Dokumen tersebut membahas tentang thalassemia, penyakit genetik yang diturunkan secara otosomal yang ditandai dengan kelainan produksi rantai hemoglobin dan menyebabkan anemia hemolitik. Terdapat berbagai tingkatan keparahan penyakit dari ringan hingga berat yang membutuhkan transfusi darah seumur hidup. Dokumen juga menjelaskan gejala klinis, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, dan komplikasi yang dapat tim
Dokumen tersebut membahas tentang thalasemia, penyakit genetik yang diturunkan yang disebabkan oleh kelainan produksi rantai globin hemoglobin. Terdapat dua jenis thalasemia utama yaitu thalasemia alfa dan beta, yang masing-masing disebabkan oleh mutasi pada gen rantai alfa dan beta globin. Penderita thalasemia mengalami anemia ringan hingga berat tergantung jenis dan derajat mutasinya, yang dapat menyebabkan gangguan pertumbu
Dokumen tersebut membahas tentang thalasemia, penyakit genetik yang diturunkan yang menyebabkan gangguan dalam sintesis rantai globin hemoglobin. Dokumen menjelaskan epidemiologi, klasifikasi, patofisiologi, dan gejala klinis dari thalasemia serta dampaknya bagi kesehatan global.
1. Thalasemia adalah penyakit anemia genetik yang disebabkan oleh defisiensi produksi rantai globin dalam hemoglobin, menyebabkan kerusakan sel darah merah dan gejala klinis seperti anemia dan penimbunan besi berlebih.
2. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan darah yang menunjukkan sel darah merah hipokrom mikrositik dan elektroforesis hemoglobin yang menunjukkan peningkatan HbF.
3. Penatalaksanaan melip
Dokumen tersebut membahas tentang anemia gravidarum yang merupakan kondisi penurunan hemoglobin pada ibu hamil yang dapat menyebabkan gangguan oksigenasi janin. Anemia ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B12, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Dokumen tersebut juga menjelaskan klasifikasi, patofisiologi, dan jenis-jenis anemia yang dapat terj
TERATOLOGY BLOOD&LYMPHATIC SYSTEM dr.Adhita Dwi Aryanti.M.KesAdhita Dwi Aryanti
油
1. Hematopoiesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel darah yang berlangsung di hati, sumsum tulang, dan limpa selama perkembangan janin.
2. Terdapat dua jenis hemoglobinopati yang umum, yaitu talasemia yang disebabkan mutasi gen pembentuk rantai globin, dan penyakit sel sabit akibat mutasi gen beta globin.
3. Gejala hemoglobinopati bervariasi dari ringan hingga parah bergantung pada jenis dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang thalassemia, suatu kelainan darah genetik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan produksi rantai protein globin dalam hemoglobin. Terdapat dua jenis thalassemia utama yaitu alpha dan beta, yang menyebabkan berbagai gejala dari ringan hingga berat seperti anemia. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan darah dan elektroforesa, sedangkan pengobatannya meliputi transfusi darah dan pencangkokan sumsum
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan sel darah merah mudah rusak akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein hemoglobin. Terdapat beberapa jenis thalasemia seperti minor, intermedia, dan mayor yang ditandai dengan gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda serta dapat ditangani dengan transfusi darah, obat chelating, dan splenektomi.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi, termasuk penyebabnya (seperti asupan besi yang rendah), gejala, diagnosis, dan akibatnya bagi kesehatan seperti gangguan perkembangan pada anak dan penurunan produktivitas pada orang dewasa. Diagnosis dilakukan dengan memeriksa kadar hemoglobin dan indeks eritrosit serta tes laboratorium seperti feritin, transferin saturasi, dan free erythrocy
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskular dan komposisi darah. Darah terdiri atas plasma dan elemen sel darah seperti eritrosit. Eritrosit berperan mengangkut oksigen dan memiliki siklus hidup selama 120 hari di sumsum tulang. Gangguan pada produksi darah dapat menyebabkan anemia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manifestasi klinis, etiologi, diagnosis, patofisiologi, klasifikasi dan penyebab-penyebab anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemah dan lesu. Terdapat berbagai penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, perdarahan, dan gangguan pada pembuatan sel darah merah
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam darah yang mengganggu pembentukan sel darah merah. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin dan feritin serum serta peningkatan kebutuhan tubuh akan besi pada masa pertumbuhan dan kehamilan. Gejala anemia defisiensi besi antara lain lesu, pucat dan gangguan perkembangan
Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah (eritrosit) menurun, sehingga mengakibatkan penurunan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan berlebihan, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Gejala anemia antara lain pucat, lemah, dan mudah lelah. Penangan
Dokumen tersebut membahas tentang anemia gravidarum yang merupakan kondisi penurunan hemoglobin pada ibu hamil yang dapat menyebabkan gangguan oksigenasi janin. Anemia ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B12, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Dokumen tersebut juga menjelaskan klasifikasi, patofisiologi, dan jenis-jenis anemia yang dapat terj
TERATOLOGY BLOOD&LYMPHATIC SYSTEM dr.Adhita Dwi Aryanti.M.KesAdhita Dwi Aryanti
油
1. Hematopoiesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel darah yang berlangsung di hati, sumsum tulang, dan limpa selama perkembangan janin.
