Dokumen tersebut membahas proses manajemen risiko yang meliputi penetapan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, perlakuan risiko, komunikasi dan konsultasi, serta pemantauan. Proses identifikasi risiko dilakukan untuk menghasilkan daftar risiko yang mungkin terjadi beserta penyebabnya. Selanjutnya risiko-risiko tersebut akan dianalisis untuk mengetahui besaran dampaknya dan kemungkinan terjadinya.
Dokumen tersebut membahas konsep dan implementasi penilaian risiko sistem pengendalian intern pemerintah. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pembelajaran untuk memahami konsep risiko dan implementasi penilaian risiko sesuai peraturan pemerintah. Dokumen tersebut juga membahas metodologi pembelajaran dan pokok bahasan mengenai konsep risiko, penilaian risiko, metodologi penilaian risiko, dan hal-hal yang perlu dibangun dalam implementasi penila
Teknik evaluasi risiko_183984910193847.pptxYukikoKaminari
油
Teknik evaluasi risiko dalam penangaan risiko kesehatan dan keselamatan kerja. K3 merupakan upaya pencegahan dapengenadlian kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Penilaian risiko merupakan salah satu upaya dalam perencanaan program K3
Dokumen tersebut membahas tentang proses manajemen risiko yang terdiri dari empat tahapan yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan penanganan risiko. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara sistematis dan kolaboratif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial, menganalisis dampak dan kemungkinan terjadinya risiko, mengevaluasi risiko berdasarkan
Identifikasi, Analisis & Pengukuran RISIKO _Materi Training "MANAJEMEN RISIKO"Kanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi, analisis, dan pengukuran risiko dalam manajemen risiko. Proses identifikasi risiko merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi potensial risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Langkah selanjutnya adalah analisis risiko untuk memahami risiko tersebut lebih dalam. Setelah itu dilakukan pengukuran risiko untuk mengetahui besaran dampak dari risiko ter
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko rumah sakit, termasuk definisi risiko, tujuan manajemen risiko di rumah sakit, jenis-jenis risiko yang ada di rumah sakit seperti risiko klinis dan non-klinis, serta proses identifikasi risiko yang harus dilakukan dalam manajemen risiko rumah sakit."
Manajemen resiko perusahaan asuransi melibatkan identifikasi, analisis, dan pengendalian berbagai risiko yang dihadapi perusahaan. Beberapa teknik pengendalian risiko meliputi transfer risiko ke pihak lain, mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, atau menerima sebagian risiko. Implementasi manajemen risiko perlu dukungan manajemen puncak dan disosialisasikan ke seluruh jajaran perusahaan.
Teknik evaluasi risiko_183984910193847.pptxYukikoKaminari
油
Teknik evaluasi risiko dalam penangaan risiko kesehatan dan keselamatan kerja. K3 merupakan upaya pencegahan dapengenadlian kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Penilaian risiko merupakan salah satu upaya dalam perencanaan program K3
Dokumen tersebut membahas tentang proses manajemen risiko yang terdiri dari empat tahapan yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan penanganan risiko. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara sistematis dan kolaboratif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial, menganalisis dampak dan kemungkinan terjadinya risiko, mengevaluasi risiko berdasarkan
Identifikasi, Analisis & Pengukuran RISIKO _Materi Training "MANAJEMEN RISIKO"Kanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi, analisis, dan pengukuran risiko dalam manajemen risiko. Proses identifikasi risiko merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi potensial risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Langkah selanjutnya adalah analisis risiko untuk memahami risiko tersebut lebih dalam. Setelah itu dilakukan pengukuran risiko untuk mengetahui besaran dampak dari risiko ter
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko rumah sakit, termasuk definisi risiko, tujuan manajemen risiko di rumah sakit, jenis-jenis risiko yang ada di rumah sakit seperti risiko klinis dan non-klinis, serta proses identifikasi risiko yang harus dilakukan dalam manajemen risiko rumah sakit."
Manajemen resiko perusahaan asuransi melibatkan identifikasi, analisis, dan pengendalian berbagai risiko yang dihadapi perusahaan. Beberapa teknik pengendalian risiko meliputi transfer risiko ke pihak lain, mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, atau menerima sebagian risiko. Implementasi manajemen risiko perlu dukungan manajemen puncak dan disosialisasikan ke seluruh jajaran perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi audit intern, meliputi pengertian dan jenis komunikasi audit intern, teknik komunikasi seperti wawancara dan komunikasi tertulis, serta komunikasi selama pelaksanaan audit antara auditor dengan tim audit, auditan, dan pihak lain.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
2. Peserta diklat mampu melakukan
reviu efektivitas penerapan MR dan
memberikan saran/rekomendasi atas
implementasi strategi manajemen
risiko organisasi
*Pendalaman atas materi pengelolaan risiko
yang telah disusun dalam Modul TKMRPI
Kompetensi
Dasar
6. UNSUR UNSUR RISIKO
Peristiwa
Probabilitas Terjadinya
Dampak Peristiwa
7. RISIKO APA YANG ANDA HADAPI?
Anda mengharapkan tiba di lokasi Diklat untuk mengikuti
Diklat tepat waktu
Diskusikan
dengan teman
Kira-kira
risikonya apa?
