Dokumen tersebut membahas tentang Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan strategi implementasi kurikulum 2013. Dokumen ini menjelaskan kerangka dasar kurikulum 2013 yang berlandaskan filosofis, teoritis, dan yuridis tertentu serta menetapkan struktur kurikulum dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Dokumen ini juga menjelaskan strategi implementasi kurikulum yang meliputi pel
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di sekolah yang mencakup (1) definisi gerakan pendidikan karakter, (2) urgensi pendidikan karakter, dan (3) fokus implementasi pendidikan karakter melalui berbagai dimensi seperti kurikulum, kegiatan sekolah, dan keterlibatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di sekolah yang mencakup (1) definisi gerakan pendidikan karakter, (2) urgensi pendidikan karakter, dan (3) fokus implementasi pendidikan karakter melalui berbagai dimensi seperti kurikulum, kegiatan, partisipasi masyarakat, dan pengembangan kapasitas pelaku pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di sekolah yang mencakup (1) definisi gerakan pendidikan karakter, (2) urgensi pendidikan karakter, dan (3) fokus implementasi pendidikan karakter melalui berbagai dimensi seperti kurikulum, kegiatan sekolah, dan keterlibatan masyarakat.
1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptxYuhanidhaSiti
油
Kurikulum 2013 terus mengalami perbaikan untuk meningkatkan implementasinya. Perbaikan terakhir pada 2016 memperbaiki koherensi antar Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta menata ulang pengembangan sikap spiritual dan sosial di semua mata pelajaran.
Dokumen tersebut membahas dinamika perkembangan kurikulum 2013 di Indonesia, termasuk kebijakan kurikulum, kerangka pengembangan kurikulum, perbaikan dokumen kurikulum, dan ide dasar pengembangan kurikulum 2013."
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia, yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. Pendidikan karakter dipandang penting untuk membangun karakter generasi muda Indonesia agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas dinamika perkembangan kurikulum 2013 di Indonesia, termasuk kebijakan kurikulum, kerangka pengembangan kurikulum, ide kurikulum, dan perbaikan dokumen kurikulum 2013."
Dokumen ini memberikan gambaran mengenai kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan untuk tingkatan 4 di sekolah menengah. Ia menjelaskan objektif, tema, dan strategi pengajaran mata pelajaran ini yang bertujuan melahirkan warganegara yang bertanggungjawab dan patriotik. Dokumen ini juga menekankan aktiviti khidmat masyarakat sebagai komponen penting dalam memupuk kesedaran sivik murid.
Dokumen ini membahas kandungan dan pelaksanaan kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan di sekolah menengah. Ia menjelaskan enam tema utama yang meliputi pencapaian diri, hubungan keluarga, kehidupan bermasyarakat, warisan budaya Malaysia, kedaulatan negara, dan cabaran masa depan. Dokumen ini juga menekankan pentingnya aktiviti khidmat masyarakat bagi membentuk warganegara yang bertanggung
Kurikulum 2013 terus diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dokumen ini membahas perkembangan kurikulum 2013 sejak diluncurkan, termasuk perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada 2016 untuk menyelaraskan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, serta penataan kompetensi karakter dan sikap spiritual dan sosial pada semua mata pelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di sekolah yang mencakup (1) definisi gerakan pendidikan karakter, (2) urgensi pendidikan karakter, dan (3) fokus implementasi pendidikan karakter melalui berbagai dimensi seperti kurikulum, kegiatan sekolah, dan keterlibatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di sekolah yang mencakup (1) definisi gerakan pendidikan karakter, (2) urgensi pendidikan karakter, dan (3) fokus implementasi pendidikan karakter melalui berbagai dimensi seperti kurikulum, kegiatan, partisipasi masyarakat, dan pengembangan kapasitas pelaku pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di sekolah yang mencakup (1) definisi gerakan pendidikan karakter, (2) urgensi pendidikan karakter, dan (3) fokus implementasi pendidikan karakter melalui berbagai dimensi seperti kurikulum, kegiatan sekolah, dan keterlibatan masyarakat.
1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptxYuhanidhaSiti
油
Kurikulum 2013 terus mengalami perbaikan untuk meningkatkan implementasinya. Perbaikan terakhir pada 2016 memperbaiki koherensi antar Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar serta menata ulang pengembangan sikap spiritual dan sosial di semua mata pelajaran.
Dokumen tersebut membahas dinamika perkembangan kurikulum 2013 di Indonesia, termasuk kebijakan kurikulum, kerangka pengembangan kurikulum, perbaikan dokumen kurikulum, dan ide dasar pengembangan kurikulum 2013."
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia, yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. Pendidikan karakter dipandang penting untuk membangun karakter generasi muda Indonesia agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas dinamika perkembangan kurikulum 2013 di Indonesia, termasuk kebijakan kurikulum, kerangka pengembangan kurikulum, ide kurikulum, dan perbaikan dokumen kurikulum 2013."
