Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik nonparametrik untuk dua kelompok sampel, yaitu uji Wilcoxon signed-rank test, Mann-Whitney U test, dan Kolmogorov-Smirnov test. Dijelaskan prosedur pelaksanaan, hipotesis, dan interpretasi hasil masing-masing uji tersebut untuk berbagai ukuran sampel. Contoh soal juga disertakan beserta penyelesaiannya.
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
油
Laporan ini membahas pengembangan instrumen penilaian pada tiga ranah yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mata pelajaran Sistem Operasi. Secara khusus membahas pengembangan tes pilihan ganda dan analisis butir soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya bedanya. Hasilnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi penilaian yang dapat mempermudah proses penilaian guru.
PPT Interaktif Pembelajaran Matematika Materi Sistem Persamaan Linier Satu Va...Anita Juliani
油
Dokumen tersebut membahas tentang multimedia pendidikan matematika dan mengandung informasi mengenai:
1. Materi pelajaran matematika seperti konsep persamaan linier satu variabel dan pengertiannya.
2. Contoh soal dan latihan menyelesaikan persamaan linier.
3. Penjelasan tentang kalimat terbuka dan tertutup dalam bahasa Indonesia.
Laporan ini membahas hasil observasi bimbingan konseling di SMA Negeri 6 Mataram. Jenis masalah yang diidentifikasi meliputi akademik, sosial, pribadi, dan karir. Masalah yang paling sering muncul adalah akademik dan pribadi. Peran guru BK dan wali kelas dalam penanganan masalah meliputi konsultasi, mediasi, dan koordinasi dengan orang tua siswa beserta pihak sekolah. Penyebab masalah terkait fak
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
油
Dokumen tersebut membahas tentang kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam matematika. Terdapat pengertian berpikir kritis sebagai kemampuan menggunakan logika untuk membuat, menganalisis, mengevaluasi, dan mengambil keputusan, sedangkan berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah. Diberikan contoh soal untuk mengasah kemampuan berpik
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk aljabar dan operasi-operasi dasar pada bentuk aljabar seperti penjumlahan dan pengurangan. Dibahas pula unsur-unsur penting dalam bentuk aljabar seperti variabel, konstanta, dan suku.
Dokumen ini berisi ringkasan tugas kelompok tentang pembelajaran matematika di sekolah. Terdapat beberapa poin utama yaitu evaluasi terhadap kelemahan dan kekuatan metode mengajar guru, contoh soal menghitung skala peta, langkah kegiatan inti pembelajaran, dan identifikasi masalah yang dialami siswa dalam pembelajaran seperti kesulitan dalam perkalian bilangan besar dan rasa bosan akibat metode ceramah.
The document discusses statistics and probability questions from a mathematics assessment. It includes the learning objectives, which are to analyze problems involving statistics and theoretical probability correctly. It then provides sample questions related to analyzing data distributions, means, medians, modes, and spreads to make conclusions. It also includes probability questions involving empirical and theoretical probability of events.
This document contains solutions to 4 problems regarding Cauchy sequences:
1) It provides an example of a bounded sequence that is not Cauchy by considering the sequence {(-1)^n}.
2) It shows that the sequences (n+1/n) and (1 + 1/2! + ... + 1/n!) are Cauchy using the definition.
3) It shows that the sequences ((-1)^n), (n + (-1)^n/n), and (ln(n)) are not Cauchy by finding values that violate the definition.
4) It proves that if (x_n) and (y_n) are Cauchy, then (x_n +
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran pada PPL PPG DALJAB 2022
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Bang Jon
油
Ringkasan materi pembelajaran matematika kelas 5 mencakup operasi hitung bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta perpangkatan dan akar sederhana. Materi ini menjelaskan rumus-rumus dasar operasi hitung bilangan bulat dan memberikan contoh soal beserta penyelesaiannya. Selain itu juga mendemonstrasikan cara menemukan pola bilangan kuadrat dan menjelaskan metode penyelesaian soal yang
1. Logika matematika membahas penalaran dan logika dalam matematika. Logika matematika dipakai dalam berbagai bidang seperti elektronik.
2. Modul ini akan membahas pengertian pernyataan, kalimat terbuka, ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. Konsep-konsep tersebut penting untuk berfikir secara logis.
