KOK (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik dalam sampel air. Nilai KOK menunjukkan kadar zat organik dalam air, dengan nilai rendah untuk air bersih dan tinggi untuk limbah. Analisis KOK melibatkan oksidasi zat organik menjadi CO2 dan H2O menggunakan kalium bikromat sebagai oksidator.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran parameter kualitas air, yaitu Dissolved Oxygen (DO), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Biological Oxygen Demand (BOD) untuk mengetahui tingkat pencemaran danau. Parameter-parameter tersebut diukur menggunakan metode titrasi iodometri, uji kimia, dan uji biologi untuk mengetahui kondisi ekosistem danau.
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Ìý
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
Ìý
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Ìý
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
proses pengelolaan air limbah secara kimiamun farid
Ìý
Dokumen tersebut membahas proses pengelolaan air limbah secara kimia yang terdiri atas netralisasi, presipitasi/pengendapan, dan koagulasi serta flokulasi untuk menghilangkan zat-zat pencemar. Keuntungan proses ini adalah penghilangan total zat pencemar anorganik dengan peralatan yang lebih sederhana, namun juga menambah beban garam logam pada air keluar.
Dokumen tersebut membahas penanganan limbah gas dan limbah B3 secara umum. Terdapat beberapa metode untuk menangani limbah gas seperti mengontrol emisi, menghilangkan partikulat, dan memanfaatkan limbah gas. Sedangkan untuk limbah B3, dibahas metode pengolahan secara kimia, fisika, biologi, dan pembuangan seperti sumur dalam, kolam penyimpanan, dan landfill khusus.
Metode pengukuran dan penentuan sampel timbulan sampah meliputi pengukuran langsung, analisis beban-hitungan, analisis berat-volume, dan analisis keseimbangan bahan. Sampel ditentukan secara acak proporsional berdasarkan strata lokasi dan sosial ekonomi. Jumlah sampel minimum ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan dan ketidakpastian yang dapat diterima. Komposisi dan jumlah timbulan sampah dihitung berdasarkan penguk
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, desinfeksi, dan dekontaminasi. Sterilisasi adalah proses memusnahkan seluruh mikroorganisme melalui cara fisika seperti pemanasan, radiasi, atau kimiawi seperti formalin dan etilen oksida. Desinfeksi bertujuan mengurangi jumlah kuman dengan menggunakan desinfektan seperti alkohol atau klorheksidin. Dekontaminasi berfungsi menghilangkan kontaminasi pada
Ringkuman dokumen:
Presentasi ini membahas rencana bisnis untuk memanfaatkan limbah pabrik kelapa sawit menjadi energi terbarukan melalui tiga proyek awal yaitu pembangkit listrik biogas, ekspor pellet biomassa, dan ekspor serat panjang kering yang dihasilkan dari limbah tandan kosong kelapa sawit. Presentasi ini juga menjelaskan peluang, kompetisi, sumber daya yang dibutuhkan, dan struktur tim yang akan membentuk
Dokumen ini membahas pengelolaan sampah rumah tangga. Sampah didefinisikan sebagai buangan padat atau semi padat yang tidak dipakai dan tidak diinginkan, dan dibedakan menjadi sampah organik yang mudah membusuk dan sampah anorganik yang tidak mudah membusuk. Dampak sampah terhadap lingkungan juga dibahas, beserta pengelolaan sampah organik dengan membuat kompos dan biopori, serta pengelolaan sampah anorganik dengan prinsip 3
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran zat organik dalam air, termasuk definisi senyawa organik, penyebab tingginya zat organik dalam air, dan metode pengukuran seperti COD, BOD, serta perbandingan metode titrasi asam dan basa dalam mengukur zat organik.
