Membahas mengenai Kelangsungan Usaha dan Ancaman Kebangkrutan, Penyebab Kegagalan, Manfaat Informasi Kebangkrutan, Alat Pendeteksi Kebangkrutan, Analisis Altman Z-Score, Analisis Springate Score, Analisis Zmijewski Score
Struktur modal adalah komposisi pendanaan jangka panjang perusahaan, baik dari modal sendiri maupun hutang. Struktur modal optimal meminimalkan biaya modal rata-rata sehingga memaksimalkan nilai perusahaan. Ada beberapa pendekatan dalam menganalisis struktur modal, termasuk pendekatan laba operasi bersih, tradisional, dan Modigliani-Miller.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, jenis, dan penentuan kebutuhan modal kerja. Secara ringkas, modal kerja adalah dana yang diperlukan untuk kegiatan operasional sehari-hari perusahaan, yang terdiri atas aktiva lancar dan hutang lancar. Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva dan hutang lancar agar terjamin tingkat likuiditas perusahaan. Ada beberapa metode untuk menentukan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan perusahaan dan analisis laporan keuangan. Secara garis besar dibahas tentang jenis-jenis laporan keuangan, bentuk laporan keuangan, analisis laporan keuangan seperti common size, indeks, rasio, DuPont system, dan analisis sumber dan penggunaan dana. Diberikan juga contoh perhitungan rasio likuiditas dan leverage.
Nilai saham merupan nilai yang dimiliki oleh selsmbar saham di pasar modal. nilai saham terdiri dari tiga nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
Analisis laporan keuangan merupakan evaluasi kuantitatif dan kualitatif atas laporan keuangan perusahaan untuk menilai kinerja masa lalu dan memprediksi masa depan. Analisis rasio keuangan adalah metode utama yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan dengan membandingkan angka-angka akuntansi antar periode laporan maupun dengan perusahaan lain. Rasio-rasio yang dianalisis meliputi likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitab
1. Dokumen ini membahas analisis aktivitas operasi perusahaan berdasarkan konsep laba akuntansi dan ekonomi. Pengukuran laba mencakup pendapatan, beban, dan pos-pos lain seperti luar biasa dan penghentian segmen.
2. Ada beberapa pengukuran laba seperti laba bersih, komprehensif, dan operasi untuk tujuan analisis yang berbeda. Pos-pos tidak berulang dikeluarkan untuk menghitung laba permanen.
3. Ak
Dokumen tersebut memberikan analisis rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008 untuk mengukur kinerja perusahaan. Secara umum, analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mempertahankan likuiditasnya
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara agen dan kantor cabang dalam akuntansi keuangan. Agen berfungsi untuk menerima pesanan barang dan bekerja di bawah pengawasan kantor pusat, sedangkan kantor cabang memiliki wewenang untuk melakukan transaksi dengan pihak ketiga sebagai unit usaha tersendiri. Dokumen ini juga menjelaskan sistem pembukuan untuk agen, kantor pusat, dan kantor cabang serta cara peny
Bab ini membahas konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal. Topik utama meliputi pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko sekuritas individu dan portofolio, serta manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio.
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
Ìý
Persekutuan adalah gabungan dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan usaha bersama dengan tujuan memperoleh laba. Unsur pokok persekutuan adalah gabungan sekutu, pemilikan dan pengelolaan bersama, serta tujuan memperoleh laba. Perjanjian persekutuan mengatur ketentuan modal, pembagian laba, pembubaran, dan pertanggungan. Laporan keuangan persekutuan meliputi laporan laba rug
Dokumen tersebut membahas tentang analisis perusahaan berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan indikator kinerja utama seperti EPS, PER, ROE, dan ROA untuk memperkirakan nilai saham perusahaan.