Makalah ini membahas pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan kompleks serta mengintegrasikan berbagai aspek. Perbedaan utama antara kelas konvensional dan Project Based Learning adalah pengajar berperan sebagai fasilitator dan peserta didik belajar secara kolaboratif serta sumber belajar lebih beragam dalam pendekatan Project
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, termasuk media gambar diam, media display, overhead, transparency, tumbuhan, barang bekas, lingkungan alam, dan penggunaan komputer. Jenis-jenis media tersebut dijelaskan beserta teknik-teknik dan peralatan yang dapat digunakan.
Dokumen tersebut berisi penyelesaian delapan soal non rutin yang berkaitan dengan operasi hitung matematika seperti perkalian, pangkat, dan penentuan jumlah digit hasil perhitungan. Soal-soal tersebut mencakup penentuan jumlah perkalian untuk menghitung nilai pangkat tertentu, menentukan bilangan satuan dari hasil penjumlahan dua pangkat, menghitung jumlah digit dari hasil perkalian dua bilangan besar, membukt
1) Dokumen tersebut membahas tentang teori pemecahan masalah Polya dalam pembelajaran matematika dan biografi singkat George Polya. 2) Teori Polya menyarankan empat langkah dalam pemecahan masalah yaitu memahami, merencanakan, menyelesaikan, dan memeriksa kembali masalah. 3) George Polya dikenal sebagai bapak pemecahan masalah karena sumbangsihnya dalam mengembangkan empat langkah tersebut.
Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah strategi yang menekankan penyampaian materi pelajaran secara verbal dari guru ke siswa agar siswa dapat menguasai materi secara optimal. Strategi ini bergantung pada kemampuan bercerita guru dan penguasaan materi, namun hanya cocok untuk siswa tertentu dan terbatas pada pengetahuan yang disampaikan guru.
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaHyronimus Lado
油
Dokumen tersebut berisi soal-soal pemecahan masalah matematika dan penyelesaiannya. Soal-soal tersebut meliputi bukti bilangan habis dibagi, menemukan bilangan terkecil dengan faktor tertentu, dan menentukan tanggal dua orang melakukan patroli bersama-sama berdasarkan pola patroli masing-masing.
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
油
Dokumen tersebut membahas metode statistika nonparametrik untuk menguji perbedaan dua kelompok sampel, yaitu uji Wilcoxon signed-rank test, Mann Whitney U test, dan Kolmogorov Smirnov test. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen ini berisi ringkasan tugas kelompok tentang pembelajaran matematika di sekolah. Terdapat beberapa poin utama yaitu evaluasi terhadap kelemahan dan kekuatan metode mengajar guru, contoh soal menghitung skala peta, langkah kegiatan inti pembelajaran, dan identifikasi masalah yang dialami siswa dalam pembelajaran seperti kesulitan dalam perkalian bilangan besar dan rasa bosan akibat metode ceramah.
The document discusses statistics and probability questions from a mathematics assessment. It includes the learning objectives, which are to analyze problems involving statistics and theoretical probability correctly. It then provides sample questions related to analyzing data distributions, means, medians, modes, and spreads to make conclusions. It also includes probability questions involving empirical and theoretical probability of events.
This document contains solutions to 4 problems regarding Cauchy sequences:
1) It provides an example of a bounded sequence that is not Cauchy by considering the sequence {(-1)^n}.
2) It shows that the sequences (n+1/n) and (1 + 1/2! + ... + 1/n!) are Cauchy using the definition.
3) It shows that the sequences ((-1)^n), (n + (-1)^n/n), and (ln(n)) are not Cauchy by finding values that violate the definition.
4) It proves that if (x_n) and (y_n) are Cauchy, then (x_n +
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran pada PPL PPG DALJAB 2022
Ringkasan materi operasi hitung bilbul kelas 5Bang Jon
油
Ringkasan materi pembelajaran matematika kelas 5 mencakup operasi hitung bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta perpangkatan dan akar sederhana. Materi ini menjelaskan rumus-rumus dasar operasi hitung bilangan bulat dan memberikan contoh soal beserta penyelesaiannya. Selain itu juga mendemonstrasikan cara menemukan pola bilangan kuadrat dan menjelaskan metode penyelesaian soal yang
1. Logika matematika membahas penalaran dan logika dalam matematika. Logika matematika dipakai dalam berbagai bidang seperti elektronik.
