Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran Paikem (Praktis, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif-Efisien, dan Menarik/Menyenangkan) serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya seperti karakteristik siswa, kompetensi yang diinginkan, dan karakteristik materi pelajaran.
1. Pendidikan di Indonesia masih berada pada peringkat rendah dibandingkan negara lain dalam tes internasional dan jumlah anak yang belum terlayani pendidikan masih tinggi
2. Pembelajaran di sekolah sering kurang efektif dan siswa kesulitan memahami konsep akademik secara mendalam
3. Pembelajaran berbasis kontekstual diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa dengan menghubungkan pembelajaran ke dunia nyata
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek yang perlu dipahami oleh guru SD dalam melaksanakan proses pembelajaran, meliputi tahap perkembangan peserta didik, perkembangan kognitif, tingkat kecerdasan, perkembangan sosial, persepsi dan kemampuan awal peserta didik. Dokumen tersebut juga membahas mengenai pemilihan metode dan substansi pembelajaran yang tepat sesuai dengan bahan ajar.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai kaedah pengajaran dan pembelajaran sejarah, termasuk Theory of Constrains, konstruktivisme, belajar sambil bermain, dan Experiental Activities Planner.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pembelajaran berbasis kontekstual di Indonesia. Kondisi pendidikan Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. Pembelajaran di sekolah kurang efektif sehingga siswa kesulitan memahami konsep akademik. Pembelajaran berbasis kontekstual diharapkan dapat mengatasi hal tersebut dengan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
油
Dokumen tersebut membahas pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan kontekstual menempatkan siswa dalam konteks yang bermakna untuk menghubungkan pengetahuan dengan dunia nyata, sehingga hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Pendekatan ini didasarkan pada konstruktivisme di mana siswa membangun pengetahuan melalui pengalaman. Terdapat tujuh komponen utama pendekatan kontekstual y
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran kontekstual yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah yang terkait dengan lingkungan sekitar melalui pendekatan konstruktivisme, inkuiri, dan refleksi."
1. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menekankan pentingnya menghubungkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata siswa untuk memotivasi belajar. 2. CTL memiliki tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme, inkuiri, pertanyaan, komunitas belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik. 3. Permasalahan utama siswa saat ini adalah kesulitan menghubungkan pengetahuan den
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi pertumbuhan dan perkembangan pada kelas XII semester ganjil mata pelajaran biologi. RPP ini menjelaskan kompetensi inti dan dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, metode, langkah-langkah, dan sumber pembelajaran yang akan digunakan selama 3 minggu pertemuan untuk mempelajari konsep pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pendekatan kontekstual (CTL) merupakan pendekatan pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat kaitan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan. CTL memfokuskan pada tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang ot
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran berbasis inkuiri, khususnya melalui eksperimen kimia dan diagram Vee. Inkuiri didefinisikan sebagai proses penyelidikan untuk memperoleh pemahaman baru, dengan mengikuti metode ilmiah. Model ini memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif dan menemukan pengetahuan melalui proses penyelidikan. Guru berperan sebagai fasilitator.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pembelajaran berbasis kontekstual di Indonesia. Kondisi pendidikan Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. Pembelajaran di sekolah kurang efektif sehingga siswa kesulitan memahami konsep akademik. Pembelajaran berbasis kontekstual diharapkan dapat mengatasi hal tersebut dengan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa.
4. pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
油
Dokumen tersebut membahas pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan kontekstual menempatkan siswa dalam konteks yang bermakna untuk menghubungkan pengetahuan dengan dunia nyata, sehingga hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Pendekatan ini didasarkan pada konstruktivisme di mana siswa membangun pengetahuan melalui pengalaman. Terdapat tujuh komponen utama pendekatan kontekstual y
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran kontekstual yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah yang terkait dengan lingkungan sekitar melalui pendekatan konstruktivisme, inkuiri, dan refleksi."
1. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menekankan pentingnya menghubungkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata siswa untuk memotivasi belajar. 2. CTL memiliki tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme, inkuiri, pertanyaan, komunitas belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik. 3. Permasalahan utama siswa saat ini adalah kesulitan menghubungkan pengetahuan den
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi pertumbuhan dan perkembangan pada kelas XII semester ganjil mata pelajaran biologi. RPP ini menjelaskan kompetensi inti dan dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, metode, langkah-langkah, dan sumber pembelajaran yang akan digunakan selama 3 minggu pertemuan untuk mempelajari konsep pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pendekatan kontekstual (CTL) merupakan pendekatan pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat kaitan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan. CTL memfokuskan pada tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang ot
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran berbasis inkuiri, khususnya melalui eksperimen kimia dan diagram Vee. Inkuiri didefinisikan sebagai proses penyelidikan untuk memperoleh pemahaman baru, dengan mengikuti metode ilmiah. Model ini memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif dan menemukan pengetahuan melalui proses penyelidikan. Guru berperan sebagai fasilitator.
Dokumen tersebut membahas pelatihan implementasi Kurikulum 2013 untuk pengembang kurikulum. Terdapat penjelasan mengenai komponen KTSP, tujuan pelatihan, materi pembelajaran, dan mekanisme penyusunan KTSP. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penyusunan visi, misi, tujuan, muatan kurikulum, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan sesuai Kurikulum 2013.
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptxmashudimashudi6
油
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya etika digital dalam berinteraksi di ruang digital. Etika digital diperlukan agar segala aktivitas digital dilakukan dengan sadar, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai aspek etika digital seperti netiket, jenis konten negatif, serta tindakan etis untuk menangani konten negatif.
Multi metode pembelajaran adalah penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran dengan tujuan untuk memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pencapaian satu kompetensi dasar atau bahkan dalam satu pertemuan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih multi metode antara lain kompetensi dasar, sifat materi, jumlah siswa, pengetahuan awal siswa, dan ke
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxSyarifatul Marwiyah
油
metode pembelajaran berkarakter yang bagus
1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa, dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari sebagai anggota
keluarga dan masyarakat
2. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
BERBASIS CTL
Kerja sama
Saling menunjang
Menyenangkan, Tidak membosankan
Belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi
Menggunakan berbagai sumber
Siswa aktif
Sharing dengan teman
Siswa kritis guru kreatif
Dinding kelas & lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-
peta, gambar, artikel, humor, dll.
Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi hasil karya siswa,
laporan hasil praktikum, karangan siswa, dll.
3. Enam Unsur Kunci Pembelajaran
Kontekstual
1. Pembelajaran bermakna
2. Penerapan pengetahuan
3. Berfikir tingkat lebih tinggi
4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar
5. Responsive terhadap budaya
6. Penilaian otentik
(University of Washington, 2001)
4. 4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar
Konten pengajaran berhubungan dengan suatu rentang dan
beragam standar lokal, nasional, asosiasi, dan atau industri
5. Responsive terhadap budaya
Memahami dan menghormati nilai-nilai, keyakinan-
keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan siswa, sesama rekan
pendidik, dan masyarakat tempat mereka mendidik
6. Penilaian Otentik
Penggunaan berbagai macam strategi penilaian
5. Ada 7 komponen utama pendekatan pembelajaran
1. Konstruktivisme (constructivism)
2. Menemukan (inquiry)
3. Bertanya (questioning)
4. Masyarakat belajar (learning community)
5. Pemodelan (modeling)
6. Refleksi (reflection)
7. Penilaian sebenarnya (authentic assessment)
6. KETERANGAN
1. Konstruktivisme :
Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
2. Menemukan (Inkuiri)
Siklus menemukan meliputi :
* Observasi (pengamatan)
* Bertanya
* Mengajukan dugaan (hipotesis)
* Mengumpulkan data
* Menyimpulkan
7. 3. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel,
dan karya lainnya
Siswa membuat peta kota-kota besar sendiri.
Siswa membuat paragraf deskripsi sendiri.
