際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa, dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari sebagai anggota
keluarga dan masyarakat
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
BERBASIS CTL
 Kerja sama
 Saling menunjang
 Menyenangkan, Tidak membosankan
 Belajar dengan bergairah
 Pembelajaran terintegrasi
 Menggunakan berbagai sumber
 Siswa aktif
 Sharing dengan teman
 Siswa kritis guru kreatif
 Dinding kelas & lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-
peta, gambar, artikel, humor, dll.
 Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi hasil karya siswa,
laporan hasil praktikum, karangan siswa, dll.
Enam Unsur Kunci Pembelajaran
Kontekstual
1. Pembelajaran bermakna
2. Penerapan pengetahuan
3. Berfikir tingkat lebih tinggi
4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar
5. Responsive terhadap budaya
6. Penilaian otentik
(University of Washington, 2001)
4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar
 Konten pengajaran berhubungan dengan suatu rentang dan
beragam standar lokal, nasional, asosiasi, dan atau industri
5. Responsive terhadap budaya
 Memahami dan menghormati nilai-nilai, keyakinan-
keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan siswa, sesama rekan
pendidik, dan masyarakat tempat mereka mendidik
6. Penilaian Otentik
 Penggunaan berbagai macam strategi penilaian
Ada 7 komponen utama pendekatan pembelajaran
1. Konstruktivisme (constructivism)
2. Menemukan (inquiry)
3. Bertanya (questioning)
4. Masyarakat belajar (learning community)
5. Pemodelan (modeling)
6. Refleksi (reflection)
7. Penilaian sebenarnya (authentic assessment)
KETERANGAN
1. Konstruktivisme :
 Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
2. Menemukan (Inkuiri)
 Siklus menemukan meliputi :
* Observasi (pengamatan)
* Bertanya
* Mengajukan dugaan (hipotesis)
* Mengumpulkan data
* Menyimpulkan
3. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel,
dan karya lainnya
 Siswa membuat peta kota-kota besar sendiri.
 Siswa membuat paragraf deskripsi sendiri.
 Siswa membuat bagan sisilah raja-raja Majapahit sendiri.
 Siswa membuat penggolongan tumbuh-tumbuhan sendiri.
 Siswa membuat essai atau usulan kepada Pemerintah tentang berbagai masalah
di daerahnya sendiri. Dst
4. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas,
guru atau audien yang lain
 Karya siswa disampaikan teman sekelas atau kepada orang banyak untuk
mendapatkan masukan
 Bertanya jawab dengan teman
 Memunculkan ide-ide baru
 Melakukan refleksi
 Menempelkan gambar, karya tulis, peta, dan sejenisnya di dinding kelas, dinding
sekolah, majalah dinding, majalah sekolah, dsb.
Langkah-langkah kegiatan menemukan (inkuiri):
1. Merumuskan masalah (dalam matapelajaran apapun)
 Bagaimanakah silsilah raja-raja Majapahit? (sejarah)
 Bagaimanakah cara melukiskan suasana menikmati ikan bakar di tepi
pantai Kendari? (bahasa Indonesia)
 Ada berapa jenis tumbuhan menurut bentuk bijinya? (biologi)
 Kota mana saja yang termasuk kota besar di Indonesia? (geografi)
2. Mengamati atau melakukan observasi
 Membaca buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi
pendukung
 Mengamati dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari
sumber atau objek yang diamati
 3. Bertanya :
 Pengetahuan yang dimiliki seseorang,
selalu bermula dari bertanya. Pada
semua aktivitas belajar, bertanya dapat
diterapkan antarsiswa, antara guru dengan
siswa, siswa dengan guru, siswa dengan
ahli/model.
Keterangan
1. Pembelajaran Bermakna
 Siswa berkepentingan terhadap konten yang harus dipelajari
 Pembelajaran dipersepsi dengan hidup mereka
2. Penerapan Pengetahuan
 Kemampuan untuk melihat apa yang dipelajari ditetapkan dalam
tatanan-tatanan yang berfungsi pada masa sekarang dan akan datang
3. Berfikir Tingkat Lebih Tinggi
 Siswa dilatih berfikir dan kreatif dalam mengumpulkan data,
memahami suatu issu, atau memecahkan masalah
Dalam sebuah pembelajaran yang
produktif, kegiatan bertanya berguna untuk
(1). Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis
(2). Mengecek pemahaman siswa
(3). Membangkitkan respon kepada siswa
(4). Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa
(5). Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
(6). Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru
(7). Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
(8). Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
.4. Masyarakat belajar :
Terjadi jika ada proses komunikasi dua arah. Hasil belajar diperoleh
dari sharing antarteman, antarkelompok.