2. Modul ini akan membahas pengertian pernyataan, kalimat terbuka, ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. Konsep-konsep tersebut penting untuk berfikir secara logis.
Makalah ini membahas pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan kompleks serta mengintegrasikan berbagai aspek. Perbedaan utama antara kelas konvensional dan Project Based Learning adalah pengajar berperan sebagai fasilitator dan peserta didik belajar secara kolaboratif serta sumber belajar lebih beragam dalam pendekatan Project
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, termasuk media gambar diam, media display, overhead, transparency, tumbuhan, barang bekas, lingkungan alam, dan penggunaan komputer. Jenis-jenis media tersebut dijelaskan beserta teknik-teknik dan peralatan yang dapat digunakan.
Dokumen tersebut berisi penyelesaian delapan soal non rutin yang berkaitan dengan operasi hitung matematika seperti perkalian, pangkat, dan penentuan jumlah digit hasil perhitungan. Soal-soal tersebut mencakup penentuan jumlah perkalian untuk menghitung nilai pangkat tertentu, menentukan bilangan satuan dari hasil penjumlahan dua pangkat, menghitung jumlah digit dari hasil perkalian dua bilangan besar, membukt
1) Dokumen tersebut membahas tentang teori pemecahan masalah Polya dalam pembelajaran matematika dan biografi singkat George Polya. 2) Teori Polya menyarankan empat langkah dalam pemecahan masalah yaitu memahami, merencanakan, menyelesaikan, dan memeriksa kembali masalah. 3) George Polya dikenal sebagai bapak pemecahan masalah karena sumbangsihnya dalam mengembangkan empat langkah tersebut.
Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah strategi yang menekankan penyampaian materi pelajaran secara verbal dari guru ke siswa agar siswa dapat menguasai materi secara optimal. Strategi ini bergantung pada kemampuan bercerita guru dan penguasaan materi, namun hanya cocok untuk siswa tertentu dan terbatas pada pengetahuan yang disampaikan guru.
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaHyronimus Lado
油
Dokumen tersebut berisi soal-soal pemecahan masalah matematika dan penyelesaiannya. Soal-soal tersebut meliputi bukti bilangan habis dibagi, menemukan bilangan terkecil dengan faktor tertentu, dan menentukan tanggal dua orang melakukan patroli bersama-sama berdasarkan pola patroli masing-masing.
Metode Statistika nonparametrik pada dua kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
油
Dokumen tersebut membahas metode statistika nonparametrik untuk menguji perbedaan dua kelompok sampel, yaitu uji Wilcoxon signed-rank test, Mann Whitney U test, dan Kolmogorov Smirnov test. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independenraysa hasdi
油
Dokumen tersebut membahas tentang uji Mann-Whitney, yaitu uji nonparametrik untuk mengetahui perbedaan dua sampel independen dengan data skala ordinal. Uji ini menggunakan statistik U untuk membandingkan peringkat sampel dan menerima atau menolak hipotesis nol tentang tidak adanya perbedaan rata-rata sampel. Langkah-langkahnya adalah mengurutkan dan memberi peringkat data gabungan, menghitung nilai U untuk setiap sampel
1. Dokumen tersebut membahas tiga jenis uji beda mean, yaitu: uji beda mean satu sampel, uji beda mean dua sampel independen, dan uji beda mean dua sampel dependen.
2. Uji beda mean satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan mean populasi dengan mean data sampel. Uji beda mean dua sampel independen dibedakan menjadi ukuran besar dan kecil, sedangkan uji beda mean dua sampel dependen digunakan untuk men
Statistik nonparametrik digunakan untuk menguji hipotesis tanpa asumsi tentang bentuk distribusi populasi. Dokumen ini membahas uji runs test untuk menguji keacakan data dan uji tanda untuk satu sampel. Beberapa contoh soal uji runs test untuk sampel kecil dan besar serta uji tanda juga diberikan beserta penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji Mann-Whitney dan uji Fisher untuk menguji perbedaan antar dua kelompok data. Secara singkat, dijelaskan prosedur pelaksanaan uji Mann-Whitney untuk sampel kecil dan besar beserta contoh kasusnya, serta penjelasan singkat tentang uji Fisher beserta contoh kasusnya.