Siswa membuat bagan sisilah raja-raja Majapahit sendiri.
Siswa membuat penggolongan tumbuh-tumbuhan sendiri.
Siswa membuat essai atau usulan kepada Pemerintah tentang berbagai masalah
di daerahnya sendiri. Dst
4. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas,
guru atau audien yang lain
Karya siswa disampaikan teman sekelas atau kepada orang banyak untuk
mendapatkan masukan
Bertanya jawab dengan teman
Memunculkan ide-ide baru
Melakukan refleksi
Menempelkan gambar, karya tulis, peta, dan sejenisnya di dinding kelas, dinding
sekolah, majalah dinding, majalah sekolah, dsb.
8. Langkah-langkah kegiatan menemukan (inkuiri):
1. Merumuskan masalah (dalam matapelajaran apapun)
Bagaimanakah silsilah raja-raja Majapahit? (sejarah)
Bagaimanakah cara melukiskan suasana menikmati ikan bakar di tepi
pantai Kendari? (bahasa Indonesia)
Ada berapa jenis tumbuhan menurut bentuk bijinya? (biologi)
Kota mana saja yang termasuk kota besar di Indonesia? (geografi)
2. Mengamati atau melakukan observasi
Membaca buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi
pendukung
Mengamati dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari
sumber atau objek yang diamati
9. 3. Bertanya :
Pengetahuan yang dimiliki seseorang,
selalu bermula dari bertanya. Pada
semua aktivitas belajar, bertanya dapat
diterapkan antarsiswa, antara guru dengan
siswa, siswa dengan guru, siswa dengan
ahli/model.
10. Keterangan
1. Pembelajaran Bermakna
Siswa berkepentingan terhadap konten yang harus dipelajari
Pembelajaran dipersepsi dengan hidup mereka
2. Penerapan Pengetahuan
Kemampuan untuk melihat apa yang dipelajari ditetapkan dalam
tatanan-tatanan yang berfungsi pada masa sekarang dan akan datang
3. Berfikir Tingkat Lebih Tinggi
Siswa dilatih berfikir dan kreatif dalam mengumpulkan data,
memahami suatu issu, atau memecahkan masalah
11. Dalam sebuah pembelajaran yang
produktif, kegiatan bertanya berguna untuk
(1). Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis
(2). Mengecek pemahaman siswa
(3). Membangkitkan respon kepada siswa
(4). Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa
(5). Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
(6). Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru
(7). Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
(8). Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
12. .4. Masyarakat belajar :
Terjadi jika ada proses komunikasi dua arah. Hasil belajar diperoleh
dari sharing antarteman, antarkelompok.
Masyarakat belajar di kelas dapat terwujud
dalam :
則 Pembentukan kelompok kecil
則 Pembentukan kelompok besar
則 Mendatangkan ahli ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, perawat,
petani, pengurus organisasi,polisi, tukang kayu, dsb)
則 Bekerja dengan kelas sederajat
則 Bekerja kelompok dengan kelas diatasnya
則 Bekerja dengan masyarakat
13. 5. Permodelan :
Ada model yang bisa ditiru, atau memberi contoh. Model bisa guru,
siswa, dan ahli untuk topik tertentu yang didatangkan dari luar.
Bagaimanakah contoh praktek
permodelan dikelas?
則 Guru olah raga memberi contoh berenang gaya kupu-kupu di hadapan siswa
則 Guru PPKN mendatangkan seorang veteran kemerdekaan ke kelas, lalu
siswa diminta bertanya jawab dengan tokoh itu
則 Guru geografi menunjukkan peta jadi yang dapat digunakan sebagai contoh
siswa dalam merancang peta daerahnya
則 Guru biologi mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan
則 Guru bahasa Indonesia menunjukkan teks berita dari Harian Kompas, Jawa
Pos, dsb. sebagai model pembuatan berita
則 Guru kerajinan mendatangkan model tukang kayu ke kelas, lalu
memintanya untuk bekerja dengan peralatannya, sementara siswa menirunya.
14. 6. Refleksi :
Cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke
belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa yang lalu.
