Dokumen tersebut membahas metode pengumpulan data lapangan untuk investigasi, termasuk pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Metode pengamatan membahas pengamatan terbuka dan tertutup, sedangkan metode wawancara membahas tips pra-wawancara, selama wawancara, dan pasca-wawancara. Dokumen ini juga membahas penggunaan hasil dokumentasi untuk berbagai tingkatan seperti lokal, nasional, dan internasional.
Dokumen tersebut membahas tentang data dan informasi sebagai bahan penelitian kualitatif, termasuk definisi, jenis-jenis, sumber, dan teknik pengumpulan datanya. Secara khusus membahas tentang data sebagai representasi fakta yang dapat diolah menjadi informasi, serta metode wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan datanya."
Salah satu cara pengumpulan data dalam penelitian kualitatifDonggalaPUDinas1
油
Bogman & Biklen (1982)
Catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data & refleksi terhadap data penelitian kualitatif
METODE PENELITIAN FH UPN PERTEMUAN VII.pptTriajiRifqi
油
Dokumen menjelaskan beberapa metode penelitian hukum yaitu studi dokumentasi, observasi, wawancara, dan kuesioner. Studi dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data secara tidak langsung dari berbagai sumber tertulis seperti buku, laporan, dan notulen. Observasi digunakan untuk mengamati subjek penelitian secara langsung. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi melalui pertanyaan dan jawaban
Dokumen tersebut membahas tentang teknik penelitian kualitatif yang meliputi pengumpulan data primer melalui wawancara dan observasi partisipasi, pengumpulan data sekunder dari dokumen tertulis, foto, dan statistik, serta penggunaan manusia sebagai instrumen penelitian melalui kemampuan berinteraksi dengan subjek penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peliputan jurnalistik, yang mencakup proses mengumpulkan fakta, persiapan peliputan, menjawab unsur-unsur berita, cara peliputan melalui pengamatan, wawancara, dan penelitian dokumen, serta memahami ragam peristiwa yang dapat diliput seperti peristiwa momentum, teragenda, dan fenomena.
Materi ini disampaikan jurnalis senior Bisnis Indonesia, Hasudungan Sirait dalam Training Transparansi Anggaran Pemerintah yang digelar AJI Yogyakarta 23 Juni 2012.
Dokumen tersebut membahas tentang investigasi, termasuk alasan dilakukannya investigasi, siapa yang melakukan investigasi, kapan dan dimana dilakukan, serta bagaimana proses investigasi dilaksanakan mulai dari persiapan, pelaksanaan, analisis, penulisan laporan, hingga pemanfaatan hasil laporan.
Dokumen tersebut membahas perbedaan paradigma positivisme dan paradigma alamiah dalam penelitian. Secara singkat, paradigma positivisme menekankan pada objektivitas, reduksionisme, dan verifikasi, sedangkan paradigma alamiah lebih menekankan pada subjektivitas, holistik, dan penjelasan. Keduanya memiliki perbedaan dalam pendekatan, metodologi, dan kriteria validitas hasil penelitian.
Metode penelitian kualitatif dalam bidang komunikasi dijelaskan dalam dokumen ini. Beberapa metode penelitian kualitatif yang dijelaskan meliputi etnografi, grounded theory, analisis isi, fenomenologi, historiografi, dan studi kasus. Dokumen ini juga membahas perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif serta teknik pengumpulan dan analisis data pada penelitian kualitatif.
Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif meliputi wawancara, observasi, dokumentasi, dan focus group discussion untuk mengumpulkan data primer dan sekunder dari berbagai sumber seperti informan kunci, peristiwa, dan dokumen terkait. Alat bantu seperti pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan untuk memfasilitasi proses pengumpulan datanya.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang teknik pembuatan Term of Reference (TOR) untuk meliput berita, mulai dari penjelasan TOR, fungsi dan syarat-syarat pembuatan TOR yang baik, teknik wawancara dan reportase, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses liputan berita.
Teks tersebut menyinggung tentang ketakutan akan menjadi tua dengan kenangan masa muda yang membosankan dan hampa, hanya berisi rutinitas sehari-hari tanpa semangat serta akan berakhir dengan pensiun yang tidak berarti.
