際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Kuliah 13
Pendahuluan tentang Gelombang
 Persamaan yg berkuasa mendukung banyak gerakan
  menyerupai gelombang (gelombang secara luas
  didefinisikan sbg osilasi dari variabel-variabel terikat).
 Sebagian gelombang yg didukung oleh persamaan-
  persamaan yg berkuasa adalah:
      Gelombang gravitas (permukaan) eksternal.
      Gelombang gravitas internal
      Gelombang gravitas inersia
      Gelombang akustik (termasuk gelombang Lamb)
      Gelombang Rossby
      Gelombang Kelvin
      Gelombang Kelvin-Helmholtz
 Beberapa gelombang tsb adalah penting bagi dinamika sistem skala
            sinoptik, sedangkan yg lain hanya sbg noise
           Utk memahami meteorologi dinamik, kita harus memahami gelombang
            yg dpt terjadi di atmosfer.
 Definisi dasar
    Amplitudo  setengah dari selisih ketinggian antara puncak
     dan lembah.
    Panjang gelombang ( )- jarak antara puncak (atau lembah)
     yg berurutan.
    Angka gelombang (K)  2 / ; banyaknya radian dlm satu
     satuan jarak yg searah dg penjalaran gelombang (kadang-
     kadang angka gelombang didefinisikan sbg 1/ , yg dlm hal
     ini adalah banyaknya gelombang per satuan jarak).
 Makin besar angka gelombang berarti panjang
  gelombang makin pendek.
 Satuannya adalah radian m-1, atau kadang-kadang
  hanya ditulis m-1.
 Kita dpt juga mendefinisikan angka gelombang
  sepanjang masing-masing sumbu.
    k adalah angka gelombang dlm arah x (k=2 / x).
    l adalah angka gelombang dlm arah y (k=2 / y).
    m adalah angka gelombang dlm arah z (k=2 / z).
 Vektor angka gelombang ditentukan oleh
              
              K ki l mk
                    j      
                                  
   ( jangan disalah artikan k dan k ) dan titik - titik
   dlm arah penjalaran gelombang.
 Frekuensi angular ( )  2 kali banyaknya puncak
  yg melewati sebuah titik dlm satu satuan waktu.
    Satuan: radian s-1, kadang-kadang hanya ditulis s-1.
 Kecepatan fase (phase speed) (c)  kecepatan
  masing-masing puncak atau lembah.
      Utk gelombang yg bergerak hanya dlm arah x, c= /k.
      Utk gelombang yg bergerak hanya dlm arah y, c= /l.
      Utk gelombang yg bergerak hanya dlm arah z, c= /m.
      Utk gelombang yg bergerak dlm arah
       acak, c= /K, dimana K adalah angka gelombang total
       yg ditentukan oleh K2 = k2 + l2 + m2.
 Utk gelombang yg bergerak dlm arah acak, ada
  kecepatan fase (phase speed) sepanjang masing-masing
  sumbu, ditentukan oleh cx = /k, cy = /l, cz = /m.
  Perhatikan bhw itu semua bukan komponen vektor!
               c2    c x c y cz2
                       2   2


               c           j    
                    cxi c y  cz k

Vektor kecepatan fase (phase velocity) sebenarnya
ditentukan oleh
                        
               c         K.
                    K2
 Kecepatan group (group velocity) (cg) 
  kecepatan dimana energi gelombang
  bergerak. Komponennya ditentukan oleh:
                                
          cg       i       j       k
               k       l       m
  Jika kecepatan grup sama seperti kecepatan fase dari
  masing-masing gelombang yg membentuk paket,
  maka gelombang tsb adalah non-dispersif. Jika
  kecepatan grup berbeda dari kecepatan fase
  gelombang yg membentuk paket, maka gelombang
  tsb adalah dispersif.
 Hubungan dispersi  sebuah persamaan yg
  menghasilkan frekuensi angular gelombang sbg
  fungsi angka gelombang
                 F (k , l , m)

  Setiap jenis gelombang mempunyai hubungan
  dispersi yg unik. Satu dari tujuan kita mempelajari
  gelombang adalah menentukan hubungan
  dispersi.
Persamaan utk Gelombang
 Persamaan utk gelombang yg bergerak dlm
  arah x positif adalah
     u( x, t ) A sin(kx t ) B cos(kx t )
  Cara lain penulisan persamaan tsb adalah
    u( x, t )   A sin k ( x ct ) B cosk ( x ct )

