Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis satu rata-rata dengan sampel besar dan kecil. Pada sampel besar, uji hipotesis menggunakan distribusi Z, sedangkan pada sampel kecil menggunakan distribusi t. Metode pengujian meliputi formulasi hipotesis, penetapan taraf nyata dan nilai tabel, serta kesimpulan penerimaan atau penolakan hipotesis nol. Diberikan juga contoh soal uji hipotesis rata-rata berat k
Eksperimen ini bertujuan untuk membuktikan hukum Hooke dalam elastisitas. Hukum Hooke menyatakan bahwa pertambahan panjang suatu pegas atau benda elastis berbanding lurus dengan besar gaya yang diberikan, selama gaya tersebut belum melewati batas elastisitas. Hasil pengamatan menunjukkan adanya hubungan yang berbanding lurus antara pertambahan panjang pegas dan karet pentil dengan besar beban yang diberikan, mendukung berlakunya h
Termodinamika (3) d diagram_proses_perubahan_fase_zat_murnijayamartha
油
Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan, termasuk penjelasan tentang penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik pada larutan. Dokumen ini juga membedakan sifat koligatif pada larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta memberikan contoh perhitungan soal terkait sifat koligatif larutan.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang mungkin terjadi. Hipotesis harus memenuhi ciri-ciri sebagai dugaan sementara yang dapat diuji secara empiris dan terukur, serta menghubungkan dua variabel atau lebih. Langkah-langkah pengujian hipotesis meliputi menyatakan hipotesis null dan alternatif, menetapkan tingkat signifikansi, memilih uji statistik, menentukan daerah penolakan, melakuk
Uji Chi Kuadrat digunakan untuk menguji kesesuaian antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, rumus, dan contoh perhitungan Uji Chi Kuadrat untuk menguji kesetimbangan dadu, kesesuaian mesin pencampur, kebebasan variabel, dan kesetaraan proporsi."
Dokumen ini membahas tentang uji hipotesis rata-rata dengan menggunakan uji parametrik Z jika sampel besar (n>30) dan uji T jika sampel kecil (n<30). Metode pengujiannya meliputi formulasi hipotesis nol dan alternatif, penetapan taraf signifikansi, uji statistik, dan kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik. Contoh soal uji hipotesis rata-rata penjualan buku dan pengeluaran siswa dij
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis statistik, khususnya mengenai proporsi populasi. Hipotesis nol dan alternatif dijelaskan beserta contoh soal uji proporsi menggunakan ukuran sampel dan nilai kritis. Jenis kesalahan dan peluang kesalahan juga diuraikan.
Pertemuan Ke 2 BAB II Viskositas Fluida.pdfamnurakhyan2
油
Viskositas merupakan ukuran ketahanan fluida terhadap deformasi yang dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, dan momentum molekul. Viskositas menentukan besarnya perlawanan fluida terhadap gaya geser. Ada dua jenis fluida berdasarkan viskositasnya, yaitu fluida Newtonian dengan viskositas konstan dan fluida non-Newtonian dengan viskositas berubah tergantung gaya yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum Hooke dan pengukuran gaya. Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas, dan konstanta pegas menunjukkan hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas. Dokumen ini juga menjelaskan cara melakukan percobaan untuk mengukur konstanta pegas dengan menambah beban berat dan mengukur perubahan panjangnya.
Teks tersebut menjelaskan tentang uji Cochran Q untuk menguji perbedaan proporsi atau frekuensi jawaban sukses di antara beberapa perlakuan. Uji ini merupakan perluasan dari uji Mc Nemar untuk lebih dari dua sampel berpasangan. Prosedur pengujiannya meliputi menentukan hipotesis, menghitung statistik uji Q, membandingkannya dengan wilayah kritis berdasarkan distribusi chi-square, serta menarik kesimpul
4 uji mc nemar untuk signifikansi perubahan [compatibility mode] (1)Va Kim Hyun
油
Dokumen tersebut membahas tentang uji McNemar untuk menguji signifikansi perubahan dengan menggunakan data pre-post test pada skala nominal atau ordinal. Uji ini digunakan untuk menguji apakah perubahan yang diamati antara kondisi sebelum dan sesudah perlakuan/waktu adalah signifikan secara statistik.