Apa itu risiko?
8. ILUSTRASI RISIKO
TUJUAN: Tiba di Pusdiklat untuk mengikuti Diklat tepat waktu
Gagal berangkat dari kota tujuan
Terlambat dan melewatkan
diklat
Tidak ada makanan dalam
pesawat sehingga kelaparan
Ketinggalan pesawat
Cuaca buruk yang membuat
pesawat tidak dapat berangkat
X Ini hanya kebalikan dari tujuan
X Ini adalah pernyataan dampak dari
risiko, bukan risiko itu sendiri
X Ini bukan risiko terhadap
pencapaian tujuan / tujuannya
berbeda
V Ini adalah risiko, yang dapat
dikendalikan dengan memastikan
masih banyak waktu untuk
mencapai bandara
V Ini adalah risiko, yang tidak dapat
dikendalikan, namun kita dapat
membuat rencana kontinjensinya
9. KONSEP
GRC
Struktur tata kelola yang
baik bertujuan untuk
memenuhi kepentingan
stakeholders.
Memberikan arah
pelaksanaan aktivitas harian
Manajemen
risiko: identifikasi
dan mitigasi risiko
Pengendalian intern
sebagai respon
terhadap risiko
10. HUBUNGAN MR DAN PP 60
Risk
Assessment
Internal
Control
System
Governance
Risiko (penilaian risiko) merupakan
bagian dari sistem pengendalian
internal, dan sistem pengendalian
internal tersebut merupakan bagian
integral dari tata kelola organisasi
Aktivitas tata kelola yang efektif
mempertimbangkan risiko pada saat
menyusun strategi.
Manajemen risiko didasarkan pada tata
kelola yang efektif (misalnya, tone at
the top, selera risiko dan toleransi
risiko, budaya risiko, dan pengawasan
manajemen risiko).
Tata kelola yang efektif juga bergantung
pada pengendalian internal dan
komunikasi efektivitas pengendalian-
pengendalian tersebut kepada
manajemen
13. Penetapan
Konteks
Penetapan konteks:
Konteks ekstern dan intern
Penetapan tujuan
Penetapan Ruang Lingkup:
Kejelasan ruang lingkup yang menjadi
cakupan, sasaran yang relevan, keselarasan
dengan sasaran organisasi.
Kriteria:
Kriteria dampak, kriteria kemungkinan,
akseptabilitas
Penetapan konteks adalah tahap
penentuan parameter internal dan
eksternal, lingkup kerja, dan kriteria
risiko.
Penetapan konteks sebagai
dasar/pijakan bagi proses selanjutnya.
14. 1. Penetapan konteks eksternal - internal
Eksternal analisis Lingkungan politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum,
teknologi, alam, serta persepsi dan nilai para pemangku kepentingan eksternal
Internal keselarasan MR dengan budaya, proses dan struktur organisasi
kapabilitas organisasi; sistem informasi dan komunikasi; struktur organisasi;
kebijakan, sasaran, strategi; persepsi, nilai dan budaya organisasi;
2. Penetapan konteks manajemen risiko
Menentukan sasaran, tujuan, strategi, dan kebijakan manajemen risiko; lingkup
dan luas cakupan manajemen risiko; sumber daya yang diperlukan; jadwal waktu
penyelesaian; dokumentasi dan catatan yang harus dibuat.
