際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Sekolah yang mengintegrasikan
pendidikan kependudukan dan keluarga
berencana dan pembangunan keluarga ke
dalam beberapa mata pelajaran dimana di
dalamnya terdapat pojok kependudukan
sebagai salah satu sumber belajar peserta
didik sebagai upaya pembentukan
generasi berencana. (EKSTRAKURIKULER,
POJOK BUKU = LITERASI = GLS)
SEKOLAH SIAGA
KEPENDUDUKAN (SSK)
KKBPK DAN SSK
 MASALAH KEPENDUDUKAN
 KELUARGA BERENCANA
 PEMBANGUNAN KELUARGA
8 FUNGSI KELUARGA
SEKOLAH
SIAGA
KEPENDUDUKAN
(SSK)
upaya-upaya mengatasi masalah
kependudukan sesungguhnya bisa
dimulai dengan menyemai benih-
benih kependudukan kepada generasi
muda.
Ketika seorang remaja sudah
memahami
dengan baik bahaya perkawinan usia
muda, ancaman ledakan penduduk
akibat kelahiran yang tak terkendali,
maupun dampak lain seperti
kekurangan pangan, lahan produktif,
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
DASAR PELAKSANAAN
KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEPALA BKKBN
DAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL R.I.
NOMOR :
184/KSM/D3/2011
13/VIII/KB/2011
Tentang
Upaya mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
melalui Pendidikan Berwawasan Kependudukan
dan Keluarga Berencana bagi Pendidik, Peserta
Didik, dan tenaga Kependidikan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PIHAK KEDUA
 Mengembangkan pendidikan berwawasan
Kependudukan dan KB ke dalam kurikulum;
 Meningkatkan kompetensi pendidik, peserta didik
dan tenaga kependidikan mengenai wawasan
kependudukan dan KB, baik melalui pendidikan
formal maupun nonformal;
 Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan secara periodik bersama Pihak
Pertama.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Melaksanakan
pendidikan
melalui:
media
kerjasama 1. Meningkatkan kerjasama dengan
seluruh
kependudukan
 Jalur pendidikan formal
yaitu
pendidikan
Menengah
SLTA/MA)
Tinggi.
dasar Pendidikan
(SLTP/MTs
dan dan
Perguruan
 Jalur pendidikan
nonformal yaitu jalur
pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat
dilaksanakan
secara berstruktur dan
berjenjang.
 Jalur pendidikan informal
yaitu jalur pendidikan
keluarga,
kelompok,
lingkungan,
masyarakat,
massa.
serta
stakeholders dan mitra kerja.
2. Memanfaatkan sumber daya dan potensi jejaring
kerja yang telah ada.
3. Mengintegrasikan kegiatan Penduk ke
dalam
berbagai kegiatan yang telah ada di masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas materi Penduk
termasuk berbagai buku
pegangan, alat
bantu
dengan
pengajaran/fasilitasi serta fasilitasi
prinsip
based),
sasaran
berdasarkan fakta dan data (evidence
sesuai dengan kebutuhan
segmentasi
dan mudah digunakan (user friendly)
termasuk kebutuhan muatan lokal.
5. Meningkatkan pemanfaatan berbagai media,
baik tradisional, cetak maupun elektronik,
termasuk teknologi informasi.
6. Meningkatkan kualitas dan kualitas
sumberdaya manusia pengelola kerjasama
Penduk.
KEBIJAKAN STRATEGI
1. Sekolah satu-satunya Agent of Change
2. Kurikulum pendidikan kependudukan kurang kontekstual
3. Materi kependudukan tidak terintegrasi ke semua mapel
4. Pembelajaran kependudukan masih berbasis
tekstual,seharusnya aplikatif
5. Guru kurang memiliki pengetahuan
kependudukan
6. Semua masalah sosial akibat dari masalah
kependudukan
7. Semua kebijakan pembangunan berbasis
data kependudukan
8. Kearifan lokal tidak masuk suplemen kurikulum
kependudukan
9. Ada korelasi signifikan antara bencana alam dengan masalah
kependudukan
10. Tidak ada sosialisasi masalah kependudukan ke jenjang
LATAR BELAKANG
 Materi kependudukan diintegrasikan dengan mata
pelajaran sesuai dengan pokok bahasan sehingga
bukan mata pelajaran baru, tidak menambah jam
pelajaran, tidak menganggu kegiatan belajar
mengajar namun justru mempertajam materi yang
dibahas
 Program SSK menjadi wadah bagi program-program
yang digulirkan BKKBN Sseperti PIK-Remaja, Genre
Goes To School, dan lain-lain. Sehingga dapat berjalan
berdampingan dan simultan
KONSEP SEKOLAH
SIAGA KEPENDUDUKAN
(SSK)
 Program SSK berbasis kurikulum nasional sehingga
tidak akan ada perbedaan karakteristik wilayah baik
secara geografis maupun administratif
 Program SSK bersifat gradual karena meliputi
beberapa bidang studi sesuai dengan pokok bahasan
pada mata pelajaran tersebut sehingga akan terus
menerus mengalami pengembangan
 Program SSK ini akan konsisten karena akan terus
dilaksanakan selama mata pelajaran dan pokok
bahasan yang berhubungan dengan kependudukan
tetap ada dalam kurikulum
 Data kependudukan yang diobservasi,
dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan
dikomunikasikan oleh para siswa adalah
data kependudukan tempat tinggal para
siswa sendiri sehingga diharapkan muncul
kesadaran dan tanggung jawab
terhadap kondisi kependudukan di
daerahnya masing-masing
INPUT
 Muatan pendidikan kependudukan dan
program keluarga berencana dalam materi
pelajaran
PROSES
 Kegiatan belajar mengajar, ekstrakurikuler
dan pojok kependudukan
OUTPUT
 Memupuk kesadaran akan kondisi kependudukan
 Menumbuhkan sikap tanggung jawab dan perilaku
adaptif berkaitan dengan dinamika
kependudukan.
OUTCOME
Mengembangkan sikap yang tepat dalam
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-
masalah kependudukan kelak ketika mereka
menjadi dewasa
STRATEGI
DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
Materi Sekolah Siaga Kependudukan dari dinas KB
Fungsi
Agama
Fungsi Sosial
Budaya
Fungsi
Perlindungan
Fungsi
Ekenomi
Fungsi
Sosialisasi dan
Pendidikan
Fungsi
Lingkungan
Fungsi
Reproduksi
Fungsi
Cinta Kasih
8 FUNGSI KELUARGA
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Peduli Lingkungan
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
Nilai-nilai Karakter
(Etika)
Olah Hati
(Literasi)
Olah
Pikir
(Estetika)
Olah
Karsa
(Kinestetika)
Olah
Raga
Filosofi Pendidikan Karakter
Ki Hajar Dewantara
19
KURIKULUM 2013
1. SIKAP KI-1 DAN KI-2
2. PENGEMBANGAN NILAI-NILAI
KARAKTER
Nilai
Utam
a
Rel
i
giu
s
Nasi
o
nalis
Ma
n
dir
i
Goton
g
Royon
g
Integr
itas
*Nilai-nilai utamadisesuaikandengan GNRM, kearifanlokal
dankreativitassekolah
Variasi Metode Pembelajaran:
 Metode pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning)
 Metode pembelajaran berbasis
proyek (project based learning)
 Metode pembelajaran melalui
penemuan/ pencarian/penelitian
(inquiry/discovery learning)
 Dsb
Kristalisasi Nilai-Nilai
KKBPK
Program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK)
KUANTITAS
& KUALITAS
PENDUDUK
SSK NONFORMAL
INFORMAL
21
Pengertian
kurikulum
menurut UU Sisdiknas 20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Pasal 1,butir 19)
UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3
Fungsi
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Nasional
Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Tujuan
22
23
Reconstructed Philosophy of Education
(Brameld:1965, Oliva:1989, Sisdiknas:2003, Winataputra:2001)
Progressivism
(kemampuan, cakap,
kreatif,mandiri, iman,
taqwa)
Reconstructionism
(cakap,
kreatif,
demokratis,
bertanggung
jawab
Essentialism
(iman,taqwa,
akhlak mulia,
cakap,
kreatif,Berilmu,watak)
Perennialism
(iman,taqwa,berilmu,
cakap,watak)
Sisdiknas
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
KBK 2004
KTSP 2006
KURIKULUM
2013
2. Pendalaman
dan Perluasan
Materi
1. Penataan Pola
Pikir dan Tata
Kelola
4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
2424
SISTEM KURIKULUM
(CURRICULUM SYSTEM&
CURRICULUM ENGENEERING)
(Beaucha
m:1975,
Saylor&Al
exander,1
ASAS MESO
(institusi, wilayah,)
ASAS MAKRO
(Pemerintah, DPR
ASAS META - AKADEMIK/FILOSOFIS
(universal, netral, academic truth)
ARAS MIKRO
(satuan pendidikan,
situasi belajar, kelas,
kehidupan)
Kurikulum Riil/
Praktis dalam
Konteks belajar
Dan pembelajaran
Pedoman
Implementasi
Kurikulum,Diklat,
Advokasi dll
Kurikulum
Sbg Kebijakan
Nasional
UUD,UU,PP,
Permendikbud
Kurikulum
sebagai
idea, konsep
BELAJAR
CAPAIAN
BELAJAR
(LEARNING)
PEMBELA
(INSTRU
JARAN
CTION)
BUDAYA, KEPEMIMPINAN, DAN MANAGEMEN
PENDIDIKAN
ENTITAS PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES
PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
SISDIKNAS
PENILAIAN
(ASSESSMENT)
TUJUAN DIKNAS
(Winataputra:2013)
SDG
Keberagaman
Demokrasi
NKRI
HAM
Kualitas Hidup
PA-BP
PPKn
Bahasa
Matematika
IPA
IPS
Seni
Budaya
&
Keterampilan
PJOK
Konteks
Lingkungan
Mata Pelajaran
Kerangka
Pengembangan
Kurikulum
ALIRAN
FILSAFAT
PENDIDIKAAN
 Perenialism
 Essentialism
 Progressivism
 Reconstructionism
DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM
FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas
Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR
KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN
ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)
KURIKULUM 2013 (KBK):
Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI
LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN
EVALUASI KURIKULUM:
 Penetapan Konteks dan
Tujuan
 Pemilihan Model
 Pelaksanaan
 Revisi Kurikulum
TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas
 Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya,
pola, dan pengendalian mutu.
