling
Program kesling
BidangTFBBPKCiloto
Program kesling (2)
Program kesling (2)Program kesling (2)
Program kesling (2)
BidangTFBBPKCiloto
Program kesling
Program keslingProgram kesling
Program kesling
imranzzagung
DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT_Update (2).pdf
DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT_Update (2).pdfDAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT_Update (2).pdf
DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT_Update (2).pdf
AhyarGunawan
Epid kesehatanling dan Paradigma KL.pptx
Epid kesehatanling dan Paradigma KL.pptxEpid kesehatanling dan Paradigma KL.pptx
Epid kesehatanling dan Paradigma KL.pptx
diah navianti
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
sanggede
22 Bahan-Materi-Kesling-di-Puskesmas-.pdf
22 Bahan-Materi-Kesling-di-Puskesmas-.pdf22 Bahan-Materi-Kesling-di-Puskesmas-.pdf
22 Bahan-Materi-Kesling-di-Puskesmas-.pdf
CyntiaRamadani2
Epidemiologi Lingkungan.pptx
Epidemiologi Lingkungan.pptxEpidemiologi Lingkungan.pptx
Epidemiologi Lingkungan.pptx
NelsyMarizaSyahyuda
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIANKAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
Repository Ipb
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
Septian Muna Barakati
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklimMengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Sutopo Patriajati
PPT-UEU-Dasar-dasar-Epidemiologi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Epidemiologi-Pertemuan-2.pdfPPT-UEU-Dasar-dasar-Epidemiologi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Epidemiologi-Pertemuan-2.pdf
AdriyaniAdam1
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdfBUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
roomahmentari
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptxPenyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Pahruddin1
Pengantar pembelajaran Kesehatan Lingkungan
Pengantar pembelajaran Kesehatan LingkunganPengantar pembelajaran Kesehatan Lingkungan
Pengantar pembelajaran Kesehatan Lingkungan
julaikah2
Karim klompok
Karim klompokKarim klompok
Karim klompok
Abdul Ghany
Manajemen Kesehatan Lingkunganmnnnnnnnnn
Manajemen Kesehatan LingkunganmnnnnnnnnnManajemen Kesehatan Lingkunganmnnnnnnnnn
Manajemen Kesehatan Lingkunganmnnnnnnnnn
RissaAlmira
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptxPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Lingkungan-Pertemuan-2.pptx
ahmadsyaifudin46
Program kesling
Program keslingProgram kesling
Program kesling
imranzzagung
DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT_Update (2).pdf
DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT_Update (2).pdfDAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT_Update (2).pdf
DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT_Update (2).pdf
AhyarGunawan
Epid kesehatanling dan Paradigma KL.pptx
Epid kesehatanling dan Paradigma KL.pptxEpid kesehatanling dan Paradigma KL.pptx
Epid kesehatanling dan Paradigma KL.pptx
diah navianti
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
Prinsip dasar kesehatan lingkungan2
sanggede
22 Bahan-Materi-Kesling-di-Puskesmas-.pdf
22 Bahan-Materi-Kesling-di-Puskesmas-.pdf22 Bahan-Materi-Kesling-di-Puskesmas-.pdf
22 Bahan-Materi-Kesling-di-Puskesmas-.pdf
CyntiaRamadani2
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIANKAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
KAJIAN RISIKO LINGKUNGAN UNTUK PENGGUNAAN AGEN HAYATI DI BIDANG PERTANIAN
Repository Ipb
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklimMengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Mengurai dampak kesehatan akibat perubahan iklim
Sutopo Patriajati
PPT-UEU-Dasar-dasar-Epidemiologi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Epidemiologi-Pertemuan-2.pdfPPT-UEU-Dasar-dasar-Epidemiologi-Pertemuan-2.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Epidemiologi-Pertemuan-2.pdf
AdriyaniAdam1
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdfBUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
roomahmentari

materi 1 ADKL.pptx

  • 2. LATAR BELAKANG Dalam lampiran KepMenKes RI No.872/MenKes/SK/VIII/1997 tanggal 15 Agustus 1997 disebutkan bahwa kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial disamping masalah perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat, sehingga keterkaitan antara kualitas atau karakteristik lingkungan yang bermasalah & status kesehatan perlu difahami dan dikaji secara cermat agar dapat digambarkan potensi besarnya resiko atau gangguan kesehatan.