Dokumen tersebut membahas model indeks tunggal yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 sebagai penyederhanaan dari model portofolio Markowitz. Model indeks tunggal menyederhanakan perhitungan dengan menyediakan parameter-parameter seperti return ekspetasi, varians, dan kovarians sebagai input untuk model portofolio Markowitz. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus dasar model indeks tunggal untuk menghitung parameter tersebut baik unt
Dokumen tersebut membahas tentang perusahaan investasi, yaitu perantara keuangan yang menghimpun dana investor untuk diinvestasikan pada berbagai aset. Dibahas pula fungsi, manfaat, dan jenis-jenis perusahaan investasi seperti unit investment trust, closed end investment company, dan open end investment companies (reksadana). Dijelaskan pula sumber pendapatan dan biaya utama perusahaan investasi.
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
1. Dokumen tersebut membahas tentang penilaian obligasi dengan menjelaskan definisi, jenis, manfaat, dan model-model penilaian obligasi seperti nilai sekarang, yield to maturity, dan intrinsik.
2. Terdapat tiga model penilaian obligasi yaitu nilai sekarang, yield to maturity, dan intrinsik yang masing-masing menghitung harga obligasi berdasarkan tingkat bunga.
3. Durasi obligasi dijelaskan sebagai ukuran rata-rata tertimbang waktu
Dokumen tersebut merupakan analisis risiko keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek. Menggunakan metode Altman Z-Score untuk mengukur rasio keuangan beberapa perusahaan semen selama periode 2011-2015. Hasilnya menunjukkan kondisi keuangan perusahaan berfluktuasi antara sehat, rawan, dan bangkrut berdasarkan perhitungan skor Z.
Nilai saham merupan nilai yang dimiliki oleh selsmbar saham di pasar modal. nilai saham terdiri dari tiga nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
Analisis laporan keuangan merupakan evaluasi kuantitatif dan kualitatif atas laporan keuangan perusahaan untuk menilai kinerja masa lalu dan memprediksi masa depan. Analisis rasio keuangan adalah metode utama yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan dengan membandingkan angka-angka akuntansi antar periode laporan maupun dengan perusahaan lain. Rasio-rasio yang dianalisis meliputi likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitab
1. Dokumen ini membahas analisis aktivitas operasi perusahaan berdasarkan konsep laba akuntansi dan ekonomi. Pengukuran laba mencakup pendapatan, beban, dan pos-pos lain seperti luar biasa dan penghentian segmen.
2. Ada beberapa pengukuran laba seperti laba bersih, komprehensif, dan operasi untuk tujuan analisis yang berbeda. Pos-pos tidak berulang dikeluarkan untuk menghitung laba permanen.
3. Ak
Dokumen tersebut memberikan analisis rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008 untuk mengukur kinerja perusahaan. Secara umum, analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mempertahankan likuiditasnya
Dokumen tersebut membahas tentang definisi ekuitas menurut para ahli, komponen ekuitas, tujuan penyajian ekuitas, teori-teori ekuitas, prosedur penerbitan saham, dan pembelian kembali saham.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara agen dan kantor cabang dalam akuntansi keuangan. Agen berfungsi untuk menerima pesanan barang dan bekerja di bawah pengawasan kantor pusat, sedangkan kantor cabang memiliki wewenang untuk melakukan transaksi dengan pihak ketiga sebagai unit usaha tersendiri. Dokumen ini juga menjelaskan sistem pembukuan untuk agen, kantor pusat, dan kantor cabang serta cara peny
Bab ini membahas konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal. Topik utama meliputi pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko sekuritas individu dan portofolio, serta manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio.
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
Ìý
Persekutuan adalah gabungan dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan usaha bersama dengan tujuan memperoleh laba. Unsur pokok persekutuan adalah gabungan sekutu, pemilikan dan pengelolaan bersama, serta tujuan memperoleh laba. Perjanjian persekutuan mengatur ketentuan modal, pembagian laba, pembubaran, dan pertanggungan. Laporan keuangan persekutuan meliputi laporan laba rug
Dokumen tersebut membahas tentang analisis perusahaan berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan indikator kinerja utama seperti EPS, PER, ROE, dan ROA untuk memperkirakan nilai saham perusahaan.
