Dokumen tersebut membahas konsep dan implementasi penilaian risiko sistem pengendalian intern pemerintah. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pembelajaran untuk memahami konsep risiko dan implementasi penilaian risiko sesuai peraturan pemerintah. Dokumen tersebut juga membahas metodologi pembelajaran dan pokok bahasan mengenai konsep risiko, penilaian risiko, metodologi penilaian risiko, dan hal-hal yang perlu dibangun dalam implementasi penila
Dokumen tersebut membahas tentang evolusi pengelolaan risiko bisnis dan proses pengelolaan risiko, dimulai dari zaman kerajaan Hammurabi pada 2000 SM hingga era modern. Proses pengelolaan risiko meliputi identifikasi, analisis, perencanaan, dan monitoring risiko secara berkelanjutan. Pada era 1970-an, risiko mulai diakui sebagai bagian penting dalam manajemen bisnis dan proyek. Metode analisis risiko secara kuantitatif berkembang pada
Dokumen tersebut membahas tentang evolusi pengelolaan risiko bisnis dan proses pengelolaan risiko, dimulai dari zaman kerajaan Hammurabi pada 2000 SM hingga era modern. Proses pengelolaan risiko meliputi identifikasi, analisis, perencanaan, dan monitoring risiko secara berkelanjutan. Pada era 1970-an, risiko mulai diakui sebagai bagian penting dalam manajemen proyek dan bisnis. Metode analisis risiko secara kuantitatif berkembang pada
Teknik evaluasi risiko_183984910193847.pptxYukikoKaminari
油
Teknik evaluasi risiko dalam penangaan risiko kesehatan dan keselamatan kerja. K3 merupakan upaya pencegahan dapengenadlian kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Penilaian risiko merupakan salah satu upaya dalam perencanaan program K3
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar manajemen risiko, meliputi tujuan, ruang lingkup, dan proses manajemen risiko secara sistematis mulai dari penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, hingga komunikasi dan tinjauan risiko. Proses manajemen risiko merupakan bagian integral dari manajemen organisasi untuk mencapai perbaikan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran risiko dan manajemen risiko. Pengukuran risiko meliputi pengukuran keparahan dan frekuensi kerugian serta dampak kerugian. Manajemen risiko bertujuan mengurangi risiko pada tingkat yang dapat diterima melalui proses penetapan konteks, penilaian, dan penanganan risiko. Proses ini didukung komunikasi dan konsultasi serta dimonitor dan direview secara berkala.
Proses manajemen risiko dimulai dengan penetapan konteks yang meliputi penentuan lingkungan internal dan eksternal, ruang lingkup, tujuan, dan kriteria risiko. Tahap ini penting untuk menetapkan dasar pelaksanaan manajemen risiko selanjutnya.
Manajemen risiko adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko melalui langkah-langkah seperti penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, dan komunikasi risiko. Tujuannya adalah meminimalkan kerugian dan meningkatkan peluang keberhasilan dengan memutus rantai kejadian yang dapat menyebabkan kerugian. Manajemen risiko diterapkan di berbagai tingkatan kegiatan dan
Manajemen risiko K3 merupakan upaya mengelola risiko di tempat kerja secara komprehensif dan terstruktur untuk mencegah kecelakaan. Prosesnya mencakup identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian risiko, komunikasi, dan pemantauan secara berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan kerja dan kelangsungan usaha.
Dokumen tersebut merupakan rencana manajemen risiko untuk pengembangan website pembelajaran MPTI dengan nama domain ayobelajarmpti.com. Rencana ini menjelaskan proses identifikasi, kualifikasi, pemantauan, dan mitigasi risiko-risiko proyek seperti keterlambatan pengembangan aplikasi, masalah komunikasi tim, dan kerusakan perangkat lunak atau keras."