Presentatie behorende bij de lessen Analytische chemie voor Laboratoriumtechnologen gedoceerd aan de opleiding Biomedische Laboratoriumtechnologie van de UC Leuven-Limburg.
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
油
Dokumen tersebut membahas metode statistika nonparametrik untuk menguji perbedaan dua kelompok sampel, yaitu uji Wilcoxon signed-rank test, Mann Whitney U test, dan Kolmogorov Smirnov test. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen ini membahas tentang uji hipotesis rata-rata dengan menggunakan uji parametrik Z jika sampel besar (n>30) dan uji T jika sampel kecil (n<30). Metode pengujiannya meliputi formulasi hipotesis nol dan alternatif, penetapan taraf signifikansi, uji statistik, dan kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik. Contoh soal uji hipotesis rata-rata penjualan buku dan pengeluaran siswa dij
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis statistik, khususnya mengenai proporsi populasi. Hipotesis nol dan alternatif dijelaskan beserta contoh soal uji proporsi menggunakan ukuran sampel dan nilai kritis. Jenis kesalahan dan peluang kesalahan juga diuraikan.
Pertemuan Ke 2 BAB II Viskositas Fluida.pdfamnurakhyan2
油
Viskositas merupakan ukuran ketahanan fluida terhadap deformasi yang dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, dan momentum molekul. Viskositas menentukan besarnya perlawanan fluida terhadap gaya geser. Ada dua jenis fluida berdasarkan viskositasnya, yaitu fluida Newtonian dengan viskositas konstan dan fluida non-Newtonian dengan viskositas berubah tergantung gaya yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum Hooke dan pengukuran gaya. Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas, dan konstanta pegas menunjukkan hubungan antara gaya dan perubahan panjang pegas. Dokumen ini juga menjelaskan cara melakukan percobaan untuk mengukur konstanta pegas dengan menambah beban berat dan mengukur perubahan panjangnya.
Teks tersebut menjelaskan tentang uji Cochran Q untuk menguji perbedaan proporsi atau frekuensi jawaban sukses di antara beberapa perlakuan. Uji ini merupakan perluasan dari uji Mc Nemar untuk lebih dari dua sampel berpasangan. Prosedur pengujiannya meliputi menentukan hipotesis, menghitung statistik uji Q, membandingkannya dengan wilayah kritis berdasarkan distribusi chi-square, serta menarik kesimpul
4 uji mc nemar untuk signifikansi perubahan [compatibility mode] (1)Va Kim Hyun
油
Dokumen tersebut membahas tentang uji McNemar untuk menguji signifikansi perubahan dengan menggunakan data pre-post test pada skala nominal atau ordinal. Uji ini digunakan untuk menguji apakah perubahan yang diamati antara kondisi sebelum dan sesudah perlakuan/waktu adalah signifikan secara statistik.
Presentatie behorende bij de lessen Analytische chemie voor Laboratoriumtechnologen gedoceerd aan de opleiding Biomedische Laboratoriumtechnologie van de UC Leuven-Limburg.
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
油
Dokumen tersebut membahas metode statistika nonparametrik untuk menguji perbedaan dua kelompok sampel, yaitu uji Wilcoxon signed-rank test, Mann Whitney U test, dan Kolmogorov Smirnov test. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independenraysa hasdi
油
Dokumen tersebut membahas tentang uji Mann-Whitney, yaitu uji nonparametrik untuk mengetahui perbedaan dua sampel independen dengan data skala ordinal. Uji ini menggunakan statistik U untuk membandingkan peringkat sampel dan menerima atau menolak hipotesis nol tentang tidak adanya perbedaan rata-rata sampel. Langkah-langkahnya adalah mengurutkan dan memberi peringkat data gabungan, menghitung nilai U untuk setiap sampel
1. Dokumen tersebut membahas tiga jenis uji beda mean, yaitu: uji beda mean satu sampel, uji beda mean dua sampel independen, dan uji beda mean dua sampel dependen.
2. Uji beda mean satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan mean populasi dengan mean data sampel. Uji beda mean dua sampel independen dibedakan menjadi ukuran besar dan kecil, sedangkan uji beda mean dua sampel dependen digunakan untuk men
Statistik nonparametrik digunakan untuk menguji hipotesis tanpa asumsi tentang bentuk distribusi populasi. Dokumen ini membahas uji runs test untuk menguji keacakan data dan uji tanda untuk satu sampel. Beberapa contoh soal uji runs test untuk sampel kecil dan besar serta uji tanda juga diberikan beserta penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji Mann-Whitney dan uji Fisher untuk menguji perbedaan antar dua kelompok data. Secara singkat, dijelaskan prosedur pelaksanaan uji Mann-Whitney untuk sampel kecil dan besar beserta contoh kasusnya, serta penjelasan singkat tentang uji Fisher beserta contoh kasusnya.
