Dokumen tersebut membahas tentang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) yang merupakan pendekatan untuk mempelajari dampak kesehatan masyarakat dari rencana pembangunan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan. Dibahas pula proses ADKL dan bagaimana ADKL dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan akibat perubahan lingkungan serta populasi yang membutuhkan tindakan kesehatan."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang ditularkan oleh lalat dan tindakan pengendaliannya. Lalat dapat menularkan penyakit seperti kolera, tipus, dan disentri melalui kontak dengan kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi. Untuk mengendalikan penyakit ini perlu dilakukan survei kepadatan lalat, perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, serta pemberantasan lalat secara langsung menggunak
Dokumen tersebut membahas mengenai surveilans kesehatan lingkungan yang meliputi pengertian, tujuan, kegunaan, kegiatan, pajanan, sistematika, dan indikator surveilans kesehatan lingkungan. Surveilans kesehatan lingkungan bertujuan untuk mengumpulkan data secara berkesinambungan guna dukungan informasi epidemiologi dan pengambilan keputusan.
Dokumen tersebut membahas tentang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) yang merupakan pendekatan untuk mengkaji dan memprediksi dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat. ADKL meliputi identifikasi dampak potensial, evaluasi dampak, pemusatan isu utama, dan pengukuran dampak menggunakan indikator kesehatan seperti angka kematian dan kesakitan.
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Teks tersebut membahas penggunaan program NutriSurvey untuk menganalisis kandungan gizi makanan. NutriSurvey memungkinkan pengguna untuk menambahkan database makanan Indonesia, menghitung nilai gizi berbagai makanan dan menu, serta menilai tingkat kecukupan gizi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan pemukiman. Tiga aspek utama yang dibahas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan pemukiman, persyaratan lingkungan pemukiman yang sehat, dan upaya-upaya untuk menjamin kesehatan di lingkungan pemukiman.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan dan lingkupnya, mencakup pengertian kesehatan lingkungan, lingkungan hidup, pengaruh lingkungan terhadap kesehatan, serta hubungan antara manusia dan lingkungan."
Dokumen tersebut merupakan pedoman diet untuk pasien hipertensi yang memberikan rekomendasi jenis dan porsi makanan, serta larangan terhadap makanan yang mengandung garam berlebihan. Diet disusun untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah penimbunan cairan dalam tubuh dengan mengatur asupan karbohidrat, protein, lemak, sayuran dan buah-buahan serta mengontrol konsumsi garam.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan higiene sanitasi untuk usaha jasa boga agar melindungi kesehatan masyarakat dari makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta menyesuaikan peraturan sebelumnya mengenai hal tersebut."
Parameter lingkungan memberikan ukuran kuantitatif dan kualitatif untuk menentukan apakah udara, air, dan makanan bersih atau terkontaminasi. Contoh parameter untuk air meliputi kadar zat kimia seperti raksa, arsen, dan timbal, serta parameter fisika seperti warna dan rasa, sedangkan parameter untuk udara meliputi kadar zat seperti sulfur dioksida dan partikulat.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan lingkungan, yang didefinisikan sebagai upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan untuk mencapai keseimbangan ekologi guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Lingkungan dijelaskan sebagai segala sesuatu di sekitar manusia, termasuk unsur fisik, biotik, dan sosial. Tujuan kesehatan lingkungan adalah mencegah penyakit dan meningkatkan ke
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan yang merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan akibat hubungan antara lingkungan dengan manusia. Faktor lingkungan seperti biologis, fisik, dan sosial ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang fasilitas kesehatan lingkungan seperti perumahan, air bersih, pengelolaan limbah, dan dampak jika tid
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan pemukiman. Tiga aspek utama yang dibahas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan pemukiman, persyaratan lingkungan pemukiman yang sehat, dan upaya-upaya untuk menjamin kesehatan di lingkungan pemukiman.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan dan lingkupnya, mencakup pengertian kesehatan lingkungan, lingkungan hidup, pengaruh lingkungan terhadap kesehatan, serta hubungan antara manusia dan lingkungan."