Identifikasi, Analisis & Pengukuran RISIKO _Materi Training "MANAJEMEN RISIKO"Kanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi, analisis, dan pengukuran risiko dalam manajemen risiko. Proses identifikasi risiko merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi potensial risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Langkah selanjutnya adalah analisis risiko untuk memahami risiko tersebut lebih dalam. Setelah itu dilakukan pengukuran risiko untuk mengetahui besaran dampak dari risiko ter
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek dan manajemen risiko proyek, termasuk proses manajemen risiko proyek dan pendekatan analisis risiko.
Manajemen_Riesiko binus dari web binus belajarTV90an
油
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko melalui sumber daya yang tersedia. Terdiri dari tahapan identifikasi risiko, analisis risiko, pengelolaan risiko, implementasi, dan monitoring. Cara pengelolaannya meliputi menghindari, mengurangi, mentransfer, dan menerima risiko. Penting dipelajari karena dapat mengurangi kerugian dan meningkatkan kepercayaan.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Teknik evaluasi risiko_183984910193847.pptxYukikoKaminari
油
Teknik evaluasi risiko dalam penangaan risiko kesehatan dan keselamatan kerja. K3 merupakan upaya pencegahan dapengenadlian kecelakaan kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Penilaian risiko merupakan salah satu upaya dalam perencanaan program K3
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar manajemen risiko, meliputi tujuan, ruang lingkup, dan proses manajemen risiko secara sistematis mulai dari penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, hingga komunikasi dan tinjauan risiko. Proses manajemen risiko merupakan bagian integral dari manajemen organisasi untuk mencapai perbaikan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran risiko dan manajemen risiko. Pengukuran risiko meliputi pengukuran keparahan dan frekuensi kerugian serta dampak kerugian. Manajemen risiko bertujuan mengurangi risiko pada tingkat yang dapat diterima melalui proses penetapan konteks, penilaian, dan penanganan risiko. Proses ini didukung komunikasi dan konsultasi serta dimonitor dan direview secara berkala.
Proses manajemen risiko dimulai dengan penetapan konteks yang meliputi penentuan lingkungan internal dan eksternal, ruang lingkup, tujuan, dan kriteria risiko. Tahap ini penting untuk menetapkan dasar pelaksanaan manajemen risiko selanjutnya.
Manajemen risiko adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko melalui langkah-langkah seperti penetapan konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, dan komunikasi risiko. Tujuannya adalah meminimalkan kerugian dan meningkatkan peluang keberhasilan dengan memutus rantai kejadian yang dapat menyebabkan kerugian. Manajemen risiko diterapkan di berbagai tingkatan kegiatan dan
Manajemen risiko K3 merupakan upaya mengelola risiko di tempat kerja secara komprehensif dan terstruktur untuk mencegah kecelakaan. Prosesnya mencakup identifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian risiko, komunikasi, dan pemantauan secara berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan kerja dan kelangsungan usaha.
Dokumen tersebut merupakan rencana manajemen risiko untuk pengembangan website pembelajaran MPTI dengan nama domain ayobelajarmpti.com. Rencana ini menjelaskan proses identifikasi, kualifikasi, pemantauan, dan mitigasi risiko-risiko proyek seperti keterlambatan pengembangan aplikasi, masalah komunikasi tim, dan kerusakan perangkat lunak atau keras."
Identifikasi, Analisis & Pengukuran RISIKO _Materi Training "MANAJEMEN RISIKO"Kanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi, analisis, dan pengukuran risiko dalam manajemen risiko. Proses identifikasi risiko merupakan langkah awal untuk mengidentifikasi potensial risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Langkah selanjutnya adalah analisis risiko untuk memahami risiko tersebut lebih dalam. Setelah itu dilakukan pengukuran risiko untuk mengetahui besaran dampak dari risiko ter
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek dan manajemen risiko proyek, termasuk proses manajemen risiko proyek dan pendekatan analisis risiko.