Modul ini menjelaskan tentang penggunakan uji T. Modul ini digunakan untuk kalangan terbatas saja, tapi jika ada kalangan lain yang ingin menggunakannya, dipersilahkan dengan tetap mengedepankan profesionalitas.
1. Uji beda mean terdiri dari uji beda mean satu sampel, dua sampel independen, dan lebih dari dua sampel.
2. Uji beda mean satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan mean populasi dengan mean data sampel menggunakan uji Z atau uji t.
3. Uji beda dua mean sampel independen berukuran besar menggunakan uji Z, sedangkan berukuran kecil menggunakan uji t.
Berdasarkan data penjualan 6 laboran pada semester I dan II:
- Rata-rata penjualan semester I lebih tinggi daripada semester II
- Namun perbedaannya tidak signifikan secara statistik pada taraf nyata 5%
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas data. Secara singkat, dibahas tentang beberapa metode uji normalitas seperti uji Chi-Kuadrat dan uji Liliefors beserta contoh soalnya. Juga dibahas tentang uji homogenitas menggunakan uji Hartley beserta contoh penyelesaiannya.
Teks tersebut membahas uji statistik Wilcoxon untuk menguji perbedaan dua kelompok dependen dengan data ordinal. Uji ini menilai besaran selisih antar pasangan dan memberi peringkat, lalu menghitung nilai-T untuk dibandingkan dengan tabel Wilcoxon. Contoh kasus menunjukkan obat B lebih baik dari A karena nilai-T lebih kecil dari nilai tabel. Teks juga membahas uji Wilcoxon rank sum untuk dua kelompok independen, den
Metode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
油
Metode statistika nonparametrik membahas beberapa metode uji statistik yang tidak memerlukan asumsi kenormalan data dan ukuran sampel kecil, seperti uji run untuk menguji keacakan data, uji sign untuk membandingkan median, dan uji tanda untuk membandingkan dua kondisi."
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
油
Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik nonparametrik untuk dua kelompok sampel, yaitu uji Wilcoxon signed-rank test, Mann-Whitney U test, dan Kolmogorov-Smirnov test. Dijelaskan prosedur pelaksanaan, hipotesis, dan interpretasi hasil masing-masing uji tersebut untuk berbagai ukuran sampel. Contoh soal juga disertakan beserta penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik nonparametrik Kruskal-Wallis dan Friedman untuk menguji perbedaan antar kelompok. Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk k sampel independen sedangkan Friedman untuk k sampel terkait. Kedua uji ini menggunakan peringkat data untuk menguji apakah median antar kelompok sama.
5. Pendahuluan
Uji Wilcoxon signed rank ini mirip dengan uji tanda (sign test). Hanya bedanya, kalau pada uji
tanda yang diperhatikan hanya arah perubahannya, sedangkan pada uji ini diperhatikan juga
besaran dari perubahannya sehingga uji Wilcoxon signed rank lebih powerful.
Skala data minimal ordinal untuk dua sampel
berpasangan
Syarat Data
Siegel, 1956
6. Hipotesis
H0 : MD = 0
H1 : MD 0
Dua
Arah |
H0 : MD 0
H1 : MD < 0
Satu
Arah |
H0 : MD 0
H1 : MD > 0
Satu
Arah |
7. Hitung selisih dua
perlakuan
di = Xi - Yi
1.
Prosedur
2.
Mutlakan nilai di,
lalu beri ranking
Abaikan di yang bernilai 0
Rata-ratakan rank pada
di yang sama
3.
Hitung T+ dan T-
T- adalah jumlah rank
pada di negatif, begitu
pula untuk T+
8. Tentukan nilai N
4.
Prosedur
N 25
N merupakan banyaknya
nilai di yang tak nol
N > 25
Sampel Kecil
Sampel Besar
5.
5.
