UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
油
T-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok independen sebelum dan sesudah perlakuan, dengan menggunakan data skala interval/rasio. Terdapat dua model: separate variance untuk sampel tidak homogen dan pooled variance untuk sampel homogen, dengan menentukan derajat kebebasan dan nilai-t tabel. Contoh menguji perbedaan hasil belajar statistika antara kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan hasil yang sama secara manual dan IBM SP
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarifa lutfita
油
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengubahan skor hasil tes menjadi nilai melalui proses penilaian. Proses penilaian melibatkan penentuan skala dan acuan yang digunakan, seperti skala angka, huruf, atau standar nilai. Pemilihan acuan penilaian yang berbeda, seperti acuan patokan atau acuan norma, dapat menghasilkan keputusan penilaian yang berbeda pula terhadap siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengadministrasian tes objektif dan tes uraian, meliputi proses penyuntingan soal, penggandaan, pelaksanaan tes, pengolahan hasil tes, validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Proses pengadministrasian tes dimulai dari penyuntingan soal hingga pengolahan hasilnya, dengan mempertimbangkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan kemampuan soal untuk
Metode Statistija Non parametrik pada dua kelompok sampel.pdfStatistikInferensial
油
Dokumen tersebut membahas tentang uji statistik nonparametrik untuk dua kelompok sampel, yaitu uji Wilcoxon signed-rank test, Mann-Whitney U test, dan Kolmogorov-Smirnov test. Dijelaskan prosedur pelaksanaan, hipotesis, dan interpretasi hasil masing-masing uji tersebut untuk berbagai ukuran sampel. Contoh soal juga disertakan beserta penyelesaiannya.
Penelitian dilakukan selama kurang lebih 4 minggu untuk menguji model pembelajaran AIR dan konvensional. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes awal dan akhir, sedangkan data kualitatif berasal dari angket sikap siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa model AIR mampu meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa secara signifikan dibandingkan model konvensional.
Makalah ini membahas metode statistika ANOVA dua arah untuk menguji perbedaan antara dua variabel bebas dan variabel terikat. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor terhadap hasil yang diamati dengan menganalisis varians data. Langkah-langkah uji ANOVA dua arah dijelaskan beserta contoh soal dan pembahasannya.
Makalah ini membahas metode statistika ANOVA dua arah untuk menguji perbedaan antara dua variabel bebas dan variabel terikat. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor terhadap hasil yang diamati dengan menganalisis varians data. Langkah-langkah uji ANOVA dua arah dijelaskan beserta contoh soal dan pembahasannya.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP dan sampel terdiri atas dua kelas yang diambil secara purposive sampling. Instrumen pengumpulan data meliputi tes untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis dan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis data uji t untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kontrol
2. Data yang dianalisis adalah nilai pretes dan postes siswa dari kedua kelas
3. Analisis datanya meliputi penghitungan rata-rata, standar deviasi, varians, uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji t
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dan metode analisis regresi linier berganda, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, multikolinearitas, hingga interpretasi hasil uji statistik. Dokumen ini dapat digunakan sebagai panduan praktis untuk melakukan analisis regresi data penelitian menggunakan perangkat lunak seperti SPSS.
1. Uji beda mean terdiri dari uji beda mean satu sampel, dua sampel independen, dan lebih dari dua sampel.
2. Uji beda mean satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan mean populasi dengan mean data sampel menggunakan uji Z atau uji t.
3. Uji beda dua mean sampel independen berukuran besar menggunakan uji Z, sedangkan berukuran kecil menggunakan uji t.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar uji statistik, terutama mengenai pengujian hipotesis. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa terdapat dua jenis hipotesis yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif, serta menyebutkan tiga bentuk rumusan hipotesis yakni deskriptif, komparatif, dan hubungan.
Penelitian dilakukan selama kurang lebih 4 minggu untuk menguji model pembelajaran AIR dan konvensional. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes awal dan akhir, sedangkan data kualitatif berasal dari angket sikap siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa model AIR mampu meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa secara signifikan dibandingkan model konvensional.
Makalah ini membahas metode statistika ANOVA dua arah untuk menguji perbedaan antara dua variabel bebas dan variabel terikat. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor terhadap hasil yang diamati dengan menganalisis varians data. Langkah-langkah uji ANOVA dua arah dijelaskan beserta contoh soal dan pembahasannya.