Dokumen tersebut membahas model indeks tunggal yang dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963 sebagai penyederhanaan dari model portofolio Markowitz. Model indeks tunggal menyederhanakan perhitungan dengan menyediakan parameter-parameter seperti return ekspetasi, varians, dan kovarians sebagai input untuk model portofolio Markowitz. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus dasar model indeks tunggal untuk menghitung parameter tersebut baik unt
Dokumen tersebut membahas tentang perusahaan investasi, yaitu perantara keuangan yang menghimpun dana investor untuk diinvestasikan pada berbagai aset. Dibahas pula fungsi, manfaat, dan jenis-jenis perusahaan investasi seperti unit investment trust, closed end investment company, dan open end investment companies (reksadana). Dijelaskan pula sumber pendapatan dan biaya utama perusahaan investasi.
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang persekutuan sebagai salah satu bentuk badan usaha, termasuk proses pembentukan, kegiatan operasional, dan pembubarannya. Dibahas pula tentang investasi modal awal anggota persekutuan, pembagian laba dan rugi, serta perubahan komposisi kepemilikan akibat pengunduran diri salah satu anggota.
1. Dokumen tersebut membahas tentang penilaian obligasi dengan menjelaskan definisi, jenis, manfaat, dan model-model penilaian obligasi seperti nilai sekarang, yield to maturity, dan intrinsik.
2. Terdapat tiga model penilaian obligasi yaitu nilai sekarang, yield to maturity, dan intrinsik yang masing-masing menghitung harga obligasi berdasarkan tingkat bunga.
3. Durasi obligasi dijelaskan sebagai ukuran rata-rata tertimbang waktu
Dokumen tersebut merupakan analisis risiko keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek. Menggunakan metode Altman Z-Score untuk mengukur rasio keuangan beberapa perusahaan semen selama periode 2011-2015. Hasilnya menunjukkan kondisi keuangan perusahaan berfluktuasi antara sehat, rawan, dan bangkrut berdasarkan perhitungan skor Z.
Laporan keuangan merangkum 5 jenis laporan keuangan utama yaitu laporan laba rugi, laporan ekuitas, neraca, arus kas, dan pajak dalam laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan informasi kondisi keuangan suatu entitas pada periode tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis keuangan perusahaan yang mencakup empat kelompok rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, tingkat utang, efisiensi penggunaan sumber daya, dan tingkat keuntungan.
Dokumen tersebut membahas berbagai rasio keuangan (financial ratios) yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Terdapat empat jenis rasio keuangan yang dijelaskan yaitu profitability ratios, leverage ratios, valuation ratios, dan operating ratios, dengan profitability ratios lebih dikembangkan seperti EBITDA Margin, PAT Margin, ROE, ROA, dan ROCE.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan yang meliputi pengertian, tujuan, jenis-jenis, dan komponen analisis laporan keuangan serta alat-alat analisis seperti analisis rasio, arus kas, dan model valuasi untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang kewirausahaan dan motivasi menjadi wirausaha. Ia menjelaskan bahwa wirausaha adalah individu yang menciptakan bisnis baru dengan menanggung risiko untuk mendapatkan keuntungan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai jenis wirausaha dan motivasi untuk menjadi wirausaha seperti kebebasan, potensi diri, dan peluang baru, meskipun ada risiko keuangan yang tidak
1. Dokumen tersebut membahas tentang siklus akuntansi perusahaan dagang, akun-akun yang terkait, dan laporan keuangan dasar seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.
Balanced Scorecard (BSC) adalah metode pengelolaan dan pengukuran kinerja perusahaan yang seimbang antara finansial dan non-finansial, jangka pendek dan panjang, serta internal dan eksternal. BSC menggunakan empat perspektif yaitu pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, serta keuangan untuk mengintegrasikan strategi perusahaan.
Investasi yang akan dilakukan perusahaan akan berpengaruh langsung terhadap kelancaran dan kelangsungan aktivitas operasional harian perusahaan. Perusahaan yang telah merencanakan untuk berproduksi pada kapasitas tertentu, memerlukan seperangkat alat pendukung yang mampu menunjang rencana kerja tersebut.