1. Uji beda mean terdiri dari uji beda mean satu sampel, dua sampel independen, dan lebih dari dua sampel.
2. Uji beda mean satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan mean populasi dengan mean data sampel menggunakan uji Z atau uji t.
3. Uji beda dua mean sampel independen berukuran besar menggunakan uji Z, sedangkan berukuran kecil menggunakan uji t.
Modul ini menjelaskan tentang penggunakan uji T. Modul ini digunakan untuk kalangan terbatas saja, tapi jika ada kalangan lain yang ingin menggunakannya, dipersilahkan dengan tetap mengedepankan profesionalitas.
Berdasarkan data penjualan 6 laboran pada semester I dan II:
- Rata-rata penjualan semester I lebih tinggi daripada semester II
- Namun perbedaannya tidak signifikan secara statistik pada taraf nyata 5%
Teks tersebut membahas uji statistik Wilcoxon untuk menguji perbedaan dua kelompok dependen dengan data ordinal. Uji ini menilai besaran selisih antar pasangan dan memberi peringkat, lalu menghitung nilai-T untuk dibandingkan dengan tabel Wilcoxon. Contoh kasus menunjukkan obat B lebih baik dari A karena nilai-T lebih kecil dari nilai tabel. Teks juga membahas uji Wilcoxon rank sum untuk dua kelompok independen, den
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)reno sutriono
油
Uji normalitas dan homogenitas merupakan uji statistik yang penting untuk memilih jenis uji statistik selanjutnya. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas untuk menguji kesamaan varians antar kelompok data. Dokumen ini menjelaskan dua jenis uji normalitas, yaitu Chi Kuadrat dan Liliefors, serta dua jenis uji homogenitas, yaitu Uji F dan Bartlett.
Metode Statistik Non parametrik pada satu kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
油
Metode statistika nonparametrik membahas beberapa metode uji statistik yang tidak memerlukan asumsi kenormalan data dan ukuran sampel kecil, seperti uji run untuk menguji keacakan data, uji sign untuk membandingkan median, dan uji tanda untuk membandingkan dua kondisi."
Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik nonparametrik Kruskal-Wallis dan Friedman untuk menguji perbedaan antar kelompok. Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk k sampel independen sedangkan Friedman untuk k sampel terkait. Kedua uji ini menggunakan peringkat data untuk menguji apakah median antar kelompok sama.
5. Pendahuluan
Uji Wilcoxon signed rank ini mirip dengan uji tanda (sign test). Hanya bedanya, kalau pada uji
tanda yang diperhatikan hanya arah perubahannya, sedangkan pada uji ini diperhatikan juga
besaran dari perubahannya sehingga uji Wilcoxon signed rank lebih powerful.
Skala data minimal ordinal untuk dua sampel
berpasangan
Syarat Data
Siegel, 1956
6. Hipotesis
H0 : MD = 0
H1 : MD 0
Dua
Arah |
H0 : MD 0
H1 : MD < 0
Satu
Arah |
H0 : MD 0
H1 : MD > 0
Satu
Arah |
7. Hitung selisih dua
perlakuan
di = Xi - Yi
1.
Prosedur
2.
Mutlakan nilai di,
lalu beri ranking
Abaikan di yang bernilai 0
Rata-ratakan rank pada
di yang sama
3.
Hitung T+ dan T-
T- adalah jumlah rank
pada di negatif, begitu
pula untuk T+
8. Tentukan nilai N
4.
Prosedur
N 25
N merupakan banyaknya
nilai di yang tak nol
N > 25
Sampel Kecil
Sampel Besar
5.
5.