 Masyarakat belajar di kelas dapat terwujud
dalam :
 則 Pembentukan kelompok kecil
 則 Pembentukan kelompok besar
 則 Mendatangkan ahli ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, perawat,
petani, pengurus organisasi,polisi, tukang kayu, dsb)
 則 Bekerja dengan kelas sederajat
 則 Bekerja kelompok dengan kelas diatasnya
 則 Bekerja dengan masyarakat
5. Permodelan :
Ada model yang bisa ditiru, atau memberi contoh. Model bisa guru,
siswa, dan ahli untuk topik tertentu yang didatangkan dari luar.

 Bagaimanakah contoh praktek
permodelan dikelas?
則 Guru olah raga memberi contoh berenang gaya kupu-kupu di hadapan siswa
則 Guru PPKN mendatangkan seorang veteran kemerdekaan ke kelas, lalu
siswa diminta bertanya jawab dengan tokoh itu
則 Guru geografi menunjukkan peta jadi yang dapat digunakan sebagai contoh
siswa dalam merancang peta daerahnya
則 Guru biologi mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan
則 Guru bahasa Indonesia menunjukkan teks berita dari Harian Kompas, Jawa
Pos, dsb. sebagai model pembuatan berita
則 Guru kerajinan mendatangkan model tukang kayu ke kelas, lalu
memintanya untuk bekerja dengan peralatannya, sementara siswa menirunya.
6. Refleksi :
Cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke
belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa yang lalu.
Realisasi refleksi di kelas
 則 pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu
 則 catatan atau jurnal di buku siswa
 則 kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu
 則 diskusi
 則 hasil karya
7. Penilaian sebenarnya :
Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan hanya hasil dengan berbagai cara bai
tes maupun nontes
Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi
siswa
(1). Proyek/kegiatan dan laporannya
(2). PR
(3). Kuis
(4). Karya siswa
(5). Presentasi atau penampilan siswa
(6). Demonstrasi
(7). Laporan
(8). Jurnal
(9). Hasil tes tertulis
(10). Karya tulis
Intinya, dengan authentic assessment, pertanyaan
yang ingin dijawab adalah Apakah anak-anak belajar?,
bukan apa yang sudah diketahui?. Jadi, siswa dinilai
kemampuannya dengan berbagai cara. Tidak melulu dari
hasil ulangan tulis!
PERBEDAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DENGAN PENDEKATAN TRADISIONAL
(BEHAVIORISME/STRUKTURALISME)
No. PENDEKATAN CTL PENDEKATAN TRADISIONAL
1. Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa adalah penerima informasi secara pasif
2. Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok,
diskusi, saling mengoreksi.
Siswa belajar secara individual
3. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan
atau masalah yang disimulasikan.
Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
4. Perilaku dibangun atas kesadaran diri. Perilaku dibangun atas kebiasaan
5. Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
6. Hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri Hadiah untuk perilaku baik adakah pujian atau nilai (angka)
rapor.
7. Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar
hal itu keliru dan merugikan
Seseorang tidak melakuakn yang jelek karena dia takut
hukuman.
8. Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif,
yakni siswa diajak menggunakan bahasa dalam
konteks nyata
Bahasa diajarkan dengan pendekatan struktural : rumus
diterangkan sampai paham kemudian dilatihkan (drill)
9. Pemahaman rumus dikembangkan atas dasar skemata
yang sudah ada dalam diri siswa.
Rumus itu ada di luar diri siswa, yang harus diterangkan,
diterima, dihafalkan, dan dilatihkan.
10. Pemahaman rumus itu relatif berbeda antara siswa
yang satu dengan lainnya, sesuai dnegan skemata siswa
(ongoing process of development)
Rumus adalah kebenaran absolut (sama untuk semua orang).
Hanya ada dua kemungkinan, yaitu pemahaman rumus yang
salah atau pemahaman rumus yang benar.
11. Siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis,
terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses
pembelajaran yang efektif, dan membawa skemata
masing-masing ke dalam proses pembelajaran
Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah (membaca,
mendengarkan, mencatat, menghafal), tanpa memberikan
kontribusi ide dalam proses pembelajaran
12. Pengetahuan yang dimiliki manusia dikembangkan
oleh manusia itu sendiri. Manusia menciptakan atau
membangun pengetahuan dengan cara memberi arti
dan memahami pengalamannya.
Pengetahuan adalah penangkapan terhadap serangkaian
fakta, konsep, atau hukum yang berada di luar diri manusia.
13. Karena ilmu pengetahuan itu dikembangkan
(dikonstruksi) oleh manusia sendiri, sementara
manusia selalu mengalami peristiwa baru, maka
pengetahuan itu tidak pernah stabil, selalu berkembang
(tentative & incomplete)
Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final.
14. Siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan
mengembangkan pembelajaran mereka masing-
masing.
Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.
15. Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat
diutamakan.
Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa
16. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara: proses
bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, tes, dll.
Hasil belajar diukur hanya dengan tes
17. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks, dan
setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
18. Penyesalan adalah hukuman dari perilaku jelek Sanksi adalah hukuman dari perilaku jelek
19. Perilaku baik berdasar motivasi instrinsik. Perilaku baik berdasar motivasi ekstrinsik.
20. Seseorang berperilaku baik karena dia yakin itulah
yang terbaik dan bermanfaat
Seseorang berperilaku baik karena dia terbiasa melakukan
begitu. Kebiasaan ini dibangun dengan hadiah yang
menyenangkan
Skenario Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Pembelajaran awal
 Apersepsi
 Pembentukan kelompok
Bagaimana cara menentukan kelompok
diskusi siswa?
Contoh penentuan kelompok siswa
Peringkat Team
Tinggi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Rata-rata atas
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
J
I
H
G
F
E
D
C
B
A
Rata-rata bawah
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Rendah
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
J
I
H
G
F
E
D
C
B
A
2. Kegiatan Inti
a. Diskusi
 Diskusi Kelompok, satu kelompok mendiskusikan satu topik
 Presentasi
b. Kelompok belajar
 Setiap kelompok mediskusikan soal yang sama
 Presentasi
c. Turnamen
Turnamen
Sebelum mulai turnamen guru meminta siswa
pindah ke kelompok turnamen yang telah
ditentukan oleh guru. Pada setiap meja
turnamen disediakan :
 1 set lembar turnamen
 kunci jawaban
 kartu nomor, jumlahnya sesuai nomor soal
 format skor turnamen
Di bawah ini gambaran meja turnamen yang terdiri dari 4 anggota turnamen
Meja Pertandingan
1
Meja Pertandingan
2
Meja pertandingan
3
Meja Pertandigan
4
Tinggi
Rata-rata Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata Rata-rata Rendah
Catatan: untuk 10 kelompok diskusi siswa dapat disiapkan 12 meja turnamen.
Kelompok Pertandingan
I. Tim A, B, C dan D
 Menjadi 4 meja pertandingan
 Setiap meja pertandingan terdiri dari 4 pemain
II. Tim E, F, G
 Menjadi 4 meja pertandingan
 Setiap meja pertandingan terdiri dari 3 pemain
III. Tim H, I, J
 Menjadi 4 meja pertandingan
 Setiap meja pertandingan terdiri dari 3 pemain
Peran Siswa Dalam Turnamen
Penantang Kedua
(2nd Challenger)
Pengecek Jawaban
(Checker)
Penantang Pertama
(1st Challenger)
Pembaca
(Reader)
Pemberian Skor Setelah Pertandingan sesuai tabel berikut :
Pemain Skor
Tidak kembar Skor diatas kembar Skor tengah kembar Skor bawah kembar 3 skor atas kembar 3 skor bawah kembar Semua kembar 2 bawah 2 atas kembar
Top skor 60 50 60 60 50 60 40 50
Skor tengah atas 40 50 40 40 50 30 40 50
Skor tengah bawah 30 30 40 30 50 30 40 30
Skor bawah 20 20 20 30 20 30 40 30
Pemain Skor
Tidak kembar Skor atas kembar Skor bawah kembar Semua kembar
Top skor
Skor Tengah
Skor bawah
60
40
20
50
50
20
60
30
30
40
40
40
Pemain Skor
Tidak Kembar Kembar
Skor Atas
Skor Bawah
60
20
40
40
a. Tabel 2.2 : Skor Turnamen dengan 4 pemain
b. Tabel 2.3 : Skor Turnamen dengan 3 pemain
c. Tabel 2.4 : Skor Turnamen dengan 2 pemain
Penghargaan Tim (Team Recognition)
Kriteria penghargaan sesuai tabel berikut:
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31  40
41  45
46 keatas
CUKUP (Good Team)
BAIK (Great Team)
AMAT BAIK (Super Team)
3. Penutup
Kesimpulan dan hasil pembelajaran
 Siswa membuat kesimpulan dari hasil
pembelajaran dalam bentuk tulisan.
Misalnya siswa membuat lirik nyanyian
tentang materi pembelajaran
Penghargaan
Super Team
Pada minggu 
Penghargaan ini diberikan kepada
Tim
(Anggota : )
( tanggal; tahun .. )
( Tanda tangan guru )
Penghargaan
Great Team
Penghargaan ini diberikan kepada
Tim
(Anggota : )
( Topik : .. )
Jakarta, ......................