Dokumen tersebut berisi tentang tanggung jawab sosial pers mahasiswa dan peran Wahyu Dwi Pranata sebagai Sekjen PPMI DK Muria 2014-2016. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi PPMI serta kegiatan yang pernah dilakukan Wahyu Dwi Pranata selama menjabat seperti membentuk beberapa biro dan jaringan kerja. Dokumen ini juga menyinggung tentang tantangan jurnalisme di era informasi dan isu-isu sosial lainny
More Related Content
Similar to Monitoring situasi lapangan dan teknik wawancara Wahyu Dwi Pranata (20)
Dokumen tersebut membahas tentang teknik peliputan jurnalistik, yang mencakup proses mengumpulkan fakta, persiapan peliputan, menjawab unsur-unsur berita, cara peliputan melalui pengamatan, wawancara, dan penelitian dokumen, serta memahami ragam peristiwa yang dapat diliput seperti peristiwa momentum, teragenda, dan fenomena.
Materi ini disampaikan jurnalis senior Bisnis Indonesia, Hasudungan Sirait dalam Training Transparansi Anggaran Pemerintah yang digelar AJI Yogyakarta 23 Juni 2012.
Dokumen tersebut membahas tentang investigasi, termasuk alasan dilakukannya investigasi, siapa yang melakukan investigasi, kapan dan dimana dilakukan, serta bagaimana proses investigasi dilaksanakan mulai dari persiapan, pelaksanaan, analisis, penulisan laporan, hingga pemanfaatan hasil laporan.
Dokumen tersebut membahas perbedaan paradigma positivisme dan paradigma alamiah dalam penelitian. Secara singkat, paradigma positivisme menekankan pada objektivitas, reduksionisme, dan verifikasi, sedangkan paradigma alamiah lebih menekankan pada subjektivitas, holistik, dan penjelasan. Keduanya memiliki perbedaan dalam pendekatan, metodologi, dan kriteria validitas hasil penelitian.
Metode penelitian kualitatif dalam bidang komunikasi dijelaskan dalam dokumen ini. Beberapa metode penelitian kualitatif yang dijelaskan meliputi etnografi, grounded theory, analisis isi, fenomenologi, historiografi, dan studi kasus. Dokumen ini juga membahas perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif serta teknik pengumpulan dan analisis data pada penelitian kualitatif.
Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif meliputi wawancara, observasi, dokumentasi, dan focus group discussion untuk mengumpulkan data primer dan sekunder dari berbagai sumber seperti informan kunci, peristiwa, dan dokumen terkait. Alat bantu seperti pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan untuk memfasilitasi proses pengumpulan datanya.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang teknik pembuatan Term of Reference (TOR) untuk meliput berita, mulai dari penjelasan TOR, fungsi dan syarat-syarat pembuatan TOR yang baik, teknik wawancara dan reportase, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses liputan berita.
Teks tersebut menyinggung tentang ketakutan akan menjadi tua dengan kenangan masa muda yang membosankan dan hampa, hanya berisi rutinitas sehari-hari tanpa semangat serta akan berakhir dengan pensiun yang tidak berarti.
Dokumen tersebut berisi tentang tanggung jawab sosial pers mahasiswa dan peran Wahyu Dwi Pranata sebagai Sekjen PPMI DK Muria 2014-2016. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi PPMI serta kegiatan yang pernah dilakukan Wahyu Dwi Pranata selama menjabat seperti membentuk beberapa biro dan jaringan kerja. Dokumen ini juga menyinggung tentang tantangan jurnalisme di era informasi dan isu-isu sosial lainny
materi ini tentang penjelasan tahapan tahapan dalam melakukan investigasi, sebuah laporan investigasi yang bagus pasti melalui tahapan dan evaluasi yang ketat.
wahyu dwi pranata menjelaskan tentang tahapan liputan investigasi dimulai dengan menjadi petunjuk awal atau investigasi pendahuluan, bisa melalui sosial media atau berita berita koran.