Manajemen_Riesiko binus dari web binus belajarTV90an
油
Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko melalui sumber daya yang tersedia. Terdiri dari tahapan identifikasi risiko, analisis risiko, pengelolaan risiko, implementasi, dan monitoring. Cara pengelolaannya meliputi menghindari, mengurangi, mentransfer, dan menerima risiko. Penting dipelajari karena dapat mengurangi kerugian dan meningkatkan kepercayaan.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
5. Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan
mempunyai dampak terhadap tujuan
(AS/NZS 4360 : 2004)
Kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian
tujuan dan sasaran instansi pemerintah
(PP 60/2008 Ps. 3 ayat 1.b)
9. 9
Petaka 21.30
Sebuah ledakan besar mengawali terbakarnya tangki
bahan bakar di Depo Unit Pemasaran dan Pembekalan
Dalam Negeri III Plumpang, Jakarta, Ahad malam lalu
sekitar pukul 21.30.
Ledakan itu kemudian disusul lidah api yang menjilat
tangki nomor 24 yang berisi 1.500 - 2.000 kiloliter
premium.
Baru sepuluh jam kemudian api akhirnya padam.
Seorang pegawai ditemukan tewas terbakar dan
kerugian diperkirakan mencapai Rp15 miliar ....
Sumber: Koran Tempo, 20 Januari 2009 hal. 1
11. Jawaban:
Dengan terjadinya kebakaran di Depo tersebut Pertamina
pasti menderita kerugian paling tidak sebesar Rp.15 miliar.
Kelangkaan premium akan terjadi dimana-mana dan
masyarakat akan kembali mengantri untuk mendapatkan
BBM
Perbaikan tanki akan memakan waktu yang relatif lama
sehingga mengganggu proses distribusi khususnya wilayah
Jabodetabek.
Direksi Pertamina pasti akan dilengserkan dari jabatannya
karena kinerjanya tidak baik ditambah lagi sering terjadi
kelangkaan saat harga BBM diturunkan.
12. Pertama: apakah terjadinya kebakaran di Depo Plumpang adalah
sebuah kejadian?
Jawabannya ya.
Kedua: apakah kebakaran tersebut merupakan kemungkinan?
Tidak, karena sudah terjadi.
Ketiga: apakah terjadi kerugian?
Ya.
Karena salah satu dari tiga kriteria yang ada mengenai
Karena salah satu dari tiga kriteria yang ada mengenai
risiko
risiko
tidak terpenuhi
tidak terpenuhi,
,
maka pernyataan tersebut
maka pernyataan tersebut
tidak bisa dikategorikan sebagai risiko
tidak bisa dikategorikan sebagai risiko
14. 1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Kegiatan Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan Pengendalian Intern
15. Pengendalian intern
harus memberikan
penilaian atas risiko
yang dihadapi unit
organisasi baik dari luar
maupun dari dalam
(Penjelasan Umum PP 60/
2008)
PENILAIAN RISIKO adalah:
kegiatan penilaian atas
kemungkinan kejadian yang
mengancam pencapaian tujuan
dan sasaran Instansi
Pemerintah.
(Penjelasan Ps. 3 ayat 1.b)
Penilaian Risiko
Penilaian Risiko
25. Melakukan pengukuran dampak relatif atas suatu
kejadian dan cenderung lebih fokus pada aspek-
aspek strategis dan politis dalam menghindari atau
mengurangi dampak negatif atas suatu risiko
Penilaian risiko dengan membandingkan rentang
antara hasil nyata dengan dampak risiko yang
mungkin timbul, melalui pengujian data historis,
trend, dan laporan hasil kinerja yang lebih terukur
Kombinasi antara dampak nyata dengan seluruh
risiko yang dibandingkan dengan cakupan kegiatan,
biaya dan jadwal pelaksanaan. Penilaian risiko yang
komprehensif merupakan kombinasi antara metode
penilaian kualitatif dan kuantitatif
KUALITATIF
KUANTITATIF
GABUNGAN
27. TUJUAN STRATEGIK
pencapaian dan peningkatan kinerja
instansi dalam jangka menengah dan
panjang, dan merupakan implementasi
dari visi dan misi instansi tersebut.
29. Dalam penentuan tujuan organisasi,
hendaknya menggunakan pendekatan
SMART, dan didasarkan pada
kemampuan untuk menerima atau
menolak risiko berdasarkan
risk appetite dan risk tolerance.