Realisasi refleksi di kelas
則 pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu
則 catatan atau jurnal di buku siswa
則 kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu
則 diskusi
則 hasil karya
15. 7. Penilaian sebenarnya :
Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan hanya hasil dengan berbagai cara bai
tes maupun nontes
Hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi
siswa
(1). Proyek/kegiatan dan laporannya
(2). PR
(3). Kuis
(4). Karya siswa
(5). Presentasi atau penampilan siswa
(6). Demonstrasi
(7). Laporan
(8). Jurnal
(9). Hasil tes tertulis
(10). Karya tulis
16. Intinya, dengan authentic assessment, pertanyaan
yang ingin dijawab adalah Apakah anak-anak belajar?,
bukan apa yang sudah diketahui?. Jadi, siswa dinilai
kemampuannya dengan berbagai cara. Tidak melulu dari
hasil ulangan tulis!
17. PERBEDAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
DENGAN PENDEKATAN TRADISIONAL
(BEHAVIORISME/STRUKTURALISME)
No. PENDEKATAN CTL PENDEKATAN TRADISIONAL
1. Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa adalah penerima informasi secara pasif
2. Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok,
diskusi, saling mengoreksi.
Siswa belajar secara individual
3. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan
atau masalah yang disimulasikan.
Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
4. Perilaku dibangun atas kesadaran diri. Perilaku dibangun atas kebiasaan
5. Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
18. 6. Hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri Hadiah untuk perilaku baik adakah pujian atau nilai (angka)
rapor.
7. Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar
hal itu keliru dan merugikan
Seseorang tidak melakuakn yang jelek karena dia takut
hukuman.
8. Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif,
yakni siswa diajak menggunakan bahasa dalam
konteks nyata
Bahasa diajarkan dengan pendekatan struktural : rumus
diterangkan sampai paham kemudian dilatihkan (drill)
9. Pemahaman rumus dikembangkan atas dasar skemata
yang sudah ada dalam diri siswa.
Rumus itu ada di luar diri siswa, yang harus diterangkan,
diterima, dihafalkan, dan dilatihkan.
10. Pemahaman rumus itu relatif berbeda antara siswa
yang satu dengan lainnya, sesuai dnegan skemata siswa
(ongoing process of development)
Rumus adalah kebenaran absolut (sama untuk semua orang).
Hanya ada dua kemungkinan, yaitu pemahaman rumus yang
salah atau pemahaman rumus yang benar.
19. 11. Siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis,
terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses
pembelajaran yang efektif, dan membawa skemata
masing-masing ke dalam proses pembelajaran
Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah (membaca,
mendengarkan, mencatat, menghafal), tanpa memberikan
kontribusi ide dalam proses pembelajaran
12. Pengetahuan yang dimiliki manusia dikembangkan
oleh manusia itu sendiri. Manusia menciptakan atau
membangun pengetahuan dengan cara memberi arti
dan memahami pengalamannya.
Pengetahuan adalah penangkapan terhadap serangkaian
fakta, konsep, atau hukum yang berada di luar diri manusia.
13. Karena ilmu pengetahuan itu dikembangkan
(dikonstruksi) oleh manusia sendiri, sementara
manusia selalu mengalami peristiwa baru, maka
pengetahuan itu tidak pernah stabil, selalu berkembang
(tentative & incomplete)
Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final.
14. Siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan
mengembangkan pembelajaran mereka masing-
masing.
Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.
15. Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat
diutamakan.
Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa
20. 16. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara: proses
bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, tes, dll.