  Utk gelombang yg bergerak dlm arah x
  negatif, persamaan tsb adalah
    u( x, t )   A sin(kx   t ) B cos(kx      t)
 Rumus Euler
   Rumus Euler menegaskan bhw
           i
       e         cos             i sin
 Dari rumus Euler kita mempunyai dua identitas berikut:
                  ei         e   i
           cos
                            2
                       ei
                       ei
        sin     i
                      2
Dg menggunakan rumus Euler, sebuah gelombang yg
bergerak dlm arah x positif
                                          i ( kx   t)
                 u ( x, t )          Ae
 Sebuah gelombang yg bergerak dlm arah x
  negatif dpt ditulis sbg
                             i ( kx   t)
          u ( x, t )   Ae
 dimana amplitudo A bisa merupakan sebuah bilangan
 kompleks,
            A ar       iai
 dan menghasilkan informasi ttg fase dari gelombang.
 Kita akan sering menggunakan notasi kompleks
  tsb utk gelombang krn notasi tsb membuat
  diferensiasi lebih langsung krn anda tdk hrs
  mengingat apakah ada perubahan tanda atau tdk
  (spt anda lakukan ketika mendiferensiasi fungsi
  sinus dan cosinus).
 Amplitudo kompleks, A, memberikan informasi
  ttg fase gelombang. Dlm bentuk ini berikut ini kita
  mempunyai hubungan fase antara dua
  gelombang (u dan v), yg ditentukan oleh
                             i ( kx   t)
                    u   Ae
                           i ( kx     t)
                    v   Be
u   v      satu fase
                             0
u       iv berbeda fase 90
                                 0
u       v berbeda fase180
                                 0
u   iv     berbeda fase 270
Analisis Spektral
 Jarang mendapatkan gelombang dg panjang
  gelombang tunggal di atmosfer.
 Sebaliknya, banyak gelombang dg panjang gelombang
  yg berbeda saling tumpang tindih.
 Namun, kita dapat menggunakan konsep analisis
  spektral utk mengisolasi dan mempelajari gelombang
  individu, kemudian mengenali bhw kita dpt
  menjumlahkannya jika kita perlu.
 Maka selalu ingat bhw gangguan atmosfer yg nyata
  merupakan kumpulan dari banyak gelombang individu
  dg panjang gelombang berbeda.
 Deret Fourier  berlaku utk Fungsi Periodik,
  Kontinu
 Hampir semua fungsi periodik, kontinu
  (periode = L) dpt ditunjukkan dg jumlah
  tekberhingga dari fungsi sinus dan cosinus sbg