Tabel G
Pendekatan
distribusi normal
9. Sample Kecil (N <=25)
H1 : MD 0
Menghitung T+ dan T- lalu pilih jumlah paling kecil
Thitung = Min(T-,T+)
H1 : MD < 0 H1 :
MD > 0
Thitung = T+
Thitung = T-
Statistik Uji
Ho ditolak jika : T<= Titik kritis pada Tabel G
Wilayah Kritis
11. Contoh Soal
Sebuah penelitian tentang perilaku sosial
melibatkan sampel pasangan kembar
identik. Perilaku sosial yang dimaksud di sini
adalah perilaku sosial anak yang mengikuti
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan yang
tidak mengikutinya. Pada penelitian ini,
salah satu dari sepasang anak kembar
identik diminta untuk mengikuti PAUD dan
anak satunya lagi tidak mengikutinya
(hanya di rumah saja). Peneliti ingin
mengetahui adakah perbedaan perilaku
sosial pada anak yang mengikuti PAUD dan
tidak mengikuti PAUD. Sebanyak 8 pasang
anak kembar identik diukur perilaku
sosialnya. Berikut data hasil penelitian.
Pasangan
Perilaku Sosial Anak
Mengikuti
PAUD
Tidak
Mengikuti
PAUD
A 82 63
B 69 42
C 73 74
D 43 37
E 58 51
F 56 43
G 76 80
H 85 82
12. Hipotesis
MD = 0
(Tidak ada perbedaan
perilaku sosial anak yang
mengikuti PAUD dan yang
tidak mengikuti PAUD)
Ho Ha
MD0
(Ada perbedaan perilaku
sosial anak yang
mengikuti PAUD dan yang
tidak mengikuti PAUD)
13. Statistik Uji
Pasangan
Perilaku Sosial Anak
di
Rangking
|di|
Mengikuti
PAUD
Tidak
Mengikuti
PAUD
A 82 63 19 +7
B 69 42 27 +8
C 73 74 -1 -1
D 43 37 6 +4
E 58 51 7 +5
F 56 43 13 +6
G 76 80 -4 -3
H 85 82 3 +2
T+ = 2+4+5+6+7+8 = 32
T- = 1 + 3 = 4
N = 8
T = Min(4,32) = 4
14. Wilayah Kritis
Titik kritis Tabel G (N=8; alpha =0,05) = 4
Ho ditolak jika : T <= 4
Keputusan
T = 4
T <= 4 maka Keputusan Tolak H0
Kesimpulan
Sehingga dengan tingkat kepercayaan
95% dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan perilaku sosial anak yang
mengikuti PAUD dan yang tidak
mengikuti PAUD
16. Contoh Soal
Perusahaan yang bergerak di bidang
perakitan mainan anak-anak ingin
mengetahui apakah ada dampak kenaikan
upah karyawan terhadap produktivitas
(yang diukur dari banyaknya unit mainan
anak-anak yang dihasilkan per periode
waktu tertentu). Tentunya diharapkan ada
kenaikan produktivitas seiring dengan
kenaikan upah karyawan. Sebanyak 30
karyawan dipilih secara acak sebagai
sampel penelitian dan diukur produktivitas
sebelum dan sesudah kenaikan upah.
Berikut data yang dihasilkan.
(留 = 10%)
21. Wilayah Kritis
Titik kritis Tabel Z (N=26; alpha =0,1)
Ho ditolak jika : p-value < alpha
Keputusan
Diperoleh dari Tabel Normal Baku, p-
value = 0.0009. Karena p-value kurang
dari alpha maka Ho ditolak.
Kesimpulan
Sehingga dengan tingkat kepercayaan
90% dapat disimpulkan bahwa ada
kenaikan produktivitas karyawan
setelah kenaikan upah.
23. Mann-Whitney U Test merupakan salah satu uji non parametrik yang
digunakan untuk mengetahui perbedaan dua median dari dua kelompok
yang saling bebas. Skala data minimalnya adalah ordinal untuk dua
sampel independen.
Uji Mann-Whitney U biasanya digunakan sebagai alternatif uji t
dalam metode statistik parametrik apabila asumsi normalitas tidak
terpenuhi. Sedangkan, asumsi lain yang harus dipenuhi adalah varians
kedua kelompok sama atau homogen.
