PengembanganMekanisasiUntukPeningkatanEfisiensiSumberDayaMenunjangSITT Sapi-Sawit
BalaiPengkajianTeknologiPertanianKalimantan Barat
Focus Group Discussion
Proses distilasi ethanol memerlukan energi dalam jumlah besar, baik uap maupun listrik. Pemilihan sumber energi yang tepat sangat penting untuk efisiensi dan daya saing. Teknologi gasifikasi biomasa seperti sekam padi dan ampas tebu dapat menghasilkan uap dan listrik dengan biaya rendah, sehingga cocok digunakan dalam proses distilasi ethanol.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penggilingan gabah menjadi beras dan optimalisasi penggunaan energi sekam padi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Secara khusus dibahas tentang penggantian bahan bakar minyak/solar dengan energi sekam padi dalam proses pengeringan gabah dan penggerak mesin penggiling gabah, yang dapat menghemat biaya hingga ratusan ribu rupiah per siklus pengeringan dan pul
Dokumen tersebut membahas tentang biomassa kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama limbah-limbah seperti pelepah, bungkil, dan lumpur sawit. Dokumen juga menjelaskan manfaat integrasi tanaman kelapa sawit dengan ternak sapi dalam suatu sistem agroforestri (SISKA), seperti meningkatkan produktivitas lahan, pemanfaatan limbah, dan peningkatan pendapatan petani. Metode pengolahan limbah saw
1. Dokumen ini membahas model integrasi ternak sapi dan kambing dengan perkebunan kelapa sawit dan kakao di Kalimantan Barat.
2. Biomassa dari perkebunan sawit dan limbah kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
3. Integrasi ternak dan perkebunan dapat meningkatkan pendapatan petani dan manfaat lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan energi biogas dari kotoran sapi untuk mendukung agribisnis di pedesaan. Teknologi biogas dapat menghasilkan gas metana dari kotoran sapi yang dapat digunakan sebagai sumber energi untuk kompor dan lampu. Analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan biogas ini layak secara teknis dan ekonomis dan dapat mendukung pembangunan pedesaan serta meningkatkan nilai
Dokumen tersebut membahas tentang modifikasi boiler industri yang semula menggunakan bahan bakar minyak menjadi menggunakan bahan bakar batubara dengan mengganti pembakar minyak dengan pembakar batubara seperti siklon guna mengurangi biaya operasi industri.
Dokumen tersebut membahas mengenai energi yang dibutuhkan untuk proses budidaya tanaman padi mulai dari persiapan lahan, pompanisasi, panen, hingga proses pengolahan gabah menjadi beras. Sekitar 265-355 liter bahan bakar minyak diperlukan per hektar lahan, namun sekam padi yang dihasilkan setara dengan 100 liter bahan bakar minyak dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif melalui gasifikasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memproduksi mesin perontok padi murah dengan memodifikasi mesin pompa air yang dimiliki petani
2. Merancang baling-baling dan gerobak perontok padi untuk menambah fungsi mesin pompa air
3. Biaya produksi mesin perontok hasil modifikasi jauh lebih murah dibanding mesin konvensional
Dokumen ini membahas tentang gasifikasi biomassa menjadi gas bakar sintetis menggunakan gasifier. Jenis-jenis biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar antara lain sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang tanah. Gas hasil gasifikasi dapat dimanfaatkan untuk aplikasi pemanasan maupun pembangkit listrik. Diberikan pula beberapa model gasifier beserta kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan.
Perontok Padi Lipat Tenaga Surya (Sativa Hybrid Thresser).pptxGitoAlamsyah1
Ìý
Perontok Padi lipat tenaga surya karya Teknologi Tepat Guna oleh Gito Alamsyah dari Posyantek Karatek Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat Indonesia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pasca panen merupakan kegiatan penting untuk mempertahankan mutu dan mengurangi kerugian hasil pertanian. Teknologi pasca panen yang tepat meliputi panen, perontokan, pengeringan, penggilingan, dan pengemasan untuk meminimalisir penyusutan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pembakaran dan gasifikasi biomasa untuk menghasilkan energi. Teknologi gasifikasi biomasa generasi ketiga dijelaskan mampu menghasilkan gas bakar dari bahan biomassa berkualitas rendah dengan efisiensi dan dampak lingkungan yang lebih baik dibanding pembakaran langsung. Berbagai jenis biomassa yang tersedia lokal seperti sekam padi, batok kelapa, dan cangkang sawit
Gufroni Arsjad is an Indonesian researcher studying grass selection and land reclamation techniques. He has worked to support cattle meat self-sufficiency in West Kalimantan. Indonesia relies heavily on cattle and beef imports, with over 90% of production from smallholder farms. Sustainability of smallholder beef cattle farms depends on good governance, environmental management, economic resilience, and social well-being. Improving farmers' participation, knowledge, and networks can enhance sustainability.