                              2 nx            2 nx
     f ( x)   a0         an                bn
                   n 1         L     n   1     L
 Dimana koefisien Fourier ditentukan oleh
                L/2
            1
       ao             f ( x)dx
            L   L/2
                L/2
            2                     2 nx
       an              f ( x) cos      dx
            L   L/2
                                   L
                L/2
            2                     2 nx
      bn               f ( x) sin      dx.
            L   L/2
                                   L
 Koefisien Fourier menghasilkan amplitudo dari
  berbagai gelombang sinus dan cosinus yg
  diperlukan utk menggandakan fungsi semula.
      Koefisien 0 merupakan rata-rata fungsi.
      Koefisien n merupakan koefisien gelombang cosinus
       (bagian genap dari fungsi).
      Koefisien bn adalah koefisien gelombang sinus (bagian ganjil
       dari fungsi).
 Utk yg benar-benar fungsi genap, bn semuanya
  akan nol, sedangkan utk yg benar-benar fungsi
  ganjil, n semuanya akan nol.
 Deret Fourier dpt juga disajikan dg
  menggunakan notasi kompleks, dan dlm
  hubungan ini
                               i 2 nx
            f ( x)       n exp
                     n            L
 Dimana koefisien nadalah bilangan kompleks, dg
 bagian real menyatakan amplitudo gelombang
 cosinus, dan bagian imajiner menyatakan amplitudo
 gelombang sinus,
                               L/2
              1            1                      i 2 nx
        n       an ibn               f ( x) exp          dx
              2            L   L/2
                                                    L
 Setiap koefisien Fourier, n, berkaitan dg
  gelombang sinusoidal dg panjang gelombang
  tertentu.
 Jika fungsi semula mengandung satu
  gelombang murni, maka akan hanya ada dua
  koefisien Fourier ( 1dan b1). Makin banyak
  sinusoidal (makin banyak angka gelombang)
  diperlukan utk menyatakan fungsi tsb, makin
  perlu banyak koefisien Fourier.
 Umumnya:
   Fungsi yg semakin halus (smoother) memerlukan lebih
    sedikit gelombang utk dibentuk kembali, dan memiliki
    lebih sedikit komponen frekuensi yg lebih tinggi.
   Fungsi yg semakin tajam (sharper) memerlukan lebih
    banyak gelombang utk dibentuk lagi, dan memiliki lebih
    banyak komponen frekuensi yg lebih tinggi.
   Fungsi yg lebih luas memerlukan lebih sedikit gelombang
    utk dibentuk, dan memiliki lebih sedikit komponen
    frekuensi yg lebih tinggi.
   Fungsi yg lebih sempit memerkukan lebih banyak
    gelombang utk dibentuk lagi, dan memiliki lebih banyak
    komponen frekuensi yg lebih tinggi.
 Transformasi Fourier  berlaku utk Fungsi
  tidak-periodik, kontinu.
 Analisis Fourier dpt dikembangkan ke fungsi yg
  kontinu, tetapi bukan fungsi periodik (fungsi
  aperiodik). Ini dilakukan dg menyajikan
  kembali fungsi sbg integral takberhingga
                   1
         f ( x)        F (k ) exp ikx dk   (1)
                  2
Dimana koefisien Fourier dinyatakan dg F(k), yg
merupakan bilangan kompleks yg ditentukan oleh

        F (k )     f ( x) exp ikx dx       (2)
 Persamaan (1) dan (2) dinamakan pasangan
  transformasi Fourier.
 Persamaan (1) adalah pernyataan dari fungsi dlm ruang
  fisik.
 Persamaan (2) merupakan representasi dari fungsi dlm
  frekuensi atau ruang angka gelombang.
 Seperti dg deret Fourier, bagian real dari koefisien
  Fourier, Re[F(k)], menyatakan cosinus, atau bagian
  genap dari fungsi, sedangkan bagian imajiner, Im[F(k)],
  menyatakan sinus, atau bagian ganjil dari fungsi.
 Spektra Fourier dari beberapa Contoh Fungsi.
 Seperti dinyatakan sebelumnya, fungsi yg tajam,
  sempit mempunyai lebih banyak gelombang dg
  frekuensi yg lebih tinggi dlm spektra Fouriernya,
  daripada fungsi yg halus dan luas.
 Di bawah ini ditunjukkan gambar sbg contoh
  fungsi dan spektra Fourier yg terkait.
 Empat gambar pertama menunjukkan fungsi
  kotak dg berbagai lebar, sedangkan empat
  gambar ke dua menunjukkan kurva Gaussian dg
  berbagai lebar.
 Hal yg perlu dicatat:
   Umumnya fungsi yg makin sempit, makin luas
    spektrumnya, dan sebaliknya.
   Deret pangkat dari kurva Gaussian juga
    merupakan kurva Gaussian.
   Fungsi impuls mempunyai spektrum pangkat yg
    luas takberhingga, sedangkan fungsi yg luas tak
    berhingga mempunyai lonjakan tunggal pd
    spektrum pangkatnya.
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b
Latihan
1. Tunjukkan bhw di bawah ini adalah benar:
                                i ( kx    t)
    cos(kx     t)        Re e
                                         i ( kx        t)
      cos(kx        t)     Re e
    sin(kx     t)        Re ei ( kx            t)