Pendahuluan
24. Hipotesis
H0 : M1=M2
H1 : M1M2
Dua
Arah |
H0 : M1M2
H1 : M1<M2
Satu
Arah |
H0 : M1M2
H1 : M1>M2
Satu
Arah |
25. Gabungkan hasil
observasi menjadi satu
kelompok
Urutkan gabungan
data dari yang terkecil
Beri rangking pada
gabungan data
Pisah kembali menjadi
dua kelompok sesuai
dengan kelompok awal
1. 2. 3. 4.
Prosedur
26. Jumlahkan rangking
pada tiap kelompok
Hitung statistik U
(U Observasi)
Pilih U yang terkecil
[min(U1,U2)]
Tentukan Statistik Uji
berdasarkan jumlah
n2 (jumlah sampel
terbesar)
5. 6. 7. 8.
Sampel sangat kecil
n2<9
Sampel kecil
9n2 20
Sampel besar
n2>20
27. Sampel Sangat Kecil (n2<9)
E Scores 9 11 15
C Scores 6 8 10 13
6 8 9 10 11 13 15
C C E C E C E
0* 0* 1* *2
Statistik U
(U observasi)
n1 = 3
n2 = 4
* banyaknya E yang mendahului C
U observasi = 0+0+1+2 = 3
Hitung besarnya U dengan
menghitung banyaknya
skor dalam kelompok E
yang mendahului skor
dalam kelompok C setelah
diurutkan.
28. Sampel Sangat Kecil (n2<9)
Statistik U
(U observasi)
Jika
maka U ditransformasikan
menjadi U dengan
persamaan
29. Wilayah Kritis
Gunakan tabel J pada tabel Mann
whitney untuk memperoleh p-
value
Bandingkan p-
value dengan
alpha
Ho ditolak jika p-
value< alpha
#1
#2
#3
*p-value pada tabel J dipakai
untuk pengujian satu sisi,
sedangkan untuk melakukan
pengujian dua sisi p-value dikali
dua
30. Tabel J. Mann whitney u
https://drive.google.com/file/d/1S__DOLaj3u
B4BG2FQqXGxF-zlxdWgm75/view
(Hal 25-27)
32. Contoh
SOal
(Sidney Siegel, page 118)
Suatu penelitian dilakukan untuk
melihat tingkah laku tikus dalam
memperoleh makanan. 5 tikus dilatih
untuk mengikuti tikus yang paling
depan saat lapar. Kemudian ada 4 tikus
control tanpa pelatihan. Dihitung
banyaknya percobaan yang dilakukan
oleh tikus tersebut. (alpha = 5%)
E rats 78 64 75 45 82
C rats 110 70 53 51
33. Hipotesis
Banyaknya
percobaan dari
tikus yang dilatih
dan tikus control
sama.
Ho Ha
Banyaknya
percobaan dari
tikus yang dilatih
lebih sedikit dari
tikus control.
H0 : M1M2 H1 : M1<M2
34. Statistik Uji
E rats 78 64 75 45 82
C rats 110 70 53 51
45 51 53 64 70 75 78 82 110
E C C E C E E E C
0 2 3 3 3
n2 = 5
n1 = 4
U = 0 + 2 + 3 + 3 + 3 = 11 U > 10, sehingga
ditransformasi menjadi :
U = 4X5 - 11 = 9
35. Wilayah Kritis
n2 = 5
n1 = 4
U = 9 Ho ditolak jika
P-value < alpha
p-value = 0,452
36. Keputusan
Kesimpulan
Alpha = 0,05
p-value = 0,452
p-value > alpha sehingga
keputusan gagal tolak H0
Belum cukup bukti untuk menyatakan
banyaknya percobaan tikus yang dilatih lebih
sedikit dari tikus control.