Dokumen ini memberikan gambaran mengenai kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan untuk tingkatan 4 di sekolah menengah. Ia menjelaskan objektif, tema, dan strategi pengajaran mata pelajaran ini yang bertujuan melahirkan warganegara yang bertanggungjawab dan patriotik. Dokumen ini juga menekankan aktiviti khidmat masyarakat sebagai komponen penting dalam memupuk kesedaran sivik murid.
Dokumen ini membahas kandungan dan pelaksanaan kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan di sekolah menengah. Ia menjelaskan enam tema utama yang meliputi pencapaian diri, hubungan keluarga, kehidupan bermasyarakat, warisan budaya Malaysia, kedaulatan negara, dan cabaran masa depan. Dokumen ini juga menekankan pentingnya aktiviti khidmat masyarakat bagi membentuk warganegara yang bertanggung
Kurikulum 2013 terus diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dokumen ini membahas perkembangan kurikulum 2013 sejak diluncurkan, termasuk perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada 2016 untuk menyelaraskan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, serta penataan kompetensi karakter dan sikap spiritual dan sosial pada semua mata pelajaran.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5khairizal2005
油
Materi Sekolah Siaga Kependudukan dari dinas KB
1. Sekolah yang mengintegrasikan
pendidikan kependudukan dan keluarga
berencana dan pembangunan keluarga ke
dalam beberapa mata pelajaran dimana di
dalamnya terdapat pojok kependudukan
sebagai salah satu sumber belajar peserta
didik sebagai upaya pembentukan
generasi berencana. (EKSTRAKURIKULER,
POJOK BUKU = LITERASI = GLS)
SEKOLAH SIAGA
KEPENDUDUKAN (SSK)
2. KKBPK DAN SSK
MASALAH KEPENDUDUKAN
KELUARGA BERENCANA
PEMBANGUNAN KELUARGA
8 FUNGSI KELUARGA
SEKOLAH
SIAGA
KEPENDUDUKAN
(SSK)
3. upaya-upaya mengatasi masalah
kependudukan sesungguhnya bisa
dimulai dengan menyemai benih-
benih kependudukan kepada generasi
muda.
Ketika seorang remaja sudah
memahami
dengan baik bahaya perkawinan usia
muda, ancaman ledakan penduduk
akibat kelahiran yang tak terkendali,
maupun dampak lain seperti
kekurangan pangan, lahan produktif,
4. LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
DASAR PELAKSANAAN
KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEPALA BKKBN
DAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL R.I.
NOMOR :
184/KSM/D3/2011
13/VIII/KB/2011
Tentang
Upaya mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
melalui Pendidikan Berwawasan Kependudukan
dan Keluarga Berencana bagi Pendidik, Peserta
Didik, dan tenaga Kependidikan
5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PIHAK KEDUA
Mengembangkan pendidikan berwawasan
Kependudukan dan KB ke dalam kurikulum;
Meningkatkan kompetensi pendidik, peserta didik
dan tenaga kependidikan mengenai wawasan
kependudukan dan KB, baik melalui pendidikan
formal maupun nonformal;
Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan secara periodik bersama Pihak
Pertama.
6. KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Melaksanakan
pendidikan
melalui:
media
kerjasama 1. Meningkatkan kerjasama dengan
seluruh
kependudukan
Jalur pendidikan formal
yaitu
pendidikan
Menengah
SLTA/MA)
Tinggi.
dasar Pendidikan
(SLTP/MTs
dan dan
Perguruan
Jalur pendidikan
nonformal yaitu jalur
pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat
dilaksanakan
secara berstruktur dan
berjenjang.
Jalur pendidikan informal
yaitu jalur pendidikan
keluarga,
kelompok,
lingkungan,
masyarakat,
massa.
serta
stakeholders dan mitra kerja.
2. Memanfaatkan sumber daya dan potensi jejaring
kerja yang telah ada.
3. Mengintegrasikan kegiatan Penduk ke
dalam
berbagai kegiatan yang telah ada di masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas materi Penduk
termasuk berbagai buku
pegangan, alat
bantu
dengan
pengajaran/fasilitasi serta fasilitasi
prinsip
based),
sasaran
berdasarkan fakta dan data (evidence
sesuai dengan kebutuhan
segmentasi
dan mudah digunakan (user friendly)
termasuk kebutuhan muatan lokal.
5. Meningkatkan pemanfaatan berbagai media,
baik tradisional, cetak maupun elektronik,
termasuk teknologi informasi.
6. Meningkatkan kualitas dan kualitas
sumberdaya manusia pengelola kerjasama
Penduk.