 Pasal 3 : fungsi (mengembangkan
kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban
bangsa)
Teori berbasis Kecakapan pekerjaan
organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi
yang dewasa
 kepemilikan sikap, keterampilan,
pengetahuan secara holistik, atau formal,
valuasional dan praksiologi.
RPJMN 2010-2014
SEKTOR PENDIDIKAN
Perubahan
metodologi
pembelajaran
Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN
2010
Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan
Nasional: Penyempurnaan
kurikulum dan metode
pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai
Budaya bangsa untuk
membentuk daya saing
dan karakter bangsa
28
NO STANDAR URAIAN
1. KOMPETENSI
LULUSAN
Dikembangkan sesuai tuntutan
kekinian Indonesia dan masa depan
sesuai kebutuhan.
2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian
dengan kompetensi.
3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi
dengan pendekatan scientific
4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan
teknik tes dan non tes (portfolio).
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
(PP 19/2005 SNP), diubah dg.PP 32/2013)
K T S P
PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN (KTSP)
Th is image
cann ot
curre ntly b e
d isp laye d.
Pemetaan Regulasi Kurikulum dalam Sistem Pendidikan Nasional
(Merujuk pada UU 20/2003 Ttg Sisdiknas dan UU 14/2005 Ttg Guru;
Psl. 35 UU 20/2003 Sisdiknas dan PP 19/2003 SNP), diubah dg.PP 32/2013)
SPras SPTK
Spro
(Pmd.65/20
13)
SI
(Pmd.64/201
3)
SKL
SPn
(Pmd.66/201
3)
SPl SPBia
Pemerintah
Daerah:
Satuan
Pendidikan
Pemerintah : KEMDIKBUD,
BUKU PANDUAN GURU BUKU TEKS
PELAJARAN Pmd.
71/2013)
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Psl. 38 ayat (1)) UU 20/2003)
(Ps l. 38 ayat (2)) UU 20/2003)
(PP 38/2007 UU 32/2006,
Psl. 38 ayat (2) UU 20/2003)
8 Permendukbud: SKL, SI, Spro,
Spen, Spras, SPTK, SPI, SPBia
Permendikbud
Perangkat Kurikulum:
(
Pmd 67 s/d 70/2013)
(Permendikbud: 59/2013)
STRUKTUR KURIKULUM
RUANG LINGKUP KKBPK
KEPENDUDUKAN
 DINAMIKA KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
 JUMLAH DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK
 POTENSI DINAMIKA UMUR PENDUDUK DI INDONESIA
 ISU KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
 PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA DAN DUNIA
 REMAJA DI SEKOTAR KITA
 PROBLEMA REMAJA
 MENINGKATNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF
 TANTANGAN DI USIA PRODUKTIF
 LANSIA DI SEKITAR KITA
 PROBLEMATIKA LANSIA
 URBANISASI DAN MASALAH PERKOTAAN
 PEDULI DAERAH
MASALAH KEPENDUDUKA N
INDONESIA
≒

≒
≒
≒

Penduduk BESAR dengan
kualitas relatif rendah
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
masih TINGG/
Fertilitas relatif masih
TINGGI dengan penyebaran
TIDAK MERATA
Mortalitas
 Angka Kematian anak masih
T/NGGI
Angka Kematian /bu
masih T/NGG/
Angka Harapan Hidup
relatif
RENDAH


≒ Mobilitas



Persebaran
TIMPANG Urbanisasi
Transmigrasi
≒
≒
 TKl/TKW, di/
KELUARGA BERENCANA
PERENCANAAN KELUARAGA
MENIKAH DI USIA YANG
TEPAT
PROGRAM KB
KESEHA
TAN IBU DAN ANAK
RENCANA JUMLAH ANAK
EKONOMI KELUARGA
1. INTEGRASI
INTRAKURIKULER:
PEMEBLAJARAN
STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH 2013
MATA PLAJARAN KELAS
X XI XII
Kelompok Umum
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B
7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan
lokal)
3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20
Matapelajaran p3/2
e8
m/201
i9
natan voH
kW
asi (untuk SMK) 24 24 24
STRUKTUR KURIKULUM PEMINATAN SMA 2013
MATA PELAJARAN KELAS
X XI XII
Kelompok A dan B (Umum) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
I. Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pel Ya3
n/28
g/201
h9
arus DH
iW
tempuh per minggu 42 44 3
48
4
Langkah-langkah integrasi
Menginventasirasi KI dan KD
masing-masing mata
pelajaran
Mengkaji KI dan KD yang
selaras dan dapat
diintegrasikan
Mengkaji silabus
Menyusun RPP
Menyusun Bahan
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
(UU No 20 Tahun 2003 ttg Sisdiknas Pasal
3) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
(Penjelasan UU: kompetensi lulusan
mencakup sikap, pengetahuan,
keterampilan)
SIKAP SPIRITUAL beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(KI-1)
SOSIAL berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
(KI-2)
PENGETAHUAN berilmHW u 40
(KI-3)
KETERAMPILAN cakap dan
kreatif (KI-4)
KOMPETENSI INTI DAN KD
INTI
KI-1 SIKAP SPIRITUAL
KI-2 SIKAP SOSIAL
KI-3 PENGETAHUA
N
KD-1
KD-2
dst
KI-4 KETERAMPILAN KD-1
KD-2
Dst
41
INTEGRASI INTRAKUEIKULER
KKBPK DAN SSK INTEGRASI MAPEL
(KD)
KEPENDUDUKAN GEOGRAFI, BIOLOGI, EK,
BAHASA
KEAGAMAAN AGAMA, BAHASA
SOCIAL
BUDAYA
SOSIOLOGI, PPKn, BAHASA
CINTA
KASIH
SEMUA MAPEL
PERLINDUNGAN SEMUA MAPEL
REPRODUKSI BIOLOGI, BAHASA
SOSIALISASI & PENDIDIKAN SOSIOLOGI, BAHASA
EKONOMI EKONOMI, PKWU, BAHASA
PEMBINAAN LINGKUNGAN BIOLOGI, BAHASA
BENTUK INTEGRASI PADA KD
BIOLOGI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.12 Menganalisis hubungan
struktur jaringan penyusun
organ reproduksi dengan
fungsinya dalam system
reproduksi manusia
4.12 Menyajikan hasil analisis tentang
dampak pergaulan bebas, penyakit
dan kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan
sistem reproduksi manusia serta
teknologi sistem reproduksi
3.13 Menganalisis penerapan
prinsip reproduksi pada manusia
dan pemberian ASI ekslusif
dalam program keluarga
berencana sebagai upaya
meningkatkan mutu Sumber
Daya Manusia (SDM)
4.13 Menyajikan karya tulis tentang
pentingnya menyiapkan generasi
terencana untuk meningkatkan mutu
Sumber Daya Manusia (SDM)
BENTUK INTEGRASI PADA KD
EKONOMI
PJOK
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.3 Menganalisis
permasalahan
ketenagakerjaan dalam
pembangunan ekonomi.
4.3 Menyajikan hasil analisis masalah
ketenagakerjaan dalam pembangunan
ekonomi dan cara mengatasinya.
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.9 Memahami konsep dan prinsip
pergaulan yang sehat antar
remaja dan menjaga diri dari
kehamilan pada usia sekolah
4.9 Mempresentasikan konsep dan prinsip
pergaulan yang sehat antar remaja
dan menjaga diri dari kehamilan pada
usia sekolah
BENTUK INTEGRASI PADA KD
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.6 Menganalisis ancaman terhadap
negara dan upaya penyelesaiannya di
bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal
Ika
4.6 Menyaji hasil analisis tentang
ancaman terhadap negara dan
upaya penyelesaiannya di bidang
Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan
keamanan
PPKn
SOSIOLOGI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.2 Menganalisis permasalahan sosial
dalam kaitannya dengan
pengelompokan sosial dan
kecenderungan eksklusi sosial
di masyarakat dari sudut
pandang dan pendekatan
Sosiologis.
