4_Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxEstyRokhyani1
Ìý
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan pelatihan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang mencakup penjelasan mengenai dokumen acuan, alur kegiatan bimbingan teknis, dan mulai dari refleksi awal peserta."
4_Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxEstyRokhyani1
Ìý
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan pelatihan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang mencakup penjelasan mengenai dokumen acuan, alur kegiatan bimbingan teknis, dan mulai dari refleksi awal peserta."
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
2. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2121
Membentuk Tim Fasilitator
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
1
Merancang strategi
pelaporan hasil projek
5
Merancang Dimensi, Tema,
dan Alokasi Waktu Projek
Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
3
Menyusun Modul
Projek
4
Mengidentifikasi
Tingkat Kesiapan
Satuan Pendidikan
2
ALUR PERENCANAAN PROJEK PROFIL
3. 22
1
Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim ini
berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek untuk
seluruh kelas.
2 Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan
menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan.
3
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan
tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya.
(Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan
sekolah).
4 Menyusun modul projek
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan
satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub- elemen
(tujuan projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta;
Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek.
5 Merancang strategi pelaporan hasil projek
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil
projek.
Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi satuan pendidikan.
ALUR PERENCANAAN PROJEK PROFIL
4. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
23
A. Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
Tim fasilitator projek profil terdiri dari sejumlah pendidik yang berperan
merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi projek profil. Tim
fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan
koordinator projek profil. Jumlah tim fasilitator projek profil dapat
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan, dilihat
dari:
• jumlah peserta didik dalam satu satuan pendidikan,
• banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun ajaran,
• jumlah jam mengajar pendidik yang belum terpenuhi atau dialihkan
untuk projek profil,
• atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan masing-masing satuan
pendidikan.
5. 1. Langkah Pembentukan Tim Fasilitator Projek Profil
1. Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek profil,
bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai
pengalaman mengembangkan dan mengelola projek.
2. Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek profil sekolah dapat
membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator kelas
1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya. Untuk pendidikan khusus,
koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan.
3. Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek profil
memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas,
perwakilan dari masing- masing fase) untuk menjadi tim fasilitator
projek profil.
4. Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim
fasilitator projek profil untuk merencanakan dan membuat modul
projek profil bagi setiap kelas atau fase.
6. 2. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab dalam
Pengelolaan Projek Profil Satuan pendidikan
1. Menyiapkan sistem dari perencanaan hingga evaluasi dan refleksi projek
profil di skala satuan pendidikan, termasuk sistem pendokumentasian
projek profil. Sistem ini juga dapat digunakan sebagai portofolio satuan
pendidikan.
2. Membuka pintu kolaborasi dengan narasumber untuk memperkaya
materi projek profil: masyarakat, komunitas, akademisi, praktisi. Satuan
pendidikan dapat mengidentifikasi orang tua yang potensial sebagai
narasumber dari daftar pekerjaan orang tua atau narasumber ahli di
lingkungan sekitar satuan pendidikan.
7. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3. Mengomunikasikan projek penguatan profil pelajar Pancasila
kepada lingkungan satuan pendidikan, orang tua peserta didik,
dan mitra (narasumber dan organisasi terkait).
4. Memastikan beban kerja pendidik tetap dipertahankan (tidak
dikurangi) sesuai arahan alokasi waktu projek profil yang sudah
diatur oleh pemerintah. Adapun pada pendidikan kesetaraan,
alokasi waktu projek profil dilaksanakan pada mata Program
Pemberdayaan dan/atau Keterampilan.
5. Melibatkan pendidik bimbingan dan konseling atau mentor untuk
memfasilitasi proses berjalannya projek profil dengan memberikan
dukungan, baik dalam bidang akademis maupun kebutuhan
emosional peserta didik.
6. Menyediakan kebutuhan sumber daya serta dana yang diperlukan
untuk kelangsungan projek profil
8. Koordinator Projek Profil Pelajar Pancasila
1. Koordinator bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau tenaga
pendidik yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan
mengelola projek profil.
2. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola
projek profil di satuan pendidikan.
3. Mengelola sistem yang dibutuhkan tim pendidik/fasilitator dan
peserta didik agar dapat menyelesaikan projek profil dengan
sukses.
4. Memastikan kolaborasi pengajaran terjadi di antara para pendidik
yang tergabung di dalam tim fasilitator projek profil.
5. Memastikan alur projek profil memiliki aktivitas yang kaya dan
beragam untuk mengoptimalkan prinsip eksploratif.
