Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi pada tumbuhan. Nutrisi yang diperlukan tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien meliputi unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Sedangkan mikronutrien meliputi besi, mangan, tembaga, seng, boron, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan fungsi dan gej
Dokumen tersebut membahas tentang apoptosis dan nekrosis. Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram secara genetik, penting untuk perkembangan organisme dan mencabut sel-sel yang tidak dibutuhkan, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang tidak terkendali akibat kerusakan atau cedera. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme dan morfologi masing-masing proses kematian sel tersebut.
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Anemia hemolitik adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah menurun akibat peningkatan destruksi sel darah merah sebelum akhir umur normalnya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor intrinsik seperti kelainan pada sel darah merah itu sendiri atau faktor ekstrinsik seperti sistem kekebalan tubuh yang salah mengenali sel darah merah. Rawatannya bergantung pada penyebabnya, misalnya transfusi darah atau obat unt
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah jantung akibat penimbunan lemak. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada, kesulitan bernafas, dan bahkan kematian. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan elektrokardiogram, rontgen dada, dan kateterisasi jantung. Pengobatan meliputi obat-obatan seperti nitrat dan aspirin, serta perubahan gaya hidup
Jamur termasuk makhluk hidup eukariot tanpa klorofil. Memiliki dinding sel dari zat kitin. Berkembang biak dengan hifa dan spora secara seksual atau aseksual. Bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit atau saprofit dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang eliksir sebagai sediaan farmasi cair yang mengandung alkohol sebagai pelarut utama. Eliksir biasanya mengandung 5-10% alkohol dan digunakan untuk menghantarkan obat dalam tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan eliksir dan contoh perhitungan konstanta dielektrik untuk campuran pelarut eliksir.
Dokumen tersebut membahas tentang buta warna, yaitu kelainan genetik yang disebabkan ketidakmampuan sel kerucut mata untuk menangkap spektrum warna tertentu. Terdapat beberapa jenis buta warna seperti buta warna partial, total, monokromasi, trikromasi, dan dikromasi yang dibedakan berdasarkan tingkat ketidakmampuan untuk membedakan warna. Buta warna merupakan kelainan genetik yang lebih sering dial
Lisosom adalah organel yang ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve yang berperan dalam mencerna makromolekul. Lisosom terdiri dari membran tunggal dan berisi berbagai enzim hidrolitik yang digunakan untuk melakukan endositosis, autofagi, dan fagositosis. Kelainan metabolisme lisosom dapat menyebabkan penyakit penyimpangan lisosom.
Kuliah biokimia membahas tentang pengampu kuliah, buku acuan, penilaian, dan pengertian biokimia sebagai ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup.
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mikroba dapat berinteraksi dengan tumbuhan, hewan, dan manusia melalui berbagai pola interaksi seperti simbiosis, komensalisme, mutualisme, antibiosis, dan parasitisme. Interaksi ini dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi organisme yang terlibat.
Lisosom adalah organel sel yang membungkus enzim hidrolitik dan berperan dalam pencernaan intraseluler, fagositosis, autofagi, dan pelepasan sekresi. Gangguan pada enzim lisosomal dapat menyebabkan penumpukan substrat dan gangguan fungsi sel.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Dokumen ini menjelaskan gejala, diagnosis, dan pengobatan filariasis seperti pemberian obat diethylcarbamazine, ivermectin, atau albendazole serta edukasi masyarakat untuk mencegah gigitan nyamuk.
Jamur termasuk makhluk hidup eukariot tanpa klorofil. Memiliki dinding sel dari zat kitin. Berkembang biak dengan hifa dan spora secara seksual atau aseksual. Bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit atau saprofit dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang eliksir sebagai sediaan farmasi cair yang mengandung alkohol sebagai pelarut utama. Eliksir biasanya mengandung 5-10% alkohol dan digunakan untuk menghantarkan obat dalam tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan eliksir dan contoh perhitungan konstanta dielektrik untuk campuran pelarut eliksir.
Dokumen tersebut membahas tentang buta warna, yaitu kelainan genetik yang disebabkan ketidakmampuan sel kerucut mata untuk menangkap spektrum warna tertentu. Terdapat beberapa jenis buta warna seperti buta warna partial, total, monokromasi, trikromasi, dan dikromasi yang dibedakan berdasarkan tingkat ketidakmampuan untuk membedakan warna. Buta warna merupakan kelainan genetik yang lebih sering dial
Lisosom adalah organel yang ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve yang berperan dalam mencerna makromolekul. Lisosom terdiri dari membran tunggal dan berisi berbagai enzim hidrolitik yang digunakan untuk melakukan endositosis, autofagi, dan fagositosis. Kelainan metabolisme lisosom dapat menyebabkan penyakit penyimpangan lisosom.
Kuliah biokimia membahas tentang pengampu kuliah, buku acuan, penilaian, dan pengertian biokimia sebagai ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup.
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Mikroba dapat berinteraksi dengan tumbuhan, hewan, dan manusia melalui berbagai pola interaksi seperti simbiosis, komensalisme, mutualisme, antibiosis, dan parasitisme. Interaksi ini dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi organisme yang terlibat.