( Tanda tangan guru )
Penghargaan
Good Team
Penghargaan ini diberikan kepada
Tim
(Anggota : )
( Topik : .. )
Jakarta, ......................
( Tanda tangan guru )
Selanjutnya guru meminta 4 orang siswa dengan
topik yang berbeda untuk presentasi tentang topiknya
didepan kelas secara bergiliran.
Akhirnya guru mengadakan tes secara individual dan
dikoreksi langsung sambil dibahas. Skor atau nilai
siswa dalam kelompok belajar (home group) dirata-
ratakan. Dan untuk memotivasi siswa guru
memberikan penghargaan kepada kelompok
belajar/home group yang nilai rata-ratanya tinggi.

More Related Content

Similar to metode pembelajaran berkarakter yang bagus (20)

3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP ) (1).docx
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP ) (1).docx3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP ) (1).docx
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP ) (1).docx
SugiArta1
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
putri-uki
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
smpbudiagung
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
Faris Rusli
Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
PratiwiKartikaSari
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
hisbulloh
Modul Ajar IPAS Kls 6 Fase C Kurmer Bab 2 [modulguruku.com].pdf
Modul Ajar IPAS Kls 6 Fase C Kurmer Bab 2 [modulguruku.com].pdfModul Ajar IPAS Kls 6 Fase C Kurmer Bab 2 [modulguruku.com].pdf
Modul Ajar IPAS Kls 6 Fase C Kurmer Bab 2 [modulguruku.com].pdf
REZKIMUNIRAH1
Modul Ajar IPAS Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPAS Kelas 6 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar IPAS Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPAS Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Guruku
PP_KUR_2013.pptx
PP_KUR_2013.pptxPP_KUR_2013.pptx
PP_KUR_2013.pptx
gotot19
RPP biologi Kelas 12 revisi 2017
RPP biologi Kelas 12 revisi 2017RPP biologi Kelas 12 revisi 2017
RPP biologi Kelas 12 revisi 2017
miftah1984
Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl
slametwdt
Filosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptxFilosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptx
maszakki1
MATERI WEBINAR CONTEKSTUAL TEACHENGL.pptx
MATERI WEBINAR CONTEKSTUAL TEACHENGL.pptxMATERI WEBINAR CONTEKSTUAL TEACHENGL.pptx
MATERI WEBINAR CONTEKSTUAL TEACHENGL.pptx
HendraHermawan61
Metode Pembelajaran Contextual Teaching Learning
Metode Pembelajaran Contextual Teaching LearningMetode Pembelajaran Contextual Teaching Learning
Metode Pembelajaran Contextual Teaching Learning
LalaLatifah19
1 model.ctl
1 model.ctl1 model.ctl
1 model.ctl
Kary Adi
Web laksmi purnayanti
Web laksmi purnayantiWeb laksmi purnayanti
Web laksmi purnayanti
Syamie IkrAmimi's
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
Candra Kurniawan
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
Syam Sheya
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP ) (1).docx
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP ) (1).docx3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP ) (1).docx
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP ) (1).docx
SugiArta1
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
putri-uki
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1
smpbudiagung
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.
Faris Rusli
Modul Ajar IPAS Kls 6 Fase C Kurmer Bab 2 [modulguruku.com].pdf
Modul Ajar IPAS Kls 6 Fase C Kurmer Bab 2 [modulguruku.com].pdfModul Ajar IPAS Kls 6 Fase C Kurmer Bab 2 [modulguruku.com].pdf
Modul Ajar IPAS Kls 6 Fase C Kurmer Bab 2 [modulguruku.com].pdf
REZKIMUNIRAH1
Modul Ajar IPAS Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPAS Kelas 6 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar IPAS Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPAS Kelas 6 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Guruku
PP_KUR_2013.pptx
PP_KUR_2013.pptxPP_KUR_2013.pptx
PP_KUR_2013.pptx
gotot19
RPP biologi Kelas 12 revisi 2017
RPP biologi Kelas 12 revisi 2017RPP biologi Kelas 12 revisi 2017
RPP biologi Kelas 12 revisi 2017
miftah1984
Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl
slametwdt
Filosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptxFilosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptx
maszakki1
MATERI WEBINAR CONTEKSTUAL TEACHENGL.pptx
MATERI WEBINAR CONTEKSTUAL TEACHENGL.pptxMATERI WEBINAR CONTEKSTUAL TEACHENGL.pptx
MATERI WEBINAR CONTEKSTUAL TEACHENGL.pptx
HendraHermawan61
Metode Pembelajaran Contextual Teaching Learning
Metode Pembelajaran Contextual Teaching LearningMetode Pembelajaran Contextual Teaching Learning
Metode Pembelajaran Contextual Teaching Learning
LalaLatifah19
1 model.ctl
1 model.ctl1 model.ctl
1 model.ctl
Kary Adi
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
Candra Kurniawan
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
Syam Sheya

More from mashudimashudi6 (9)

MEMAHAMI MANASIK HAJI DAN UMROH AGAR SAH DAN SEMPURNA
MEMAHAMI MANASIK HAJI DAN UMROH AGAR SAH DAN SEMPURNAMEMAHAMI MANASIK HAJI DAN UMROH AGAR SAH DAN SEMPURNA
MEMAHAMI MANASIK HAJI DAN UMROH AGAR SAH DAN SEMPURNA
mashudimashudi6
KONSEP FIQIH ISLAM YANG PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUA
KONSEP FIQIH ISLAM YANG PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUAKONSEP FIQIH ISLAM YANG PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUA
KONSEP FIQIH ISLAM YANG PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUA
mashudimashudi6
ilmu hadits.ppt
ilmu hadits.pptilmu hadits.ppt
ilmu hadits.ppt
mashudimashudi6
alhujurat ayat09_20240112_072610_0000.pdf
alhujurat ayat09_20240112_072610_0000.pdfalhujurat ayat09_20240112_072610_0000.pdf
alhujurat ayat09_20240112_072610_0000.pdf
mashudimashudi6
8. Penyusunan Dokumen 1.ppt
8. Penyusunan Dokumen 1.ppt8. Penyusunan Dokumen 1.ppt
8. Penyusunan Dokumen 1.ppt
mashudimashudi6
3. B. ARAB 悋悋惺惆.pptx
3. B. ARAB 悋悋惺惆.pptx3. B. ARAB 悋悋惺惆.pptx
3. B. ARAB 悋悋惺惆.pptx
mashudimashudi6
悋忰惷悋惘悸 悋悋愕悋悸.pptx
悋忰惷悋惘悸 悋悋愕悋悸.pptx悋忰惷悋惘悸 悋悋愕悋悸.pptx
悋忰惷悋惘悸 悋悋愕悋悸.pptx
mashudimashudi6
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptxMateri Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
mashudimashudi6
2. MULTI METODE PEMBELAJARAN.ppt
2. MULTI METODE PEMBELAJARAN.ppt2. MULTI METODE PEMBELAJARAN.ppt
2. MULTI METODE PEMBELAJARAN.ppt
mashudimashudi6
MEMAHAMI MANASIK HAJI DAN UMROH AGAR SAH DAN SEMPURNA
MEMAHAMI MANASIK HAJI DAN UMROH AGAR SAH DAN SEMPURNAMEMAHAMI MANASIK HAJI DAN UMROH AGAR SAH DAN SEMPURNA
MEMAHAMI MANASIK HAJI DAN UMROH AGAR SAH DAN SEMPURNA
mashudimashudi6
KONSEP FIQIH ISLAM YANG PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUA
KONSEP FIQIH ISLAM YANG PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUAKONSEP FIQIH ISLAM YANG PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUA
KONSEP FIQIH ISLAM YANG PERLU DIKETAHUI OLEH SEMUA
mashudimashudi6
alhujurat ayat09_20240112_072610_0000.pdf
alhujurat ayat09_20240112_072610_0000.pdfalhujurat ayat09_20240112_072610_0000.pdf
alhujurat ayat09_20240112_072610_0000.pdf
mashudimashudi6
8. Penyusunan Dokumen 1.ppt
8. Penyusunan Dokumen 1.ppt8. Penyusunan Dokumen 1.ppt
8. Penyusunan Dokumen 1.ppt
mashudimashudi6
3. B. ARAB 悋悋惺惆.pptx
3. B. ARAB 悋悋惺惆.pptx3. B. ARAB 悋悋惺惆.pptx
3. B. ARAB 悋悋惺惆.pptx
mashudimashudi6
悋忰惷悋惘悸 悋悋愕悋悸.pptx
悋忰惷悋惘悸 悋悋愕悋悸.pptx悋忰惷悋惘悸 悋悋愕悋悸.pptx
悋忰惷悋惘悸 悋悋愕悋悸.pptx
mashudimashudi6
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptxMateri Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
mashudimashudi6
2. MULTI METODE PEMBELAJARAN.ppt
2. MULTI METODE PEMBELAJARAN.ppt2. MULTI METODE PEMBELAJARAN.ppt
2. MULTI METODE PEMBELAJARAN.ppt
mashudimashudi6

Recently uploaded (20)

Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptxPRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
PRAKTIK PEMBUATAN RPP DEEP LEARNING fix.pptx
NurulIlyas3
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Kelas
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah

metode pembelajaran berkarakter yang bagus

  • 1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat
  • 2. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTL Kerja sama Saling menunjang Menyenangkan, Tidak membosankan Belajar dengan bergairah Pembelajaran terintegrasi Menggunakan berbagai sumber Siswa aktif Sharing dengan teman Siswa kritis guru kreatif Dinding kelas & lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta- peta, gambar, artikel, humor, dll. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa, dll.