Rekomendasi jenis rumput dan kacang kacangan (Leguim) di Desa Sinar Tebudak Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Metode penyusunan dengan metode yang direkomendasi oleh Tropical Forages
Formulasi Ransum untuk Itik Petelur, lokasi di Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat. Susunan Komposisi ransum ini dibuat untuk fase starter, fase grower dan fase finisher/layer
Dokumen ini memberikan informasi tentang peta sebaran penyakit dan hama tanaman jeruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada tahun 2005. Peta ini menunjukkan lokasi dan sebaran empat jenis penyakit utama tanaman jeruk di 19 kecamatan di Kabupaten Sambas, yaitu penyakit daun somah, mati pucuk, HLB (huanglongbing), dan hama jirak. Peta ini disusun oleh Tim BPTP Kalbar dan Universitas Tanjungpura untuk
Dokumen tersebut membahas tentang biomassa kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama limbah-limbah seperti pelepah, bungkil, dan lumpur sawit. Dokumen juga menjelaskan manfaat integrasi tanaman kelapa sawit dengan ternak sapi dalam suatu sistem agroforestri (SISKA), seperti meningkatkan produktivitas lahan, pemanfaatan limbah, dan peningkatan pendapatan petani. Metode pengolahan limbah saw
1. Dokumen ini membahas model integrasi ternak sapi dan kambing dengan perkebunan kelapa sawit dan kakao di Kalimantan Barat.
2. Biomassa dari perkebunan sawit dan limbah kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
3. Integrasi ternak dan perkebunan dapat meningkatkan pendapatan petani dan manfaat lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan energi biogas dari kotoran sapi untuk mendukung agribisnis di pedesaan. Teknologi biogas dapat menghasilkan gas metana dari kotoran sapi yang dapat digunakan sebagai sumber energi untuk kompor dan lampu. Analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan biogas ini layak secara teknis dan ekonomis dan dapat mendukung pembangunan pedesaan serta meningkatkan nilai
Dokumen tersebut membahas tentang modifikasi boiler industri yang semula menggunakan bahan bakar minyak menjadi menggunakan bahan bakar batubara dengan mengganti pembakar minyak dengan pembakar batubara seperti siklon guna mengurangi biaya operasi industri.
Dokumen tersebut membahas mengenai energi yang dibutuhkan untuk proses budidaya tanaman padi mulai dari persiapan lahan, pompanisasi, panen, hingga proses pengolahan gabah menjadi beras. Sekitar 265-355 liter bahan bakar minyak diperlukan per hektar lahan, namun sekam padi yang dihasilkan setara dengan 100 liter bahan bakar minyak dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif melalui gasifikasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memproduksi mesin perontok padi murah dengan memodifikasi mesin pompa air yang dimiliki petani
2. Merancang baling-baling dan gerobak perontok padi untuk menambah fungsi mesin pompa air
3. Biaya produksi mesin perontok hasil modifikasi jauh lebih murah dibanding mesin konvensional
Dokumen ini membahas tentang gasifikasi biomassa menjadi gas bakar sintetis menggunakan gasifier. Jenis-jenis biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar antara lain sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang tanah. Gas hasil gasifikasi dapat dimanfaatkan untuk aplikasi pemanasan maupun pembangkit listrik. Diberikan pula beberapa model gasifier beserta kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan.