KEBIJAKAN STRATEGI
7. 1. Sekolah satu-satunya Agent of Change
2. Kurikulum pendidikan kependudukan kurang kontekstual
3. Materi kependudukan tidak terintegrasi ke semua mapel
4. Pembelajaran kependudukan masih berbasis
tekstual,seharusnya aplikatif
5. Guru kurang memiliki pengetahuan
kependudukan
6. Semua masalah sosial akibat dari masalah
kependudukan
7. Semua kebijakan pembangunan berbasis
data kependudukan
8. Kearifan lokal tidak masuk suplemen kurikulum
kependudukan
9. Ada korelasi signifikan antara bencana alam dengan masalah
kependudukan
10. Tidak ada sosialisasi masalah kependudukan ke jenjang
LATAR BELAKANG
8. Materi kependudukan diintegrasikan dengan mata
pelajaran sesuai dengan pokok bahasan sehingga
bukan mata pelajaran baru, tidak menambah jam
pelajaran, tidak menganggu kegiatan belajar
mengajar namun justru mempertajam materi yang
dibahas
Program SSK menjadi wadah bagi program-program
yang digulirkan BKKBN Sseperti PIK-Remaja, Genre
Goes To School, dan lain-lain. Sehingga dapat berjalan
berdampingan dan simultan
KONSEP SEKOLAH
SIAGA KEPENDUDUKAN
(SSK)
9. Program SSK berbasis kurikulum nasional sehingga
tidak akan ada perbedaan karakteristik wilayah baik
secara geografis maupun administratif
Program SSK bersifat gradual karena meliputi
beberapa bidang studi sesuai dengan pokok bahasan
pada mata pelajaran tersebut sehingga akan terus
menerus mengalami pengembangan
Program SSK ini akan konsisten karena akan terus
dilaksanakan selama mata pelajaran dan pokok
bahasan yang berhubungan dengan kependudukan
tetap ada dalam kurikulum
10. Data kependudukan yang diobservasi,
dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan
dikomunikasikan oleh para siswa adalah
data kependudukan tempat tinggal para
siswa sendiri sehingga diharapkan muncul
kesadaran dan tanggung jawab
terhadap kondisi kependudukan di
daerahnya masing-masing
11. INPUT
Muatan pendidikan kependudukan dan
program keluarga berencana dalam materi
pelajaran
PROSES
Kegiatan belajar mengajar, ekstrakurikuler
dan pojok kependudukan
OUTPUT
Memupuk kesadaran akan kondisi kependudukan
Menumbuhkan sikap tanggung jawab dan perilaku
adaptif berkaitan dengan dinamika
kependudukan.
OUTCOME
Mengembangkan sikap yang tepat dalam
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-
masalah kependudukan kelak ketika mereka
menjadi dewasa
STRATEGI
DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
14. Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Nilai-nilai Karakter
(Etika)
Olah Hati
(Literasi)
Olah
Pikir
(Estetika)
Olah
Karsa
(Kinestetika)
Olah
Raga
Filosofi Pendidikan Karakter
Ki Hajar Dewantara
19
KURIKULUM 2013
1. SIKAP KI-1 DAN KI-2
2. PENGEMBANGAN NILAI-NILAI
KARAKTER
Nilai
Utam
a
Rel
i
giu
s
Nasi
o
nalis
Ma
n
dir
i
Goton
g
Royon
g
Integr
itas
*Nilai-nilai utamadisesuaikandengan GNRM, kearifanlokal
dankreativitassekolah
Variasi Metode Pembelajaran:
Metode pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning)
Metode pembelajaran berbasis
proyek (project based learning)
Metode pembelajaran melalui
penemuan/ pencarian/penelitian
(inquiry/discovery learning)
Dsb
Kristalisasi Nilai-Nilai
16. 21
Pengertian
kurikulum
menurut UU Sisdiknas 20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Pasal 1,butir 19)
17. UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
Fungsi
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Nasional
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan
22
19. PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
KBK 2004
KTSP 2006
KURIKULUM
2013
2. Pendalaman
dan Perluasan
Materi
1. Penataan Pola
Pikir dan Tata
Kelola
4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
2424
20. SISTEM KURIKULUM
(CURRICULUM SYSTEM&
CURRICULUM ENGENEERING)
(Beaucha
m:1975,
Saylor&Al
exander,1
ASAS MESO
(institusi, wilayah,)
ASAS MAKRO
(Pemerintah, DPR
ASAS META - AKADEMIK/FILOSOFIS
(universal, netral, academic truth)
ARAS MIKRO
(satuan pendidikan,
situasi belajar, kelas,
kehidupan)
Kurikulum Riil/
Praktis dalam
Konteks belajar
Dan pembelajaran
Pedoman
Implementasi
Kurikulum,Diklat,
Advokasi dll
Kurikulum
Sbg Kebijakan
Nasional
UUD,UU,PP,
Permendikbud
Kurikulum
sebagai
idea, konsep
23. ALIRAN
FILSAFAT
PENDIDIKAAN
Perenialism
Essentialism
Progressivism
Reconstructionism
DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM
FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas
Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR
KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN
ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)
KURIKULUM 2013 (KBK):
Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI
LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN
EVALUASI KURIKULUM:
Penetapan Konteks dan
Tujuan
Pemilihan Model
Pelaksanaan
Revisi Kurikulum
TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas
Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya,
pola, dan pengendalian mutu.
Pasal 3 : fungsi (mengembangkan
kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban
bangsa)
Teori berbasis Kecakapan pekerjaan
organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi
yang dewasa
kepemilikan sikap, keterampilan,
pengetahuan secara holistik, atau formal,
valuasional dan praksiologi.