Makalah ini membahas metode statistika ANOVA dua arah untuk menguji perbedaan antara dua variabel bebas dan variabel terikat. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor terhadap hasil yang diamati dengan menganalisis varians data. Langkah-langkah uji ANOVA dua arah dijelaskan beserta contoh soal dan pembahasannya.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP dan sampel terdiri atas dua kelas yang diambil secara purposive sampling. Instrumen pengumpulan data meliputi tes untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis dan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis data uji t untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kontrol
2. Data yang dianalisis adalah nilai pretes dan postes siswa dari kedua kelas
3. Analisis datanya meliputi penghitungan rata-rata, standar deviasi, varians, uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji t
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dan metode analisis regresi linier berganda, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, multikolinearitas, hingga interpretasi hasil uji statistik. Dokumen ini dapat digunakan sebagai panduan praktis untuk melakukan analisis regresi data penelitian menggunakan perangkat lunak seperti SPSS.
1. Uji beda mean terdiri dari uji beda mean satu sampel, dua sampel independen, dan lebih dari dua sampel.
2. Uji beda mean satu sampel digunakan untuk menguji perbedaan mean populasi dengan mean data sampel menggunakan uji Z atau uji t.
3. Uji beda dua mean sampel independen berukuran besar menggunakan uji Z, sedangkan berukuran kecil menggunakan uji t.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar uji statistik, terutama mengenai pengujian hipotesis. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa terdapat dua jenis hipotesis yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif, serta menyebutkan tiga bentuk rumusan hipotesis yakni deskriptif, komparatif, dan hubungan.
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenSeta Wicaksana
油
Di era digital, keterlibatan karyawan (Employee Engagement) menjadi faktor kunci dalam menentukan produktivitas, inovasi, dan retensi tenaga kerja dalam suatu organisasi. Karyawan yang terlibat secara emosional dengan pekerjaannya cenderung lebih produktif, loyal, dan memiliki kontribusi lebih besar terhadap keberhasilan bisnis.
Namun, tantangan utama yang dihadapi organisasi adalah bagaimana mengukur engagement karyawan secara objektif dan real-time. Pendekatan tradisional seperti survei tahunan sering kali tidak memberikan gambaran yang akurat tentang perasaan dan pengalaman kerja karyawan sehari-hari.
HR Analytics telah membawa perubahan besar dengan menghadirkan Analitik Sentimen (Sentiment Analysis) yang memungkinkan organisasi untuk menganalisis data keterlibatan karyawan secara lebih mendalam, berbasis data, dan real-time. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), dan Natural Language Processing (NLP), organisasi kini dapat:
Mengukur tingkat kepuasan dan emosi karyawan berdasarkan data komunikasi digital dan feedback.
Memprediksi kemungkinan disengagement dan turnover karyawan menggunakan predictive analytics.
Menyesuaikan strategi keterlibatan karyawan dengan program yang lebih personal dan berbasis data.
Dengan pendekatan berbasis HR Analytics dan Analitik Sentimen, perusahaan dapat mengoptimalkan pengalaman kerja karyawan, meningkatkan retensi tenaga kerja, serta membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKgendhisirma
油
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
1. Nama Kelompok 12 : 1. Ega Dwi Permata Sari (A1M020028) 2. Winda Setiani (A1M020030)
3.Febi Fitriana (A1M020062) Mata Kuliah : Statistik Terapan Dosen : Dr. Sutarno, M.Pd
LAPORAN HASIL UJI BEDA DUA RERATA
A. Rangkuman Materi Hasil Uji Beda Dua Rerata UJI BEDA DUA RERATA
Definisi :
Pengujian statistik inferensial untuk menentukan signifikasi perbedaan rerata antara dua kelompok data.
Ketentuan :
1. Data nominal dan ordinal uji non paramentrik
2. Data interval dan rasio uji paramentrik
a. Uji normalitas distribusi data normal homogen / tak homogen uji-t
b. Uji normalitas distribusi data tidak normaluji mann-whitney Bentuk uji beda dua rerata
berdasarkan hipotesis a. Uji satu sisi
Contoh hipotesis penelitian
Ho : retata prestasi belajar siswa kelas control (pembelajaran konvensional) secara
signifikansi lebih tinggi dibandingkan siswa kelas eksprerimen (pembelajaran
inkuiri)
Ha : rerata prestasi belajar siswa kelas eksperimen (pembelajaran inkuiri) secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan siswa kelas control (pembelajaran
konvensional)
Contoh hipotesis statistik
Ho = 1>2
Ha = 1<2
b. Uji dua sisi
2. Contoh hipotesis penelitian
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata prestasi belajar siswa kelas control (pembelajaran konvensional) dan siswa
kelas eksprerimen (pembelajaran inkuiri)
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata prestasi belajar siswa kelas kelas control (pembelajaran konvensional) dan siswa
kelas eksperimen (pembelajaran inkuiri)
Contoh hipotesis statistic
Ho = 1=2 Ha
= 12
Bentuk uji beda dua rerata berdasarkan hubungan antar sampel a.