kemudian menyusun hipotesis, pencarian literatur, wawancara ahli, penelusuran dokumen, pengumpulan dokumen, analisa data, penulisan, editing dan terakhir adalah pembuatan laporan investigasi
berikut ini karya dari wahyu dwi pranata yang disarikan dari berbagai sumber, termasuk dari Kontras, yayasan pantau dan Mongabay
Dokumen tersebut membahas tentang sumber primer dalam penelitian sejarah. Sumber primer adalah dokumen atau informasi yang diciptakan pada masa yang sedang diteliti, seperti laporan resmi, pidato, surat, catatan harian, laporan saksi mata, buku, novel, objek fisik. Jenis sumber primer bergantung pada topik sejarah, seperti dokumen politik, karya intelektual, rekaman budaya. Sumber primer perlu divalidasi melalui penges
Dokumen tersebut memberikan panduan dan instruksi untuk persiapan pelatihan investigasi jurnalistik. Berisi pertanyaan-pertanyaan untuk peserta jawab terkait latar belakang dan harapan mereka, serta penjelasan mengenai proses dan teknik dasar investigasi jurnalistik seperti menentukan fokus kasus, mengumpulkan bukti dan kesaksian, hingga pembuatan laporan akhir.
di presentasi ini anda akan mendapatkan alasan-alasan mengapa anda harus memulai untuk menulis.
menulis bagi saya adalah sebuah ketrampilan untuk menuangkan sebuah gagasan agar gagasan itu bisa di terima oleh orang lain yang membacanya.
Wahyu Dwi Pranata
Pendidikan lingkungan bencana di desa menawan Uploaded by Wahyu Dwi PranataWahyu Dwi Pranata
油
Dokumen tersebut membahas tentang bencana alam khususnya tanah longsor, termasuk penyebab, gejala, dan wilayah yang rawan terjadinya tanah longsor serta tindakan pencegahan seperti penanaman tanaman berakar kuat dan membangun saluran air hujan.
Pendidikan lingkungan bencana di desa tempur Uploaded by Wahyu Dwi PranataWahyu Dwi Pranata
油
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Taman Nasional Muria, Jawa Tengah. Terdapat 68 jenis burung dan 109 jenis tumbuhan yang ditemukan di kawasan tersebut, termasuk Elang Jawa yang dilindungi. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace untuk mengurangi dampak lingkungan.
Mrc indonesia family and brotherhoods_wahyu dwi pranataWahyu Dwi Pranata
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang kabar baik dan kurang baik dari website MRC Indonesia. Kabar baiknya adalah jumlah pengunjung website dan postingan semakin meningkat serta orang Indonesia menjadi pengunjung terbanyak. Kabar kurang baiknya adalah tulisan di website masih rasa-rasa dan pengunjung berasal dari pencarian Google serta netizen mengenal MRC Indonesia sebagai penanam padi bukan wadah informasi Muria. Dokumen ini mengan
Review paper berjudul Analisa Pengujian Optimalisasi Kinerja Website karya Diyurman Gea
oleh Wahyu Dwi Pranata
NIM 201351191
The test aims to find fault.
Tests are good to have a great opportunity to discover kesalahan2 unsolved.
Tests were successful is that uncover undiscovered error.
Document size becomes greatly affect the performance of the Website, became the first order.
In requiring the provision of bandwidth that is proportional to the need.
Atas Nama Pena Kampus, UMK, ini adalah presentasi yang saya bawakan untuk mengisi PJTD di LPM Terma STAI PATI.
Rabu, tanggal 26 Nopember 2014.
untuk menghubungi saya bisa lewat email : Wahyu.pranata2@gmail.com
facebook : Wahyu Dwi Pranata
Berikut adalah ringkasan singkat dalam 3 kalimat dari dokumen tersebut:
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar untuk menjadi seorang jurnalis, mulai dari mengembangkan kebiasaan menulis dan membaca berita, berinteraksi dengan orang lain, hingga prinsip-prinsip dasar jurnalisme seperti verifikasi fakta, independensi, dan loyalitas kepada masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur pent
Dokumen tersebut memberikan instruksi untuk menulis pendapat (opini). Ia menjelaskan langkah-langkah untuk mengumpulkan data, menemukan ide, dan menerjemahkan pemikiran menjadi tulisan. Dokumen tersebut juga memberi contoh soal pendapat tentang laki-laki terganteng dan menyarankan untuk selaras dengan kebaikan.
Pernikahan menurut Islam memerlukan beberapa syarat utama, yaitu adanya calon mempelai pria dan wanita, penentuan mahar, kehadiran wali bagi wanita, dan saksi pernikahan yang adil. Selain itu, pernikahan hanya boleh dilakukan antara laki-laki dan wanita yang dihalalkan oleh agama, sedangkan wanita haram untuk dinikahi antara lain ibu, anak, dan saudara kandung.