4.2 Memberikan respons dalam mengatasi
permasalahan sosial yang terjadi di
masyarakat dengan cara memahami
kaitan pengelompokan sosial dengan
kecenderungan eksklusi dan
timbulnya permasalahan sosial.
BENTUK INTEGRASI PADA KD
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.1 memahami karakteristik
kewirausahaan (misalnya berorientasi
ke masa depan dan berani mengambil
risiko) dalam menjalankan kegiatan
usaha
4.1 mengidentifikasi karakteristik
wirausahawan berdasarkan
keberhasilan dan kegagalan usaha
PKWU
GEOGRAFI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.5 menganalisis dinamika
kependudukan di Indonesia
untuk perencanaan
pembangunan
4.5 menyajikan data kependudukan dalam
bentuk peta, tabel, grafik, dan/atau
gambar
SMP
BENTUK INTEGRASI PADA KD
IPA
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.7 Menganalisis interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya
serta dinamika populasi akibat
interaksi tersebut
Kls VII
4.7 Menyajikan hasil pengamatan
terhadap interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan sekitarny
3.1 Menghubungkan sistem reproduksi
pada manusia dan gangguan pada
sistem reproduksi dengan
penerapan pola hidup yang
menunjang kesehatan reproduksi
Kls IX
4.1 Menyajikan hasil penulusuran
informasi dari berbagai sumber
terkait kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada organ
reproduksi
BENTUK INTEGRASI PADA KD
IPS
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.3 Memahami konsep interaksi antara
manusia dengan ruang sehingga
menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
permintaan, dan penawaran) dan
interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi,
sosial, dan budaya Indonesia.
Kls VII
4.3 Menjelaskan hasil analisis tentang konsep
interaksi antara manusia dengan ruang
sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
permintaan, dan penawaran) dan
interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi,
sosial, dan budaya Indonesia.
3.3 Menganalisis ketergantungan antarruang
dilihat dari konsep ekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan
pengaruhnya terhadap migrasi
penduduk, transportasi, lembaga sosial
dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan,
dan kesejahteraan masyarakat
Kls IX
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
ketergantungan antarruang dilihat dari
konsep ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya
terhadap migrasi penduduk, transportasi,
lembaga sosial dan ekonomi, pekerjaan,
pendidikan, dan kesejahteraan
masyarakat
BENTUK INTEGRASI PADA KD
PJOK
BENTUK INTEGRASI PADA KD
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.9 Memahami
perkembangan tubuh remaja
yang meliputi perubahan fisik
sekunder dan mental.
Kls VII
4.9 Memaparkan perkembangan
tubuh remaja yang meliputi
perubahan fisik sekunder dan
mental.
3.9 Memahami perlunya
pencegahan terhadap
bahaya pergaulan bebas
Kls VIII
4.9 Memaparkanperlunya
pencegahan terhadap bahaya
pergaulan bebas
BENTUK INTEGRASI PADA KD
PPKn
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.2 Memahami norma-
norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat
untuk mewujudkan keadilan
Kls VII
4.2 Mengampanyekan perilaku
sesuai norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
3.5 Menganalisis prinsip
harmoni dalam keberagaman suku,
agama, ras, dan antargolongan
(SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan
gender
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Klas IX
4.5 Menyampaikan hasil analisis
prinsip harmoni dalam keberagaman
suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan
gender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
INTEGRASI PADA komponen rpp
KOMPONEN
RPP
BENTUK INTEGRASI
1. IDENTITAS
2. KI KI-1 dan KI-2 terintegrasi nilai
pembangunan keluarga yaitu nilai fungsi
keluarga dan implementasi Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK)
3. KD Konten materinya selaras dengan
muatan KKBPK
4. INDIKATOR Menyelaraskan indikator muatan KD dengan
muatan KKBPK yang sesuai
5. TUJUAN Menambah keterangan spesifikasi tujuan
yang berhubungan dengan KKBPK
KOMPONEN RPP BENTUK INTEGRASI
6. MATERI PEMB Mengintegrasikan materi KKBPK ke
dalam komponen ruang lingkup yang
memiliki keterkaitan
7. METODE/MODEL Sesuai dengan karakteristik materi
8.
MEDIA/ALAT
DAN BAHAN
Berkaitan dengan muatan materi KD
dan Muatan KKBPK
9. LANGKAH PEMB
MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN
1. Melalaui indirect teaching
(berupa penanaman nilai KKBPK)
2. Melalui direct teaching
(konsep materi yang berhubungan
dengan konsep KKBPK)
10. PENILAIAN Mengintegrasikan konsep KKBPK
dalam instrumen penilaian
BAHAN AJAR
1. BUKU TEKS
2. BUKU REFERENSIPENDUKUNG KKBPK
3. MATERI DALAM BENTUK POWER POINT
4. NASKAH MODUL MATERI
5. LEMBAR KERJA SISWA
PEMBELAJARAN
lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan
internasional.
56
KI 3
mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b.
keluarga, sekol
kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f.
kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, dalam
ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.
KI 1
Menghayati da
mengamalka
ajaran agam
yang dianutn
:
n
n
a
y
a
KI 4: Menghayati dan
mengamalkan perilaku a.
jujur, b. disiplin, c.
santun, d. peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai), e.
bertanggung jawab, f.
responsif, dan g. pro-
aktif, Dalam berinteraksi
secara efektif sesuai
dengan perkembangan
anak di lingkungan,
MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI ah,
masyarakat dan
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
MENGAMATI
, MEMBACA,
MENDENGAR
,
MENYIMAK,
MENELAAH,
DSB
MENANYA,
TANYA-
JAWAB,
BERDISKUSI,
DSB
MELAKUKAN
EKSPERIMEN,
MENGUMPULKAN
INFORMASI,
MENCOBA,
DSB
MENGASOSIASI,
MENGOLAH
INFORMASI,
MENGANALISIS,
MENALAR,
DSB
MENGOMU-
NIKASIKAN,
MELAPORKAN,
MENYAJIKAN,
DSB
PENDEKATAN SAINTIFIK
57
2. INTEGRASI
EKSTRAKURIKULER
MUATAN KURIKULUM
KEGIATAN PENGEMBANGAN
DIRI EKSTRAKURIKULER
a. EKSTRA KURIKULER WAJIB
YAITU PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN
a. EKSTRA KURIKULER PILIHAN,
YAITU :
OLAHRAGA, RISMA; PASKIBRA;
PMR; OLIMPEADE
ENGLISH CLUB; KIR;
PENCINTA ALAM; KESENIAN;
PRAMUKA SAINS;
PIK-R ROBOTIK
INTEGRASI EKSTRAKUEIKULER
KKBPK DAN SSK INTEGRASI EKSTRA
KEPENDUDUKAN PIK-R, PRAMUKA, PMR
KEAGAMAAN SEMUA EKSTRA
SOCIAL BUDAYA SEMUA EKSTRA
CINTA KASIH SEMUA EKSTRA
PERLINDUNGAN SEMUA EKSTRA
REPRODUKSI PIKR, PRAMUKA, PMR
SOSIALISASI & PENDIDIKAN SEMUA EKSTRA
EKONOMI SEMUA EKSTRA
PEMBINAAN LINGKUNGAN PRAMUKA
3. INTEGRASI
LITERASI:
POJOK KEPENDUDUKAN
POJOK BUKU
MADING
Sekolah
menyediakan
ruang khusus yang
digunakan
untuk
menempatkan referensi
yang
berhubungan dengan
muatan
kependudukan, keluarga berencana, pembangunan
keluarga (KKBPK). Referensi tersebut bisa berupa buku,
ensiklopedia, video, video feature, film, model dan lain-lain.
Selain pojok
kependudukan
memanfaatkan
sekolah (GLS)
sekolah
pojok
yang
siaga kependudukan (SSK) juga bisa
buku dalam program gerakan literasi
terdapat di sudut setiap kelas
untuk
menempatkan referensi tersebut dan mading .
Sehingga pojok kependudukan dan pojok buku serta mading
dapat dijadikan sarana untuk menjalankan program Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) yang berkonten KKBPK dan guru dapat
memanfaatkannya dalam implementasi Literasi
Pembelajaran yang berintegrasi KKBPK. (diperlukan panduan
literasi sekolah berkonten KKBPK di Sekolah Siaga
Kependudukan (SSK)).
A. TAHAP
PEMBIASAAN
2. TAHAP PELAKSANAAN RUTIN
1) Tujuan kegiatan literasi di tahap
pembiasaan
meningkatkan
pelajaran;
meningkatkan
bacaan;
meningkatkan
rasa cinta baca
di
kemampuan
luar jam
memahami
rasa percaya diri sebagai
pembaca yang baik; dan
menumbuhkembangkan penggunaan
berbagai sumber bacaan.