Uji beda dua rerata dua sampel dependen
membandingkan dua kelompok data yang berasal dari sampel yang sama
Missal : data pretest dan postest dari kelompok sampel yang sama
b. Uji beda dua rerata dua sampel independent
Membandingkan dua kelompok data yang berasal dari sampel yang berbeda Missal
: data postest kelas control dan data postest kelas eksperimen
UJI BEDA DUA RERATA DUA SAMPEL INDEPENDEN
Statistic paramentrik
Data yang dibandingkan : data tes kelas control dan kelas eksperimen
Prasyarat data berdistribusi normal terpenuhi
Taraf signifikansi a= 0,05
Hipotesis penelitian
Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata prestasi belajar siswa kelas control dan siswa kelas eksperimen
3. Ha = terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata prestasi belajar siswa kelas control dan kelas eksperimen Hipotesis
statistic;
Ho = 1=2 Ha
= 12
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika sig. hitung < sig. acuan 0,05 maka dapat disimpulkan : terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas control dan kelas
eksperimen
Jika sig. hitung > sig acuan 0,05 maka dapat disimpulkan: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas control dan
kelas eksperimen.
UJI BEDA DUA RERATA DUA SAMPEL INDEPENDEN (Uji Mann-Whitney)
Statistik non paramentrik
Data ordinasi
Data interval atau rasio namun tidak berdistribusi normal
Pada pengujian kali ini data yang dibandingkan adalah data skor prestasi belajar kelas control dan kelas eksperimen dengan taraf signifikansi a =
0,05
Hipotesis penelitian
Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata prestasi belajar siswa kelas control (model kooperatif tipe STAD) dan siswa kelas
eksperimen ( model kooperatif tippe jigaw)
Ha = terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata prestasi belajar siswa kelas control (model kooperatif tipe STAD) dan siswa kelas eksperimen
( model kooperatif tippe jigaw)
Hipotesis statistic :
Ho = 1=2 Ha
= 12
4. Kriteria pengambilan keputusan :
Jika sig. hitung < sig acuan 0,05 maka dapat disimpulkan : terdapat perbedaan yang signifikan antara prestaasi belajar kelas control dan kelas
eksperimen
Jika sig. hitung > sig acuan 0,05 maka dapat disimpulkan : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestaasi belajar kelas control dan
kelas eksperimen
B. DATA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS KONTROL DAN EKPERIMEN
KODE KELAS KONTROL = 1
KODE KELAS EKPERIMEN = 2
KODE SISWA KODE KELAS
SKOR PRESTASI
BELAJAR
K01 1 67
K02 1 78
K03 1 66
K04 1 66
K05 1 60
K06 1 41
K07 1 71
K08 1 77
K09 1 62
K10 1 78
K11 1 67
K12 1 69
8. E81 2 70
E82 2 56
C. HASIL UJI PRASYARATAN ANALISIS NORMALITAS DAN HOMOGENITAS 1. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Jenis Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Prestasi Hasil Belajar
Kelas Kontrol 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%
Kelas Ekperimen 42 100.0% 0 0.0% 42 100.0%
Descriptives
Jenis Kelas Statistic Std. Error
Prestasi Hasil Belajar
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
5% Trimmed Mean
Lower Bound
Upper Bound
61.75 1.523
58.67
64.83
62.03
Median 61.50
9. Kelas Kontrol
Kelas Ekperimen
Variance 92.756
Std. Deviation 9.631
Minimum 40
Maximum 78
Range 38
Interquartile Range 11
Skewness -.448 .374
Kurtosis .178 .733
Mean
95% Confidence Interval for
Mean
5% Trimmed Mean
Lower Bound
Upper Bound
61.24 1.366
58.48
64.00
61.42
Median 60.50
Variance 78.381
Std. Deviation 8.853
Minimum 41
Maximum 77
Range 36
10. Interquartile Range 12
Skewness -.149 .365
Kurtosis -.193 .717
Tests of Normality
Jenis Kelas
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-
Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Prestasi Hasil Belajar
Kelas Kontrol .128 40 .098 .958 40 .140
Kelas Ekperimen .088 42 .200*
.977 42 .546
*. This is a lower bound of the true significance. a.