Membahas mengenai Akuntansi dan Penilaian Kinerja, EVA, Ukuran Kinerja, Langkah Perbaikan dan Manfaatnya, Keunggulan dan Kelamahan EVA, Residual Income, Biaya Modal (Cost Of Capital)
Membahas mengenai Hubungan diantara beberapa elemen, Marjin Kontribusi, Titik Impas, Biaya Diferensial, Manfaat Analisis Biaya Diferensial, Hubungan dengan Titik Impas, Biaya Konversi.
Dokumen tersebut membahas mengenai perencanaan dan penilaian kinerja manajemen akuntansi manajemen. Secara umum membahas mengenai pengukuran kinerja manajer, penilaian kinerja, analisis laporan keuangan, rasio-rasio keuangan, dan metode ROI (return on investment) beserta contoh kasusnya.
anggaran yang disusun dengan kemampuan untuk memberikan penyesuaian tolak ukur yang baik atas setiap perubahan tingkat aktivitas aktual yang dialami perusahaan. Untuk menyusun anggaran fleksibel, perusahaan harus membangun suatu rumus atau tarif tertentu dari setiap elemen biaya yang dibuat.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi manajemen dan sistem pertanggungjawaban yang mencakup konsep dasar, jenis pusat pertanggungjawaban, faktor perilaku manusia, pelaporan, alokasi biaya, dan contoh kasus penerapannya pada suatu perusahaan."
1. Dokumen tersebut membahas mengenai anggaran komprehensif dan anggaran parsial serta kasus praktik anggaran untuk perusahaan PT Mebel Indonesia.
2. Anggaran komprehensif merupakan anggaran yang menggabungkan seluruh rencana organisasi, sedangkan anggaran parsial hanya menyangkut satu kelompok kegiatan tertentu.
3. Kasus praktik menjelaskan langkah-langkah penyusunan berbagai anggaran seperti
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis jurnal khusus yang digunakan dalam perusahaan dagang, yaitu: 1) Jurnal Khusus Pembelian untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit, 2) Jurnal Khusus Penjualan untuk mencatat penjualan secara kredit, 3) Jurnal Khusus Penerimaan Kas untuk mencatat penerimaan kas, dan 4) Jurnal Khusus Pengeluaran Kas untuk mencatat pengeluaran kas
Activity based costing adalah salah satu metode akuntansi yang dilakukan untuk meningkatkan informasi biaya yang lebih akurat dibanding metode konvensional. Titik berat penghitungan biaya menggunakan metode activity based costing terletak pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan dalam proses produksi.
Proyeksi neraca adalah perkiraan keuangan perusahaan pada masa mendatang yang meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas berdasarkan data historis dan rencana bisnis. Dokumen ini memberikan contoh kasus penyusunan proyeksi neraca PT CITRAMAS per 31 Desember 2010 berdasarkan berbagai asumsi penjualan, piutang, pembelian aset, utang, dan keuangan lainnya. Proyeksi neraca disusun menggunakan persama
Dokumen tersebut membahas tentang cara membuat kesimpulan dalam penelitian, termasuk teknik-teknik seperti generalisasi, analogi, sebab-akibat, serta contoh kalimat kesimpulan. Dokumen ini juga memberikan tips untuk membuat kesimpulan agar tidak bertele-tele dan tidak menjelaskan data.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya anggaran kas dan format anggaran kas. Anggaran kas merupakan prediksi aliran masuk dan keluarnya uang yang direncanakan perusahaan untuk suatu periode. Format anggaran kas meliputi aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan. Diberikan juga contoh kasus penyusunan anggaran kas untuk perusahaan.
PT Ranatha melakukan transaksi perdagangan dan pembukuan selama bulan Januari 2015, termasuk penjualan dan pembelian barang, penerimaan dan pembayaran tunai, serta biaya-biaya operasional. Dokumen ini meminta untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut ke dalam jurnal, membukukannya ke buku besar dan buku pembantu, serta menyusun trial balance per 31 Januari 2015.
