Modul ini membahas tentang investigasi kecelakaan sebagai alat bantu penyelidikan kecelakaan dengan tujuan memahami proses investigasi, mengenali kasus yang perlu diselidiki, dan teknik wawancara saksi. Proses investigasi meliputi pengumpulan informasi dari saksi, analisis penyebab, dan rekomendasi tindak lanjut.
Tim RCA mengidentifikasi insiden pasien jatuh dari tempat tidur di ruang ICU yang mengakibatkan cedera. Tim terdiri dari perwakilan dari berbagai departemen untuk menganalisis penyebab insiden secara mendalam. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara untuk merekonstruksi kronologi kejadian. Analisis mengidentifikasi beberapa masalah dalam penanganan pasien seperti kegagalan observ
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan audit SMK3 untuk menilai secara kritis dan sistematis potensi bahaya serta memastikan pelaksanaan K3 sesuai peraturan, indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja program K3, serta hasil umum yang disampaikan dalam laporan audit SMK3.
Dokumen tersebut membahas tentang Pulbaket (Pemeriksaan Lokasi Berawal Kasus) yang meliputi pengertian, tujuan, tata cara pelaksanaan, dan hasil Pulbaket. Pulbaket bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi awal mengenai dugaan tindak pidana kehutanan melalui observasi, wawancara, pengawasan, dan integrasi informasi. Hasil Pulbaket berisi fakta-fakta, barang bukti, dan alat bukti awal yang dapat
RCA digunakan untuk menganalisis insiden dengan tujuan mengidentifikasi akar masalahnya agar dapat mencegah terulangnya insiden serupa. Terdapat 7 langkah RCA yakni identifikasi insiden, tim investigator, kumpulan data, kronologi kejadian, identifikasi masalah, analisis informasi, dan rekomendasi tindakan. RCA dapat diterapkan di unit RMIK untuk meningkatkan mutu informasi kesehatan dengan menganalisis insiden terda
Pelatihan internal audit memberikan panduan tentang proses audit internal, peran auditor, dan persyaratan audit sesuai ISO 19011 dan ISO 27001. Pelatihan ini membantu peserta memahami dan melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis akar penyebab (root cause analysis/RCA) sebagai tindak lanjut dari matriks pembobotan risiko klinis. Metode RCA digunakan untuk mengidentifikasi penyebab utama suatu insiden dengan menganalisis faktor-faktor penyebabnya, sehingga dapat mencegah terulangnya insiden serupa. Langkah-langkah RCA meliputi penyusunan tim, rumusan masalah, kronologi ke
Unit ini menjelaskan tentang pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja, meliputi membantu pengembangan kebijakan K3, melaksanakan pencegahan kecelakaan dan penyakit, melakukan pemeriksaan keselamatan tempat kerja, serta memelihara catatan dan statistik kecelakaan. Elemen kompetensi meliputi membantu pengembangan dan pelaksanaan kebijakan K3, memahami prinsip-prinsip K3
Dokumen tersebut membahas tentang Pulbaket (Pemeriksaan Lokasi Berawal Kasus) yang meliputi pengertian, tujuan, tata cara pelaksanaan, dan hasil Pulbaket. Pulbaket bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi awal mengenai dugaan tindak pidana kehutanan melalui observasi, wawancara, pengawasan, dan integrasi informasi. Hasil Pulbaket berisi fakta-fakta, barang bukti, dan alat bukti awal yang dapat
RCA digunakan untuk menganalisis insiden dengan tujuan mengidentifikasi akar masalahnya agar dapat mencegah terulangnya insiden serupa. Terdapat 7 langkah RCA yakni identifikasi insiden, tim investigator, kumpulan data, kronologi kejadian, identifikasi masalah, analisis informasi, dan rekomendasi tindakan. RCA dapat diterapkan di unit RMIK untuk meningkatkan mutu informasi kesehatan dengan menganalisis insiden terda
Pelatihan internal audit memberikan panduan tentang proses audit internal, peran auditor, dan persyaratan audit sesuai ISO 19011 dan ISO 27001. Pelatihan ini membantu peserta memahami dan melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis akar penyebab (root cause analysis/RCA) sebagai tindak lanjut dari matriks pembobotan risiko klinis. Metode RCA digunakan untuk mengidentifikasi penyebab utama suatu insiden dengan menganalisis faktor-faktor penyebabnya, sehingga dapat mencegah terulangnya insiden serupa. Langkah-langkah RCA meliputi penyusunan tim, rumusan masalah, kronologi ke
Unit ini menjelaskan tentang pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja, meliputi membantu pengembangan kebijakan K3, melaksanakan pencegahan kecelakaan dan penyakit, melakukan pemeriksaan keselamatan tempat kerja, serta memelihara catatan dan statistik kecelakaan. Elemen kompetensi meliputi membantu pengembangan dan pelaksanaan kebijakan K3, memahami prinsip-prinsip K3
Dokumen tersebut membahas tentang otomatisasi alat kontrol yang menggabungkan ilmu mekanika, elektronika, dan sistem berbasis komputer untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan fleksibilitas melalui proses otomatis berdasarkan program instruksi.