37. Sample Kecil (n2 =[9,20])
Statistik
Uji
R1 = ranking dari sampel 1
R2 = ranking dari sampel 2
U = U observasi = min(U1,U2)
38. Sample Kecil (n2 =[9,20])
Tambahan maka U ditransformasikan
menjadi U dengan
persamaan
Jika
39. Wilayah Kritis
Step #1
Gunakan tabel K untuk
memperoleh titik kritis
(U tabel)
Step #2
Bandingkan U observasi
dengan U tabel
Step #3
Ho ditolak jika
U observasi U tabel
43. Contoh Soal
Sebuah sampel acak dari 9 kelas Matematika dan 9 kelas Inggris
dipilih Urutan nilai-nilai gabungan dan kemudian membaginya
kembali ke dalam sampel terpisah. Seperti tabel berikut :
Klaim: Ukuran kelas median untuk Matematika lebih besar dari ukuran
kelas median untuk Bahasa Inggris
44. Class size(Math, M) Class size(English, E)
23 30
45 47
34 18
78 34
34 44
66 61
62 54
95 28
81 40
45. Hipotesis
Ukuran kelas median untuk
Matematika lebih besar dari
ukuran kelas median untuk
Bahasa Inggris
Ukuran kelas median untuk
Matematika tidak lebih besar
dari ukuran kelas median
untuk Bahasa Inggris
Median(M) <=
Median(E)
Median(M) >
Median(E)
Ho Ha
49. Wilayah Kritis
Step #1
Dari tabel K didapat U tabel yaitu
21
Step #2
U observasi(22) berada pada
wilayah Gagal Tolak H0
Step #3
Ho gagal ditolak karena
U observasi > U tabel
21 22
Gagal Tolak H0
54. Wilayah Kritis
Gunakan tabel Z untuk
memperoleh p-value
Bandingkan p-value dengan alpha
Ho ditolak jika p-value< alpha
#1 #2 #3
55. Contoh Soal
Penelitian di bidang pendidikan ingin mengetahui tentang perbedaan
nilai matematika siswa yang mengikuti bimbingan belajar di suatu
lembaga dan siswa yang tidak mengikutinya. Sebanyak 39 siswa
dipilih sebagai sampel acak yang terdiri atas 16 siswa tidak mengikuti
bimbingan belajar dan 23 siswa mengikuti bimbingan belajar. Lalu
diberikan 20 soal matematika untuk dikerjakan dan nilai adalah
banyaknya soal yang dijawab benar oleh siswa. Berikut data hasil
penelitian:
58. Hipotesis
Nilai matematika siswa yang
tidak mengikuti bimbingan
belajar sama dengan nilai
matematika siswa yang
mengikuti bimbingan belajar
Nilai matematika siswa yang
tidak mengikuti bimbingan
belajar tidak sama dengan
nilai matematika siswa yang
mengikuti bimbingan belajar
M1M2
M1=M2
H0 Ha
Taraf
Signifikansi : 10%
60. P-value = 0.0003
= 0.05
Ho ditolak jika p-value kurang dari atau
sama dengan alpha/2.
p-value < alpha maka Ho ditolak.
Sehingga dengan tingkat signifikansi 10% dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai
matematika siswa yang mengikuti bimbingan
dengan nilai matematika siswa yang tidak
mengikuti bimbingan belajar.
Pengujian
Keputusan
Kesimpulan
Wilayah
Kritis
62. Syarat
Uji Kolmogorov-Smirnov dua sampel dikembangkan oleh
Smirnov (1939). Uji ini juga membawa nama Kolmogorov karena
kemiripannya dengan uji satu sampel yang dikembangkan oleh
Kolmogorov (1933)
Ukuran sampel 100
Data bersifat kontinyu
Skala data minimal ordinal untuk dua sampel independen
63. Tahap Pengujian
*F(x) adalah suatu fungsi distribusi yang tidak diketahui
Dua
Arah
H0 : F1 (x) = F2 (x)
H1 : F1 (x) F2 (x)
Hipotesis
Digunakan untuk mengetahui apakah 2 sampel independen yang diambil
dari 2 populasi yang berbeda mempunyai distribusi yang sama dalam hal
median, dispersi, dan kemencengan
Fungsi
Satu
Arah
H0 : F1 (x) F2 (x)
H1 : F1 (x) > F2 (x)
Digunakan untuk mengetahui apakah nilai observasi dari suatu sampel
lebih besar atau lebih kecil dari nilai observasi dari sampel lainnya
Fungsi
H0 : F1 (x) F2 (x)
H1 : F1 (x) < F2 (x)
64. Tahap Pengujian
Uji Statistik
S1 (x) dan S2 (x) adalah fungsi distribusi kumulatif dari sampel
a. (Dua arah) D = maks | S1 (x) S2 (x) |
b. (Satu arah) D = maks (S1 (x) S2 (x))
c. (Satu arah) D = maks (S2 (x) S1 (x))
Wilayah kritis
a. Gunakan tabel L jika n1 atau n2 40, n1 = n2
b. Gunakan tabel Li dan Lii (siegel & castellan) jika n1 atau n2 25, n1 n2
c. Gunakan Tabel M Jika n1 atau n2 > 40 untuk uji 2 arah.