Dokumen tersebut membahas tentang siklus akuntansi perusahaan dagang dan akun-akun yang terkait, termasuk pembelian, penjualan, persediaan, harga pokok penjualan, beban pemasaran dan administrasi, serta laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO88
Ìý
Eltonmpo adalah agen taruhan online terbaik dant terpercaya se asia yang gampang menang dan mudah withdraw dengan sistem pembayaran yang cepat dan adil menang berapapun pasti dibayar tanpa cicil.
Daftar agen slot gacor anti rungkad eltonmpo merupakan situs terbesar se indonesia yang sudah menyediakan untuk anda bertransaski instan hanya hitungan detik melalui viqa qris.
Pelayanan online 24 jam non stop tanpa batas menampilkan platform permainan terbaik se asia .
2. Garis Besar Presentasi
POKOK PEMBAHASAN
Kelangsungan Usaha dan Ancaman Kebangkrutan
Penyebab Kegagalan
Manfaat Informasi Kebangkrutan
Alat Pendeteksi Kebangkrutan
Analisis Altman Z-Score
Analisis Springate Score
Analisis Zmijewski Score
3. Kelangsungan
Usaha dan
Ancaman
Kebangkrutan
KEBANGKRUTAN
Diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam
menjalankan operasi untuk mencapai tujuannya.
Kegagalan ekonomis berarti pendapatan
perusahaan tidak mampu menutup biaya sendiri.
Sedangkan kegagalan keuangan berarti
perusahaan tidak dapat memenuhi
kewajibannya ketika harus dipenuhi, walaupun
total nilai aset melebihi kewajiban totalnya.
4. Kebangkrutan atau kegagalan keuangan perusahaan diartikan sebagai
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban keuangannya
pada saat jatuh tempo yang menyebabkan kebangkrutan ata kesulitan
likuiditas yang mungkin sebagai awal kebangkrutan.
Suatu perusahaan dianggap mengalami kebangkrutan atau kegagalan
keuangan ketika tingkat pengembalian yang diperoleh perusahaan lebih kecil
dari total biaya uang harus dikeluarkannya - dalam jangka panjang. Kesulitan
keuangan yang terus menerus dihadapi perusahaan karena biaya yang
dikeluarkan lebih besar dari pendapatannya akan mengancam kelangsungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang. Akumulasi kesulitan mengelola
keuangan dalam jangka panjang akan mengakibatkan nilai aset yang lebih
kecil dibandingkan dengan kewajiban totalnya.
5. a. Perusahaan yang menghadapi technically insolvent, jika
perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang segera
jatuh tempo tetapi nilai aset perusahaan lebih tinggi daripada
utangnya.
3 Jenis Kegagalan
dalam perusahaan :
b. Perusahaan yang menghadapi legally insolvent, jika nilai aset
perusahaan lebih rencah daripada nilai utang perusahaan.
c. Perusahaan yang menghadapi kebangkrutan, yaitu jika tidak
dapat membayar utangnya dan oleh pengadilan dinyatakan pailit
6. Penyebab kegagalan
perusahaan digolongan :
Adanya utang yang terlalu besar sehingga memberikan beban tetap yang berat
bagi perusahaan
Adanya current liabilities yang terlalu besar di atas current assets
Lambatnya penagihan piutang atau banyaknya bad debt
Kesalahan dalam deviden policy
Tidak cukupnya dana-dana penyusutan
Kesalahan pengelolaan dibidang keuangan meliputi :
FAKTOR INTERNAL1.
7. Penyebab kegagalan
perusahaan digolongan :
Kesalahan dalam pemilihan tempat kedudukan perusahaan
Kesalahan dalam penentuan produk yang dihasilkan
Kesalahan dalam penentuan besarnya perusahaan
Kurang baiknya struktur organisasi perusahaan
Kesalahan dalam pemilihan pimpinan perusahaan
Kesalahan dalam kebijakan pembelian
Kesalahan dalam kebijakan produksi
Kesalahan dalam kebijakan pemasaran
Adanya ekspansi yang berlebih-lebihan
Kesalahan pengelolaan dibidang nonkeuangan meliputi :
FAKTOR INTERNAL1.