3. Penetapan kriteria risiko
Dengan mempertimbangkan kriteria operasional, teknis, keuangan, hukum,
sosial, lingkungan, budaya dan kriteria lainnya, tergantung kebijakan internal,
tujuan dan sasaran organisasi
LANGKAH PENETAPAN KONTEKS
15. Contoh Kriteria dan Skala Kemungkinan
Terjadinya Risiko
No Kriteria
Kemungkinan
Definisi Kriteria Kemungkinan Skala
Nilai
1 Jarang Sekali Kecil kemungkinan tetapi tidak diabaikan 1
Probabilitas rendah, tetapi lebih besar
dari pada nol
Mungkin terjadi sekali dalam 25 tahun
2 Jarang Probabilitas kurang dari pada 50%, tetapi
masih cukup tinggi
2
Mungkin terjadisekali dalam 10 tahun
3 Sering Mungkin tidak terjadi atau peluang 50/50 3
Mungkin terjadi kira-kira sekali dalam
setahun
4 Sangat Sering Kemungkinan terjadi > 50% 4
Dapat terjadi beberapa kali dalam
setahun
16. Contoh Kriteria dan Skala Dampak Terjadinya Risiko
No
Kriteria
Dampak Definisi Kriteria Dampak
Skala
Nilai
1
Rendah
Sekali
Cukup mengganggu jalannya pelayanan
1
Kerugian diatas Rp.25.000.000,- sampai Rp.50.000.000,-
Berdampak pada pandangan negatif terhadap institusi dalam skala lokal
(masuk dalam pemberitaan media lokal)
2 Rendah
Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan
2
Kerugian yang terjadi diatas Rp.100.000.000,- sampai Rp.500.000.000,-
Berdampak pada pandangan negatif terhadap institusi dalam skala
nasional (masuk dalam pemberitaan media nasional)
3 Tinggi
Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapi kurang dari 1 minggu
3
Kerugian yang terjadi diatas Rp.500.000.000,- sampai Rp.1.000.000.000,-
Merusak citra institusi dalam skala nasional (telah masuk dalam
pemberitaan nasional)
4
Tinggi
Sekali
Terganggunya pelayanan lebih dari 1 minggu
4
Kerugian yang terjadi diatas Rp.1.000.000.000,-
Merusak citra institusi dalam skala nasional, penggantian pucuk
pimpinan instansi secara mendadak
17. Contoh Kriteria Penerimaan Risiko
Tingkat
Risiko
Kriteria untuk Penerimaan Risiko Yang
Bertanggung
Jawab
1 4 Dapat diterima Kepala Bidang
5 8
Diperlukan pengendalian
yang cukup
Kepala Bidang
9 12
Harus menjadi perhatian manajemen
dan diperlukan pengendalian yang
sangat baik
Kepala Instansi
13 16
Tak dapat diterima. Jika harus
dterima,diperlukan pengendalian yang
sangat baik
Kepala Daerah
18. Identifikasi risiko bertujuan untuk mengidentifikasi seluruh jenis
risiko yang berpotensi menghalangi, menurunkan, atau menunda
tercapainya sasaran Unit Pemilik Risiko yang ada dalam organisasi.
Proses ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi lokasi, waktu,
sebab dan proses terjadinya peristiwa risiko yang dapat
menghalangi, menurunkan, atau menunda tercapainya sasaran
Identifikasi Risiko
19. Contoh Kertas Kerja Identifikasi Risiko
No
Risiko Penyebab
Dapat/Tidak
Dapat
Dikendaliakan
Dampak
Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Pihak
yang
Terkena
1 2 3 4 5 6 7 8
Unit Kerja :
Tujuan :
20. Identifikasi
Risiko
Teknik Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko merupakan
tahap untuk mengenali
seluruh aktivitas entitas,
bertujuan untuk mengenali
faktor-faktor risiko.
Hasil dari identifikasi risiko
adalah daftar risiko atau risk
register.
Seluruh risiko teridentifikasi
dikategorikan berdasarkan
klasifikasi tertentu.
Tahap ini merupakan
tanggung jawab masing-
masing pemilik risiko
Interviu kepada pemilik risiko
Survei kepada responden
Reviu dokumen
Reviu target kinerja
Workshop
Brainstorming
FGD
Pengalaman lalu
Praktik di lapangan
Pengetahuan terbaru
Investigasi kasus
dsb
21. Analisis risiko bertujuan untuk mengetahui profil dan peta dari
risiko-risiko yang ada di organisasi dan akan digunakan dalam
proses evaluasi dan strategi penanganan risiko.
Proses analisis risiko dilakukan dengan cara mencermati sumber
risiko dan tingkat pengendalian yang ada serta dilanjutkan dengan
menilai risiko dari sisi konsekuensi (Impact) dan kemungkinan
terjadinya (likelihood).
Analisis Risiko
23. Analisis
Risiko
Analisis risiko bertujuan
untuk mengetahui
profil dan peta risiko
yang ada di organisasi
yang akan digunakan
dalam proses evaluasi
risiko
Proses analisis risiko
dengan mencermati
sumber risiko dan
tingkat pengendalian
yang ada untu
menentukan tingkat
dampak dan
kemungkinan
Dokumen-dokumen terdahulu
Pengalaman yang relevan
Praktik terbaik yang ada
Literatur yang relevan
Survei kepuasan publik
Eksperimen dan prototipe
Pertimbangan dari ahli/pakar
Brainstorming
Sumber Analisis Risiko
24. 24
* Nilai-nilai dalam cell
bukanlah perkalian,
namun hasil
pemrioritasan.
Peta Risiko
menggambarkan
secara visual tingkat
masing-masing risiko
yang teridentifikasi
PETA
RISIKO
25. Evaluasi risiko bertujuan untuk menetapkan prioritas
risiko yang telah diidentifikasi dan dianalisis.
Evaluasi risiko dilakukan agar para pengambil keputusan di
organisasi bisa mempertimbangkan perlu tidaknya
dilakukan penanganan risiko lebih lanjut serta prioritas
penanganannya.
Evaluasi Risiko
26. EVALUASI
RISIKO
Evaluasi risiko bertujuan untuk:
mengetahui prioritas risiko,
menentukan respon risiko.
Evaluasi risiko
mempertimbangkan selera risiko.