4. PENGERTIAN PENGAMATAN
Pengamatan/Observasi adalah pengamatan
dengan panca indera secara teliti terhadap
orang, benda, tempat, kejadian/situasi,
dengan maksud untuk memperoleh gambaran
yang lengkap, jelas, dan detil terhadap objek
yang diamati.
Apakah itu sifat/ pemikiran, fisik, emosional
5. BEDA RESPONDEN DAN
INFORMAN
Responden adalah subyek yang
mengungkapkan fakta-fakta khusus tentang
dirinya atau keluarganya sendiri.
Sedangkan informan adalah subyek yang
mengungkapkan fakta-fakta tentang
kelompoknya, organisasinya, komunitasnya,
ataupun masyarakatnya dalam arti luas.
6. METODE PENGAMATAN
Ada dua dimensi pengamatan
Pengamatan Berperanserta (Participant
Obsevation) dan Pengamatan tidak
berperanserta (Non-participant observation).
Pengamatan berperanserta adalah
pengamatan dimana keberadaan pengamat
menjadi bagian dari peristiwa atau kelompok
yang diinvestigasi. (ikut dalam proses, eq :
menjadi pelayan minuman di bar)
Pengamatan tidak bereperanserta adalah
pengamat atau investigator bukan merupakan
bagian dari peristiwa dari peristiwa atau
kelompok yang diinvestigasi. (mengamati dr
kejauhan)
7. METODE PENGAMATAN
Pengamatan terbuka : menjelaskan maksud,
tujuan, identitas kita
pengamatan tertutup (menyamar/undercover).
saya sebagai investigator memilih peran
tertentu, di persiapkan, Operasi dalam tim,
Harus ada strategi menghapus jejak
unde rco ve r ketika proses selesai. (buku saku
investigasi hal 25)
9. METODE WAWANCARA
Wawancara terencana. (sesuai dengan
perencanaan monitoring yang telah disusun)
Wawancara tidak terencana. (Tidak sesuai
dengan rencana monitoring, karena biasanya
dilakukan bila menemukan hal-hal baru)
Dalam m e lakukan wawancara, m utu, sifat dan
ke akuratan data wawancara harus dipe rhatikan.
Se hing g a situasi ko ndisi ling kung an wawancara
dan o rang yang diwawancarai pe rlu
dipe rhatikan.
10. TIPS MELAKUKAN WAWANCARA
Pra Wawancara
Menentukan Angle. Susunlah油o utline . Bikin janji. Tepat
waktu. Yakinkan bahwa tempat kejadian, kondisi dan
waktunya cocok untuk melakukan wawancara. (kegagalan
itu terjadi ketika robby menanyakan kpd jimmy di pesta
amal)
Wawancara individu selalu lebih disukai daripada
wawancara kelompok dan juga harus diupayakan untuk
berbicara secara pribadi dengan seorang saksi. (ketika
Sacha Pfeiffer mewawancarai JoeCrowly di sebuah cafe
kemudian keluar sambil berjalan)
Mengerti elemen-elemen tentang penyalahgunaan HAM
yang biasanya diinvestigasi sehingga pertanyaan-
pertanyaan yang relevan sebelumnya dipersiapkan dulu.
Jika pertanyaan yang detil tidak disiapkan, investigator
dapat menggunakan pertanyaan sederhana dengan
11. TIPS MELAKUKAN
WAWANCARAPra Wawancara
Siapkan voice recorder, kamera, itu akan jadi
bukti yang lebih otentik, dr pada sekedar catatan
menggunakan tangan. Mudah dibantah, sangat
berbahaya dijaman sekarang ini yang bisa saja
dituntut secara hukum.
12. SIAPKAN PERALATAN
INVESTIGASI
Diantaranya:
Alat tulis: pulpen/pensil dan note book
Kamera photo + film berwarna + baterai
Handycam + Kaset + full baterai
Tape recorder + kaset + baterai secukupnya
Penggaris/mistar
Sarung tangan karet
Kantong plastik, amplop
GPS dan peta contour
Peralatan pendukung yang diperlukan (sesuai
kondisi dan kebutuhan lapangan) seperti senter,
obat-obatan dll
13. TIPS MELAKUKAN WAWANCARA
Selama Wawancara
Lakukan perkenalan diri seperlunya.