Oksigen terlarut (DO) sangat penting bagi kehidupan organisme akuatik. Ia diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme, dan sumber utamanya berasal dari difusi udara dan hasil fotosintesis. Analisis DO dapat dilakukan dengan titrasi Winkler atau alat DO meter, dimana titrasi dianggap lebih akurat. Parameter BOD digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran, dengan mengukur oksigen yang digunakan untuk mendeko
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
Ìý
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Ìý
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
proses pengelolaan air limbah secara kimiamun farid
Ìý
Dokumen tersebut membahas proses pengelolaan air limbah secara kimia yang terdiri atas netralisasi, presipitasi/pengendapan, dan koagulasi serta flokulasi untuk menghilangkan zat-zat pencemar. Keuntungan proses ini adalah penghilangan total zat pencemar anorganik dengan peralatan yang lebih sederhana, namun juga menambah beban garam logam pada air keluar.
Dokumen tersebut membahas penanganan limbah gas dan limbah B3 secara umum. Terdapat beberapa metode untuk menangani limbah gas seperti mengontrol emisi, menghilangkan partikulat, dan memanfaatkan limbah gas. Sedangkan untuk limbah B3, dibahas metode pengolahan secara kimia, fisika, biologi, dan pembuangan seperti sumur dalam, kolam penyimpanan, dan landfill khusus.
Metode pengukuran dan penentuan sampel timbulan sampah meliputi pengukuran langsung, analisis beban-hitungan, analisis berat-volume, dan analisis keseimbangan bahan. Sampel ditentukan secara acak proporsional berdasarkan strata lokasi dan sosial ekonomi. Jumlah sampel minimum ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan dan ketidakpastian yang dapat diterima. Komposisi dan jumlah timbulan sampah dihitung berdasarkan penguk
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi, desinfeksi, dan dekontaminasi. Sterilisasi adalah proses memusnahkan seluruh mikroorganisme melalui cara fisika seperti pemanasan, radiasi, atau kimiawi seperti formalin dan etilen oksida. Desinfeksi bertujuan mengurangi jumlah kuman dengan menggunakan desinfektan seperti alkohol atau klorheksidin. Dekontaminasi berfungsi menghilangkan kontaminasi pada
Ringkuman dokumen:
Presentasi ini membahas rencana bisnis untuk memanfaatkan limbah pabrik kelapa sawit menjadi energi terbarukan melalui tiga proyek awal yaitu pembangkit listrik biogas, ekspor pellet biomassa, dan ekspor serat panjang kering yang dihasilkan dari limbah tandan kosong kelapa sawit. Presentasi ini juga menjelaskan peluang, kompetisi, sumber daya yang dibutuhkan, dan struktur tim yang akan membentuk
Dokumen ini membahas pengelolaan sampah rumah tangga. Sampah didefinisikan sebagai buangan padat atau semi padat yang tidak dipakai dan tidak diinginkan, dan dibedakan menjadi sampah organik yang mudah membusuk dan sampah anorganik yang tidak mudah membusuk. Dampak sampah terhadap lingkungan juga dibahas, beserta pengelolaan sampah organik dengan membuat kompos dan biopori, serta pengelolaan sampah anorganik dengan prinsip 3
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran zat organik dalam air, termasuk definisi senyawa organik, penyebab tingginya zat organik dalam air, dan metode pengukuran seperti COD, BOD, serta perbandingan metode titrasi asam dan basa dalam mengukur zat organik.
Oksigen terlarut (DO) sangat penting bagi kehidupan organisme akuatik. Ia diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme, dan sumber utamanya berasal dari difusi udara dan hasil fotosintesis. Analisis DO dapat dilakukan dengan titrasi Winkler atau alat DO meter, dimana titrasi dianggap lebih akurat. Parameter BOD digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran, dengan mengukur oksigen yang digunakan untuk mendeko
Analisa gas co2 dalam air menggunakan tocIndriati Dewi
Ìý
Analisis karbon organik total (TOC) dalam air limbah dapat dilakukan dengan menggunakan oksidator KMnO4 atau TOC analyzer. Metode KMnO4 melibatkan oksidasi senyawa organik menjadi CO2 secara kimiawi, sedangkan TOC analyzer melakukan oksidasi termodinamis dan deteksi CO2 secara langsung menggunakan NDIR. Kedua metode dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi karbon organik total dalam
Dokumen tersebut membahas tentang oksigen terlarut dan parameter-parameter penentu kualitas air seperti BOD dan COD. Oksigen terlarut sangat penting untuk kehidupan biota air, sedangkan BOD dan COD digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran organik dalam suatu perairan.