                                    i ( kx        t)
      sin(kx        t)     Re ie
2. Tunjukkan bhw berikut ini benar:

                   i ( kx     t)          i ( kx        t)
               e                        ike
       x
           2
                     i ( kx        t)         2 i ( kx            t)
           2
               e                          k e
       x
               i ( kx         t)               i ( kx        t)
           e                             i e
       t
       2
                    i ( kx         t)         2 i ( kx            t)
           2
               e                               e
       t
PR
3. Sebuah gelombang dinyatakan dalam notasi
  kompleks sbb:
              u ( x, t )   Aei ( kx   t)


  dimana A 2 3i. Tunjukkan bhw ini ekivalen dg
  pernyatan gelombang sbb
        u ( x, t )   2 cos(kx          t ) 3 sin(kx   t ).
4. Cari perbedaan fase antara dua gelombang
  berikut:            i ( kx t )
             u ( x, t )   Ae
             v ( x, t )   Bei ( kx   t)


  utk harga-harga A dan B berikut
   a. A 2 3i; B                      3 2i
   b. A 2 3i; B                      2 3i
   c. A 2 3i; B                      3 2i
   d. A 2 3i; B                      4 6i
   e. A 2 3i; B                      9 6i

More Related Content

What's hot (20)

Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
anggundiantriana
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
linda_rosalina
Ayunan Fisis
Ayunan FisisAyunan Fisis
Ayunan Fisis
srytatik
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
muhamadaulia3
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodingerTugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Sucinurmatin S
O1 cincin newton
O1 cincin newtonO1 cincin newton
O1 cincin newton
Miftachul Nur Afifah
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
Rose Nehe
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
KLOTILDAJENIRITA
Refraksi Cahaya
Refraksi CahayaRefraksi Cahaya
Refraksi Cahaya
Puspawijaya Putra
Metode Karya Wisata Kelompok 6 SPK
Metode Karya Wisata Kelompok 6 SPKMetode Karya Wisata Kelompok 6 SPK
Metode Karya Wisata Kelompok 6 SPK
dwiandria
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Rudy LP
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
Simon Patabang
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
GGM Spektafest
121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes
saidattamimi1
Lampiran (nilai cd dari sni) ambang segitiga
Lampiran (nilai cd dari sni) ambang segitiga Lampiran (nilai cd dari sni) ambang segitiga
Lampiran (nilai cd dari sni) ambang segitiga
Saedi Saputra Siagian
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
Heni Widayani
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Jonathan Liviera Marpaunk
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial FirdayantiFisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
firdayanti8
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Yokhebed Fransisca
Kumpulan rumus gelombang cahaya xii
Kumpulan rumus gelombang cahaya   xiiKumpulan rumus gelombang cahaya   xii
Kumpulan rumus gelombang cahaya xii
Ilham Wahyudin
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
anggundiantriana
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
linda_rosalina
Ayunan Fisis
Ayunan FisisAyunan Fisis
Ayunan Fisis
srytatik
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
muhamadaulia3
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodingerTugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Sucinurmatin S
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
Rose Nehe
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
KLOTILDAJENIRITA
Metode Karya Wisata Kelompok 6 SPK
Metode Karya Wisata Kelompok 6 SPKMetode Karya Wisata Kelompok 6 SPK
Metode Karya Wisata Kelompok 6 SPK
dwiandria
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Rudy LP
121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes121593320 teorema-stokes
121593320 teorema-stokes
saidattamimi1
Lampiran (nilai cd dari sni) ambang segitiga
Lampiran (nilai cd dari sni) ambang segitiga Lampiran (nilai cd dari sni) ambang segitiga
Lampiran (nilai cd dari sni) ambang segitiga
Saedi Saputra Siagian
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial FirdayantiFisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
firdayanti8
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Yokhebed Fransisca
Kumpulan rumus gelombang cahaya xii
Kumpulan rumus gelombang cahaya   xiiKumpulan rumus gelombang cahaya   xii
Kumpulan rumus gelombang cahaya xii
Ilham Wahyudin

Viewers also liked (7)