30. RISK APPETITE jumlah risiko yang
diharapkan dapat diambil dalam rangka
pencapaian tujuan, yang juga
mencerminkan kultur suatu instansi
terhadap risiko, yaitu lebih suka
menghindari risiko (risk averse) atau
pengambil risiko (risk taker).
RISK TOLERANCE ukuran spesifik
tentang derajat ketidakpastian yang
diharapkan dapat diambil/ditoleransi
dikaitkan dengan hambatan dalam
pencapaian tujuan, atau tingkat
kemampuan suatu instansi dalam menahan
fluktuasi kejadian berisiko. Terkadang risk
tolerance disebut juga risk attitude.
34. Proses menetapkan apa, dimana, kapan,
mengapa, dan bagaimana sesuatu dapat
terjadi, sehingga dapat berdampak negatif
terhadap pencapaian tujuan (4w + h)
35. Pertanyaan kunci a.l.:
Apa yang mungkin dapat terjadi?
Apa yang mungkin dapat terjadi?
Bagaimana dan mengapa hal tersebut
Bagaimana dan mengapa hal tersebut
terjadi?
terjadi?
Instrumen dan teknik apa yang dapat
Instrumen dan teknik apa yang dapat
digunakan?
digunakan?
36. Apa yang mungkin dapat terjadi?
Apa yang mungkin dapat terjadi?
tujuannya adalah menghasilkan daftar lengkap berisi
kejadian yang dapat mempengaruhi tujuan. Langkah-
langkah dalam identifikasi apa yang mungkin terjadi
adalah:
Mengetahui dimana suatu risiko terjadi. Salah satu
metode mengikhtisarkan dimana risiko dapat
timbul pada suatu instansi adalah dengan
mengembangkan suatu tabel yang berisi area
sumber risiko dan area dampaknya.
Memahami kemunculan dan konsekuensi suatu
risiko. Dalam hal ini informasi yang valid harus
diperoleh yakni relevan, lengkap, akurat, dan
tepat waktu.
37. Bagaimana dan mengapa hal tersebut
Bagaimana dan mengapa hal tersebut
terjadi?
terjadi?
sementara mengidentifikasi sejumlah
kejadian, perlu juga mempertimbangkan
penyebab dan skenario yang mungkin. Adalah
penting bahwa penyebab yang signifikan tidak
terlewatkan.
38. Instrumen dan teknik apa yang dapat
Instrumen dan teknik apa yang dapat
digunakan?
digunakan?
pendekatan yang digunakan untuk
mengidentifikasi risiko umumnya adalah:
checklist, pertimbangan sesuai pengalaman
dan dokumen, flow charts, brainstorming,
analisis sistem, dan analisis skenario..
.
Pendekatan-pendekatan tersebut akan sangat
tergantung sifat aktivitas dan tipe risikonya.
40. Uraian
kejadian
Penyebab
atau faktor
risiko
Jenis risiko
Sumber risiko
Penerima
risiko
Hirarki risiko
Level risiko
K emampuan
mengendalikan
risiko
(controlability)
41. Kategorisasi/pengelompokan risiko suatu
organisasi dipengaruhi oleh pemahaman
organisasi terhadap karakteristik dan ciri-ciri
risiko yang dihadapinya.
Secara garis besar pengelompokan risiko meliputi:
Jenis risiko
Jenis risiko
Sumber risiko
Sumber risiko
Penerima risiko
Penerima risiko
Tingkat kemungkinan dan dampak terjadinya
Tingkat kemungkinan dan dampak terjadinya
risiko (level risiko)
risiko (level risiko)
Level
Level kemampuan mengendalikan
kemampuan mengendalikan risiko
risiko
Hierarki risiko
Hierarki risiko
42. Jenis risiko
Jenis risiko: teknologi, keuangan/ekonomi, sumber daya
manusia (kapasitas, hak intelektual), kesehatan,
politik, hukum, keamanan, dan lain-lain.
Sumber risiko
Sumber risiko: eksternal (politik, ekonomi, bencana alam); dan
internal (reputasi, keamanan, manajemen,
informasi untuk pengambilan keputusan).