  • 3. Enam Unsur Kunci Pembelajaran Kontekstual 1. Pembelajaran bermakna 2. Penerapan pengetahuan 3. Berfikir tingkat lebih tinggi 4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar 5. Responsive terhadap budaya 6. Penilaian otentik (University of Washington, 2001)
  • 4. 4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar Konten pengajaran berhubungan dengan suatu rentang dan beragam standar lokal, nasional, asosiasi, dan atau industri 5. Responsive terhadap budaya Memahami dan menghormati nilai-nilai, keyakinan- keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan siswa, sesama rekan pendidik, dan masyarakat tempat mereka mendidik 6. Penilaian Otentik Penggunaan berbagai macam strategi penilaian
  • 5. Ada 7 komponen utama pendekatan pembelajaran 1. Konstruktivisme (constructivism) 2. Menemukan (inquiry) 3. Bertanya (questioning) 4. Masyarakat belajar (learning community) 5. Pemodelan (modeling) 6. Refleksi (reflection) 7. Penilaian sebenarnya (authentic assessment)
  • 6. KETERANGAN 1. Konstruktivisme : Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. 2. Menemukan (Inkuiri) Siklus menemukan meliputi : * Observasi (pengamatan) * Bertanya * Mengajukan dugaan (hipotesis) * Mengumpulkan data * Menyimpulkan
  • 7. 3. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya Siswa membuat peta kota-kota besar sendiri. Siswa membuat paragraf deskripsi sendiri. Siswa membuat bagan sisilah raja-raja Majapahit sendiri. Siswa membuat penggolongan tumbuh-tumbuhan sendiri. Siswa membuat essai atau usulan kepada Pemerintah tentang berbagai masalah di daerahnya sendiri. Dst 4. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audien yang lain Karya siswa disampaikan teman sekelas atau kepada orang banyak untuk mendapatkan masukan Bertanya jawab dengan teman Memunculkan ide-ide baru Melakukan refleksi Menempelkan gambar, karya tulis, peta, dan sejenisnya di dinding kelas, dinding sekolah, majalah dinding, majalah sekolah, dsb.
  • 8. Langkah-langkah kegiatan menemukan (inkuiri): 1. Merumuskan masalah (dalam matapelajaran apapun) Bagaimanakah silsilah raja-raja Majapahit? (sejarah) Bagaimanakah cara melukiskan suasana menikmati ikan bakar di tepi pantai Kendari? (bahasa Indonesia) Ada berapa jenis tumbuhan menurut bentuk bijinya? (biologi) Kota mana saja yang termasuk kota besar di Indonesia? (geografi) 2. Mengamati atau melakukan observasi Membaca buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi pendukung Mengamati dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari sumber atau objek yang diamati
  • 9. 3. Bertanya : Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya. Pada semua aktivitas belajar, bertanya dapat diterapkan antarsiswa, antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan ahli/model.
  • 10. Keterangan 1. Pembelajaran Bermakna Siswa berkepentingan terhadap konten yang harus dipelajari Pembelajaran dipersepsi dengan hidup mereka 2. Penerapan Pengetahuan Kemampuan untuk melihat apa yang dipelajari ditetapkan dalam tatanan-tatanan yang berfungsi pada masa sekarang dan akan datang 3. Berfikir Tingkat Lebih Tinggi Siswa dilatih berfikir dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu issu, atau memecahkan masalah
  • 11. Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk (1). Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis (2). Mengecek pemahaman siswa (3). Membangkitkan respon kepada siswa (4). Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa (5). Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa (6). Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru (7). Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa (8). Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
  • 12. .4. Masyarakat belajar : Terjadi jika ada proses komunikasi dua arah. Hasil belajar diperoleh dari sharing antarteman, antarkelompok. Masyarakat belajar di kelas dapat terwujud dalam : 則 Pembentukan kelompok kecil 則 Pembentukan kelompok besar 則 Mendatangkan ahli ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, perawat, petani, pengurus organisasi,polisi, tukang kayu, dsb) 則 Bekerja dengan kelas sederajat 則 Bekerja kelompok dengan kelas diatasnya 則 Bekerja dengan masyarakat
  • 13. 5. Permodelan : Ada model yang bisa ditiru, atau memberi contoh. Model bisa guru, siswa, dan ahli untuk topik tertentu yang didatangkan dari luar. Bagaimanakah contoh praktek permodelan dikelas? 則 Guru olah raga memberi contoh berenang gaya kupu-kupu di hadapan siswa 則 Guru PPKN mendatangkan seorang veteran kemerdekaan ke kelas, lalu siswa diminta bertanya jawab dengan tokoh itu 則 Guru geografi menunjukkan peta jadi yang dapat digunakan sebagai contoh siswa dalam merancang peta daerahnya 則 Guru biologi mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan 則 Guru bahasa Indonesia menunjukkan teks berita dari Harian Kompas, Jawa Pos, dsb. sebagai model pembuatan berita 則 Guru kerajinan mendatangkan model tukang kayu ke kelas, lalu memintanya untuk bekerja dengan peralatannya, sementara siswa menirunya.