Prioritasi dapat berdasarkan level
atau:
Besar dampak penanganan
terhadap konteks yang lebih
luas
Kemungkinan suatu
peristiwa tertentu
Efek kumulatif dari beberapa
peristiwa.
Tingkat ketidakpastian level
risiko pada tingkat keyakinan
tertentu
28. Proses penanganan risiko bertujuan menentukan jenis penanganan
yang efektif dan efisien untuk suatu risiko.
Penanganan risiko dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai opsi
penanganan risiko yang tersedia dan memutuskan opsi penanganan
risiko yang terbaik yang dilanjutkan dengan pengembangan rencana
mitigasi risiko.
Penanganan Risiko
31. PROSES
PENANGANAN/
PERLAKUAN
RISIKO
Identifikasi Opsi Penanganan
Hindari, terima, kurangi
konsekuensi/dampak, kurangi
frekuensi, bagi risiko
Evaluasi Opsi Penanganan
Opsi yang dipilih harus selaras dengan seluruh tujuan
organisasi dan kriteria evaluasi risiko
Unsur kepraktisan dan kelangsungannya
Biaya dan kemungkinan penerapan
Pemilihan Opsi Penanganan
Cost and benefit analysis, periode
pelaksanaan, ketidakpastian
kondisi masa depan, ekspektasi
sosial, adanya penolakan
penanganan risiko.
Penyiapan Rencana Penanganan
Untuk memastikan kesuksesan langkah penanganan
risiko dan mengendalikan langkah penanganan.
Rencana penanangan harus: mengidentifikasi tanggung
jawab, jadwal, outcome, anggaran, pengukuran kinerja,
dan proses reviu; mencakup mekanisme untuk menilai
dan memonitor efektivitas langkah penanganan risiko;
mendokumentasikan bagaimana opsi yang dipilih
diimplementasikan.
Penilaian risiko residual
Risiko residual harus
terdokumentasikan dan
senantiasa dimonitor dan direviu
Penanganan risiko bertujuan untuk
menentukan jenis penanganan
yang efektif dan efisien.
Proses penanganan risiko:
Identifikasi opsi penanganan
Evaluasi opsi penanganan
Pemilihan opsi penanganan
Penyiapan rencana penanganan
Implementasi penanganan
Penilaian risidual risk
33. MONITORING
& REVIU
Tujuan
monitoring
dan reviu:
Memastikan langkah
penanganan risiko
dilaksanakan sesuai
rencana
Mengantisipasi
adanya perubahan
risiko yang bersifat
mendadak yang
dapat berpengaruh
pada profil risiko
Mengetahui kondisi
akhir dari profil risiko
dalam satu unit kerja Mengetahui adanya
penyimpangan atau
perbedaan antara
harapan dengan
kenyataan atas
proses MR
Menentukan langkah
selanjutnya yang
diperlukan, terkait
dengan proses MR
Monitoring dan reviu
dilakukan dengan cara
memantau efektivitas
rencana penanganan
risiko, strategi, dan sistem
manajemen risiko.
Monitoring terus menerus
dan Reviu periodik
35. KOMUNIKASI
& KONSULTASI
Komunikasi dan konsultasi melekat di
setiap tahap proses manajemen risiko.
Komunikasi internal maupun eksternal
yang efektif penting untuk memastikan
bahwa pihak-pihak yang bertanggung
jawab atas implementasi MR mengerti
dasar pengambilan keputusan dan
mengapa kegiatan diperlukan.
36. DOKUMENTASI
MANAJEMEN
RISIKO Proses Dokumen Terkait
Menetapkan konteks 1. Kebijakan/piagam MR
2. Kriteria Evaluasi Risiko
Identifikasi, analisis, dan evaluasi
risiko
1. Daftar Hasil Identifikasi Risiko
2. Matriks Analisis Risiko
3. Asumsi, metode, dan sumber daya yang
digunakan
Memberi tanggapan/respon dan
perlakuan/treatmen atas risiko
Daftar rencana tindak/mitigasi risiko (tanggapan
dan perlakuan terhadap risiko)
Monitoring dan reviu serta
melakukan komunikasi dan
konsultasi
1. Daftar Hasil Pemantauan Risiko
2. Laporan Status dan Kemajuan serta
Rekomendasi Penyempurnaan Hasil Monev
3. Catatan Komunikasi dan Konsultasi
Tiap tahap proses MR harus
didokumentasikan secara layak
Dokumentasi meliputi:
Asumsi
Metode
Sumber data
Analisis
Hasil
Alasan pengambilan
keputusan
38. MANAJEMEN
RISIKO INTEGRATIF
Terintegrasi dalam proses manajemen risiko dan aktivitas
keseharian
Penanganan risiko masing-masing unit kerja melihat
keterkaitan dampak dengan unit kerja yang lain
Memiliki alur pikir yang menunjukkan keterkaitan antara
prinsip, kerangka, dan proses pengelolaan risiko
Proses yang berulang, berkelanjutan, dan melekat pada
praktik atau proses bisnis yang ada