Dokumen tersebut merupakan pedoman diet untuk pasien hipertensi yang memberikan rekomendasi jenis dan porsi makanan, serta larangan terhadap makanan yang mengandung garam berlebihan. Diet disusun untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah penimbunan cairan dalam tubuh dengan mengatur asupan karbohidrat, protein, lemak, sayuran dan buah-buahan serta mengontrol konsumsi garam.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan higiene sanitasi untuk usaha jasa boga agar melindungi kesehatan masyarakat dari makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta menyesuaikan peraturan sebelumnya mengenai hal tersebut."
Parameter lingkungan memberikan ukuran kuantitatif dan kualitatif untuk menentukan apakah udara, air, dan makanan bersih atau terkontaminasi. Contoh parameter untuk air meliputi kadar zat kimia seperti raksa, arsen, dan timbal, serta parameter fisika seperti warna dan rasa, sedangkan parameter untuk udara meliputi kadar zat seperti sulfur dioksida dan partikulat.
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan lingkungan, yang didefinisikan sebagai upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan untuk mencapai keseimbangan ekologi guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Lingkungan dijelaskan sebagai segala sesuatu di sekitar manusia, termasuk unsur fisik, biotik, dan sosial. Tujuan kesehatan lingkungan adalah mencegah penyakit dan meningkatkan ke
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan yang merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan akibat hubungan antara lingkungan dengan manusia. Faktor lingkungan seperti biologis, fisik, dan sosial ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang fasilitas kesehatan lingkungan seperti perumahan, air bersih, pengelolaan limbah, dan dampak jika tid
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Dokumen tersebut membahas tentang peran, fungsi, dan kompetensi sanitarian sebagai pengelola kesehatan lingkungan. Sanitarian bertanggung jawab untuk menganalisis hasil pengukuran lingkungan, merancang penanggulangan masalah lingkungan, serta mengevaluasi upaya-upaya tersebut. Dokumen juga menjelaskan dampak buruk dari mutu lingkungan yang tidak sesuai standar terhadap kesehatan masyarakat.
1. Dokumen tersebut membahas pelayanan kesehatan lingkungan yang diberikan oleh tim nusantara sehat batch XVII.
2. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi konseling, inspeksi lingkungan, dan intervensi lingkungan untuk mencegah penyakit.
3. Tujuannya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat agar dapat mencegah penyakit. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi konseling, inspeksi lingkungan, dan intervensi lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator kinerja program kesehatan lingkungan serta pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pembekalan tim kesehatan lingkungan yang mencakup penjelasan mengenai kontribusi faktor lingkungan terhadap penyakit, pelayanan kesehatan lingkungan, indikator kinerja program kesehatan lingkungan, dan pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat untuk mencegah penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan Tim Nusantara Sehat Batch XV yang mencakup penjelasan tentang kontribusi faktor lingkungan terhadap penyakit, kaitan antara faktor lingkungan dengan berbagai penyakit, pelaksanaan layanan kesehatan lingkungan di Indonesia, indikator kinerja program kesehatan lingkungan, dan pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip kesehatan lingkungan menurut WHO dan peraturan perundang-undangan Indonesia
2. Terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan menurut WHO yang meliputi penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, sanitasi, dan pencegahan pencemaran
3. Masalah kesehatan lingkungan utama di Indonesia adalah ketersediaan air bersih, sistem pengelolaan
Dokumen tersebut membahas prinsip dasar epidemiologi dan sejarah epidemiologi dengan mengulas tentang John Snow yang dianggap sebagai pendiri epidemiologi modern melalui upayanya menelusuri sumber wabah kolera di London pada 1854. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan epidemiologi yaitu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penyakit dan kelompok berisiko tinggi serta memberikan dasar untuk kebijakan kesehatan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Lingkungan yang tidak sehat dapat menyebabkan berbagai penyakit dan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat.