Perkenalkan masalah yang akan ditanyakan,
sehingga narasumber tahu alasan dirinya
dijadikan narasumber.
Bangun hubungan dan kepercayaan dengan
orang yang kita wawancarai, karena orang yang
kita wawancarai belum tentu merespon sesuai
dengan yang kita harapkan.
Harus memperhatikan perasaan sensitif yang
ditunjukkan dengan emosi individu dengan
informasi awal yang diminta. Jangan
memojokkan narasumber
Catat atau rekam hasil wawancara. Apabila
mencatat dapat membuat takut saksi, sebaiknya
minta izin dan jelaskan mengapa anda harus
14. TIPS MELAKUKAN
WAWANCARA
Pelajari seni menjadi pendengar yang baik.
Biarkan saksi menceritakan dengan caranya
Cegah pertanyaan yang sifatnya menuntun.
Jadi utamakan menggunakan bentuk
pertanyaan terbuka.
Jangan menjanjikan hasil atau hadiah. Jelaskan
bahwa testimoninya akan membantu korban
serupa lainnya.
Usahakan untuk mendapatkan saksi atau
sumber informasi lainnya dari orang yang kita
wawancarai.
15. TIPS MELAKUKAN WAWANCARA
Setelah Wawancara
Anda harus mengecek apakah semua poin sudah
terpenuhi. Dia harus membuat list mengenai
saksi-saksi lain yang dia peroleh dari orang yang
telah diwawancarainya.
Jika lebih dari satu orang (tim) yang terlibat dan satu
dari mereka dapat melakukan wawancara dengan
bebas, sehingga dapat membantu cross check
catatan-catatan diantara mereka.
menyusun laporan investigasi yang komprehensif dan
terukur sehingga bisa digunakan sampai pada
tingkat penyelidikan resmi. Namun untuk bisa
melakukan ini ada sejumlah langkah yang harus
16. Setelah Wawancara
Pe rtam a : mengelompokkan semua informasi yang
diperoleh berdasarkan bentuknya, termasuk disini
memproses seluruh informasi elektronik menjadi
bahan yang mudah untuk dibaca. Misalnya
rekaman wawancara harus segera ditranskrip,
memperjelas gambar-gambar yang dilukiskan oleh
para saksi, dan lain sebagainya.
Ke dua : menyusun informasi-informasi yang
diperoleh berdasarkan urutan waktu kejadian,
yaitu dari sebelum kejadian, saat kejadian dan
setelah kejadian.
17. Setelah Wawancara
Ke tig a : mengidentifikasi apakah kasus-kasus yang
didapat memiliki hubungan satu sama lain atau
terpisah. Jika memiliki hubungan, maka kelompokkan
kasus-kasus tersebut ke dalam peristiwa besar yang
memayunginya.
Ke e m pat : mengelompokkan bukti-bukti fisik dan
kesaksian para saksi yang sudah diperjelas di langkah
kedua yakni menurut urutan peristiwa besar yang telah
dibuat. Periksa berulang-ulang untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dan sesuai dengan data.
Usai wawancara, sampaikan ucapan terima kasih
kepada narasumber. Ketik (transkrip) catatan
wawancara anda secepat mungkin
Jgn gunakan asumsi pribadi untuk menyimpulkan
18. HASIL PENDOKUMENTASIAN
Penggunaan Langsung: pendampingan hukum, mencari
orang hilang, kerja-kerja pencegahan pelanggaran lebih
lanjut, dsb.
Penggunaan ditingkat:
Lokal
Pengorganisasia, petisi/siaran pers dan bentuk2
mobilisasi/kampanye lokal lainnya, pendidikan HAM, dsb.
Nasional
Pengorganisasian, petisi/siaran pers dan bentuk2
mobilisasi/kampanye lokal lainnya, pendidikan HAM, dsb
Internasional
Country report LSM internasional, himbauan aksi, dan
berbagai bentuk tekanan internasinal, laporan alternatif ke
19. Materi di buat oleh
Wahyu dwi pranata
Pernah aktif Muria Research Center Indoensia
(2014-2016)
Sekjen (Perhimpunan Pers Mahasiswa
Indonesia)PPMI Dewan Kota Muria (2015-2017)
CEO Kudus Smart City OpenLabs (2017 -
Sekarang)
Redaktur di Respirasi.com
Aktif menulis di beberapa media