Dokumen tersebut berisi profil seorang tenaga ahli supervisi perawatan mekanik beserta penjelasan tentang peran dan tanggung jawab seorang supervisor dalam perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi perawatan mekanik di PT. KIAT GLOBAL BATAM SUKSES. Terdapat informasi mengenai peraturan K3, tujuan penyusunan standar kompetensi sektor industri migas, dasar-dasar K3 di industri migas, serta beberapa kode unit kompetensi terkait perawatan mekanik.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
Ìý
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
Ìý
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
Ìý
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems – Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
2. SASARAN KEGIATAN
Diharapkan peserta pelatihan dapat:
• Menjelaskan tujuan & manfaat penyelidikan kecelakaan kerja
• Mengenal kasus-kasus kecelakaan kerja yang perlu dilakukan
penyelidikan
• Mampu melakukan proses wawancara terhadap korban dan
atau saksi secara efektif
• Mengenal metode & kegunaan analisis kecelakaan kerja serta
mampu mengaplikasikannya
• Mampu menyiapkan laporan kerja yang komprehensif
3. TUJUAN PENYELIDIKAN KECELAKAN
Penyelidikan kecelakaan akan efektif, apabila dapat:
Menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
Menentukan sebab-sebab sebenarnya
Menentukan risiko
Mengembangkan kepengawasan
Menentukan kecenderungan
Menunjukkan peran serta
4. BILAMANA INVESTIGASI KECELAKAAN
DILAKUKAN, INGAT BAHWA
kita mencoba untuk menentukan semua
penyebab dari kecelakaan tersebut, bukan SIAPA
untuk menghukum SIAPA yang melakukannya
5. WHICH
kecelakaan manakah yang harus
diinvestigasi dan dilaporkan?
• Semua kecelakaan, tidak peduli kecilnya
kemungkinan terlihat, harus dilaporkan
kepada Supervisor secepatnya
• Keparahan kecelakaan akan
menentukan investigasi yang diperlukan
• Untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa
pada masa yang akan datang.
• Untuk menentukan penyebab kejadian
tersebut, dimana kemungkinan biasa terjadi
dalam proses kerja atau biasa terjadi di tempat
lain.
• Menyediakan informasi kejadian tersebut untuk
keperluan analisis
mengapa kecelakaan perlu diinvestigasi
dan dilaporkan
WHY
6. HOW
1. Tanggapi secepatnya secara positif. (Supervisor)
2. Kumpulkan semua informasi yang berkaitan. (Supervisor & dibantu Safety
Supervisor, bila diperlukan)
3. Analisa semua penyebab penting. (Supervisor & dibantu Safety Supervisor,
bila diperlukan)
4. Laporkan penemuan-penemuan dan rekomendasikan yang diperlukan.
(Supervisor)
5. Kembangkan dan tuangkan saran-saran perbaikan dan lakukan tindakan.
(Manajer, HSE Coordinator)
6. Teruskan untuk proses lebih lanjut. (Manajer dan HSE Coordinator)
Bagaimana Proses Investigasi dilakukan?
7. DATA YANG DIPERLUKAN
• PEOPLE (data korban, saksi)
• POSITION (posisi, status, letak)
• PAPER (data, dokumen, foto, sketsa)
• PARTS (peralatan, parts, sample)
8. INVESTIGASI KECELAKAAN PERLU
MELIBATKAN ANDA SEBAGAI
SUPERVISOR, KARENA:
• anda mengetahui orang-orang anda dan proses kerjanya.
• secara tidak langsung anda juga terlibat dalam kejadian
tersebut atau terlibat pada proses pengambilan tindakan
perbaikan.
• anda dapat mengambil manfaat dari investigasi ini.