RPJMN 2010-2014
SEKTOR PENDIDIKAN
Perubahan
metodologi
pembelajaran
Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN
2010
Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan
Nasional: Penyempurnaan
kurikulum dan metode
pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai
Budaya bangsa untuk
membentuk daya saing
dan karakter bangsa
28
NO STANDAR URAIAN
1. KOMPETENSI
LULUSAN
Dikembangkan sesuai tuntutan
kekinian Indonesia dan masa depan
sesuai kebutuhan.
2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian
dengan kompetensi.
3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi
dengan pendekatan scientific
4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan
teknik tes dan non tes (portfolio).
24. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
(PP 19/2005 SNP), diubah dg.PP 32/2013)
K T S P
PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN (KTSP)
Th is image
cann ot
curre ntly b e
d isp laye d.
Pemetaan Regulasi Kurikulum dalam Sistem Pendidikan Nasional
(Merujuk pada UU 20/2003 Ttg Sisdiknas dan UU 14/2005 Ttg Guru;
Psl. 35 UU 20/2003 Sisdiknas dan PP 19/2003 SNP), diubah dg.PP 32/2013)
SPras SPTK
Spro
(Pmd.65/20
13)
SI
(Pmd.64/201
3)
SKL
SPn
(Pmd.66/201
3)
SPl SPBia
Pemerintah
Daerah:
Satuan
Pendidikan
Pemerintah : KEMDIKBUD,
BUKU PANDUAN GURU BUKU TEKS
PELAJARAN Pmd.
71/2013)
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Psl. 38 ayat (1)) UU 20/2003)
(Ps l. 38 ayat (2)) UU 20/2003)
(PP 38/2007 UU 32/2006,
Psl. 38 ayat (2) UU 20/2003)
8 Permendukbud: SKL, SI, Spro,
Spen, Spras, SPTK, SPI, SPBia
Permendikbud
Perangkat Kurikulum:
(
Pmd 67 s/d 70/2013)
(Permendikbud: 59/2013)
STRUKTUR KURIKULUM
26. KEPENDUDUKAN
DINAMIKA KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
JUMLAH DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK
POTENSI DINAMIKA UMUR PENDUDUK DI INDONESIA
ISU KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA DAN DUNIA
REMAJA DI SEKOTAR KITA
PROBLEMA REMAJA
MENINGKATNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF
TANTANGAN DI USIA PRODUKTIF
LANSIA DI SEKITAR KITA
PROBLEMATIKA LANSIA
URBANISASI DAN MASALAH PERKOTAAN
PEDULI DAERAH
27. MASALAH KEPENDUDUKA N
INDONESIA
≒
≒
≒
≒
Penduduk BESAR dengan
kualitas relatif rendah
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
masih TINGG/
Fertilitas relatif masih
TINGGI dengan penyebaran
TIDAK MERATA
Mortalitas
Angka Kematian anak masih
T/NGGI
Angka Kematian /bu
masih T/NGG/
Angka Harapan Hidup
relatif
RENDAH
≒ Mobilitas
Persebaran
TIMPANG Urbanisasi
Transmigrasi
≒
≒
TKl/TKW, di/
30. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH 2013
MATA PLAJARAN KELAS
X XI XII
Kelompok Umum
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B
7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan
lokal)
3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20
Matapelajaran p3/2
e8
m/201
i9
natan voH
kW
asi (untuk SMK) 24 24 24
31. STRUKTUR KURIKULUM PEMINATAN SMA 2013
MATA PELAJARAN KELAS
X XI XII
Kelompok A dan B (Umum) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
I. Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pel Ya3
n/28
g/201
h9
arus DH
iW
tempuh per minggu 42 44 3
48
4
32. Langkah-langkah integrasi
Menginventasirasi KI dan KD
masing-masing mata
pelajaran
Mengkaji KI dan KD yang
selaras dan dapat
diintegrasikan
Mengkaji silabus
Menyusun RPP
Menyusun Bahan
33. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
(UU No 20 Tahun 2003 ttg Sisdiknas Pasal
3) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
(Penjelasan UU: kompetensi lulusan
mencakup sikap, pengetahuan,
keterampilan)
SIKAP SPIRITUAL beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(KI-1)
SOSIAL berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
(KI-2)
PENGETAHUAN berilmHW u 40
(KI-3)
KETERAMPILAN cakap dan
kreatif (KI-4)
34. KOMPETENSI INTI DAN KD
INTI
KI-1 SIKAP SPIRITUAL
KI-2 SIKAP SOSIAL
KI-3 PENGETAHUA
N
KD-1
KD-2
dst
KI-4 KETERAMPILAN KD-1
KD-2
Dst
41
35. INTEGRASI INTRAKUEIKULER
KKBPK DAN SSK INTEGRASI MAPEL
(KD)
KEPENDUDUKAN GEOGRAFI, BIOLOGI, EK,
BAHASA
KEAGAMAAN AGAMA, BAHASA
SOCIAL
BUDAYA
SOSIOLOGI, PPKn, BAHASA
CINTA
KASIH
SEMUA MAPEL
PERLINDUNGAN SEMUA MAPEL
REPRODUKSI BIOLOGI, BAHASA
SOSIALISASI & PENDIDIKAN SOSIOLOGI, BAHASA
EKONOMI EKONOMI, PKWU, BAHASA
PEMBINAAN LINGKUNGAN BIOLOGI, BAHASA
36. BENTUK INTEGRASI PADA KD
BIOLOGI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.12 Menganalisis hubungan
struktur jaringan penyusun
organ reproduksi dengan
fungsinya dalam system
reproduksi manusia
4.12 Menyajikan hasil analisis tentang
dampak pergaulan bebas, penyakit
dan kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan
sistem reproduksi manusia serta
teknologi sistem reproduksi
3.13 Menganalisis penerapan
prinsip reproduksi pada manusia
dan pemberian ASI ekslusif
dalam program keluarga
berencana sebagai upaya
meningkatkan mutu Sumber
Daya Manusia (SDM)
4.13 Menyajikan karya tulis tentang
pentingnya menyiapkan generasi
terencana untuk meningkatkan mutu
Sumber Daya Manusia (SDM)
37. BENTUK INTEGRASI PADA KD
EKONOMI
PJOK
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.3 Menganalisis
permasalahan
ketenagakerjaan dalam
pembangunan ekonomi.