Tabel G
Pendekatan
distribusi normal
9. Sample Kecil (N <=25)
H1 : MD 0
Menghitung T+ dan T- lalu pilih jumlah paling kecil
Thitung = Min(T-,T+)
H1 : MD < 0 H1 : MD > 0
Thitung = T+ Thitung = T-
Statistik Uji
Ho ditolak jika : T<= Titik kritis pada Tabel G
Wilayah Kritis
11. Contoh Soal
Sebuah penelitian tentang perilaku sosial
melibatkan sampel pasangan kembar
identik. Perilaku sosial yang dimaksud di sini
adalah perilaku sosial anak yang mengikuti
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan yang
tidak mengikutinya. Pada penelitian ini,
salah satu dari sepasang anak kembar
identik diminta untuk mengikuti PAUD dan
anak satunya lagi tidak mengikutinya
(hanya di rumah saja). Peneliti ingin
mengetahui adakah perbedaan perilaku
sosial pada anak yang mengikuti PAUD dan
tidak mengikuti PAUD. Sebanyak 8 pasang
anak kembar identik diukur perilaku
sosialnya. Berikut data hasil penelitian.
Pasangan
Perilaku Sosial Anak
Mengikuti
PAUD
Tidak
Mengikuti
PAUD
A 82 63
B 69 42
C 73 74
D 43 37
E 58 51
F 56 43
G 76 80
H 85 82
12. Hipotesis
MD = 0
(Tidak ada perbedaan
perilaku sosial anak yang
mengikuti PAUD dan yang
tidak mengikuti PAUD)
Ho Ha
MD0
(Ada perbedaan perilaku
sosial anak yang
mengikuti PAUD dan yang
tidak mengikuti PAUD)
13. Statistik Uji
Pasangan
Perilaku Sosial Anak
di
Rangking
|di|
Mengikuti
PAUD
Tidak
Mengikuti
PAUD
A 82 63 19 +7
B 69 42 27 +8
C 73 74 -1 -1
D 43 37 6 +4
E 58 51 7 +5
F 56 43 13 +6
G 76 80 -4 -3
H 85 82 3 +2
T+ = 2+4+5+6+7+8 = 32
T- = 1 + 3 = 4
N = 8
T = Min(4,32) = 4
14. Wilayah Kritis
Titik kritis Tabel G (N=8; alpha =0,05) = 4
Ho ditolak jika : T <= 4
Keputusan
T = 4
T <= 4 maka Keputusan Tolak H0
Kesimpulan
Sehingga dengan tingkat kepercayaan
95% dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan perilaku sosial anak yang
mengikuti PAUD dan yang tidak
mengikuti PAUD
16. Contoh Soal
Perusahaan yang bergerak di bidang
perakitan mainan anak-anak ingin
mengetahui apakah ada dampak kenaikan
upah karyawan terhadap produktivitas
(yang diukur dari banyaknya unit mainan
anak-anak yang dihasilkan per periode
waktu tertentu). Tentunya diharapkan ada
kenaikan produktivitas seiring dengan
kenaikan upah karyawan. Sebanyak 30
karyawan dipilih secara acak sebagai
sampel penelitian dan diukur produktivitas
sebelum dan sesudah kenaikan upah.
Berikut data yang dihasilkan.
(留 = 10%)
21. Wilayah Kritis
Titik kritis Tabel Z (N=26; alpha =0,1)
Ho ditolak jika : p-value < alpha
Keputusan
Diperoleh dari Tabel Normal Baku,
p-value = 0.0009. Karena p-value kurang
dari alpha maka Ho ditolak.
Kesimpulan
Sehingga dengan tingkat kepercayaan
90% dapat disimpulkan bahwa ada
kenaikan produktivitas karyawan setelah
kenaikan upah.
23. Mann-Whitney U Test merupakan salah satu uji non parametrik yang
digunakan untuk mengetahui perbedaan dua median dari dua kelompok
yang saling bebas. Skala data minimalnya adalah ordinal untuk dua
sampel independen.
Uji Mann-Whitney U biasanya digunakan sebagai alternatif uji t
dalam metode statistik parametrik apabila asumsi normalitas tidak
terpenuhi. Sedangkan, asumsi lain yang harus dipenuhi adalah varians
kedua kelompok sama atau homogen.
Pendahuluan
24. Hipotesis
H0 : M1=M2
H1 : M1M2
Dua
Arah |
H0 : M1M2
H1 : M1<M2
Satu
Arah |
H0 : M1M2
H1 : M1>M2
Satu
Arah |
25. Gabungkan hasil
observasi menjadi satu
kelompok
Urutkan gabungan
data dari yang terkecil
Beri rangking pada
gabungan data
Pisah kembali menjadi
dua kelompok sesuai
dengan kelompok awal
1. 2. 3. 4.