3. Faktor-faktor lingkungan seperti faktor fisik, sosial, dan ekonomi berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan.
2. LATAR BELAKANG
Dalam lampiran KepMenKes RI
No.872/MenKes/SK/VIII/1997 tanggal 15
Agustus 1997 disebutkan bahwa kontribusi
lingkungan dalam mewujudkan derajat
kesehatan merupakan hal yang essensial
disamping masalah perilaku, keturunan dan
pelayanan kesehatan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar
terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat, sehingga keterkaitan antara
kualitas atau karakteristik lingkungan yang
bermasalah & status kesehatan perlu difahami
dan dikaji secara cermat agar dapat
digambarkan potensi besarnya resiko atau
gangguan kesehatan.
3. PENCEMARAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Menurut Undang-undang No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 1 ayat (1) LINGKUNGAN adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain
KESEHATAN LINGKUNGAN
Adalah ilmu yang mempelajari dinamika interaktif antara kelompok penduduk
atau masyarakat dengan segala macam perubahan lingkungan hidup, seperti
berbagai spesies kehidupan, bahan, zat disekitar manusia yang dapat
menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat
serta upaya pencegahannya (Pudon, 1980 dan Trieff, 1981)
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
Adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau
komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. (UU No. 23/1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 ayat (12)
4. TINGKATAN TAHAP PENCEMARAN MENURUT WHO
(DIKUTIP LAKSMI, 1992).
1. Pencemaran tingkat Pertama, yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan
kerugian pada manusia, baik dilihat dari kadar zat pencemar maupun
waktu kontak dengan lingkungan
2. Pencemaran tingkat Kedua, yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan
iritasi ringan pada panca indera dan telah menimbulkan gangguan pada
komponen ekosistem lain
3. Pencemaran tingkat Tiga, yaitu pencemaran yang sudah mengakibatkan
reaksi faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis
4. Pencemaran tingkat Empat, yaitu pencemaran yang telah menimbulkan
sakit bahkan kematian dalam lingkungan karena kadar zat pencemarnya
terlalu tinggi
5. 5
PEMBANGUNAN DI BERBAGAI BIDANG
MENGALAMI KEMAJUAN PESAT
Dampak Positif(+)
Dampak Negatif(-)
Pencemaran
Masalah Kesehatan
Penduduk, perumahan dll
6. 6
Perubahan pola
kesakitan & kematian dr
penyakit menular ke tdk
menular
TRANSISI DEMOGRAFI
TRANSISI SOSEK
TRANSISI SOSBUD
TRANSFORMASI
LINGKUNGAN
TRANSFORMASI
EPIDEMIOLOGI
KECENDERUNGAN MASALAH-MASALAH
KESEHATAN DI MASA MENDATANG
7. industri menghasilkan produk yang dibutuhkan & limbah
hasil proses produksi yang menimbulkan pencemaran
timbul masalah kesehatan
Masalah kesehatan meliputi modern risk & classical risk
Modern risk misal : dampak radiasi penggunaan Hp, kanker
paru, dll
Clasical risk misal : diare, keracunan makanan,DBD, dll
Secara umum pencemaran lingkungan yang terjadi di
berbagai daerah karena kurangnya pembangunan
kesadaran, kualitas SDM lemahnya/longgarnya pengaturan
& pengawasan serta lemahnya penegakan ADKL
7
8. PENGERTIAN
Merupakan suatu pendekatan untuk mencermati masalah
kesehatan masyarakat dengan menggunakan rencana
pembangunan sebagai titik awal dan melihat dampak
kesehatan yang berhubungan.