  • 14. 6. Refleksi : Cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa yang lalu. Realisasi refleksi di kelas 則 pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu 則 catatan atau jurnal di buku siswa 則 kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu 則 diskusi 則 hasil karya
  • 15. 7. Penilaian sebenarnya : Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan hanya hasil dengan berbagai cara bai tes maupun nontes Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi siswa (1). Proyek/kegiatan dan laporannya (2). PR (3). Kuis (4). Karya siswa (5). Presentasi atau penampilan siswa (6). Demonstrasi (7). Laporan (8). Jurnal (9). Hasil tes tertulis (10). Karya tulis
  • 16. Intinya, dengan authentic assessment, pertanyaan yang ingin dijawab adalah Apakah anak-anak belajar?, bukan apa yang sudah diketahui?. Jadi, siswa dinilai kemampuannya dengan berbagai cara. Tidak melulu dari hasil ulangan tulis!
  • 17. PERBEDAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN TRADISIONAL (BEHAVIORISME/STRUKTURALISME) No. PENDEKATAN CTL PENDEKATAN TRADISIONAL 1. Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa adalah penerima informasi secara pasif 2. Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi. Siswa belajar secara individual 3. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis 4. Perilaku dibangun atas kesadaran diri. Perilaku dibangun atas kebiasaan 5. Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
  • 18. 6. Hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri Hadiah untuk perilaku baik adakah pujian atau nilai (angka) rapor. 7. Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan Seseorang tidak melakuakn yang jelek karena dia takut hukuman. 8. Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif, yakni siswa diajak menggunakan bahasa dalam konteks nyata Bahasa diajarkan dengan pendekatan struktural : rumus diterangkan sampai paham kemudian dilatihkan (drill) 9. Pemahaman rumus dikembangkan atas dasar skemata yang sudah ada dalam diri siswa. Rumus itu ada di luar diri siswa, yang harus diterangkan, diterima, dihafalkan, dan dilatihkan. 10. Pemahaman rumus itu relatif berbeda antara siswa yang satu dengan lainnya, sesuai dnegan skemata siswa (ongoing process of development) Rumus adalah kebenaran absolut (sama untuk semua orang). Hanya ada dua kemungkinan, yaitu pemahaman rumus yang salah atau pemahaman rumus yang benar.
  • 19. 11. Siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, dan membawa skemata masing-masing ke dalam proses pembelajaran Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah (membaca, mendengarkan, mencatat, menghafal), tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran 12. Pengetahuan yang dimiliki manusia dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Manusia menciptakan atau membangun pengetahuan dengan cara memberi arti dan memahami pengalamannya. Pengetahuan adalah penangkapan terhadap serangkaian fakta, konsep, atau hukum yang berada di luar diri manusia. 13. Karena ilmu pengetahuan itu dikembangkan (dikonstruksi) oleh manusia sendiri, sementara manusia selalu mengalami peristiwa baru, maka pengetahuan itu tidak pernah stabil, selalu berkembang (tentative & incomplete) Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final. 14. Siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masing- masing. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran. 15. Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat diutamakan. Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa
  • 20. 16. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara: proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, tes, dll. Hasil belajar diukur hanya dengan tes 17. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks, dan setting Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas 18. Penyesalan adalah hukuman dari perilaku jelek Sanksi adalah hukuman dari perilaku jelek 19. Perilaku baik berdasar motivasi instrinsik. Perilaku baik berdasar motivasi ekstrinsik. 20. Seseorang berperilaku baik karena dia yakin itulah yang terbaik dan bermanfaat Seseorang berperilaku baik karena dia terbiasa melakukan begitu. Kebiasaan ini dibangun dengan hadiah yang menyenangkan
  • 21. Skenario Pembelajaran 1. Pendahuluan Pembelajaran awal Apersepsi Pembentukan kelompok Bagaimana cara menentukan kelompok diskusi siswa?