Lilliefors Significance Correction
Prestasi Hasil Belajar
Prestasi Hasil Belajar Stem-and-Leaf Plot for
Kode_Kelas= Kelas Kontrol
Frequency Stem & Leaf
3.00 Extremes (=<41)
2.00 4 . 88
3.00 5 . 244
17. 2. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Prestasi Hasil Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.107 1 80 .745
ANOVA
Prestasi Hasil Belajar
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 5.369 1 5.369 .063 .803
Within Groups 6831.119 80 85.389
Total 6836.488 81
D. JENIS UJI BEDA YANG DIGUNAKAN DARI PROSEDUR KERJA SPSS
Dalam mengerjakan laporan hasil uji beda dua rerata ini kami mengunakan Uji Beda Dua Rerata Uji-T dan Uji Statistik Non Parametik (Uji
Mann-Whitney).
E. HIPOTESIS UJI BEDA RERATANYA
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen. Ha
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.
H0 : 袖1 =袖2
Ha : 袖1 袖2
18. F. KRITERIA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Jika sig. hitung (2 tiled) < sig.acuan 0,05 maka dapat disimpulkan : terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
Jika sig. hitung (2 tiled) sig. acuan 0,05 maka dapat disimpulkan : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
G. HASIL UJI BEDA DUA RERATA TABEL RINGKASAN 1) Uji Beda Dua Rerata Uji-T
Sig. Hitung Sig. Acuan Rerata KK Rerata KE Kriteria Pengambilan Keputusan Keputusan
0,8 0,05 61,75 61,24
Jika sig. hitung (2 tiled) < sig.acuan 0,05 maka dapat
disimpulkan : terdapat perbedaan yang signifikan antara
prestasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Jika sig. hitung (2 tiled) sig. acuan 0,05 maka dapat
disimpulkan : tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara prestasi belajar kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Tidak terdapat
perbedaan yang
signifikan antara
prestasi belajar kelas
kontrol dan kelas
eksperimen.
19. 2) Uji Statistik Non Parametik (Uji Mann-Whitney)
Sig. Hitung Sig. Acuan Kriteria Pengambilan Keputusan Keputusan
0,61 0,05 Jika sig. hitung (2 tiled) < sig.acuan 0,05 maka dapat disimpulkan :
terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
Jika sig. hitung (2 tiled) sig. acuan 0,05 maka dapat disimpulkan :
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara prestasi belajar kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
TABEL OUTPUT SPSS 1) Uji Beda Dua Rerata Uji-T Group Statistics
Jenis Kelas N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Prestasi Hasil
Belajar
Kelas Kontrol 40 61.75 9.631 1.523
Kelas
Ekperimen
42 61.24 8.853 1.366
Independent Samples Test
20. Levene's Test for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
Std. Error
Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Prest
asi
Hasil
Belaj
ar
Equal variances assumed .107 .745 .251 80 .803 .512 2.042 -3.551 4.575
Equal variances not
assumed
.250 78.605 .803 .512 2.046 -3.560 4.584
2) Uji Statistik Non Parametik (Uji Mann-Whitney)
Ranks
Jenis Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Prestasi Hasil Belajar Kelas Kontrol 40 42.88 1715.00
Kelas Eksperimen 42 40.19 1688.00
Total 82
Test Statisticsa
Prestasi Hasil
Belajar
21. Mann-Whitney U
785.000
1688.000
-.511
Wilcoxon W
Z
Asymp. Sig. (2-tailed) .609
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .598b
95% Confidence Interval Lower Bound .491
Upper Bound .704
Monte Carlo Sig. (1-tailed) Sig. .244b
95% Confidence Interval Lower Bound .151
Upper Bound .337
a. Grouping Variable: Jenis Kelas
b. Based on 82 sampled tables with starting seed 2000000.
H. KESIMPULAN
Diperoleh hasil Uji Beda Dua Rerata Uji-T dan Uji Statistik Non Parametik (Uji Mann-Whitney) adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara prestasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen, sebab sig. hitung lebih besar daripada sig. acuan.