6. Memastikan rancangan asesmen yang dilakukan sesuai dengan
kriteria kesuksesan yang sudah ditetapkan.
9. Fasilitator Projek Profil Pelajar Pancasila
1. Memperhatikan kebutuhan dan minat belajar setiap peserta didik
agar dapat memberikan stimulan atau tantangan yang beragam
(berdiferensiasi), sesuai dengan gaya belajar, daya imajinasi, kreasi
dan inovasi, serta peminatan terhadap tema projek profil.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
dalam perencanaan dan pengembangan projek profil, dengan
menyesuaikan kesiapan peserta didik dalam tingkat keterlibatan.
3. Memberikan ruang bagi peserta didik untuk mendalami isu atau
topik
pembelajaran yang kontekstual dengan tema projek profil sesuai
dengan minat masing-masing peserta didik.
4. Berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait projek profil (orang tua,
mitra, lingkungan satuan pendidikan, dll. ) dalam mencapai tujuan
pembelajaran dari setiap tema projek profil.
10. 5. Melakukan penilaian yang mengacu pada prinsip asesmen yang sudah
ditentukan dalam memonitor perkembangan profil pelajar Pancasila yang
menjadi fokus sasaran.
6. Menyediakan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik secara
proporsional. Contoh dalam tahapan belajarnya, peserta didik perlu dibantu
dalam penyediaan hal berikut:
• Buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan sumber-sumber pembelajaran lain
yang berhubungan dengan projek profil.
• Narasumber yang dapat memperkaya proses pelaksanaan projek profil.
7.Mengajarkan keterampilan proses inkuiri peserta didik dan mendampingi
peserta didik untuk mencari referensi sumber pembelajaran yang
dibutuhkan, seperti buku, artikel, tulisan pada surat kabar/ majalah, praktisi
atau ahli bidang tertentu, dan sumber belajar lainnya.
11. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
25
8. Memfasilitasi akses untuk proses riset dan bukti.
• Menyiapkan surat pengantar yang dibutuhkan untuk menghubungi
sumber pembelajaran
• Mencari kontak dan menghubungi narasumber
9. Membuka diri untuk memberi dan menerima masukan serta kritik,
mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan projek profil.
10. Mendampingi peserta didik untuk merencanakan dan menyelenggarakan
setiap tahapan kegiatan projek profil yang menjadi ruang lingkup belajar
peserta didik.
11. Memberi ruang peserta didik untuk berpendapat, membuat pilihan, dan
mempresentasikan projek profil mereka.
12. Mengelola beban kerja mengajar dengan seimbang antara intrakurikuler
dan projek profil.
12. B. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan Pendidikan dalam
Menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek
penguatan profil pelajar Pancasila didasarkan pada kemampuan satuan
pendidikan dalam menerapkan pembelajaran berbasis projek (project
based learning). Pembelajaran berbasis projek adalah pendekatan kelas
yang dinamis di mana peserta didik secara aktif mengeksplorasi masalah
dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam. (Edutopia)
Pembelajaran berbasis projek bukan hanya kegiatan membuat produk
atau karya, namun kegiatan yang mendasarkan seluruh rangkaian
aktivitasnya pada sebuah persoalan yang kontekstual. Oleh karenanya,
pembelajaran berbasis projek biasanya mencakup beragam aktivitas
yang tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.
Dalam hal ini, satuan pendidikan melakukan refleksi awal mengenai
penguasaan terhadap pembelajaran berbasis projek untuk
mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
15. CONTOH PENGEMBANGAN TEMA DAN TOPIK
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
ï‚¢ Mendesain sistem pengelolaan sampah untuk
mengatasi permasalahan banjir di lingkungan
sekitar satuan pendidikan Fokus:
Pengembangan akhlak terhadap alam
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan
16. KEARIFAN LOKAL
ï‚¢ Gelaran seni yang memadukan elemen teknologi
dan tradisi Fokus: Akhlak kepada manusia
Menghargai perbedaan identitas (ras, agama,
dll.) dan menampilkan apresiasinya atas
perbedaan dalam bentuk aktivitas Menggali
berbagai warisan budaya terkait seni dan
menemukan cara mengenalkannya secara luas
dengan memanfaatkan teknologi
17. BHINEKA TUNGGAL IKA
ï‚¢ Merencanakan dan melaksanakan bakti sosial di
lingkungan sekitar satuan pendidikan,
merespons isu kemanusiaan yang terjadi di
masyarakat terdekat Fokus: Akhlak kepada
manusia Mengidentifikasi hal yang menjadi
permasalahan bersama, menawarkan titik temu
kolaborasi dan mengidentifikasi pihak terkait
untuk penyelesaiannya.