  • 22. Contoh penentuan kelompok siswa Peringkat Team Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B C D E F G H I J Rata-rata atas 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 J I H G F E D C B A Rata-rata bawah 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 A B C D E F G H I J Rendah 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 J I H G F E D C B A
  • 23. 2. Kegiatan Inti a. Diskusi Diskusi Kelompok, satu kelompok mendiskusikan satu topik Presentasi b. Kelompok belajar Setiap kelompok mediskusikan soal yang sama Presentasi c. Turnamen
  • 24. Turnamen Sebelum mulai turnamen guru meminta siswa pindah ke kelompok turnamen yang telah ditentukan oleh guru. Pada setiap meja turnamen disediakan : 1 set lembar turnamen kunci jawaban kartu nomor, jumlahnya sesuai nomor soal format skor turnamen
  • 25. Di bawah ini gambaran meja turnamen yang terdiri dari 4 anggota turnamen Meja Pertandingan 1 Meja Pertandingan 2 Meja pertandingan 3 Meja Pertandigan 4 Tinggi Rata-rata Rata-rata Rendah Tinggi Rata-rata Rata-rata Rendah Tinggi Rata-rata Rata-rata Rendah Tinggi Rata-rata Rata-rata Rendah
  • 26. Catatan: untuk 10 kelompok diskusi siswa dapat disiapkan 12 meja turnamen. Kelompok Pertandingan I. Tim A, B, C dan D Menjadi 4 meja pertandingan Setiap meja pertandingan terdiri dari 4 pemain II. Tim E, F, G Menjadi 4 meja pertandingan Setiap meja pertandingan terdiri dari 3 pemain III. Tim H, I, J Menjadi 4 meja pertandingan Setiap meja pertandingan terdiri dari 3 pemain
  • 27. Peran Siswa Dalam Turnamen Penantang Kedua (2nd Challenger) Pengecek Jawaban (Checker) Penantang Pertama (1st Challenger) Pembaca (Reader)
  • 28. Pemberian Skor Setelah Pertandingan sesuai tabel berikut : Pemain Skor Tidak kembar Skor diatas kembar Skor tengah kembar Skor bawah kembar 3 skor atas kembar 3 skor bawah kembar Semua kembar 2 bawah 2 atas kembar Top skor 60 50 60 60 50 60 40 50 Skor tengah atas 40 50 40 40 50 30 40 50 Skor tengah bawah 30 30 40 30 50 30 40 30 Skor bawah 20 20 20 30 20 30 40 30 Pemain Skor Tidak kembar Skor atas kembar Skor bawah kembar Semua kembar Top skor Skor Tengah Skor bawah 60 40 20 50 50 20 60 30 30 40 40 40 Pemain Skor Tidak Kembar Kembar Skor Atas Skor Bawah 60 20 40 40 a. Tabel 2.2 : Skor Turnamen dengan 4 pemain b. Tabel 2.3 : Skor Turnamen dengan 3 pemain c. Tabel 2.4 : Skor Turnamen dengan 2 pemain
  • 29. Penghargaan Tim (Team Recognition) Kriteria penghargaan sesuai tabel berikut: Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award) 31 40 41 45 46 keatas CUKUP (Good Team) BAIK (Great Team) AMAT BAIK (Super Team)
  • 30. 3. Penutup Kesimpulan dan hasil pembelajaran Siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran dalam bentuk tulisan. Misalnya siswa membuat lirik nyanyian tentang materi pembelajaran
  • 31. Penghargaan Super Team Pada minggu Penghargaan ini diberikan kepada Tim (Anggota : ) ( tanggal; tahun .. ) ( Tanda tangan guru )
  • 32. Penghargaan Great Team Penghargaan ini diberikan kepada Tim (Anggota : ) ( Topik : .. ) Jakarta, ...................... ( Tanda tangan guru )
  • 33. Penghargaan Good Team Penghargaan ini diberikan kepada Tim (Anggota : ) ( Topik : .. ) Jakarta, ...................... ( Tanda tangan guru )
  • 34. Selanjutnya guru meminta 4 orang siswa dengan topik yang berbeda untuk presentasi tentang topiknya didepan kelas secara bergiliran. Akhirnya guru mengadakan tes secara individual dan dikoreksi langsung sambil dibahas. Skor atau nilai siswa dalam kelompok belajar (home group) dirata- ratakan. Dan untuk memotivasi siswa guru memberikan penghargaan kepada kelompok belajar/home group yang nilai rata-ratanya tinggi.