Prosedur
26. Jumlahkan rangking
pada tiap kelompok
Hitung statistik U
(U Observasi)
Pilih U yang terkecil
[min(U1,U2)]
Tentukan Statistik Uji
berdasarkan jumlah
n2 (jumlah sampel
terbesar)
5. 6. 7. 8.
Sampel sangat kecil
n2<9
Sampel kecil
9n2 20
Sampel besar
n2>20
27. Sampel Sangat Kecil (n2<9)
E Scores 9 11 15
C Scores 6 8 10 13
6 8 9 10 11 13 15
C C E C E C E
0* 0* 1* *2
Statistik U
(U observasi)
n1 = 3
n2 = 4
* banyaknya E yang mendahului C
U observasi = 0+0+1+2 = 3
Hitung besarnya U dengan
menghitung banyaknya
skor dalam kelompok E
yang mendahului skor
dalam kelompok C setelah
diurutkan.
28. Sampel Sangat Kecil (n2<9)
Statistik U
(U observasi)
Jika
maka U ditransformasikan
menjadi U dengan
persamaan
29. Wilayah Kritis
Gunakan tabel J pada tabel Mann
whitney untuk memperoleh p-value
Bandingkan
p-value dengan
alpha
Ho ditolak jika
p-value< alpha
#1
#2
#3
*p-value pada tabel J dipakai
untuk pengujian satu sisi,
sedangkan untuk melakukan
pengujian dua sisi p-value dikali
dua
30. Tabel J. Mann whitney u
https://drive.google.com/鍖le/d/1S__DOLaj3u
B4BG2FQqXGxF-zlxdWgm75/view
(Hal 25-27)
32. Contoh
SOal
(Sidney Siegel, page 118)
Suatu penelitian dilakukan untuk
melihat tingkah laku tikus dalam
memperoleh makanan. 5 tikus dilatih
untuk mengikuti tikus yang paling
depan saat lapar. Kemudian ada 4 tikus
control tanpa pelatihan. Dihitung
banyaknya percobaan yang dilakukan
oleh tikus tersebut. (alpha = 5%)
E rats 78 64 75 45 82
C rats 110 70 53 51
33. Hipotesis
Banyaknya
percobaan dari
tikus yang dilatih
dan tikus control
sama.
Ho Ha
Banyaknya
percobaan dari
tikus yang dilatih
lebih sedikit dari
tikus control.
H0 : M1M2 H1 : M1<M2
34. Statistik Uji
E rats 78 64 75 45 82
C rats 110 70 53 51
45 51 53 64 70 75 78 82 110
E C C E C E E E C
0 2 3 3 3
n2 = 5
n1 = 4
U = 0 + 2 + 3 + 3 + 3 = 11 U > 10, sehingga
ditransformasi menjadi :
U = 4X5 - 11 = 9
35. Wilayah Kritis
n2 = 5
n1 = 4
U = 9 Ho ditolak jika
P-value < alpha
p-value = 0,452
36. Keputusan
Kesimpulan
Alpha = 0,05
p-value = 0,452
p-value > alpha sehingga
keputusan gagal tolak H0
Belum cukup bukti untuk menyatakan
banyaknya percobaan tikus yang dilatih lebih
sedikit dari tikus control.