18. BANGUN JIWA RAGANYA
ï‚¢ Koordinasi kegiatan dengan seluruh warga
pendidikan dalam bentuk kepanitiaan untuk
kampanye dan aksi untuk menjaga kesehatan
fisik dan mental remaja di lingkungan satuan
pendidikan. Fokus: Mengidentifikasi hal yang
menjadi permasalahan bersama, menawarkan
titik temu kolaborasi dan mengidentifikasi pihak
terkait untuk penyelesaiannya.
19. SUARA DEMOKRASI
ï‚¢ Fase E/F Merancang alur pemilihan pengurus OSIS
satuan pendidikan, membuat rencana kerja tahunan
yang bisa melibatkan peserta didik dari berbagai
jenjang, merencanakan program pengayaan untuk
para pengurus dan kaderisasinya, dengan bantuan
dewan penasihat OSIS satuan pendidikan Fokus:
Akhlak kepada manusia Menunjukkan karakter
toleransi pada orang dan kelompok lain serta
berupaya mengutamakan kemanusiaan di atas
perbedaan (agama, ras, suku, warna kulit, dll.) dan
membantu orang lain. Mengapresiasi dan
memberikan kritik yang konstruktif demi kemajuan
orang lain dan lingkungan sekitarnya
20. BEREKAYASA DAN BERTEKNOLOGI
UNTUK MEMBANGUN NKRI
ï‚¢ Fase E/F Merancang projek kebun organik yang
berkelanjutan dilengkapi dengan alur
kewirausahaannya Fokus: Akhlak kepada alam
Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di
tempat dia tinggal dan melakukan langkah-
langkah konkret yang bisa dilakukan untuk
menghindari kerusakan dan menjaga
keharmonisan ekosistem yang ada di
lingkungannya.
21. KEBEKERJAAN
ï‚¢Menyiapkan diri untuk
memasuki dunia kerja. Fokus:
Kreatif - Merencanakan
karirnya setelah lulus SMK
dengan mempelajari cara
membuat surat lamaran dan
mengikuti seleksi.
22. Tema: Bhineka Tunggal Ika dan
Kewirausahaan Topik:
• Menyiapkan pengolahan makanan Indonesia
berbahan makanan potensi lokal hasil pertanian,
perikanan, dan peternakan daerah setempat (Kelas
X Semester 1)
• Mengolah bahan makanan dan minuman Indonesia
(daerah), memodifikasi makanan produk lokal,
makanan kekinian dari bahan makanan lokal dari
hewani dan nabati (Kelas X Semester 1)
• Penyajian makanan dengan ragam teknik
penyajian makanan (Kelas X Semester 1)
• Berwirausaha Bidang Boga dengan penjualan
langsung maupun online (Kelas X Semester 2)
23. Tema: Kewirausahaan
Topik: • Menyiapkan pengolahan makanan
Fungsional, Asia, dan Eropa popular di
Indonesia dengan mengembangkan bahan
berbasis potensi lokal hasil perkebunan,
perikanan dan peternakan daerah setempat
untuk makanan dengan gaya Internasional.
(Kelas XI Semester 1)
• Mengolah bahan makanan Fungsional, Asia dan
Eropa yang popular di Indonesia (Kelas XI
Semester 1)
• Penyajian makanan sesuai standar porsi (portion
control), melakukan penyajian makanan di
depan tamu, membuat garnish sesuai dengan
hidangan dan penyajian secara internasional
34. TEMA KELAS X
ï‚¢ 1 wajib, 2 pilihan : Kebekerjaan, Suara Demokrasi,
bangun Jiwa Raga
ï‚¢ Mapel projek IPAS karena 54 jam , ikut di 3 tema
(3x1) – 3
ï‚¢ Mapel bahas Indonesia, bhs Ingris, Matematika dan
informatika karena 36 , maka ikut di 2 tema (4x2) = 8
ï‚¢ Mapel PAI,Pancasila, PJOK,sejarah, Seni Budaya, 18
jam. Maka ikut di 1 tema ( 1 x 5) – 5
ï‚¢ Total 3 tema dengan 16 dimensi /6 = 6 dimensi
masing masing 2 kali dan 3 dimensi , 3 kali