2. Terdapat dua jenis hemoglobinopati yang umum, yaitu talasemia yang disebabkan mutasi gen pembentuk rantai globin, dan penyakit sel sabit akibat mutasi gen beta globin.
3. Gejala hemoglobinopati bervariasi dari ringan hingga parah bergantung pada jenis dan ke
Dokumen tersebut membahas tentang thalassemia, suatu kelainan darah genetik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan produksi rantai protein globin dalam hemoglobin. Terdapat dua jenis thalassemia utama yaitu alpha dan beta, yang menyebabkan berbagai gejala dari ringan hingga berat seperti anemia. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan darah dan elektroforesa, sedangkan pengobatannya meliputi transfusi darah dan pencangkokan sumsum
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan sel darah merah mudah rusak akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein hemoglobin. Terdapat beberapa jenis thalasemia seperti minor, intermedia, dan mayor yang ditandai dengan gejala dan tingkat keparahan yang berbeda-beda serta dapat ditangani dengan transfusi darah, obat chelating, dan splenektomi.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi, termasuk penyebabnya (seperti asupan besi yang rendah), gejala, diagnosis, dan akibatnya bagi kesehatan seperti gangguan perkembangan pada anak dan penurunan produktivitas pada orang dewasa. Diagnosis dilakukan dengan memeriksa kadar hemoglobin dan indeks eritrosit serta tes laboratorium seperti feritin, transferin saturasi, dan free erythrocy
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskular dan komposisi darah. Darah terdiri atas plasma dan elemen sel darah seperti eritrosit. Eritrosit berperan mengangkut oksigen dan memiliki siklus hidup selama 120 hari di sumsum tulang. Gangguan pada produksi darah dapat menyebabkan anemia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manifestasi klinis, etiologi, diagnosis, patofisiologi, klasifikasi dan penyebab-penyebab anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemah dan lesu. Terdapat berbagai penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, perdarahan, dan gangguan pada pembuatan sel darah merah
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam darah yang mengganggu pembentukan sel darah merah. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin dan feritin serum serta peningkatan kebutuhan tubuh akan besi pada masa pertumbuhan dan kehamilan. Gejala anemia defisiensi besi antara lain lesu, pucat dan gangguan perkembangan
Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah (eritrosit) menurun, sehingga mengakibatkan penurunan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan berlebihan, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Gejala anemia antara lain pucat, lemah, dan mudah lelah. Penangan
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
2. 2
Thalassemia: penyakit
kongenital herediter
autosomal.
Gangguan sintesis
hemoglobin
Satu /lebih rantai
polipeptida hemoglobin
kurang/tidak terbentuk,
Anemia hemolitik
PENDAHULUAN
3. 3
Talasemia, khususnya talasemia-硫 merupakan
kelainan genetik tersering di dunia, termasuk
Indonesia.
Diderita seumur hidup sejak usia kurang dari 1 tahun
masalah baik medis dan sosial.
Memerlukan transfusi darah seumur hidup.
Talasemia berat diakhiri kematian pada masa kanak.
