Sm rhayent pj (PERANAN BIOREMOVAL PADA RESTORASI LAHAN TERKONTAMINASI LOGAM B...Rian vebrianto
Ìý
Teknik bioremoval memainkan peran penting dalam restorasi lahan terkontaminasi logam berat dengan menggunakan mikroorganisme. Terdapat dua mekanisme utama bioremoval yaitu passive uptake dan active uptake, di mana passive uptake dapat mengakumulasi logam lebih besar dibandingkan active uptake. Faktor-faktor seperti jenis mikroorganisme, waktu kontak, dan pertimbangan biaya perlu diperhatikan dalam mendesain proses bioremoval unt
Timbal (Pb) adalah logam berat berwarna kelabu kebiruan yang ditemukan dalam bentuk anorganik seperti galena dan organik seperti tetra etil timbal. Sumber utama Pb di lingkungan berasal dari aktivitas industri, pupuk, asap kendaraan, dan aktivitas vulkanik. Pb dapat diserap oleh manusia dan hewan serta ditimbun di hati dan ginjal, menyebabkan kerusakan jaringan. Kadar normal Pb dalam tubuh manusia sangat rendah
Teks tersebut membahas tentang bioteknologi lingkungan, termasuk pengertian, komponen, dan contoh-contoh aplikasinya seperti biogas dan biomassa. Teknologi-teknologi tersebut memanfaatkan mikroorganisme untuk meningkatkan lingkungan, seperti menghasilkan energi dari limbah atau membersihkan polusi.
Bab ini membahas tentang logam berat timbal dan mekanisme penyerapannya oleh tumbuhan Eceng gondok. Tumbuhan Eceng gondok mampu menyerap logam timbal melalui akar dan mengeluarkan fitokelatin yang mengkhelat logam timbal, mencegah keracunan sel. Penyerapan paling efektif terjadi pada minggu ketiga namun menurun pada minggu keempat karena efek keracunan timbal.
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaSMPN 4 Kerinci
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang bahan anorganik dan peran bakteri dalam mendegradasi bahan tersebut. Bakteri tertentu mampu menguraikan logam berat dan garam anorganik melalui proses detoksifikasi, biohidrometallurgi, bioleaching, dan bioakumulasi. Bakteri seperti Thiobacillus ferrooxidans dan Desulfovibrio sp. dapat mengubah logam berat menjadi bentuk yang kurang berbahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi radiasi untuk kopolimerisasi cangkok asam akrilat dan akrilamida pada khitin sebagai bahan penukar ion. Metode yang digunakan adalah iradiasi sinar gamma untuk memodifikasi khitin agar dapat digunakan sebagai pengkelat dan penukar ion logam."
Karbon aktif dapat dibuat dari limbah kulit singkong. Prosesnya meliputi aktivasi kimia menggunakan KOH pada suhu 50°C, diikuti karbonisasi pada berbagai suhu dan waktu di dalam furnace. Hasil optimal diperoleh pada suhu 300°C selama 2 jam, dengan bilangan iodine 606,589 mg/g dan kadar abu 4,934%. Produk memenuhi standar kecuali untuk kadar abu yang meningkat dengan suhu dan waktu
Dokumen tersebut membahas tentang nitrogen sebagai hara esensial untuk tanaman. Nitrogen memainkan peran penting dalam berbagai fungsi metabolisme tanaman seperti membentuk protein, klorofil, asam nukleat. Dokumen juga menjelaskan siklus nitrogen di tanah melalui proses-proses seperti amonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
Ìý
Sampel teh gelas diuji kandungan timbalnya (Pb) menggunakan spektrofotometer serapan atom setelah dihancurkan dengan asam nitrat dan dipanaskan hingga menjadi larutan jernih yang siap diukur kadarnya.