Mengaitkan pengelolaan risiko pada tingkatan strategis,
taktis, dan operasional untuk pengambilan keputusan
Definisi :
Proses yang sistematis,
proaktif, berkelanjutan untuk
memahami, mengelola, dan
mengomunikasikan risiko dari
perspektif organisasi secara
keseluruhan (Heinz Peter Berg,
2010)
41. MANAJEMEN RISIKO
YG EFEKTIF
Proses
Pelibatan
Stakeholder
Penetapan
Pemilik Risiko
secara jelas
Identifikasi Risiko
lebih awal
Pertimbangkan
risiko strategis &
operasional
Outcome
Kualitas perencanaan
lebih baik
Berkurangnya
keterkejutan yg
biayanya mahal
Perbaikan alokasi
sumber daya
Meningkatkan kinerja
secara umum
Berkembangnya
budaya organisasi yg
positif
PENGHALANG EFEKTIVITAS
MANAJEMEN RISIKO
Alokasi waktu dan sumber daya
tidak memadai
Dukungan pimpinan puncak
terhadap budaya risiko kurang
memadai
Kesulitan identifikasi risiko
(terutama risiko baru dan risiko
lintas instansi)
Tidak ada penilaian dari pihak
independen
Pemilik dan penanggung jawab
risiko tidak jelas
Perlakuan risiko berlebihan atau
kurang memadai
Dokumentasi risiko berlebihan dan
tidak perlu
42. CHAMPION
MANAJEMEN
RISIKO
peningkatan kesadaran atas teknik-teknik, praktik dan proses MR
kesamaan pemahaman risiko strategis dan operasional
pengelolaan risiko untuk fungsi-fungsi bisnis yang telah dialihtugaskan
(outsourced)
identifikasi dan pelaporan risiko kepada manajemen dengan materi yang
tepat
kesadaran aplikasi pengelolaan risiko dalam peran-peran individu dan
memberi advis kepada manajemen
pandangan yang luas atas hubungan antara risiko-risiko tingkatan
organisasi, lintas organisasi dan pemerintah
Pejabat senior dengan
pengetahuan MR yang
ditunjuk organisasi untuk
memberi asistensi proses
integrasi manajemen risiko
dengan budaya organisasi.
Tanggungjawabnya adalah
mendorong terciptanya
budaya risiko untuk
mendukung:
43. METODE MENGELOLA RISIKO
Berdasarkan:
KELOMPOK RISIKO
Risiko Strategis
Analisis SWOT
Analisis PEST
Risiko Operasional
Net Present Value (NPV)
Internal Rate of Return (IRR)
Cost Benefit Analysis
Risk and Control Self
Assessment (RCSA)
PROSES MR
Identifikasi Risiko:
Facilitated Brainstorming, wawancara, Delphi, sewa
konsultan, Evaluasi Teknis, perbandingan dg pengalaman,
Prompt & checklist, network analysis (path),
Decomposition, probabilitas & pohon keputusan, product
approach, HAZOP
Analisis Risiko:
Terkait keterlambatan: PERT, analisis Monte Carlo,
Controlled Interval Memory,
Terkait Dampak: Evaluasi Probabilitas Sederhana, Analisis
sensitivitas, Fault Tree A, Event Tree A, Life Cycle Cost
Analysis
46. Brainstorming
Reviu
MRI
Reviu
Risiko
?
Manajemen risiko bukan sekedar reviu atas risiko. Organisasi
perlu melakukan reviu atas kapabilitas manajemen risiko dan
sistem tata kelolanya untuk meyakinkan bahwa organisasi telah
mewujudkan implementasi manajemen risiko yang efektif dan
memadai untuk mencapai tujuan organisasi. Auditor Intern dapat
memberikan asistensi untuk meyakinkan bahwa kerangka manajemen
risiko organisasi beroperasi secara efektif dan juga dapat memberi
bimbingan dalam mengembangkan, memelihara, dan mereviu kerangka
yang diimplementasikan.
47. REVIU MRI
STRATEGI DAN
KERANGKA MR
PROSES MRI
Penetapan Konteks
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Evaluasi Risiko
Penanganan Risiko
Monitoring dan reviu
Komunikasi dan
konsultasi
Dapat dilakukan dengan kuesioner yg
bisa dijawab secara kualitatif atau
menggunakan skala likert. Ilustrasi
pertanyaan disediakan di modul
Ketepatan Strategi MR
Efektivitas Implementasi MR
Integrasi MR ke Tata Kelola dan
Manajemen strategi
PELAPORAN RISIKO
Prinsip Pelaporan Risiko:
Akurasi
Komprehensif
Kejelasan dan Manfaat
Frekuensi
Distribusi
48. Reviu Ketepatan Strategi MR
Selaras dengan sifat,
lingkup, frekuensi dan
tingkatan risiko
Sejalan dengan rerangka
manajemen risiko yang
tepat
memampukan organisasi
untuk:
Mengidentifikasikan
dampak potensial
terhadap organisasi,
pemerintah dan/atau
masyarakat;
Memiliki ukuran-
ukuran yang memadai
dan praktis guna
menangani dampak-
dampak tersebut.