Hasil belajar diukur hanya dengan tes
17. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks, dan
setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
18. Penyesalan adalah hukuman dari perilaku jelek Sanksi adalah hukuman dari perilaku jelek
19. Perilaku baik berdasar motivasi instrinsik. Perilaku baik berdasar motivasi ekstrinsik.
20. Seseorang berperilaku baik karena dia yakin itulah
yang terbaik dan bermanfaat
Seseorang berperilaku baik karena dia terbiasa melakukan
begitu. Kebiasaan ini dibangun dengan hadiah yang
menyenangkan
22. Contoh penentuan kelompok siswa
Peringkat Team
Tinggi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Rata-rata atas
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
J
I
H
G
F
E
D
C
B
A
Rata-rata bawah
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Rendah
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
J
I
H
G
F
E
D
C
B
A
23. 2. Kegiatan Inti
a. Diskusi
Diskusi Kelompok, satu kelompok mendiskusikan satu topik
Presentasi
b. Kelompok belajar
Setiap kelompok mediskusikan soal yang sama
Presentasi
c. Turnamen
24. Turnamen
Sebelum mulai turnamen guru meminta siswa
pindah ke kelompok turnamen yang telah
ditentukan oleh guru. Pada setiap meja
turnamen disediakan :
1 set lembar turnamen
kunci jawaban
kartu nomor, jumlahnya sesuai nomor soal
format skor turnamen
25. Di bawah ini gambaran meja turnamen yang terdiri dari 4 anggota turnamen
Meja Pertandingan
1
Meja Pertandingan
2
Meja pertandingan
3
Meja Pertandigan
4
Tinggi
Rata-rata Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata Rata-rata Rendah
26. Catatan: untuk 10 kelompok diskusi siswa dapat disiapkan 12 meja turnamen.
Kelompok Pertandingan
I. Tim A, B, C dan D
Menjadi 4 meja pertandingan
Setiap meja pertandingan terdiri dari 4 pemain
II. Tim E, F, G
Menjadi 4 meja pertandingan
Setiap meja pertandingan terdiri dari 3 pemain
III. Tim H, I, J
Menjadi 4 meja pertandingan
Setiap meja pertandingan terdiri dari 3 pemain
27. Peran Siswa Dalam Turnamen
Penantang Kedua
(2nd Challenger)
Pengecek Jawaban
(Checker)
Penantang Pertama
(1st Challenger)
Pembaca
(Reader)
28. Pemberian Skor Setelah Pertandingan sesuai tabel berikut :
Pemain Skor
Tidak kembar Skor diatas kembar Skor tengah kembar Skor bawah kembar 3 skor atas kembar 3 skor bawah kembar Semua kembar 2 bawah 2 atas kembar
Top skor 60 50 60 60 50 60 40 50
Skor tengah atas 40 50 40 40 50 30 40 50
Skor tengah bawah 30 30 40 30 50 30 40 30
Skor bawah 20 20 20 30 20 30 40 30
Pemain Skor
Tidak kembar Skor atas kembar Skor bawah kembar Semua kembar
Top skor
Skor Tengah
Skor bawah
60
40
20
50
50
20
60
30
30
40
40
40
Pemain Skor
Tidak Kembar Kembar
Skor Atas
Skor Bawah
60
20
40
40
a. Tabel 2.2 : Skor Turnamen dengan 4 pemain
b. Tabel 2.3 : Skor Turnamen dengan 3 pemain
c. Tabel 2.4 : Skor Turnamen dengan 2 pemain
29. Penghargaan Tim (Team Recognition)
Kriteria penghargaan sesuai tabel berikut:
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan (award)
31 40
41 45
46 keatas
CUKUP (Good Team)
BAIK (Great Team)
AMAT BAIK (Super Team)
30. 3. Penutup
Kesimpulan dan hasil pembelajaran
Siswa membuat kesimpulan dari hasil
pembelajaran dalam bentuk tulisan.
Misalnya siswa membuat lirik nyanyian
tentang materi pembelajaran
34. Selanjutnya guru meminta 4 orang siswa dengan
topik yang berbeda untuk presentasi tentang topiknya
didepan kelas secara bergiliran.
Akhirnya guru mengadakan tes secara individual dan
dikoreksi langsung sambil dibahas. Skor atau nilai
siswa dalam kelompok belajar (home group) dirata-
ratakan. Dan untuk memotivasi siswa guru
memberikan penghargaan kepada kelompok
belajar/home group yang nilai rata-ratanya tinggi.