Kuliah 3 persamaan vortisitas
Kuliah 3 persamaan vortisitasKuliah 3 persamaan vortisitas
Kuliah 3 persamaan vortisitas
Thomas Blegur
Kuliah 1 sirkulasi
Kuliah 1  sirkulasiKuliah 1  sirkulasi
Kuliah 1 sirkulasi
Thomas Blegur
Kuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitasKuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitas
Thomas Blegur
Kuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin down
Kuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin downKuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin down
Kuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin down
Thomas Blegur
Kuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitasKuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitas
Thomas Blegur
Kuliah 1 sirkulasi
Kuliah 1  sirkulasiKuliah 1  sirkulasi
Kuliah 1 sirkulasi
Thomas Blegur
Kuliah 3 persamaan vortisitas
Kuliah 3 persamaan vortisitasKuliah 3 persamaan vortisitas
Kuliah 3 persamaan vortisitas
Thomas Blegur
Kuliah 1 sirkulasi
Kuliah 1  sirkulasiKuliah 1  sirkulasi
Kuliah 1 sirkulasi
Thomas Blegur
Kuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitasKuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitas
Thomas Blegur
Kuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin down
Kuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin downKuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin down
Kuliah 8 sirkulasi ke dua dan spin down
Thomas Blegur
Kuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitasKuliah 2 vortisitas
Kuliah 2 vortisitas
Thomas Blegur
Kuliah 1 sirkulasi
Kuliah 1  sirkulasiKuliah 1  sirkulasi
Kuliah 1 sirkulasi
Thomas Blegur

Similar to Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b (20)

Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)
Fefi Puspitasari
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang Transversal
Azmi14015
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdfMateri Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
LarasFS1
GELOMBANG_MEKANIS.pptx
GELOMBANG_MEKANIS.pptxGELOMBANG_MEKANIS.pptx
GELOMBANG_MEKANIS.pptx
SyifaFaradilla2
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat PadatPembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
AthallahIhsanulArta
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptxBab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
PrayitnoPray2
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptxBab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
PrayitnoPray2
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptxBab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
PrayitnoPray2
Fisika- Gelombang
Fisika- GelombangFisika- Gelombang
Fisika- Gelombang
sari_sweet
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
Raa Yu
Berisi materi tentang Gelombang-mekanik.ppt
Berisi materi tentang Gelombang-mekanik.pptBerisi materi tentang Gelombang-mekanik.ppt
Berisi materi tentang Gelombang-mekanik.ppt
AbuyazidRaisal1
Gelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdfGelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdf
diadia29
Bab 1 Gejala Gelombang fisika SMA dan sederajat.pptx
Bab 1 Gejala Gelombang fisika SMA dan sederajat.pptxBab 1 Gejala Gelombang fisika SMA dan sederajat.pptx
Bab 1 Gejala Gelombang fisika SMA dan sederajat.pptx
HidayatSutanto3
K026228266
K026228266K026228266
K026228266
Ichad Kagansa
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
dwinevergiveup
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
Hana Dango
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt
HamdahSyarif
Gelombang fisika materi kelas x di sma 1
Gelombang fisika materi kelas x di sma 1Gelombang fisika materi kelas x di sma 1
Gelombang fisika materi kelas x di sma 1
ForPc10
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
ssuser03a9f9
7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...
7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...
7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...
nuristiqamah48
Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)
Fefi Puspitasari
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang Transversal
Azmi14015
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdfMateri Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
LarasFS1
GELOMBANG_MEKANIS.pptx
GELOMBANG_MEKANIS.pptxGELOMBANG_MEKANIS.pptx
GELOMBANG_MEKANIS.pptx
SyifaFaradilla2
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat PadatPembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
Pembahasan Mengenai Getaran dalam Zat Padat
AthallahIhsanulArta
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptxBab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
PrayitnoPray2
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptxBab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
PrayitnoPray2
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptxBab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
Bab 1 Gejala Gelombang - SMA Fisika XII [www.defantri.com].pptx
PrayitnoPray2
Fisika- Gelombang
Fisika- GelombangFisika- Gelombang
Fisika- Gelombang
sari_sweet
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
Raa Yu
Berisi materi tentang Gelombang-mekanik.ppt
Berisi materi tentang Gelombang-mekanik.pptBerisi materi tentang Gelombang-mekanik.ppt
Berisi materi tentang Gelombang-mekanik.ppt
AbuyazidRaisal1
Gelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdfGelombang 11.pdf
Gelombang 11.pdf
diadia29
Bab 1 Gejala Gelombang fisika SMA dan sederajat.pptx
Bab 1 Gejala Gelombang fisika SMA dan sederajat.pptxBab 1 Gejala Gelombang fisika SMA dan sederajat.pptx
Bab 1 Gejala Gelombang fisika SMA dan sederajat.pptx
HidayatSutanto3
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
dwinevergiveup
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
Hana Dango
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt
HamdahSyarif
Gelombang fisika materi kelas x di sma 1
Gelombang fisika materi kelas x di sma 1Gelombang fisika materi kelas x di sma 1
Gelombang fisika materi kelas x di sma 1
ForPc10
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
ssuser03a9f9
7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...
7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...
7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...
nuristiqamah48