Daftar Pertanyaan : hal 39 Modul
50. Reviu Integrasi MR GG & MS
Daftar Pertanyaan : hal 42-44 Modul
1. Pengelolaan risiko diterapkan sebagai bagian perencanaan strategis
dan bisnis pada semua tingkatan kritis dari organisasi.
2. Memadukan indikator-indikator untuk risiko dan manajemen risiko
di dalam struktur tata kelola dan manajemen
3. Mampu meyakinkan pimpinan organisasi untuk:
a) memperoleh informasi yang jelas tentang daftar risiko
organisasi,
b) mengonfirmasi bahwa strategi MR dilaksanakan secara efektif,
c) berpartisipasi langsung secara total dalam penyiapan dan reviu
strategi MR,
d) memiliki metode untuk:
menetapkan sasaran pengelolaan risiko dan outcome yang
diinginkan,
mengalokasikan sumber daya yang tepat dan cukup
51. Reviu Penetapan Konteks
Penentuan batasan penerapan manajemen risiko
(penetapan area permainan pengelolaan risiko),
dengan mempertimbangkan:
Lingkungan eksternal dan internal,
Profil risk,
Tingkat risk appetite dan risk tolerance,
Matrik dan tanggungjawab risiko, dan
Rencana kelangsungan hidup bisnis.
Environmental
Scanning
metode untuk identifikasi
emerging risks
Daftar Pertanyaan : hal 47-48 Modul
(Organisasi, Lintas Organisasi, dan Pem scr overall)
52. Reviu Identifikasi, Analisis & Evaluasi Risiko
Daftar Pertanyaan
a. Reviu Identifikasi Risiko: hal 49-50 Modul (Organisasi,
Lintas Organisasi, dan Pemerinta secara menyeluruh)
b. Reviu Analisis Risiko : hal 52 Modul
c. Reviu atas Evaluasi Risiko : hal 53 Modul
Daftar Risiko
Kualitatif
Semi kuantitatif
Kuantitatif
Analisis Peta
Risiko
Evaluasi Risiko:
a. Lingkungan inter dan extern
b. Selera risiko
c. Biaya/manfaat penanganan risiko
53. Reviu atas Perlakuan Risiko
Keberhasilan penanganan risiko akan mencegah timbulnya
dan meminimalkan dampak timbulnya risiko
Tingkatan
Organisasi
Lintas Organisasi
Pemerintah
Menyeluruh
Daftar Pertanyaan : hal 54-55 Modul
(Organisasi, Lintas Organisasi, dan Pem scr overall)
54. Reviu atas Pemantauan
Mengetahui apakah risiko masih ada
(exist), ataukah terdapat risiko yang
baru, apakah terdapat perubahan dalam
hal kemungkinan terjadinya atau
dampak risiko dan untuk menilai
kembali prioritas risiko
Daftar Pertanyaan : hal 56-57 Modul
(Organisasi, Lintas Organisasi, dan Pemerintah secara menyeluruh)
Alat
bantu
KRI
KPI
Indikator pemicu risiko atas kinerja
organisasi. (peringatan dini
kejadian potensial yang dapat
mengganggu keberlanjutan
aktivitas )
55. Pelaporan Risiko & Prinsip Penyusunan
Komunikasi risiko dan dampaknya
Fokus pada bagaimana risiko memberi
dampak kepada profil risiko masing-
masing unit kerja dan organisasi secara
keseluruhan
Prinsip
Akurat
Komprehensif
Kejelasan &
Manfaat
Frekuensi
Distribusi
56. Reviu Pelaporan Risiko
Pertanyaan Kuesioner:
Apakah organisasi telah menetapkan sistem dan prosedur pelaporan risiko? Misalnya
menyangkut materi minimal, format laporan, mekanisme distribusi dan penanggung jawab
laporan.
Apakah organisasi selalu mendistribusikan laporan kepada pihak terkait dalam hal pengelolaan
risiko?
Apakah selalu dilakukan diskusi atas laporan risiko di tingkatan pimpinan?
Apakah rekomendasi dalam laporan selalu ditindaklanjuti?
58. Risiko Operasional
Merupakan kerugian akibat ketidakcukupan
atau kegagalan proses internal, pegawai,
sistem atau dari kejadian eksternal.
Proses pengelolaan risiko operasional pada
prinsipnya merupakan derivasi dari proses
manajemen risiko organisasi dengan tujuh
elemen kritis dalam prosesnya.