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...diqki
Ìý
BOD dan COD digunakan sebagai parameter untuk menentukan tingkat pencemaran perairan oleh bahan organik. BOD menunjukkan kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan organik, sedangkan COD menunjukkan total kebutuhan oksigen kimia untuk mengoksidasi seluruh bahan organik. Perbandingan antara BOD dan COD memberikan gambaran tentang bahan organik yang mudah atau sulit terurai di perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang parameter-parameter penting dalam menganalisis kualitas air, seperti oksigen terlarut, BOD, COD, total suspended solid, serta standar yang harus dipenuhi. Metode untuk menganalisis oksigen terlarut adalah titrasi Winkler dan metode elektrokimia menggunakan alat DO meter. Perhitungan BOD melibatkan pengukuran oksigen terlarut sebelum dan sesudah inkubasi selama 5 hari.
Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai kontaminan seperti debu, jelaga, gas, kabut, bau, asap, dan uap yang dapat membahayakan kesehatan manusia, tumbuhan, dan binatang. Sumber pencemaran udara terutama berasal dari transportasi, pembakaran, proses industri, dan limbah. Polutan udara seperti karbon monoksida, hidrokarbon, oksida nitrogen, dan partikulat dapat menyebabkan berbagai masalah kese
Teks tersebut membahas tentang gas-gas terlarut dalam air laut, terutama nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida. Gas-gas tersebut dapat larut dalam air laut melalui proses difusi dari atmosfer dan memiliki peran penting dalam siklus kehidupan laut seperti siklus nitrogen. Kelarutan gas-gas tersebut dipengaruhi oleh tekanan parsial dan suhu air laut.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan zat organik dalam air melalui metode permanganimetri. Metode ini mengukur jumlah kalium permanganat yang dibutuhkan untuk mengoksidasi seluruh zat organik dalam air. Zat organik merupakan indikator pencemaran air oleh limbah manusia atau hewan dan dapat diuraikan oleh bakteri aerobik maupun anaerobik.
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdfSyahraniDewi1
Ìý
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang 10 parameter kimia air yang penting untuk budidaya perikanan. Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah oksigen terlarut, karbondioksida, pH, alkalinitas, dan kesadahan. Setiap parameter dijelaskan definisinya, sumber, pengaruh terhadap perairan, dan metode pengukurannya.
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfblendonk45
Ìý
Chemical oxygen demand
1. Chemical Oxygen Demand ( COD )
COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat
organis yang ada dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi K2,Cr2,O7 digunakan sebagai
sumber oksigen (oxidizing agent) (G. Alerts dan SS Santika, 1987).
COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air
dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang
sukar didegradasi. Bahan buangan organic tersebut akan dioksidasi oleh
kalium bichromat yang digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) menjadi gas CO2
dan gas H2O serta sejumlah ion chrom. Reaksinya sebagai berikut :
HaHbOc + Cr2O7
2- + H+ → CO2 + H2O + Cr3+
Jika pada perairan terdapat bahan organic yang resisten terhadap degradasi biologis, misalnya
tannin, fenol, polisacharida dansebagainya, maka lebih cocok dilakukan pengukuran COD
daripada BOD. Kenyataannya hampir semua zat organic dapat dioksidasi oleh oksidator kuat
seperti kalium permanganat dalam suasana asam, diperkirakan 95% - 100% bahan organic dapat
dioksidasi.
Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi kepentingan
perikanan dan pertanian. Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 20
mg/L, sedangkan pada perairan tercemar dapat lebih dari 200 mg/L dan pada limbah industri
dapat mencapai 60.000 mg/ (UNESCO,WHO/UNEP, 1992).