Lisosom adalah organel sel yang membungkus enzim hidrolitik dan berperan dalam pencernaan intraseluler, fagositosis, autofagi, dan pelepasan sekresi. Gangguan pada enzim lisosomal dapat menyebabkan penumpukan substrat dan gangguan fungsi sel.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Dokumen ini menjelaskan gejala, diagnosis, dan pengobatan filariasis seperti pemberian obat diethylcarbamazine, ivermectin, atau albendazole serta edukasi masyarakat untuk mencegah gigitan nyamuk.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia, termasuk definisi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Leukemia adalah tidak terkendalinya proliferasi sel darah punca di sumsum tulang yang menyebabkan gangguan produksi sel darah normal. Ada beberapa jenis leukemia seperti akut myeloid leukemia, kronik myeloid leukemia, akut limfositik leukemia, dan kronik limfositik leukemia. Penatalaksanaannya meliputi kemoterapi, transfusi darah, dan transplant
Anemia merupakan kondisi medis yang umum dengan berbagai penyebab. Dokumen ini membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, klasifikasi, dan pengobatan anemia. Beberapa penyebab utama anemia adalah defisiensi zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan kronis, dan penyakit inflamasi kronis. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah lengkap dan indeks eritrosit, sementara pen
Laporan pendahuluan mengenai anemia memberikan pengertian, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan medis dari kondisi tersebut. Anemia didefinisikan sebagai penurunan sel darah merah atau hemoglobin di bawah nilai normal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, perdarahan, infeksi, dan penyakit kronis.
Anemia merupakan keadaan dimana jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin rendah dibawah normal. Terdapat beberapa jenis anemia yaitu anemia aplastik, defisiensi besi, megaloblastik, dan hemolitik. Anemia disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, infeksi, obat-obatan, serta gangguan sumsum tulang. Gejala umum anemia adalah lemah, pucat
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kelainan darah pada anak, termasuk anemia, leukemia, dan thalasemia. Jenis-jenis anemia yang dijelaskan adalah anemia defisiensi besi, defisiensi vitamin B12 dan asam folat, anemia aplastik, dan anemia hemolitik. Dokumen juga menjelaskan pendekatan diagnosis dan penatalaksanaan berbagai kelainan darah tersebut.
Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah (eritrosit) menurun, sehingga mengakibatkan penurunan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan berlebihan, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Gejala anemia antara lain pucat, lemah, dan mudah lelah. Penangan
Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin berada di bawah nilai normal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan, dan penyakit kronis. Gejala anemia antara lain lemah, letih, lesu, dan pucat. Pemeriksaan darah lengkap dan tes lain dapat membantu diagnosis, sementara pengobatan bergantung pada penyebabnya
Leukemia akut ditandai oleh proliferasi sel imatur (sel leukemik) di sumsum tulang yang menyebabkan kegagalan fungsi hematopoiesis dan infiltrasi organ. Terdapat dua jenis utama, yaitu leukemia limfoblastik akut yang lebih umum pada anak, dan leukemia mieloblastik akut yang lebih umum pada dewasa. Keduanya menyebabkan gejala anemia, infeksi, dan perdarahan akibat kegagalan sumsum tulang, serta nyeri tulang dan p
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manifestasi klinis, etiologi, diagnosis, patofisiologi, klasifikasi dan penyebab-penyebab anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemah dan lesu. Terdapat berbagai penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, perdarahan, dan gangguan pada pembuatan sel darah merah
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
3. ANEMIA
Adalah berkurangnya hingga di bawah nilai
normal jumlah eritrosit, kuantitas Hb, dan volume
packed red blood cells (hematokrit).
Tanda dan gejala umum:
Nilai eritrosit < 3,8 jt/mL
Kadar Hb dlm darah < 10 g/dL
Nilai Hct < 30%
Pucat
Kelemahan
Hipoksemia yang mengakibatkan takikardi, takipnea
pendek dan cepat, sakit kepala, iskemik myocardium
Syok dan penurunan kesadaran
4. KLASIFIKASI
Berdasarkan Morfologi
Mikro dan makro menunjukkan ukuran sedangkan kromik
menunjukkan warna
Normokromik Normositik
Kehilangan darah akut
Hemolisis
Penyakit kronis seperti infeksi, gangguan endokrin, gangguan
ginjal, kegagalan sumsum tulang
Normokromik Makrositik
Gangguan sintesis deoksiribonukleat (DNA)
Defisiensi B12 (asam folat)
Pengobatan kemoterapi
Hipokromik Mikrositik
Defisiensi zat besi
Kehilangan darah kronis
Gangguan sintesis globin seperti pada penyakit thalasemia
5. KLASIFIKASI
Berdasarkan Etiologi
Peningkatan hilangnya eritrosit
Perdarahan
Hemoglobinopati, ex anemia sel sabit
Gg sintesis globin, ex thalasemia
Defisiensi enzim, ex defisiensi glukosa 6-fosfat dehidrogenase
Penurunan atau kelainan pembentukan sel
Carsinoma, ex limfoma, mieloma multiple
Pajanan zat kimia dan toksik
Radiasi
Defisiensi endokrin
Penyakit kronis pada ginjal dan hati
7. ANEMIA APLASTIK
Sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel-sel
darah dalam jumlah yang cukup.