Recently uploaded (20)

PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas

Meteorologi Dinamis - Kuliah 13b

  • 2. Persamaan yg berkuasa mendukung banyak gerakan menyerupai gelombang (gelombang secara luas didefinisikan sbg osilasi dari variabel-variabel terikat). Sebagian gelombang yg didukung oleh persamaan- persamaan yg berkuasa adalah: Gelombang gravitas (permukaan) eksternal. Gelombang gravitas internal Gelombang gravitas inersia Gelombang akustik (termasuk gelombang Lamb) Gelombang Rossby Gelombang Kelvin Gelombang Kelvin-Helmholtz
  • 3. Beberapa gelombang tsb adalah penting bagi dinamika sistem skala sinoptik, sedangkan yg lain hanya sbg noise Utk memahami meteorologi dinamik, kita harus memahami gelombang yg dpt terjadi di atmosfer. Definisi dasar Amplitudo setengah dari selisih ketinggian antara puncak dan lembah. Panjang gelombang ( )- jarak antara puncak (atau lembah) yg berurutan. Angka gelombang (K) 2 / ; banyaknya radian dlm satu satuan jarak yg searah dg penjalaran gelombang (kadang- kadang angka gelombang didefinisikan sbg 1/ , yg dlm hal ini adalah banyaknya gelombang per satuan jarak).
  • 4. Makin besar angka gelombang berarti panjang gelombang makin pendek. Satuannya adalah radian m-1, atau kadang-kadang hanya ditulis m-1. Kita dpt juga mendefinisikan angka gelombang sepanjang masing-masing sumbu. k adalah angka gelombang dlm arah x (k=2 / x). l adalah angka gelombang dlm arah y (k=2 / y). m adalah angka gelombang dlm arah z (k=2 / z). Vektor angka gelombang ditentukan oleh K ki l mk j ( jangan disalah artikan k dan k ) dan titik - titik dlm arah penjalaran gelombang.
  • 5. Frekuensi angular ( ) 2 kali banyaknya puncak yg melewati sebuah titik dlm satu satuan waktu. Satuan: radian s-1, kadang-kadang hanya ditulis s-1. Kecepatan fase (phase speed) (c) kecepatan masing-masing puncak atau lembah. Utk gelombang yg bergerak hanya dlm arah x, c= /k. Utk gelombang yg bergerak hanya dlm arah y, c= /l. Utk gelombang yg bergerak hanya dlm arah z, c= /m. Utk gelombang yg bergerak dlm arah acak, c= /K, dimana K adalah angka gelombang total yg ditentukan oleh K2 = k2 + l2 + m2.
  • 6. Utk gelombang yg bergerak dlm arah acak, ada kecepatan fase (phase speed) sepanjang masing-masing sumbu, ditentukan oleh cx = /k, cy = /l, cz = /m. Perhatikan bhw itu semua bukan komponen vektor! c2 c x c y cz2 2 2 c j cxi c y cz k Vektor kecepatan fase (phase velocity) sebenarnya ditentukan oleh c K. K2
  • 7. Kecepatan group (group velocity) (cg) kecepatan dimana energi gelombang bergerak. Komponennya ditentukan oleh: cg i j k k l m Jika kecepatan grup sama seperti kecepatan fase dari masing-masing gelombang yg membentuk paket, maka gelombang tsb adalah non-dispersif. Jika kecepatan grup berbeda dari kecepatan fase gelombang yg membentuk paket, maka gelombang tsb adalah dispersif.
  • 8. Hubungan dispersi sebuah persamaan yg menghasilkan frekuensi angular gelombang sbg fungsi angka gelombang F (k , l , m) Setiap jenis gelombang mempunyai hubungan dispersi yg unik. Satu dari tujuan kita mempelajari gelombang adalah menentukan hubungan dispersi.