ADKL pada dasarnya merupakan model pendekatan
guna mengkaji, dan atau menelaah secara mendalam
untuk mengenal, memahami dan memprediksi kondisi
dan karakteristik lingkungan yang berpotensi terhadap
timbulnya resiko kesehatan, mengembangkan
tatalaksana pemecahan dan pengelolaan masalah serta
upaya lain yang dilaksanakan terhadap sumber
perubahan, media lingkungan, masyarakat terpajan
dan dampak kesehatan yang terjadi
Dampak kesehatan tersebut dapat bersifat langsung atau
tidak langsung, sehingga ADKL merupakan bagian tak
terpisahkan dari proses perencanaan dalam suatu
pembangunan
8
9. TUJUAN
Memahami dan melakukan ADKL sebagai kajian aspek
kesehatan masyarakat terhadap rencana kegiatan
pembangunan, upaya pemantauan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Memahami keterkaitan antara jenis usaha atau
kegiatan, perubahan parameter lingkungan, manusia
yang terpajan dan bentuk dampak kesehatan
masyarakat serta sumber daya kesehatan.
Membantu mempermudah proses pengkajian aspek
kesehatan masyarakat dalam studi AMDAL
Membantu menyajikan hasil kajian dengan informasi
yang relevan.
9
10. ADKL dirancang untuk mengetahui :
Kesenjangan pengetahuan tentang daya racun pencemar
yang dijumpai pada kawasan kegiatan yang melepas
pencemar
Komunitas terpapar yang berdekatan dengan lokasi
kegiatan yang melepas pencemar dimana untuk itu
diperlukan pengukuran biologi pada manusia terpapar atau
investigasi medis (Parameter outcome kesehatan manusia
komunitas)
Jenis/sumber informasi kesehatan tambahan yang
diperlukan (studi uji coba, studi epidemiologi dan
pencatatan, surveilans lokasi spesifik)
10
11. 11
ADKL dapat dilakukan guna menelaah rencana usaha atau kegiatan dalam tahapan
pelaksanaan maupun pengelolaan kegiatan, serta melakukan penilaian guna
menyusun atau mengembangkan upaya pemantauan maupun pengelolaan untuk
mencegah, mengurangi, atau mengelola dampak kesehatan masyarakat akibat
suatu usaha atau kegiatan pembangunan.
ADKL dapat memberikan manfaat secara khusus sebagai berikut :
Membatasi pemajanan kontaminan pada manusia
Menetapkan standar emisi/efluen
Menetapkan standar udara ambient/pencemar dalam air
Menetapkan standar residu kimia dalam makanan
Menetapkan kriteria tindakan membersihkan lokasi buangan B3
MANFAAT
12. 12
ADKL tidak hanya dirancang untuk mengevaluasi dampak kesehatan tetapi juga
untuk MENGIDENTIFIKASI populasi yang memerlukan studi atau tindakan
kesehatan masyarakat.