60. No Komponen Tujuan: Meyakini
1 Risk Appetite/
selera risiko
Operational RA yg memadai telah ditetapkan
pimpinan dan direviu periodik
2 Governance Governance yang memadai diterapkan senior
management dan disetujui Pimpinan Puncak
3 MRO Policy MRO Policy yg terpadu dengan MRI diterapkan dan
diupdate
4 Identifikasi
dan Verifikasi
Pelaksanaan Identifikasi dan Verifikasi Risiko
Operasional telah dipastikan senior managements
5 Pelaporan
dan
Pemantauan
Elemen, proses, dan distribusi pelaporan risiko
operasional telah memadai
6 Control &
Mitigation
Lingkungan pengendalian kuat; kebijakan-proses-
sistem- ukuran- strategi mitigasi risiko dan transfer
risiko memadai.
7 Risk Culture Pimpinan puncak memiliki semangat/tanggung
jawab kuat dalam membangun budaya risiko
8 External
Reporting
MRO framework telah memungkinkan stakeholder
eksternal memastikan MRO telah efektif
mengidentifikasi, mengukur, memantau, memitigasi
risiko
REVIU MR
OPERASIONAL
SECARA UMUM
Risiko Operasional didefinisikan oleh
Basel Committee on Banking Supervision
sebagai kerugian akibat ketidakcukupan
atau kegagalan proses internal, pegawai,
sistem atau dari kejadian eksternal
61. Menilai efektivitas implementasi
pengelolaan risiko operasional
Selera Risiko (Risk appetite)
Apakah pimpinan telah menetapkan suatu selera risiko (risk
appetite) yang menggambarkan sifat, tipe dan tingkatan risiko
operasional, dan apakah hal ini direviu secara periodik?
Governance
Apakah pejabat senior menerapkan tata kelola yang transparan,
efektif dan kuat dalam hal pembagian tanggung jawab dan
mendapat persetujuan pimpinan puncak?
Kerangka Kebijakan
Apakah organisasi mengembangkan dan mengimplementasikan
seperangkat kebijakan tentang risiko operasional yang terintegrasi
penuh ke dalam proses manajemen risiko secara keseluruhan?
62. Menilai efektivitas implementasi
pengelolaan risiko operasional
Identifikasi dan Verifikasi
Apakah pejabat senior memastikan bahwa terlah dilakukan
identifikasi dan verifikasi tentang risiko operasional yang
inheren terhadap semua produk, aktivitas, proses dan sistem
yang material?
Pelaporan dan Pemantauan
Apakah pejabat senior memastikan penerapan atas suatu
proses untuk memantau profil risiko institusi dan material
exposure mengenai kerugian operasional?
63. Menilai efektivitas implementasi
pengelolaan risiko operasional
Control and Mitigation
Apakah institusi memiliki lingkungan pengendalian yang kuat dan
menggunakan kebijakan, proses, dan sistern, ukuran-ukuran yang
memadai, dan strategi mitigasi risiko dan transfer risiko yang memadai?
Risk Culture
Apakah pimpinan puncak memacu semangat untuk tanggung jawabnya
demi terbangunnya budaya risiko yang kuat?
External Reporting
Apakah institusi telah menerbitkan kerangka manajemen risikonya
dengan suatu cara sehingga para stakeholder-nya dapat menentukan
bahwa kerangka tersebut mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan
memitigasi risiko secara efektif?
64. Identifikasi Areas of Imprevement
Pengelolaan Risiko Unit Kerja
Unit Kerja
Tujuan
Risiko-Risiko
Unit Kerja
Pengelolaan Risiko
Unit Kerja yg Efektif
Residual Risk Unit
Kerja < Risk
Appetite
Operasi Unit
Kerja
Organisasi
Tujuan Org
Unit Kerja
Keuangan
Unit Kerja
Kepegawaian
Manajemen
Aset
Teknologi
Informasi
Unit Kerja
Lainnya
REVIU RISIKO
OPERASIONAL UNIT KERJA
Pendekatan Reviu
Operasional menggunakan
Pendekatan Siklus seperti
halnya yang tertuang dalam
Manajemen Sumber Daya
Organisasi
65. RISIKO UNIT KERJA Keuangan
Beberapa risiko yang dapat terjadi diuraikan
sesuai proses bisnis unit kerja keuangan, seperti
berikut ini.
1. Perencanaan, risiko yang mungkin timbul
misalnya risiko perencanaan keuangan tidak
berdasarkan rencana program.
2. Perolehan dana, risiko yang mungkin timbul
misalnya risiko ketidakcukupan dana.
3. Pembelanjaan, risiko yang mungkin timbul
misalnya risiko pemborosan yang merugikan.
4. Pertanggungjawaban, risiko yang mungkin timbul
misalnya risiko laporan mistatement.
66. Pertanyaan penilaian efektivitas pengelolaan risiko operasional
unit kerja keuangan dalam proses perencanaan.
1) Apakah proses penganggaran telah dilaksanakan sesuai waktu yang
ditetapkan?
2) Apakah seluruh pemakai anggaran dilibatkan dalam proses?
3) Apakah anggaran disusun berdasarkan program?
4) Apakah terlihat hubungan program yang disusun dengan pencapaian
visi dan misi organisasi?
5) Apakah terdapat proses alignment perencanaan dengan visi dan misi
organisasi?