37. Sample Kecil (n2 =[9,20])
Statistik
Uji
R1 = ranking dari sampel 1
R2 = ranking dari sampel 2
U = U observasi = min(U1,U2)
38. Sample Kecil (n2 =[9,20])
Tambahan maka U ditransformasikan
menjadi U dengan
persamaan
Jika
39. Wilayah Kritis
Step #1
Gunakan tabel K untuk
memperoleh titik kritis
(U tabel)
Step #2
Bandingkan U observasi
dengan U tabel
Step #3
Ho ditolak jika
U observasi U tabel
43. Contoh Soal
Sebuah sampel acak dari 9 kelas Matematika dan 9 kelas Inggris
dipilih Urutan nilai-nilai gabungan dan kemudian membaginya
kembali ke dalam sampel terpisah. Seperti tabel berikut :
Klaim: Ukuran kelas median untuk Matematika lebih besar dari ukuran
kelas median untuk Bahasa Inggris
44. Class size(Math, M) Class size(English, E)
23 30
45 47
34 18
78 34
34 44
66 61
62 54
95 28
81 40
45. Hipotesis
Ukuran kelas median untuk
Matematika lebih besar dari
ukuran kelas median untuk
Bahasa Inggris
Ukuran kelas median untuk
Matematika tidak lebih besar
dari ukuran kelas median
untuk Bahasa Inggris
Median(M) <=
Median(E)
Median(M) >
Median(E)
Ho Ha
49. Wilayah Kritis
Step #1
Dari tabel K didapat U tabel yaitu
21
Step #2
U observasi(22) berada pada
wilayah Gagal Tolak H0
Step #3
Ho gagal ditolak karena
U observasi > U tabel
21 22
Gagal Tolak H0
54. Wilayah Kritis
Gunakan tabel Z untuk
memperoleh p-value
Bandingkan p-value dengan alpha
Ho ditolak jika p-value< alpha
#1 #2 #3
55. Contoh Soal
Penelitian di bidang pendidikan ingin mengetahui tentang perbedaan
nilai matematika siswa yang mengikuti bimbingan belajar di suatu
lembaga dan siswa yang tidak mengikutinya. Sebanyak 39 siswa
dipilih sebagai sampel acak yang terdiri atas 16 siswa tidak mengikuti
bimbingan belajar dan 23 siswa mengikuti bimbingan belajar. Lalu
diberikan 20 soal matematika untuk dikerjakan dan nilai adalah
banyaknya soal yang dijawab benar oleh siswa. Berikut data hasil
penelitian:
58. Hipotesis
Nilai matematika siswa yang
tidak mengikuti bimbingan
belajar sama dengan nilai
matematika siswa yang
mengikuti bimbingan belajar
Nilai matematika siswa yang
tidak mengikuti bimbingan
belajar tidak sama dengan
nilai matematika siswa yang
mengikuti bimbingan belajar
M1M2
M1=M2
H0 Ha
Taraf
Signifikansi : 10%
60. P-value = 0.0003
= 0.05
Ho ditolak jika p-value kurang dari atau
sama dengan alpha/2.
p-value < alpha maka Ho ditolak.
Sehingga dengan tingkat signifikansi 10% dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai
matematika siswa yang mengikuti bimbingan
dengan nilai matematika siswa yang tidak
mengikuti bimbingan belajar.
Pengujian
Keputusan
Kesimpulan
Wilayah
Kritis
62. Syarat
Uji Kolmogorov-Smirnov dua sampel dikembangkan oleh
Smirnov (1939). Uji ini juga membawa nama Kolmogorov karena
kemiripannya dengan uji satu sampel yang dikembangkan oleh
Kolmogorov (1933)
Ukuran sampel 100
Data bersifat kontinyu
Skala data minimal ordinal untuk dua sampel independen
63. Tahap Pengujian
*F(x) adalah suatu fungsi distribusi yang tidak diketahui
Dua
Arah
H0 : F1 (x) = F2 (x)
H1 : F1 (x) F2 (x)
Hipotesis
Digunakan untuk mengetahui apakah 2 sampel independen yang diambil
dari 2 populasi yang berbeda mempunyai distribusi yang sama dalam hal
median, dispersi, dan kemencengan
Fungsi
Satu
Arah
H0 : F1 (x) F2 (x)
H1 : F1 (x) > F2 (x)
Digunakan untuk mengetahui apakah nilai observasi dari suatu sampel
lebih besar atau lebih kecil dari nilai observasi dari sampel lainnya
Fungsi
H0 : F1 (x) F2 (x)
H1 : F1 (x) < F2 (x)
64. Tahap Pengujian
Uji Statistik
S1 (x) dan S2 (x) adalah fungsi distribusi kumulatif dari sampel
a. (Dua arah) D = maks | S1 (x) S2 (x) |
b. (Satu arah) D = maks (S1 (x) S2 (x))
c. (Satu arah) D = maks (S2 (x) S1 (x))
Wilayah kritis
a. Gunakan tabel L jika n1 atau n2 40, n1 = n2
b. Gunakan tabel Li dan Lii (siegel & castellan) jika n1 atau n2 25, n1 n2
c. Gunakan Tabel M Jika n1 atau n2 > 40 untuk uji 2 arah.