.pendahuluan
4. 4
Talasemia adalah gangguan sintesis hemoglobin yang
diturunkan secara genetik.
Ditemukan pertama di Amerika Serikat
dan Italia tahun 1925 1927
Berasal dari Bahasa Yunani
THALASSO Laut
HEMIA Darah
Anemia of the Sea
Epidemiologi
5. .Epidemiologi
5
Frekuensi gen talasemia di Indonesia 3-10%, diperkirakan lebih
2000 kasus baru dilahirkan di Indonesia
Tersebar di seluruh ras di Mediterania, Timur Tengah, India
sampai Asia Tenggara.
6. Pemahaman Talasemia
6
Beberapa Terminologi yang perlu Diketahui
Anemia : kadar hemoglobin kurang dari minus 2 SD
sesuai usia dan jenis kelamin.
Hemoglobinopatie : gangguan pembentukan
struktrur hemoglobin terbentuk rantai
hemoglobin abnormal.
Talasemia : pengurangan jumlah rantai globin
sehingga sebagian globin membentuk hemoglobin
abnormal (Hb H, Hb Barts, Hb Constant Spring, Hb
Lepora, HPFH, dll).
7. Hemoglobin
7
Beberapa Hal yang juga seharusnya diketahui
dalam mempelajari Thalasemia
Prinsip dasar Sintesis Hemoglobin
Jenis Hemoglobin secara normal Manusia
Hemoglobin (Hb)
tetramer berwarna merah di
dalam eritrosit, dengan berat
molekul 64.400 Dalton,
terdiri dari senyawa hem (Fe)
dan globin.
10. 10
Fase
Pertumbuhan
Komponen
Hemoglobin
Persentase
(%)
Struktur Tipe hemoglobin
Kehamilan
1-2 bulan
Hb Gower 1
Hb Gower 2
Hb Portland
Hb F
25
15
10
50
2 2
2 2
2 2
2 2
Embrional
(8 minggu pertama
kehamilan)
Fetal
Kehamilan
3 bulan
Hb F
Hb A
96-97
3- 4
2 2
2 2
Fetal
Dewasa
Bayi baru lahir Hb F
Hb A1
Hb A2
81,7 4,2
17,7 4,6
0,25 0,20
2 2
2 2
2 2
Fetal
Dewasa
Dewasa
Dewasa Hb A1
Hb A2
Hb F
97
2,5
0,5
2 2
2 2
2 2
Dewasa
Dewasa
Fetal
Prosentase Hemoglobin Manusia
.hemoglobin
11. 11
Pembentukan rantai globin (protein) diatur oleh gen
yang terletak dalam kromosom 11 dan 16.
.hemoglobin
Hilangnya satu atau lebih gen pengkode rantai globin
akan menyebabkan terjadinya TALASEMIA
Diturunkan berdasarkan
hukum Mendel, resesif atau
ko-dominan.
Heterozigot biasanya tanpa
gejala
Homozigot atau gabungan
heterozigot gejalanya lebih
berat
Subunit
Alfa
Kromosom
16
4 gen
Subunit
Beta
Kromosom
11
2 gen
12. Kurangnya rantai beta berakibat meningkatnya
rantai alfa. Rantai alfa denaturasi dan presipitasi
di dalam sel darah merah (Heinz bodies/inclusion bodies).
Heinz bodies menimbulkan kerusakan pada
membran sel yang menjadi lebih permiabel, sel
mudah pecah(hemolisis) terjadi anemia
hemolitik.
Normoblast di sumsum tulang juga mengalami
pembentukan inclusion bodies dan terjadi
pengrusakan oleh sel-sel RES (ineffective
erythropoiesis)
12
PATOFISIOLOGI
13. Kelebihan rantai alfa akan mengurangi stabilitas
gugusan hem, dengan akibat timbulnya oksigen
yang aktif, yang mengoksidasi hemoglobin dan
membran sel dan berakibat suatu hemolisis
13
14. Pemahaman Talasemia
14
Bila salah satu orang tua membawa sifat talasemia
(heterozigot) maka resiko anaknya adalah 50% normal dan
50% membawa sifat talasemia (heterozigot, carrier)
15. Pemahaman Talasemia
15
Bila kedua orang tua carrier (heterozigot) maka resiko
anaknya adalah 25% normal, 50% membawa sifat talasemia
(heterozigot) dan 25% menderita talasemia.
