Tabel di atas melengkapi informasi kegiatan, durasi, dan waktu pelaksanaan proyek manajemen konstruksi. Lintasan kritisnya adalah kegiatan A-B-E-F-G-K-L dengan total waktu 31 hari. Total waktu pelaksanaan proyek ini adalah 31 hari.
Dokumen tersebut membahas tentang Perencanaan dan Pengendalian Durasi Proyek (PDM) yang merupakan jaringan kerja yang menggambarkan kegiatan proyek beserta hubungan antar kegiatan. PDM memiliki kelebihan dibandingkan Network Flow Diagram (NWP) karena tidak memerlukan kegiatan fiktif dan hubungan overlapping dapat dibuat tanpa menambah kegiatan. Dokumen ini juga menjelaskan simbol-simbol dan kaidah dasar dalam membu
Dokumen tersebut membahas tentang diagram jaringan Activity On Node (AON). Ia menjelaskan bahwa diagram AON menggambarkan kegiatan dengan node, membutuhkan lebih banyak node dari diagram Activity On Arrow (AOA), dan keduanya memberikan hasil yang sama. Dokumen tersebut juga mendemonstrasikan cara membuat diagram AON dan menghitung atribut waktu kegiatan seperti earliest start, earliest finish, latest finish dan latest start.
1. Dokumen ini membahas tentang pengembangan rencana jaringan proyek, termasuk manfaat, proses, dan teknik-tekniknya.
2. Ada dua pendekatan utama untuk mengembangkan jaringan proyek, yaitu activity on node dan activity on arrow.
3. Proses pengembangan jaringan proyek meliputi pelewatan maju untuk menentukan waktu mulai terawal, pelewatan mundur untuk menentukan waktu selesai terlambat
Modul ini membahas pengelolaan waktu proyek dengan mendefinisikan aktivitas, mengestimasi waktu, membuat jadwal, dan mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Analisa Jaringan Kritis menggunakan metode CPM untuk menentukan kegiatan prioritas dan jalur kritis dalam suatu proyek. Metode ini menghitung nilai-nilai seperti ES, LF, EF, LS, dan slack time untuk menentukan jadwal optimal proyek dan kegiatan mana yang tidak boleh terlambat. Jalur kritis adalah jalur dengan nilai slack time nol yang harus diselesaikan tepat waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan kejadian dan jalur kritis dalam menentukan waktu pengerjaan proyek. Pendekatan kejadian melibatkan pembagian lingkaran menjadi tiga bagian untuk menentukan waktu tercepat dan terlambat setiap kegiatan. Jalur kritis adalah jalur dengan waktu penyelesaian proyek terpanjang yang dapat diidentifikasi melalui perhitungan slack waktu dan total float.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) PERT digunakan untuk merencanakan proyek besar dengan menentukan urutan pekerjaan, durasi, dan jalur kritis; (2) Diagram jaringan PERT menggambarkan kegiatan dan hubungan antarkegiatan; (3) Jalur kritis menunjukkan kegiatan penting untuk penyelesaian tepat waktu proyek.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan kejadian dan jalur kritis dalam menentukan waktu pengerjaan proyek. Pendekatan kejadian melibatkan pembagian lingkaran menjadi tiga bagian untuk menentukan waktu tercepat dan terlambat setiap kegiatan. Jalur kritis adalah jalur dengan waktu penyelesaian proyek terpanjang yang dapat diidentifikasi melalui perhitungan slack waktu dan total float.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) PERT digunakan untuk merencanakan proyek besar dengan menentukan urutan pekerjaan, durasi, dan jalur kritis; (2) Diagram jaringan PERT menggambarkan kegiatan dan hubungan antarkegiatan; (3) Jalur kritis menunjukkan kegiatan penting untuk penyelesaian tepat waktu proyek.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
2. Jalur kritis adalah jalur yang memiliki rangkaian komponen-
komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan
menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat
Makna penting jalur kritis bagi pelaksana proyek adalah pada
jalur ini terletak kegiatan-kegiatan yang jika pelaksanaanya
terlambat, akan menyebabkan keterlambatan proyek secara
keseluruhan
Kadang-kadang dijumpai lebih dari satu jalur kritis dalam
jaringan kerja
3. Terminologi
TE = E, waktu paling awal suatu kegiatan yang berasal dari node
tersebut dapat dimulai
TL = L, waktu paling lambat yang masih diperbolehkan bagi
suatu peristiwa terjadi
ES = waktu mulai paling awal suatu kegiatan
EF = waktu selesai paling awal suatu kegiatan
LS = waktu paling akhir kegiatan dapat mulai tanpa
memperlambat proyek secara keseluruhan
LF = waktu paling akhir kegiatan boleh selesai tanpa
memperlambat penyelesaian proyek
D = kurun waktu suatu kegiatan. Umumnya dengan satuan hari,
minggu, bulan dan lain sebagainya
4. Prinsip Pembuatan Jaringan Kerja
1. Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat
dimulai jika kegiatan yang mendahuluinya telah selesai
2. Waktu selesai paling awal suatu kegiatan adalah sama
dengan waktu mulai paling awal ditambah kurun waktu
kegiatan yang bersangkutan. EF = ES + D atau EF(i-j) =
ES(i-j) + D(i-j)
3. Jika suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-
kegiatan terdahulu maka waktu mulai paling awal (ES)
kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling
awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu
a
b
c
d
5. 4. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan
waktu selesai paling akhir, dikurangi kurun waktu
berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan
5. Jika suatu kegiatan memiliki (memecah menjadi) 2 atau lebih
kegiatan berikutnya maka waktu selesai paling akhir (LF)
kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu mulai paling
akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terakhir
4. Float total suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling
akhir, dikurangi waktu selesai paling awal atau waktu mulai
paling akhir dikurangi waktu mulai paling awal dari kegiatan
tersebut atau dengan rumus : TF = LF EF = LS - ES
b
c
d
a
6. 7. Float total sama dengan waktu paling akhir terjadinya node
berikutnya L(j), dikurangi waktu paling awal terjadinya
node terdahulu E(i), dikurangi kurun waktu kegiatan yang
bersangkutan D(i-j)
8. Float bebas dari suatu kegiatan adalah sama dengan waktu
mulai paling awal (ES) dari kegiatan berikutnya dikurangi
waktu selesai paling awal (EF) kegiatan yang dimaksud
9. Float inteferen sama dengan float total dikurangi float bebas
atau IF = FT FF
10. Float independen = ES kegiatan berikutnya dikurangi LF
kegiatan terdahulu dikurangi kurun waktu kegiatan yang
dimaksud
7. Contoh
Kegiatan
Kurun waktu (D)
Paling awal
i j nama Mulai (ES) Selesai (EF)
1 2 2 0 2
2 3 3 2 5
2 4 5 2 7
3 5 4 5 9
4 5 6 7 13
5 6 3 13 16
1 2
4
3
5 6
2 2
4
3
6
5
8. Syarat Umum Jalur Kritis
Pada kegiatan pertama : ES = LS = 0 atau E(1)
= L(1) = 0
Pada kegiatan terakhir atau terminal : LF = EF
Float total : TF = 0