KOK (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik dalam sampel air. Nilai KOK menunjukkan kadar zat organik dalam air, dengan nilai rendah untuk air bersih dan tinggi untuk limbah. Analisis KOK melibatkan oksidasi zat organik menjadi CO2 dan H2O menggunakan kalium bikromat sebagai oksidator.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), mulai dari netralisasi, pengendapan, koagulasi dan flokulasi, oksidasi-reduksi, insenerasi, stabilisasi/solidifikasi, hingga penimbunan. Teknik-teknik tersebut dirancang untuk mengubah sifat berbahaya limbah B3 menjadi tidak berbahaya atau beracun sebelum dibuang.
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaSMPN 4 Kerinci
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang bahan anorganik dan peran bakteri dalam mendegradasi bahan tersebut. Bakteri tertentu mampu menguraikan logam berat dan garam anorganik melalui proses detoksifikasi, biohidrometallurgi, bioleaching, dan bioakumulasi. Bakteri seperti Thiobacillus ferrooxidans dan Desulfovibrio sp. dapat mengubah logam berat menjadi bentuk yang kurang berbahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi radiasi untuk kopolimerisasi cangkok asam akrilat dan akrilamida pada khitin sebagai bahan penukar ion. Metode yang digunakan adalah iradiasi sinar gamma untuk memodifikasi khitin agar dapat digunakan sebagai pengkelat dan penukar ion logam."
Karbon aktif dapat dibuat dari limbah kulit singkong. Prosesnya meliputi aktivasi kimia menggunakan KOH pada suhu 50°C, diikuti karbonisasi pada berbagai suhu dan waktu di dalam furnace. Hasil optimal diperoleh pada suhu 300°C selama 2 jam, dengan bilangan iodine 606,589 mg/g dan kadar abu 4,934%. Produk memenuhi standar kecuali untuk kadar abu yang meningkat dengan suhu dan waktu
Dokumen tersebut membahas tentang nitrogen sebagai hara esensial untuk tanaman. Nitrogen memainkan peran penting dalam berbagai fungsi metabolisme tanaman seperti membentuk protein, klorofil, asam nukleat. Dokumen juga menjelaskan siklus nitrogen di tanah melalui proses-proses seperti amonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
Ìý
Sampel teh gelas diuji kandungan timbalnya (Pb) menggunakan spektrofotometer serapan atom setelah dihancurkan dengan asam nitrat dan dipanaskan hingga menjadi larutan jernih yang siap diukur kadarnya.
KOK (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik dalam sampel air. Nilai KOK menunjukkan kadar zat organik dalam air, dengan nilai rendah untuk air bersih dan tinggi untuk limbah. Analisis KOK melibatkan oksidasi zat organik menjadi CO2 dan H2O menggunakan kalium bikromat sebagai oksidator.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), mulai dari netralisasi, pengendapan, koagulasi dan flokulasi, oksidasi-reduksi, insenerasi, stabilisasi/solidifikasi, hingga penimbunan. Teknik-teknik tersebut dirancang untuk mengubah sifat berbahaya limbah B3 menjadi tidak berbahaya atau beracun sebelum dibuang.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxLunduSitohang
Ìý
Meli Marlina 2310246871 Bioremediasi.pptx
1. PENGGUNAAN BAKTERI
BACILUS SP DALAM
BIOREMEDIASI LOGAM
BERAT TIMBAL (PB) PADA
TANAH
PEMBUANGAN LIMBAH
INDUSTRI
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Irda Sayuti, M.SI
MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
OLEH:
Meli Marlina
(2310246871)
3. Logam Timbal (Pb)
Timbal sering juga disebut
dengan istilah timah hitam. Dalam
bahasa ilmiah juga dikenal dengan
kata plumbum (Pb). Logam ini
termasuk ke dalam golongan IV-A
dengan nomor atom 82 dan memiliki
berat atom 207,2.
Logam ini berwarna kelabu
kebiruan dan bertekstur lunak. Pb
merupakan logam berat yang
mempunyai titik leleh 327oC dan titik
didih 1.620oC. pada suhu 550-
600oC.