4.3 Menyajikan hasil analisis masalah
ketenagakerjaan dalam pembangunan
ekonomi dan cara mengatasinya.
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.9 Memahami konsep dan prinsip
pergaulan yang sehat antar
remaja dan menjaga diri dari
kehamilan pada usia sekolah
4.9 Mempresentasikan konsep dan prinsip
pergaulan yang sehat antar remaja
dan menjaga diri dari kehamilan pada
usia sekolah
38. BENTUK INTEGRASI PADA KD
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.6 Menganalisis ancaman terhadap
negara dan upaya penyelesaiannya di
bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal
Ika
4.6 Menyaji hasil analisis tentang
ancaman terhadap negara dan
upaya penyelesaiannya di bidang
Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan
keamanan
PPKn
SOSIOLOGI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.2 Menganalisis permasalahan sosial
dalam kaitannya dengan
pengelompokan sosial dan
kecenderungan eksklusi sosial
di masyarakat dari sudut
pandang dan pendekatan
Sosiologis.
4.2 Memberikan respons dalam mengatasi
permasalahan sosial yang terjadi di
masyarakat dengan cara memahami
kaitan pengelompokan sosial dengan
kecenderungan eksklusi dan
timbulnya permasalahan sosial.
39. BENTUK INTEGRASI PADA KD
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.1 memahami karakteristik
kewirausahaan (misalnya berorientasi
ke masa depan dan berani mengambil
risiko) dalam menjalankan kegiatan
usaha
4.1 mengidentifikasi karakteristik
wirausahawan berdasarkan
keberhasilan dan kegagalan usaha
PKWU
GEOGRAFI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.5 menganalisis dinamika
kependudukan di Indonesia
untuk perencanaan
pembangunan
4.5 menyajikan data kependudukan dalam
bentuk peta, tabel, grafik, dan/atau
gambar
41. BENTUK INTEGRASI PADA KD
IPA
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.7 Menganalisis interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya
serta dinamika populasi akibat
interaksi tersebut
Kls VII
4.7 Menyajikan hasil pengamatan
terhadap interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan sekitarny
3.1 Menghubungkan sistem reproduksi
pada manusia dan gangguan pada
sistem reproduksi dengan
penerapan pola hidup yang
menunjang kesehatan reproduksi
Kls IX
4.1 Menyajikan hasil penulusuran
informasi dari berbagai sumber
terkait kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada organ
reproduksi
42. BENTUK INTEGRASI PADA KD
IPS
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.3 Memahami konsep interaksi antara
manusia dengan ruang sehingga
menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
permintaan, dan penawaran) dan
interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi,
sosial, dan budaya Indonesia.
Kls VII
4.3 Menjelaskan hasil analisis tentang konsep
interaksi antara manusia dengan ruang
sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
permintaan, dan penawaran) dan
interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi,
sosial, dan budaya Indonesia.
3.3 Menganalisis ketergantungan antarruang
dilihat dari konsep ekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan
pengaruhnya terhadap migrasi
penduduk, transportasi, lembaga sosial
dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan,
dan kesejahteraan masyarakat
Kls IX
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
ketergantungan antarruang dilihat dari
konsep ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya
terhadap migrasi penduduk, transportasi,
lembaga sosial dan ekonomi, pekerjaan,
pendidikan, dan kesejahteraan
masyarakat
43. BENTUK INTEGRASI PADA KD
PJOK
BENTUK INTEGRASI PADA KD
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.9 Memahami
perkembangan tubuh remaja
yang meliputi perubahan fisik
sekunder dan mental.
Kls VII
4.9 Memaparkan perkembangan
tubuh remaja yang meliputi
perubahan fisik sekunder dan
mental.