6) Apakah ditunjuk personel atau tim yang menguji alignment
perencanaan?
7) Apakah asumsi-asumsi yang digunakan telah tepat?
8) Apakah pihak-pihak yang seharusnya terlibat dalam penyusunan
rencana keuangan telah benar-benar terlibat?
9) Apakah terdapat fleksibilitas keuangan yang tepat?
10) Apakah pegawai secara rutin diikutkan diklat terkait pengelolaan
keuangan?
67. RISIKO UNIT KERJA Kepegawaian
Aktivitas utama pengelolaan sumber daya manusia
mencakup perekrutan dan seleksi, training dan
pengembangan, manajemen kinerja pegawai, manajemen
karir, sistem remunerasi, hubungan industrial dan
manajemen pemberhentian (separation management).
68. RISIKO UNIT KERJA Kepegawaian
Risiko-risiko pengelolaan sumber daya manusia yang sering
dihadapi a.l. perekrutan dan seleksi.
Risiko yang mungkin: risiko kegagalan memperoleh pegawai
yang tepat;
Pertanyaan untuk mereviu efektivitas pengelolaan risiko dalam
proses perekrutan dan seleksi:
1) Apakah penerimaan pegawai berdasarkan kebutuhan kompetensi
organisasi?
2) Apakah pelaksanaan perekrutan dilakukan oleh pihak yang
independen dan kompeten?
3) Apakah telah dilakukan analisis beban kerja menyeluruh sebelum
dilakukan perekrutan?
4) Apakah pelaksanaan perekrutan dan seleksi transparan?
69. RISIKO UNIT KERJA Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan area yang sangat
dinamis dan berkembang sangat pesat.
Kondisi tersebut mencerminkan pula risiko yang akan
dihadapi suatu organisasi.
Reviu meliputi:
- pengendalian umum dan
- pengendalian aplikasi
70. Contoh beberapa risiko yang dapat diidentifikasi adalah:
a.Risiko perencanaan, seperti risiko ketidaktepatan asumsi perencanaan.
b.Risiko pengadaan aset, seperti risiko barang tdk sesuai spesifikasi
c.Risiko penerimaan aset, seperti risiko barang tidak sesuai spesifikasi
(karena tidak diperiksa).
d.Risiko penggunaan aset, seperti risiko penggunaan aset tidak sesuai tupoksi.
e.Risiko pemanfaatan aset, seperti risiko hasil pemanfaatan tidak masuk ke kas daer
ah.
f. Risiko penyimpanan aset, seperti risiko kerusakan aset dalam penyimpanan.
g. Risiko penyaluran aset, seperti risiko barang tidak sesuai kebutuhan.
h. Risiko pengamanan aset, seperti risiko kehilangan barang.
i.Risiko penghapusan aset, seperti risiko penghapusan aset yang masih produktif.
j.Risiko pemindahtanganan aset, seperti risiko hasil pemindahtanganan tidak masuk kas
daerah
RISIKO UNIT KERJA Manajemen Aset
71. Contoh pertanyaan untuk menilai efektivitas manajemen risiko operasional
perencanaan aset:
Apakah perencanaan kebutuhan barang milik negara/daerah telah disusun
dalam rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah, setelah
memperhatikan ketersediaan barang milik daerah yang ada?
Apakah perencanaan kebutuhan barang milik daerah berpedoman pada
standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintahan daerah yang
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah dan standar harga yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah?
Apakah data kebutuhan aset telah didasarkan kepada kebutuhan unit kerja?
Apakah proses perencanaan kebutuhan telah memperhatikan pengadaan
tahun lalu?
Apakah asumsi-asumsi yang digunakan telah sesuai dengan kondisi pada saat
perencanaan?
Apakah perencanaan kebutuhan telah memperhatikan anggarannya?
Apakah rencana kebutuhan dan penganggaran telah mendapat reviu
secukupnya?
RISIKO UNIT KERJA Manajemen Aset
73. Maturity Level
Maturity level dari implementasi manajemen
risiko menunjukkan tingkat kematangan
implementasi manajemen risiko dalam suatu
organisasi
74. Basic. Organisasi mampu
memenuhi ekspektasi staeholder
internal dan eksternal dari sudut
pandang ketaatan minimal atau dari
perspektif pengendalian intern
Mature. Aktivitasaktivitas dan
teknikteknik manajemen risiko dijalankan
sehingga stakeholder lebih yakin bahwa
risiko dikelola secara proaktif. Proses
integrasi aktivitasaktivitas manajemen
risiko sedang berlangsung
Advanced. Manajemen risiko
dipandang sebagai sebuah alat strategis
untuk meningkatkan kinerja dan
merupakan suatu nilai utama dari
organisasi.
77. TUGAS KELOMPOK
Buku Kerja Kasus No 5
RISIKO dan PENGENDALIAN INTERN
Gunakan formulir lembar kerja penyelesaian kasus 5
(halaman39)
Diskusikan, paparkan