Analisis COD
Prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat (K2Cr2O7)
sebagai oksidator pada sampel (dengan volume diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat
dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan
kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai
untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan
Metode Analisa COD
Metoda standar penentuan kebutuhan oksigen kimiawi atau Chemical Oxygen Demand (COD)
yang digunakan saat ini adalah metoda yang melibatkan penggunaan oksidator kuat kalium
bikromat, asam sulfat pekat, dan perak sulfat sebagai katalis.
2. Kepedulian akan aspek kesehatan lingkungan mendorong perlunya peninjauan kritis metoda
standar penentuan COD tersebut, karena adanya keterlibatan bahan-bahan berbahaya dan
beracun dalam proses analisisnya. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mencari metoda
alternatif yang lebih baik dan ramah lingkungan.
Perkembangan metoda-metoda penentuan COD dapat diklasifikasikan menjadi dua
kategori. Pertama, metoda yang didasarkan pada prinsip oksidasi kimia secara konvensional dan
sederhana dalam proses analisisnya. Kedua, metoda yang berdasarkan pada oksidasi
elektrokatalitik pada bahan organik dan disertai pengukuran secara elektrokimia.
KOK= Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand = COD) adalah jumlah
oksidan Cr2O7
(2-) yang bereaksi dengan contoh uji dan dinyatakan sebagai mg O2 untuk tiap 1000
ml contoh uji. Senyawa organik dan anorganik, terutama organik dalam contoh uji dioksidasi
oleh Cr2O7(2-) dalam refluks tertutup menghasilkan Cr(3+). Jumlah oksidan yang dibutuhkan
dinyatakan dalam ekuivalen oksigen (O2 mg /L) diukur secara spektrofotometri sinar tampak.
Cr2O7
(2-) kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 400 nm dan Cr(3+) kuat mengabsorpsi pada
panjang gelombang 600 nm. Untuk nilai KOK 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L ditentukan
kenaikan Cr(3+) pada panjang gelombang 600 nm. Pada contoh uji dengan nilai KOK yang lebih
tinggi, dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum pengujian. Untuk nilai KOK lebih kecil
atau sama dengan 90 mg/L ditentukan pengurangan konsentrasi Cr2O7
(2-) pada panjang
gelombang 420 nm.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Analisis COD
KOK= Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand = COD) adalah jumlah oksidan
Cr2O7
(2-) yang bereaksi dengan contoh uji dan dinyatakan sebagai mg O2 untuk tiap 1000 ml
contoh uji. Senyawa organik dan anorganik, terutama organik dalam contoh uji dioksidasi oleh
Cr2O7(2-) dalam refluks tertutup menghasilkan Cr(3+). Jumlah oksidan yang dibutuhkan
dinyatakan dalam ekuivalen oksigen (O2 mg /L) diukur secara spektrofotometri sinar tampak.
Cr2O7
(2-) kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 400 nm dan Cr(3+) kuat mengabsorpsi pada
panjang gelombang 600 nm. Untuk nilai KOK 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L ditentukan
kenaikan Cr(3+) pada panjang gelombang 600 nm. Pada contoh uji dengan nilai KOK yang lebih
tinggi, dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum pengujian. Untuk nilai KOK lebih kecil
atau sama dengan 90 mg/L ditentukan pengurangan konsentrasi Cr2O7
(2-) pada panjang
gelombang 420 nm.
3. Penanggulangan Kelebihan/Kekurangan Kadar COD
Penanggulangan kelebihan Kadar COD
Pada Trickling filter terjadi penguraian bahan organik yang terkandung dalam limbah.