Kegiatan membaca ini didukung oleh penumbuhan iklim literasi
sekolah yang baik. Dalam tahap pembiasaan, iklim literasi sekolah
diarahkan pada pengadaan fasilitas dan pengembangan
lingkungan fisik, seperti:
a. buku-buku nonpelajaran (contohnya novel,
kumpulan cerpen, buku ilmiah populer, majalah,
komik, surat kabar dan
sebagainya sudut baca kelas untuk tempat
koleksi bacaan; dan
b. poster-poster tentang motivasi pentingnya membaca
bahan
2. Prinsip kegiatan literasi di tahap pembiasaan
a. Guru menetapkan waktu minimal 15 menit membaca
setiap hari.
b. Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajara.
c. Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta
didik sesuai minat dan kesenangannya.
d. tahap pembiasan ini tidak diikuti oleh tugas-tugas yang
bersifat tagihan/penilaian. dapat diikuti
diskusi informal tentang buku yang dibaca/dibacakan.
tahap pembiasaan ini berlangsung dalam suasana yang
santai, tenang, dan menyenangkan.
e. Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai
pendidik juga ikut membaca buku minimal selama 15
menit.
3. Jenis Kegiatan Tahap Pembiasaan
1) Membaca minimal selama 15 Menit setiap hari
melalui kegiatan:
a) guru atau peserta didik dapat membacakan
kutipan buku dengan nyaring dan mendiskusikannya,
b) peserta didik membaca mandiri.
Tujuan kegiatan ini adalah:
a) memotivasi peserta didik untuk mau
dan terbiasa membaca;
b) menunjukkan bahwa membaca sesuatu
kegiatan menyenangkan;
yang
c) memperkaya kosakata (dalam bahasa tulisan);
d) menjadi sarana berkomunikasi antara peserta didik dan guru;
e) mengajarkan strategi membaca;
f) guru sebagai teladan membaca (reading role model).
Contoh Kegiatan
Pembiasan di dalam
kelas
Contoh Kegiatan
Pembiasan Terpusat
di Lapangan Sekolah
2) Membaca Buku dengan Memanfaatkan Peran Perpustakaan
Tujuan ;
a) Memperkenalkan proses membaca.
b) Mengembangkan kemampuan membaca secara efektif.
c) Meningkatkan kemampuan pemahaman bahan bacaan
yang efektif.
Langkah-langkah Membaca Buku dengan
Memanfaatkan Peran Perpustakaan
3. Membaca terpandu (Guided Reading)
Guru memandu peserta
didik membaca, bisa
dilakukan dalam
kelompok yang lebih
kecil.
Tujuan ;
a)Strategi untuk secara
aktif meningkatkan
pemahaman peserta
didik
terhadap bacaan.
b)Menganalisis bacaan.
c)Membuat tanggapan
terhadap bacaan.
d)Membuat peserta
didik mampu membaca
mandiri
4. Membaca Mandiri (Independent Reading)
Peserta didik diberi tug
membaca dan
menuangkan pokok
pikiran bacaan, baik
secara terbuka maupun
dipandu dengan
pertanyaan.
Tujuan :
a)Mengasah kemandiri
peserta didik dalam
membaca.
b)Mengevaluasi
kefasihan peserta didik
dalam memahami isi
bacaan.
c)Membangun tanggun
jawab.
as
an
g
Menata Sarana
dan Lingkungan Kaya Literasi
Sarana literasi mencakup
perpustakaan sekolah, sudut buku kelas, dan
area baca di luar kelas.
- adalah pusat sumber
belajar di SMA;
- merupakan bagian
penting dari GLS;
- perlu ditata agar ramah
anak dan
menumbuhkan minat
baca peserta didik;
- merupakan pusat
pengelolaan sudut baca
kelas, area baca sekolah,
dan prasarana literasi lain
di SMA.
Perpustakaan Sekolah
Pohon Baca
B.TAHAP
PENGEMBANGAN
1) Tujuan Kegiatan Literasi di Tahap
Pengembangan
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan di tahap pembiasaan, kegiatan
minimal 15 menit membaca di tahap pengembangan diperkuat
dengan berbagai kegiatan tindak lanjut yang bertujuan untuk:
a. mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi
jurnal membaca harian secara lisan dan tulisan;
b. membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta
didik dengan guru tentang buku yang dibaca;
c. mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis,
analitis, kreatif, dan inovatif; dan,
d. mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan
antara buku yang dibaca dengan diri sendiri dan lingkungan
sekitarnya.
2. Prinsip-prinsip Literasi di Tahap Pengembangan
 Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran. Buku
yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta
didik. Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang
dibawa dari rumah.
 Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap Pengembangan
ini dapat diikuti oleh tugas-tugas presentasi singkat, presentasi
sederhana, kriya, atau seni peran untuk menanggapi bacaan,
menulis sederhana berupa ulasan buku yang telah dibaca yang
disesuaikan dengan jenjang dan kemampuan peserta didik.
 Tugas-tugas presentasi, menulis, kriya, atau seni peran dapat
dinilai secara nonakademik dengan fokus pada sikap peserta
didik selama kegiatan. Tugas-tugas yang sama nantinya dapat
dikembangkan menjadi bagian dari penilaian akademik bila
kelas/sekolah sudah siap mengembangkan kegiatan literasi
ke tahap pembelajaran.
 Kegiatan membaca/membacakan buku berlangsung dalam
suasana yang menyenangkan.
 Terbentuknya Tim Literasi Sekolah (TLS). beranggotakan guru
(sebaiknya guru bahasa atau guru yang tertarik dan berlibat
dengan masalah literasi) serta tenaga kependidikan atau
pustakawan sekolah.
3. Jenis Kegiatan Tahap Pengembangan
a. Menulis komentar singkat terhadap buku yang dibaca
di jurnal membaca harian.
b.Bedah Buku
c. Reading Award
d.Lomba Tulis, Lisan, dan Seni Peran
e.Jurnal tanggapan membaca dan Majalah dinding.
f. Perpustakaan / Sudut Baca Kelas/ Area baca
g.Pengadaan Poster-poster Kampanye Membaca
h.Mendokumentasikan dalam bentuk buku hasil karya
peserta didik.
i. Pameran hasil karya peserta didik/book expo
j. Seminar literasi sekolah
C. TAHAP
PEMBELAJARAN
1) Tujuan Kegiatan Literasi di
Tahap Pembelajaran
a. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
memahami teks dan mengaitkannya dengan
pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi
pembelajar sepanjang hayat;
b. mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
c. mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi
secara kreatif (verbal, tulisan, visual, atau digital)
melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan
buku pelajaran (cf. Anderson & Krathwol, 2001)
2) Prinsip-prinsip Literasi
Tahap Pembelajaran
Kegiatan pada tahap ini dilakukan untuk mendukung
pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mensyaratkan
buku nonteks
pelajaran.
peserta didik membaca
Beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam
tahap pembelajaran ini, antara lain:
a. buku yang dibaca berupa buku nonteks pelajaran yaitu
tentang
khusus,
dikaitkan
pengetahuan umum,
kegemaran, atau teks multimodal,
dan juga
minat
dapat
dengan
mata pelajaran tertentu; dan
b. ada tagihan yang sifatnya akademis
(terkait dengan mata pelajaran).
3) Jenis Kegiatan Tahap Pembelajaran
A. Minimal lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam
pelajaran dimulai melalui kegiatan membacakan buku dengan
nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama,
dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan
non- akademik atau akademik.
Guru mengaitkan kewajiban peserta didik dalam mengikuti
kegiatan membaca minimal 15 menit sebelum jam pelajaran
dimulai dan mengisi jurnal membaca harian dengan penilaian
sikap yang di monitoring oleh tim literasi sekolah. Laporan
tersebut dapat dijadikan pertimbangan wali kelas dalam
mendeskripsikan sikap sosial yang akan di cantumkan dalam
laporan peserta didik.
B. Pengembangan berbagai strategi membaca
Peserta didik diharapkan mampu
menggunakan strategi membaca, yaitu :

Scanning, merupakan suatu strategi
membaca secara cepat keseluruhan bahan bacaan.

Skimming, merupakan suatu strategi
membaca
berbagai
sepintas
dengan
kecepatan tinggi untuk mencari hal-hal yang penting atau ide
pokok dari suatu bacaan.

SQ3R, yaitu survey, Question, Read, Recite, Review. Dimana
peserta didik dibekali langkah yang sistematis agar
pemahaman bacaan terhadap isi bacaan menjadi lebih baik.
Dari berbagai strategi tersebut diatas, peserta didik diharapkan
mampu menuangkan hasil bacaan dapat dalam bentuk resume
tulisan, peta konsep (mind mapping) atau graphic organizers.