3.9 Memahami perlunya
pencegahan terhadap
bahaya pergaulan bebas
Kls VIII
4.9 Memaparkanperlunya
pencegahan terhadap bahaya
pergaulan bebas
44. BENTUK INTEGRASI PADA KD
PPKn
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.2 Memahami norma-
norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat
untuk mewujudkan keadilan
Kls VII
4.2 Mengampanyekan perilaku
sesuai norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
3.5 Menganalisis prinsip
harmoni dalam keberagaman suku,
agama, ras, dan antargolongan
(SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan
gender
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Klas IX
4.5 Menyampaikan hasil analisis
prinsip harmoni dalam keberagaman
suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan
gender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
45. INTEGRASI PADA komponen rpp
KOMPONEN
RPP
BENTUK INTEGRASI
1. IDENTITAS
2. KI KI-1 dan KI-2 terintegrasi nilai
pembangunan keluarga yaitu nilai fungsi
keluarga dan implementasi Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK)
3. KD Konten materinya selaras dengan
muatan KKBPK
4. INDIKATOR Menyelaraskan indikator muatan KD dengan
muatan KKBPK yang sesuai
5. TUJUAN Menambah keterangan spesifikasi tujuan
yang berhubungan dengan KKBPK
46. KOMPONEN RPP BENTUK INTEGRASI
6. MATERI PEMB Mengintegrasikan materi KKBPK ke
dalam komponen ruang lingkup yang
memiliki keterkaitan
7. METODE/MODEL Sesuai dengan karakteristik materi
8.
MEDIA/ALAT
DAN BAHAN
Berkaitan dengan muatan materi KD
dan Muatan KKBPK
9. LANGKAH PEMB
MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN
1. Melalaui indirect teaching
(berupa penanaman nilai KKBPK)
2. Melalui direct teaching
(konsep materi yang berhubungan
dengan konsep KKBPK)
10. PENILAIAN Mengintegrasikan konsep KKBPK
dalam instrumen penilaian
47. BAHAN AJAR
1. BUKU TEKS
2. BUKU REFERENSIPENDUKUNG KKBPK
3. MATERI DALAM BENTUK POWER POINT
4. NASKAH MODUL MATERI
5. LEMBAR KERJA SISWA
49. lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan
internasional.
56
KI 3
mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b.
keluarga, sekol
kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f.
kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, dalam
ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.
KI 1
Menghayati da
mengamalka
ajaran agam
yang dianutn
:
n
n
a
y
a
KI 4: Menghayati dan
mengamalkan perilaku a.
jujur, b. disiplin, c.
santun, d. peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai), e.
bertanggung jawab, f.
responsif, dan g. pro-
aktif, Dalam berinteraksi
secara efektif sesuai
dengan perkembangan
anak di lingkungan,
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI ah,
masyarakat dan
52. MUATAN KURIKULUM
KEGIATAN PENGEMBANGAN
DIRI EKSTRAKURIKULER
a. EKSTRA KURIKULER WAJIB
YAITU PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
a. EKSTRA KURIKULER PILIHAN,
YAITU :
OLAHRAGA, RISMA; PASKIBRA;
PMR; OLIMPEADE
ENGLISH CLUB; KIR;
PENCINTA ALAM; KESENIAN;
PRAMUKA SAINS;
PIK-R ROBOTIK
53. INTEGRASI EKSTRAKUEIKULER
KKBPK DAN SSK INTEGRASI EKSTRA
KEPENDUDUKAN PIK-R, PRAMUKA, PMR
KEAGAMAAN SEMUA EKSTRA
SOCIAL BUDAYA SEMUA EKSTRA
CINTA KASIH SEMUA EKSTRA
PERLINDUNGAN SEMUA EKSTRA
REPRODUKSI PIKR, PRAMUKA, PMR
SOSIALISASI & PENDIDIKAN SEMUA EKSTRA
EKONOMI SEMUA EKSTRA
PEMBINAAN LINGKUNGAN PRAMUKA
55. Sekolah
menyediakan
ruang khusus yang
digunakan
untuk
menempatkan referensi
yang
berhubungan dengan
muatan
kependudukan, keluarga berencana, pembangunan
keluarga (KKBPK). Referensi tersebut bisa berupa buku,
ensiklopedia, video, video feature, film, model dan lain-lain.
Selain pojok
kependudukan
memanfaatkan
sekolah (GLS)
sekolah
pojok
yang
siaga kependudukan (SSK) juga bisa
buku dalam program gerakan literasi
terdapat di sudut setiap kelas
untuk
menempatkan referensi tersebut dan mading .
Sehingga pojok kependudukan dan pojok buku serta mading
dapat dijadikan sarana untuk menjalankan program Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) yang berkonten KKBPK dan guru dapat
memanfaatkannya dalam implementasi Literasi
Pembelajaran yang berintegrasi KKBPK. (diperlukan panduan
literasi sekolah berkonten KKBPK di Sekolah Siaga
Kependudukan (SSK)).
57. 1) Tujuan kegiatan literasi di tahap
pembiasaan
meningkatkan
pelajaran;
meningkatkan
bacaan;
meningkatkan
rasa cinta baca
di
kemampuan
luar jam
memahami
rasa percaya diri sebagai
pembaca yang baik; dan
menumbuhkembangkan penggunaan
berbagai sumber bacaan.