8. Penyebab kegagalan
perusahaan digolongan :
Penyebab eksternal adalah berbagai hal yang timbul dan berasal dari luar
perusahaan :
a. Kondisi perekonomian secara makro, baik domestik maupun internasional
b. Adanya persaingan yang ketat
c. Berkurangnya permintaan terhadap produk yang dihasilkannya
d. Turunnya harga-harga dan sebagainya
2. FAKTOR EKSTERNAL
11. ANALISIS ALTMAN
Z-SCORE
Adalah metode untuk memprediksi keberlangsungan hidup suatu perusahaan
dengan mengkombinasikan beberapa rasio keuangan yang umum dan
pemberian bobot yang berbeda satu dengan lainnya. Itu berarti dengan Z-
Score dapat diprediksi kemungkinan kebangkrutan suatu perusahaan.
Analisis Z-Score pertama kali dikemukakan oleh Edward I Altman pada tahun
1968 sebagai hasil penelitiannya. Setelah menyeleksi 22 rasio keuangan,
ditemukan 5 rasio yang dapat dikombinasikan untuk melihat perusahaan yang
bangkrut dan tidak bangkrut. Altman melakukan beberapa penelitian dengan
objek perusahaan yang berbeda kondisinya.
12. Rumus Z-Score pertama dihasilkan Altman pada tahun 1968. Rumus Altman lebih cocok
dgunakan untuk memprediksi keberlangsungan usaha perusahaan manufaktur yang go public.
Rumus pertama sebagai berikut :
13. Definisi dari diskriminasi Z (zeta) :
Rasio ini mengukur profitabilitas yaitu tingkat pengembalian atas aset yang dihitung dengan membagi laba
sebelum bunga dan pajak (EBIT) tahunan perusahaan dengan total aset pada neraca akhir tahun.
Rasio profotabilitas yang mendeteksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, ditinjau dari
kemampuan perusahaan bersangkutan dalam memperoleh laba dibanding kecepatan perputaran operating
aset sebagai ukuran efisiensi usaha.
Mengukur likuiditas dengan membandingkan aset likuid bersih dengan total aset. Aset likuid bersih/modal kerja
adalah aset lancar dikurangi total kewajiban lancar (aset lancar - utang lancar).
C. RASIO X3 (EBIT : TOTAL ASET)
B. RASIO X2 (LABA DITAHAN : TOTAL ASET)
A. RASIO X1 (MODAL KERJA : TOTAL ASET)
Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aset untuk menghasilkan penjualan yang
merupakan operasi inti dari perusahaan untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya.
Rasio ini kebalikan dari utang per modal sendiri (DER). Nilai modal sendiri adalah nilai pasar modal sendiri yaitu
jumlah saham dikalikan dengan pasar saha per lembar sahamnya (jumlah lembar saham x harga pasar saham
E. RASIO X5 (PENJUALAN : TOTAL ASET)
D. RASIO X4 (NILAI SAHAM : TOTAL UTANG)
14. Dalam membentuk model ini hanya memasukkan perusahaan manufaktur yang go public saja.
Penelitian yang dilakukan Altman pada tahun 1946 sampai 1965 tentu saja berbeda dengan kondisi sekarang,
sehingga proporsi untuk setiap variabel sudang kurang tepat lagi untuk digunakan.
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Z-Score akan menghasilkan skor berbeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Skor tersebut harus dibandingkan dengan standar penilaian berikut :
Z > 2,99 = Zona Aman
1,81 < Z > 2,99 = Zona Abu-abu
Z < 1,81 = Zona Berbahaya
Model kebangkrutan Altman memiliki sejumlah keterbatasan antara lain:
Pada tahun 1984, Altman melakukan penelitian diberbagai negara terhadap perusahaan manufaktur yang tidak
go public. Hasil penelitian tersebut menghasilkan rumusan Z-Score yang kedua sebagai berikut :
15. Rumus Z-Score lebih tepat digunakan untuk perusahaan manufaktur non go public, untuk itu Altman melakukan
penelitian di Mexico (negara berkembang) dengan harapan dapat digunakan dalam perusahaan go public dan
non go public
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Z-Score akan menghasilkan skor berbeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Skor tersebut harus dibandingkan dengan standar penilaian berikut :
Z > 2,9 = Zona Aman
1,23 < Z > 2,9 = Zona Abu-abu
Z < 1,23 = Zona Berbahaya
Setelah melakukan penelitian perusahaan manufaktur dan menghasilkan 2 rumus pendeteksi kebangkrutan.