C. Kegiatan literasi dalam
pembelajaran dengan tagihan akademik
Literasi dalam pembelajaran dengan menggunakan
strategi scanning, skimming,atau SQ3R, guru
melakukan kegiatan lanjutan misalnya
ruang kepada peserta didik untuk
memberikan
menjawab,
menanggapi atau mengomunikasikan hasil dari bacaan
berkaitan dengan mata pelajaran
dalam
mata
yang sedang
bahasa
berlangsung. Contoh pelajaran
Inggris, peserta didik diarahkan untuk membaca
sebuah teks yang diberikan guru untuk kemudian di
komunikasikan dalam bentuk lisan atau tulisan.
d. Menggunakan lingkungan sekitar, sosial dan afektif, dan akademik disertai
beragam bacaan (cetak, visual, auditori, atau digital) yang kaya literasi di
luar buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata
pelajaran. Contoh dalam mata pelajaran Sosiologi, peserta didik diberikan
sebuah contoh kasus sosial di masyarakat untuk kemudian dicari
penyelesaiannya melalui penelitian yang sumbernya menggunakan
lingkungan sekitar, sosial dan afektif, dan akademik disertai beragam bacaan
yang kaya literasi.
e. Membaca Biografi tokoh penting yang ada kaitannya dengan pelajaran
masing-masing yang dapat dilakukan diawal atau akhir pelajaran sebagai
bahan inspirasi dan motivasi peserta didik. Contoh dalam pelajaran Fisika,
peserta didik di arahkan untuk membaca biografi Thomas Alva Edison, Ibnu
Sina (Avicenna), maupun tokoh-tokoh lainnya.
f. Penulisan biografi peserta didik -peserta didik, guru, atau tokoh masyarakat
sebagai salah satu proyek kelas.
g. Melakukan kerjasama dengan media masa untuk mempublikasikan hasil
karya tulis peserta didik maupun guru.
POJOK BUKU
Materi Sekolah Siaga Kependudukan dari dinas KB
Terima
Kasih

More Related Content

Similar to Materi Sekolah Siaga Kependudukan dari dinas KB (20)

Modul 1 paparan konsep ppk (10)
Modul 1   paparan konsep ppk (10)Modul 1   paparan konsep ppk (10)
Modul 1 paparan konsep ppk (10)
KirismanKirisman
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
Eko Supriyadi
Konsep ppk
Konsep ppkKonsep ppk
Konsep ppk
riyanto fa
Konsep-PPK.pptx
Konsep-PPK.pptxKonsep-PPK.pptx
Konsep-PPK.pptx
Nj _mole07
Konsep ppk
Konsep ppkKonsep ppk
Konsep ppk
riyanto fa
Konsep-PPK.pptx
Konsep-PPK.pptxKonsep-PPK.pptx
Konsep-PPK.pptx
AnggaPermadi17
Konsep-PPK.pptx
Konsep-PPK.pptxKonsep-PPK.pptx
Konsep-PPK.pptx
AnggaPermadi17
1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptx
1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptx1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptx
1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptx
YuhanidhaSiti
dinamika perkembangan kurikulum
dinamika perkembangan kurikulumdinamika perkembangan kurikulum
dinamika perkembangan kurikulum
kecuktp
2017 ppk dr. arie budhiman, m.si
2017  ppk dr. arie budhiman, m.si2017  ppk dr. arie budhiman, m.si
2017 ppk dr. arie budhiman, m.si
Sudarwanto Wongsodiharjo
PPT_I_ Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
PPT_I_ Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptxPPT_I_ Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
PPT_I_ Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
rositairawan
A1 dinamika perkembangan kurikulum rev smk
A1 dinamika perkembangan kurikulum rev smkA1 dinamika perkembangan kurikulum rev smk
A1 dinamika perkembangan kurikulum rev smk
AperiusTumanggor
Hsp psivik tkt_4
Hsp psivik tkt_4Hsp psivik tkt_4
Hsp psivik tkt_4
Khat Erin
Hsp psk tkt_4
Hsp psk tkt_4Hsp psk tkt_4
Hsp psk tkt_4
Cuya MsNf
PPK Kurikulum 2013
PPK Kurikulum 2013PPK Kurikulum 2013
PPK Kurikulum 2013
Anwar Syaddad
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
BudiHermono1
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anakkonsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
w2wchanel
1.PPT_I_Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
1.PPT_I_Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx1.PPT_I_Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
1.PPT_I_Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
NurAini48337
pendidikan-inklusif2.ppt
pendidikan-inklusif2.pptpendidikan-inklusif2.ppt
pendidikan-inklusif2.ppt
rahmad habibullah
Dinamika kurikulum 2013
Dinamika kurikulum 2013Dinamika kurikulum 2013
Dinamika kurikulum 2013
Drs. HM. Yunus
Modul 1 paparan konsep ppk (10)
Modul 1   paparan konsep ppk (10)Modul 1   paparan konsep ppk (10)
Modul 1 paparan konsep ppk (10)
KirismanKirisman
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
Eko Supriyadi
Konsep-PPK.pptx
Konsep-PPK.pptxKonsep-PPK.pptx
Konsep-PPK.pptx
Nj _mole07
1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptx
1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptx1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptx
1. Kebijak & Dinamika Perkemb Kur 2013.pptx
YuhanidhaSiti
dinamika perkembangan kurikulum
dinamika perkembangan kurikulumdinamika perkembangan kurikulum
dinamika perkembangan kurikulum
kecuktp
PPT_I_ Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
PPT_I_ Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptxPPT_I_ Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
PPT_I_ Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
rositairawan
A1 dinamika perkembangan kurikulum rev smk
A1 dinamika perkembangan kurikulum rev smkA1 dinamika perkembangan kurikulum rev smk
A1 dinamika perkembangan kurikulum rev smk
AperiusTumanggor
Hsp psivik tkt_4
Hsp psivik tkt_4Hsp psivik tkt_4
Hsp psivik tkt_4
Khat Erin
Hsp psk tkt_4
Hsp psk tkt_4Hsp psk tkt_4
Hsp psk tkt_4
Cuya MsNf
PPK Kurikulum 2013
PPK Kurikulum 2013PPK Kurikulum 2013
PPK Kurikulum 2013
Anwar Syaddad
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
BudiHermono1
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anakkonsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
konsep pendidikan inklusi bagi anak-anak
w2wchanel
1.PPT_I_Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
1.PPT_I_Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx1.PPT_I_Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
1.PPT_I_Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.pptx
NurAini48337
Dinamika kurikulum 2013
Dinamika kurikulum 2013Dinamika kurikulum 2013
Dinamika kurikulum 2013
Drs. HM. Yunus

Recently uploaded (20)

Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
saichulikhtiyar274
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptxTeknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
UsBero
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
03. DISTRIBUSI FREKUENSI (Ilmu Komputer Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
PAPARAN INOPAMAS 2025 PASURUAN TAHUN 2025
saichulikhtiyar274
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptxTeknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
UsBero
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005

Materi Sekolah Siaga Kependudukan dari dinas KB

  • 1. Sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dimana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana. (EKSTRAKURIKULER, POJOK BUKU = LITERASI = GLS) SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN (SSK)
  • 2. KKBPK DAN SSK MASALAH KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA PEMBANGUNAN KELUARGA 8 FUNGSI KELUARGA SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN (SSK)
  • 3. upaya-upaya mengatasi masalah kependudukan sesungguhnya bisa dimulai dengan menyemai benih- benih kependudukan kepada generasi muda. Ketika seorang remaja sudah memahami dengan baik bahaya perkawinan usia muda, ancaman ledakan penduduk akibat kelahiran yang tak terkendali, maupun dampak lain seperti kekurangan pangan, lahan produktif,
  • 4. LATAR BELAKANG KEBIJAKAN DASAR PELAKSANAAN KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEPALA BKKBN DAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL R.I. NOMOR : 184/KSM/D3/2011 13/VIII/KB/2011 Tentang Upaya mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera melalui Pendidikan Berwawasan Kependudukan dan Keluarga Berencana bagi Pendidik, Peserta Didik, dan tenaga Kependidikan
  • 5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA Mengembangkan pendidikan berwawasan Kependudukan dan KB ke dalam kurikulum; Meningkatkan kompetensi pendidik, peserta didik dan tenaga kependidikan mengenai wawasan kependudukan dan KB, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal; Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan secara periodik bersama Pihak Pertama.