Perontok Padi Lipat Tenaga Surya (Sativa Hybrid Thresser).pptxGitoAlamsyah1
Ìý
Perontok Padi lipat tenaga surya karya Teknologi Tepat Guna oleh Gito Alamsyah dari Posyantek Karatek Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat Indonesia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pasca panen merupakan kegiatan penting untuk mempertahankan mutu dan mengurangi kerugian hasil pertanian. Teknologi pasca panen yang tepat meliputi panen, perontokan, pengeringan, penggilingan, dan pengemasan untuk meminimalisir penyusutan hasil.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pembakaran dan gasifikasi biomasa untuk menghasilkan energi. Teknologi gasifikasi biomasa generasi ketiga dijelaskan mampu menghasilkan gas bakar dari bahan biomassa berkualitas rendah dengan efisiensi dan dampak lingkungan yang lebih baik dibanding pembakaran langsung. Berbagai jenis biomassa yang tersedia lokal seperti sekam padi, batok kelapa, dan cangkang sawit
Gufroni Arsjad is an Indonesian researcher studying grass selection and land reclamation techniques. He has worked to support cattle meat self-sufficiency in West Kalimantan. Indonesia relies heavily on cattle and beef imports, with over 90% of production from smallholder farms. Sustainability of smallholder beef cattle farms depends on good governance, environmental management, economic resilience, and social well-being. Improving farmers' participation, knowledge, and networks can enhance sustainability.
Rekomendasi jenis rumput dan kacang kacangan (Leguim) di Desa Sinar Tebudak Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Metode penyusunan dengan metode yang direkomendasi oleh Tropical Forages
Formulasi Ransum untuk Itik Petelur, lokasi di Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat. Susunan Komposisi ransum ini dibuat untuk fase starter, fase grower dan fase finisher/layer
Dokumen ini memberikan informasi tentang peta sebaran penyakit dan hama tanaman jeruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada tahun 2005. Peta ini menunjukkan lokasi dan sebaran empat jenis penyakit utama tanaman jeruk di 19 kecamatan di Kabupaten Sambas, yaitu penyakit daun somah, mati pucuk, HLB (huanglongbing), dan hama jirak. Peta ini disusun oleh Tim BPTP Kalbar dan Universitas Tanjungpura untuk
1. Penelitian ini bertujuan untuk memilih jenis hijauan makanan ternak yang sesuai dengan kondisi agroekosistem di Desa Sinar Tebudak, Kecamatan Tujuhbelas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat dengan bantuan perangkat lunak Hijauan Tropis.
2. Hasil analisis menunjukkan ada 29 jenis rumput dan 27 jenis legum yang sesuai untuk dikembangkan di lokasi penelitian.
3. Petani disar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas sistem kandang pembibitan sapi potong secara kelompok yang efisien;
(2) Sistem kandang tersebut memungkinkan efisiensi penggunaan air, tenaga kerja, dan pemeliharaan ternak serta meningkatkan angka kebuntingan dan pertambahan berat badan;
(3) Dokumen juga membahas penggunaan bank pakan yang memungkinkan efisiensi pak
Dokumen ini membahas beberapa jenis sapi potong yang dapat dikembangkan di Kalimantan Barat, yaitu sapi Bali, sapi Madura, sapi Peranakan Ongole, Brahman Cross, sapi Simmental, dan sapi Limousine. Setiap jenis sapi memiliki ciri khas masing-masing seperti ketahanan terhadap iklim, berat badan, produksi susu, dan harga. Dokumen ini bertujuan memperkenalkan jenis-jenis sapi yang potensial
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan FEATI di Kalimantan Barat pada tahun 2012, termasuk fungsi pakan ternak, pengertian pencernaan, kebutuhan pakan kambing, dan beberapa jenis hijauan pakan ternak seperti rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, gamal, kaliandra, turi, dan lamtoro."
Dokumen tersebut membahas tentang efisiensi pembibitan sapi potong melalui peningkatan sistem kandang kelompok. Sistem kandang kelompok memiliki keunggulan seperti efisiensi penggunaan sumber daya, peningkatan produktivitas, dan kesejahteraan ternak. Dokumen juga menjelaskan tentang bank pakan yang dirancang untuk menyediakan pakan hijauan kering secara teratur guna meningkatkan efisiensi pakan dan
Dokumen tersebut membahas strategi pemeliharaan ternak sapi potong, termasuk pentingnya pakan berkualitas, teknologi pengawetan pakan, komposisi nutrisi pakan untuk berbagai jenis sapi, dan sistem perkawinan sapi secara alami maupun inseminasi buatan."
1. Pengembangan Mekanisasi Untuk Peningkatan
Efisiensi Sumber Daya Menunjang SITT Sapi - Sawit
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Kalimantan Barat
Focus Group Discussion
Pontianak, 1 Nopember 2011
2. LATAR BELAKANG
•Sistem Integrasi Ternak dan Tanaman telah
berkembang dengan berbagai macam variasi dan
konfigurasi, sesuai dengan tingkat serapan teknologi
dan pengkayaan kelembagaan serta basis sumber
daya tanaman dan masyarakat yang
mengembangkannya untuk tujuan usaha taninya.