Mengalami pansitopenia (kekurangan semua sel
darah)
Penyebab :
Lupus Eritematosus Sistemik (autoimun)
Agen antineoplastik
Terapi radiasi
Antibiotik tertentu
Zat kimia, ex benzen, insektisida
Penyakit oleh virus, ex HIV, hepatitis virus
8. ANEMIA DEFISIENSI BESI
Kekurangan zat besi dalam darah sebagai akibat
dari penurunan kuantitatif sintesis hemoglobin
Normal : 0,5 mg/mL
Tanda dan gejala:
Besi plasma <40 mg/dl
Hb 6-7 g/dL
Pucat dan kelemahan
Rambut tipis dan mudah rontok
Penyebab :
Perdarahan yang menetap, ex pada carcinoma
Kurang asupan besi
Gangguan absorbsi usus
9. ANEMIA MEGALOBLASTIK
Termasuk ke dalam gol anemia
makrositik normokromik
Tanda dan gejala:
Malnutrisi
Glositis berat (peradangan lidah
berat)
Penyebab :
Defisiensi B12 dan asam folat
Malabsorbsi
Penyakit gastrointestinal
10. PENYAKIT SEL SABIT
Adl hemoglobinopati akibat
kelainan struktur hemoglobin
Merupakan gangguan genetik
resesif autosomal (kedua orang
tua mengalami penyakit sel
sabit)
Disfungsi Hb deoksigenasi
(penurunan tekanan O2)
elongasi eritrosit kaku dan
berbentuk sabit penyumbatan
pembuluh darah infark organ
12. POLISITEMIA
Terjadi peningkatan produksi semua
sel-sel darah, namun lbh dikenal dg
peningkatan produksi eritrosit
Hb < 16 g/dL, Ht < 60%
Peningkatan viskositas dan volume
darahaliran darah melambat
Volume plasma dan bentuk morfologi
eritrosit biasanya normal
Leukositosis reaksi hipersensitifitas
Trombositosis trombosis
13. LEUKOPENIA
Merupakan suatu kondisi dimana jumlah leukosit
menurun dalam darah
Jumlah leukosit < 4.000/mm3
Terjadi kegagalan pembentukan leukosit termasuk
akibat anemia aplastik
14. LEUKEMIA
Leukemia adalah malignansi pada darah yang bersifat
heterogen dan disebabkan karena proliferasi tidak normal dari
pembentukan sel darah pada sumsum tulang
sel leukemia muda yang berproliferasi (blast) mengganggu
pematangan dari sel normal pada sumsum tulang belakang
Proliferasi dari sel leukemia yang belum matang / immature
(blast) yang sangat banyak menghambat pematangan pada
sel-sel normal di sumsum tulang
Mengakibatkan :
Anemia
Neutropenia
Trombositopenia
15. LEUKEMIA
Penyebab belum dapat diketahui
secara pasti
Faktor risiko yg terkait yaitu:
Individu dengan kelainan
kromosom, ex sindrom down
Faktor lingkungan, ex paparan
radiasi dosis tinggi
Zat kimia, ex benzen, arsen,
pestisida, agen antineoplastik
20. LIMFOMA MALIGNANT
Merupakan keganasan sistem limfatik
Penyebab pasti belum diketahui
Faktor risiko:
Immunodefisiensi
Pajanan zat kimia, ex herbisida, pestisida, benzena
Tanda dan gejala:
Pembesaran kelenjar getah bening
Penurunan berat badan
Nyeri abdomen
Hematemesis melena
21. LIMFOMA MALIGNANT
Dikategorikan menjadi 2
berdasarkan histopatologi
mikroskopik yaitu :
Hodgkin
Terjadi pada usia 18-35 th dan >50 th
Gejala bervariasi: demam persisten,
keringat malam hari, pembesaran kelenjar
getah bening, mudah lelah, penurunan BB
Non-Hodgkin
Terjadi sebagian besar pada usai
pertengahan 50 th
Menyerang limfosit B
23. MIELOMA MULTIPLE
Merupakan suatu kelainan sel plasma neoplastik
yang berasal dari satu klon (monoklonal) sel
plasma
Proliferasi sel plasma imatur dan matur dalam
sumsum tulang
Terjadi kerusakan pada tulang dan penggantian
unsur sumsum tulang normal oleh sel abnormal
Insiden meningkat sesuai penambahan usia
25. HEMOFILIA
Merupakan gg koagulasi herediter sehingga
episode perdarahan intermiten
Termasuk penyakit resesif terkait kromosom X
Manifestasi klinis:
Perdarahan jaringan lunak, otot, dan terutama sendi yg
menopang berat badan (hemarthrosis)
Diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
Hemofilia A
Akibat defisiensi atau mutasi gen faktor VIII
Hemofilia B
Defisiensi atau tidak adanya aktifitas faktor IX