  • 6. KEBIJAKAN DAN STRATEGI Melaksanakan pendidikan melalui: media kerjasama 1. Meningkatkan kerjasama dengan seluruh kependudukan Jalur pendidikan formal yaitu pendidikan Menengah SLTA/MA) Tinggi. dasar Pendidikan (SLTP/MTs dan dan Perguruan Jalur pendidikan nonformal yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara berstruktur dan berjenjang. Jalur pendidikan informal yaitu jalur pendidikan keluarga, kelompok, lingkungan, masyarakat, massa. serta stakeholders dan mitra kerja. 2. Memanfaatkan sumber daya dan potensi jejaring kerja yang telah ada. 3. Mengintegrasikan kegiatan Penduk ke dalam berbagai kegiatan yang telah ada di masyarakat. 4. Meningkatkan kualitas materi Penduk termasuk berbagai buku pegangan, alat bantu dengan pengajaran/fasilitasi serta fasilitasi prinsip based), sasaran berdasarkan fakta dan data (evidence sesuai dengan kebutuhan segmentasi dan mudah digunakan (user friendly) termasuk kebutuhan muatan lokal. 5. Meningkatkan pemanfaatan berbagai media, baik tradisional, cetak maupun elektronik, termasuk teknologi informasi. 6. Meningkatkan kualitas dan kualitas sumberdaya manusia pengelola kerjasama Penduk. KEBIJAKAN STRATEGI
  • 7. 1. Sekolah satu-satunya Agent of Change 2. Kurikulum pendidikan kependudukan kurang kontekstual 3. Materi kependudukan tidak terintegrasi ke semua mapel 4. Pembelajaran kependudukan masih berbasis tekstual,seharusnya aplikatif 5. Guru kurang memiliki pengetahuan kependudukan 6. Semua masalah sosial akibat dari masalah kependudukan 7. Semua kebijakan pembangunan berbasis data kependudukan 8. Kearifan lokal tidak masuk suplemen kurikulum kependudukan 9. Ada korelasi signifikan antara bencana alam dengan masalah kependudukan 10. Tidak ada sosialisasi masalah kependudukan ke jenjang LATAR BELAKANG
  • 8. Materi kependudukan diintegrasikan dengan mata pelajaran sesuai dengan pokok bahasan sehingga bukan mata pelajaran baru, tidak menambah jam pelajaran, tidak menganggu kegiatan belajar mengajar namun justru mempertajam materi yang dibahas Program SSK menjadi wadah bagi program-program yang digulirkan BKKBN Sseperti PIK-Remaja, Genre Goes To School, dan lain-lain. Sehingga dapat berjalan berdampingan dan simultan KONSEP SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN (SSK)
  • 9. Program SSK berbasis kurikulum nasional sehingga tidak akan ada perbedaan karakteristik wilayah baik secara geografis maupun administratif Program SSK bersifat gradual karena meliputi beberapa bidang studi sesuai dengan pokok bahasan pada mata pelajaran tersebut sehingga akan terus menerus mengalami pengembangan Program SSK ini akan konsisten karena akan terus dilaksanakan selama mata pelajaran dan pokok bahasan yang berhubungan dengan kependudukan tetap ada dalam kurikulum
  • 10. Data kependudukan yang diobservasi, dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan dikomunikasikan oleh para siswa adalah data kependudukan tempat tinggal para siswa sendiri sehingga diharapkan muncul kesadaran dan tanggung jawab terhadap kondisi kependudukan di daerahnya masing-masing
  • 11. INPUT Muatan pendidikan kependudukan dan program keluarga berencana dalam materi pelajaran PROSES Kegiatan belajar mengajar, ekstrakurikuler dan pojok kependudukan OUTPUT Memupuk kesadaran akan kondisi kependudukan Menumbuhkan sikap tanggung jawab dan perilaku adaptif berkaitan dengan dinamika kependudukan. OUTCOME Mengembangkan sikap yang tepat dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah- masalah kependudukan kelak ketika mereka menjadi dewasa STRATEGI DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
  • 14. Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komunikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab (dan lain-lain) Nilai-nilai Karakter (Etika) Olah Hati (Literasi) Olah Pikir (Estetika) Olah Karsa (Kinestetika) Olah Raga Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara 19 KURIKULUM 2013 1. SIKAP KI-1 DAN KI-2 2. PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER Nilai Utam a Rel i giu s Nasi o nalis Ma n dir i Goton g Royon g Integr itas *Nilai-nilai utamadisesuaikandengan GNRM, kearifanlokal dankreativitassekolah Variasi Metode Pembelajaran: Metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) Metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning) Metode pembelajaran melalui penemuan/ pencarian/penelitian (inquiry/discovery learning) Dsb Kristalisasi Nilai-Nilai
  • 15. KKBPK Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) KUANTITAS & KUALITAS PENDUDUK SSK NONFORMAL INFORMAL
  • 16. 21 Pengertian kurikulum menurut UU Sisdiknas 20/2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1,butir 19)
  • 17. UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 Fungsi Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan 22
  • 18. 23 Reconstructed Philosophy of Education (Brameld:1965, Oliva:1989, Sisdiknas:2003, Winataputra:2001) Progressivism (kemampuan, cakap, kreatif,mandiri, iman, taqwa) Reconstructionism (cakap, kreatif, demokratis, bertanggung jawab Essentialism (iman,taqwa, akhlak mulia, cakap, kreatif,Berilmu,watak) Perennialism (iman,taqwa,berilmu, cakap,watak) Sisdiknas
  • 19. PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 KBK 2004 KTSP 2006 KURIKULUM 2013 2. Pendalaman dan Perluasan Materi 1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola 4. Penyesuaian Beban 3. Penguatan Proses TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL 2424
  • 20. SISTEM KURIKULUM (CURRICULUM SYSTEM& CURRICULUM ENGENEERING) (Beaucha m:1975, Saylor&Al exander,1 ASAS MESO (institusi, wilayah,) ASAS MAKRO (Pemerintah, DPR ASAS META - AKADEMIK/FILOSOFIS (universal, netral, academic truth) ARAS MIKRO (satuan pendidikan, situasi belajar, kelas, kehidupan) Kurikulum Riil/ Praktis dalam Konteks belajar Dan pembelajaran Pedoman Implementasi Kurikulum,Diklat, Advokasi dll Kurikulum Sbg Kebijakan Nasional UUD,UU,PP, Permendikbud Kurikulum sebagai idea, konsep
  • 21. BELAJAR CAPAIAN BELAJAR (LEARNING) PEMBELA (INSTRU JARAN CTION) BUDAYA, KEPEMIMPINAN, DAN MANAGEMEN PENDIDIKAN ENTITAS PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN SISDIKNAS PENILAIAN (ASSESSMENT) TUJUAN DIKNAS (Winataputra:2013)
  • 23. ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN Perenialism Essentialism Progressivism Reconstructionism DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas) KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN EVALUASI KURIKULUM: Penetapan Konteks dan Tujuan Pemilihan Model Pelaksanaan Revisi Kurikulum TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola, dan pengendalian mutu. Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa) Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan secara holistik, atau formal, valuasional dan praksiologi. RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN Perubahan metodologi pembelajaran Penataan kurikulum INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010 Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa 28 NO STANDAR URAIAN 1. KOMPETENSI LULUSAN Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan. 2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi. 3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific 4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portfolio).
  • 24. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (PP 19/2005 SNP), diubah dg.PP 32/2013) K T S P PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (KTSP) Th is image cann ot curre ntly b e d isp laye d. Pemetaan Regulasi Kurikulum dalam Sistem Pendidikan Nasional (Merujuk pada UU 20/2003 Ttg Sisdiknas dan UU 14/2005 Ttg Guru; Psl. 35 UU 20/2003 Sisdiknas dan PP 19/2003 SNP), diubah dg.PP 32/2013) SPras SPTK Spro (Pmd.65/20 13) SI (Pmd.64/201 3) SKL SPn (Pmd.66/201 3) SPl SPBia Pemerintah Daerah: Satuan Pendidikan Pemerintah : KEMDIKBUD, BUKU PANDUAN GURU BUKU TEKS PELAJARAN Pmd. 71/2013) KERANGKA DASAR KURIKULUM (Psl. 38 ayat (1)) UU 20/2003) (Ps l. 38 ayat (2)) UU 20/2003) (PP 38/2007 UU 32/2006, Psl. 38 ayat (2) UU 20/2003) 8 Permendukbud: SKL, SI, Spro, Spen, Spras, SPTK, SPI, SPBia Permendikbud Perangkat Kurikulum: ( Pmd 67 s/d 70/2013) (Permendikbud: 59/2013) STRUKTUR KURIKULUM
  • 26. KEPENDUDUKAN DINAMIKA KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN JUMLAH DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK POTENSI DINAMIKA UMUR PENDUDUK DI INDONESIA ISU KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA DAN DUNIA REMAJA DI SEKOTAR KITA PROBLEMA REMAJA MENINGKATNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TANTANGAN DI USIA PRODUKTIF LANSIA DI SEKITAR KITA PROBLEMATIKA LANSIA URBANISASI DAN MASALAH PERKOTAAN PEDULI DAERAH
  • 27. MASALAH KEPENDUDUKA N INDONESIA ≒ ≒ ≒ ≒ Penduduk BESAR dengan kualitas relatif rendah LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK masih TINGG/ Fertilitas relatif masih TINGGI dengan penyebaran TIDAK MERATA Mortalitas Angka Kematian anak masih T/NGGI Angka Kematian /bu masih T/NGG/ Angka Harapan Hidup relatif RENDAH ≒ Mobilitas Persebaran TIMPANG Urbanisasi Transmigrasi ≒ ≒ TKl/TKW, di/
  • 28. KELUARGA BERENCANA PERENCANAAN KELUARAGA MENIKAH DI USIA YANG TEPAT PROGRAM KB KESEHA TAN IBU DAN ANAK RENCANA JUMLAH ANAK EKONOMI KELUARGA