58. Kegiatan membaca ini didukung oleh penumbuhan iklim literasi
sekolah yang baik. Dalam tahap pembiasaan, iklim literasi sekolah
diarahkan pada pengadaan fasilitas dan pengembangan
lingkungan fisik, seperti:
a. buku-buku nonpelajaran (contohnya novel,
kumpulan cerpen, buku ilmiah populer, majalah,
komik, surat kabar dan
sebagainya sudut baca kelas untuk tempat
koleksi bacaan; dan
b. poster-poster tentang motivasi pentingnya membaca
bahan
59. 2. Prinsip kegiatan literasi di tahap pembiasaan
a. Guru menetapkan waktu minimal 15 menit membaca
setiap hari.
b. Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajara.
c. Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta
didik sesuai minat dan kesenangannya.
d. tahap pembiasan ini tidak diikuti oleh tugas-tugas yang
bersifat tagihan/penilaian. dapat diikuti
diskusi informal tentang buku yang dibaca/dibacakan.
tahap pembiasaan ini berlangsung dalam suasana yang
santai, tenang, dan menyenangkan.
e. Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai
pendidik juga ikut membaca buku minimal selama 15
menit.
60. 3. Jenis Kegiatan Tahap Pembiasaan
1) Membaca minimal selama 15 Menit setiap hari
melalui kegiatan:
a) guru atau peserta didik dapat membacakan
kutipan buku dengan nyaring dan mendiskusikannya,
b) peserta didik membaca mandiri.
Tujuan kegiatan ini adalah:
a) memotivasi peserta didik untuk mau
dan terbiasa membaca;
b) menunjukkan bahwa membaca sesuatu
kegiatan menyenangkan;
yang
c) memperkaya kosakata (dalam bahasa tulisan);
d) menjadi sarana berkomunikasi antara peserta didik dan guru;
e) mengajarkan strategi membaca;
f) guru sebagai teladan membaca (reading role model).
62. 2) Membaca Buku dengan Memanfaatkan Peran Perpustakaan
Tujuan ;
a) Memperkenalkan proses membaca.
b) Mengembangkan kemampuan membaca secara efektif.
c) Meningkatkan kemampuan pemahaman bahan bacaan
yang efektif.
64. 3. Membaca terpandu (Guided Reading)
Guru memandu peserta
didik membaca, bisa
dilakukan dalam
kelompok yang lebih
kecil.
Tujuan ;
a)Strategi untuk secara
aktif meningkatkan
pemahaman peserta
didik
terhadap bacaan.
b)Menganalisis bacaan.
c)Membuat tanggapan
terhadap bacaan.
d)Membuat peserta
didik mampu membaca
mandiri
65. 4. Membaca Mandiri (Independent Reading)
Peserta didik diberi tug
membaca dan
menuangkan pokok
pikiran bacaan, baik
secara terbuka maupun
dipandu dengan
pertanyaan.
Tujuan :
a)Mengasah kemandiri
peserta didik dalam
membaca.
b)Mengevaluasi
kefasihan peserta didik
dalam memahami isi
bacaan.
c)Membangun tanggun
jawab.
as
an
g
66. Menata Sarana
dan Lingkungan Kaya Literasi
Sarana literasi mencakup
perpustakaan sekolah, sudut buku kelas, dan
area baca di luar kelas.
67. - adalah pusat sumber
belajar di SMA;
- merupakan bagian
penting dari GLS;
- perlu ditata agar ramah
anak dan
menumbuhkan minat
baca peserta didik;
- merupakan pusat
pengelolaan sudut baca
kelas, area baca sekolah,
dan prasarana literasi lain
di SMA.
Perpustakaan Sekolah
70. 1) Tujuan Kegiatan Literasi di Tahap
Pengembangan
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan di tahap pembiasaan, kegiatan
minimal 15 menit membaca di tahap pengembangan diperkuat
dengan berbagai kegiatan tindak lanjut yang bertujuan untuk:
a. mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi
jurnal membaca harian secara lisan dan tulisan;
b. membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta
didik dengan guru tentang buku yang dibaca;
c. mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis,
analitis, kreatif, dan inovatif; dan,
d. mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan
antara buku yang dibaca dengan diri sendiri dan lingkungan
sekitarnya.
71. 2. Prinsip-prinsip Literasi di Tahap Pengembangan
Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran. Buku
yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta
didik. Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang
dibawa dari rumah.
Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap Pengembangan
ini dapat diikuti oleh tugas-tugas presentasi singkat, presentasi
sederhana, kriya, atau seni peran untuk menanggapi bacaan,
menulis sederhana berupa ulasan buku yang telah dibaca yang
disesuaikan dengan jenjang dan kemampuan peserta didik.
Tugas-tugas presentasi, menulis, kriya, atau seni peran dapat
dinilai secara nonakademik dengan fokus pada sikap peserta
didik selama kegiatan. Tugas-tugas yang sama nantinya dapat
dikembangkan menjadi bagian dari penilaian akademik bila
kelas/sekolah sudah siap mengembangkan kegiatan literasi
ke tahap pembelajaran.
72. Kegiatan membaca/membacakan buku berlangsung dalam
suasana yang menyenangkan.
Terbentuknya Tim Literasi Sekolah (TLS). beranggotakan guru
(sebaiknya guru bahasa atau guru yang tertarik dan berlibat
dengan masalah literasi) serta tenaga kependidikan atau
pustakawan sekolah.