16. Pemahaman Talasemia
16
Klasifikasi Talasemia secara klinis
1. Talasemia mayor sangat tergantung pada transfusi
2. Talasemia minor trait/ karier tanpa gejala
3. Talasemia intermedia
Berdasarkan Rantai Globin
1. Talasemia Alfa
2. Talasemia Beta
3. Talasemia ワэ (jarang)
Talasemia Alpha biasanya disebabkan oleh delesi gen
Talasemia Beta biasanya disebabkan oleh mutasi gen.
18. GEJALA KLINIS
Fasies mongoloid atau fasies
Cooley
Hepatoplasplenomegali
Ikterus atau sub ikterus
Tulang : osteoporosis,
tampak struktur mozaik
Tengkorak : tampak struktur
hairs on end
Jantung membesar karena
anemia kronik
18
19. Ginjal kadang-kadang juga
membesar, disebabkan oleh
hemopoiesis ekstrameduler
Pertumbuhan terhambat,
bahkan mungkin tidak dapat
mencapai adolesensi
karena adanya anemia
kronik
Kelainan hormonal, seperti
diabetes mellitus, hipotiroidi,
disfungsi gonad
19
20. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah tepi ; hipokrom
mikrositer,
anisopoikilositosis,
polikromasia, sel target,
normoblas, leptositosis, dan
titik titik basofil
Retikulositosis
Resistensi osmotik
meningkat
Sumsum tulang : hiperplasi
normoblastik
20
21. Kadar besi serum & timbunan
besi dalam sumsum tulang
meningkat
Bilirubin bebas (unconjugated)
serum meningkat
Kadar Hb F meningkat pada
thalassemia beta mayor
Kadar Hb A2 meningkat pada
thalassemia beta.
Dengan Hb elektroforesis dan
kromatografi kolom dapat
ditentukan macam Hb maupun
rantai polipeptida
21
22. DIAGNOSIS
Klinis anamnesis + pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah lengkap + darah tepi
Kadar serum besi
Hb elektroforesis
22
24. 1. Fetal blood sampling
2. Chorion villus biopsy evaluasi gen/kromosom
Error rate kurang dari 1%.
Diagnosis Prenatal
Diagnosis Prenatal
25. DIAGNOSIS BANDING
Anemia kurang besi
Anemia karena infeksi menahun
Anemia pada keracunan timah hitam (Pb)
Anemia sideroblastik
25
26. Terapi Paliatif
a. Tranfusi Darah (PRC atau washed erytrocyte)
b. Kelasi Besi (Iron chelation) mencegah iron overload
c. Splenektomi
Terapi Suportif: nutrisi tanpa suplementasi Fe
Tatalaksana Komplikasi (endokrinopati, gangguan
pertumbuhan dll)
Transplantasi sumsum tulang
Nasehat perkawinan
TATALAKSANA
27. Mencegah/ menghambat proses hemosiderosis :
Absorpsi Fe melalui usus dapat dikurangi dengan
menganjurkan penderita banyak minum teh.
Sedangkan eksresi Fe dapat ditingkatkan dengan
pemberian Fe chelating agent yaitu
Desferioxamin, dosis 25 mg/kg BB/hari dan
diberikan 5 hari dalam seminggu
27
28. Splenektomi :
Indikasi splenektomi adalah bila ada
tanda-tanda hipersplenisme atau bila
limpa terlalu besar.
Splenektomi dilakukan bila anak
sudah berumur 5 tahun
28
29. Nasehat perkawinan dan diagnosis pra
kelahiran :
Sangat penting untuk mencegah lahirnya
thalassemia mayor. Sedapat mungkin hindari
perkawinan antara dua insan heterozigot, agar
tidak terjadi bayi homozigot
29
30. Problema Tranfusi
Seumur hidup
Resiko penularan penyakit
Ketersediaan Darah
Asuransi BPJS
Sarana Rumah sakit
Tatalaksana....