Rumus Z-Score terakhir merupakan rumus yang sangat fleksibel karena bisa digunakan untuk berbagai jenis
bidang usaha perusahaan, baik yang go public maupu tidak dan cocok digunakan di negara berkembang
seperti indonesia. Rumus Z-Score ketiga sebagai berikut :
16. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Z-Score akan menghasilkan skor berbeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Skor tersebut harus dibandingkan dengan standar penilaian berikut :
Z > 2,6 = Zona Aman
1,1 < Z > 2,6 = Zona Abu-abu
Z < 1,1 = Zona Berbahaya
Tiga penelitian yang dilakukan Altman dengan 3 objek penelitian yang berbeda menghasilkan tiga rumus
pendeteksi kebangkrutan yang berbeda. Tolak ukur ketiga rumus Z-Score digunakan untuk menilai
keberlangsungan hidup berbagai perusahaan :
17. Contoh Kasus
PT Jaya Perkasa perusahaan
distributor komputer di
Surabaya melaporkan laporan
keuangannya 4 tahun terakhir
sebagai berikut :
18. Contoh Kasus
PT Jaya Perkasa perusahaan
distributor komputer di
Surabaya melaporkan laporan
keuangannya 4 tahun terakhir
sebagai berikut :
19. Modal kerja dihitung dengan cara mengurangkan total aset lancar dengan total kewajiban lancar yang dimilikinya
(aset lancar - utang lancar). Sedangkan EBIT diperoleh dengan menambahkan laba (rugi) bersih dengan jumlah
pajak yang dibayar dan jumlah bunga yang dibayar (laba bersih + Pajak + bunga). Nilai Buku utang adalah jumlah
utang total yang menjadi kewajiban perusahaan pada saat ini.
Penjelasan :
Guna memprediksi keberlangsungan usaha perusahaan dimasa
datang, perusahaan menghitung potensi kebangkrutan, dengan
menggunakan rumus Altman Z-Score sebagai berikut :
20. Analisis Springate
Score
SPRINGATE SCORE
Metode untuk memprediksi keberlangsungan hidup
suatu perushaan dengan mengkombinasikan
beberapa rasio keuangan yang umum dengan
diberikan bobot yang berbeda satu dengan lainnya
Dihasilkan oleh Gordon L.V. Springate pada tahun 1978 sebagai
pengembangan dari Altman Z.Score. Model Springate adalah
model rasio yang menggunakan multiple discriminate analysis
(MDA)
Model Springate menekankan pada profitabilitas sebagai
komponen yang paling berpengaruh terhadap kebangkrutan.
Hasil penelitian menghasilkan rumus Springate Score sebagai
berikut :
21. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus
Springate Score akan menghasilkan skor berbeda
antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Skor tersebut harus dibandingkan dengan
standar penilaian berikut :
Z > 2,862 = Perusahaan Sehat
Z < 2,862 = Perusahaan Potensial Bangkrut
Jika nilai Z diatas 0,862, maka perusahaan
diklasifikasikan masi dalam kategori sehat. Jika nilai
Z dibawah 0,862 maka perusahaan dinilai sedang
berada dalam bahaya kebangkrutan.
22. KasusBerdasarkan data keuangan PT Jaya Perkasa, dengan
menggunakan Springate Score dalam memprediksi
kebangkrutan perusahaan.