  • 3. PENCEMARAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN Menurut Undang-undang No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 ayat (1) LINGKUNGAN adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain KESEHATAN LINGKUNGAN Adalah ilmu yang mempelajari dinamika interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dengan segala macam perubahan lingkungan hidup, seperti berbagai spesies kehidupan, bahan, zat disekitar manusia yang dapat menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat serta upaya pencegahannya (Pudon, 1980 dan Trieff, 1981) PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP Adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. (UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 ayat (12)
  • 4. TINGKATAN TAHAP PENCEMARAN MENURUT WHO (DIKUTIP LAKSMI, 1992). 1. Pencemaran tingkat Pertama, yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian pada manusia, baik dilihat dari kadar zat pencemar maupun waktu kontak dengan lingkungan 2. Pencemaran tingkat Kedua, yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan iritasi ringan pada panca indera dan telah menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem lain 3. Pencemaran tingkat Tiga, yaitu pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis 4. Pencemaran tingkat Empat, yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit bahkan kematian dalam lingkungan karena kadar zat pencemarnya terlalu tinggi
  • 5. 5 PEMBANGUNAN DI BERBAGAI BIDANG MENGALAMI KEMAJUAN PESAT Dampak Positif(+) Dampak Negatif(-) Pencemaran Masalah Kesehatan Penduduk, perumahan dll
  • 6. 6 Perubahan pola kesakitan & kematian dr penyakit menular ke tdk menular TRANSISI DEMOGRAFI TRANSISI SOSEK TRANSISI SOSBUD TRANSFORMASI LINGKUNGAN TRANSFORMASI EPIDEMIOLOGI KECENDERUNGAN MASALAH-MASALAH KESEHATAN DI MASA MENDATANG
  • 7. industri menghasilkan produk yang dibutuhkan & limbah hasil proses produksi yang menimbulkan pencemaran timbul masalah kesehatan Masalah kesehatan meliputi modern risk & classical risk Modern risk misal : dampak radiasi penggunaan Hp, kanker paru, dll Clasical risk misal : diare, keracunan makanan,DBD, dll Secara umum pencemaran lingkungan yang terjadi di berbagai daerah karena kurangnya pembangunan kesadaran, kualitas SDM lemahnya/longgarnya pengaturan & pengawasan serta lemahnya penegakan ADKL 7
  • 8. PENGERTIAN Merupakan suatu pendekatan untuk mencermati masalah kesehatan masyarakat dengan menggunakan rencana pembangunan sebagai titik awal dan melihat dampak kesehatan yang berhubungan. ADKL pada dasarnya merupakan model pendekatan guna mengkaji, dan atau menelaah secara mendalam untuk mengenal, memahami dan memprediksi kondisi dan karakteristik lingkungan yang berpotensi terhadap timbulnya resiko kesehatan, mengembangkan tatalaksana pemecahan dan pengelolaan masalah serta upaya lain yang dilaksanakan terhadap sumber perubahan, media lingkungan, masyarakat terpajan dan dampak kesehatan yang terjadi Dampak kesehatan tersebut dapat bersifat langsung atau tidak langsung, sehingga ADKL merupakan bagian tak terpisahkan dari proses perencanaan dalam suatu pembangunan 8
  • 9. TUJUAN Memahami dan melakukan ADKL sebagai kajian aspek kesehatan masyarakat terhadap rencana kegiatan pembangunan, upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup. Memahami keterkaitan antara jenis usaha atau kegiatan, perubahan parameter lingkungan, manusia yang terpajan dan bentuk dampak kesehatan masyarakat serta sumber daya kesehatan. Membantu mempermudah proses pengkajian aspek kesehatan masyarakat dalam studi AMDAL Membantu menyajikan hasil kajian dengan informasi yang relevan. 9
  • 10. ADKL dirancang untuk mengetahui : Kesenjangan pengetahuan tentang daya racun pencemar yang dijumpai pada kawasan kegiatan yang melepas pencemar Komunitas terpapar yang berdekatan dengan lokasi kegiatan yang melepas pencemar dimana untuk itu diperlukan pengukuran biologi pada manusia terpapar atau investigasi medis (Parameter outcome kesehatan manusia komunitas) Jenis/sumber informasi kesehatan tambahan yang diperlukan (studi uji coba, studi epidemiologi dan pencatatan, surveilans lokasi spesifik) 10