73. 3. Jenis Kegiatan Tahap Pengembangan
a. Menulis komentar singkat terhadap buku yang dibaca
di jurnal membaca harian.
b.Bedah Buku
c. Reading Award
d.Lomba Tulis, Lisan, dan Seni Peran
e.Jurnal tanggapan membaca dan Majalah dinding.
f. Perpustakaan / Sudut Baca Kelas/ Area baca
g.Pengadaan Poster-poster Kampanye Membaca
h.Mendokumentasikan dalam bentuk buku hasil karya
peserta didik.
i. Pameran hasil karya peserta didik/book expo
j. Seminar literasi sekolah
75. 1) Tujuan Kegiatan Literasi di
Tahap Pembelajaran
a. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
memahami teks dan mengaitkannya dengan
pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi
pembelajar sepanjang hayat;
b. mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
c. mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi
secara kreatif (verbal, tulisan, visual, atau digital)
melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan
buku pelajaran (cf. Anderson & Krathwol, 2001)
76. 2) Prinsip-prinsip Literasi
Tahap Pembelajaran
Kegiatan pada tahap ini dilakukan untuk mendukung
pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mensyaratkan
buku nonteks
pelajaran.
peserta didik membaca
Beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam
tahap pembelajaran ini, antara lain:
a. buku yang dibaca berupa buku nonteks pelajaran yaitu
tentang
khusus,
dikaitkan
pengetahuan umum,
kegemaran, atau teks multimodal,
dan juga
minat
dapat
dengan
mata pelajaran tertentu; dan
b. ada tagihan yang sifatnya akademis
(terkait dengan mata pelajaran).
77. 3) Jenis Kegiatan Tahap Pembelajaran
A. Minimal lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam
pelajaran dimulai melalui kegiatan membacakan buku dengan
nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama,
dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan
non- akademik atau akademik.
Guru mengaitkan kewajiban peserta didik dalam mengikuti
kegiatan membaca minimal 15 menit sebelum jam pelajaran
dimulai dan mengisi jurnal membaca harian dengan penilaian
sikap yang di monitoring oleh tim literasi sekolah. Laporan
tersebut dapat dijadikan pertimbangan wali kelas dalam
mendeskripsikan sikap sosial yang akan di cantumkan dalam
laporan peserta didik.
78. B. Pengembangan berbagai strategi membaca
Peserta didik diharapkan mampu
menggunakan strategi membaca, yaitu :
Scanning, merupakan suatu strategi
membaca secara cepat keseluruhan bahan bacaan.
Skimming, merupakan suatu strategi
membaca
berbagai
sepintas
dengan
kecepatan tinggi untuk mencari hal-hal yang penting atau ide
pokok dari suatu bacaan.
SQ3R, yaitu survey, Question, Read, Recite, Review. Dimana
peserta didik dibekali langkah yang sistematis agar
pemahaman bacaan terhadap isi bacaan menjadi lebih baik.
Dari berbagai strategi tersebut diatas, peserta didik diharapkan
mampu menuangkan hasil bacaan dapat dalam bentuk resume
tulisan, peta konsep (mind mapping) atau graphic organizers.
79. C. Kegiatan literasi dalam
pembelajaran dengan tagihan akademik
Literasi dalam pembelajaran dengan menggunakan
strategi scanning, skimming,atau SQ3R, guru
melakukan kegiatan lanjutan misalnya
ruang kepada peserta didik untuk
memberikan
menjawab,
menanggapi atau mengomunikasikan hasil dari bacaan
berkaitan dengan mata pelajaran
dalam
mata
yang sedang
bahasa
berlangsung. Contoh pelajaran
Inggris, peserta didik diarahkan untuk membaca
sebuah teks yang diberikan guru untuk kemudian di
komunikasikan dalam bentuk lisan atau tulisan.
80. d. Menggunakan lingkungan sekitar, sosial dan afektif, dan akademik disertai
beragam bacaan (cetak, visual, auditori, atau digital) yang kaya literasi di
luar buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata
pelajaran. Contoh dalam mata pelajaran Sosiologi, peserta didik diberikan
sebuah contoh kasus sosial di masyarakat untuk kemudian dicari
penyelesaiannya melalui penelitian yang sumbernya menggunakan
lingkungan sekitar, sosial dan afektif, dan akademik disertai beragam bacaan
yang kaya literasi.
e. Membaca Biografi tokoh penting yang ada kaitannya dengan pelajaran
masing-masing yang dapat dilakukan diawal atau akhir pelajaran sebagai
bahan inspirasi dan motivasi peserta didik. Contoh dalam pelajaran Fisika,
peserta didik di arahkan untuk membaca biografi Thomas Alva Edison, Ibnu
Sina (Avicenna), maupun tokoh-tokoh lainnya.
f. Penulisan biografi peserta didik -peserta didik, guru, atau tokoh masyarakat
sebagai salah satu proyek kelas.
g. Melakukan kerjasama dengan media masa untuk mempublikasikan hasil
karya tulis peserta didik maupun guru.