Penguraian ini dilakukan oleh mikroorganisme yang melekat pada filter media dalam bentuk
lapisan biofilm. Pada lapisan ini bahan organik diuraikan oleh mikroorganisme aerob, sehingga
nilai COD menjadi turun. Pada proses pembentukan lapisan biofilm, agar diperoleh hasil
pengolahan yang optimum maka dalam hal pendistribusian larutan air kolam retensi Tawang
pada permukaan media genting harus merata membasahi seluruh permukaan media. Hal ini
penting untuk diperhatikan agar lapisan biofilm dapat tumbuh melekat pada seluruh permukaan
genting.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semakin lama waktu
tinggal, maka nilai COD akhir semakin turun (prosentase penurunan COD semakin besar). Hal
ini disebabkan semakin lama waktu tinggal akan memberi banyak kesempatan pada
mikroorganisme untuk memecah bahan-bahan organik yang terkandung di dalam limbah. Di sisi
lain dapat diamati pula bahwa semakin kecil nilai COD awal (sebelum treatment dilakukan) akan
menimbulkan kecenderungan penurunan nilai COD akhir sehingga persentase penurunan
CODnya meningkat seperti yang ada pada grafik 4.6. Karena dengan COD awal yang kecil ini,
kandungan bahan organik dalam limbah pun sedikit, sehingga bila dilewatkan trickling filter
akan lebih banyak yang terurai akibatnya COD akhir turun. Begitu pula bila diamati dari sisi
jumlah tray (tempat filter media). Semakin banyak tray, upaya untuk menurunkan kadar COD
akan semakin baik. Karena dengan penambahan jumlah tray akan memperbanyak jumlah ruang /
tempat bagi mikroorganisme penurai untuk tumbuh melekat. Sehingga proses penguraian oleh
mikroorganisme akan meningkat dan proses penurunan kadar COD semakin bertambah. Jadi
prosen penurunan COD optimum diperoleh pada tray ke 3.
Permukaan media bertindak sebagai pendukung mikroorganisme yang memetabolisme bahan
organik dalam limbah. Penyaring harus mempunyai media sekecil mungkin untuk meningkatkan
luas permukaan dalam penyaring dan organisme aktif yang akan terdapat dalam volume
penyaring akan tetapi media harus cukup besar untuk memberi ruang kososng yang cukup untuk
cairan dan udara mengalir dan tetap tidak tersumbat oleh pertumbuhan mikroba. Media
berukuran besar seperti genting (tanah liat kering) berukuran 2-4 in akan berfungsi secara
maksimal. Media yang digunakan berupa genting dikarenakan lahan diatas permukaan genting
cenderung berongga dibanding media lain yang biasa mensuplai udara dan sinar matahari lebih
banyak daripada media lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba pada genting.
4. Pada penelitian ini, efisiensi Trickling Filter dalam penurunan COD tidak dapat menurunkan
sampai 60% dikerenakan :
a. Aliran air yang kurang merata pada seluruh permukaan genting karena nozzle yang digunakan
meyumbat aliran air limbah karena tersumbat air kolam retensi Tawang.
b. Supplay oksigen dan sinar matahari kurang karena trickling filter diletakkan didalam ruangan
sehingga pertumbuhan mikroba kurang maksimal.
Dalam penumbuahan mikroba distibusi air limbah dibuat berupa tetesan agar air limbah tersebut
dapat memuat oksigen lebih banyak jika dibanding dengan aliran yang terlalu deras karena
oksigen sangat diperlukan mikroba untuk tumbuh berkembang
Penanggulangan Kekurangan Kadar COD
Senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen dengan elemen aditif nitrogen,
sulfur, fosfat, dll cenderung untuk menyerap oksigen-oksigen yang tersedia dalam limbah air
dikonsumsi oleh mikroorganisme untuk mendegredasi senyawa organik akhirnya oksigen.
Konsentrasi dalam air limbah menurun, ditandai dengan peningkatan COD, BOD, SS dan air
limbah juga menjadi berlumpur dan bau busuk. Semakin tinggi konsentrasi COD menunjukkan
bahwa kandungan senyawa organik tinggi tidak dapt terdegredasi secara biologis. EM4
pengobatan 10 hari dalam tangku aerasi harus dilanjutkan karena peningkatan konsentrasi COD.
Fenomena ini menunjukkkan bahwa EM4 tidak bisa eksis baik di kondisi ini air limbah, karena
populasi yang kuat dan jumlah rendah mikroorganisme dalam air limbah.