  • 9. Persamaan utk Gelombang Persamaan utk gelombang yg bergerak dlm arah x positif adalah u( x, t ) A sin(kx t ) B cos(kx t ) Cara lain penulisan persamaan tsb adalah u( x, t ) A sin k ( x ct ) B cosk ( x ct ) Utk gelombang yg bergerak dlm arah x negatif, persamaan tsb adalah u( x, t ) A sin(kx t ) B cos(kx t)
  • 10. Rumus Euler Rumus Euler menegaskan bhw i e cos i sin Dari rumus Euler kita mempunyai dua identitas berikut: ei e i cos 2 ei ei sin i 2 Dg menggunakan rumus Euler, sebuah gelombang yg bergerak dlm arah x positif i ( kx t) u ( x, t ) Ae
  • 11. Sebuah gelombang yg bergerak dlm arah x negatif dpt ditulis sbg i ( kx t) u ( x, t ) Ae dimana amplitudo A bisa merupakan sebuah bilangan kompleks, A ar iai dan menghasilkan informasi ttg fase dari gelombang.
  • 12. Kita akan sering menggunakan notasi kompleks tsb utk gelombang krn notasi tsb membuat diferensiasi lebih langsung krn anda tdk hrs mengingat apakah ada perubahan tanda atau tdk (spt anda lakukan ketika mendiferensiasi fungsi sinus dan cosinus). Amplitudo kompleks, A, memberikan informasi ttg fase gelombang. Dlm bentuk ini berikut ini kita mempunyai hubungan fase antara dua gelombang (u dan v), yg ditentukan oleh i ( kx t) u Ae i ( kx t) v Be
  • 13. u v satu fase 0 u iv berbeda fase 90 0 u v berbeda fase180 0 u iv berbeda fase 270
  • 14. Analisis Spektral Jarang mendapatkan gelombang dg panjang gelombang tunggal di atmosfer. Sebaliknya, banyak gelombang dg panjang gelombang yg berbeda saling tumpang tindih. Namun, kita dapat menggunakan konsep analisis spektral utk mengisolasi dan mempelajari gelombang individu, kemudian mengenali bhw kita dpt menjumlahkannya jika kita perlu. Maka selalu ingat bhw gangguan atmosfer yg nyata merupakan kumpulan dari banyak gelombang individu dg panjang gelombang berbeda.
  • 15. Deret Fourier berlaku utk Fungsi Periodik, Kontinu Hampir semua fungsi periodik, kontinu (periode = L) dpt ditunjukkan dg jumlah tekberhingga dari fungsi sinus dan cosinus sbg 2 nx 2 nx f ( x) a0 an bn n 1 L n 1 L
  • 16. Dimana koefisien Fourier ditentukan oleh L/2 1 ao f ( x)dx L L/2 L/2 2 2 nx an f ( x) cos dx L L/2 L L/2 2 2 nx bn f ( x) sin dx. L L/2 L
  • 17. Koefisien Fourier menghasilkan amplitudo dari berbagai gelombang sinus dan cosinus yg diperlukan utk menggandakan fungsi semula. Koefisien 0 merupakan rata-rata fungsi. Koefisien n merupakan koefisien gelombang cosinus (bagian genap dari fungsi). Koefisien bn adalah koefisien gelombang sinus (bagian ganjil dari fungsi). Utk yg benar-benar fungsi genap, bn semuanya akan nol, sedangkan utk yg benar-benar fungsi ganjil, n semuanya akan nol.
  • 18. Deret Fourier dpt juga disajikan dg menggunakan notasi kompleks, dan dlm hubungan ini i 2 nx f ( x) n exp n L Dimana koefisien nadalah bilangan kompleks, dg bagian real menyatakan amplitudo gelombang cosinus, dan bagian imajiner menyatakan amplitudo gelombang sinus, L/2 1 1 i 2 nx n an ibn f ( x) exp dx 2 L L/2 L
  • 19. Setiap koefisien Fourier, n, berkaitan dg gelombang sinusoidal dg panjang gelombang tertentu. Jika fungsi semula mengandung satu gelombang murni, maka akan hanya ada dua koefisien Fourier ( 1dan b1). Makin banyak sinusoidal (makin banyak angka gelombang) diperlukan utk menyatakan fungsi tsb, makin perlu banyak koefisien Fourier.