PROSES
ADKL
Penyuluhan
Kesehatan
Pelayanan dan
Pemeriksaan medis
Saran Tindak
Kesehatan
Surveilans
Kesehatan
Profil
Toksikologi Pencatatan
Penyakit/
Pemajanan
Penelitian
Studi
Kesehatan
13. 13
ADKL dalam kejadian PENCEMARAN :
Suatu analisis dan pengungkapan dampak kesehatan masyarakat yang terpendam dalam
suatu lokasi kegiatan yang melepas pencemar ke media lingkungan
Salah satu fokus ADKL untuk analisis
kejadian pencemaran maka diperlukan informasi tentang :
Lokasi sumber pencemar
Transport pencemar yang lepas ke lingkungan
Kondisi lingkungan
Deskripsi demografik dari penduduk terpapar
Kondisi pemajanan pada manusia (jalur, konsentrasi dan durasi)
14. Data dan Informasi yang relevan diperlukan untuk mencermati :
1. Ciri tipe dampak kesehatan yang di duga timbul
2. Ciri pemajanan
3. Ciri hubungan dose-respons
Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut maka diharapkan dapat melakukan :
1. Perkiraan risiko peristiwa dampak kesehatan
2. Perkiraan jumlah kasus yang di duga timbul
3. Rekomendasi konsentrasi pencemar yang bisa diterima dalam udara, air
atau makanan
14
15. Telaah ADKL sebagai pendekatan kajian aspek
kesehatan lingkungan meliputi :
1. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak
rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan
2. Proses dan potensi terjadinya pemajanan
3. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka
kesakitan dan angka kematian)
4. Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko
5. Sumberdaya kesehatan
6. Kondisi sanitasi lingkungan
7. Status gizi masyarakat
8. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses
penyebaran penyakit
15
16. Hubungan ADKL dengan bidang ilmu lain
Hubungan ADKL dengan Psikologi
Hubungan ADKL dengan Geologi
Hubungan ADKL dengan Hidrologi
Hubungan ADKL dengan Pertanian
Hubungan ADKL dengan Sosiologi
Hubungan ADKL dengan Ilmu Antropologi
16
17. LANGKAH-LANGKAH ADKL
Identifikasi Dampak Potensial
Dilakukan dengan penilaian thd parameter lingkungan yg kemungkinan
akan menjadi bagian isu yg berkaitan dengan masalah kesehatan,
melalui:
1). Telaah kegiatan proyek
2). Telaah data dan informasi berdasarkan studi pustaka dan atau bahan
referensi yg relevan
3). Telaah data dan informasi berdasarkan pengamatan lapangan (survei,
observasi, dll)
4). Telaah hasil uji dan analisis laboratorium
5). Telaah hasil penggunaan / uji binatang percobaan
6). Studi banding terhadap hasilstudi yang pernah dilaksanakan
7). Telah para ahli / profesional
8). Simulasi / model
Identifikasi dampak potensial dari kajian aspek kesehatan dlm studi
AMDAL dpt disusun sebagai berikut :
a). Yang berhubungan dengan cemaran, perlu diperhatikan :
(1). Penyebaran bahan pencemar di media lingkungan
(2). Jalur-jalur pemajanan yang mungkin terjadi (dimasa datang)
(3). Telaah data dan info berdasar studi toksikologi, epidemiologi, dan
kesling
(4). Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis
18. b). Yang berhubungan dengan perindukan vektor :
(1). Perubahan lahan yang dapat menimbulkan genangan air
(2). Perubahan vegetasi yang menunjang atau menghambat
berkembangbiaknya vektor
(3). Telaah data dan info dari studi kesling survei studi epidemio-
logi tentang penyakit bersumber binatang (zoonosis)
(4). Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis
c). Yang berhubungan dengan Perilaku Masyarakat :
(1). Kebiasaan pemanfaatan air
(2). Kebiasaan penggunaan bahan / alat pelindung
(3). Kebiasaan penggunaan insektisida
(4). Kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi
(5). Kebiasaan yang berhubungan dengan pengelolaan makanan
(6). Kebiasaan yang berhubungan dengan masalah kesehatan
(berobat, kontak penderita)
Evaluasi Dampak Potensial
Bertujuan utk menghilangkan dampak potensial yg dianggap tdk