d. Pendekatan Chi-Square (db=2) > 25 untuk uji 1 arah
Kesimpulan
Tolak Ho pada taraf nyata tertentu jika D (observasi) > nilai tabel
65. Contoh untuk n1 atau n2 < 25
Seorang peneliti ingin membandingkan pelajaran
merangkai dari 10 siswa kelas 7 dengan pelajaran
merangkai. Hipotesis dari peneliti adalah
persentase kesalahan kelompok yang lebih tua
(Kelas 11) berbeda dibanding kelompok yang lebih
muda (kelas 7). Gunakan taraf nyata 1 % untuk
membuktikan hipotesis dari peneliti. Hasil
penelitian sebagai berikut:
66. Hipotesis:
H0: tidak ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang
dibuat dalam mengulang pelajaran pada paruh
pertama antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7.
Hi : ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang dibuat
dalam mengulang pelajaran pada paruh pertama
antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7.
Penyelesaian
67. Tingkat signi鍖kansi :
留 = 0,01
Statistik Uji :
karena hipotesis alternatifnya hipotesisnya dua arah, maka
pengujian yang akan digunakan pada data adalah uji
Kolmogorov-Smirnov dua sampel dua arah. n1= 9 dan n2 =
10
Penyelesaian
69. Perbedaan terbesar antara dua distribusi kumulatif adalah D = 0.7 sehingga
n1.n2.D = (9).(10).(0.7) = 63.
Sedangkan pada table Lii mengungkap bahwa nilai kritis untuk 留 = 0.01 adalah 63;
Keputusan:
Karena nilai observasi sama dengan nilai kritis, maka tolak Ho.
Kesimpulan
Berdasarkan data sampel yang ada dengan tingkat signi鍖kansi 1% dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan dalam proporsi kesalahan yang dibuat dalam
mengulang pelajaran pada paruh pertama antara siswa kelas 11 dan siswa kelas 7.
Penyelesaian
70. Statistik Uji Dua Arah
n1 atau n2>25
Ketika n1 dan n2 ada yang lebih besar dari 25, lampiran
tabel M(Siegel) atau tabel Lm (Siegel&Castelan) bisa
digunakan untuk uji dua sampel Kolmogorov-Smirnov.
Contoh
Misalkan n1 = 55 dan n2.= 60, dan seorang peneliti ingin
menunjukkan pengujian two-tailed dengan 留 = 0,05.
Ho ditolak jika penghitungan Dn1,n2 Max harus paling sedikit
0,254
71. Statistik Uji Satu Arah n1
atau n2>25
Ketika n1 dan n2 besar, kita dapat memakai pengujian
One-tailed menggunakan :
Dan pengujian didekati dengan pendekatan distribusi
Chi-Square dengan df = 2
Jika nilai observasi sama dengan atau lebih besar dari nilai
tabel untuk tingkat signi鍖kansi tertentu
Keputusan H0 dapat ditolak dan menerima H1
72. Contoh untuk n1 atau n2 > 25
98 mahasiswa yang memiliki nilai
Statistik tinggi dan rendah diminta
mengerjakan soal ekonomi. Tiap
mahasiswa diminta mengerjakan
20 soal yang sebelumnya mereka
tidak tahu soal apa yang diberikan.
Sebagai kontrol adalah yang
mahasiswa memiliki nilai statistik
rendah
n1 = 44 n2 = 54
73. Hipotesis:
H0
: Mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat
pengertian soal ekonomi yang sama dengan mahasiswa
yang nilai statistiknya rendah.
Ha
: Mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi memiliki tingkat
pengertian soal ekonomi lebih banyak dibandingkan
mahasiswa yang nilai statistiknya rendah.
Tingkat signi鍖kansi :
留 = 0,01
Penyelesaian
74. Penyelesaian
Kesimpulan :
Belum cukup bukti untuk mengatakan bahwa mahasiswa yang nilai statistiknya
tinggi memiliki tingkat pengerjaan soal ekonomi yang sama dengan mahasiswa
yang nilai statistiknya rendah. Berarti, mahasiswa yang nilai statistiknya tinggi
memiliki tingkat pengerjaan soal ekonomi lebih tinggi daripada mahasiswa yang
nilai statistiknya rendah
75. CREDITS: This presentation template was created by 際際滷sgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Terima kasih