  • 30. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH 2013 MATA PLAJARAN KELAS X XI XII Kelompok Umum Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B 7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2 8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3 3 3 9 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2 Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24 Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20 Matapelajaran p3/2 e8 m/201 i9 natan voH kW asi (untuk SMK) 24 24 24
  • 31. STRUKTUR KURIKULUM PEMINATAN SMA 2013 MATA PELAJARAN KELAS X XI XII Kelompok A dan B (Umum) 24 24 24 Kelompok C (Peminatan) I. Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam 1 Matematika 3 4 4 2 Biologi 3 4 4 3 Fisika 3 4 4 4 Kimia 3 4 4 II. Peminatan Ilmu-ilmu Sosial 1 Geografi 3 4 4 2 Sejarah 3 4 4 3 Sosiologi 3 4 4 4 Ekonomi 3 4 4 III. Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4 2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4 3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4 4 Antropologi 3 4 4 Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4 Jumlah Jam Pel Ya3 n/28 g/201 h9 arus DH iW tempuh per minggu 42 44 3 48 4
  • 32. Langkah-langkah integrasi Menginventasirasi KI dan KD masing-masing mata pelajaran Mengkaji KI dan KD yang selaras dan dapat diintegrasikan Mengkaji silabus Menyusun RPP Menyusun Bahan
  • 33. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL (UU No 20 Tahun 2003 ttg Sisdiknas Pasal 3) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Penjelasan UU: kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan) SIKAP SPIRITUAL beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (KI-1) SOSIAL berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab (KI-2) PENGETAHUAN berilmHW u 40 (KI-3) KETERAMPILAN cakap dan kreatif (KI-4)
  • 34. KOMPETENSI INTI DAN KD INTI KI-1 SIKAP SPIRITUAL KI-2 SIKAP SOSIAL KI-3 PENGETAHUA N KD-1 KD-2 dst KI-4 KETERAMPILAN KD-1 KD-2 Dst 41
  • 35. INTEGRASI INTRAKUEIKULER KKBPK DAN SSK INTEGRASI MAPEL (KD) KEPENDUDUKAN GEOGRAFI, BIOLOGI, EK, BAHASA KEAGAMAAN AGAMA, BAHASA SOCIAL BUDAYA SOSIOLOGI, PPKn, BAHASA CINTA KASIH SEMUA MAPEL PERLINDUNGAN SEMUA MAPEL REPRODUKSI BIOLOGI, BAHASA SOSIALISASI & PENDIDIKAN SOSIOLOGI, BAHASA EKONOMI EKONOMI, PKWU, BAHASA PEMBINAAN LINGKUNGAN BIOLOGI, BAHASA
  • 36. BENTUK INTEGRASI PADA KD BIOLOGI PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi manusia 4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi 3.13 Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada manusia dan pemberian ASI ekslusif dalam program keluarga berencana sebagai upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) 4.13 Menyajikan karya tulis tentang pentingnya menyiapkan generasi terencana untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
  • 37. BENTUK INTEGRASI PADA KD EKONOMI PJOK PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.3 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi. 4.3 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan cara mengatasinya. PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.9 Memahami konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah 4.9 Mempresentasikan konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah
  • 38. BENTUK INTEGRASI PADA KD PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.6 Menganalisis ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 4.6 Menyaji hasil analisis tentang ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan PPKn SOSIOLOGI PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.2 Menganalisis permasalahan sosial dalam kaitannya dengan pengelompokan sosial dan kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis. 4.2 Memberikan respons dalam mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dengan cara memahami kaitan pengelompokan sosial dengan kecenderungan eksklusi dan timbulnya permasalahan sosial.
  • 39. BENTUK INTEGRASI PADA KD PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.1 memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani mengambil risiko) dalam menjalankan kegiatan usaha 4.1 mengidentifikasi karakteristik wirausahawan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha PKWU GEOGRAFI PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.5 menganalisis dinamika kependudukan di Indonesia untuk perencanaan pembangunan 4.5 menyajikan data kependudukan dalam bentuk peta, tabel, grafik, dan/atau gambar
  • 40. SMP
  • 41. BENTUK INTEGRASI PADA KD IPA PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut Kls VII 4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarny 3.1 Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi Kls IX 4.1 Menyajikan hasil penulusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi
  • 42. BENTUK INTEGRASI PADA KD IPS PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.3 Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia. Kls VII 4.3 Menjelaskan hasil analisis tentang konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia. 3.3 Menganalisis ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat Kls IX 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat
  • 43. BENTUK INTEGRASI PADA KD PJOK BENTUK INTEGRASI PADA KD PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.9 Memahami perkembangan tubuh remaja yang meliputi perubahan fisik sekunder dan mental. Kls VII 4.9 Memaparkan perkembangan tubuh remaja yang meliputi perubahan fisik sekunder dan mental. 3.9 Memahami perlunya pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas Kls VIII 4.9 Memaparkanperlunya pencegahan terhadap bahaya pergaulan bebas
  • 44. BENTUK INTEGRASI PADA KD PPKn PENGETAHUAN KETERAMPILAN 3.2 Memahami norma- norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan Kls VII 4.2 Mengampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan 3.5 Menganalisis prinsip harmoni dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika Klas IX 4.5 Menyampaikan hasil analisis prinsip harmoni dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
  • 45. INTEGRASI PADA komponen rpp KOMPONEN RPP BENTUK INTEGRASI 1. IDENTITAS 2. KI KI-1 dan KI-2 terintegrasi nilai pembangunan keluarga yaitu nilai fungsi keluarga dan implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) 3. KD Konten materinya selaras dengan muatan KKBPK 4. INDIKATOR Menyelaraskan indikator muatan KD dengan muatan KKBPK yang sesuai 5. TUJUAN Menambah keterangan spesifikasi tujuan yang berhubungan dengan KKBPK
  • 46. KOMPONEN RPP BENTUK INTEGRASI 6. MATERI PEMB Mengintegrasikan materi KKBPK ke dalam komponen ruang lingkup yang memiliki keterkaitan 7. METODE/MODEL Sesuai dengan karakteristik materi 8. MEDIA/ALAT DAN BAHAN Berkaitan dengan muatan materi KD dan Muatan KKBPK 9. LANGKAH PEMB MELALUI MODEL PEMBELAJARAN 1. Melalaui indirect teaching (berupa penanaman nilai KKBPK) 2. Melalui direct teaching (konsep materi yang berhubungan dengan konsep KKBPK) 10. PENILAIAN Mengintegrasikan konsep KKBPK dalam instrumen penilaian
  • 47. BAHAN AJAR 1. BUKU TEKS 2. BUKU REFERENSIPENDUKUNG KKBPK 3. MATERI DALAM BENTUK POWER POINT 4. NASKAH MODUL MATERI 5. LEMBAR KERJA SISWA
  • 49. lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional. 56 KI 3 mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. keluarga, sekol kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan. KI 1 Menghayati da mengamalka ajaran agam yang dianutn : n n a y a KI 4: Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro- aktif, Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI ah, masyarakat dan
  • 52. MUATAN KURIKULUM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI EKSTRAKURIKULER a. EKSTRA KURIKULER WAJIB YAITU PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN a. EKSTRA KURIKULER PILIHAN, YAITU : OLAHRAGA, RISMA; PASKIBRA; PMR; OLIMPEADE ENGLISH CLUB; KIR; PENCINTA ALAM; KESENIAN; PRAMUKA SAINS; PIK-R ROBOTIK
  • 53. INTEGRASI EKSTRAKUEIKULER KKBPK DAN SSK INTEGRASI EKSTRA KEPENDUDUKAN PIK-R, PRAMUKA, PMR KEAGAMAAN SEMUA EKSTRA SOCIAL BUDAYA SEMUA EKSTRA CINTA KASIH SEMUA EKSTRA PERLINDUNGAN SEMUA EKSTRA REPRODUKSI PIKR, PRAMUKA, PMR SOSIALISASI & PENDIDIKAN SEMUA EKSTRA EKONOMI SEMUA EKSTRA PEMBINAAN LINGKUNGAN PRAMUKA
  • 55. Sekolah menyediakan ruang khusus yang digunakan untuk menempatkan referensi yang berhubungan dengan muatan kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga (KKBPK). Referensi tersebut bisa berupa buku, ensiklopedia, video, video feature, film, model dan lain-lain. Selain pojok kependudukan memanfaatkan sekolah (GLS) sekolah pojok yang siaga kependudukan (SSK) juga bisa buku dalam program gerakan literasi terdapat di sudut setiap kelas untuk menempatkan referensi tersebut dan mading . Sehingga pojok kependudukan dan pojok buku serta mading dapat dijadikan sarana untuk menjalankan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang berkonten KKBPK dan guru dapat memanfaatkannya dalam implementasi Literasi Pembelajaran yang berintegrasi KKBPK. (diperlukan panduan literasi sekolah berkonten KKBPK di Sekolah Siaga Kependudukan (SSK)).
  • 56. A. TAHAP PEMBIASAAN 2. TAHAP PELAKSANAAN RUTIN
  • 57. 1) Tujuan kegiatan literasi di tahap pembiasaan meningkatkan pelajaran; meningkatkan bacaan; meningkatkan rasa cinta baca di kemampuan luar jam memahami rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik; dan menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.