  • 20. Umumnya: Fungsi yg semakin halus (smoother) memerlukan lebih sedikit gelombang utk dibentuk kembali, dan memiliki lebih sedikit komponen frekuensi yg lebih tinggi. Fungsi yg semakin tajam (sharper) memerlukan lebih banyak gelombang utk dibentuk lagi, dan memiliki lebih banyak komponen frekuensi yg lebih tinggi. Fungsi yg lebih luas memerlukan lebih sedikit gelombang utk dibentuk, dan memiliki lebih sedikit komponen frekuensi yg lebih tinggi. Fungsi yg lebih sempit memerkukan lebih banyak gelombang utk dibentuk lagi, dan memiliki lebih banyak komponen frekuensi yg lebih tinggi.
  • 21. Transformasi Fourier berlaku utk Fungsi tidak-periodik, kontinu. Analisis Fourier dpt dikembangkan ke fungsi yg kontinu, tetapi bukan fungsi periodik (fungsi aperiodik). Ini dilakukan dg menyajikan kembali fungsi sbg integral takberhingga 1 f ( x) F (k ) exp ikx dk (1) 2 Dimana koefisien Fourier dinyatakan dg F(k), yg merupakan bilangan kompleks yg ditentukan oleh F (k ) f ( x) exp ikx dx (2)
  • 22. Persamaan (1) dan (2) dinamakan pasangan transformasi Fourier. Persamaan (1) adalah pernyataan dari fungsi dlm ruang fisik. Persamaan (2) merupakan representasi dari fungsi dlm frekuensi atau ruang angka gelombang. Seperti dg deret Fourier, bagian real dari koefisien Fourier, Re[F(k)], menyatakan cosinus, atau bagian genap dari fungsi, sedangkan bagian imajiner, Im[F(k)], menyatakan sinus, atau bagian ganjil dari fungsi.
  • 23. Spektra Fourier dari beberapa Contoh Fungsi. Seperti dinyatakan sebelumnya, fungsi yg tajam, sempit mempunyai lebih banyak gelombang dg frekuensi yg lebih tinggi dlm spektra Fouriernya, daripada fungsi yg halus dan luas. Di bawah ini ditunjukkan gambar sbg contoh fungsi dan spektra Fourier yg terkait. Empat gambar pertama menunjukkan fungsi kotak dg berbagai lebar, sedangkan empat gambar ke dua menunjukkan kurva Gaussian dg berbagai lebar.
  • 24. Hal yg perlu dicatat: Umumnya fungsi yg makin sempit, makin luas spektrumnya, dan sebaliknya. Deret pangkat dari kurva Gaussian juga merupakan kurva Gaussian. Fungsi impuls mempunyai spektrum pangkat yg luas takberhingga, sedangkan fungsi yg luas tak berhingga mempunyai lonjakan tunggal pd spektrum pangkatnya.
  • 27. Latihan 1. Tunjukkan bhw di bawah ini adalah benar: i ( kx t) cos(kx t) Re e i ( kx t) cos(kx t) Re e sin(kx t) Re ei ( kx t) i ( kx t) sin(kx t) Re ie
  • 28. 2. Tunjukkan bhw berikut ini benar: i ( kx t) i ( kx t) e ike x 2 i ( kx t) 2 i ( kx t) 2 e k e x i ( kx t) i ( kx t) e i e t 2 i ( kx t) 2 i ( kx t) 2 e e t
  • 29. PR 3. Sebuah gelombang dinyatakan dalam notasi kompleks sbb: u ( x, t ) Aei ( kx t) dimana A 2 3i. Tunjukkan bhw ini ekivalen dg pernyatan gelombang sbb u ( x, t ) 2 cos(kx t ) 3 sin(kx t ).
  • 30. 4. Cari perbedaan fase antara dua gelombang berikut: i ( kx t ) u ( x, t ) Ae v ( x, t ) Bei ( kx t) utk harga-harga A dan B berikut a. A 2 3i; B 3 2i b. A 2 3i; B 2 3i c. A 2 3i; B 3 2i d. A 2 3i; B 4 6i e. A 2 3i; B 9 6i