• anda tahu dimana mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
9. PEROLEHAN INFORMASI
• dapatkan gambaran global
• wawancara para saksi
• peragaan ulang
• sketsa dan peta
• pemeriksaan peralatan
• pemeriksaan catatan pribadi
• photo dan gambar
• analisa material dan peralatan yang rusak
10. langkah-langkah dalam menganalisa penyebab kecelakaan:
 Tuliskan setiap bentuk kecelakaan/kerugian
 Tentukan hal-hal yang berhubungan dengan kontak energi
 Tuliskan Tindakan dan Kondisi Tidak Aman
 Sebab dasarnya berupa tindakan dan kondisi tidak aman
 Analisa tahap akhir oleh Manajer
11. KUNCI SUKSES MELAKSANAKAN
INVESTIGASI
• Waktu yang tepat dan secepat mungkin melakukan
investigasi, setelah terjadi Insiden
• Tim yang terorganisasi dengan baik dan Kompeten
• Pendokumentasian hasil Investigasi baik
• Data yang tersedia dilapangan cukup
12. MEMBUAT LAPORAN KECELAKAAN
Supervisor segera menyelesaikan laporan
Gunakan Formulir Standar
1.Menjawab apa yang terjadi, dimana dan bagaimana kecelakaan terjadi
2.Mengumpulkan data yang konsisten
3.Memuat langkah tindak lanjut dan rencana tindakan perbaikan
4.Dapat digunakan untuk berbagai jenis kecelakaan
Tulis Laporan yang Baik
1.Dapat memberi informasi secara rinci
2.Dapat mengevaluasi potensi bahaya
3.Dapat menguraikan kejadian
4.Dapat menganalisa penyebab
5.Dapat menyampaikan rencana-rencana tindakan
13. REKOMENDASI HARUS MENGARAH
1. Dapat menghilangkan
masalah/Insiden/Kecelakaan kedepan
2. Dapat mengurangi Konsekuensi/Severity atau
Tingkat Keparahan Kegagalan
3. Dapat mengurangi
Frequensi/Probability/Likelihood/Tingkat Kerapatan
Kejadian
14. TATA CARA PELAPORAN DAN
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
PERMENAKER NO. PER-03.MEN/1998
• Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang
terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya
• Kecelakaan kerja , atau Kebakaran atau peledakan atau
bahaya pembuangan limbah atau kejadian berbahaya lainnya
15. FORMAT
LAPORAN MELIPUTI
DATA UMUM
1. Identitas Perusahaan
2. Informasi Kecelakaan
3. Keterangan lain
DATA KORBAN
1. Jumlah korban
2. Nama
3. Akibat kecelakaan
4. Keterangan cidera
FAKTA YANG DIBUAT
1. Kondisi yang berbahaya
2. Tindakan yang berbagaya
URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN
SUMBER KECELAKAAN
TYPE KECELAKAAN
PENYEBAB KECELAKAAN
SYARAT-SYARAT YANG DIBERIKAN
TINDAKAN LEBIH LANJUT
HAL-HAL LAIN YANG PERLU DILAPORKAN
16. TINJAUAN ULANG OLEH MANAJEMEN
 Melihat apakah rekomendasi ditunjang oleh fakta yang
ditemukan
 Melihat kelengkapan dan ketetapan
 Melihat apakah informasi diperoleh dari berbagai pihak
secara seimbang
 Mengenal apakah ada program, standar, dan pelaksanaan
yang tidak sesuai
 Menambah pengalaman para manajer dalam meyelesaikan
masalah kecelakaan
 Meningkatkan mutu penyelidikan bagi Supervisor yang
bersangkutan
17. Supervisor to take immediate
corrective action and provide
the action taken on report
form
Operations Manager reviews
the investigation to ensure all
appropriate actions has been
taken, and affix his signature
Dept. Manager must be
satisfied that the
investigation is completed
and confirmed the corrective
action is taken, and affix his
signature
HSE Manager reviews the
corrective action notes,
reconfirm on site, and affix
his signature
Communicate the accident/
incident, causes and
corrective action taken with
all employees thru Toolbox
Meeting
Return to HSE Dept. for
distribution and analysis.
copies send to Dept./
Operation Management,
concerned Superintendent/
Supervisor, and one copy
kept by HSE Department
DIAGRAM ALIR TINDAK LANJUT &
PENUTUPAN (CONTOH)
Accident/
incident occurred
Medical Treatment
by Medic or
Medevac
The Supervisor report verbally
to Dept. Manager and HSE
Department not more than 2
hours
Report to his Supervisor
immediately by Injured
Person or Witness
Investigation carried out by the
Supervisor & HSE personnel or
by Investigation Team
Dept Manager report the
incident verbally to
Operations Manager
HSE Supervisor actions:
•Initiate investigation
•Report writing
Full investigation report
includes corrective &
preventive action taken
Submit the report to HSE Dept.,
Operations Manager within 2 days
DIAGRAM ALIR PELAPORAN
KECELAKAAN (CONTOH)