4. Sifat – Sifat Pb
• Dikenal dg nama timah hitam
• Bahasa ilmiahnya plumbun
• Logam yg lunak
• Logam yg tahan korosi, shg
digunakan sbg coating
• Titik lebur rendah 327,5
derajat C
• Penghantar listrik yg tdk baik
Sumber Pencemar Pb
• Cerobong pabrik
• Knalpot kendaraan bermotor
• Pigmen timbal dalam cat
• Pipa berlapis timbal dan
pipa PVC
• Peralatan makan keramik
berglasur
• Makanan yg diasamkan
• Koran & majalah
• Kemasan makanan
5. Biofase Pb pada Makhluk Hidup
Gambar. Metabolisme timbal (Pb) dalam tubuh manusia
Absorpsi Penyimpanan Ekskresi
Manusia
6. SOLUSI ?
Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
dengan memanfaatkan transportasi massa dan
pemberlakuan uji emisi dan pembatasan umur tiap
kendaraan
Memperbanyak tanaman yang mampu menyerap
polusi Pb (fitoremediasi).
Melakukan treatmen terhadap limbah cair industri
yang mengandung logam berat Pb sebelum
dibuang ke lingkungan
Melakukan Bioremediasi
8. • Strategi atau proses yang menggunakan
mikroorganisme tanah maupun enzim dari mikroba
atau tanaman, untuk menetralkan sifat beracun dari
kontaminan (detoxify) didalam tanah maupun
lingkungan lainnya
Bioremediasi
9. 1. Organisme harus memiliki aktivitas katabolisme yang
penting dalam merombak kontaminan pada kecepatan
yang layak
2. Kontaminan target haruslah bersifat bioavailable
3. Daerah tempat kontaminan memiliki kondisi tanah
yang kondusif untuk berkembangnya mikroorganisme
dan tanaman atau aktivitas enzimatik
4. Biaya remediasi harus lebih rendah atau tidak lebih
tinggi dari teknologi lainnya yang dapat digunakan
untuk memindahkan kontaminan
Kriteria bioremediasi
10. • Mikroorganisme yang menjalankan bioremediasi dapat
diisolasi dari alam.
• Mikroba dapat beradaptasi pada temperatur rendah atau tinggi,
pada kondisi gurun atau dalam air, dengan kondisi berlebihan
oksigen atau kekurangan oksigen, dengan ada senyawa
berbahaya atau limbah lainnya.
• Namun hal utama harus ada tersedia bagi organisme adalah
energi dan karbon. Karena daya beradaptasi dari mikroba,
maka mikroba dapat digunakan untuk mendegradasi atau
meremediasi lingkungan yang tercemar.
Organisne pelaksana remediasi
12. • Berdasarkan tempat dimana bioremediasi ini
dijalankan, maka bioremediasi dapat dibagi atas 2
teknik yaitu in situ & Ex situ
• Teknik in situ: merupakan teknik yang diaplikasikan
pada tanah maupun air bawah tanah di tempat dengan
sedikit gangguan
• Teknik ex situ: merupakan teknik yang diaplikasikan
dengan terlebih dahulu memindahkan tanah
(Eksksvasi) maupun air( Pompa) ke tempat lainnya
(Gangguan besar)
Teknik Bioremediasi
13. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan
Bioremediasi
Keuntungan Kerugian
• Ramah lingkungan
• Tidak mahal
• Tidak menghasilkan limbah
yang baru
• Mudah di implementasikan
dan dikelolah
• Kurang dapat di aplikasikan
pada limbah biovaliability
rendah
• Mikroorganisme perombak
menginginkan kondisi
lingkungan yang spesifik
• Memakan waktu yang panjang
untuk meremediasikan
• Terbatas hanya pada daerah
perakaran saja
14. Peran Bakteri dalam penguraian Logam berat
• Limbah pabrik yang banyak mengandung logam berat dapat dibersihkan
oleh mikroorganisme yang dapat menggunakan logam berat sebagai
nutrien atau hanya meyerab (imobilisasi) logam berat.
• Mikroorganisme yang dapat digunakan diantaranya adalah
Thiobacillus ferrooxidans dan Bacillus subtilis.
17. Mekanisme Pengikatan Logam Berat oleh
Bakteri
Pada permukaan membran sel bakteri terdapat ion
bermuatan negatif yang disebut sebagai anion,
sedangkan pada logam berat merupakan ion
bermuatan positif yang menyebabkan terbentuk ikatan
antara bagian permukaan sel bakteri dan ion pada
logam berat.