  • 58. Kegiatan membaca ini didukung oleh penumbuhan iklim literasi sekolah yang baik. Dalam tahap pembiasaan, iklim literasi sekolah diarahkan pada pengadaan fasilitas dan pengembangan lingkungan fisik, seperti: a. buku-buku nonpelajaran (contohnya novel, kumpulan cerpen, buku ilmiah populer, majalah, komik, surat kabar dan sebagainya sudut baca kelas untuk tempat koleksi bacaan; dan b. poster-poster tentang motivasi pentingnya membaca bahan
  • 59. 2. Prinsip kegiatan literasi di tahap pembiasaan a. Guru menetapkan waktu minimal 15 menit membaca setiap hari. b. Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajara. c. Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik sesuai minat dan kesenangannya. d. tahap pembiasan ini tidak diikuti oleh tugas-tugas yang bersifat tagihan/penilaian. dapat diikuti diskusi informal tentang buku yang dibaca/dibacakan. tahap pembiasaan ini berlangsung dalam suasana yang santai, tenang, dan menyenangkan. e. Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut membaca buku minimal selama 15 menit.
  • 60. 3. Jenis Kegiatan Tahap Pembiasaan 1) Membaca minimal selama 15 Menit setiap hari melalui kegiatan: a) guru atau peserta didik dapat membacakan kutipan buku dengan nyaring dan mendiskusikannya, b) peserta didik membaca mandiri. Tujuan kegiatan ini adalah: a) memotivasi peserta didik untuk mau dan terbiasa membaca; b) menunjukkan bahwa membaca sesuatu kegiatan menyenangkan; yang c) memperkaya kosakata (dalam bahasa tulisan); d) menjadi sarana berkomunikasi antara peserta didik dan guru; e) mengajarkan strategi membaca; f) guru sebagai teladan membaca (reading role model).
  • 61. Contoh Kegiatan Pembiasan di dalam kelas Contoh Kegiatan Pembiasan Terpusat di Lapangan Sekolah
  • 62. 2) Membaca Buku dengan Memanfaatkan Peran Perpustakaan Tujuan ; a) Memperkenalkan proses membaca. b) Mengembangkan kemampuan membaca secara efektif. c) Meningkatkan kemampuan pemahaman bahan bacaan yang efektif.
  • 63. Langkah-langkah Membaca Buku dengan Memanfaatkan Peran Perpustakaan
  • 64. 3. Membaca terpandu (Guided Reading) Guru memandu peserta didik membaca, bisa dilakukan dalam kelompok yang lebih kecil. Tujuan ; a)Strategi untuk secara aktif meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap bacaan. b)Menganalisis bacaan. c)Membuat tanggapan terhadap bacaan. d)Membuat peserta didik mampu membaca mandiri
  • 65. 4. Membaca Mandiri (Independent Reading) Peserta didik diberi tug membaca dan menuangkan pokok pikiran bacaan, baik secara terbuka maupun dipandu dengan pertanyaan. Tujuan : a)Mengasah kemandiri peserta didik dalam membaca. b)Mengevaluasi kefasihan peserta didik dalam memahami isi bacaan. c)Membangun tanggun jawab. as an g
  • 66. Menata Sarana dan Lingkungan Kaya Literasi Sarana literasi mencakup perpustakaan sekolah, sudut buku kelas, dan area baca di luar kelas.
  • 67. - adalah pusat sumber belajar di SMA; - merupakan bagian penting dari GLS; - perlu ditata agar ramah anak dan menumbuhkan minat baca peserta didik; - merupakan pusat pengelolaan sudut baca kelas, area baca sekolah, dan prasarana literasi lain di SMA. Perpustakaan Sekolah
  • 70. 1) Tujuan Kegiatan Literasi di Tahap Pengembangan Sebagai tindak lanjut dari kegiatan di tahap pembiasaan, kegiatan minimal 15 menit membaca di tahap pengembangan diperkuat dengan berbagai kegiatan tindak lanjut yang bertujuan untuk: a. mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi jurnal membaca harian secara lisan dan tulisan; b. membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan guru tentang buku yang dibaca; c. mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, dan inovatif; dan, d. mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku yang dibaca dengan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
  • 71. 2. Prinsip-prinsip Literasi di Tahap Pengembangan Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran. Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku yang diminati oleh peserta didik. Peserta didik diperkenankan untuk membaca buku yang dibawa dari rumah. Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap Pengembangan ini dapat diikuti oleh tugas-tugas presentasi singkat, presentasi sederhana, kriya, atau seni peran untuk menanggapi bacaan, menulis sederhana berupa ulasan buku yang telah dibaca yang disesuaikan dengan jenjang dan kemampuan peserta didik. Tugas-tugas presentasi, menulis, kriya, atau seni peran dapat dinilai secara nonakademik dengan fokus pada sikap peserta didik selama kegiatan. Tugas-tugas yang sama nantinya dapat dikembangkan menjadi bagian dari penilaian akademik bila kelas/sekolah sudah siap mengembangkan kegiatan literasi ke tahap pembelajaran.
  • 72. Kegiatan membaca/membacakan buku berlangsung dalam suasana yang menyenangkan. Terbentuknya Tim Literasi Sekolah (TLS). beranggotakan guru (sebaiknya guru bahasa atau guru yang tertarik dan berlibat dengan masalah literasi) serta tenaga kependidikan atau pustakawan sekolah.
  • 73. 3. Jenis Kegiatan Tahap Pengembangan a. Menulis komentar singkat terhadap buku yang dibaca di jurnal membaca harian. b.Bedah Buku c. Reading Award d.Lomba Tulis, Lisan, dan Seni Peran e.Jurnal tanggapan membaca dan Majalah dinding. f. Perpustakaan / Sudut Baca Kelas/ Area baca g.Pengadaan Poster-poster Kampanye Membaca h.Mendokumentasikan dalam bentuk buku hasil karya peserta didik. i. Pameran hasil karya peserta didik/book expo j. Seminar literasi sekolah
  • 75. 1) Tujuan Kegiatan Literasi di Tahap Pembelajaran a. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat; b. mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan c. mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual, atau digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran (cf. Anderson & Krathwol, 2001)
  • 76. 2) Prinsip-prinsip Literasi Tahap Pembelajaran Kegiatan pada tahap ini dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mensyaratkan buku nonteks pelajaran. peserta didik membaca Beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam tahap pembelajaran ini, antara lain: a. buku yang dibaca berupa buku nonteks pelajaran yaitu tentang khusus, dikaitkan pengetahuan umum, kegemaran, atau teks multimodal, dan juga minat dapat dengan mata pelajaran tertentu; dan b. ada tagihan yang sifatnya akademis (terkait dengan mata pelajaran).
  • 77. 3) Jenis Kegiatan Tahap Pembelajaran A. Minimal lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non- akademik atau akademik. Guru mengaitkan kewajiban peserta didik dalam mengikuti kegiatan membaca minimal 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai dan mengisi jurnal membaca harian dengan penilaian sikap yang di monitoring oleh tim literasi sekolah. Laporan tersebut dapat dijadikan pertimbangan wali kelas dalam mendeskripsikan sikap sosial yang akan di cantumkan dalam laporan peserta didik.
  • 78. B. Pengembangan berbagai strategi membaca Peserta didik diharapkan mampu menggunakan strategi membaca, yaitu : Scanning, merupakan suatu strategi membaca secara cepat keseluruhan bahan bacaan. Skimming, merupakan suatu strategi membaca berbagai sepintas dengan kecepatan tinggi untuk mencari hal-hal yang penting atau ide pokok dari suatu bacaan. SQ3R, yaitu survey, Question, Read, Recite, Review. Dimana peserta didik dibekali langkah yang sistematis agar pemahaman bacaan terhadap isi bacaan menjadi lebih baik. Dari berbagai strategi tersebut diatas, peserta didik diharapkan mampu menuangkan hasil bacaan dapat dalam bentuk resume tulisan, peta konsep (mind mapping) atau graphic organizers.
  • 79. C. Kegiatan literasi dalam pembelajaran dengan tagihan akademik Literasi dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi scanning, skimming,atau SQ3R, guru melakukan kegiatan lanjutan misalnya ruang kepada peserta didik untuk memberikan menjawab, menanggapi atau mengomunikasikan hasil dari bacaan berkaitan dengan mata pelajaran dalam mata yang sedang bahasa berlangsung. Contoh pelajaran Inggris, peserta didik diarahkan untuk membaca sebuah teks yang diberikan guru untuk kemudian di komunikasikan dalam bentuk lisan atau tulisan.
  • 80. d. Menggunakan lingkungan sekitar, sosial dan afektif, dan akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, atau digital) yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran. Contoh dalam mata pelajaran Sosiologi, peserta didik diberikan sebuah contoh kasus sosial di masyarakat untuk kemudian dicari penyelesaiannya melalui penelitian yang sumbernya menggunakan lingkungan sekitar, sosial dan afektif, dan akademik disertai beragam bacaan yang kaya literasi. e. Membaca Biografi tokoh penting yang ada kaitannya dengan pelajaran masing-masing yang dapat dilakukan diawal atau akhir pelajaran sebagai bahan inspirasi dan motivasi peserta didik. Contoh dalam pelajaran Fisika, peserta didik di arahkan untuk membaca biografi Thomas Alva Edison, Ibnu Sina (Avicenna), maupun tokoh-tokoh lainnya. f. Penulisan biografi peserta didik -peserta didik, guru, atau tokoh masyarakat sebagai salah satu proyek kelas. g. Melakukan kerjasama dengan media masa untuk mempublikasikan hasil karya tulis peserta didik maupun guru.