Penerima risiko
Penerima risiko atau pihak yang terkena dampak risiko: orang,
reputasi, hasil program, material, bangunan, dan
lain-lain.
Tingkat kemungkinan dan dampak terjadinya risiko (level
Tingkat kemungkinan dan dampak terjadinya risiko (level
risiko)
risiko): sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah.
Level
Level kemampuan mengendalikan
kemampuan mengendalikan risiko
risiko: tinggi (terkendali,
misalnya operasional sehari-hari), sedang (kurang
terkendali, misalnya reputasi), rendah (tidak
dapat dikendalikan, misalnya gempa bumi)
Hierarki risiko
Hierarki risiko: strategik, program, proyek, dan operasional
43. DAFTAR RISIKO
Departemen/Direktorat ..
Visi :
Misi :
Tujuan :
No. Risiko Teridentifikasi Faktor Penyebab
1. Belum ada strategi penyaluran bantuan kepada UKM.
2. Pedoman teknis yang ada belum dapat digunakan sebagai acuan
oleh pelaksana di lapangan tentang mekanisme penyaluran dan
pola bergulir kepada UKM yang lain.
3. Adanya kelompok UKM yang ingin menguasai penyaluran karena
mereka telah ditunjuk sebagai wakil kelompok UKM.
4. Mahalnya biaya penyaluran melalui mitra lembaga keuangan,
yang dalam penganggaran biaya tersebut belum ditetapkan.
5. Staf dan tenaga teknis yang ditugaskan meskipun telah
mendapatkan pelatihan namun belum berpengalaman dalam
pengelolaan dana bergulir.
6. Dst.
Disusun oleh :
Direviu oleh :
45. Risiko retrospektif (retrospective risks) adalah
risiko-risiko yang sebelumnya telah terjadi,
seperti insiden atau kecelakaan. Identifikasi
risiko retrospektif biasanya merupakan cara
yang sangat umum dan mudah untuk
mengidentifikasi risiko.
Risiko prospektif (prospective risks) biasanya
lebih sulit untuk diidentifikasi. Risiko ini adalah
sesuatu yang belum terjadi, tetapi mungkin
terjadi beberapa waktu yang akan datang.
46. 1. Penetapan unit risiko tempat & pemilik
risiko
2. Memahami tupoksi IP ybs.
3. Menetapkan aktivitas utama
4. Menentukan bentuk kerugian
5. Membuat daftar risiko memuat pernyataan
risiko dan penyebab
48. 1. Pimpinan instansi pemerintah melakukan analisis
menyeluruh terhadap pengaruh risiko.
2. Pimpinan instansi pemerintah merumuskan
pendekatan dalam mengelola dan mengendalikan
risiko berdasarkan berapa banyak risiko yang dapat
diterima.
49. tingkat risiko yang dapat diterima
adalah batas toleransi risiko dengan
mempertimbangkan aspek biaya dan manfaat
50. Tujuan analisis risiko adalah untuk memisahkan
risiko kecil yang dapat diterima dari risiko besar,
dan menyiapkan data sebagai bantuan dalam
prioritas dan penanganan risiko.
Analisis risiko meliputi penentuan sumber risiko,
kemungkinan dan dampak risiko yang akan terjadi.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya kemungkinan
dan dampak juga diidentifikasi.
51. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
menganalisis risiko:
a.Memahami pengelolaan/pengendalian risiko yang
ada
b.Kemungkinan dan dampak
52. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
menganalisis risiko:
a.Memahami pengelolaan/pengendalian risiko yang ada
Lakukan identifikasi sistem pengendalian manajemen yang
ada, petunjuk teknis dan prosedur untuk mengendalikan
risiko serta lakukan penilaian terhadap kekuatan dan
kelemahannya. Instrumen yang digunakan dalam ini
adalah : checklist, pertimbangan sesuai pengalaman dan
dokumen, flow charts, brainstorming, analisis sistem,
analisis skenario, teknik pengembangan sistem, inspeksi,
dan teknik CSA (Control Self-Assessment).
53. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
menganalisis risiko:
b.Kemungkinan dan dampak
Kemungkinan dan dampak dikombinasikan untuk
menghasilkan status risiko tertentu. Kemungkinan dan
dampak dapat ditentukan dengan menggunakan analisis
statistik dan perhitungan tertentu. Jika tidak ada data
tersedia, estimasi subyektif dapat dibuat untuk
mencerminkan tingkat keyakinan individu atau kelompok
bahwa suatu kejadian atau hasilnya akan terjadi.
54. Analisis risiko dapat dilakukan pada berbagai tingkatan
kedalaman tergantung pada informasi risiko, data, dan
biaya yang tersedia. Ada tiga tipe metode analisis risiko
yang dapat digunakan untuk menetapkan status risiko:
kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif atau
kombinasi tergantung pada kondisi. Dalam praktik
pendekatan yang digunakan cenderung pada analisis
kualitatif yang ditujukan untuk memperoleh indikasi
umum status risiko.
Setiap risiko yang telah diidentifikasi dan dianalisis
dicatat dalam daftar risiko.
57. Level Risiko Kriteria untuk Pengelolaan Risiko Yang Bertanggung Jawab
1 4 Dapat diterima
Dengan pengendalian yang
cukup
Pimpinan Menengah/
Operasional
5 8
Dipantau, Diperlukan
Pengendalian Manajemen
Dengan pengendalian yang
cukup
Pimpinan Menengah/
Operasional
9 12
Harus menjadi perhatian
manajemen (urgen)
Dapat diterima hanya dengan
pengendalian yang sangat baik
(excellent)
Pimpinan Menengah/
Operasional
13 16
Tak dapat diterima
(unacceptable)
Dapat diterima hanya dengan
pengendalian yang sangat baik
(excellent)
Pimpinan Puncak
60. Apa yang Terjadi Apa yang Harus Dilakukan
Risiko Status Sangat Tinggi
Tujuan dan hasil tidak tercapai
Mengakibatkan kerugian finansial yang besar
Mengurangi kapabilitas instansi
Reputasi instansi sangat menurun
Pengelolaan yang bersifat urgen dan aktif, melibatkan
pimpinan tingkat tinggi.
Strategi risiko wajib dilaksanakan secepatnya.
Pendekatan yang segera dan tepat serta pelaporan secara
rutin
Risiko Status Tinggi
Beberapa tujuan dan hasil tidak tercapai.
Mengakibatkan kerugian finansial yang cukup besar.
Mengurangi kapabilitas instansi.
Cukup menurunkan reputasi.
Perlu pengelolaan aktif dan review rutin.
Strategi harus dilaksanakan, terutama difokuskan pada
pemeliharaan kendali yang sudah baik.
Pendekatan yang tepat
Risiko Status Tinggi
Mengganggu kualitas atau ketepatan waktu dari tujuan dan
hasilnya.
Mengakibatkan kerugian finansial, pengurangan kapabilitas
dan reputasi yang reasonable.
Perlu dikelola dan direviu secara rutin.
Perlu pengendalian intern yang efektif dan pemantauan.
Strategi harus dilaksanakan.
Risiko Status Rendah
Mengganggu kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu dari
tujuan dan hasilnya.
Mengakibatkan kerugian finansial, penurunan kapabilitas
dan reputasi yang tidak besar/minimal
Prosedur rutin yang cukup untuk menanggung dampak.
Perlu pengendalian intern yang efektif dan pemantauan.
Strategi yang fokus pada pemantauan dan reviu terhadap
prosedur pengendalian yang sudah ada.
Risiko Status Sangat Rendah
Dampak terhadap pencapaian tujuan dan hasil adalah
sangat kecil.
Kerugian keuangan, penurunan kapabilitas, atau reputasi
adalah sangat kecil.
Hanya perlu pemantauan singkat.
Pengendalian normal sudah mencukupi.
Jika sama sekali tidak diperhatikan, risiko-risiko ini dapat
meningkat statusnya/prioritasnya.