Akumulasi logam berat di dalam sel bakteri terjadi
oleh adanya ikatan protein dalam sel dengan logam
berat. Protein ini disebut metallothionein, yang
berperan dalam melakukan metal-binding atau
penyekapan logam di dalam sel
18. Mekanisme Pengikatan Logam Berat oleh
Bakteri
Logam berat yang di induksi kedalam sel akan
memicu terbentuknya radikal bebas
Radikal bebas itu akan terikat kuat dengan protein
dan DNA sehingga dapat merusak integritas membran
sel, menghambat kerja enzim dan dapat
menyebabkan keluarnya sitoplasma yang akan
merubah morfologi sel.
19. Contoh Hasil Penelitian
Pada penelitian Ikerimawati, Isolasi bakteri pada tanah pembuangan industri
didapatkan 8 isolat bakteri yang dapat hidup dan tumbuh dalam medium Luria
Bertani yang diperkaya dengan Pb(NO3)2 dengan konsentrasi sebesar 3,3 ppm.
Adapun ciri morfologi kedelapan isolat bakteri hasil isolasi disajikan pada Tabel 1.
20. Hasil uji ANAVA dua arah (Tabel 2)menunjukkan bahwa variasi isolat bakteri,
lama perlakuan dan kombinasi keduannya memiliki pengaruh terhadap penurunan
(reduksi) logam Pb Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi kurang dari a =5%
Tabel 2. Hasil Pengujian ANAVA Dua arah
Sumber Signifikansi Keterangan
Variasi Bakteri 0.000 Berbeda
Nyata
Lama Perlakuan
(Hari)
0.000 Berbeda
Nyata
Variasi Bakteri * Hari 0.000 Berbeda
Nyata
21. Untuk mengetahui pada variasi bakteri mana, hari ke berapa serta kombinasi
antara hari dan variasi bakteri yang menyebabkan perbedaan penuruan konsentrasi Pb
maka dilakukan uji lanjutan (Tabel 3).
Tabel 3. Hasil Uji Lanjut Penurunan (Reduksi) Konsentrasi Pb Berdasarkan Variasi Bakteri
Variasi
Bakteri
Rata-
Rata
(ppm)
Notasi
A 1,2131 g
B 1,1206 f
C 1,0538 e
D 1,0122 c
E 0,9667 b
F 1,0105 c
G 1,0238 d
H 0,9571 a
Kontrol 1,5377 h
22. Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa semua jenis bakteri memiliki
perbedaan penuruan konsentrasi Pb pada limbah industri, terkecuali untuk jenis
bakteri F dan D yang ditunjukkan dengan notasi sama yaitu c. Hasil uji lanjutan
penurunan konsentrasi logam Pb berdasarkan lama perlakuan (hari) dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Uji Lanjutan Reduksi Pb Berdasarkan Hari
Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 notasi
1 — 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* a
2 — 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* b
3 — 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* c
4 — 0.000* 0.000* 0.000* 0.000* d
5 — 0.000* 0.000* 0.000* e
6 — 0.000* 0.000* f
7 — 0.000* g
8 — h
* : berbeda nyata pada taraf 5%
23. Ketiga isolat bakteri yang paling berpotensi mereduksi Pb selanjutnya dilakukan
karakterisasi dan identifikasi. Ketiga isolat bakteri memiliki karakter yang sama yaitu
bakteri Gram Positif dan berbentuk basil (Gambar 1).
Gambar 1. Pewarnaan Gram Isolat H, E dan Fdari kanan kekiri
24. KESIMPULAN
1. Bioremediasi adalah proses penguraian
pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan
mikroorganisme perdegradasi.
2. Bakteri Bacillus sp mempunyai kemampuan untuk
menghilangkan dan menyerap logam berat dari
lingkungan yang tercemar.
3. Mekanisme menurunkan logam pada bakteri
dengan cara interaksi ionik antara kation logam
dengan gugus fungsi makromolekul pada bakteri.