d. Pendekatan Chi-Square (db=2) > 25 untuk uji 1 arah
Kesimpulan
Tolak Ho pada taraf nyata tertentu jika D (observasi) > nilai tabel
65. Contoh untuk n1 atau n2 < 25
Seorang peneliti ingin membandingkan pelajaran
merangkai dari 10 siswa kelas 7 dengan pelajaran
merangkai. Hipotesis dari peneliti adalah
persentase kesalahan kelompok yang lebih tua
(Kelas 11) berbeda dibanding kelompok yang lebih
muda (kelas 7). Gunakan taraf nyata 1 % untuk
membuktikan hipotesis dari peneliti. Hasil
penelitian sebagai berikut:
66. Hipotesis:
H0: tidak ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang
dibuat dalam mengulang pelajaran pada paruh
pertama antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7.
Hi : ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang dibuat
dalam mengulang pelajaran pada paruh pertama
antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7.
Penyelesaian
67. Tingkat signifikansi :
留 = 0,01
Statistik Uji :
karena hipotesis alternatifnya hipotesisnya dua arah, maka
pengujian yang akan digunakan pada data adalah uji
Kolmogorov-Smirnov dua sampel dua arah. n1= 9 dan n2 =
10
Penyelesaian
69. Perbedaan terbesar antara dua distribusi kumulatif adalah D = 0.7 sehingga
n1.n2.D = (9).(10).(0.7) = 63.
Sedangkan pada table Lii mengungkap bahwa nilai kritis untuk 留 = 0.01 adalah 63;
Keputusan:
Karena nilai observasi sama dengan nilai kritis, maka tolak Ho.
Kesimpulan
Berdasarkan data sampel yang ada dengan tingkat signifikansi 1% dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang dibuat dalam
mengulang pelajaran pada paruh pertama antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7.
Penyelesaian
70. Statistik Uji Dua Arah
n1 atau n2>25
Ketika n1 dan n2 ada yang lebih besar dari 25, lampiran
tabel M(Siegel) atau tabel Lm (Siegel&Castelan) bisa
digunakan untuk uji dua sampel Kolmogorov-Smirnov.
Contoh
Misalkan n1 = 55 dan n2.= 60, dan seorang peneliti ingin
menunjukkan pengujian two-tailed dengan 留 = 0,05.
Ho ditolak jika penghitungan Dn1,n2 Max harus paling sedikit
0,254
71. Statistik Uji Satu Arah n1
atau n2>25
Ketika n1 dan n2 besar, kita dapat memakai pengujian One-
tailed menggunakan :
Dan pengujian didekati dengan pendekatan distribusi Chi-
Square dengan df = 2
Jika nilai observasi sama dengan atau lebih besar dari nilai
tabel untuk tingkat signifikansi tertentu
Keputusan H0 dapat ditolak dan menerima H1
72. Contoh untuk n1 atau n2 > 25
98 mahasiswa yang memiliki nilai
Statistik tinggi dan rendah diminta
mengerjakan soal ekonomi. Tiap
mahasiswa diminta mengerjakan
20 soal yang sebelumnya mereka
tidak tahu soal apa yang diberikan.
Sebagai kontrol adalah yang
mahasiswa memiliki nilai statistik
rendah
n1 = 44 n2 = 54
73. Hipotesis:
H0
: Mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat
pengertian soal ekonomi yang sama dengan mahasiswa
yang nilai statistiknya rendah.
Ha
: Mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat
pengertian soal ekonomi lebih banyak dibandingkan
mahasiswa yang nilai statistiknya rendah.
Tingkat signifikansi :
留 = 0,01
Penyelesaian
74. Penyelesaian
Kesimpulan :
Belum cukup bukti untuk mengatakan bahwa mahasiswa yang nilai statistiknya
tinggi memiliki tingkat pengerjaan soal ekonomi yang sama dengan mahasiswa
yang nilai statistiknya rendah. Berarti, mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi
memiliki tingkat pengerjaan soal ekonomi lebih tinggi daripada mahasiswa yang
nilai statistiknya rendah
75. CREDITS: This presentation template was created by 際際滷sgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Terima kasih