  • 11. 11 ADKL dapat dilakukan guna menelaah rencana usaha atau kegiatan dalam tahapan pelaksanaan maupun pengelolaan kegiatan, serta melakukan penilaian guna menyusun atau mengembangkan upaya pemantauan maupun pengelolaan untuk mencegah, mengurangi, atau mengelola dampak kesehatan masyarakat akibat suatu usaha atau kegiatan pembangunan. ADKL dapat memberikan manfaat secara khusus sebagai berikut : Membatasi pemajanan kontaminan pada manusia Menetapkan standar emisi/efluen Menetapkan standar udara ambient/pencemar dalam air Menetapkan standar residu kimia dalam makanan Menetapkan kriteria tindakan membersihkan lokasi buangan B3 MANFAAT
  • 12. 12 ADKL tidak hanya dirancang untuk mengevaluasi dampak kesehatan tetapi juga untuk MENGIDENTIFIKASI populasi yang memerlukan studi atau tindakan kesehatan masyarakat. PROSES ADKL Penyuluhan Kesehatan Pelayanan dan Pemeriksaan medis Saran Tindak Kesehatan Surveilans Kesehatan Profil Toksikologi Pencatatan Penyakit/ Pemajanan Penelitian Studi Kesehatan
  • 13. 13 ADKL dalam kejadian PENCEMARAN : Suatu analisis dan pengungkapan dampak kesehatan masyarakat yang terpendam dalam suatu lokasi kegiatan yang melepas pencemar ke media lingkungan Salah satu fokus ADKL untuk analisis kejadian pencemaran maka diperlukan informasi tentang : Lokasi sumber pencemar Transport pencemar yang lepas ke lingkungan Kondisi lingkungan Deskripsi demografik dari penduduk terpapar Kondisi pemajanan pada manusia (jalur, konsentrasi dan durasi)
  • 14. Data dan Informasi yang relevan diperlukan untuk mencermati : 1. Ciri tipe dampak kesehatan yang di duga timbul 2. Ciri pemajanan 3. Ciri hubungan dose-respons Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut maka diharapkan dapat melakukan : 1. Perkiraan risiko peristiwa dampak kesehatan 2. Perkiraan jumlah kasus yang di duga timbul 3. Rekomendasi konsentrasi pencemar yang bisa diterima dalam udara, air atau makanan 14
  • 15. Telaah ADKL sebagai pendekatan kajian aspek kesehatan lingkungan meliputi : 1. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan 2. Proses dan potensi terjadinya pemajanan 3. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka kematian) 4. Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko 5. Sumberdaya kesehatan 6. Kondisi sanitasi lingkungan 7. Status gizi masyarakat 8. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit 15
  • 16. Hubungan ADKL dengan bidang ilmu lain Hubungan ADKL dengan Psikologi Hubungan ADKL dengan Geologi Hubungan ADKL dengan Hidrologi Hubungan ADKL dengan Pertanian Hubungan ADKL dengan Sosiologi Hubungan ADKL dengan Ilmu Antropologi 16
  • 17. LANGKAH-LANGKAH ADKL Identifikasi Dampak Potensial Dilakukan dengan penilaian thd parameter lingkungan yg kemungkinan akan menjadi bagian isu yg berkaitan dengan masalah kesehatan, melalui: 1). Telaah kegiatan proyek 2). Telaah data dan informasi berdasarkan studi pustaka dan atau bahan referensi yg relevan 3). Telaah data dan informasi berdasarkan pengamatan lapangan (survei, observasi, dll) 4). Telaah hasil uji dan analisis laboratorium 5). Telaah hasil penggunaan / uji binatang percobaan 6). Studi banding terhadap hasilstudi yang pernah dilaksanakan 7). Telah para ahli / profesional 8). Simulasi / model Identifikasi dampak potensial dari kajian aspek kesehatan dlm studi AMDAL dpt disusun sebagai berikut : a). Yang berhubungan dengan cemaran, perlu diperhatikan : (1). Penyebaran bahan pencemar di media lingkungan (2). Jalur-jalur pemajanan yang mungkin terjadi (dimasa datang) (3). Telaah data dan info berdasar studi toksikologi, epidemiologi, dan kesling (4). Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis
  • 18. b). Yang berhubungan dengan perindukan vektor : (1). Perubahan lahan yang dapat menimbulkan genangan air (2). Perubahan vegetasi yang menunjang atau menghambat berkembangbiaknya vektor (3). Telaah data dan info dari studi kesling survei studi epidemio- logi tentang penyakit bersumber binatang (zoonosis) (4). Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis c). Yang berhubungan dengan Perilaku Masyarakat : (1). Kebiasaan pemanfaatan air (2). Kebiasaan penggunaan bahan / alat pelindung (3). Kebiasaan penggunaan insektisida (4). Kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi (5). Kebiasaan yang berhubungan dengan pengelolaan makanan (6). Kebiasaan yang berhubungan dengan masalah kesehatan (berobat, kontak penderita) Evaluasi Dampak Potensial Bertujuan utk menghilangkan dampak potensial yg dianggap tdk relevan, sehingga diperoleh dampak penting hipotesis, yaitu prediski yg menggambarkan potensi besarnya dampak kesehatan yg kemungkinan dpt timbul akibat perubahan lingkungan
  • 19. Pemusatan Dampak Penting (Focusing) Bertujuan utk mengelompokkan dampak penting yang telah dirumuskan dari dampak potensial shg diperoleh gambaran ttg isu-isu pokok permasalahan lingkungan hidup yang terkait erat dengan kesehatan dgn memperhatikan : 1). Keterkaitan antara rencana usaha / kegiatan dengan komponen lingkungan yg mengalami perubahan mendasar (dampak penting) 2). Keterkaitan antara komponen dampak penting yg telah dirumuskan secara holistik, menurut waktu, tahapan kegiatan, maupun dampak komunikatif yang terjadi Dalam proses pemusatan, penyusun aspek kesehatan dalam studi AMDAL harus memperhatikan prioritas kepentingan sebagai berikut : a). Sifat Dampak ; akut atau kronis b). Jumlah Penduduk c). Beban Ekonomi Pelingkupan Wilayah Studi Pelingkupan (Scoping) adalah suatu proses berjenjang melalui penapisan (Screening) utk membatasi permasalahan yang harus ditelaah secara cermat dan mendalam. Berkaitan dengan masalah epidemiologi, maka penjabaran batas-batas pelingkupan wilayah dapat dirinci dengan memperhatikan : 1). Batas Proyek 2). Batas Ekologis 3). Batas Sosial 4). Batas Administrasi
  • 20. PENDEKATAN ADKL MENGGUNAKAN TEORI SIMPUL PENGAMATAN 20 AGENT / SUMBER MEDIA PEMAJANAN ( Air, udara, tanah, makanan ) BIOMARKER : Darah, urin, rambut, lemak, Selaput tanduk Dampak Sehat Sakit (Akut, Subklinik, Samar) Mati MEKANISME : Inhalasi Ingesti Absorbsi Kontak Langsung Fisika Kimia Mikrobiologis Radiasi SIMPUL I SIMPUL II SIMPUL III SIMPUL IV
  • 21. INFORMASI SIMPUL-SIMPUL 1) Simpul I Pengamatan, pengukuran dan pengendalian emisi pencemaran udara (mobil, industri, dll) sumber pencemaran air (rumah tangga, industri dll) sumber penyakit menular (penderita Thypus, penderita malaria dll) atau sumber perubahan alamiah, misalnya gunung berapi 2) Simpul II Pengamatan, pengukuran dan pengendalian bila komponen lingkungan tersebut sudah berada disekitar manusia, (contoh : komponen konsentrasi pencemaran udara, kadar kandungan residu pestisida dalam sayur-mayur, bakteri E. Coli dalam air minum, dll) 3) Simpul III Pengamatan, pengukuran kadar Pb. Dalam darah, kadar Merkuri dlm rambut, kadar COHb dalam darah, kadar DDT dalam lemak tubuh ataupun Plasmodium spp dalam darah, dll 4) Simpul IV Pengamatan, pengukuran dan pengendalian Prevalensi korban keracunan, prevalensi penderita kanker paru akibat asap rokok, kanker kulit akibat sinar Ultraviolet, ataupun penderita penyakit menular lainnya
  • 22. KLASIFIKASI MANIFESTASI KLINIK GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT LINGKUNGAN 22 1) Kelompok Penderita Akut Jumlahnya relatif sedikit, memiliki gejala klinis jelas, perlu tindakan segera dan sering diklasifikasikan sebagai kecelakaan. Misalnya penderita keracunan pestisida dosis besar dan penderita demam Thypus 2) Kelompok Penderita Subklinik Jumlahnya relatif banyak, memiliki gejala klinis tidak jelas namun memiliki tanda (indikator) laboratorium khas, sering dihubungkan dengan penyakit yang diperoleh dari tempat pekerjaan. Contoh : Anemia pada pekerja pompa bensin, peningkatan kadar COHb darah polisi lalu lintas, dll 3) Kelompok Penderita dengan Gejala Samar Jumlahnya amat besar gejalanya tidak khas baik secara klinik maupun secara laboratorika, akibat pemaparan pada komponen lingkungan dalam intensitas rendah atau dosis kecil. Misalnya sekelompok orang yang mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pewarna sintesis berbahaya, pestisida dalam dosis kecil. Kelompok penderita dengan gejala samar ini dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan lain, misalnya kanker (Carcinogenic)
  • 23. THANK YOU Akan dilanjutkan pada sesi berikutnya