•SITT dengan basis tanaman sawit dan input
mekanisasi juga berkembang dalam berbagai versi
dan tujuan, namun masih banyak yang belum
memanfaatkan secara optimal kehadiran teknologi
mekanisasi kecuali untuk penyediaan pakan
alternatif dari pelepah daun kelapa sawit.
3. •Potensi pemanfaatan biomasa dari industri sawit
sangat besar terutama bagi industri hilir untuk
energi
•Integrasi Sawit Sapi ideal untuk solusi masalah
pakan, sumber pupuk organik dan sumber energy
•Dengan demikian Pengembangan Mekanisasi SITT
Sawit Sapi memberikan manfaat : (A) Bagi usaha
tani ternak (B) Bagi industri hilir Palm Oil, (C) Bagi
Penyediaan Energi
4. Peran Mekanisasi dalam SITT
• Pra penyiapan hijauan pakan
• Mencacah pelepah sawit atau biomasa lainnya,
hammermill, mixer
• penyiapan pembuatan pupuk APPO, prosesing urine
• pengembangan biogas
• penyediaan air, dan proses sanitasi kandang,
kebersihan
• Transportasi
5. MODEL TEKNOLOGI ALSINTAN SITT YANG SUDAH DIKEMBANGKAN
1. Pembuatan Pakan Ternak
• Hijauan Pakan Ternak
Kapasitas min.
SHREDER 3000 kg/hari
Kap. 500 kg/jam
• Campuran Pakan
Kapasitas min.
HAMMER MILL MIXER
2500 kg/hari
Kap. 500 kg/jam Kap. 500 kg/jam
2. Pembuatan Pupuk Organik Granul
Kapasitas min.
APPO GRANULATOR
2500 kg/hari
Kap. 500 kg/jam Kap. 500 kg/jam
6. Konfigurasi Alsin Pembuat Pakan Ternak
SOLID
S HREDER
PELEPAH
MIXER
PAKAN TERNAK
RUMAH
PRODUKSI
HAMMER MILL
BUNGKIL
10. SHREDER
Tipe : Shredder
Dimensi
Panjang : 1200 mm
Lebar : 600 mm
Tinggi : 900 mm
Penggerak : Diesel 8,5 HP
11. HAMMERMILL
Tipe : Hammermill
Dimensi
Panjang : 550 mm
Lebar : 450 mm
Tinggi : 1200 mm
Penggerak : Diesel 8,5 HP
12. MIXER
Tipe : Screw Vertikal
-Dimensi
Panjang : 1700 mm
Lebar : 1200 mm
Tinggi : 1375 mm
-Penggerak : Diesel 6,5 hp
-Kapasitas : 70~100
kg/proses
13. MESIN PENGHANCUR BAHAN ORGANIK (APPO)
Tipe : Mobile triller
Dimensi :
Panjang : 2304 mm
Lebar : 1130 mm
Tinggi : 1610 mm
Berat : 275 kg (tanpa diesel penggerak)
Jenis kerangka :
UNP 80 untuk kerangka atas dan UNP 100
untuk kerangka bawah
Jenis pisau pencacah :
Baja HSS Karbon dengan kekerasan 55 HRC dan
dapat dibongkar pasang
Sistem transportasi:
2 buah roda karet diameter 330 m dilengkapi
dengan handel penarik
14. MESIN PENGHANCUR BAHAN ORGANIK (APPO)
Kapasitas input : 1452 kg/jam
Kapasitas output : 1363 kg/jam
Penggerak : Diesel Jepang 10,5 HP
Sistem transmisi : Belt-pulley
Harga : Rp. 25.000.000
15. MESIN GRANULATOR PUPUK ORGANIK
Tipe : Pan granulator
Dimensi :
Panjang : 1750 mm
Lebar : 2220 mm
Tinggi : 2630 mm
Berat : 388 kg
Diameter Piringan : 2000 mm
Tebal plat piringan : 2 mm
Bahan plat piringan : Stainless Steel
Sudut kemiringan : 45o
Kerangka untuk piringan : UNP 50
Kecepatan putar piringan : 15 rpm
Tipe dan ukuran Gear box : WPA 100, ratio 1 : 60
Kapasitas output : 500 - 600 kg/jam
Penggerak : Diesel Jepang 5,5 HP
Sistem transmisi : Gearbox dan belt-pulley
Harga : Rp. 27.500.000