relevan, sehingga diperoleh dampak penting hipotesis, yaitu
prediski yg menggambarkan potensi besarnya dampak kesehatan
yg kemungkinan dpt timbul akibat perubahan lingkungan
19. Pemusatan Dampak Penting (Focusing)
Bertujuan utk mengelompokkan dampak penting yang telah dirumuskan
dari dampak potensial shg diperoleh gambaran ttg isu-isu pokok
permasalahan lingkungan hidup yang terkait erat dengan kesehatan dgn
memperhatikan :
1). Keterkaitan antara rencana usaha / kegiatan dengan komponen
lingkungan yg mengalami perubahan mendasar (dampak penting)
2). Keterkaitan antara komponen dampak penting yg telah dirumuskan
secara holistik, menurut waktu, tahapan kegiatan, maupun dampak
komunikatif yang terjadi
Dalam proses pemusatan, penyusun aspek kesehatan dalam studi
AMDAL harus memperhatikan prioritas kepentingan sebagai berikut :
a). Sifat Dampak ; akut atau kronis
b). Jumlah Penduduk
c). Beban Ekonomi
Pelingkupan Wilayah Studi
Pelingkupan (Scoping) adalah suatu proses berjenjang melalui penapisan
(Screening) utk membatasi permasalahan yang harus ditelaah secara
cermat dan mendalam. Berkaitan dengan masalah epidemiologi, maka
penjabaran batas-batas pelingkupan wilayah dapat dirinci dengan
memperhatikan :
1). Batas Proyek
2). Batas Ekologis
3). Batas Sosial
4). Batas Administrasi
20. PENDEKATAN ADKL MENGGUNAKAN
TEORI SIMPUL PENGAMATAN
20
AGENT /
SUMBER
MEDIA PEMAJANAN (
Air, udara, tanah,
makanan )
BIOMARKER :
Darah, urin,
rambut, lemak,
Selaput
tanduk
Dampak
Sehat
Sakit (Akut,
Subklinik,
Samar)
Mati
MEKANISME :
Inhalasi
Ingesti
Absorbsi
Kontak Langsung
Fisika
Kimia
Mikrobiologis
Radiasi
SIMPUL I SIMPUL II SIMPUL III SIMPUL IV
21. INFORMASI SIMPUL-SIMPUL
1) Simpul I
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian emisi pencemaran udara
(mobil, industri, dll) sumber pencemaran air (rumah tangga, industri
dll) sumber penyakit menular (penderita Thypus, penderita malaria
dll) atau sumber perubahan alamiah, misalnya gunung berapi
2) Simpul II
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian bila komponen
lingkungan tersebut sudah berada disekitar manusia, (contoh :
komponen konsentrasi pencemaran udara, kadar kandungan residu
pestisida dalam sayur-mayur, bakteri E. Coli dalam air minum, dll)
3) Simpul III
Pengamatan, pengukuran kadar Pb. Dalam darah, kadar Merkuri dlm
rambut, kadar COHb dalam darah, kadar DDT dalam lemak tubuh
ataupun Plasmodium spp dalam darah, dll
4) Simpul IV
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian Prevalensi korban
keracunan, prevalensi penderita kanker paru akibat asap rokok,
kanker kulit akibat sinar Ultraviolet, ataupun penderita penyakit
menular lainnya
22. KLASIFIKASI MANIFESTASI KLINIK
GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT
LINGKUNGAN
22
1) Kelompok Penderita Akut
Jumlahnya relatif sedikit, memiliki gejala klinis jelas, perlu tindakan
segera dan sering diklasifikasikan sebagai kecelakaan. Misalnya
penderita keracunan pestisida dosis besar dan penderita demam
Thypus
2) Kelompok Penderita Subklinik
Jumlahnya relatif banyak, memiliki gejala klinis tidak jelas namun
memiliki tanda (indikator) laboratorium khas, sering dihubungkan
dengan penyakit yang diperoleh dari tempat pekerjaan. Contoh :
Anemia pada pekerja pompa bensin, peningkatan kadar COHb darah
polisi lalu lintas, dll
3) Kelompok Penderita dengan Gejala Samar
Jumlahnya amat besar gejalanya tidak khas baik secara klinik
maupun secara laboratorika, akibat pemaparan pada komponen
lingkungan dalam intensitas rendah atau dosis kecil. Misalnya
sekelompok orang yang mengkonsumsi makanan yang mengandung
bahan pewarna sintesis berbahaya, pestisida dalam dosis kecil.
Kelompok penderita dengan gejala samar ini dapat berkembang
menjadi gangguan kesehatan lain, misalnya kanker (Carcinogenic)