Modal kerja dihitung dengan cara mengurangkan total aset lancar dengan total kewajiban
lancar yang dimilikinya (aset lancar - utang lancar). Sedangkan EBIT diperoleh dengan
menambahkan laba (rugi) bersih dengan jumlah pajak yang dibayar dan jumlah bunga
yang dibayar (laba bersih + Pajak + bunga). EBT diperoleh dengan menambahkan laba
(rugi) bersih dengan jumlah pajak yang dibayar (laba bersih + pajak)
dimana :
X1 = Modal Kerja : Total Aset
X2 = EBIT : Total Aset
X3 = EBT : Utang Lancar
X4 = Penjualan : Total Aset
23. Berdasarkan data selama 4 tahun tersebut, jika digunakan rumus Springate Score akan
dihasilkan nilai sebagai berikut :
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Springate Score akan menghasilkan
skor berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Skor tersebut
harus dibandingkan dengan standar penilaian berikut :
Z > 2,862 = Perusahaan Sehat
Z < 2,862 = Perusahaan Potensial Bangkrut
Membandingkan hasil perhitungan antara metode Altman Z Score dan Springate Score
terlihat berbeda. Dengan menggunakan Springate Score, perusahaan dinilai mulai
memasuki wilayah berbahaya dan berpotensi bangkrut pada tahun 2013 ketika sudah
memasuki tingkat kerugian yang besar. sedangkan pada tahun 2012 ketika laba yang
diperoleh perusahaan semakin kecil, hasil penilaian dengan metode ini masih
menghasilkan nilai positif. Pada tahun 2012, ketika menggunakan Altman Z Score,
Perusahaan sudah dinyatakan dalam wilayah berbahaya.
24. Analisis Zmijewski
Score
Zmijewski Score adalah metode untuk memprediksi
keberlangsungan hidup suatu perusahaan dengan
mengkombinasikan beberapa rasio keuangan umum yang
memberikan bobot yang berbeda satu dengan lainnya.
Zmijewski Score menggunakan analisisi rasio yang mengukur
kinerja, leverage dan likuiditas perusahaan untuk model prediksi
kebangkrutan yang dibangunnya. Model ini menekankan pada
jumlah utang sebagai komponen berpengaruh.
Model ini dihasilkan oleh Zmijewski pada tahun 1984 sebagai
pengembangan model yang telah ada sebelumnya. Berawal
memprediksi keberlangsungan hidup sebuah badan usaha.
25. KRITERIA YANG DIGUNAKAN DALAM METODE INI
SEMAKIN BESAR HASILNYA YANG DIDAPAT BERARTI
SEMAKIN BESAR PULA POTENSI KEBANGKRUTAN
PERUSAHAAN. DENGAN KATA LAIN, JIKA PERHITUNGAN
MENGHASILKAN NILAI POSITIF, MAKA PERUSAHAN
BERPOTENSI BANGKRUT. SEMAKIN BESAR NILAI
POSITIFNYA, SEMAKIN BESAR PULA POTENSI
KEBANGKRUTANNYA.
Model ini menekankan pada jumlah utang sebagai
komponen yang paling berpengaruh terhadap
kebangkrutan. Sedangkan model Springate dan Altman
lebih menekankan pada profitabilitas sebagai komponen
yang paling berpengaruh terhadap kebangkrutan.
Penelitian di Indonesia dengan menggunakan ketiga
model tersebut pada perusahaan di BEI yang mengalami
delisting menunjukkan bahwa model Zmijewski lebih
akurat dalam memprediksi delisting dibandingkan
metode Altman dan Springate.
26. KasusBerdasarkan data keuangan PT Jaya Perkasa, dengan
menggunakan Springate Score dalam memprediksi
kebangkrutan perusahaan.
Hasil penilaian nilai Z selama 4 tahun harus dibandingkan dengan tolak ukur niilai yang
dihasilkan oleh rumus Zmijewski Score yang akan menghasilan prediksi kebangkrutan. Bila
perhitungan menghasilkan nilai negatif, maka perusahaan tidak berpotensi bangkrut.
Sebaliknya bila perhitungan bernilai positif, maka perusahaan berpotensi bangkrut.
dimana :
X1 = Laba Bersih : Total Aset = ROA
X2 = Total Utang : Total Aset = Debt Ratio
X3 = Aset Lancar : Utang Lancar = Liquidity Ratio